Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NOVITA AYU AMELYA

NIM : B41222926

GOL :D

#Artikel Keadaan Padat

KRISTALOGRAFI (SISTEM KRISTAL)

Pengertian Kristal

Kata “kristal” berasal dari bahasa Yunani crystallon yang berarti tetesan yang dingin atau
beku. Menurut pengertian kompilasi yang diambil untuk menyeragamkan pendapat para ahli,
maka kristal adalah bahan padat homogen, biasanya anisotrop dan tembus cahaya serta
mengikuti hukum-hukum ilmu pasti sehingga susunan bidang-bidangnya memenuhi hukum
geometri; Jumlah dan kedudukan bidang kristalnya selalu tertentu dan teratur. Kristal-kristal
tersebut selalu dibatasi oleh beberapa bidang datar yang jumlah dan kedudukannya tertentu.
Keteraturannya tercermin dalam permukaan kristal yang berupa bidang-bidang datar dan rata
yang mengikuti pola-pola tertentu. Bidang-bidang ini disebut sebagai bidang muka kristal. Sudut
antara bidang-bidang muka kristal yang saling berpotongan besarnya selalu tetap pada suatu
kristal. Bidang muka itu baik letak maupun arahnya ditentukan oleh perpotongannya dengan
sumbu-sumbu kristal. Dalam sebuah kristal, sumbu kristal berupa garis bayangan yang lurus
yang menembus kristal melalui pusat kristal. Sumbu kristal tersebut mempunyai satuan panjang
yang disebut sebagai parameter.

Bila ditinjau dan telaah lebih dalam mengenai pengertian kristal, mengandung pengertian
sebagai berikut :

1. Bahan padat homogen, biasanya anisotrop dan tembus cahaya :

 tidak termasuk didalamnya cair dan gas


 tidak dapat diuraikan kesenyawa lain yang lebih sederhana oleh proses fisika
 terbentuknya oleh proses alam
2. Mengikuti hukum-hukum ilmu pasti sehingga susunan bidang-bidangnya mengikuti hukum
geometri :

 jumlah bidang suatu kristal selalu tetap


 macam atau model bentuk dari suatu bidang kristal selalu tetap
 sifat keteraturannya tercermin pada bentuk luar dari kristal yang tetap.

Apabila unsur penyusunnya tersusun secara tidak teratur dan tidak mengikuti hukum-hukum
diatas, atau susunan kimianya teratur tetapi tidak dibentuk oleh proses alam (dibentuk secara
laboratorium), maka zat atau bahan tersebut bukan disebut sebagai kristal.

Proses Pembentukan Kristal

Pada kristal ada beberapa proses atau tahapan dalam pembentukan kristal. Proses yang di
alami oleh suatu kristal akan mempengaruhi sifat-sifat dari kristal tersebut. Proses ini juga
bergantung pada bahan dasar serta kondisi lingkungan tempat dimana kristal tersebut terbentuk.
Berikut ini adalah fase-fase pembentukan kristal yang umumnya terjadi pada pembentukan
kristal :

 Fase cair ke padat : kristalisasi suatu lelehan atau cairan sering terjadi pada skala luas
dibawah kondisi alam maupun industri. Pada fase ini cairan atau lelehan dasar pembentuk
kristal akan membeku atau memadat dan membentuk kristal. Biasanya dipengaruhi oleh
perubahan suhu lingkungan.

 Fase gas ke padat (sublimasi) : kristal dibentuk langsung dari uap tanpa melalui fase cair.
Bentuk kristal biasanya berukuran kecil dan kadang-kadang berbentuk rangka (skeletal
form). Pada fase ini, kristal yang terbentuk adalah hasil sublimasi gas-gas yang memadat
karena perubahan lingkungan. Umumnya gas-gas tersebut adalah hasil dari aktifitas
vulkanis atau dari gunung api dan membeku karena perubahan temperature.

 Fase padat ke padat : proses ini dapat terjadi pada agregat kristal dibawah pengaruh
tekanan dan temperatur (deformasi). Yang berubah adalah struktur kristalnya, sedangkan
susunan unsur kimia tetap (rekristalisasi). Fase ini hanya mengubah kristal yang sudah
terbentuk sebelumnya karena terkena tekanan dan temperatur yang berubah secara
signifikan. Sehingga kristal tersebut akan berubah bentuk dan unsur-unsur fisiknya.
Namun, komposisi dan unsur kimianya tidak berubah karena tidak adanya faktor lain
yang terlibat kecuali tekanan dan temperatur.

Kristalografi adalah penjabaran mengenai kristal-kristal. Kristal sendiri adalah zat padat yang


mempunyai susunan atom atau molekul yang teratur dimana keteraturan susunan tersebut dapat
dilihat pada permukaannya yang terdiri dari bidang-bidang datar.

Hal-hal penting yang dipelajari di kristalografi antara lain:


- Sistem kristal
- Kimia dan struktur kristal
- Pertumbuhan kristal
- Bentuk luar kristalPENGERTIAN
Kristalografi adalah penjabaran mengenai kristal-kristal. Kristal sendiri
adalah zat padat yang mempunyai susunan atom atau molekul yang teratur
dimana keteraturan susunan tersebut dapat dilihat pada permukaannya yang
terdiri dari bidang-bidang datar.

Hal-hal penting yang dipelajari di kristalografi antara lain:


- Sistem kristal
- Kimia dan struktur kristal
- Pertumbuhan kristal
- Bentuk luar kristal
- Struktur dalam kristal

Kristal dapat terbentuk oleh melalui dua cara yakni presipitasi dan


kristalisasi. Kecepatan kristalisasi akan mempengaruhi bentuk dan ukuran
butir kristal. Semakin lama proses kristalisasi berlangsung, maka ukuran kristal
akan semakin besar dan sebaliknya.
a. Contoh dari larutan (solution) mengalami presipitasi--> Gipsum, Halit, Kalsit
b. Contoh dari lelehan (melt) mengalami kristalisasi --> Orthoklas, Kuarsa
c. Contoh dari uap (vapour) mengalami presipitasi --> Gipsum, Belerang,
AlunitPENGERTIAN
Kristalografi adalah penjabaran mengenai kristal-kristal. Kristal sendiri
adalah zat padat yang mempunyai susunan atom atau molekul yang teratur
dimana keteraturan susunan tersebut dapat dilihat pada permukaannya yang
terdiri dari bidang-bidang datar.

Hal-hal penting yang dipelajari di kristalografi antara lain:


- Sistem kristal
- Kimia dan struktur kristal
- Pertumbuhan kristal
- Bentuk luar kristal
- Struktur dalam kristal

Kristal dapat terbentuk oleh melalui dua cara yakni presipitasi dan


kristalisasi. Kecepatan kristalisasi akan mempengaruhi bentuk dan ukuran
butir kristal. Semakin lama proses kristalisasi berlangsung, maka ukuran kristal
akan semakin besar dan sebaliknya.
a. Contoh dari larutan (solution) mengalami presipitasi--> Gipsum, Halit, Kalsit
b. Contoh dari lelehan (melt) mengalami kristalisasi --> Orthoklas, Kuarsa
c. Contoh dari uap (vapour) mengalami presipitasi --> Gipsum, Belerang, Alunit
- Struktur dalam kristal
Kristal dapat terbentuk oleh melalui dua cara yakni presipitasi dan kristalisasi. Kecepatan
kristalisasi akan mempengaruhi bentuk dan ukuran butir kristal. Semakin lama proses kristalisasi
berlangsung, maka ukuran kristal akan semakin besar dan sebaliknya.
a. Contoh dari larutan (solution) mengalami presipitasi--> Gipsum, Halit, Kalsit
b. Contoh dari lelehan (melt) mengalami kristalisasi --> Orthoklas, Kuarsa
c. Contoh dari uap (vapour) mengalami presipitasi --> Gipsum, belerang , alunit

Anda mungkin juga menyukai