1. Kromatografi Kiral
Digunakan molekul kiral yang terikat silika mendapatkan fase diam dan ia
bekerja seperti kromatografi kolom normal. Kita juga bisa menggunakan
kolom kiral yang tersedia untuk HPLC, dengan metode ini kita menggunakan
afinitas lebih dari satu enansiomer menuju fase diam untuk memisahkannya.
2. BAGAIMANA MEMURNIKAN ENANTIOMER
2. Reaksi dengan Enzim
Enzim adalah molekul protein kiral stereospesifik yang bertindak sebagai
katalis. Karena kiralitas mereka, mereka bereaksi hanya dengan satu
enantiomer dalam campuran rasemik. Enantiomer yang mengikat ke enzim
mengalami reaksi. Enantiomer yang tidak memiliki ikatan tetap tidak berubah.
3. Pembentukan Diastereomer
Kita dapat memisahkan komponen campuran rasemat dengan mereaksikannya
dengan pereaksi optik aktif. Produknya adalah campuran diastereomer.
4. Pemisahan Mekanis
Jika enansiomer adalah padatan, Anda dapat menggunakan pinset untuk
memisahkan kristal berdasarkan bentuknya
3. CARA MEMPEROLEH ENANTIOMERIC EXCESS (EE)
YANG TINGGI
2. biokimia
Dengan memakai enzim atau mikroorganisme untuk memproduksi enantiomer
murni. Sebagai contoh (R)-Nikotina dapat diperoleh dengan cara menginkubasi
campuran rasemik (R)-Nikotina dan (S)-Nikotina dalam wadah berisi bakteri
Pseudomonas putida. Bakteri tersebut hanya akan mengoksidasi (S)-Nikotina,
sedangkan (R)-Nikotina akan tersisa dalam wadah tersebut. Beberapa produk
lain dari rute biokimia yaitu Monosodium L-Glutamat, L-Lysine dan L-Mentol.
Sistem tata nama D dan L dinamakan konfigurasi relatif. Sistem ini sering
dipergunakan dalam penamaan asam amino dan karbohidrat.
Tetapi tidak semua enantiomer dapat diproduksi dengan ee yang tinggi melalui
rute biokimia ini. Hal ini dikarenakan kespesifikan enzim dan mikroorganisme.
3. CARA MEMPEROLEH ENANTIOMERIC EXCESS (EE)
YANG TINGGI