Anda di halaman 1dari 9

BAB VIII

ASPEK EKONOMI, SOSIAL, DAN POLITIK

A. Deskripsi Materi

Materi ini membahas tentang aspek ekonomi, sosial dan politik sehingga
mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan keberadaan proyek atau usaha
memberikan manfaat secara ekonomi dan social kepada berbagai pihak atau
sebaliknya.

B. Capaian Pembelajaran

Setelah mahasiswa mempelajari materi ini, diharapkan mampu menjelaskan


keberadaan proyek atau usaha dapat memberikan manfaat secara ekonomi dan
social kepada berbagai pihak atau sebaliknya.

C. Uraian Materi
1. Pendahuluan

Dalam menyusun studi kelayakan bisnis, sebagai titik tolak untuk


melakukan analisis, diperlukan informasi lingkungan luar perusahaan untuk
mengetahui seberapa jauh lingkungan luar tersebut memberikan peluang
sekaligus ancaman bagi rencana bisnis, selain itu juga untuk mengetahui apa
saja yang dapat disumbangkan oleh proyek bisnis bagi lingkungan luar jika
bisnis telah direalisasikan. Berhubungan dengan pemanfaatan dan biaya
terhadap lingkungan luar, kedalaman dan keluasan analisis bisnis yang akan
dilakukan tergantung pada kriteria-kriteria yang telah ditentukan untuk
menilai suatu proyek.

Jadi dalam aspek ekonomi dan sosial yang perlu ditelaah apakah jika
usaha atau proyek dijalankan akan memberikan manfaat secara ekonomi dan
sosial kepada berbagai pihak atau sebaliknya. Karena itu, aspek ekonomi dan
sosial ini perlu dipertimbangkan, karena dampak yang akan ditimbulkan
nantinya sangat luas apabila salah dalam melakukan penilaian.

Bab ini akan membahas hubungan timbal balik antara lingkungan luar
bisnis dan bisnis itu sendiri, yang terdiri atas aspek ekonomi, social, dan
politik.

2. Aspek Ekonomi

Cukup banyak data makroekonomi yang tersebar di berabagi media


yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dimanfaatkan perusahaan.

87
Data tersebut banyak yang dapat dijadikan indikator ekonomi yang dapat
diolah menjadi informasi penting dalam rangka studi kelayakan bisnis,
misalnya PDB (Produk Domestik Bruto), investasi, inflasi, kurs valuta asing,
kredit perbankan, anggaran pemerintah, pengeluaran pembangunan,
perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran.

Selain menjadikan fakta makroekonomi sebagai input dalam studi


kelayakan bisnis, hendaknya perlu dikaji imbal-baliknya, yaitu bahwa bisnis
yang direncanakan hendaknya bermanfaat bagi pihak lain. Aspek-aspek
penilaian manfaat bisnis yang direncanakan dapat ditinjau dari beberapa sisi
berikut ini :

a. Sisi rencana pembangunan nasional


1) Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat
2) Menggunakan sumber daya lokal
3) Menghasilkan dan menghemat devisa
4) Menumbuhkan industri lain
5) Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai
kemampuan
6) Menambah pendapatan nasional
b. Sisi distribusi nilai tambah

Maksudnya adalah agar proyek yang akan dibangun memiliki nilai


tambah. Nilai tambah hendaknya dapat dihitung secara kuantitatif. Dalam
perhitungan tersebut, agar lebih mudah dapat diasumsikan bahwa proyek
berproduksi dengan kapasitas normal. Setelah nilai tambah diketahui
besarannya, nilai ini selanjutnya dapat didistribusikan. Hendaknya
perhitungan-perhitungan yang dilakukan jelas.

c. Sisi nilai investasi per tenaga kerja

Penilaian berikutnya adalah bahwa proyek mampu meningkatkan


kesempatan kerja. Salah satu cara mengukur proyek padat modal atau
padat karya adalah dengan membagi jumlah investasi (modal tetap +
modal kerja) dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat sehingga didapat
nilai investasi per tenaga kerja. Untuk proyek perluasan, perhitungan nilai
investasi merupakan jumlah investasi sebelum dan sesudah investasi.
Sayangnya, model ini belum diterapkan di Indonesia. Ukuran yang dipakai
hanya berpatokan pada nilai rupiah tertentu, misalnya proyek bisnis
dengan nilai lebih besar dari X rupiah adalah padat modal, dan selain itu
berarti padat karya.

88
d. Hambatan di bidang ekonomi

Pelaksanaan pembangunan ekonomi terus dilaksanakan dalam rangka


menaikkan atau paling tidak mempertahankan pendapatan yang telah
dicapai. Bagi Indonesia, masih banyak tantangan dan hambatan yang
dihadapi, sehingga tidaklah mudah untuk melaksanakan pembangunan
ekonomi, yang juga akan berdampak pada aspek sosial dan politik.
Beberapa penghambat pembangunan itu antara lain yaitu :

1) Iklim tropis
2) Produktivitas rendah
3) Kapital sedikit
4) Nilai perdagangan luar negeri yang rendah
5) Besarnya ketimpangan distribusi pendapatan
6) Tekanan produk yang berat
7) Penggunaan tanah yang produktivitasnya rendah
e. Dukungan pemerintah

Pemerintah mempunyai kepentingan agar perdagangan yang dilakukan


perusahaan-perusahaan di dalam negeri akan menghasilkan devisa bagi
negara. Salah satu bentuk dukungan itu adalah melalui proteksi
perdagangan. Proteksi perdagangan merupakan seluruh intensif
perdagangan baik berupa proteksi maupun bantuan (subsidi). Instrumen
kebijakan proteksi perdagangan dapat digolongkan sebagai berikut :

1) Kebijakan langsung terhadap komoditi yang bersangkutan, terdiri dari


kebijakan perdagangan luar negeri, kebijakan perdagangan dalam
negeri, dan kebijakan produksi.
2) Kebijakan tidak langsung, terdiri dari over/under valuation nilai tukar,
pengaturan suku bunga dan alokasi kredit perbankan, serta kebijakan
proteksi terhadap komoditi lainnya.

3. Aspek Sosial

Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-


besarnya. Namun demikian, perusahaan tidak dapat hidup sendirian.
Perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain dalam satu tatanan
kehidupan yang pluralis dan kompleks, walau hendaknya selalu berada dalam
keseimbangan. Salah satu komponen yang dimaksud adalah lembaga social,
sehingga dalam rangka keseimbangan tadi, hendaknya peerusahaan memiliki
tanggung jawab sosial.

89
a. Perusahaan sebagai lembaga sosial

Sebuah perusahaan memiliki tugas melaksanakan bermacam-macam


kegiatan dalam waktu yang bersamaan. Misalnya perusahaan manufaktur,
selain membeli bahan baku, mengolahnya menjadi barang jadi, kemudian
mendistribusikannya ke pasar, juga melaksanakan kegiatan-kegiatan
seperti penelitian, penyediaan lapangan kerja baru. Untuk melaksanakan
semua kegiatan itu, perusahaan sudah tentu memiliki mekanismenya,
walaupun pada umumnya antara satu perusahaan dengan perusahaan
lainnya berbeda.

b. Perubahan kondisi sosial yang kompleks

Pemecatan karyawan karena berbagai alasan, seperti misalnya karena


karyawan mabuk-mabukan atau karena perusahaan mengalami
kemerosotan keuntungan, merupakan hal yang biasa pada masa lalu. Kini,
tindakan yang seperti itu hanya akan mengakibat terganggunya
keseimbangan dalam sistem sosial yang kompleks dalam perusahaan. Hal
ini, diantaranya disebabkan oleh makin baiknya peraturan-peraturan
pemerintah, meningkatnya kualitas SDM, kemajuan di bidang teknologi
dan ilmu pengetahuan, perkembangan pasar yang sudah harus dilayani
oleh banyak perusahaan dan adanya sistem sosial yang bersifat pluralistik
di mana tugas-tugas sosial mulai ditangani oleh lembaga-lembaga yang
besar.

c. Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik

Masyarakat pluralistik adalah sebuah kehidupan berbagai kekompakan


yang memengaruhi lingkungan perusahaan dalam mendapatkan harapan-
harapan sosial, ekonomi dan politik. Dalam sistem sosial yang kompleks
sekarang ini, kelompok-kelompok masyarakat yang terlibat didalamnya
sudah banyak sehingga hubungan antara yang satu dan yang lain menjadi
kompleks. Perusahaan harus memberikan manfaat sosial bagi masyarakat,
yaitu seperti :

1) Membuka lapangan kerja baru


2) Melaksanakan alih teknologi
3) Meningkatkan mutu
4) Proyek bisnis hendaknya memberikan pengaruh positif

4. Aspek Politik

Adanya isu atau rumor atau spekulasi yang timbul akibat kondisi politik
yang diciptakan pemerintah akan mempengaruhi permintaan dan penawaran

90
suatu produk, baik itu produk barang atau jasa. Dalam menganalisis keyakan
bisnis, hendaknya aspek politik perlu dikaji untuk memperkirakan bahwa
situasi politik saat sebuah bisnis dibangun tidak akan menganggu sehingga
kajiannya menjadi layak. Situasi politik dapat diketahui melalui berita-
beritadi media massa.

Dalam bisnis, good news dimaknai sebagai berita-berita yang dapat


diterima pelaku pasar tentang berbagai faktor atau kondisi suatu Negara yang
berhubungan dengan dunia investasi, yang dinilai mendukung dan memiliki
potensi mendatangkan keuntungan bagi dunia investasi. Sedangkan bad news
dihindari pasar karena dampaknya merugikan dan mengancam dunia
investasi. Praktek penyelewengan dan penyalahgunaan kekuasaan yang
dilakukan oleh oknum pemerintah dalam menjalankan tugas mereka dinilai
pasar dinilai sebagai bad news.

5. Peningkatan Pendapatan Nasional

Ditinjau dari aspek ekonomi, salah satu kelayakan usaha dapat dilihat
dari kemampuan investasi dalam meningkatkan pendapatan nasional atau
daerah melalui peningkatan PDB dan PAD, artinya dengan adanya investasi
akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan secara nasional dan
pendapatan daerah di mana investasi tersebut dilakukan. Kemudian kelayakan
lain adalah naiknya income per kapita masyarakat melalui peningkatan
pendapatan seiring dengan tumbuhnya sektor ekonomi.

Untuk menghitung pendapatan nasional dapat dilakukan melalui tiga


pendekatan yaitu :

a. Pendekatan produksi, adalah nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan
oleh suatu Negara dalam satu tahun tertentu. Cara menghitungnya dengan
menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh berbagai lapangan usaha
(sektor ekonomi) dalam perekonomian. Pada umumnya lapangan usaha
sektor ekonomi terdiri atas :
1) Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan
2) Pertambangan dan penggalian
3) Industri pengolahan
4) Listrik, jasa, dan air minum
5) Bangunan
6) Perdagangan, hotel, dan restoran
7) Pengangkutan dan komunikasi
8) Bank dan lembaga keuangan lainnya
9) Sewa rumah
10) Pemerintah dan pertahanan

91
11) Jasa-jasa lainnya
b. Pendekatan pengeluaran, adalah pendapatan nasional yang dihitung
dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai
gplongan masyarakat dalam perekonomian. Pengeluaran yang dimakud
adalah :
1) Pengeluaran konsumsi rumah tangga
2) Pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah
3) Pengeluaran pengusaha untuk investasi
4) Ekspor impor
c. Pendekatan pendapatan, adalah pendapatan nasional yang dihitung dengan
menjumlahkan balasan jasa yang diterima oleh faktor produksi. Jenis-jenis
pendapatan yang diterima adalah “
1) Gaji dan upah
2) Sewa, bunga, dan pendapatan lainnya
3) Pajak tidak langsung
4) Penyusutan
5) Laba (keuntungan)

Contoh cara menghitung pendapatan nasional :

PT. Dian Sastro ingin melaksanakan investasi di bidang hutan tanaman industri
di Kabupaten Belitung, Propinsi Babel. Dengan lahan seluas 76.000 ha. Dari
investasi tersebut diperkirakan dapat meningkatkan pendapatan atau
penghasilan masyarakat sebagai berikut :

Tabel 1. Komponen Pendapatan Nasional

Komponen Pendapatan Tahap Pembangunan Tahap Produksi


Nasional (Rp/tahun) (Rp/tahun)
1. Gaji 2.351,30 3.476,70
2. Upah 940,50 12.420,50
3. Pajak 0 13.200,00
4. Penyusutan 1.145,20
5. Laba setelah pajak 0 30.116,00
Total Pendapatan Nasional 4.437,00 61.653,50

Dari data tersebut diatas dapat dilihat bahwa sumbangan proyek atau investasi
hutan tanaman industri yang dilaksanakan oleh PT. Dian Sastro sebesar
Rp.4.437.000.000/tahun pada tahap pembangunan tanaman dan meningkat lagi
menjadi Rp. 61.653.500.000/tahun pada tahap mantap atau produksi, sehingga
bisa disimpulkan bahwa dari segi peningkatan pendapatan daerah proyek atau
usaha tersebut layak untuk dilaksanakan.

92
Cara perhitungan pendapatan nasional bagi dunia usaha untuk pertanian X.

Tabel 2. Perhitungan Laba/Rugi Usaha Pertanian

Output Penghasilan
Hasil Penjualan Biaya Produksi

(Beras dan jagung) Rp. Upah Rp. 800


1.000 Sewa Rp. 100
Bunga Rp. 25
Keuntungan Rp. 75
Total Rp. 1.000 Total Pendapatan Nasional Rp. 1.000

Tabel di atas menggambarkan output yang dihasilkan oleh suatu usaha


pertanian X dan biaya produksi yang harus dikeluarkannya.

Tabel 3. Neraca Pendapatan Nasional

Arus Perputaran Modal Arus Perputaran Penghasilan


Hasil Penjualan
Output akhir Upah 10 x Rp.800 = Rp. 8.000
10 x Rp.1000 = Rp. 10.000 Sewa 10 x Rp.100 = Rp. 1.000
Bunga 10 x Rp. 25 = Rp. 250
Keuntungan 10 x Rp. 75 = Rp. 750
Total Rp. 10.000 Total Pendapatan Nasional Rp. 10.000

Tabel di atas menggambarkan 10 petani yang serupa. Jadi semakin banyak


petani, maka semakin meningkat pendapatan nasional.

D. Latihan (Essay)
1. Jelaskan pengertian aspek ekonomi dan sosial dan jelaskan di mana letak
pentingnya bagi studi kelayakan bisnis ?
2. Uraikan dampak-dampak yang timbul dari segi ekonomi dalam kaitannya
dengan studi kelayakan bisnis ?
3. Dijelaskan dalam aspek ini bahwa investasi dapat meningkatkan
pendapatan nasional. Jelaskan bagaimana cara pendapatan nasional dapat
meningkat ?
4. Di samping berdampak positif, aspek ini juga memiliki dampak negatif.
Jelaskan dampak negatif yang bakal timbul dengan adanya investasi ?

E. Rangkuman

Dalam aspek ekonomi dan sosial yang perlu ditelaah apakah jika usaha
atau proyek dijalankan akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial
kepada berbagai pihak atau sebaliknya. Karena itu, aspek ekonomi dan sosial

93
ini perlu dipertimbangkan, karena dampak yang akan ditimbulkan nantinya
sangat luas apabila salah dalam melakukan penilaian.

Cukup banyak data makroekonomi yang tersebar di berabagi media


yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dimanfaatkan perusahaan.
Data tersebut banyak yang dapat dijadikan indikator ekonomi yang dapat
diolah menjadi informasi penting dalam rangka studi kelayakan bisnis,
misalnya PDB (Produk Domestik Bruto), investasi, inflasi, kurs valuta asing,
kredit perbankan, anggaran pemerintah, pengeluaran pembangunan,
perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran.

Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-


besarnya. Namun demikian, perusahaan tidak dapat hidup sendirian.
Perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain dalam satu tatanan
kehidupan yang pluralis dan kompleks, walau hendaknya selalu berada dalam
keseimbangan. Salah satu komponen yang dimaksud adalah lembaga social,
sehingga dalam rangka keseimbangan tadi, hendaknya peerusahaan memiliki
tanggung jawab sosial.

Adanya isu atau rumor atau spekulasi yang timbul akibat kondisi politik
yang diciptakan pemerintah akan mempengaruhi permintaan dan penawaran
suatu produk, baik itu produk barang atau jasa. Dalam menganalisis keyakan
bisnis, hendaknya aspek politik perlu dikaji untuk memperkirakan bahwa
situasi politik saat sebuah bisnis dibangun tidak akan menganggu sehingga
kajiannya menjadi layak. Situasi politik dapat diketahui melalui berita-
beritadi media massa.

Ditinjau dari aspek ekonomi, salah satu kelayakan usaha dapat dilihat
dari kemampuan investasi dalam meningkatkan pendapatan nasional atau
daerah melalui peningkatan PDB dan PAD, artinya dengan adanya investasi
akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan secara nasional dan
pendapatan daerah di mana investasi tersebut dilakukan. Kemudian kelayakan
lain adalah naiknya income per kapita masyarakat melalui peningkatan
pendapatan seiring dengan tumbuhnya sektor ekonomi.

Untuk menghitung pendapatan nasional dapat dilakukan melalui tiga


pendekatan yaitu :

a. Pendekatan produksi
b. Pendekatan pengeluaran
c. Pendekatan pendapatan

94
F. Referensi

1. Husen Umar (2009), Studi Kelayakan Bisnis, Edisi 3. Penerbit Gramedia


Pustaka Utama, Jakarta.
2. Kasmir, Jakpar (2008), Studi Kelayakan Bisnis , Edisi Revisi, Penerbit
kencana, jakarta
3. Suad Husnan, Suwarsono (2005), Studi Kelayakan Proyek, Edisi Keempat,
Penerbit UUP AMP YKPN, Yogyakakarta
4. Sugiyanto, Luh Nadi, I Ketut Wenten (2020), Studi Kelayakan Bisnis,
Penerbit Yayasan Pendidikan dan Sosial Indonesia Maju (YPSIM),
Banten
5. Rochmat Aldy, Purnomo Riarawan, L Ode Sugianto (2017), Studi
Kelayakan Bisnis, Penerbit Unmuh Ponorogo Press, Ponorogo
6. Titik Ekowati, Edy Prassetyo, Djoko Sumarjono, Agus Setiadi (2016),
Studi Kelayakan Bisnis, Penerbit Media Inspirasi Semesta

95

Anda mungkin juga menyukai