Notasi
Suatu grup titik ditandai dari komponen simetrinya. Ada beberapa notasi standar yang
digunakan oleh para ahli kristalografi, ahli mineral, dan fisikawan.
Notasi Schoenflies
Dalam notasi Schoenflies, grup titik ditandai dengan suatu simbol huruf yang mempunyai
indeks. Arti dari simbol-simbol tersebut adalah :
Huruf T (untuk tetrahedral) menandakan bahwa grup tersebut mempunyai simetri dari
sebuah tetrahedral. Td memasukan operasi tidak pantas, sedangkan T tidak, dan Th
adalah T dengan penambahan suatu invers.
C (untuk cyclic) menandakan bahwa grup tersebut mempunyai n-kali sumbu rotasi.
Cnh adalah Cn dengan penambahan bidang cermin yang tegak lurus terhadap sumbu
rotasi. Cnv adalah Cn dengan penambahan bidang cermin yang paralel dengan sumbu
rotasi.
Sn (untuk Spiegel, bahasa Jerman dari cermin) menandakan sebuah grup yang hanya
mempunyai sebuah n-kali sumbu rotasi-pencerminan.
Dn (untuk dihedral, atau dua sisi) menandakan grup tersebut mempunyai n-kali sumbu
rotasi ditambah dua sumbu yang tegak lurus dengan sumbu tersebut. Dnh mempunyai,
sebagai tambahan, sebuah bidang cermin yang tegak lurus terhadap sumbu n-kali. Dnv
mempunyai, sebagai tambahan dari elemen Dn, bidang cermin yang paralel dengan
sumbu sumbu n-kali.
Kristal merupakan bentuk polyhedral tetap yang dibatasi oleh permukaan halus, dimana berisi
senyawa kimia dibawah pengaruh interaksi gaya interatomic, ketika melewati batas kondisi
tertentu dari keadaan cair atau gas ke padat. Atau Kristal merupakan padatan yang berisi
susunan atom-atom yang terpola secara tetap dan periodic. Kristal merupakn zat padat,
namun zat padat belum tentu Kristal. Terdapat keadaan yang disebut amorf. Dalam sistem
amorf atom tidak tersusun secara tetap dan perodik contohnya adalah gelas.
oleh rata-rata sifat vectorial setiap Kristal individu. Bentuk Eksternal dan kebiasaan Kristal
Permukaan halus bidang yang membatasi Kristal disebut muka Kristal. Dalam pemebentukan
Kristal yang baik, penyusunan muka adalah seperti untuk memberi pada Kristal seluruh
karakteristik simetri yang terbentuk. Hal ini jarang terjadi, bagaimanapun bahwa Kristal
tumbuh dibawah kondisi menguntungkan untuk menghasilkan bentuk polyhedral yang
sempurna. Deviasi normal dari bentuk ideal ada dua jenis. Muka ekivalen dalam Kristal
individual mungkin bervariasi dalam ukuranatau beberapa mungkin hilang. Biasanya, muka
tidak halus atau mengkilap secara absolut, tetapi kasar oleh sedikit elevasi, tekanan dan lain
lain. Kristal yang dibentuk oleh senyawa kimia dapat memiliki bentuk yang beragam. Dengan
mengubah banyaknya muka, sesuai dengan ukuran relatifnya, yang disebut habit bervariasi
hampir tak hingga. Hal ini biasaany terjadidiantara spesies mineral dari tempat yang berbeda.
Hal ini sering di observasi di laboratorium specimen. Dalam gambar 2 di ilustrasikan
beberapa bentuk yang diteliti. Struktur internal bahan seluruhnya konstan pada variasi habit,
dan beberapa sampel memiliki komposisi kimia yang identic namun memiliki bentuk
eksternal yang berbeda.
pada contoh gambar dibawah, jarak translasi a dan b tidak sama dan sudut antar keduanya
tidak sama dengan 90.
tentunya, kristal dibangun oleh susunan atom tiga dimensi. susunan tiga dimensi atom ini
disebut kisi ruang. kita akan mngkaji bidang kisi dan mencatat semua aplikasi darii kisi dua
dimensi yang juga berlaku dalam kisi 3 dimensi.
ada 4 poin penting tentang kisi kristal yang perlu diketahui, yaitu
1. muka kristal dibangun sepanjang bidang yang didefinisikan oleh titik dalam kisi. dengan
kata lain semua muka kristal harus memotong atom atau molekul yang mengisi titik. biasanya
muka dibangun dalam kristal jika ia memotong banyak titik kisi.hal ini dikenal sebagai
hukum Bravais.
sebagai contoh, dalam bidang kisi yang ditunjukan sebelah kanan, muka akan lebih sering
mucul seperti pada label 1, bisa juga dengan label 2, jarang dan sngat jarang terbentuk seprti
label 3, 4 dan 5.
2. sudut antara muka kristal diatur oleh jarak antara titik kisi.
seperti yang dapat kita lihat dalam gambar kisi kristal dua dimensi yang ditunjukan disini,
sudut q antara muka yang secara diagonal melintasi kisi dan muka horizontal akan tergantung
pada jarak antar titik kisi. catatan bahwa sudut antar muka diukur sebagai sudut antar normal
terhadap muka. hal ini juga berlaku pada kisi 3 dimensi.
merubah jarak kisi mengubah hubungan angular. kisi yang ditunjukan disini memiliki jarak
horizontal yang sma dengan sebelumnya, tetapi memiliki jarak vertikal yang lebih kecil.
catatan bahwa bagaimana sudut f antara diagonal muka dan horizontal muka dalam contoh ini
lebih kecil dari contoh sebelumnya.
3. karena semua kristal dari bahan yang sama akan memiliki jarak antar titik kisi yang sama
(mereka memiliki struktur kristal yang sama), sudut antar muka yang bersesuaian dari
mineral yang sama akan memiliki besar yang sama.hal ini dikenal sebagai Law of constancy
of interfacial angles.
4. simetri kisi akan menentukan hubungan angular antar muka kristal. sehingga dalam kristal
yang tidak sempurna atau kristal yang terdistorsi demana panjang tepi atau simetri muka
tidak sama , simetri masih dapat ditentukan oleh sudut antar muka.
dalam contoh yang ditunjukan disini. gambar atas menunjukan kristl sempurna dengan mukamuka yang simetris. gambar dibawahnya menunjukan kristal yang sama namun dengan muka
yang terdistorsi. catatan bahwa jarak antar muka pada kristal yang terdistorsi sama dengan
sudut antar muka dalam kristal sempurna.
Untuk mengetahui kesesuaian muka dengan berbagai kristal yang berbeda, kita
membutuhkan beberapa koordinat standar sistem diatas dimana kita dapat mengorientasi
kristal dan sehingga terdapat perbedaan arah dan perbedaan bidang dalam kristal tesebut.
sistem koordinat ini didasarkan konsep sumbu kristalografi.
Sumbu kristalografi
sumbu kristalografi merupakan garis khayal yang kita gambar dalam kisi kristal. sumbu ini
akan mendefinisikan kordinat sistem dalam kristal. untuk kisi 3 dimensi kita membutuhkan
tiga atau dalam kasus tertentu 4 sumbu untuk mendefinisikan arah dalam kisi.bergantung
pada simetri kisi, arah bisa saja atau tidak, tegak lurus satu sama lain, pembagian sepanjang
sumbu kordinat bisa sama bisa juga tidak sepanjang sumbu.seperti yang akan kita lihat
selanjutnya, panjang sumbu dalam berbagai cara sebanding dengan jarak kisi sepanjang
sumbu dan ini didefinisikan oleh titik grup terkecil yang dibutuhkan untuk melakukan simetri
translasi untuk membuat ulang kisi.
kita disini membahas konsep dasar sumbu kristalografi. seperti yang akan kita lihat, sumbu
didefinisikam berdasarkan simetri kisi dan kristal. setiap sistem kristal memiliki ketentuan
berbeda yang mendefinisikan orientasi sumbu dan panjang relatif sumbu.\
Bentuk struktur internal Kristal orthoromblik, jarak antar kisi Kristal adalah tidak sama,
dengan sudut potong antar bidang kisi Kristal membentuk sudut ortogonal ; mempunyai 4
(empat) variabel posisi titik kisi Kristal, yaitu bersimbol P , C ,I dan F, dengan unsur-unsur
Kristal yaitu a#b#c ; .
sel satuan
panjang dari berbagai sumbu kristalografi didefinisikan dalam basis sel satuan. ketika
susunan atom atau molekul diletakan dalam ruang kisi kita defnisikan grup atom tersebut
sebagai sel satuan. sel satuan ini berisi semua point yang dibutuhkan dalam kisi yang dapat
ditranslasikan untuk mengulang dirinya sendiri dalam susunan yang tidak berhingga. dengan
kata lain, sel satuan mendefinisikan dasar blok bangunan kristal dan seluruh kristal dibangun
oleh sel satuan yang bertranslasi secara berulang.
dalam mendefinisikan sel satuan kristal ada beberapa pilihan, namun pilihan terbaik adalah
seperti yang diuraikan dibawah ini.
1. tepi sel satuan harus tepat dengan simetri kisi.
2.
kita telah memilih sel satuan untuk kristal, lalu selanjutnya sel dapat diorientasikan dalam
sumbu kristalografi untuk mendefinisikan sudut antar sumbu dan mendefinisikan panjang
axial. hal ini akan membawa kita untuk emndefinisikan arah dalam kristal yang akan menjadi
penting ketika kita sadar bahwa banyak sifat kristal yang bergantung pada arah dlam kristal.
sifat yang bergantung pada arah kristal disebut Vectorial Properties
http://ciripo.wordpress.com/2011/12/