Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENERAPAN MODEL RASIONAL PADA
POLEMIK PT.DJARUM DAN PB DJARUM VS KPAI

Disusun oleh :

M.ARDIANSYAH
M.WAHYU PRAGIS
JULIANTI
NUNZILA
AYU HARYUNI
AJENG TRI OKTAVIANI
Dosen pembimbing:

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI


SATYA NEGARA
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
PALEMBANG
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan Sektor Swasta

Perusahaan adalah organisasi yang melakukan suatu kegiatan usaha. Pada


umumnya setiap perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah, swasta lokal maupun
swasta asing yang bergerak dibidang industri, perdagangan, maupun jasa memiliki
tuhuan utama yaitu mengembangkan usahanya dan memperoleh laba yang optimal
guna menjaga kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. Guna
mewujudkan hal tersebut, perusahaan memerlukan perencanaan yang
kaurat,pernetapan kebijakan-kebijakan yang tepat serta pengelolaan keuangan yang
baik dalam menjalankan aktifitasnya sehingga kegiatan operasional perusahaan
dapat berjalan dengan optimal dan tujuan perusahaan dapat tercapai semaksimal
mungkin.

Di dalam perkembangan organisasi sebuah perusahaan akan tidak lepas dari


pengaruh internal dan eksternal perusahaan. Secara umum kebijakan management
dalam menentukan arah perusahaan juga akan sangat ditentukan oleh lingkungan
perusahaan. Kondisi lingkungan perusahaan ini akan secara tidak langsung
membantu management untuk mengindentifikasi langkah apa yang akan ditempuh
untuk menjalankan strategi perusahaan. Secara garis besar sebuah perusahaan akan
dipengaruhi oleh lingkungan perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat dibagi
kedalam dua bagian besar yaitu :
1. Lingkungan Eksternal Perusahaan
2. Lingkungan Internal Perusahaan.

Sebuah perusahaan dalam skala besar ataupun kecil pastinya memiliki


beragam masalah di dalamnya. Tidak hanya soal masalah seputar kinerja karyawan
saja, akan tetapi cenderung lebih kompleks mulai dari gaya kepemimpinan atasan
kurang baik, kinerja karyawan kurang maksimal,ditambah lagi masih banyak bentuk
kendala antar karyawan dan Dari situlah diperlukan solusi-solusi. Dalam kehidupan
sehari-hari kita selalu diperhadapkan dengan istilah organisasi dari bentuk, dan
model yang berbeda-beda. Organisasi itu antara lain organisasi politik,
organisasiolahraga, organisasi sekolah, organisasipemerintahan, organisasi
kepemudaaan, dan organisasi keagamaan. Setiap organisasi dibentuk karena adanya
sebuah tujuan.

1.2 Latar Belakang Permasalahan Perusahaan

Melainkan juga pemain dari luar. Ini adalah awal dari pembinaan Djarum
dalam menyumbang pemain nasional dimulai.Didorong kecintaan Robert Budi
Hartono (CEO PT Djarum) pada bulu tangkis serta tingginya kegemaran karyawan
PT Djarum bermain dan berlatih pada olahraga yang sama. Maka pada tahun 1969
brak (tempat karyawan melinting rokok) di jalan Bitingan Lama (sekarang jalan
Lukmonohadi) No. 35 - Kudus pada sore hari digunakan sebagai tempat berlatih
bulu tangkis di bawah nama komunitas Kudus.Berawal dari situ, lahirlah atlet muda
berbakat, Liem Swie King yang meraih prestasi demi prestasisecara gemilang,
menumbuhkan keinginan Budi Hartono untuk serius mengembangkan kegiatan
komunitas Kudus menjadi organisasi PB Djarum. PB Djarum pernah gilang-
gemilang ketika Indonesia merebut Piala Thomas pada 1984 di Kuala Lumpur,
Malaysia. Kala itu, dari delapan pemain, tujuh di antaranya berasal dari PB Djarum
yaitu Liem Swie King, Hastomo Arbi, Hadiyanto, Kartono, Heryanto, Christian
Hadinata, dan Hadibowo. Satu pemain lagi adalah Icuk Sugiarto.

Foundation, Yoppy Rosimin dalam konferensi pers di Hotel Aston


Purwokerto, Sabtu 7-9-2019 petang.Akibat keputusan tersebut memicu pro kontra,
banyak netizen yang menghujat KPAI di media sosial seperti twitter.Bahkan
Menpora Imam Nahrawi juga berkomentar soal keputusan PB Djarum yang tak
menggelar audisi pada 2020."Mestinya jalan terus, karena tidak ada unsur
eksploitasi anak.Bahkan, audisi Djarum sudah melahirkan juara-juara
dunia.Lagipula olahraga butuh sponsor. Ayo lanjutkan,"tulis dia di akun
instagramnya, pada Minggu 8-9-2019. KPAI VS PB Djarum 25 Juli 2019
Penjaringan bibit atlet muda melalui program Audisi Umum Djarum Beasiswa
Bulutangkis tahun ini awalnya.Darmawan, menyebut PB Djarum adalah wadah
pembibitan atlet dan tidak memiliki keterkaitan dengan pemasaran rokok. Sebab PB
Djarum dan PT Djarum adalah dua hal yang berbeda
1.3 .Rumusan Masalah

1. bagai mana penyelesaian permasalahan dari kasus tersebut ?


2. bagaimana cara mengimplementasikan pengambilan keputusan didalamnya ?

1.4 Fokus Masalah

Fokus masalah lebih diidentikkan dengan langkah yang mengawali dalam


perencanaan penelitian tindakan kelas, bagi seorang peneliti sekaligus seorang
pengajar di dalam kelas maka penentuan fokus masalah dapat dirasakan pada proses-
proses pembelajaran yang berlangsung.Penyusun mengambil focus dan sudut
pandang permasalahan dengan meninjau PT Djarum sebagai subjek dan dengan
demikian dapat meletakkan rumusan masalah dari posisi tersebut.

1.5 Tujuan
1. memberikan alternative-alternatif dan penyelesaian kasus.
2. menerapkan metode dengan cara pengambilan keputusan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil dan Sejarah Perusahaan PT Djarum

PT Djarum adalah sebuah perusahaan rokok terbesar keempat yang berdiri di


Indonesia yang berkantor pusat di Kudus Jawa Tengah sejak 1951 sampai saat ini. PT
Djarum merupakan induk dari Grup Djarum yang membawahi banyak bisnis. Bisnis
tersebut dikelola oleh keluarga Hartono, yang generasi pertamanya adalah Oei Wie
Gwan.Di luar bisnis rokok kretek, Grup Djarum juga memiliki unit bisnis lain seperti
bank (BCA), elektronika (Polytron), perkebunan (Hartono Plantation),perdagangan
elektronimedia komunikasi (Djarum Media, dengan nama Mola TV), makanan dan
minuman (Savoria Kreasi Rasa, dengan merek Yuzu), dan kopi (Sumber Kopi Prima,
dengan merek Caffino Delizio). Organisasi yang dibangun oleh bisnis biasanya
bertujuan untuk mencari keuntungan finansial, dalam hal ini Perkumpulan Bulu
Tangkis Djarum (disingkat PB Djarum) yang diresmikan pada tahun 1969.

Sejarah PT Djarum berawal saat Oei Wie Gwan membeli usaha kecil dalam
bidang kretek bernama Djarum Gramophon pada tahun 1951 dan mengubah namanya
menjadi Djarum. Awalnya perusahaan ini hanya dijalankan oleh sekitar 10 orang di
jalan Bintingan Baru No. 28 (Sekarang Jalan A.Yani No. 28 Kudus). Oie mulai
memasarkan kretek dengan merek “Djarum” yang ternyata sukses dipasaran.
Setelah kebakaran hampir memusnahkan perusahaan pada tahun 1963, Oie meninggal
tidak lama kemudian Djarum kembali bangkit dan memodernisasikan peralatan di
pabriknya. Pada tahun 1969, Djarum mulai mengespor produk rokoknya keluar
negeri. Pada tahun yang sama, Djarum memasarkan Djarum Filter, merk pertamanya
yang diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek Djarum Super yang
diperkenalkan pada tanggal 21 April 1970. Saat ini Pt Djarum dipimpin Budi Hartono
dan Bambang Hartono, yang dua-duanya merupakan putra Oie.
Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum (disingkat PB Djarum) diresmikan pada
tahun 1969[1]. Awalnya perkumpulan ini didirikan hanya sebagai kegiatan
penyaluran hobi bagi karyawan pabrik rokok Djarum di Kudus. Namun, pada tahun
1969, akhirnya yang ikut berlatih bukan hanya karyawan, melainkan juga pemain dari
luar. Ini adalah awal dari pembinaan Djarum dalam menyumbang pemain nasional
dimulai.

Didorong kecintaan Robert Budi Hartono (CEO PT Djarum) pada bulu tangkis
serta tingginya kegemaran karyawan PT Djarum bermain dan berlatih pada olahraga
yang sama. Maka pada tahun 1969 brak (tempat karyawan melinting rokok) di jalan
Bitingan Lama (sekarang jalan Lukmonohadi) No. 35 - Kudus pada sore hari
digunakan sebagai tempat berlatih bulu tangkis di bawah nama komunitas Kudus.

Berawal dari situ, lahirlah atlet muda berbakat, Liem Swie King yang meraih
prestasi demi prestasi secara gemilang, menumbuhkan keinginan Budi Hartono untuk
serius mengembangkan kegiatan komunitas Kudus menjadi organisasi PB Djarum.

PB Djarum pernah gilang-gemilang ketika Indonesia merebut Piala Thomas


pada 1984 di Kuala Lumpur, Malaysia. Kala itu, dari delapan pemain, tujuh di
antaranya berasal dari PB Djarum yaitu Liem Swie King, Hastomo Arbi, Hadiyanto,
Kartono, Heryanto, Christian Hadinata, dan Hadibowo. Satu pemain lagi adalah Icuk
Sugiarto.

2.2 Teori Pengambilan Keputusan

Pengertian Pengambilan Keputusan, Robins Syafaruddin (1997) berpendapat


bahwa “decision making is which in choses between two or more alternative ”.Hal
tersebut berarti pengambilan keputusan ialah memilih dua alternatif atau lebih untuk
melakukan suatu tindakan tertentu baik secara pribadi maupun kelompok. Demikian
pula Drommond (1985) berpendapat bahwa pengambilan keputusan merupakan usaha
penciptaan kejadian-kejadian dan pembentukan masa depan (peristiwa-peristiwa pada
saat pemilihan dan sesudahnya). Sejalan dengan beberapa pendapat di atas Mondy
dan Premeaux (1995) menjelaskan bahwa “decision making is the process of
greating and evaluating alternatives and making choises among them”. Pendapat ini
menegaskan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses pada saat sejumlah
langkah yang harus dilakukan dengan pengevaluasian alternatif untuk membuat
putusan dari semua alternatif yang ada.
Berdasarkan hal tersebut, ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa
pengambilan keputusan merupakan proses memilih sejumlah alternatif pengambilan
keputusan penting bagi manajer administrator karena proses pengambilan keputusan
mempunyai peran penting dalam memotivasi kepemimpinan, komunikasi, koordinasi,
dan perubahan organisasi. Weyne dan Miskel (2014:490) menjelaskan pengambilan
keputusan merupakan tanggung jawab semua penyelenggara sekolah, namun sebelum
keputusan diubah menjadi tindakan, maka keputusan tersebut tidak lebih baik dari
iktikad baik.Pemutusan merupakan syarat mutlak bagi administrasi pendidikan karena
sekolah, seperti halnya semua organisasi formal, pada dasarnya berupa pengambilan
keputusan (Usman, 2013:440).

2.3 Teori Permasalahan Sektor Swasta

Beberapa Teori Persmasalahan Sektor Swasta:


a. Teori Penggolongan : Pengambilan keputusan dapat dikelompokkan berdasarkan
prosesnya, berdasarkan jumlah orang yang ikut serta dalam pembuatan keputusan
dan berdasarkan jenis problem.Berdasarkan prosesnya, pengambilan keputusan
dapat dibagi menjadi dua yaitu:
 Pengambilan keputusan emosional adalah pengambilan keputusan berdasarkan
emosi. Pengambilan keputusan hanya berdasarkan perasaannya tidak berupaya
untuk mencari alternatif-alternatif yang merupakan solusi problem. Solusi
hanya muncul dalam emosi pemimpin berdasarkan pengalamanhidupnya.
Pengalaman tersebut memberikan kecenderungan untk mengambil solusi yang
selama ini telah dianggap baik dalam menyelesaikan problem yang dihadapi.
 Pengambilan keputusan rasional adalah keputusan yang berdasarkan informasi
yang objektif dan proses logis. Prosesnya konsisten dengan pola terusji,
melakukan penilaian dan perhitunganalternatif-alternatif yang bersedia
mencapai pilihan maksimal dalam keterbatasan sumber-sumber Pengambilan
keputusan dengan kreatif dan inovatif. Pengambilan keputusan dengan tidak
kreatifmempunyai kecenderungan untuk membuat keputusan secara emosional.
Dengan menggunakan kreativitasnya, pengambilan keputusan dapat
menemukan alternatif-alternatif untuk memecahkan masalah, kemudian
memilih salah satu alternatif yang bermanfaat bagi pencapaian organisasi.
Inovasi memungkinkan pengambilan keputusan melaksanakan keputusan
dengan baik.
b. Teori Alternatif : Pilihan alternatif digunakan dengan menggunakan kriteria dan
pembobotan. Memilih alternatif dengan nilai tertinggi untuk pencapaian
tujuan.Berdasarkan orang yang ikut serta dalam pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan ini dikelompokkan dalam:
 Pengambilan keputusan individual :adalah pengambilan keputusan yang
dilakukan sendiri oleh pengambilan keputusan tanpa mengikutsertakan orang
lain. Keuntungan pengambilan keputusan individual prosesnya cepat, lebih
ekonomis dan tepat dalam keadaan krisis. Namun teknik pengalaman
keputusan ini dapat menimbulkan konflik ketika keputusan dilaksanakan.
Ketika melibatkan orang lain akan mengalami hambatan karena bukan
keputusannya.
 Pengambilan keputusan kelompok : adalah pengambilan keputusan yang
dilakukan dalam kelompok. Pengambilan keputusan membuat komisi, satuan
tugas, panel penelaah, tim studi, panitia atau tim pakar dan sebagainya untuk
melakukan proses pengambilan keputusan. Teknik pengambilan keputusan
kelompok dapat dilakukan antara lain dengan cara sebagai berikut: a. Mencari
ide (brainstorming). Kelompok atau tim mengambil keputusan di bawah
pimpinan kelompok. b. Pimpinan kelompok menyatakan problem dengan cara
yang jelas sehingga dipahami oleh seluruh kelompok.
 Teknik kelompok nominal : Anggota kelompok mengambil semuanya saat
bertemu dalam pertemuan. Akan tetapi, setiap anggota kelompok dapat bekerja
sendiri-sendiri. Setiap anggota menulis idenya kemudian mengemukakan
kepada kelompok.
 Teknik Delphi : Teknik pengambilan keputusan ini tidak mengharuskan
anggota kelompok hadir bersama-sama di suatu tempat. Teknik Delphi
dilaksanakan melalui:
a. Pemimpin timmemformulasikan problem kepada setiap anggota tim dengan
kuesioner untuk meminta solusi.
b. Setiap tim mengisi kuesioner tersebut dan mengirimkannya kembali.
c. Pemimpin tim mengolah kuesioner tersebut lalu hasilnya dikirimkan
dengan meminta solusi lagi.
d. Proses tersebut terus diulang sesuai kebutuhan sampai terjadi consensus.
e. Teknik demokrasi. Teknik pengambilan keputusan ini dilakukan melalui
teknik pemungutan suara untuk suara terbanyak, alternatif yang terkumpul
dipilih melalui suara terbanyak anggota kelompok.

2.4 Model Alternatif Pemecahan Masalah

Ada beberapa model pengambilan keputusan yang masing-masing didasarkan


pada sekumpulan asumsi yang berbeda dan menawarkan wawasan yang unik dalam
proses pengambilan keputusan.Bagian ini mengkaji tiga model pengambilan
keputusan historis Ketiganya adalah :
a. Model Normatif Simon :Model ini berusaha untuk mengindentifikasi proses yang
benar-benar digunakan oleh para manajer saat membuat keputusan. Berbeda
dengan model rasional, model normatif simon menganjurkan bahwa pengambilan
keputusan ditandai dengan
(1) pengelolaan informasi terbatas
(2) penggunaanpenilaian hasil temuan sendiri
(3) pemuasan.
b. Model informasi terbatas : Para manajer dibatasi oleh seberapa informasi yang
mereka olah karena rasionalitas terbatas. Hasilnya adalah kecenderungan untuk
memperoleh lebih kepada jumlah informasi yang dapat dikelola daripada jumlah
informasi yang optimal.Penilaian, merupakan petunjuk praktis atau jalan pintas
yang digunakan orang untuk mengurangituntutan pengolahan informasi.
Penggunaan hasil temuan sendiri dapat membantu para pengambil keputusan
dalam mengevaluasi masalah-masalah yang ada saat ini.Pemuasan, orang-orang
melakukan pemuasan karena tidak memiliki waktu, informasi atau kemampuan
untuk menangani kompleksitas yang berkaitan dengan mengikuti sebuah proses
rasional. Pemuasan merupakan sebuah pilihan atas sebuah solusi yang memenuhi
beberapa persyaratan minimum, sesuatu yang “cukup baik”. pemuasan
memecahkan masalah dengan menghasilkan solusi-solusi yang memuaskan,
dibandingkan dengan yang optimal.
c. Model Rasional :Model rasional menganjurkan para manajer menggunakan empat
langkah ketika membuat keputusan.Menurut model ini para manajer bersifat
sepenuhnya ojektif dan memiliki informasi lengkap untuk membuat sebuah
keputusan. Meskipun terdapat beberapa kritikan karena tidak realistis, model
rasional mengandung pelajaran karena ia secara analitis merinci pengambilan
keputusan dan tidak bertindak sebagai jangkar konseptual. Berikut dijelaskan
empat langkah, antara lain:
(1) Mengenali masalah, sebuah masalah terjadi jika situasi aktual dan situasi yang
diinginkan berbeda.
(2) Menghasilkan solusi, setelah mengenali masalah, langkah logisnya adalah
menghasilkan solusi- solusi alternatif untuk menentukan sebuah keputusan.
(3) Memilih sebuah solusi, secara optimal para pengambil keputusan ingin
memilih alternatif dengan nilai yang paling besar para ahli teori keputusan
menyebut hal ini untuk memaksimalkan manfaat yang diharapkan dari suatu
hasil.
(4) Mengimplementasikan dan mengevaluasi solusi. Setelah dipilih, suatu solusi
maka perlu diimplementasikan. Setelah solusi diimplementasikan, tahap
evaluasi menilai efektifitasnya. Jika solusi tersebut efektif, ia seharusnya
mengurangi perbedaan antara keadaan aktual dengan keadaan yang diharapkan
yang merupakan penyebab timbulnya masalah.
d. Model Klasik :Model pengambilan keputusan klasik berasumsi bahwa keputusan
merupakan proses rasional ketika pengambilan keputusan diambil dari salah satu
alternatif terbaik. Model klasik ini didasarkan pada konsep rasionalitas
lengkap.Sesuai dengan model klasik, proses pengambilan keputusan dibagi atas
enam langkah logis seperti, identifikasi masalah, menentukan alternatif, menilai
alternatif, memilih alternatif, menerapkan alternatif, dan menilai keputusan
alternatif.
e. Model Administratif :Hobert Simon (1957), merupakan tokoh pertama yang
memperkenalkan model administratif pengambilan keputusan untuk memberikan
gambaran yang lebih akurat tentang cara-cara aktual sekaligus ideal yang
ditempuh oleh penyelenggara sekolah dalam mengambil keputusan organisasi
(Wayne dan Miskel, 2014:491).
f. Model Perilaku :Model ini didasarkan pada seberapa jauh keputusan itu dapat
memberikan kepuasan.Model ini juga mempertimbangkan pengambilan keputusan
atas dasar rasionalitas kontekstual danrasionalitas respektif.Rasionalitas
kontekstual artinya keputusan tidak didasarkan oleh ketentuan tersurat, tetapi juga
bersifat kontekstual.Pendekatan dasarnya adalah pemuasan artinya, menemukan
solusi yang memuaskan, bukan yang terbaik.
g. Model Kontigensi :Model kontigensi adalah pendekatan yang paling cocok
dengan situasi.

Model administratif itu fleksibel dan heuristik.Keputusannya didasarkan pada


perbandingan di antara konsekuensi alternatif dan tingkat aspirasi pengambilan
keputusannya.Apabila solusi-solusi yang memuaskan tidakditemukan, maka tingkat aspirasi
pun diturunkan. Kurangnya waktu tentu saja, bisa memotong prosesnya dengan memaksakan
pertimbangan atas opsi-opsi yang lebih sedikit (Wayne dan Miskel, 2014).

3. Data Pokok Permasalahan

Dibawah ini merupakan data yang diperoleh dari beberapa berita yang
diperoleh dari media online yang tersajikan sebagai pokok pembahasan

1 ) PB Djarum Beberkan Awal Mula Dituding Eksploitasi Anak oleh KPAI PB


Djarum
Kudus - PB Djarum menceritakan awal mula keputusan untuk menghentikan ajang
pencarian bakat atau audisi umum bulu tangkis pada tahun 2020.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengatakan


pihaknya memang sering bertemu dengan KPAI sejak 2018 membahas ihwal dugaan
eksploitasi anak dalam audisi umum PB Djarum.

"Jadi kita sudah sering bertemu. Awalnya di 2018 setelah audisi final di Kudus, kita
dipanggil KPAI. Kita dianggapnya mengeksploitasi anak. Kita dianggapnya
memasang logo. Kita dianggap eksploitasi anak," kata Yoppy saat ditemui awak
media di kantornya, GOR Djarum, Djati, Kudus, Senin (9/9/2019).

"Dengan memasang logo Djarum Badminton Club di tubuh anak, dianggap


mengeksploitasi anak. Itu kita diskusi, kita punya pendapat beda dengan KPAI.
Bahwa itu bukan produk rokok, itu nama klub kita," imbuhnya.

Dia mengaku, para peserta sebagian besar mengaku bangga mengenakan kaus
bergambar logo klub. Namun karena KPAI tidak membolehkan, maka pihaknya tidak
akan memberikan kaus ke peserta audisi. Tapi KPAI dilarang menuntut jika nantinya
mereka membeli kaus di toko online mengingat banyak juga kaus berlogo klub
Djarum Badminton.

Kemudian KPAI ternyata tidak sepakat. Sehingga PB Djarum bertemu dengan


Menkopolhukam selaku Ketua PBSI.
"Di sana (pertemuan itu) tetap tidak ketemu. Mereka (KPAI) mengatakan itu produk
tembakau, brand image-nya. Djarum Foundation adalah nama yayasan kita yang
bergerak di bidang sosial. Djarum Club yang membidangi bulu tangkis," jelasnya.

Lantaran KPAI beralasan berpijak pada undang-undang, akhirnya pihaknya meminta


izin audisi umum tetap digelar di tahun ini.

"Kita minta izin audisi digelar (tahun) 2019. (Tahun) 2020 pamit, itu intinya. Sudah
kita umumkan, pada kaget semua," ujar Yoppy.

PB Djarum pun menegaskan bahwa keputusan menyetop audisi bukanlah bentuk


kekecewaan.

"Ini keputusan, bukan mutung, bukan. Ini rasional, karena kita tidak diberi ruang
gerak," jelas Yoppy.

"Zero tolerance menurut istilah mereka (KPAI). Kalau gitu ya tidak masalah, kita
pamit baik-baik. Ajang tahun ini jadi ajang pamitan audisi 2020. Sudah jauh-jauh
diumumkan bahwa kita off," ujarnya.

Ditambahkannya, bahwa keputusan menghentikan audisi umum sifatnya sementara.

"Saya waktu itu nyebut sementara off. Sementara sampai kapan? Sampai cuaca
mendukung. Cuaca mendukung kayak apa? Sampai ada ruang gerak untuk Djarum.
Kalau ada kita ruang gerak, kita lanjut. Kalau tidak, porsi sekarang (berhenti audisi
umum)," terangnya.

Namun dia menegaskan jika yang dihentikan PB Djarum adalah audisi umum, bukan
pembinaan atlet. Untuk pembinaan atlet akan terus dilakukan. Saat ini ada sekitar 180 atlet
yang tengah dibina PB Djarum.

4. Analisis Data

Secara Rasional dari data tersebut ditemukan beberapa point utama

1) Terdapatnya exploitasi terkait logo perusahaan yang dipakai oleh anak-anak peserta yang
ditudingkan kepada Pb Drajum oleh KPAI

2) Terhentinya kegiatan Audisi umum


5. Penerapan model

Penerapan model pengambilan keputusan Dengan menggunakan model rasional


didapatkan uraian sebagai berikut

1) Terdapat permasalahan dari external berkaitan dengan permasalahan sosial public


yang dialami PB Djarum dan berhadapan dengan KPAI
2) Dari analisis data permasalahan, terdapat alternative yang logis yaitu
a. Mengubah orientasi organisasi PB Djarum dengan induk perusahaanya yaitu
PT Djarum
b. Menunda kegiatan PB Djarum hingga kondisi permasalahan mulai meredam
Dan memenuhi tuntutan dari KPAI
3) Dari alternative tersebut diharapkan kembalinya aktivitas – aktivitas yang dilakukan
oleh pb djarum
4) Ditinjau dari keefektifan dan efisiensi, Solusi 2 A akan lebih baik dalam jangka
panjang dengan dengan alasan sebagai tindakan yang melepaskan diri dari subjek
permasalahan dan diharapkan tidak timbulnya permasalan yang serupa.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bertolak dari beberapa definisi dijelaskan di atas, maka disimpulkan bahwa


pengambilan keputusan adalah proses pemecahan masalah dengan menentukan
pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan yang ingin
dilakukan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Bagi PT. Djarum, tanggung jawab sosial perusahaan merupakan tanggung
jawab yang mengarah pada kepentingan publik. Pelaksanaan atau implementasinya
dapat diwujudkan melalui kebijakan perusahaan terhadap publik. Implementasi adalah
suatu realisasi, aplikasi, atau pelaksanaan dari sebuah rencana, ide, model, design,
spesifikasi standart, atau peraturan.
Dan beberapa model pengambilan keputusan di pembahasan yang diatas,
masing-masing didasarkan pada sekumpulan asumsi yang berbeda dan menawarkan
wawasan yang unik dalam proses pengambilan keputusan.

B. Saran
Pemecahan masalah bagi organisasi maupun perusahaan hendaknya
merupakan suatu pengambilan keputusan yang tepat dan jitu dengan mengetahui
orientasi atau paradigm permasalahan itu sendiri
Tanggung jawab perusahaan dan organisasi kepada public adalah kemutlakan
yang muncul dan harus dipertanggung jawabkan
Model pengambilan keputusan adalah gaya seseorang dalam cara mengambil
keputusan dan hendaknya hal ini harus menyesuaikan dengan penguasaan model itu
sendiri dan kemampuan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan. Dengan
demikan pula pemimpin, ketua, director, manajer perlu memiliki pendalaman yang
khas terhadap model-model pengambilan keputusan ini.

Anda mungkin juga menyukai