Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

STRUKTUR KRISTAL
Pendahuluan
Sebuah padatan dengan mata telanjang tampak sebagai benda tegar yang kontinu.
Akan tetapi hasil eksperimen telah menunjukkan bahwa semua padatan disusun oleh
satuan dasar dari atom-ataom yang brsifat diskrit. Atom-atom tersebut tidak terdistribusi
secara random tetapi tersusun dalam susunan yang sangat teratur relatif terhadap atom-
atom yang lain. Susunan dari kelompok atom-atom yang memeiliki keteraturan sangat
tinggi tersebut disebut kristal. Terdapat beberapa jenis struktur krisatal bergantung pada
geometri dari susunan atom-atomnya. Pengetahuan tentang struktur kristal dalam Fisika
Zat Padat menjadi sangat penting karena struktur kristal mempengaruhi sifst-sifst fisika
dari padatan yang akan dibahas pada bab berikut.
1.1 Keadaan Kristal
Suatu padatan dikatan menjadi kristal jika atom-atom penyusun padatan tersusun
sedemikian posisi masing-masing atom adalah sangat periodik seperti ditunjukkan
gambar !.!. "arak antara dua atom tetangga terdekat sepanjang sumbu x adalah #a dan
sepanjang sumbu y adalah #b$ % pada mana x dan y tidak harus saling orthogonal&.
Sebuah kristal sempurna dipandang memiliki sifat periodik pada kedua sumbu dari -'
sampai '. (rdasarkan sifat periodisitasnya maka atom A( ) dan seterusnya adalah
ekui*alen. +engan kata lain pengamatan atom-atom pada setiap titik kisi kristal adalah
sama. ,de yang sama menunjukkan bahwa sebuah kristal memlilki simetri translasi
-b. !.! Susunan priodik dari atom-atom kristal pada dua dimensi
!
berarti bahwa jika kristal ditranslasi oleh setiap *ektor yang menghubungkan dua atom
katakanlah . dalam gambar !.! kristal tampat sama seperti sebelum dilakukan trnslasi
dengan kata lain kristal memiliki sifat in*arian terhadap translasi
1.2 Beberapa Definisi Dasar
/ntuk membahas secara tepat tentang struktur kristal maka dalam hal ini
dikenalkan beberapa definisi-definisi dasar yang diterapkan pada kristal dua atau tiga
dimensi.
Kisi Kristal dalam kristallographi hanya sifat-sifat yang muncul dari geometri kristal
yang lebih ditekankan dari pada sifat-sifat yang muncul dari atom-atom penyusun kristal.
0leh karenanya penggantian satu atom yang menempati sebuah titik geometri pada posisi
kesetimbangan menghasilkan sebuah pola titik-titik baru yang memiliki sifat geometri
yang sama tapi memiliki sifat fisi yang berbeda. Pola geometri tersebut disebut kisi
kristal atau sering disebut kisi saja. Semua atom-atom kisi menempati kisi tersebut.
Terdapat dua kelas kisi yaitu1 Kisi Bravais dan kisi non Bravais. +alam kisi
(ra*ais semua titik-titik kisi adalah ekui*alen dengan demikian semua atom-atom
dalam kristal adalah sama jenisnya. Sedangkan dalam kisi non (ra*ais beberapa dari
titik-titik kisi adalah tidak ekui*alen
Vektor basis Tinjalah sebuah kisi yang ditunjukkan gambar !.2 dengan koordinat awal
pada titik kisi misalkan dipilih titik A. +engan demikian *ektor posisi setiap titik pada
titik kisi dinyatakan oleh1
. 3 n!a 4 n2b 4 n5c !.!
+i mana a b dan c adalah tiga buah *ektor yang ditunjukkan dan %n! n2 n5& adalah
bilangan-bilangan bulat yang nilainya bergantung pada titik kisi.
2
R
A
-amabr !.2 6ektor basis dari kisi kristal
/ntuk titik + %n! n2 n5& 3 %55!&. 7etiga *ektor a,b dan c %yang tidak harus saling tegak
lurus& membentuk perangkat vektor basis untuk kisi. +alam hal pada mana posisi dari
semua titik kisi dapat secara tepat ditentukan oleh persamaan !.!. Perangkat dari semua
*ektor-*ektor yang dinyatakan oleh persamaan !.! disebut *ektor-*ektor kisi.
Satuan Sel, (angun parallelogram yang sisi-sisinya adalah *ektor basis a, b dan c disebut
satuan sel dari kisi
-b. !.5 Satuan sel parallelogram
Satuan sel merupakan bangun geometri terkecil dari suatu kristal oleh karena itu kisi
dapat dipandang sebagai tersusun dari sejumlah besar satuan sel yang ekui*alen seperti
pola mosaik.
Atom-atom dalam sebuah kristal disusun dalam sebuah deretan pariodik oleh
karenanya memungkinkan untuk mengisolasi sebuah satuan sel dari berbagai jenis kristal.
Satuan sel tersebut akan merepresentasikan struktur kristal dari 8at padatan bersangkutan.
Sekelompok ion-ion ataom-atom atau melekul-molekul penyusun padatan kristal dalam
satuan sel tersebut membentuk susunan berulang secara translasi dalam arah tiga dimensi
yang ditunjukan gambar !.9.
-ambar !.9 .uang kisi disusun oleh perulangan translasi dari satuan sel
5
a
b
c
1.3 Kisi Bravais dan Tuuh Siste! Kristal
Satuan sel diklasifikasi dalam !9 kelas ruang kisi sesuai dengan adanya !9
kemungkinan ruang kisi yang berbeda yang didasarkan pada bentuk parallelogram dari
satuan sel yang disebut dengan 1" #isi Brevais. -eometri parallelogram dari satuan sel
adalah seperti gambar !.: berikut.
-b. !.: Satuan sel parallelogram.
Sebuah ruang kisi adalah sebuah susunan tiga dimensi titik-titik sedemikian
sehingga masing-masing dari sebuah titik dikelilingi oleh titik-titik tetangga yang
identik. Titik-titik tersebut ditempati ion-ion atom-atom atau molekul-molekul sesuai
dengan penyusun kristal tersebut pada mana setiap titik-titik dalam kisi memiliki
komposisi urutan dan orientasi yang sama. 7e !9 kisi (ra*ais ditunjukkan pada gambar
!.;. +ari gambar !.; ditunjukkan bahwa ke !9 kisi (ra*ais dihasilkan oleh tujuh system
kristal sehingga dikenal dengan tujuh system kristal yang terdiri dari<
Siste! Kisi Bravais Si!bul Sifat Satuan sel
Triklinik Premitif P = > ? @A
o
a b c
Bonoklinik Premitif
Pusat badan
P
,
= 3 > 3 @A
o
?
a b c
0rthorohombik Premitif
Pusat dasar
Pusan badan
Pusat muka
P
(
,
F
= 3 > 3 ? 3 @A
o
a b c
Tetragonal Premitif
Pusat badan
P
,
= 3 > 3 ? 3 @A
o
a = b c
7ubus Premitif
Pusat badan
P
,
= 3 > 3 ? 3 @A
o
a = b = c
9
= >
? a
b
c
Pusat muka F
Trigonal Premitif P = 3 > 3 ? @A
o
a = b = c
Ceksagonal Premitif P = 3 > 3 @A
o
dan ? 3 !2A
o
a = b c
1. Triklinik tidak ada sumbu kisi kristal yang saling tegak lurus inter*al
perulangan kisi pada ketiga arah sumbu tidak ada yang sama satu dengan yang lainnya.
7isi kristal ini hanya terdiri dari kisi kristal triklinik sederhana %P&.
2. . Monoklinik dua sumbu kristal tidak saling tegak lurus tapi sumbu kristal ke
tiga tegak lurus pada dua sumbu yang tidak saling tegak lurus inter*al perulangan kisi
pada masing-masing arah sumbu kristal tidak sama satu dengan yang lainnya. 7isi kristal
monoklinik terdiri dari kisi kristal monoklinik sederhana %P& dan kisi kristal monoklinik
pusat badan %,&.
3. Orthorhombik sumbu-sumbu kristal satu dengan yang lainnya saling tegak
lurus tapi inter*al perulangan kisi pada masing-masing arah sumbu kristal tidak sama.
7isi kristal orthorhombic terdiri dari kisi kristal orthorhombic sederhana %P& kisi kristal
orthorhombic pusat dasar %)& kisi kristal orthorhombic pusat badan %,& dan kisi kristal
orthorhombic pusat muka %F&.
4. Tetragonal sumbu-sumbu kristal satu dengan yang lainnya saling tegak lurus
inter*al perulangan kisi sepanjang dua arah sumbu adalah sama tapi inter*al perulangan
pada arah sumbu ke tiga tidak sama. 7isi kristal tetragonal terdiri dari kisi kristal
tetragonal sederhana %P& dan kisi kristal tetragonal pusat badan %,&.
:. Heksagonal dua sumbu kristal membentuk sudut ;A
o
semestara sumbu ketiga
tegak lurus pada dua sumbu yang membentuk sudut ;A
o
. ,nter*al perulangan sepanjang
kedua sumbu yang membentuk sudut ;A
o
adalah sama tapi inter*al perulangan pada
sumbu ketiga tidak sama.
:
Struktur satuan heksagonal sederhana sering dikenal dengan struktur
rhombik.seperti ditunjukkan gambar di bawah. Satuan sel heksagonal memiliki empat
sumbu pada mana tiga sumbu saling membentuk sudut !2A
o
terletak dalam satu bidang
sedangkan sumbu ke empat tegak lurus terhadap bidang ketiga sumu. ,nter*al perulangan
satuan sel pada ketida sumbu adalah sama.
6. Trigonal yang sering disebut hombohe!ral Sudut dari masing-masing
pasangan sumbu kristal adalah sama tapi tidak @A
o
inter*al perulangan sepanjang ketiga
arah sumbu kisi kristal adalah sama.
D. Kubus sumbu-sumbu kristal satu dengan yang lainnya saling tegak lurus dan
inter*al perulangan kisi pada ketiga arah sumbu adalah sama. 7isi kristal kubus terdiri
dari kisi kristal kubus sederhana %P& kisi kristal kubus pusat badan %,& dan kisi kristal
kubus pusat muka %F&.
Terdabap tiga buah jenis kiisi dalam system kubus yaitu< kubus sederhana %P&
kubus pusat badan %,& dan kubus pusat muka %F&. Sifat-sifat dari ketiga jenis kubus
tersebut dirangkum pada table A! berikut.
;
-b. !.; Satuan sel heksagonal
Perlu dicatat bahwa sebuah kisi premitif %sederhana& hanya memiliki titik-titik
atom pada sudutnya kisi pusat badan memiliki satu titik atom tambahan di pusat selnya
sedangkan sebuah kisi pusat muka memiliki enam titi-titik atom tambahan pada masing-
masing muka sel kisi.
1." $%!en#atur Kristal
+alam menjelaskan fenomena fisis dalam kristal dapat diperoleh dengan
menggambarkan arah atau bidang-bidang kristal karena kristal pada umumnya adalah
D
Triklinik Bonoklinik P Bonoklinik ,
0rthorhombik P 0rthorhombik ( 0rthorhombik , 0rthorhombik F
Tetragonal P Tetragonal , Ceksagonal P Trigonal P
7ubus P
7ubus F 7ubus ,
-ambar !.; 7e !9 7isi (ra*ais
anisotropik berdasarkan nomenklatur kristal dapat dijelaskan beberapa istilah yang
digunakan dalam menganalisis kristal.
"rah kristal, Tinjaulah sebuah garis lurus yang melalui titik-titik kisi A( dan ) gambar
!.5. /ntuk menentukan arah garis tersebut maka pilihlah satu titik kisi pada garis tersebut
sebagai sebuah titik awal misalkan titik A. Selanjutnya *ektor kisi yang menghubungkan
A titik-titik kisi yang lainnya pada garis tersebut seperti titik ( *ektor yang dibentuk
dapat dinyatakan dengan1
R 3 n!a 4 n2b 4 n5c !.2
Baka arah *ektor kisi sekarang dapat ditentukan sebagai tiga buah bilangan bulat
[ ]
5 2 !
n n n
ketiga bilangan bulat tersebut adalam bilangan bulat terkecil. +engan demikian
arah *ektor kisi yang ditunjukkan gambar !.5 adalah arah
[ ] !!!
.
-b. !.D Arah 6ektor 7isi
Sebuah *ektor kisi tidak diartikan sebagai satu garis lurus tertentu tetapi meliputi seluruh
keseluruhan garis lurus yang sejajar yang merupakan *ektor-kisi *ektor kisi yang
ekui*alen karena sifat simetri translasi.
(ila satuan sel memiliki beberapa simetri rotasi maka akan terdapat beberapa
*ektor kisi yang tidak sejajar %arah non paralel & yang akan ekui*alen kerena sifat
simetri. +alam kristal kubus aran
[ ] !AA

[ ] A!A
dan
[ ] AA!
adalah ekui*alen. 7eluarga
arah yang ekui*alen dari arah
[ ]
5 2 !
n n n
dinyatakan dengan 5 2 !
n n n
. +engan demikian
dalam sistem kubus simbul
!AA
menyatakan enam arah *ektor kisi yaitu
[ ] !AA

E
A
(
+
)
[ ] A!A

[ ] AA!

[ ] AA !


[ ] A ! A

dan
[ ] ! AA

. Tanda negatip di atas bilangan menyatakan
sebuah harga negatip. +engan cara yang sama simbul
!!!
menyatakan semua
diagonal-diagonal ruang dari kubus tentu arah
!AA
dan
!!!
tidak ekui*alen.
#i!ang bi!ang kristal !an in!ek Miller +alam kristal terdapat banyak sekali bidang-
bidang kristal pada setiap bidang-bidang kristal akan terdapat sejumlah atom-atom atau
molekul-molekul penyusun kristal yang menenpati titikkisi-titik kisi. Atom-atom atau
molekul-molekul inilah yang dalam difraksi sinar-F bertanggungjawab untuk terjadinya
pola-pola difraksi yang sesuai dengan struktur krital bersangkutan.
/ntuk mengidentifikasi suatu bidanmg dalam kristal dinyatakan dengan sebuah
indek yang disebut Indeks Miller yang didefinisikan sebagai bilangan bulat terkecil dari
kebalikan perpotongan bidang pada sumbu-sumbu utama kristal.
+ari gambar !.E bidang krital memotong
sumbu Fy dan 8 masing-masing pada pG
dan r atau dinyatakan dengan HpGrI maka
dalam indeks Biller bidang tersebut
dinyatakan dengan bidang %hkl& yaitu
%hkl& 3

r q p
! ! !
!.5
dengan

r q p
! ! !
merupkan bilangan bilangan
bulat terkecil. Sebagai contoh jika bidang pada gambar !.E memotong sumbu F pada 5a
dan memotong subu y pada 2b dan memotong sumbu 8 pada ;c maka HpGrI 3 H52;I
dengan demikian indeks Biller bidang tersebur adalah %hkl& 3
( ) ( ) 25!
;
!
2
!
5
!
=
sengan
demikian bidang tersebut dikenal memiliki indeks Biller %hkl& 3
( ) 25!
+alam kristal terdapat banyak sekali bidang-bidang kristal yang semuanya dapat
diidentifikasi dengan menyatakan indeks Biller bidang tersebut. Setiap bidang-bidang
yang satu dengan yang lainnya saling sejajar akan memiliki indek Biller yang sama.
+alam sistem kristal kubus terdapat beberapa bidang-bidang kristal. /ntuk mementukan
indeks Biller dari bidang-bidang dalam kristal sistem kubus yaitu dengan cara sebagai
berikut1
@
p
G
r
F
y
8
-b. !.E (idang 7ristal
A
(
) +
J F
- C
A
(
) +
J F
- C
A
(
) +
J F
- C
%!AA& %!!A& %!!!&
+ari gambar !.@ menunjukkan bahwa titik-titik potong bidang A()+ pada sumbu-sumbu
kriltal adalah HpGrI 3 H!K KI artinya bidang A()+ memotong satu-satuan sumbu F dan
memotong sumbu y dan sumbu 8 di tak hingga dengan demikian indek Biller bidang
A()+ adalah %hkl&
( ) ( ) !AA
! !
!
!
=

sehingga bidang A()+ dikenal dengan bidang
%!AA&. +engan cara yang sama dapat ditentukan indeks Biller bidang ()-F adalah %A!A&
dan indeks Biller bidang +)-C adalah %AA!&.
/ntuk menentukan indeks Biller bidang yang memotong sumbu di titik A dapat
dilakukan sebagai berikut1
- jika bidang memotong sumbu kristal di titik A maka untuk menentukan
indeks titik potong bidang tersebut pada sumbu kristal bidang tersebut dapat
dimajukan atau dimundurkan sepanjang satu-satuan sumbu kristal. Sehingga
titik potong bidang tersebut pada sumbu kristal menjadi ! atau L!
- (idang-bidang yang sejajar pada suatu sumbu kristal memiliki titik potong
pada sumbu tersebut di jauh tak hingga.
+engan ketentuan di atas maka bidang JF-C dapat memiliki titik-titik potong sumbu
HpGrI 3 H!K KI atau HpGrI 3 H ! K KI tanda minus di atas aka ! menyatakan bahwa bidang
memotong sumbu pada L!. +engan demikian indeks Biller bidang JF-C memiliki
indeks Biller %!AA& atau % ! AA &. +emikian selanjutnya dapat ditentukan bahwa bidang
A+JC memiliki indek Biller %A!A& atau %A ! A & dan bidang A(JF memiliki indeks
Biller %AA!& atau %AA ! &. (idang-bidang tersebut disebut bidang-bidang-bidang muka
kristal. Penjelasan di atas menunjukkan bahwa bidang-bidang dengan indekBiller yang
sama adalah merupakan bidang-bidang kristal yang sejajar. Semua bidang muka disebut
bidang muka sekeluarga. +engan demikian ada ; kemungkinan indeks Biller untuk
bidang muka yang dinyatakan dengan M hkl N .
!A
-b. !.@ (idang-bidang kristal
(idang A(-C dalam kristal disebut bidang diagonal dengan menerapkan aturan
menentukan ,ndeks miller maka indak Biller bidang A(-C dapat diperoleh yaitu %!A!&
demikian juga dengan bidang-bidang diagonal yang lainnya. Pada sistem kristal kubus
terdapat keluarga bidang sebanyak dua belas keluarga bidang diagonal yaitu dengan
indek miller1 %!!A& %!A!& %A!!& % ! ! A& %! ! A & %!A ! & % ! A! & %A ! !& %A! ! & % !
! A& % ! A ! & dan %A ! ! &.
Sedangkan bidang AFC merupakan bidang yang dibentuk oleh tiga diagonal
muka indek miller bidang tersebut adalah %!!!&. +engan menggunakan aturan penentuan
indek Biller (idang maka pada bidang yang dibentuk oleh tiga diagonal muka dapat
ditentukan sejumlah delapan keluarga bidang yaitu1 %!!!& %!! ! & %! ! !& % ! !!& % !
! !& % ! ! ! & %! ! ! & dan % ! ! ! &.
1.& 'ara# Antar Bidan(
+alam hubungannya dengan difraksi sinar-F pada sebuah kristal satu hal yang
perlu untuk diketahui yaitu jarak interplanar antara dua bidang dengan indek Biller %hkl&
yang dinyatakan dengan dhkl. Formula untuk menentukan jarak interplanar antara dua
bidang %hkl& bergantung pada struktur kristal. /ntuk itu pembahasan dibatasi untuk
kristal yang ketiga sumbunya saling tegak lurus.
-b. !.!A jarak antar bidang sejajar
+ari gambar !.!A bidang yang sejajar dengan bidang %hkl& adalah suatu bidang yang
melalui titik %AAA& jarak antara kedua bidang adalah dhkl merupakan panjang dari garis
!!
(idang hkl
d
hkl
=
>
?
p
G
r
normal dari titik %AAA& terhadap bidang. Bisalkan sudut yang dibentuk antara garis
normal tersebut terhadap masing-masing sumbu kristal adalah => dan ? dan titik potong-
titik potong bidang %hkl& dengan sumbu kristal adalah pG dan r maka dapat diperoleh1
dhkl = p cos = q cos = r cos !
dari hubungan cos
"
# cos
"
# cos
"
! = $ maka jika dipecahkan untuk cos , cos dan
cos ! maka diperoleh1
2
!
2
!
2
!
2
!
!

+ +
=
r q p
hkl
d
!.9
sedangkan pG dan r berhubungan dengan indeks Biller hk dan l yaitu1
h 3
p
a
n
1 k 3
q
b
n
dan l 3
r
c
n
dengan n menyatakan faktor yang digunakan untuk
mereduksi indek Biller menjadi bilangan bulat terkecil yang mungkin. +ari persamaan
!.9 dieproleh1
2
!
2
2
2
2
2
2

+ +
=
c
l
b
k
a
h
hkl
n
d
!.:
dengan demikian jarak antar bidang %!!!& untuk sistem kubus adalah d$$$ = na%& dengan
a adalah sisi kubus karena khusu untuk kristal sistem kubus n 3 ! dan a = b = c.
1.) 'u!lah At%! Dala! Satuan Sel
Pada setiap titik-titik kisi dalam kristal ditempati oleh atom-atom penyusun kristal
yang bersifat sangat periodik. "umlah atom-atom penyusun kristal dalam satu satuan sel
kristal bergantung pada struktur kristal bersangkutan. /ntuk lebih jelasnya pada bgian ini
dibahas beberapa struktur kristal sederhana dari sistem kubus.
Kubus Se!erhana $%&, struktur kristal kubus sederhana ditunjukkan oleh gambar !.!!a .
Pada masing-masing titik sudut kubus ditempati masing-masing oleh !OE bagian atom
+engan demikian dalam kristal sistem kubus sederhana dalam satu satuan selnya
ditempati oleh satu atom penyusun kristal.
Kubus %usat ba!an $'&, struktur kristal kubus pusat badan ditunjukkan oleh gambar
!.!!b Pada masing-masing titik sudut kubus ditempati masing-masing oleh !OE bagian
atom sehingga dari kedelapan titik sudut secara komulatif disusun oleh satu buah atom.
!2
Atom yang menempati pusat kubus adalah sebuah ataom utuh. +engan demikian dalam
kristal sistem kubus pusat badan dalam satu satuan selnya ditempati oleh 2 atom
penyusun kristal.
Kubus %usat Muka $(&, struktur kristal kubus pusat muka ditunjukkan oleh gambar
!.!!c Pada masing-masing titik sudut kubus ditempati masing-masing oleh !OE bagian
atom sehingga dari kedelapan titik sudut secara komulatif disusun oleh satu buah atom.
Atom yang menempati pusat muka kubus adalah P bagian ataom karena dalam kubus
terdapat enam pusat muka maka secara komulatif yang menempati pusat muka adalah
sebanyak 5 buah ataom. +engan demikian dalam kristal sistem kubus pusat muka dalam
satu satuan selnya ditempati oleh 9 atom penyusun kristal.
+ari gambar !.!2 di atas maka dimensi satuan sel dari masing-masing struktur kristal
kubud dapat dihubungkan dengan jejari atom-atom penyusun kristal. /ntuk
mementukan hubungan dimensi satuan sel dengan jejari atom diasumsikan
bahwa atom penyusun kristal dianggap sebagai sebuah bola pejal. +engan
demikian jika dimensi satuan sel kubus adalah d dan jari-jari atom adalah r
maka dapat dibuktikan bahwa untuk struktur kristal kubus sederhana %P&
diperoleh d = "r, untuk struktur kristal kubus pusat badan d 3
5
5
9
r

sedangkan untuk struktur kristal kubus pusat muka d = "%"'r


!5
-b. !.!! Struktur 7ristal sederhana
a. 7ubus Sederhana b. 7ubus Pusat (adan c. 7ubus Pusat Buka
+engan anggapan bahwa atom-ataom dalam kristal suatu 8at padat sebagai bola pejal
maka dalam kristal sebagian besarnya adalam merupakan ruang kosong. /ntuk struktur
kristal kubus dimensi satuan sel kristal dapat ditentukan oleh beberapa faktor yaitu1
massa jenis padatan kristal %Q& massa atom kristal %B& dan struktur kristal itu sendiri.
/ntuk menentukan dimensi satuan sel kristal dilakukan dengan cara sebagai berikut1
Tinjaulah sebuah suatu jenis kristal dengan struktur kristal kubus yang dimensi
satuan selnya adalah a yang menyatakan sisi-sisi kubus tersebut disusun oleh atom-atom
yang memiliki massa aton B. +alan satuan selnya terdapat n atom sesuai dengan struktur
kristalnya. 7ristal memiliki massa jenis Q yang menyatakan jumlah massa kristal
persatuan *olume kristal . Telah diketahui bahwa 1
6
(
=
!.;
jumlah molekul atau ataom penyusun kristal dapat ditentukan dengan1
n 3
o
R
B
(
!.D
di mana R
o
menyatakan bilangan A*ogadro dengan menyatakan 6 3 a
5
maka dari
persamaan !.; dengan !.D diperoleh hubungan1
5
!
o
.R
B .

n
a
!.E
)atatan untuk kristal kubuas sederhana n 3 ! krital kubus pusat badan n 3 2 dan kristal
kubus pusat muka n 3 9.
1.) Beberapa Stru#tur Kristal
Pada bagian ini dibahs beberapa contoh struktur kristal umun dikenal yaitu
Ratrium )lorida %Ra)l& yang sering disebut garam dapur diamond %intan& dan Zeng
Sulfida %Zn)l
2
&.
Stru#tur $atriu! *l%rida
Struktur kristal Ra)l adalah kubus pusat muka sepanjang arah tiga sumbu utama
terdapat sebuah ataom Ra dan )l yang saling bergantian dala tiga dimensi struktur
kubus pusat muka dari Ra)l ditunjukkan gambar !.!2
!9
+ari gambar !.!2 tampak bahwa dalam satu satuan sel kristal Ra)l terdapat E
atom Ra pada titik sudut yang janya merupakan !OE bagian atomnya ; atom Ra pada
pusat muka yang merupakan P bagian atomnya. Sehingga dalam satu satuan sel terdapat
9 atom Ra. Sedangakan untuk atom )l !2 atom )l pada titik tengah sisi kubus yang
merupakan S bagiannya dan ! ataom )l penuh yang menempati pusat kubu sehingga
dalam satuan selnya terdapat 9 ataom )T. +engan demikian dalam satu satuan sel kristal
Ra)l terdapat 9 molekul Ra)l
Stru#tur Kristal Intan +dia!%nd,
Satuan sel dari kristal intan adalah kubus pusat muka %F& dengan sebuah basis
dimana basis disusun oleh dua atom )arbon yang berhubungan dengan masing-masing
titik-titik kisi pusat muka. Posisi dari kedua atom-atom basis adalah AAA S S S seperti
ditunjukkan oleh gambar !.!2a. Tidak ada cara untuk memeilih sedemikian sehingga
basis dari struktur intan hanya terdiri dari sebuah atom
!:
3 atom Ra
3 atom )l
-b. !.!2 Struktur kristal Ra)l
P

P

P

P

S

S

U

U

A

A

A

A

A

%a& %b&
-b. !.!5 Struktur 7ristal ,ntan %diamond&
%a& Posisi atom dalam dua dimensi %b& Struktur ikatan tetrahedral
Basing-masing atom basis dikelilingi oleh empat atom terrdekat yang membentuk sebuah
tetrahedral yang pusatnya adalam atom basis tersebut. 7onfigurasi ini biasanya
ditemukan dalam semikonduktor seperi struktur kristal -e dan Si.
S%al Latihan
!. +engan menganggap atom-atom penyusun kristal sebagai bola pejal tunjukkan
bahwa atom-ataom dalam kristal kubus sederhana %P& hanya mengisi *olume VO;
bagiannya bagiannya saja.
2. +engan menganggap atom-atom penyusun kristal sebagai bola pejal tunjukkan
bahwa atom-ataom dalam kristal kubus pusat badan %,& hanya mengisi *olume
W5.VOE bagiannya bagiannya saja.
5. Titium (esi dan Tungsten memiliki struktur kristal kubus pusat badan % , & secara
berturut-turut memiliki dimensi sel 5: A
o
2E; A
o
dan 5!; A
o
tentukan jari-jari
atom tersebut. Bengapa Titium dengan massa atom hanya 5 memiliki jejari atom
yang paling beasar dibandingkan dengan besi dengan massa atom 2; dan
Tungsten dengan massa atom D9 X
9. Tunjukkan bahwa hubungan jejari atom dengan dimensi satuan sel pada kristal
kubus adalah a r
9
2
= untuk struktur kubus pusat muka %F& dan a r
9
5
= untuk
struktur kristal kubus pusat badan %,&.
:. 7erapatan Aluminium dan besi masing-masing adalah 2DA dan DED grOcm
5
memiliki struktur kristal kubus pusat badan % , & . T entukan dimensi satuan sel
dari kristal kedua jenis logam tersebut.
;. a. Tentukan bidang mana dalam kristal kubus pusat muka % F & yang memiliki
!;
kerapatan atom-atom paling tinggi.
b. Tentukan kerapatan tersebut dalam atomOcm
2
untuk kristal logam )u.
D. 7erapatan kristal Ra adalah A@D! grOcm
5
dan massa atomnya adalah 25A
memiliki struktur kristal kubus pusat badan % , &. Tentukan jarak antar atom-atom
Ra terdekat.
E. Tembaga memiliki kerapatan E@; grOcm
5
dan massa atom ;5: tentukan jarak
pusat-ke pusat antara atom-atom tembaga tersebut yang memiliki struktur kristal
kubus pusat muka.
@. a. Tunjukkan bahwa untuk kristal kubus sederhana %P& berlaku1

5 < 2 < !
!
<
!
<
!
!!! !!A !AA
=
d d d
b. Tunjukkan bahwa untuk kristal kubus pusat badan % , & berlaku
5 < 2 < !
!
<
!
<
!
2
!
!!! !!A !AA
=
d d d
c. Tunjukkan bahwa untuk kristal kubus pusat muka % F & berlaku

5 < 2 < !
!
<
!
<
!
2
!
!!! !!A !AA
=
d d d
!A. Tembaga dengan struktur kristal kubus pusat muka memiliki kerapatan E@;
grOcm
5
dan massa atom ;5:. Tentukan jarak d
2AA
1 d
22A
dan d
!!!
!D
!E

Anda mungkin juga menyukai