Anda di halaman 1dari 36

Fisika Zat Padat

1.      Apa yang dimaksud dengan zat padat?


jawaban:
         Zat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Maksud
dari menempati ruang adalah memiliki volume. 
         Padat adalah keadaan benda di mana volume dan bentuk tetap.
         Jadi dari definisi tersebut dapat di artikan bahwa Zat padat adalah materi yang mempunyai
bentuk dan volume tetap.
Ada dua cara utama partikel-partikel padat bisa tersusun yakni dalam baris-baris teratur yang
rapi atau dalam susunan yang tidak tentu. Karena partikel-partikelnya tersusun berdekatan
menyatu, zat padat tidak bisa dimampatkan dengan mudah—zat padat tidak bisa dikecilkan
dengan menekannya.
Sifat-sifat zat padat adalah sebagai berikut :
1)       Jarak antar partikelnya sangat rapat
2)       Tidak bisa di mamapatkan.
3)       Umumnya mempunyai massa jenis besar
4)       Tidak dapat mengalir
5)       Gaya tarik antar partikelnya sangat kuat
6)       Bentuknya tetap
7)        Volumenya tetap
Karena gaya tarik antar partikel pada zat padat sangat kuat maka bentuk zat padat cenderung
tetap bila tidak ada gaya atau reaksinya yang mempengaruhinya. Contoh zat padat adalah batu,
kayu, besi dan lain-lain.
2.      Struktur kristal jelaskan hal hal dibawah ini
a.    Apa yang dimaksud dengan Kristal
jawaban
Zat padat yang partikel-partikelnya tersusun dalam baris-baris yang teratur rapi disebut Kristal.
Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunnya terkemas secara teratur
dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. struktur kristal seperti pengertiannya
dibangun oleh sel unit, sekumpulan atom yang tersusun secara khusus, yang secara periodik
berulang dalam tiga dimensi dalam suatu kisi. Contoh umum kristal adalah sebagian besar
logam, intan, es, dan kristal garam
Berikut ini adalah fase-fase pembentukan kristal yang umumnya terjadi pada pembentukan
kristal :
         Fase cair ke padat : kristalisasi suatu lelehan atau cairan sering terjadi pada skala luas dibawah
kondisi alam maupun industri. Pada fase ini cairan atau lelehan dasar pembentuk kristal akan
membeku atau memadat dan membentuk kristal. Biasanya dipengaruhi oleh perubahan suhu
lingkungan.
         Fase gas ke padat (sublimasi) : kristal dibentuk langsung dari uap tanpa melalui fase cair.
Bentuk kristal biasanya berukuran kecil dan kadang-kadang berbentuk rangka (skeletal form).
Pada fase ini, kristal yang terbentuk adalah hasil sublimasi gas-gas yang memadat karena
perubahan lingkungan. Umumnya gas-gas tersebut adalah hasil dari aktifitas vulkanis atau dari
gunung api dan membeku karena perubahan temperature.
         Fase padat ke padat : proses ini dapat terjadi pada agregat kristal dibawah pengaruh tekanan dan
temperatur (deformasi). Yang berubah adalah struktur kristalnya, sedangkan susunan unsur kimia
tetap (rekristalisasi). Fase ini hanya mengubah kristal yang sudah terbentuk sebelumnya karena
terkena tekanan dan temperatur yang berubah secara signifikan. Sehingga kristal tersebut akan
berubah bentuk dan unsur-unsur fisiknya. Namun, komposisi dan unsur kimianya tidak berubah
karena tidak adanya faktor lain yang terlibat kecuali tekanan dan temperatur.

b.      Apa yang dimaksud dengan Amorf


jawaban:
Zat padat yang partikel-partikelnya tidak tersusun secara teratur disebut amorf. Susunan
partikel dalam padatan amorf sebagian teratur dan sedikit agak mirip dengan padatan kristalin.
Namun, keteraturan ini, terbatas dan tidak muncul di keseluruhan padatan. Banyak padatan
amorf di sekitar kita, contohnya sepeerti gelas, karet, lilin, plastik, dan polietena memiliki
keteraturan sebagian. Fitur padatan amorf dapat dianggap intermediate antara padatan dan
cairan..Zat padat amorf biasanya bertekstur mengilat atau elastis.

Tabel 1. beberapa contoh padatan amorf fungsional


Amorf Penggunaan material
Gelas kuarsa Serat optik
Gelas khalkogenida Membran selenium untuk mesin fotokopi
Silikon amorf Sel surya
Logam besi/kobal amorf (bahan magnetik)

c.       Apa yang dimaksud dengan Cacat Kristal


jawaban:
Semua bahan padat mengandung sejumlah besar cacat atau ketaksempurnaan. Beberapa
material kristalin mungkin menunjukkan sifat-sifat elektrik khas, seperti efek feroelektrik atau
efek piezoelektrik. Kebanyakan material kristalin memiliki berbagai jenis cacat kristalografis.
Jenis dan struktur cacat-cacat tersebut dapat berefek besar pada sifat-sifat material tersebut.
Cacat Kristal dapat terjadi karena adanya solidifikasi (pendinginan) ataupun akibat dari luar.
Cacat paling sederhana adalah kehilangan atom pada posisi tertentu dalam kristal (vacancy) yang
sering disebut cacat Schottky. Cacat kristal yang terjadi dalam suatu bahan padat dapat
mempengaruhi sifat fisis tertentu seperti sifat mekanik atau sifat listrik. Cara memodelkan cacat
ini adalah dengan menganggap terjadi perpindahan suatu atom (atau molekul) dari suatu titik
dalam kristal ke permukaan. Perubahan ini adalah endoterm (tidak disukai) tetap diimbangi oleh
penaikan entropi akibat peningkatan ketakteraturan kristal.
Kecacatan ini biasanya diakibatkan adanya :
1.    efek vibrasi yang ada pada atom, sehingga atom mudah pindah
2.    inklusi atau adanya atom asing
3.    gaya-gaya dari luar yang memungkinkan atom-atom berpindah tempat, contoh: beban termal,
dan beban mekanik .
akibat adanya ketidaksempurnaan susunan atom , maka kekuatan menjadi turun

d.      Apa yang dimaksud dengan Cacat titik


jawaban:
Cacat titik  atau point defect terdiri dari kekosongan, penggantian atom (substitusi), dan
penyisipan atom (interstisi). Substitusi atau interstisi ditentukan oleh ukuran atau diameter atom
asingnya. Intertisi jika atom yang nyisip lebih kecil dengan perbedaan diameter atom lebih besar
dari 15%. Sedangkan substitusi jika diameter atom hampir sama atau perbedaan diameter atom
lebih kecil
1.      Cacat kekosongan (Vacancy) yang terjadi karena tidak terisinya suatu posisi atom pada lattice
atau kekosongan sisi kisi, yaitu sisi yang seharusnya ditempati atom, kehilangan atomnya.
Vakansi terbentuk selama proses pembekuan, dan juga karena getaran atom yang mengakibatkan
perpindahan atom dari sisi kisi normalnya.

2.      Interstitial (sisipan) adalah “salah tempat”, posisi yang seharusnya kosong justru ditempati atom.
Interstitial diffusion secara umum lebih cepat daripada vacancy diffusion karena ikatan dari
interstiti terhadap atom-atom sekelilingnya lebih kuat dan terdapat beberapa posisi interstiti
dibandingkan posisi kekosongan dalam hal berdifusi.
3.      Impurity (ketidakmurnian), adanya atom “asing” yang menggantikan tempat yang seharusnya
diisi oleh atom. Impuritas adalah atom asing yang hadir pada material. Logam murni yang hanya
terdiri dari satu jenis atom adalah tidak mungkin. Impuritas bisa menyebabkan cacat titik pada
kristal. Ada paduan dimana atom impuritas sengaja ditambahkan untuk mendapatkan
karakteristik tertentu pada material seperti untuk meningkatkan kekuatan mekanik atau
ketahanan korosi.
e.       Apa yang dimaksud dengan Cacat dislokasi
jawaban

Dislokasi adalah suatu pergeseran atau pegerakan atom-atom di dalam sistem kristal logam
akibat tegangan mekanik yang dapat menciptakan deformasi plastis (perubahan dimensi secara
permanen). Pada saat terjadinya deformasi plastis maka melibatkan pergerakan sejumlah besar
dislokasi, sebuah dislokasi sisi bergerak sebagai respons terhadap tegangan geser yang
diterapkan hingga akhirnya menimbulkan deformasi plastis. Proses dimana deformasi plastis
dihasilkan oleh gerakan dislokasi disebut Slip; bidang kristalografi sepanjang yang melintasi
dislokasi garis adalah bidang slip. Dislokasi bisa mudah bergerak dan juga bisa sulit bergerak.
Misalya pada proses pengerjaan dingin (cold work) terjadi peningkatan dislokasi di dalam kristal
logam sehingga kekuatan logam meningkat, namun keuletan menurun.Cacat garis disebut juga
dislokasi atau dislocation. Secara umum ada 3 jenis dislokasi, yakni : dislokasi ulir, dislokasi
sisi/pinggir, dan dislokasi campuran. Dislokasi ulir terbentuk karena gaya geser yang diberikan
menghasilkan distorsi. Dislokasi sisi/pinggir adalah terdapatnya bidang atom ekstra atau
setengah bidang, dimana sisinya terputus di dalam kristal.
Jika pada material dijumpai kedua jenis dislokasi diatas maka disebut material mempunyai
dislokasi campuran.
f.       Bagaimana sifat dan unsur pembentuk Zat padat
jawaban
Unsur pembentuk zat padat dibagi dalam 2 golongan yaitu logam seperti besi (Fe), tembaga
(Cu), seng (Zn) dan sebagainya dan non logam seperti unsur karbon (kayu, intan), unsur sulfur
(karet sintetis) poliaster/ polimer (plastik, fiberglas) dan silikat (batu-batuan).
g.      Jelaskan Jenis padatan berdasarkan ikatan dan keteraturan atom pembentuk suatu zat padat
jawaban                                                                                                      
Suatu zat padat dapat berupa kristal, amorf, dan polikristal. Dari ketiga jenis zat padat di
atas, jika ditinjau ikatan kimianya, dapat dibedakan menjadi 4 kelompok zat padat, yaitu padatan
molekul, padatan kovalen, zat padat ion dan zat padat logam.
         Padatan molekul adalah zat-zat yang terdiri atas molekul-molekul dan berwujud padat. Molekul-
molekul itu merapat membentuk padatan. Setiap molekul terdiri atas inti atom dan elektron-
elektron yang terdapat dalam orbital masing-masing, mengelilingi intinya. Antar molekul satu
dengan molekul yang lain saling tarik menarik dengan gaya tarik antar molekulnya. Jenis gaya
tarik bergantung pada jenis molekulnya. Contohnya, I2 dan CO2 memiliki gaya tarik Van Der
Waals, karena molekul-molekul itu tergolong non polar, jadi terdapat gaya tarik antar molekul
non polar atau gaya tarik antar dipol sesaat. Sedangkan pada H2O,  terdapat ikatan hidrogen
antara molekul satu dengan molekul lainnya, yaitu atom O molekul yang satu dengan atom H
pada molekul yang lain.
         Padatan kovalen contohnya intan dan silikon. Dalam zat padat ini, ikatan kovalennya mengikat
semua atom membentuk satu molekul besar. Baik dalam intan maupun silikon, ikatan kovalen
menyatukan semua atom karbon, begitu pula silikon.
         zat padat ion, gaya tarik elektrostatik mengikat semua ion menyatu membentuk satu kesatuan.
Kekuatan ikatan ion ditentukan oleh kekuatan gaya tarik elektrostatik. Gaya ini dipengaruhi oleh
ukuran partikel dan jumlah muatan.
         Zat padat logam mengandung gaya tarik elektrostatik antara inti atom dan arus elektron yang
mengikat semua atom-atom logam membentuk satu kesatuan tunggal.
h.      Jelaskan tentang konsep Kisi dan Basis
jawaban
Kisi kristal yang biasa disebut kisi dapat dikatakan sebagai abstraksi dari kristal, sehingga
kisi merupakan pola dasar atau pola geometri dari kristal, Kisi kristal memiliki sifat geometri
yang sama seperti Kristal. Kisi yang memiliki titik-titik kisi yang ekuivalen disebut kisi Bravais
sehingga titik-titik kisi tersebut dalam kristal akan ditempati oleh atom-atom yang sejenis. Titik-
titik kisi Bravais dapat ditempati oleh atom atau sekumpulan atom yang disebut basis

           Kisi yaitu sekumpulan titik-titik yang tersusu secara periodik dalam ruang. Sebuah kristal
ideal disusun oleh satuan-satuan kristal yang identic disusun oleh satuan-satuan kristal yang
identik secara berulang-ulang yang tak hingga dalam ruang. Basis didefinisikan sebagai
sekumpulan atom, dengan jumlah atom dalam sebuah basis dapat berisi satu atom atau lebih.
Hubungan logisnya adalah:
kisi + basis = struktur kristal.
         Kisi ruang (space lattice) adalah susunan titik-titik dalam ruang tiga dimensi di mana setiap
titik memiliki lingkungan yang serupa. Titik dengan lingkungan yang serupa itu disebut simpul
kisi (lattice points). Simpul kisi dapat disusun hanya dalam 14 susunan yang berbeda, yang
disebut kisi-kisi Bravais. Jika atom-atom dalam kristal membentuk susunan teratur yang
berulang maka atom-atom dalam kristal haruslah tersusun dalam salah satu dari 14 bentuk kisi-
kisi tersebut. Perlu dicatat bahwa setiap simpul kisi bisa ditempati oleh lebih dari satu atom, dan
atom atau kelompok atom yang menempati tiap-tiap simpul kisi haruslah identik dan memiliki
orientasi sama sesuai dengan pengertian simpul kisi..

i.        Jelaskan yang dimaksud dengan Sel kisi primitive


jawaban
Sel primitif adalah sel satuan yang hanya memiliki satu titik kisi per sel. Sel primitive
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a) Sebuah sel yang mempunyai luas atau volume terkecil.
b) Kebalikan dari sel konvensional, yaitu sel yang mempunyai luas atau volume terbesar.
c) Sel yang mempunyai satu titik kisi.
d) Sebuah pararelepipid yang dibentuk oleh sumbu-sumbu. Sel epipid yaitu sebuah bangun yang
sisinya sejajar / bidang yang dibatasi oleh garis-garis sejajar.
Cara untuk memilih sel primitif yaitu dengan metode Wigner Seitz.
1) Ambillah salah satu titik kisi sebagai acuan (biasanya ditengah).
2) Titik kisi yang anda ambil sebagai acuan dihubungkan dengan titik kisi terdekat disekitarnya.
3) Di tengah-tengah garis penghubung, buatlah garis yang tegak lurus terhadap garis
penghubung.
4) Luas terkecil (2 dimensi) atau volume terkecil (3 dimensi) yang dilingkupi oleh garis-garis
atau bidang-bidang ini yang disebut sel primitive Wigner-Seitz.
       Untuk setiap struktur kristal ada sel unit konvensional, yang merupakan unit terkecil yang
memiliki simetri penuh kristal (lihat di bawah).Namun, sel unit konvensional tidak selalu pilihan
terkecil yang mungkin.Suatu sel unit primitif dari suatu struktur kristal merupakan sel unit
terkecil yang mungkin yang dapat membuat seperti itu, ketika ubin, itu benar-benar mengisi
ruang.Sel satuan primitif ini tidak Namun, menampilkan semua simetri yang melekat pada
kristal.Sebuah sel Wigner-Seitz adalah suatu jenis tertentu sel primitif yang memiliki simetri
yang sama sebagai kisi.
j.        Jelsakan tipe kisi dua dimensi
jawaban:
Kisi dua dimensi ada 5 jenis yaitu :
a.       Kisi miring.

b.      Kisi bujur sangkar.

c.       Kisi heksagonal.

d.      Kisi segi panjang.

e.       Kisi segi panjang berpusat.


k.      Jelaskan Kisi Tiga dimensi
jawaban:
Untuk tipe kisi 3 dimensi terdapat 7 sistem kisi Kristal yaitu sebagai berikut :
l.        Sebutkan Jenis Kisi Bravaise
Menurut anggapan Bravais (1848), berdasarkan kisi bidang dan kisi ruang kristal
mempunyai 14 kisi dan berdasarkan perbandingan sumbu-sumbu kristal dan hubungan sudut sat
dengan sudut yang lain, kristal dikelompokkan menjadi 7 sistem kristal seperti yang dapat dilihat
pada Tabel 2.  
Tabel 2. Tujuh sistem kristal dan empat belas kisi Bravais
 

    
m.    Sebutkan Jenis kisi Kubus
jawaban
Contoh : kisi Kubus ( 3 jenis)
a.       Kubus Sederhana / Simple Cubic (SC).
Volume sel satuan =  .

Jumlah titik kisi =  (pada setiap kubus 8 kubus sel).


Vector primitive =
Contoh =

   

b.      Kubus Pusat Badan / Body Center Cubic (BCC).

Volume sel satuan =


Jumlah titik kisi pada :

  Sel primitive =

  Sel konvensional =  
Vektor primitive =

 

 

 
Contoh = .

c.       Kubus Pusat Muka / Face Center Cubic (FCC).

Volume sel satuan =


Jumlah titik pada kisi =

  Sel primitive =
  Sel konvensional =

Vector primitive =
Contoh =   

                 

n.      Jelakan tentang translasi pada kisi


jawaban
Didalam kristal terdapat kisi-kisi yang ekivalen yang sesuai dengan lingkungannya dan
diklasifisikan menurut simetri  translasi. Operasi translasi kisi didefinisikan sebagai perpindahan
dari sebuah kristal oleh sebuah vektor translasi kristal , maka persamaannya

Dimana u1,u2,u3 = bilangan bulat.


                a1, a2, a3 = vektor translasi primitive
                ≈ sumbu-sumbu Kristal
                = vektor translasi kristal
                 = vektor translasi primitif/sumbu-sumbu Kristal
                         
o.      Jelakan tentang Index miler pada kristal, berikan 2 contohnya
jawaban
Melalui titik-titik kisi suatu Kristal dapat dibentuk suatu bidang  datar. Masing-masing bidang
datar memiliki orientasi yang berbeda kecuali pada bidang yangs ejajar orientasinya adalah
identik
Untuk menentukan orientasi bidangt ersebut digunakan system indeks yang dinamakan indeks 
Miller(hkl).
CaramenentukanindeksMiller:
1.Tentukan perpotongan bidang kristal dengan  sumbu a, b, dan c
OM=¼a
OS=2/3b
OR=½c

Titik perpotongan pada a,b,c adalah ¼, 2/3 ,½


2.Tentukan bilangan resiprok (bilangan yang berbanding terbalik dengan nilai titik potong bidang
dengan sumbu a,b,c.
      Titik potong:¼, 2/3, ½. Bilangan resiprok: 4, 3/2, 2
3.Buatlah bilangan resiprok tersebut menjadi bilangan bulat terkecil
     Bilangan resiprok: 4, 3/2, 2 Bilangan bulat terkecil: 8, 3, 4
     Maka Indeks Miller (hkl) = (834)
p.      Bagaimanakah Struktur kristal Sederhana pada Sodium Klorida, Cesium klorida, Intan dan Besi
Sulfida
jawaban:
         sodium klorida serupa dengan natrium chorida
strktur kristal natrium chorida merupakan kisi pusak muka (FCC). Basisnya terdiri atas satu atom
Na dan satu atom Cl dengan jarak pisah setengah panjang diagonal ruangnya. NaCl yang setiap
sel satuannya berbentuk kubus sederhana dengan posisi atom-atomnya seperti yang ditunjukkan
gambar berikut:

         cesium chorida (CsCl) memiliki satu molekul per satuan. posisi atom-atomnya berada pada 000,
dan mempunyai kisi bravais BCC pada posisi ½ ½ ½ . tiap titik kisi diisi pola yang terdiri dari
molekul CsCl, yaitu basis yang dengan ion Cs+ pada 000 dan ion Cs- pada ½ ½ ½. atom sudut
dari salah satu subkisi merupakan atom pusat dari subkisi yang lain. oleh karena itu, jumlah atom
tetangga terdekat adalah delapan, seperti ditunjukkan pada gambar.

         struktur intan mempunyai ruang kisi yang terbentuk FCC dan merupaka gabungan dari subkisi
FCC, dan basis primitif mempunyai dua taom yang identik, yaitu pada posisi asal 000 dan 1/4 ¼ 
¼ , seperti ditunkkan oleh gambar berikut

               struktir intang juga dapat dipandang sebagai kisi yang dapat bergeser sejauh seperempat
diagonal kubus dalam diagonal FCC yang lain sehingga sel kubus konvesionalnya berisi delapan
buah atom.
         struktur kubus sulfida seng dihasilkan pada saat atom-atom Zn ditempatkan pada salah satu kisi
kubus FCC dan taom-atom sulfur ditempatkan pada sisi kubus lainnya seperti ditunjukkan oleh
gambar berikut

3.      Pada Konsep Difraksi Sinar X Jelaskan hal hal dibawah inI
a.       Bagaimanakah proses terjadinya Sinar X
jawaban

Gambar di atas merupakan suatu skema sederhana tentang proses pembentukan sinar-X di dalam
X-ray tube (tabung sinar-X)

1. Di dalam tabung sinar-X terdapat anoda dan catoda (filament) dan tabung tersebut
merupakan tabung hampa udara.
2. Filamen merupakan bagian yang berfungsi sebagai penghasil electron. Untuk
menghasilkan electron, filament harus dipanaskan dengan cara mengalirkan arus listrik
pada filament tersebut. Setelah filament berpijar, maka akan terbentuk awan-awan
electron di sekitar filament tersebut.
3. Setelah electron terbentuk, electron siap ditembakkan ke anoda dengan kecepatan yang
tinggi. Untuk menembakkan electron ke anoda diperlukan suatu nilai tegangan yang
tinggi hingga ribuan volt (kilovolt).
4. Electron-elektron yang ditembakkan akan menumbuk target dan akan berinteraksi dengan
atom-atom dari target tersebut. Interaksi electron dengan inti akan menyebabkan arah
pergerakan electron menjadi berubah dan terjadi pengurangan energy kinetic pada
electron tersebut. Perubahan arah (pembelokan) dari sinar-X tersebut akan disertai
dengan pemancaran foton sinar-X yang disebut sebagai sinar-X breamstarhlung.
Sedangkan interaksi electron yang ditembakkan dengan electron pada target akan
menghasilkan sinar-X karakteristik
Proses terjadinya sinar-X breamstrahlung
b.      Bagaimana kah proses difraksi sinar x
jawaban
 Difraksi sinar-x oleh sebuah materi terjadi akibat dua fenomena: (1) hamburan oleh tiap atom
dan (2) interferensi gelombang-gelombang yang dihamburkan oleh atom-atom tersebut.
Interferensi ini terjadi karena gelombang-gelombang yang dihamburkan oleh atom-atom
memiliki koherensi dengan gelombang datang dan, demikian pula, dengan mereka sendiri.
c.       Jelaskan Hukum Bragg pada konsep difraksi Sinar X
jawaban
Suatu kristal memiliki susunan atom yang tersusun secara teratur dan berulang, memiliki
jarak antar atom yang ordenya sama dengan panjang gelombang sinar-X. Akibatnya, bila
seberkas sinar-X ditembakkan pada suatu material kristalin maka sinar tersebut akan
menghasilkan pola difraksi khas. Pola difraksi yang dihasilkan sesuai dengan susunan atom pada
kristal tersebut.
Menurut pendekatan Bragg, kristal dapat dipandang terdiri atas bidang-bidang datar
(kisi kristal) yang masing-masing berfungsi sebagai cermin semi transparan. Jika sinar-X
ditembakkan pada tumpukan bidang datar tersebut, maka beberapa akan dipantulkan oleh bidang
tersebut dengan sudut pantul yang sama dengan sudut datangnya, seperti yang diilustrasikan
dalam Gambar 3, sedangkan sisanya akan diteruskan menembus bidang.
Perumusan secara matematik dapat dikemukakan dengan menghubungkan panjang
gelombang sinar-X, jarak antar bidang dalam kristal, dan sudut difraksi:

nλ = 2d sin θ (Persamaan Bragg)

λ adalah panjang gelombang sinar-X, d adalah jarak antar kisi kristal, θ adalah sudut
datang sinar, dan n = 1, 2, 3, dan seterusnya adalah orde difraksi. Persamaan Bragg tersebut
digunakan untuk menentukan parameter sel kristal. Sedangkan untuk menentukan struktur
kristal, dengan menggunakan metoda komputasi kristalografik, data intensitas digunakan untuk
menentukan posisi-posisi atomnya.
Gambar 3.        Pemantulan berkas sinar-X monokromatis oleh dua bidang kisi dalam kristal,
dengan sudut sebesar θ dan jarak antara bidang kisi sebesar dhkl

d.      Jelaskan tentang Brillouin Zone pada konsep difraksi Sinar X


jawaban:
Simetri di Ruang q: Zona Brillouin pertama (Tiga Dimensi)
Hubungan dispersi dalam kasus kisi-kisi tiga dimentional adalah
ω  =  ωj (q)
di mana indeks j menspesifikasi hal yang diamati. Hubungan dispersi untuk setiap cabang
individu yang memnuhi sifat simetri, serupa dengan yang dibahas sehubungan dengan kisi satu
dimensi. Dalam diskusi berikut, kita akan menghilangkan rincian matematika, karena sangat
mirip dengan rincian matematika untuk kasus satu dimensi.
Pertama, ωj (q) memenuhi properti periodik
ωj (q+G)  =  ωj (q)
di mana G adalah vektor kisi yang tertukar. Ini berarti bahwa kita membatasi perhatian kita
pertama kali kepada  BZ (zona Brillouin). Juga pada simetri inversi berlaku
ωj (- q)  =  ωj (q)
Perhatikan kembali simetri ini, berdasarkan simetri translasi kisi sejati selalu memenuhi tanpa
memperhatikan pertimbangan kepadatannya.

  
Gambar. 3.26 (a) BZ pertama dari Al: tetrahedron dipotong sepanjang sumbu kubik. (b)
Frekuensi (ω) kontur untuk cabang LA di Al (bilangan untuk unit adalah 2π х 1013 s-1). Catatan
bahwa ini hanya terjadi ketika dipotong melintang dan hanya ada bidang qx dan qy.
Selain itu, hubungan relasi dispersi simetri rotasi menujukkan bahwa yang  dimiliki adalah
kisi nyata. Misalnya, dalam kristal kubik, hubungan dispersi ωj (q) menunjukkan kubik yang
simetri.
Berbagai simetri dimaksud diilustrasikan pada Gambar. 3.26. Gambar 3.26 (a) menunjukkan
BZ untuk Al, yang memiliki kisi fcc, dan Gambar. 3.26 (b) adalah plot dari kontur frekuensi di
zona ini. Hal ini mudah dilihat dari gambar bahwa ini periodik yang terbalik, dan semua simetri
rotasi terpenuhi.
Selain nilai estetika tersebut, simetri ini juga penting dalam arti praktis. Jadi biasanya kita
perlu menentukan kurva dispersi di daerah kecil dari BZ saja, dan sisanya dari zona dapat
diselesaikan dengan menggunakan simetri. Sehingga dalam kristal kubik kurva dispersi dapat
ditentukan hanya dengan 1/48th dari BZ (kelompok rotasi kubik yang memiliki 48 elemen).
Akhirnya, perhatikan bahwa simetri tersebut berlaku untuk setiap cabang dispersi individual.
Mereka tidak mengaitkan cabang yang berbeda satu sama lain.
4.      Pada Konsep vibrasi Kristal
a.       Jelaskan tentang proses terjadinya vibrasi pada kisi kristal
Jawaban
 Atom-atom atau molekul–molekul dapat berbentuk kisi kristal melalui gaya tarik menarik (gaya
coulomb). Kisi–kisi tersebut tersusun secara priodik membentuk kristal. Atom–atom yang
menyusun zat padat bervibrasi terhadap posisi keseimbanganya sehingga kisi–kisi kristal pun
ikut bervibrasi.
b.      Sebutkan Jenis jenis vibrasi Krista
Jawaban 
vibrasi monoatomik, diatomik, akustik dan optik.
c.       Jelaskan tentang persamaan persamaan vibrasi monoatomik, diatomik, akustik dan optik.
Jawaban :
         Vibrasi Pada Kisi Monoatomik
Gelombang elastik dari vibrasi pada kisi disebut sebagai fonon, yang mana merupakan vibrasi
kolektif suatu bahan. Model kisi dengan basis monoatomik dalam satu bidang s dengan konstanta
kisi a sebagai berikut .

Model kisi monotomik : Bidang atom berpindah pada gelombang longitudinal  Koordinat U
menggambarkan perpindahan bidang s dari posisi kesetimbangannya.
         Kristal Linier Diatomik

Anadaikan terdapat dua jenis atom yang bermasa M yang terletak dalam satu bidang dan atom
yang bermasa m pada bidang yang lain. Kedua atom tersebut dapat dipandang sebagai satu rantai
linier dimana jarak antara dua atom terdekat pada saat keadaan kesetimbangannya adalah a.
Diasumsikan bahwa interaksi hanya terjadi diantara atom terdekat saja dan konstanta gaya adalah
identik .
5.      Pada sifat thermal kristal
a.       Apa kegunaan mempelajari Sifat termal pada Kristal
Jawaban
Agar mengetahui bahwa sifat termal itu sifat yang menunjukkan respon material terhadap panas
yang diterima suatu bahan/material. Sehingga kita dapat mempelajari mengenai kapasitas panas,
panas spesifik,  pemuaian, dan konduktivitas panas.
b.      Apa perbedaan konsep termal Debye dan Einstein
Jawaban
o   Dalam model einstein , atom-atom dianggap sebagai osilator-osilator bebas yang bergetar
tanpa terpengaruh oleh osilator lain di sekitarnya. Sedangkan dalam kenyataanya atom-atom
saling berinteraksi sehingga osilasi satu atom akan mempengaruhi atom yang lainnya.
o   Gerak yang ditinjau adalah gerak kekisi secara keseluruhan , bukan gerak atom secara individu ,
sehingga ditinjau kekisi mode kolektif.
o   Nilai w pada model einstein adalah tunggal yaitu wE sedangkan pada model debye nilai w
bervariasi dari 0 hingga w maksimum

c.       Pada dunia Industri, apa manfaat mempelajari sifat termal kristal sebutkan contohnya dan
jelaskan
Jawaban
Manfaatnya yaitu untuk industri keramik karena Sifat termal penting bahan keramik adalah
kapasitas panas, koefisien ekspansi termal, dan konduktivitas termal. Kapasitas panas bahan
adalah kemampuan bahan untuk mengabsorbsi panas dari lingkungan. Panas yang diserap
disimpan oleh padatan antara lain dalam bentuk vibrasi (getaran) atom/ion penyusun padatan
tersebut.
Keramik biasanya memiliki ikatan yang kuat dan atom-atom yang ringan. Jadi getaran-
getaran atom-atomnya akan berfrekuensi tinggi dan karena ikatannya kuat maka getaran yang
besar tidak akan menimbulkan gangguan yang terlalu banyak pada kisi kristalnya.
Hantaran panas dalam padatan melibatkan transfer energi antar atom-atom yang bervibrasi.
Vibrasi atom akan mempengaruhi gerakan atom-atom lain di tetangganya dan hasilnya adalah
gelombang yang bergerak dengan kecepatan cahaya yakni fonon. Fonon bergerak dalam bahan
sampai terhambur baik oleh interaksi fonon-fonon maupun cacat kristal. Keramik amorf yang
mengandung banyak cacat kristal menyebabkan fonon selalu terhambur sehingga keramik
merupakan konduktor panas yang buruk.
Mekanisme hantaran panas oleh elektron, yang dominan pada logam, tidak dominan di
keramik karena elektron di keramik sebagian besar terlokalisasi. Contoh paling baik penggunaan
keramik untuk insulasi panas adalah pada pesawat ruang angkasa. Hampir semua permukaan
pesawat tersebut dibungkus keramik yang terbuat dari serat silika amorf. Titik leleh aluminium
adalah 660oC. Ubin menjaga suhu tabung pesawat yang terbuat dari Al pada atau dibawah 175 oC,
walaupun eksterior pesawat mencapai 1400oC 
d.      Jelakan tentang kapasitas panas dan konduktivitas panas pada Kristal
Jawaban
Kapasitas Termal adalah sifat yang  mengindikasikan kemampuan materi untuk menyerap panas.
Kapasitas panas (heat capacity) adalah jumlah panas yang diperlukan untuk meningkatkan
temperatur padatan sebesar satu derajat K.Sedangkan Konduktivitas atau keterhantaran termal, k,
adalah suatu besaran intensif bahan yang menunjukkan kemampuannya untuk menghantarkan
panas.Benda yang memiliki konduktivitas termal (k) besar merupakan penghantar kalor yang
baik (konduktor termal yang baik). Sebaliknya, benda yang memiliki konduktivitas termal yang
kecil merupakan merupakan penghantar kalor yang buruk (konduktor termal yang buruk).
6.      Jelaskan hal hal dibawah ini tentang
a.       Bagaimanakah teori pita energi pada Kristal
jawaban
Jika ada atom hidrogen, maka tingkat energi s akan terpecah  menjadi . Jika  makin besar
maka perbedaan antara dua tingkat yang berdekatan akan semakin kecil dan mendekati
kontintyu. Kita katakan bahwa orbital s telah berubah menjadi pita energi s . Terbentuknya pita
energi tidak hanya terjadi pada orbital s, tetapi terjadi pada semua orbital. Jadi kita memperoleh
pita energi 1 s, 2 s, 2p, dan seterusnya, yang ditunjukkan secara skematis pada Gb.8.3.  

Peristiwa terbentuknya pita energi tentu tidak hanya terjadi pada atom H saja, akan tetapi
terjadi pula pada kumpulan sejumlah besar atom- atom yang menyusun padatan.  Pengertian
terbentuknya pita energi inilah yang menjadi dasar dikembangkannya teori pita energi yang akan
kita bahas berikut ini. 
Tingkat-tingkat energi elektron dalam atom makin rumit jika nomer atom makin besar.
Gb.8.4. memperlihatkan tingkat-tingkat energi atom Na yang memiliki konfigurasi elektron 1 s2
2 s2 2 p6 3 s1. Orbital terluar yang ditempati elektron adalah 3 s. 
Jika ada  atom Na maka tingkat-tingkat energi terpecah menjadi   tingkat dengan
perbedaan energi yang kecil antara tingkat-tingkat energi tersebut, sehingga tingkat energi
berubah menjadi pita energi, seperti diperlihatkan oleh Gb.8.5. 
Gambar ini memperlihatkan pita-pita energi yang terbentuk pada tingkat energi ke-2 dan
ke-3 dari Na. Perhatikan bahwa mulai pada jarak atom tertentu, pita 3 s bertumpang-tindih
dengan pita 3 p; pita 3 p bertumpang-tindih dengan pita 3 d mulai pada jarak atom tertentu pula. 
Kita perhatikan pula bahwa tumpang-tindih pita energi sudah terjadi pada jarak r0, yaitu jarak
keseimbangan antar atom. 

b.      Jelakan tentang konsep sifat semikonduktor pada kristal bila perlu berikan contohnya
jawaban
         SEMIKONDUKTOR INSTRINSIK (MURNI)
Semikonduktor instrinsik adalah sebuah unsur semikonduktor kristal tunggal tanpa atom
jenis lain didalamnya. Pada sebuah semikonduktor instrinsik, kepadatan elektron dan hole adalah
sama (seimbang), karena satu-satunya sumber partikel ini adalah elektron dan hole yang
terbentuk secara thermal. Untuk itu, kita menggunakan notasi ni untuk menyatakan konsentrasi
pembawa intrinsik, yakni konsentrasi dari elektron bebas ataupun hole.
Menurut tori pita energi, pada T = 0 K pita valensi semikonduktor terisi penuh elektron,
sedangkan pita konduksi kosong. Kedua pita tersebut dipisahkan oleh celah energi kecil, yakni
dalam rentang 0,18 - 3,7 eV. Pada suhu kamar Si dan Ge masing-masing memiliki celah energy
1,11 eV dan 0,66 eV. Konsentrasi instrinsik ni adalah parameter penting yang sering muncul
dalam persamaan-persamaan arus-tegangan pada komponen semikonduktor

         SEMIKONDUKTOR EKSTRINSIK (TAK MURNI)


Semikonduktor yang telah terkotori (tidak murni lagi) oleh atom dari jenis lainnya
dinamakan semikonduktor ekstrinsik. Proses penambahan atom pengotor pada semikonduktor
murni disebut pengotoran (doping). Dengan menambahkan atom pengotor (impurities), struktur
pita dan resistivitasnya akan berubah. Ketidakmurnian dalam semikonduktor dapat
menyumbangkan elektron maupun hole dalam pita energi. Dengan demikian, konsentrasi
elektron dapat menjadi tidak sama dengan konsentrasi hole, namun masing-masing bergantung
pada konsentrasi dan jenis bahan ketidakmurnian.
Dalam aplikasi terkadang hanya diperlukan bahan dengan pembawa muatan elektron saja,
atau hole saja. Hal ini dilakukan dengan doping ketidakmurnian ke dalam
semikonduktor.
Terdapat tiga jenis semikonduktor ekstrinsik yaitu semikonduktor tipe-n, semikonduktor
tipe-p, dan semikonduktor paduan.
  contoh

         Sel Surya


Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari sebuah
wilayah-besar dioda p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu menciptakan
energi listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut efek photovoltaic. Bidang riset berhubungan
dengan sel surya dikenal sebagai photovoltaics. Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka
terutama cocok untuk digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah
terpencil, satelit pengorbit [bumi], kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk
modul atau panel surya) dapat dipasang di atap gedung di mana mereka berhubungan dengan
inverter ke grid listrik dalam sebuah pengaturan net metering.

         Single-Atom Transistor     


Kemajuan di bidang nanoteknologi belakangan ini telah memungkinkan para ilmuwan untuk
mengontrol bahan secara super akurat dalam skala nanometer. Tahun lalu, ilmuwan dari
Universitas Cornell di AS berhasil membuat single-atom transistor (transistor atom tunggal),
yang dibuat oleh ahli kimia bersama dengan insinyur material setempat. Apabila tegangan listrik
dikenakan ke transistor tersebut, elektron mengalir di antara elektroda melalui atom kobalt (pada
gambar berwarna biru tua, tengah) yang disanggah oleh molekul pyridine (biru muda). Di masa
depan terobosan-terobosan di bidang nanoteknologi seperti ini akan dapat menghasilkan aplikasi-
aplikasi baru. 
FISIKA
Senin, 04 November 2013
Makalah Fisika Zat Padat

TUGAS KELOMPOK

Mata Kuliah : Pendahuluan Fisika Zat Padat

Dosen Pengampu : Saparini, M.Pd

Nama Mahasiswa :

         Putra Ropinto (41.10.092)


         Riko Dwi S (41.10.038)
         Satrio Rahmat M (41.10.152)
         Icka Susdinayanti (41.10.025)
Kelas : VI.C

Prodi : Pendidikan Fisika

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (STKIP-PGRI)

LUBUKLINGGAU

Februari 2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena telah memberikan rahmat serta

hidayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Makalah Fisika Zat Padat tepat pada

waktunya.

Tujuan makalah ini ialah agar dapat menambah pengetahuan para mahasiswa. Selain itu

juga harapan penulis setelah membuat makalah ini agar mahasiswa lebih mengetahui dan

memahami lebih dalam tentang macam-macam materi Fisika Zat Padat “Tak Ada Gading yang

Tak Retak”, begitu juga dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu kami menerima kritik serta saran yang bersifat membangun untuk kebaikan dan

kesempurnaan makalah seperti ini di masa mendatang.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Saparini, M.pd.

sebagai dosen pengampu yang telah memberikan tugas kepada kami. Selain itu kami juga

berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian

makalah ini baik bantuan secara langsung maupun tidak langsung.

Akhirnya kami berharap semoga tugas yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca, khususnya Mahasiswa STKIP PGRI Lubuklinggau Program Studi Pendidikan Fisika.

Lubuklinggau, Februari 2013

Penyusun

Kelompok II
DAFTAR ISI

Halaman Depan……………………………………………………………………………… i

Kata Pengantar……………………………………………………………………………… ii

Daftar Isi…………………………,,,……………………………………………………….. iii

BAB I Pendahuluan…………………………...……………………………………………. 1

A. Latar Belakang……………………………...…………………………………….1

B. Rumusan Masalah………………………………...………………………………2

C. Tujuan………………………………...………………………………………….. 2

BAB II Pembahasan………………………………...………………………………………. 3

A.    Pembahasan Kekristalan Zat Padat………………………...…………………. 3


B.     Ikatan Atomik dalam Kristal……………………………………...…………… 3
C.    Macam-macam Ikatan Atom Dalam Kristal……………………...…………... 4
D.    Beberapa Kristal dan Klasifikasi Ikatannya…………...……………………... 9
BAB III Penutup………………//…………………………………………………………. 10

A.    Kesimpulan………………..…………………………………………………….10

B.     Kritik……………………………..……………………………………………...10

C.    Saran………………………………………...………………………………….. 11

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Berkembangnya ilmu pengetahuan diera modern yang sangat pesat ini, dan dengan
perkembangan zaman yang semakin pesat, kebutuhan akan efektifitas dan efisiensi sangat
diutamakan dalam bidang. Hal tersebut telah mendorong manusia untuk berkreasi dan berinovasi
dalam bidang ilmu pengetahuan untuk menciptakan suatu ilmu pengetahun yang lebih efektif dan
efisien yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semakin banyak munculnya berbagai
macam ilmu pengetahuan yang dapat membantu kehidupan manusia. Menambah masuk hampir
disegala bidang kehidupan, sebagai contohnya adalah dibidang ilmu pengetahuan Fisika Zat
Padat.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan pembahasan tentang

salah satu dalam bidang ilmu pegetahuan dibidang Fisika Zat Padat. Yang akan membahas

tentang :

Pembahasan Kekristalan Zat Padat, Pembahasan Ikatan Atomik dalam Kristal,

Pembahasan Gaya-gaya Antar Atom, Pembahasan Macam-macam Ikatan Atom dalam Kristal

Yaitu :

  Ikatan Ionik

  Ikatan Kovalen

  Ikatan Logam

  Ikatan Van Der Waals

  Ikatan Hidrogen
B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diambil oleh penulis dalam pembuatan makalah ini :

1.      Pembahasan Kekristalan Zat Padat.

2.      Pembahasan Ikatan Atomik dalam Kristal.

3.      Pembahasan Gaya-gaya Antar Atom.

4.      Pembahasan Macam-macam Ikatan Atom dalam Kristal Yaitu :

  Ikatan Ionik

  Ikatan Kovalen

  Ikatan Logam

  Ikatan Van Der Waals

  Ikatan Hidrogen

C.    Tujuan
Setelah mempelajari fisika zat padat tersebut mahasiswa dapat :
  Mahasiswa dapat menggali ilmu-ilmu pengetahuan tentang kekristalan zat padat dan memahami
nya.
  Mahasiswa dapat mengetahui tentang ikatan atomik dalam Kristal dan memperdalam mempelajari
ikatan atomik dalam Kristal.
  Mahasiswa dapat memahami dan mempelajari tentang gaya-gaya antar atom secara mendalam.
  Mahasiswa mampu mempelajari dan mengetahui tentang macam-macam ikatan atom didalam
Kristal.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pembahasan Kekristalan Zat Padat


Zat padat dapat dibedakan menjadi:
  Kristal yaitu bila atom atau molekul penyusun tersusun dalam bentuk pengulangan kontinu untuk
rentang yang panjang, terbentuk dari larutan, lelehan, uap, atau gabungan dari ketiganya.
Kristal dapat terbentuk dalam;
- Kristal tunggal
- Polikristal
- Mikrokristal
- Nanokristal
  Amorf yaitu zat padat yang tidak memiliki bentuk pengulangan keteraturan, jangkauan keteraturan
atom biasanya sampai tetangga kedua.
B.     Ikatan Atomik dalam Kristal
Gaya–gaya Antar Atom
  Struktur spasial terbangun oleh gaya-gaya antar atom dalam kristal
  Dari jarak atom dalam kristal yang berkisar sekitar 1Å bersifat listrik-magnet;
- Tarik-menarik (coulomb)
- Tolak-menolak antar lawan elektron
  Jarak stabil antara ion-ion tergantung dari kesetimbangan antara dua macam gaya tadi.
  macam dan kekuatan ikatan atomik ditentukan oleh struktur elektron dari atom-atom yang
membentuk kristal
  ikatan atomik sangat ditentukan oleh kecenderungan atom-atom dalam kristal untuk memperoleh
konfigurasi elektron seperti yang dipunyai oleh atom-atom gas mulia.

C.    Macam-macam Ikatan Atom Dalam Kristal :


  Ikatan Ionik adalah Ikatan yang dibentuk oleh-oleh ion, Terjadi karena gaya tarik elektrostatik
(Coulomb) antara ion positif dan ion negatif. dan Ikatan ionik dapat terbentuk antar atom yang
memiliki energy ionisasi rendah, sehingga mudah terjadi pelepasan elektronnya. Dalam hal ini,
atom yang satu memberikan electronnya pada atom yang lain, sehingga terbentuk ion positif dan
ion negatif yang saling mengikat.
Contoh : kristal NaCl , ion Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl-.

Besarnya energi tarik Besarnya energi tolak menolak Pauli:

menarik Coulomb:

Dan energi potensial totalnya adalah :

  Contoh soal:
Dalam kristal NaCl, jarak kesetimbangan r antara ion adalah 2,81Å. Cari energi potensial

totalnya. Jawaban:

Karena α = 1,748 dan n = 9, energi potensial ion dengan tanda positif atau negatif adalah;
  Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena adanya pemakaian bersama elektron-elektron
dari atom-atom yang bersangkutan, dan ikatan kovalen juga disebut juga ikatan homopolar.
Contoh ikatan kovalen : INTAN Karbon = 1s2 2s2 2p2 membutuhkan 4 elektron agar kulitnya
penuh (2p6). Ini diperoleh dari pemakaian 4 atom C Jadi 1 atom C akan berikatan kovalen
dengan 4 atom C lainnya , membentuk intan.

Contoh Soal :
Tunjukkan bahwa sudut diantara ikatan antara atom H-H pada CH4 adalah 190,5˚ :
Jawaban :
Pada CH4, (metana) karbon terletak pada golongan 4, karena itu memiliki 4 elektron
terluar. Karbon membentuk 4 ikatan dengan hidrogen, penambahan 4 elektron yang lain -
seluruhnya 8, dalam 4 pasang. Karena membentuk 4 ikatan, semuanya harus menjadi pasangan
ikatan.
Empat pasangan elektron tertata dengan sendirinya pada jarak yang disebut susunan tetrahedral.
Tetrahedron adalah piramida dengan dasar segitiga. Atom karbon terletak di tengah-tengah dan
hidrogen pada empat sudutnya. Semua sudut ikatan adalah 109.5°.
  Ikatan Logam adalah disebut golongan I karena bervalensi I, Pada Kristal logam atom-atom nya
membentuk suatu ikatan yang dikenal dengan nama ikatan logam, misaln nya padan Na, Fe, Cu,
dan sebagainya.

Gambar : Struktur Ikatan Logam

 Setiap logam mempunyai elektron valensi (elektron terluar) yang sangat mudah bergerak.
 Elektron-elektron valensi dilukiskan sebagai lautan awan/gas elektron yamg
membungkus ion-ion positif.
 Ikatan antara gas elektron ini disebut ikatan logam
 Sebagai contoh, perhatikan atom natrium (11Na) dengan konfigurasi elektron dalam
orbital atom sebagai berikut :

  Ikatan Van Der Waals : Terjadinya interaksi antara momen dipole listrik dari atom bertetangga.
-          Energi interaksinya memiliki bentuk : EVDW = - A/ r6
-          Energi tolak-menolak : Erep = B/ r12
-          Energi interaksi dalam ikatan Van der Waals: E(r) = - A/ r6 + B/r12
-          Energi potensial Lennard-Jones : E(r) = 4ε [(σ/ r12) – (σ/r6)]
Contoh Soal : Bagaimanakah pengaruhnya pada energi-kohesif kristal ionik dan kovalen dari;
(a).gaya van der waals, dan
(b).osilasi titik-titik dari ion dan atom disekitar titik kesetimbangannya.
Jawaban :
(a). Gaya van der waals akan menaikkan energi kohesif karena bersifat tarik menarik.
(b). Osilasi titik-nol akan menurunkan energi kohesif karena osilasi itu menyatakan modus
kepemilikan energi yang ada dalam zat padat, tetapi tidak dalam atom individual atau ion
individual.
  Ikatan Hidrogen : Ikatan O-H: Terjadi karena keelektronegatifan unsur-unsur dalam ikatan
kovalen H < C < N < O < F.
H2O padat Jarak H-O = 1,75 Å H2O cair Jarak H-O = 0,96 Å

Beberapa Kristal dan klasifikasi ikatannya :

Energi Ikatan Jarak Antar


Bahan Struktur
Per atom (eV) Atom (Å)
Argon FCC 0,1 3,76
Khlor Tetragonal 0,3 4,34
Hidrogen HCP 0,01 3,75
Silikon Kubik (intan) 3,7 2,35
Kubik (ZnS) 3,4 2,80

Kubik (fluorit) 1,0 2,92

KCl Kubik (NaCl) 7,3 3,14


AgBr Kubik (NaCl) 5,4 2,88
BaF2 Kubik (fluorit) 17,3 2,69
Na BCC 1,1 3,70
Ag FCC 3,0 2,88
Ni FCC 4,4 2,48

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
  Ikatan Ionik adalah Ikatan yang dibentuk oleh-oleh ion, Terjadi karena gaya tarik elektrostatik
(Coulomb) antara ion positif dan ion negatif. dan Ikatan ionik dapat terbentuk antar atom yang
memiliki energy ionisasi rendah, sehingga mudah terjadi pelepasan elektronnya. Dalam hal ini,
atom yang satu memberikan electronnya pada atom yang lain, sehingga terbentuk ion positif dan
ion negatif yang saling mengikat.
  Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena adanya pemakaian bersama elektron-elektron
dari atom-atom yang bersangkutan, dan ikatan kovalen juga disebut juga ikatan homopolar.
Contoh ikatan kovalen : INTAN Karbon = 1s2 2s2 2p2 membutuhkan 4 elektron agar kulitnya
penuh (2p6). Ini diperoleh dari pemakaian 4 atom C Jadi 1 atom C akan berikatan kovalen
dengan 4 atom C lainnya , membentuk intan.
  Ikatan Logam adalah disebut golongan I karena bervalensi I, Pada Kristal logam atom-atom nya
membentuk suatu ikatan yang dikenal dengan nama ikatan logam, misaln nya padan Na, Fe, Cu,
dan sebagainya.
  Ikatan Van Der Waals : Terjadinya interaksi antara momen dipole listrik dari atom bertetangga.
  Ikatan Hidrogen : Ikatan O-H: Terjadi karena keelektronegatifan unsur-unsur dalam ikatan
kovalen H < C < N < O < F.
B.Kritik
Didalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan maka

dari itu penulis meminta agar pembaca dapat memberi kritik dan saran demi tercapainya

kesempurnaan makalah ini yang membahas tentang ilmu pengetahuan fisika khususnya Fisika

Zat Padat. Yang nanti nya dapat berguna didalam segala bidang ilmu penegtahuan.

C.Saran

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, penulis memberikan beberapa saran :

1.      Agar mahasiswa lebih aktif mempelajari materi yang dibahas.

2.      Agar mahasiswa mampu menggali lebih dalam lagi tentang ilmu-ilmu fisika dalam bidang ilmu

pengetahuan khususnya fisika zat padat.

3.      Agar mahasiswa dapat mengambil manfaat dari materi yang telah dibahas.
DAFTAR PUSTAKA
www.fsika zat padat.com
www.Ikatan Ionik dalam kristal.com
www.Ikatan Kovalen dalam kristal.com

www.Ikatan Logam dalam kristal.com

www.Ikatan Van Der Waals dalam Kristal.com

www.Ikatan Hidrogen dalam Kristal.com

Anda mungkin juga menyukai