ABSTRAK
Kristalografi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat geometri dari
kristal terutama perkembangan, pertumbuhan, kenampakan bentuk luar, struktur dalam
dan sifat-sifat fisis lainnya. Praktikum ini bermaksud untuk mengenal dan memahami apa
itu sistem kristal heksagonal dan trigonal serta memiliki tujuan agar praktikan mampu
menentukan sifat, kelas dan bentuk kristal dari sistem kristal heksagonal dan trigonal.
Adapun metode percobaan dalam praktikum ini dimulai dengan tahap pendahuluan, studi
pustaka, kemudian praktikum dan pembuatan jurnal. Adapun hasil yang diperolehpada
praktikum ini yaitu terdapat 4 sumbu kristal yaitu a, b, c, dan d. Pada sistem kristal
Heksagonal dan Trigonal mempunyai sistem kristal a : b : d ≠ c, dimana a = b = d tidak
sama dengan c, memiliki sudut kristalografi α = β =90º,γ = 120º. Peraga pertama dan
kedua merupakan sistem kristal Heksagonal, dimana peraga pertama memiliki nilai
kristal (1) Herman Mauguin = 6/m, 2/m, 2/m, (2) Schoenflies= D 6h dengan kelas kristal
Dihexagonal Dypiramidal dan bentuk kristal Prisma. Dan peraga kedua memiliki nilai
kristal (1) Herman Mauguin = 6/m, 2/m, 2/m (2) Shoenflies = D 6h.Sedangkan peraga
ketiga dan keempat dengan sistem Kristal Trigonal, pada peraga 3 memiliki nilai kristal
(1) Herman Mauguin = 3,2 (2) Schoenflies=D 3h. Dan pada peraga 4 memiliki nilai kristal
(1) Herman Mauguin = 6/m, 2 (2) Schoenflies = D 6h. Dengan kelas kristalnya adalah
Ditrigonal Dypiramidal dan bentuk kristalnya Trigonal Piramid.
KataKunci: Kristalografi,Heksagonal,Trigonal,Herman Mauguin,Scoenflies.
Kristalografi adalah ilmu yang kondisi ideal, bias anya bisa berupa
yang atom, molekul, dan ion pada kisi atau struktur yang sama,
menjadi tujuh system Kristal yaitu tetesan yang dingin atau beku.
mengidentifikasi kelas dan bentuk antara dua atom akan terbentuk bila
Kristal sampel peraga melalui sifat mana terjadi penurunan suatu energy
kristal, elemen kristal dan nilai potensial dari sistem ion atau
garis lurus yang dibuat melalui pusat berubah dari keadaan yang semula
tiga dimensi, yang panjang, lebar dan gas, menjadi padat. Jika mineral
mengkristal dan tidak ada gangguan pemadatan dan membentuk suatu
oleh adanya ikatan antar atom dari uap menjadi padat tanpa melalui
Ada beberapa tahapan dalam berukuran kecil dan bisa juga akan
tahapan yang dialami oleh suatu Kristal akan terbentuk oleh adanya
kondisi alam maupun industri. Pada Proses ini dapat terjadi pada
saja. Pada fase ini perubahan terjadi bentuk Kristal tertentu dan jumlah
dua zat yaitu kristalin dan non pada bidangnya dan satu sumbu
Pada sistem ini biasanya ada atau tidak bernilai .Kalau sumbu c
tidaknya bidang simetri vertical yang simetri vertical dan bidang simetri
bernilai 2 dan ada atau tidaknya - Bidang simetri vertical dan bidang
setiap acara.
praktikum dimulai.
3.3 Praktikum
Gambar 3.1 Diagram Alir
Praktikum diawali dengan
Adapun prosedur percobaan ini
menyiapkan alat-alat yang akan
dimulai dengan pendahuluan, yang
digunakan seperti LKP, pensil,
kemudian tahap kedua studi pustaka
penggaris, busur derajat 360° dan
yaitu pemberian tugas pendahuluan,
180° serta alat lainnya. Setelah
dan kemudian praktikum dan
meyiapkan alat praktikum, praktikan
pembuatan jurnal.
mengambil sampel yang akan
3.1 Pendahuluan
dideskripsikan dan digambarkan
Pendahuluan yang dilakukan pada
dalam LKP.
praktikum ini adalah asistensi acara.
berwarna biru adalah (1,-1,1,1), ungu Pada peraga no 2 yaitu peraga Heksa
perbadingaan a: b : c: d = 4 : 6 : 6: 2 G
4A4, 6A3, 6A2, 10PC elemen ini disimpulkan bahwa sudut kristal dari
tereografis peraga ini dan nilai kristal Trigonal sama, α = β = 90º dan γ =
120º, namun memiliki axial ratio 6A2, 10PC .
elemen kristal 5A4, 6A3, 8A2, 13PC dan Padat 1.Bali : Universitas
pada peraga 3 dan 4, memiliki sistem Simon & Schuster’s. 1978. Rocks