Anda di halaman 1dari 12

Nama : Laura Br Silalahi

NIM : 045393225

NASKAH TUGAS TUTON


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020.2

1. a. Menurut Anda apa pentingnya penyusunan perencanaan anggaran? Berikan contoh


kasusnya.
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan
dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu
(periode) tertentu di masa yang akan datang. Dalam anggara, satuan kegiatan dan satuan uang
menempati posisi penting dalam arti segala kegiatan dan satuan uang menepati posisi penting
dalam arti segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalmam satuan uang, sehingga dapat diukur
pencapaian efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan.
Penyusunan perencanaan anggaran penting bagi perusahaan karena memiliki manfaat sebagai
berikut.
1) Adanya perencanaan terpadu. Anggaran perusahaan dapat digunakan sebagai alat untuk
merumuskan rencana perusahaan dan untuk menjalankan pengendalian terhadap berbagai
kegiatan perusahaan secara menyeluruh. Dengan demikian, anggaran merupakan suatu
alat manajemen yang dapat digunakan untuk keperluan perencanaan dan pengendalian.
2) Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan. Anggaran dapat memberikan
pedoman yang berguna bagi manajemen puncak dan manajemen menengah. Penyusunan
penganggaran memungkinkan perusahaan untuk mengantisipas perubahan dalam
lingkungan dan melakukan penyesuaian sehingga kinerja perusahaan dapat lebih baik.
3) Sebagai alat pengkoordinasian kerja. Penganggaran dapat memperbaiki koordinasi kerja
intern perusahaan. Sistem anggaran memberikan ilustrasi operasi perusahaan secara
keseluruhan oleh karena sistem anggaran memungkinkan para manajer divisi untuk
melihat hubungan antar divisi.
4) Sebagai alat pengawasan kerja. Anggaran memerlukan serangkaian standar prestasi atau
target yang bisa dibandingkan dengan realisasinya sehingga pelaksanaan setiap aktivitas
dapat dinilai kinerjanya.
5) Sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan. Anggaran yang disusun dengan baik
menerapkan standar yang relevan akan memberikan pedoman bagi perbaikan operasi
perusahaan dalam menetukan langkah yang ditempuh agar pekerjaan bisa diselesaikan
dengan baik. Terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi dalam operasionalnya perlu
dilakukan evaluasi yang dapat menjadi masukan berharga bagi penyusunan anggaran
selanjutnya.
Contoh Kasus :
Pada tahun 1998, untuk pertama kalinya Lego melaporkan kerugian perusahaan. Kalah
dari pesaingnya, Lego memutuskan untuk melakukan rekrutmen talenta terbaik sebanyak tiga
puluh desainer lulusan sekolah desain terbaik dari seluruh Eropa dengan gaji yang tidak murah.
Pada masa itu banyak produk baru yang lahir dari tangan para desainer tersebut. Namun, produk
tersebut gagal dalam pemasaran. Menurut Dr. Indrawan, hal ini dikarenakan para rekrutmen
muda itu tidak mempunyai pengalaman di bidang industry mainan sama sekali. Mereka juga
tidak memahami para pelanggan Lego. Dan yang menambah parah situasi adalah manajemen
Lego tidak tahu persis berapa biaya produksi produk-produk Lego mereka, sehingga mereka
menjual produknya di bawah harga produksi.
Dari kasus ini terlihat bahwa sedari awal pihak manajemen tidak melakukan penyusunan
rencana anggaran yang ditunjukkan melalui pernyataan “manajemen Lego tidak tahu persis
berapa biaya produksi produk-produk Lego mereka, sehingga mereka menjual produknya di
bawah harga produksi.”. Manfaat anggaran sebagai pelaksanaan kegiatan perusahaan,
pelaksanaan kerja, dan pengawasan kerja juga tidak berjalan yang dapat dilihat dari bagaimana
desainer muda direkrut dengan jumlah yang besar dan pada kenyataannya mereka tidak memiliki
pengalaman pada bidang tersebut. Penyusunan rencana anggaran yang diabaikan oleh Lego
hampir membuat mereka menjadi bangkrut.

1. b. Faktor-faktor apa yang harus dipertimbangkan dalam menyusun rencana


anggaran? Berikan contohnya.
Menurut M. Nafarin, berikut faktor yang mempengaruhi penyusunan rencana anggaran.
1) Faktor Pemasaran : luas pasar (regional, lokal, internasional), persaingan pasar
(oligopoly, monopoli, bebas), keadaan konsumen (selera konsumen).
2) Faktor Keuangan : rencana anggaran dipengaruhi oleh kemampuan modal kerja yang
mendukung pencapaian target penjualan yang akan dianggarkan, seperti membeli bahan
baku, membayar upah, melakukan biaya promosi, dll.
3) Faktor Ekonomi : meningkatnya penjualan akan meningkatkan laba atau sebaliknya.
4) Faktor Kebijakan Perusahaan : seperti membuat produk dengan kualitas terbaik, sehingga
kesempatan untuk menjual produk dengan kualitas dibawahnya pada perusahaan lain
akan diberhentikan.
5) Faktor Perkembangan Penduduk : seperti peningkatan angka kelahiran yang mampu
meningkatkan konsumsi pakaian, susu, mainan, dll.
6) Faktor Kondisi Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan, dan Keamanan.
7) Faktor Teknis : seperti mesin dan alat untuk memenuhi target penjualan.
8) Faktor Lainnya : beberapa faktor yang terkait musim tertentu atau kebijakan pemerintah
setempat.
Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu, faktor yang mampu mempengaruhi penyusunan
anggaran penjualan adalah sebagai berikut.
1) Faktor Internal : penjualan pada tahun sebelumnya, kebijakan perusahaan terkait masalah
penjualan, kapasitas produksi dan potensi perluasannya, tenaga kerja karyawan, modal
kerja, serta fasilitas lain yang mampu menunjang operasional perusahaan.
2) Faktor Eksternal : persaingan di pasar, posisi perusahaan dalam persaingan tersebut,
tingkat pertumbuhan masyarakat, elastisitas permintaan pada harga barang yang
diproduksi, dan kebijakan pemerintah.

Contoh Kasus:
PT. Inti Indosawit Subur Ukui pada saat melakukan penyusunan rencana anggaran setiap
tahunnya harus memperhatikan setiap faktor yang ada, baik internal maupun eksternal. Faktor
internal yang perlu diperhatikan adalah rencana penjualan, kapasitas mesin dan peralatan apakah
masih memadai, tenaga kerja yang tersedia apakah kurang untuk target penjualannya, kebijakan
perusahaan terkait hasil produksinya apakah ada spesifikasi khusus yang ditambahkan atau
dikurangkan. Sedangkan faktor eksternalnya adalah perubahan harga bahan baku. Faktor-faktor
ini nantinya berpengaruh terhadap penyusunan rencana anggaran pada tahun terkait.
2. a. Apa yang Anda ketahui mengenai strategi penganggaran? Berikan contohnya
Dalam proses penganggaran, tujuan perusahaan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum strategi
mulai disusun. Gambar berikut menunjukkan proses formulasi strategi.

Strategi merupakan cara atau metode yang akan digunakan perusahaan untuk mencapai
tujuannya. Pengembangan strategi dilakukan untuk mencari berbagai alternatif yang mungkin
dapat digunakan untuk mencari berbagai alternatif yang mungkin dapat digunakan untuk
mencapai tujuan dan dengan pengorbanan sumber daya yang minimal. Gambar berikut akan
menunjukkan contoh keterkaitan visi, tujuan, dan sasaran strategis perusahaan.
Bisnis yang berbeda sering menggunakan strategi penganggaran yang berbeda. Metode
penganggaran yang mungkin bisa dipertimbangkan dalam bisnis adalah sebagai berikut.
1) Incremental Budgeting
Strategi ini mengambil angka aktual tahun lalu dan menambah atau mengurangi persentase untuk
mendapatkan anggaran pada tahun berjalan. Metode ini adalah penganggaran yang paling umum
karena sederhana dan mudah dimengerti. Incremental budgeting sangat cocok digunakan jika
bisnis memiliki biaya utama yang tidak berubah dari tahun ke tahun. Beberapa tantangan dalam
mmenggunakan strategi ini adalah sebagai berikut.
• Kemungkinan akan membuat inefisiensi pada bisnis : misalnya jika seorang manajer
mengetahui perusahaan selalu meningkatkan anggarannya sebesar 10% setiap tahun,
manajer tersebut hanya akan menggunakan kesempatan untuk mendapatkan anggaran
lebih besar tanpa mencari cara untuk memotong biaya atau menghemat pengeluaran.
• Memungkinkan terjadinya bias informasi dalam proses penganggaran : misalnya, seorang
manajer akan mengurangi nilai anggaran dalam sebuah divisi sehingga membuat tim
selalu kekurangan anggaran.
• Cenderung mengabaikan perubahan untuk perbaikan : metode ini kurang bisa beradaptasi
dengan perubahan operasi yang mendadak dan hanya menggunakan nilai anggaran yang
ditetapkan di awal.
2) Activity-Based Budgeting
Merupakan pendekaran penganggaran top-down yang menentukan jumlah input yang diperlukan
untuk mencapai target produksi atau output yang ditetapkan oleh perusahaan. Misalnya, sebuah
perusahaan menetapkan target dengan nilai sebesar 100 juta dalam pendapatan. Perusahaan perlu
terlebih dahulu menentukan kegiatan yang perlu dilakukan untuk memenuhi target penjualan dan
kemudian mencari tahu biaya apa saja yang diperlukan dalam perencanaan kegiatan tersebut.
3) Penganggaran Proposisi Nilai
Dalam strategi penganggaran ini, pembuat anggaran harus mempertimbangkan hal-hal berikut.
• Mengapa jumlah yang sudah ada dimasukkan dalam anggaran?
• Apakah aktivitas tersebut menciptakan nilai bagi pelanggan, staf, atau stakeholder
lainnya?
• Apakah nilai barang yang dijual lebih besar daripada biaya yang harus dikeluarkan? Jika
tidak, apakah ada alasan lain mengapa biaya tersebut harus ada dalam anggaran?
Penganggaran proposisi nilai benar-benar merupakan pola pikir tentang memastikan bahwa
segala sesuatu yang termasuk dalam anggaran memberikan nilai bagi bisnis. Strategi ini
bertujuan untuk menghindari pengeluaran yang tidak perlu.
4) Zero-Based Budgeting
Merupakan salah satu strategi penganggaran yang paling umum digunakan yang dimulai dengan
asumsi bahwa semua anggaran departemen adalah nol dan harus dibangun kembali dari awal saat
perencanaan anggaran. Tidak ada pengeluaran yang otomatis ‘disetujui’ tanpa detail yang jelas.
Penganggaran ini sangat ketat dan bertujuan untuk menghindari setiap pengeluaran yang tidak
dianggap penting guna keberhasilan operasi perusahaan. Strategi ini baik digunakan ketika bisnis
memiliki kebutuhan mendesak untuk menghemat biaya. Namun, strategi ini bisa menjadi
pendekatan yang sangat memakan waktu sehingga umumnya hanya digunakan sesekali saja.

Contoh kasus sederhana dalam penerapan anggaran tak bersisa misalnya; Anda produsen
makanan ringan dan biasanya Anda menyewa tenaga desain grafis untuk keperluan promosi.
Namun, Anda merasa dengan menyewa tenaga desain grafis dari luar dirasa lebih memakan
biaya lebih. Lalu Anda memutuskan untuk merekrut tenaga desain grafis internal. Pada kasus ini,
Anda harus menyusun anggaran tak bersisa atau zero-based budgeting karena periode
sebelumnya Anda belum pernah menyewa tenaga desainer grafis secara internal.

Setelah menentukan strategi yang akan digunakan, penyusun anggaran perlu menentukan waktu
yang ingin digunakan untuk menganalisis anggaran. Umumnya, siklus analisis anggaran terjadi
setiap bulan, tetapi dapat memilih periode lain seperti kuartal atau tahun fiskal. Ketika sudah
menentukan strategi anggaran dan tengkat waktu, penyusun anggaran dapat mulai memeriksa
informasi terkait anggaran terkait sesuai dengan strategi yang ditentukan. Berdasarkan informasi
yang dikumpulkan, penyusun anggaran melakukan analisis dan dapat menggunakan informasi
dari satu siklus anggaran untuk menyiapkan siklus berikutnya.

2. b. Coba Anda jelaskan bagaimana tahapan penyusunan strategi.


Berikut beberapa tahapan yang ditempuh dalam penyusunan strategi.
1) Trendwatching
Trendwatching adalah kegiatan pengamatan terhadap tren perubahan kondisi makro dan
persaingan industry untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang tidak bisa dihindari oleh
perusahaan. Hasil identifikasi peluang dan ancaman digunakan untuk melakukan kegiatan
envisioning. Penalaran logis : berdasarkan analisis terhadap tren perubahan yang terjadi di
masyarakat atau konsumen dan persaingan, perusahaan melakukan identifikasi hasil analisis
untuk menetukan peluang yang akan diambil dan ancaman yang berpotensi terjadi. Atas dasar
identifikasi terhadap tren perubahan lingkungan makro, industri dan persaingan, maka
perusahaan sudah dapat mulai untuk menentukan visi, misi, tujuan, keyakinan dasar, dan nilai
dasar perusahaan.

Manfaat dari pelaksanaan analisis terhadap tren perubahan adalah sebagai berikut.
• Perusahaan memiliki kesempatan untuk memperbaiki atau bahkan mengubah misinya,
jika hasil dari kegiatan trendwatching dan analisis SWOT menunjukkan perlu adanya
modifikasi. Keadaan semacam itu sangat diperlukan dalam industry yang berkembang
cepat dan kondisi persaingan sangat ketat. Perusahaan yang memonopoli pasar tidak
perlu terlalu fokus pada keadaan lingkungan makro dan persaingan industri.
• Perusahaan akan memiliki fleksibilitas lebih tinggi dalam menghadapi perubahan visi dan
misi untuk menyesuaikan diri dengan kondisi makro, industry dan persaingan. Dengan
menggunakan dasar penalaran logis di atas, perusahaan dapat segera mengambil tindakan
untuk memanfaatkan peluang dan mengantisipasi kelemahan yang dimiliki saat ini.
• Dalam kondisi lingkungan bisnis yang sangat dinamis, keyakinan dasar perusahaan dapat
mudah dan cepat untuk disesuaikan.

Hasil dari kegiatan trendwatching adalah sebagai berikut.


• Identifikasi Tren Kondisi Lingkungan Makro, Persaingan, dan Industri.
a) Analisis Lingkungan Makro
Lingkungan makro terdiri dari empat aspek, yaitu ekonomi, sosial, teknologi, serta
politik dan hukum.Tujuan kegiatan manajerial ditujukan agar perusahaan dapat
beroperasi secara efektif dalam batasan kemampuan sumber daya dan memanfaatkan
peluang yang tersedia. Kondisi ekonomi harus dipertimbangkan karena kondisi ini
akan mengubah pelbagai kebijakan dan strategi perusahaan. Aspek sosial mencakup
beberapa hal, yakni tradisi, norma yang berlaku, tren sosial, psikologi pelanggan, dan
ekspektasi masyarakat dari bisnis. Perkembangan teknologi terus beriringan dengan
perkembangan bisnis, sebaga contoh, perkembangan teknologi jaringan data pada
smartphone yang terus berubah menuntut perusahaan penyedia jasa telekomunikasi
untuk terus berinvestasi pada teknologi. Aspek politik dan hukum dapat menjadi hal
yang menguntungkan atau justru merugikan perusahaan dan sangat mungkin
mengubah iklim persaingan bisnis.
b) Analisis Lingkungan Industri
Lingkungan industry dipengaruhi oleh masuknya pesaing baru, kemampuan pemasok,
daya beli pelanggan, ketersediaan produk pengganti, dan persaingan. Kelima faktor
tersebut bisa dipengaruhi namun di luar kendali perusahaan. Dampak dari setiap
faktor tersebut dapat ditekan seminimal mungkin namun bukan berarti dapat dihapus.
c) Analisis Lingkungan Persaingan
Perusahaan lain dapat dikatakan sebagai pesaing jika menjual barang/jasa yang sama
ke segmen pasar yang sama. Perusahaan yang akan menjadi pesaing tidak harus
perusahaan yang menguasai pangsa pasar, namun yang memiliki kondisi paling dekat
dengan perusahaan kita. Perusahaan tidak boleh hanya fokus pada perusahaan
pesaing, namun tetap fokus juga dengan perhatian kepada pelanggan.

• Interpretasi Atas Hasil Analisis Lingkungan Makro, Industri, dan Persaingan


Informasi yang dihasilkan dari identifikasi tren kondisi lingkungan harus diolah lebih
lanjut untuk memperoleh keputusan dan rencana strategis perusahaan dengan
menggunakan alat bantu balanced scorecard, yaitu alat yang dipilih untuk digunakan
sebagai penginterpretasi analisis lingkungan makro, industri, dan persaingan pada setiap
perspektif. Berikut ini contoh kerangka berpikir balanced scorecard.
a) Pihak managemen berfokus pada tren perubahan kondisi lingkungan makro terhadap
kepuasan pelanggan (perspektif pelanggan).
b) Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, proses apa yang perlu diperbaiki,
ditambahkan, atau justru dihapuskan (perspektif proses).
c) Keahlian dan keterampilan apa yang perlu dimiliki oleh setiap elemen dalam
perusahaan untuk dapat memberikan nilai-nilai positif pada pelanggan (perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan).
d) Jika nilai-nilai perusahaan di mata pelanggan dan kepuasan sudah meningkat, apa
dampaknya terhadap kondisi keuangan perusahaan dan berantainya terhadap
kemampuan keuangan karyawannya (perspektif keuangan).
2) Analisis SWOT
Analisi SWOT mengkaji keterkaitan antara kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Secara garis besar, analisis SWOT membagi
pengkajian menjadi faktor internal (S dan W) dan faktor eksternal (O dan T).

• Analisis Internal
Dengan memasukkan faktor internal sebagai dasar penyusunan strategi diharapkan dapat
menghasilkan set strategi yang terbaik sesuai dengan kemampuan perusahaan. Penting
bagi perusahaan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi bagi seluruh unit
dalam perusahaan. Analisi internal biasanya dimulai dari pemahaman dari kemampuan
perusahaan dalam mencapai berbagai faktor kuantitatif seperti angka-angka rasio
keuangan, posisi daya saing, banyaknya kapitalisasi pasar, perkembangan pangsa pasar,
dan lain sebagainya.
• Analisis Ekternal
Gambaran kondisi perusahaan dikelompok kedalam 4 perspektif utama, yakni keuangan,
konsumen, proses, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Dari perspektif konsumen dapat
dianalisis seberapa baik mereka mengenal dan mengingat produk yang kita tawarkan,
sebagai masukan atas praktik yang perlu dilakukan untuk mempertahankan konsumen.
Perspektif proses dapat memberikan gambaran keunggulan dan kelemahan kegiatan
operasional dalam menciptakan barang dan jasa yang memiliki nilai tertentu bagi
konsumen, sebagai informasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan
biaya operasional. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan digunakan untuk
mengidentifikasi berbagai kompetensi inti yang saat ini dimiliki setiap individu dalam
kompetensi individu.

3) Envisioning
Strategi dapat ditentukan jika manajemen puncak benar-benar paham jenis industry dan bisnis
yang dijalani atau yang akan dijalani dan akan mengarahkan pada visi, misi, keyakinan dasar,
nilai-nilai perusahaan yang akan dijasikan panduan dalam mencapai visi-misi. Proses envisioning
akan menghasilkan misi (alasan pendirian suatu perusahaan), visi (gambaran masa depan yang
ingin diraih oleh perusahaan), keyakinan dasar (keyakinan terhadap misi dan cara yang ditempuh
untuk mencapai visi), dan nilai dasar (nilai yang dipegang oleh seluruh individu dan menjadi
panduan bagi individu dalam memilih alternatif program untuk mencapai visi perusahaan).

Proses envisioning dilakukan dengan menggunakan dasar dari analisis SWOT yang telah
dilakukan sebelumnya. Konfirmasi ulang yang dilakukan dalam proses ini mengandung makna
menegaskan kembali bahwa berdasarkan hasil analisis SWOT visi, misi, tujuan, keyakinan dasar,
dan nilai-nilai perusahaan masih layak untuk menghadapi perubahan lingkungan bsinis dan
persaingan. Konfirmasi ulang ini dilakukan agar hasil dari analisis SWOT dapat dipergunakan
perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi hasil trendwatching.

4) Pemilihan Strategi
Strategi yang terbaik bagi perusahaan diperoleh dari proses pemilihan strategi yang kondusif.
Ketapatan pemilihan strategi menjadi faktor penentu efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber
daya perusahaan dalam kegiatan operasional dalam rangka mencapai visi perusahaan. Keputusan
perubahan strategi tetap didasarkan atas hasil trendwatching. Hasil trendwatching menjadi dasar
penyusunan kembali peta kekuatan dan kelamahan serta persaingan (analisis SWOT)
menentukan kebijakan manajemen puncak bertahan pada strategi yang dijalankan atau
memperbaikinya.

3. Apa yang Anda ketahui mengenai anggaran appropriasi dan anggaran kinerja?
Sebutkan dan jelaskan.
Appropriation Budget (anggaran apropriasi) merupakan jenis anggaran yang disusun untuk
tujuan tertentu dan tidak diperbolehkan untuk tujuan lainnya. Anggaran ini diberikan batas
pengeluaran yang boleh dilakukan. Anggaran apropriasi didasarkan pada outcome yang
dihasilkan. Dalam dokumen anggarannya tergambar secara jelas alokasi anggaran per outcome
dan output. Informasi mengenai kinerja berupa definisi indikator, target, serta cara mengukur
kinerja outcome dan output diuraikan secara lengkap dalam dokumen anggaran tersebut.
Outcome diukur dengan menggunakan ukuran efektivitas, yaitu dengan melihat seberapa jauh
program yang dilakukan dapat mencapai sasaran dalam arti memenuhi harapan/memuaskan
kepentingan masyarakat/stakeholders. Sedangkan output diukur dari tiga hal, yakni kuantitas,
kualitas, dan harganya. Pada umumnya anggaran ini digunakan dalam pemerintahan. Namun
bagi perusahaan untuk hal-hal tertentu sangat terbatas keinginan untuk menggunakannya, seperti
hanya untuk penelitian dan advertising saja. Contohnya, misal perusahaan Z menganggarkan
sebesar Rp100.000,00 untuk pelaksanaan penelitian oleh pegawainya. Dengan demikian,
anggaran sebesar Rp100.000,00 tidak boleh digunakan untuk keperluan lain selain pelaksanaan
penelitian.

Performance Budget (anggaran kinerja) merupakan anggaran yang dibuat berdasarkan fungsi
kegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaann/organisasi. Misalnya, nilai yang dipakai untuk
mengetahui apakah dana yang dikeluarkan untuk setiap kegiatan tidak melampaui batas atau
tidak. Pada anggaran ini perhatian ditujukan pada penilaian atau biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk suatu hal tertentu. Dengan demikian efisiensi dan efektifitas operasi dapat diketahui.
Dalam perusahaan, anggaran yang lazim digunakan adalah performance budget. Contoh, biaya
bahan baku pada bulan ini dianggarkan sebesar Rp100.000,00. Dalam pelaksanaannya, biaya
bahan baku ini bisa kurang dari Rp100.000,00 atau melebihi nilai Rp100.000,00 dengan kondisi
tingkat produksi dan hal lain yang mempengaruhi proses produksi tidak berubah dari rencana.
Anggaran dari bahan baku ini nantinya menjadi dasar penilaian perusahaan apakah biaya tersebut
efisien atau tidak.

Sumber Soal 1:
- https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/pengertian-definisi-manfaat-
tujuan-anggaran
- https://el.iti.ac.id/kisah-sukses-lego-bangkit-dari-nyaris-bangkrut-karena-nafsu-inovasi-
yang-keterlaluan/
- https://accurate.id/akuntansi/anggaran-penjualan/
Sumber Soal 2:
- Modul EKMA 4570 Hal. 4.22 -4.24
- https://accurate.id/akuntansi/analisis-anggaran/
- Modul EKMA 4570 Hal. 2.15 -2.26
Sumber Soal 3:
- https://sahabatnesia.com/anggaran/
- http://www.anggaran-old.kemenkeu.go.id/dja/edef-konten-view.asp?id=97
- https://ilmumanajemendanakuntansi.blogspot.com/2016/12/pengertian-anggaran.html
- https://denok-s-wien.blogspot.com/2015/08/fungsi-dan-macam-anggaran.html

Terima kasih, Bapak/Ibu Pengajar. Mohon penilaian dan bimbingannya selalu.

Anda mungkin juga menyukai