JENIS-JENIS SAMBUNGAN
DISUSUN OLEH :
DAUD { MESIN }
YASDIN { MESIN }
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikam nugas makalah Elemen Mesin yang berjudul “ Jenis-jenis
sabungan”dengan tepat waktu.
Makalah ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yaitu aplikasi
computer semester II tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada dosen mata
kuliah ini yang telah memberikan arahan dan petunjuk dalam pembuatan makalah
ini.
Kami menyadiri bahwa ada banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini
untuk itu kami memohon kritikan dan saran dari para pe,baca agar kami dapat
memperbaiki kesalah-kesalahan itu pada apembuatan makalah berikutnya.
TOMAKAKA MAMUJU 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………….…1
DAFTAR ISI………………………………………………………...…2
BAB I PENDAHULUAN……………...……………………………....3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………….....4
BAB II PENUTUP……………………………………………………11
A. Kesimpulan …………………………………………………...11
B. Saran…………………………………………………………..11
TOMAKAKA MAMUJU 2
BAB I
PEND AHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
Untuk mengetahui jenis-jenis sambungan
Untuk mengetahui funsi dari sambungan dalam elemen
mesin
1.3 Rumusan Masalah
Pengertian sambungan pada elemen mesin
Funsi sambunhgan paada konstrusi mesin
Jenis-jenis sambungan
TOMAKAKA MAMUJU 3
BAB II
PEMBAHASAN
Sambungan pada elemen mesin merupakan salah satu hal yang penting
dalam sebuah konstruksi mesin yang terdiri dari berbagaimacam komponen yang
kompleks yang disatukan dengan media sambungan.ukuran dari dimensi komponen
sambungan lebih kecil daripada komponen mesin yang di sambung sehingga
menyebabkan beban lebih terkonsentrsi pada sambungan tersebut.
Secara garis besar funsi sambungan adalah untuk mengikat suatu konstruksi
bagian-baian measin yang baik secara permanen untuk apa sambungan itu di
laksanakan. Misalnya untuk memindahkan putaran poros satu terhadap poros ke
dua tentu digunakan sambungan permanent. Dan masih banyak lagi contoh
sambungan yang biasa kita jumpai.
TOMAKAKA MAMUJU 4
2. Sambungan Tidak Tetap (Smi Permanent Joint)
3. Sambungan Las
Pengelasan adalah proses penyambungan dua bagian logam atau lebih dengan
cara memanaskan logam tersebut sehingga mencapai titik lebur logam pengisi
ataupun tanpa logam pengisi. Sambungan las termasuk dalam jenis sambungan
tetap karena bersifat permanen, oleh karena itu banyak di gunakan untuk
menyambung komponen logam yang bersifat permanen.
TOMAKAKA MAMUJU 5
Sambungan las memiliki berat yang lebih ringan berkisar antara 1-
1,5% dari berat total konstruksi mesin
Luas penampang pada batang atau permukaan suatu komponen tetap
utuh karena tidak perlu di lubangi seperti beberpa sambungan lainnya.
B. Kerugian/kelemahn Sambungan Las
Kekuatan sambungan las dipengaruhi oleh kualitaspengelasan pada
sambungan. Apabila sambungan lasnya baik maka kekuatan
sambungan tersebut akan baik tetapi jika sambungan lasnya tidak baik
maka kekuatan lasnya juga tidak baik.
Konstruksoi sambungan las tidak dapat di bonhkar pasang dan bersifat
permanen sehingga apabial di boangkar harus merusak sambungan
tersebut.
TOMAKAKA MAMUJU 6
Butt Jint (Smabungan Tumpul)
Adalah sambunagan yang terdiri dari dua benda kerja/objek las yang
saling bertumpukan (Tumpuhan Didih).
TOMAKAKA MAMUJU 7
4. Sambungan Paku Keling (Rivet Joint)
Paku keeling adalah sebuah silinder dengan terdapat kepala diatasnya silinder
pada bagian tengah sebagai badan dan pada bagian bawah berbentuk kerucut
sebagai ekor . konstruksi kepala dan ekor pada paku ke;ing di patenkan dan di
permanen agar mampu menahan kedudukan paku keeling tersebut untuk
sambungan badan paku keeling yang berbentuk silinder di rancang secara kokoh
dan kuat sehingga mampu mengikat sambungan serta menahan beban muatan yang
di terima oleh benda yang disambung. Paku keeling berfunsi sebagai sambungan
permanen.
Paku keeling digunakan untuk sambungan dengan beban yang ringan biasanya
menggunakan material alumunium, sedangkan untuk sambungan beban menengah
dan sedang menggunaka baja.
TOMAKAKA MAMUJU 8
Setelah melakukan Analisa dan tinjauan dengan demikian
efesiensi sambungan dapat di tetapkan
Baut yang di ulir penuh, yaitu ulir yang dimulai dari pangkal baut
sampai dengan ujung baut di ulir secara oenuh dan ulur baut berada
pada bidang bidang gesrr sambungan.
TOMAKAKA MAMUJU 9
Baut yang tidak di ulir pemuh yaitu ulir baut jenis ini hanya terdapat
pada bagian ujung baut.
TOMAKAKA MAMUJU 10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Untuk pembaca
Kami berharap para pembaca dapat membaca dengan teliti
pembahsan yang ada dalam makalah ini karena tentunya
makalah ini akan sangat membantu untuk memberikan
bebrapa pengetahuan di dalamnya, tidak lupa kami juaga
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
agar kami dapat memperbaiki apabila ada kesalah dalam
TOMAKAKA MAMUJU 11
pembuatan malah ini dan tentunya hal itu sangat membantu
kami dalam membuat maklah-makalah berikutnya.
TOMAKAKA MAMUJU 12