Hak dan kewajiban pihak-pihak yang terikat dalam kontrak asuransi pada dasarnya diatur oleh
UU No. 40/2014 tentang Perasuransian. Pada umumnya kontrak asuransi merupakan suatu
ikatan maka Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan Hukum Dagang masih tetap mengatur
perasuransian, sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-undang No. 40/2014. Suatu
kontrak merupakan perjanjian yang didasarkan pada hukum. Kitab Undang-undang Hukum
Perdata Pasal 1320 menentukan, untuk sahnya sebuah kontrak maka harus dipenuhi ketentuan-
ketentuan yang dikehendaki oleh hukum. Ketentuan-ketentuan umum yang harus dipenuhi
menurut Pasal 1320 adalah yang berikut ini.
Dalam asuransi, tawaran biasanya dilakukan melalui permohonan pertanggungan oleh calon
nasabah. Metode yang paling sederhana yang biasa dipergunakan dalam asuransi kerugian
adalah permohonan lisan kepada agen. Dalam asuransi jiwa atau kesehatan penawaran mesti
dilakukan dengan permohonan tertulis. Sebelum suatu kontrak efektif, penerimaan
permohonan itu adalah penting. Dalam asuransi kerugian, agen biasanya mempunyai
wewenang untuk mengikat atau menerima permohonan itu bahkan tanpa menerima
pembayaran dari pemohon. jika diperlukan perlindungan bisa dimulai segera, walau baru
dengan permohonan lisan dan dengan persetujuan lisan oleh agen. Kontrak sementara bisa
diterbitkan oleh agen dengan ketentuan bahwa kontrak tertulis akan disiapkan biasanya dalam
15 sampai 30 hari, tetapi hal ini tidak esensial untuk menjadi efektifnya perjanjian itu. Dalam
asuransi jiwa, metode dan waktu penerimaan persetujuan berbeda dengan asuransi kerugian.
Lamaran tertulis dan pembayaran premi pertama biasanya disampaikan sekaligus kepada agen.
Agen lalu memberikan "kuitansi bersyarat". Penerimaan (acceptance) ini merupakan saatnya
ketika pelamar memenuhi standar underwriting, yang meliputi pemeriksaan kesehatan jika
diperlukan. Kemudian coverage yang diminta menjadi efektif pada waktu penyerahan lamaran
beserta pembayaran premi. Andai kata premi pada waktu itu belum dibayar maka asuransi itu
belum efektif. Sekiranya pelamar tidak dapat memenuhi standar underwriting dari
penanggung, pihak penanggung boleh membuat suatu counter offer dengan kontrak lain yang
mungkin diterima atau ditolak atas penyampaiannya oleh agen.
Dilihat dari sudut pandang kepemilikannya, semua perusahaan yang bergerak dalam sektor
asuransi dapat dibedakan dalam tiga kelompok, yang meliputi Badan Usaha Milik Negara,
Badan Usaha Milik Swasta Nasional, dan Badan Usaha Milik Usaha Patungan. Secara singkat
berikut diberikan ulasannya.