Anda di halaman 1dari 24

TUGAS I FISIKA ZAT PADAT

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah fisika zat padat

Resume Bab I (Struktur Kristal)

Oleh
1. Kurnia Rahmawati (1917041003)
2. Indriya Wati (1917041007)
3. Aryu Kusmita (1917041089)

Kelas : A

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
RESUME

1. Jelaskan apa itu kristal!

Jawab:

Kristal atau hablur adalah suatu padatan yaitu atom, molekul, atau ion yang penyusunnya


terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara sederhana,
padatan kristal dicirikan oleh susunan atom atau molekul yang teratur atau periodik.
Sebagian besar padatan berbentuk kristal di alam. Hal ini disebabkan oleh alasan bahwa
energi yang dilepaskan selama pembentukan struktur yang teratur lebih banyak daripada
energi yang dilepaskan selama pembentukan struktur yang tidak teratur. Jadi, keadaan kristal
adalah keadaan energi rendah dan lebih disukai oleh sebagian besar padatan. Secara umum,
zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya
bisa berupa kristal tunggal, yang semua atom-atom dalam padatannya "terpasang" pada kisi
atau struktur kristal yang sama, tapi, secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secara
simultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin atau polimorf.

Suatu kristal dapat didefinisikan sebagai padatan yang secara esensial mempunyai pola
difraksi tertentu (Senechal, 1995 dalam Hibbard, 2002). Jadi, suatu kristal adalah suatu
padatan dengan susunan atom yang berulang secara tiga dimensional yang dapat mendifraksi
sinar X. Kristal secara sederhana dapat didefinisikan sebagai zat padat yang mempunyai
susunan atom atau molekul yang teratur. Keteraturannya tercermin dalam permukaan kristal
yang berupa bidang-bidang datar dan rata yang mengikuti pola-pola tertentu. Bidang-bidang
datar ini disebut sebagai bidang muka kristal. Sudut antara bidang-bidang muka kristal yang
saling berpotongan besarnya selalu tetap pada suatu kristal. Bidang muka kristal itu baik
letak maupun arahnya ditentukan oleh perpotongannya dengan sumbu-sumbu kristal. Dalam
sebuah kristal, sumbu kristal berupa garis bayangan yang lurus dan menembus kristal
melalui pusat kristal. Sumbu kristal tersebut mempunyai satuan panjang yang disebut
sebagai parameter.

Dalam bidang kimia, kristal merupakan susunan kimia antara dua atom yang akan terbentuk
bilamana terjadi penurunan suatu energi potensial dari sistem ion atau molekul yang akan
dihasilkan dengan penyusunan ulang elektron pada tingkat yang lebih rendah.
Meskipun istilah "kristal" memiliki makna yang sudah ditentukan dalam ilmu
material dan fisika padat, dalam kehidupan sehari-hari, penyebutan "kristal" merujuk pada
benda padat yang menunjukkan bentuk geometri tertentu, dan kerap kali sedap di mata.
Berbagai bentuk kristal tersebut dapat ditemukan di alam. Bentuk-bentuk kristal tergantung
pada jenis ikatan molekul antar atom (untuk menentukan strukturnya) dan keadaan
terciptanya kristal tersebut. Bunga salju, intan, dan garam dapur adalah contoh-contoh
kristal. Beberapa material kristalin mungkin menunjukkan sifat-sifat elektrik khas, seperti
efek feroelektrik atau efek piezoelektrik.

Kata “kristal” berasal dari bahasa Yunani crystallon yang berarti tetesan yang dingin atau
beku. Menurut pengertian kompilasi yang diambil untuk menyeragamkan pendapat para
ahli, maka kristal adalah bahan padat homogen, biasanya anisotrop dan tembus cahaya serta
mengikuti hukum-hukum ilmu pasti sehingga susunan bidang-bidangnya memenuhi hukum
geometri; jumlah dan kedudukan bidang kristalnya selalu tertentu dan teratur. Kristal-kristal
tersebut selalu dibatasi oleh beberapa bidang datar yang jumlah dan kedudukannya tertentu.

Bila ditinjau dan ditelaah lebih dalam mengenai pengertian kristal, mengandung pengertian
sebagai berikut :
1. Bahan padat homogen, biasanya anisotrop dan tembus cahaya :
 tidak termasuk di dalamnya cair dan gas
 tidak dapat diuraikan ke senyawa lain yang lebih sederhana oleh proses fisika
 terbentuknya oleh proses alam
2. Mengikuti hukum-hukum ilmu pasti sehingga susunan bidang-bidangnya mengikuti
hukum geometri :
 jumlah bidang suatu kristal selalu tetap
 macam atau model bentuk dari suatu bidang kristal selalu tetap
 sifat keteraturannya tercermin pada bentuk luar dari kristal yang tetap.
Apabila unsur penyusunnya tersusun secara tidak teratur dan tidak mengikuti hukum-hukum
di atas, atau susunan kimianya teratur tetapi tidak dibentuk oleh proses alam (dibentuk
secara laboratorium), maka zat atau bahan tersebut bukan disebut sebagai kristal.
Proses Pembentukan Kristal
Pada kristal ada beberapa proses atau tahapan dalam pembentukan kristal. Proses yang
dialami oleh suatu kristal akan mempengaruhi sifat-sifat dari kristal tersebut. Proses ini juga
bergantung pada bahan dasar serta kondisi lingkungan tempat di mana kristal tersebut
terbentuk. Berikut ini adalah fase-fase pembentukan kristal yang umumnya terjadi pada
pembentukan kristal :
 Fase cair ke padat : kristalisasi suatu lelehan atau cairan sering terjadi pada skala luas di
bawah kondisi alam maupun industri. Pada fase ini cairan atau lelehan dasar pembentuk
kristal akan membeku atau memadat dan membentuk kristal. Biasanya dipengaruhi oleh
perubahan suhu lingkungan.
 Fase gas ke padat (sublimasi) : kristal dibentuk langsung dari uap tanpa melalui fase
cair. Bentuk kristal biasanya berukuran kecil dan kadang-kadang berbentuk rangka
(skeletal form). Pada fase ini, kristal yang terbentuk adalah hasil sublimasi gas-gas yang
memadat karena perubahan lingkungan. Umumnya gas-gas tersebut adalah hasil dari
aktifitas vulkanis atau dari gunung api dan membeku karena perubahan temperatur.
 Fase padat ke padat : proses ini dapat terjadi pada agregat kristal di bawah pengaruh
tekanan dan temperatur (deformasi). Yang berubah adalah struktur kristalnya,
sedangkan susunan unsur kimia tetap (rekristalisasi). Fase ini hanya mengubah kristal
yang sudah terbentuk sebelumnya karena terkena tekanan dan temperatur yang berubah
secara signifikan. Sehingga kristal tersebut dan unsur-unsur fisiknya akan berubah
bentuk. Namun, komposisi dan unsur kimianya tidak berubah karena tidak adanya
faktor lain yang terlibat kecuali tekanan dan temperatur.

2. Jelaskan apa itu kristal tunggal dan polikristal berikan contohnya masing-masing!

Jawab:

 Untuk bahan padat kristal, susunan atom yang periodik dan berulang secara sempurna
atau berlanjut di keseluruhan spesimen tanpa gangguan, hasilnya disebut kristal tunggal.
Semua sel satuan bersambung dengan cara yang sama dan mempunyai orientasi yang
sama. Secara sederhana, kristal tunggal memiliki karakteristik susunan antara atomnya
teratur dan tingkat periodesitasnya sangat panjang.
Kristal tunggal juga disebut sebagai monokristalin, yaitu suatu padatan kristal yang
mempunyai kisi kristal yang susunannya teratur secara kontinu dan kisi-kisi kristal yang
membentuk bingkai tersebut tidak rusak atau tetap strukturnya. Menurut Milligan
(1979), kristal tunggal adalah suatu padatan yang atom-atom dalam molekul-
molekulnya diatur dalam keterulangan di mana sebagian padatan kristal tersusun dari
jutaan kristal tunggal yang disebut grain.

Dalam proses pembentukan struktur kristal tersebut, dalam ilmu kristalografi dijelaskan
dengan dua jalan yaitu hcp (hexagonal close-packed) di mana kristal terbentuk dengan
urutan atom ABABAB dan seterusnya serta urutan pembentukan kristal lainnya adalah
ccp (cubic close-packed) di mana urutan atom pembentuknya adalah ABCABC dan
seterusnya. Dalam identifikasi kristal tunggal tidak akan lepas dengan kisi Bravais
karena dengan mengetahui sistem kristal atau kisi Bravais dapat diidentifikasi jenis dari
kristal tunggal tersebut.

Sebuah kristal tunggal, atau monokristalin padat, dapat pula diartikan sebagai bahan di
mana kisi kristal dari seluruh sampel kontinu dan tak terputus ke tepi sampel, tanpa
batas butir. Tidak adanya cacat yang terkait dengan batas butir dapat memberikan sifat
unik monokristal, terutama mekanik, optik, dan listrik, yang juga dapat bersifat
anisotropik, tergantung pada jenis struktur kristalografinya. Sifat-sifat ini, selain
membuat beberapa permata berharga, digunakan secara industri dalam aplikasi
teknologi, terutama dalam optik dan elektronik.

Contoh: Berlian, kuarsa, mika, beril, gipsum, feldspar, dan lain-lain.

Karena efek entropik mendukung adanya beberapa ketidaksempurnaan dalam struktur


mikro padatan, seperti pengotor, regangan tidak homogen, dan cacat kristalografi seperti
dislokasi, kristal tunggal sempurna dengan ukuran yang berarti sangat jarang di alam.
Kondisi laboratorium yang diperlukan seringkali menambah biaya produksi. Di sisi lain,
kristal tunggal yang tidak sempurna dapat mencapai ukuran yang sangat besar di alam:
beberapa spesies mineral seperti beril, gipsum, dan feldspar diketahui telah
menghasilkan kristal dengan diameter beberapa meter. Kristal tunggal biasanya
memiliki permukaan bidang yang khas dan beberapa simetri, di mana sudut antara
permukaan akan menentukan bentuk idealnya. Batu permata sering berupa kristal
tunggal yang dipotong secara artifisial di sepanjang bidang kristalografi untuk
memanfaatkan sifat refraktif dan reflektif.

 Sebagian besar bahan padat kristal disusun oleh sekumpulan kristal-kristal kecil atau
butir. Kristal seperti ini disebut polikristal. Secara sederhana, polikristal dapat diartikan
sebagai campuran kristal-kristal kecil yang susunan dan orientasinya random (acak).
Pertama-tama, kristal kecil atau nuklei terbentuk di berbagai posisi. Kristal ini
mempunyai orientasi kristalografi acak, sebagaimana ditunjukkan oleh jaring persegi.
Butir-butir kecil tumbuh. Ujung-ujung atom yang berdekatan bersinggungan satu sama
lain ketika proses pembekuan mendekati selesai. Hasilnya orientasi kristalografi akan
berbeda antara satu butir dengan butir lainnya. Meskipun periodesitas kristal-kristal
kecil pada polikristal terganggu pada batas butir (grain boundaries), namun bentuk
polikristalin suatu material mungkin lebih stabil dibandingkan dengan bentuk kristal
tunggalnya. Polikristal jauh lebih stabil dibanding kristal tunggal meskipun tidak
seteratur kristal tunggal.

Kebalikan dari kristal tunggal adalah struktur amorf di mana posisi atom terbatas pada
orde jarak pendek saja. Di antara dua ekstrem ada polikristalin, yang terdiri dari
sejumlah kristal yang lebih kecil yang dikenal sebagai kristalit, dan fase parakristalin.

Contoh: Sebagian besar logam dan keramik.

3. Jelaskan apa itu ilmu kristalografi!

Jawab:

Secara sederhana, kristalografi adalah ilmu yang mempelajari tentang pembentukan,


struktur, dan sifat dari kristal. Secara luas, kristalografi adalah ilmu yang mempelajari
tentang sifat-sifat geometri dari kristal terutama perkembangan, pertumbuhan, kenampakan
bentuk luar, struktur dalam (internal) dan sifat-sifat fisis lainnya.
 Sifat Geometri, memberikan pengertian letak, panjang, dan jumlah sumbu kristal yang
menyusun suatu bentuk kristal tertentu dan jumlah serta bentuk luar yang
membatasinya.
 Perkembangan dan pertumbuhan kenampakkan luar, bahwa di samping mempelajari
bentuk-bentuk dasar yaitu suatu bidang pada situasi permukaan, juga mempelajari
kombinasi antara satu bentuk kristal dengan bentuk kristal lainnya yang masih dalam
satu sistem kristalografi, ataupun dalam arti kembaran dari kristal yang terbentuk
kemudian.
 Struktur dalam, membicarakan susunan dan jumlah sumbu-sumbu kristal juga
menghitung parameter dan parameter rasio.
 Sifat fisis kristal, sangat tergantung pada struktur (susunan atom-atomnya). Besar
kecilnya kristal tidak mempengaruhi, yang penting bentuk dibatasi oleh bidang-bidang
kristal, sehingga akan dikenal dua zat yaitu kristalin dan non kristalin.

Dalam bidang kimia, kristalografi dapat diartikan sebagai cabang dari ilmu geologi, kimia,
fisika yang mempelajari bentuk luar kristal serta cara penggambarannya.

Kristalografi adalah suatu ilmu pengetahuan kristal yang dikembangkan untuk mempelajari
perkembangan dan pertumbuhan kristal, termasuk bentuk, struktur dalam, dan sifat-sifat
fisiknya. Kristalografi merupakan studi ilmiah mengenai struktur kristal (dengan kata lain,
susunan atom) dari kristal. Salah satu teknik kristalografi yang banyak digunakan adalah
difraksi sinar-X. Sejumlah besar struktur kristal yang telah diketahui disimpan dalam basis
data kristalografi. Dahulu, kristalografi merupakan bagian dari Mineralogi. Tetapi karena
bentuk-bentuk kristal cukup rumit dan bentuk tersebut merefleksikan susunan unsur-unsur
penyusunnya dan bersifat tetap untuk tiap mineral yang dibentuknya, maka pada akhir abad
XIX, kristalografi dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan tersendiri. Kajian kristalografi
diperlukan untuk memahami hubungan yang kuat antara struktur suatu material dan sifat
fisisnya, mendasar untuk studi fisika zat padat.
4. Jelaskan apa itu kekisi ruang!

Jawab:

Semua struktur kristal dapat dijelaskan dalam istilah kisi (lattice) dan basis. Susunan titik
imajiner dalam jumlah tak terbatas dalam ruang tiga dimensi di mana setiap titiknya
memiliki jarak yang identik dikenal dengan kekisi titik atau kekisi ruang. Kisi dapat
didefinisikan sebagai sebuah susunan titik-titik yang teratur dan periodik di dalam ruang.
Kekisi (lattice) dapat dianalogikan seperti sistem tata koordinat, di mana jaraknya identik
sebanyak satu satuan dalam sistem tata koordinat. Jadi, kekisi (lattice) memiliki jarak antar
titik yang serba sama dan akan membentuk pola yang akan berulang.

Kisi ruang (space lattice) dapat pula didefinisikan sebagai susunan titik-titik dalam ruang
tiga dimensi di mana setiap titik memiliki lingkungan yang serupa. Titik dengan lingkungan
yang serupa itu disebut simpul kisi (lattice points). Simpul kisi dapat disusun hanya dalam
14 susunan yang berbeda, yang disebut kisi-kisi Bravais. Jika atom-atom dalam kristal
membentuk susunan teratur yang berulang maka atom-atom dalam kristal haruslah tersusun
dalam salah satu dari 14 bentuk kisi-kisi tersebut. Perlu dicatat bahwa setiap simpul kisi bisa
ditempati oleh lebih dari satu atom, dan atom atau kelompok atom yang menempati tiap-tiap
simpul kisi haruslah identik dan memiliki orientasi sama sesuai dengan pengertian simpul
kisi. Karena kristal yang sempurna merupakan susunan atom secara teratur dalam kisi ruang,
maka susunan atom tersebut dapat dinyatakan secara lengkap dengan menyatakan posisi
atom dalam suatu kesatuan yang berulang. Kesatuan yang berulang di dalam kisi ruang itu
disebut sel unit (unit cell). Jika posisi atom dalam padatan dapat dinyatakan dalam sel unit
ini, maka sel unit itu merupakan sel unitstruktur kristal. Rusuk dari suatu sel unit dalam
struktur kristal haruslah merupakan translasi kisi, yaitu vektor yang menghubungkan dua
simpul kisi.
5. Jelaskan apa itu kekisi primitif dan kekisi non primitif!

Jawab :

 Kekisi primitif (kekisi sederhana) merupakan kekisi yang hanya memiliki satu titik kisi
per unit sel. Kekisi primitif memiliki jarak lebih rapat dibandingkan kekisi non primitif.
Kekisi primitif ini memiliki panjang kekisi (a, b, c) setara dengan satu diameter atom.

D C

A B

Gambar jajar genjang ABCD mewakili sel primitif dua dimensi. Sehingga, jumlah
efektif titik kekisi (lattice) dalam sel unit primitif adalah satu.

 Sedangkan kekisi non primitif (kekisi multiple: misalnya ganda, tiga kali lipat dan lain-
lain) merupakan kekisi yang memiliki lebih dari satu titik kisi per unit sel. Kekisi non
primitif memiliki jarak lebih renggang dibandingkan kekisi primitif. Kekisi non primitif
ini memiliki panjang kekisi (a, b, c) lebih dari satu diameter atom.
H G
N M

NP NP

E F K L

Gambar jajar genjang EFGH dan KLMN mewakili sel non primitif. Sel unit non primitif
dapat mempunyai titik kekisi (lattice) di sudut-sudut serta di lokasi lain baik di dalam
maupun di permukaan sel. Sehingga, jumlah efektif titik kekisi (lattice) dalam sel non
primitif lebih dari satu.
Ketika diulang dengan translasi berturut-turut menghasilkan pola periodik. Beberapa sel
biasanya dipilih untuk memperjelas simetri yang lebih tinggi (biasanya simetri rotasi)
yang dimiliki oleh kisi, yang mungkin tidak langsung terlihat dari sel primitif. Idealnya,
sel primitif mempunyai volume terkecil yang seharusnya dipilih sebagai sel unit
konvensional. Namun, terkadang sel non primitif dipilih sebagai sel unit konvensional
karena memiliki simetri lebih tinggi dari 8 sel primitif.

6. Jelaskan apa itu struktur kristal!

Jawab:

Struktur Kristal merupakan susunan atom-atom, ion, ataupun molekul di dalam suatu
material yang tersusun secara teratur. Struktur Kristal akan terjadi bila ditempatkan suatu
basis pada setiap kisi titik kisi, sehingga struktur kristal bisa didefinisikan juga sebagai
gabungan antara kisi dan basis. Struktur kristal dapat digambarkan dalam bentuk kisi, di
mana setiap kisi akan ditempati oleh atom atau sekumpulan atom kisi kristal yang memiliki
geometri yang sama.

Struktur kristal dihasilkan dari kombinasi kisi ruang dan basis. Kisi ruang adalah pengaturan
keteraturan jumlah titik imajiner yang tak terbatas dalam ruang tiga dimensi. Basis adalah
unit struktural yang terdiri dari satu atom atau sekelompok atom yang ditempatkan pada
setiap titik kisi secara teratur untuk menghasilkan struktur kristal.

Struktur Kristal = Kisi+Basis


Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada struktur kimia
cairan itu sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Proses
terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi.

Meski proses pendinginan sering menghasilkan bahan kristalin, dalam keadaan tertentu
cairannya bisa membeku dalam bentuk non kristalin. Dalam banyak kasus, ini terjadi karena
pendinginan yang terlalu cepat sehingga atom-atomnya tidak dapat mencapai lokasi kisinya.
Suatu bahan non kristalin biasa disebut bahan amorf atau seperti kaca. Terkadang bahan
seperti ini juga disebut sebagai padatan amorf, meskipun ada perbedaan jelas antara padatan
dan kaca. Proses pembentukan kaca, tidak melepaskan kalor lebur jenis (Bahasa Inggris:
latent heat of fusion). Karena alasan inilah, banyak ilmuwan yang menganggap bahan kaca
sebagai cairan, bukan padatan.

Struktur kristal terjadi pada semua kelas material, dengan semua jenis ikatan kimia. Hampir
semua ikatan logam ada pada keadaan polikristalin; logam amorf atau kristal tunggal harus
diproduksi secara sintetis, dengan kesulitan besar. Kristal ikatan ion dapat terbentuk saat
pemadatan garam, baik dari lelehan cairan maupun kondensasi larutan. Kristal ikatan
kovalen juga sangat umum. Contohnya adalah intan, silika, dan grafit. Material polimer
umumnya akan membentuk bagian-bagian kristalin, namun panjang molekul-molekulnya
biasanya mencegah pengkristalan menyeluruh. Gaya Van der Waals lemah juga dapat
berperan dalam struktur kristal. Jenis ikatan inilah yang menyatukan lapisan-lapisan berpola
heksagonal pada grafit. Kebanyakan material kristalin memiliki berbagai jenis cacat
kristalografis. Jenis dan struktur dari kecacatan tersebut dapat berefek besar pada sifat-sifat
materialnya.

Meskipun istilah "kristal" memiliki makna yang sudah ditentukan dalam ilmu material dan
fisika zat padat, dalam kehidupan sehari-hari, penyebutan "kristal" merujuk pada benda
padat yang menunjukkan bentuk geometri tertentu, dan kerap kali sedap di mata. Berbagai
bentuk kristal tersebut dapat ditemukan di alam. Bentuk-bentuk kristal tergantung pada jenis
ikatan molekul antar atom (untuk menentukan strukturnya) dan keadaan terciptanya kristal
tersebut. Bunga salju, intan, dan garam dapur adalah contoh-contoh kristal.
Beberapa material kristalin mungkin menunjukkan sifat-sifat elektrik khas, seperti efek
feroelektrik atau efek piezoelektrik. Kelakuan cahaya dalam kristal dijelaskan dalam optika
kristal. Dalam struktur dielektrik periodik, serangkaian sifat-sifat optis unik dapat ditemukan
seperti yang dijelaskan dalam kristal fotonik.

7. Sebutkan dan gambarkan kekisi 2 dimensi! (Gambarkan dengan memggunakan


software untuk menggambar (bukan copas), semakin bagus gambarnya semakin baik
nilainya).

Jawab:

a. Kisi Miring (Oblique)

Di mana |u|≠|v| dan γ ≠ 90°


b. Kisi Bujursangkar (Square)

Di mana |u1|=|v1| dan α =90 °


Sehingga jumlah titik pada kisi
1
Sel konvensional = 4 × =1
4
1
Sel Primitif = × 4=1
4
c. Kisi Heksagonal

Di mana |u|=|v| dan γ=120 °


Jumlah titik kisi pada kisi

( 13 )+ 1=3
Sel konvesional = 6 ×

1
Sel Primitif = × 4=1
4

d. Kisi Segipanjang Primitif (Rectanguler Primitive)

Di mana |u2|≠|v2| dan β=90 °


Sehingga jumlah titik pada kisi
1
Sel konvensional = 4 × =1
4
1
Sel Primitif = × 4=1
4
e. Kisi Segipanjang Berpusat (Rectanguler Centered)

Di mana |u2|≠|v2| dan β=90 °


Sehingga jumlah titik pada kisi

(
Sel konvensional = 4 ×
1
4)+1=2

1
Sel Primitif = × 4=1
4

8. Sebutkan dan gambarkan kekisi Bravais! (Gambarkan dengan memggunakan


software untuk menggambar (bukan copas), semakin bagus gambarnya semakin baik
nilainya).

Jawab:

a. Sistem Kristal Kubus


Panjang rusuk a=b=c
α =β=γ =90 °
Kisi Bravais
1. Sederhana (Simple Cubic)
2. Berpusat Badan (Body Centered Cubic)

3. Berpusat Muka (Faced Centered Cubic)

b. Sistem Kristal Tetragonal


Panjang rusuk a=c ≠b
α =β=γ =90 °
Kisi Bravais
1. Sederhana
2. Berpusat Badan

c. Sistem Kristal Ortorombik

Panjang rusuk a ≠ b ≠ c
α =β=γ =90 °
Kisi Bravais
1. Sederhana

2. Berpusat Badan (Body Center)


3. Berpusat Muka

4. Berpusat Muka A, B, Atau C

d. Sistem Kristal Monoklinik


Panjang rusuk a ≠ b ≠ c
α =γ =90 ° , β ≠ 90 °
Kisi Bravais
1. Sederhana
2. Berpusat Muka C

e. Sistem Kristal Triklin


Panjang rusuk a ≠ b ≠ c
α ≠ β ≠ γ ≠ 90 °
Kisi Bravais
Sederhana

f. Sistem Kristal Rombohedral atau Trigonal


Panjang rusuk a=b=c
α =β=γ ≠ 90 °
Kisi Bravais
Sederhana

g. Sistem Kristal Heksagonal


Panjang rusuk a=b ≠ c
α =β=90° , γ =120 °

Kisi Bravais
Sederhana

Total Kisi Bravis= 14 Kisi Bravis

9. Apa itu arah kekisi dan deskripsikan bagaimana cara menentukan indeks dari arah
kekisi?
Jawab :

Arah kekisi merupakan sebuah proyeksi vektor pada arah tertentu yang berdasarkan
aksisnya atau sumbunya. Di mana, nilai dari indeks arah kekisi harus berupa bilangan bulat
terkecil yang biasanya dituliskan dalam tanda kurung siku [ ]. Berikut ini merupakan cara
menentukan indeks dari arah kekisi.

1. Menentukan sumbu acuannya di (0,0,0).


2. Menentukan koordinat ujung dari arahnya (ujung arah panahnya).
3. Menentukan titik tangkap atau pangkal dari arahnya.
4. Mengurangkan nilai ujung dengan nilai pangkalnya.
5. Menentukan hasil.
Di mana,
 Hasil ditulis dengan tanda buka tutup kurung siku [ ].
 Tidak menggunakan tanda pemisah seperti koma.
 Jika hasilnya pecahan maka harus dikalikan dengan nilai tertentu untuk memperoleh
bilangan bulat terkecilnya.
 Untuk hasil negatif ditandai dengan tanda bar di bagian atas nilainya.

Perhatikan arah kekisi berikut ini.

Berdasarkan gambar arah kekisi tersebut, dapat diamati bahwa koordinat ujung dari arahnya
adalah 0,0,1 sedangkan titik tangkapnya adalah 0,0,0. Jika dilakukan pengurangan antara
koordinat ujung dari arah panahnya diperoleh 0,0,1. Sehingga arah kekisinya pada gambar
tersebut adalah [001].
10. Apa itu bidang kekisi dan deskripsikan bagaimana cara menentukan indeks Miller
dari bidang kekisi?

Jawab:

Bidang kekisi merupakan suatu bidang dalam kristal yang terbentuk dari susunan atom yang
berulang. Dalam kristalografi, bidang kisi dari kisi-kisi Bravais adalah sebuah bidang (atau
sekeluarga bidang paralel) yang memiliki perpotongan dengan kisi-kisi atau struktur
kristalin dari kisi tersebut (dijelaskan oleh kisi Bravais 2d) yang periodik dan berpotongan
kisi-kisi Bravais. Bidang kisi adalah bidang yang mengandung setidaknya tiga titik kisi
Bravais nonkolinear. Seluruh bidang kisi dapat dijelaskan oleh satu set bilangan bulat indeks
Miller, dan sebaliknya (semua bilangan bulat indeks Miller mendefinisikan bidang kisi).

Sebaliknya, bidang-bidang yang bukan merupakan bidang kisi memiliki persimpangan


aperiodik dengan kisi-kisi yang disebut kuasikristal, hal ini dikenal juga sebagai konstruksi
"potong-dan-proyeksi" dari kuasikristal (juga umum untuk dimensi yang lebih tinggi). Pada
dasarnya, indeks bidang dikenal dengan indeks miller. Berikut ini merupakan cara
menentukan indeks miller dari bidang kekisi :

1. Menentukan sumbu acuan.


2. Menentukan Intercepts (titik potong) dari bidang pada sumbu kristalografi.
3. Menentukan Reciprocals atau kebalikan dari nilai titik potongnya.
4. Menyederhanakan nilai kebalikannya untuk menghilangkan pecahan.
Di mana :
 Hasil ditulis dengan menggunakan tanda kurung (hkl).
 Tidak menggunakan tanda pemisah seperti koma.
 Jika hasilnya negatif maka ditulis dengan tanda bar dibagian atas nilainya.
 Jika didapatkan nilai pecahan, maka dikalikan bilangan untuk menghasilkan hasil akhir
berupa bilangan bulat.
 Sederhanakan hingga nilai terkecilnya.
 Dua bidang yang saling sejajar memiliki nilai (hkl) yang sama.
Perhatikan bidang kekisi berikut ini.

Berdasarkan gambar bidang kekisi tersebut, nilai titik potongnya (intercepts) adalah ∞ , ∞ , 1.
Maka, nilai kebalikannya (reciprocals) adalah 1/∞ , 1/∞ , 1/1. Sehingga, indeks Miller dari
bidang yang pada gambar tersebut adalah (001).

11. Jelaskan bagaimana mendapatkan fraksi volume !

Jawab :

Untuk memperoleh nilai fraksi volume dari struktur hcp, fcc, bcc, dan sc perlu diketahui
terlebih dahulu bagaimana hubungan antara jarak antar atom dengan jari-jari atom pada
masing-masing struktur.

a. Close-Packed Structures
1) Fraksi volume struktur hcp (Hexagonal Close-Packed) : 2 r=a

Atau,

1
r= a
2

c=1,633 a

Fraksi volume sutruktur hcp :

4
2× ×π×r ³
3
f=
a¿¿

Jadi, idealnya pada struktur hcp sekitar 74% dari total volume ditempati oleh atom.
2) Fraksi volume struktur fcc (face centred cubic) :
Hubungan jari-jari atom r dengan jarak antar atom a pada struktur fcc :
4 r= √ 2 a

atau,

1
r= √2 a
4

sehingga, fraksi volume struktur fcc sebagai berikut.

f=
4 × volume bola
=

4
3
=
4
3 ( 1
πr ³ 4 × × π × √ 2 a ³
4 ) 4 22 2 √ 2
=4 × × × =0,74
volume kubus a³ a³ 3 7 64

Jadi, idealnya pada struktur fcc sekitar 74% dari total volume ditempati oleh atom.

b. Loose-Packed Structures
1) Fraksi volume struktur bcc (body centred cubic) :
Hubungan jari-jari atom r dengan jarak antar atom a pada struktur bcc :
4 r= √ 3 a

atau,

1
r= √3 a
4

Sehingga, fraksi volume struktur bcc sebagai berikut.

f=
2× volume bola
=

4
3
=
4
3 ( 1
4 )
πr ³ 2 × × π × √ 3 a ³
4 22 3 √ 3
=2× × × =0,68
volume kubus a³ a³ 3 7 64

Jadi, idealnya pada struktur bcc sekitar 68% dari total volume ditempati oleh atom.

2) Fraksi volume struktur sc (simple cubic) :


Hubungan jari-jari atom r dengan jarak antar atom a pada struktur sc :
2 r=a
atau,
1
r= a
2

Sehingga, fraksi volume struktur sc sebagai berikut.

f=
1× volume bola
=

4
3
=
4
( )
1
πr ³ 1 × × π × a ³
3 2 4 22 1
=1× × × =0,52
volume kubus a³ a³ 3 7 8

Jadi, idealnya pada struktur sc sekitar 52% dari total volume ditempati oleh atom.

Anda mungkin juga menyukai