BIDANG KEGIATAN
PKM
Diusulkan oleh:
Ruth Dewi Simanjuntak 4153220017 2015
Rahel Anggita Siregar 4153220013 2015
Daniel Bobby Tarigan 4181141003 2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
Di Sumatera Utara terdapat bawang putih lokal yaitu kultivar Doulu, dimana
kultiver ini belum banyak dilaporkan. Penyebaran bawang putih kultivar Doulu di
daerah Kabupaten Karo dan Dairi. Di kabupaten Karo Bawang Putih lokal kultivar
Doulu dijumpai di desa Doulu Kecamatan Berastagi pada ketinggian 1305 m diatas
permukaan laut dan di desa Merek Kecamatan Merek pada ketinggian 1446 m diatas
permukaan laut, serta di deasa Tongging Kecamatan Merek pada ketinggian 917 m
diatas permukaan laut sedangkan di Kabupaten Dairi di desa Silalagi dan Situngkir
Kecamatan Silahisabungan pada ketinggian 926 dan 924 m diatas permukaan laut
(Sinaga,2016)
2
genetik di alam (Duvick, 1989). Untuk meningkatkan hasil produksi bawang putih
lokal, maka perlu diupayakan pengadaan bibit bawang putih dengan produksi tinggi,
tahan terhadap hama, memiliki umbi yang besar, lebih harum dan tahan terhadap
kondisi lingkungan. Usaha tersebut dapat ditempuh melalui pemuliaan tanaman
bawang putih lokal dengan radiasi sinar gamma. Keunggulan dari metode ini adalah
memperoleh varietas bakal unggul yang juga berbeda dari sifat induknya, sehingga
dapat memberi kemudahan dalam mendapatkan varietas bawang putih yang bakal
unggul
1.3 Tujuan
Luaran berupa artikel fenotipik mutan bawang putih kultivar Doulu generasi
MV2 dan umbi bawang putih kultivar Doulu generasi MV3.
Mengetahui keragaman fenotipik mutan bawang putih kultivar Doulu generasi
MV2 dengan sinar radiasi gamma 2gy, 4 gy, 6 gy, 8 gy, dan 10 gy.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Umbi
Warna umbi yang dimiliki bawang putih kultivar Doulu adalah putih
keunguan dan diameter umbi antara 2,2-3,9 cm. Bentuk umbi flat globe dengan
struktur umbi tidak teratur.
4
3. Siung
Warna siung bawang putih kultivar Doulu adalah putih keunguan, dengan
warna ungu yang lebih pekat di bagian pangkal siung bawang putih. Jumlah siung per
umbi berkisar 6-18 siung/umbi. Selain itu, ada juga bawang putih yang memiliki 1
siun atau sering disebut bawang lanang memiliki warna umbi berwarna putih dan
bentuk globe.
4. Bulbil
Bulbil bawang putih terbentuk karena modifikasi dari bunga majemuk bagian
bawah menjadi badan yang jika lepas dan jatuh ke atnah akan tumbuh menjadi
individu baru. Bulbil bawangputih berwarna ungu muda dan terletak di bagian tengah
batang semu.
5. Sistem Perakaran
Akar bawang putih terletak di batang pokok, tepatnya di bagian dasar umbi
atau pangkal umbi yang berbentuk cakram. Sistem perakaran berupa akar serabut
(monokotil) yang pendek-pendek yang menhujam ke dalam tanah tidak terlalu dalam,
sehingga mudah goyah oleh angin dan air yang berlebihan.fungsi akar serabut ini
hanya sebagai penghisap makanan, bukan pencari air dalam tanah (Husain, 2015).
6. Perbungaan
Bunga bawang putih berupa bunga majemuk,bertangkai, berbentuk bulat, dan
menghasilkan biji untuk keperluan generative. Bunganya hanya kelihatan dari luar
sebagian, bahkan sering tidak kelihatan samasekali dan lebih parah lagi, seringkali
bunga tidak terbentuk karena sudah gugur sewaktu masih dalam tahap tunas bunga
(Syamsiah dan Tajuddin, 2003).
5
dilakukan dengan menggunakan mutagen bersifat kimia, fisik dan biologis (Jusuf,
2001).
Keragaman dapat terjadi pada tingkat spesies yang disebabkan oleh faktor
genetik dan lingkungan (Hartati dan Darsana, 2015). Nilai keragaman yang
dihasilkan cukup rendah (< 50%) disebabkan oleh genotipe berasal dari spesies yang
sama dan dibudidayakan secara vegetatif (Sari, 2016). Salah satu cara untuk
mengetahui hubungan kekerabatan dan jarak genetik masing-masing genotipe koleksi
adalah dengan melakukan karakterisasi morfologi (Widowati, 2016). Karakter
kuantitatif merupakan karakter yang tidak dapat dibedakan secara sederhana.
Karakter kuantitatif harus diukur dengan alat ukur tertentu yang hasilnya bersifat
kuantitatif. Hal ini dikarenakan karakter kuantitatif dikendalikan oleh banyak gen
(Syahruddin, 2012)
Sinar gamma (γ) merupakan jenis iradiasi yang biasa digunakan dalam
berbagai bidang karena bermuatan netral, panjang gelombang pendek dan daya
tembus paling tinggi sehingga energi sinar gamma yang dipancarkan sumber terhadap
target dapat menimbulkan perubahan pada komposisinya. Besar kecilnya perubahan
efek iradiasi sinar gamma tergantung dari energi dan waktu sumber radio aktif
(Lehninger, 1994). Pada umumnya sinar gamma yang digunakan untuk radiasi adalah
hasil peluruhan inti atom Cobalt-60. Cobalt- 60 adalah sejenis metal yang mempunyai
karakteristik hampir sama dengan besi/nikel (Sinaga, 2000).
6
DAFTAR PUSTAKA
Griffiths, dkk. 2005. Introduction to Genetic Analysis. WH. Freeman and Company, New
York.
Husain. N. A., (2015). Stusi Etnobotani dan Identifikasi Tumbuhan Berkhasiat Obat
Berabasis Pengetahuan Lokal di Kabupaten Enrekang. Fakultas Pertanian.
Universitas Hasanuddin Makassar.
Jusuf, M. 2001. Genetika I Struktur dan Ekspresi Gen. Sagung Seto, Jakarta.
Kim, J. H., B. Y. Chung, K. J. Sung, and S. G. Wi. 2005. Effets of planta gamma
irradiaton on growth, photosynthesis and antioxidative capacity of red
pepper (Capsicum annum L.) plants. J. Of Plant Biology. 48 (1) : 47 56.
Sari, V. 2016. Keragaman Genetik Bawang Merah (Allium cepa L.) Berdasarkan
Marka Morfologi dan ISSR. [Tesis]. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Sinaga, Q., Gultom, T., (2016). Survei Penyebaran dan Morfologi KultivarBawang
Putih Lokal Sumatera Utara. Skripsi. Fmipa. Unimed. Medan.
Syamsiah, I. S., Tajuddin, (2003). Khasiat dan Manfaat Bawang Putih Raja Antibiotik
Alami. Agromedia. Jakarta Selatan.