Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TUGAS MANDIRI KE 1 (SATU)

KODE MK : AKT112233

Mata Kuliah : Penganggaran Perusahaan


Nama Dosen : Drs. H. Bambang Tri Dayono, MM

NAMA : RIKA RIZQIYANTI


NIM : 11021700288
KELAS : 5E-AKT

UNIVERSITAS BINA BANGSA


SERANG – BANTEN
TAHUN 2019/2020
SOAL TUGAS MANDIRI KELOMPOK 2
1. Jelaskan kaitan antara Perencanaan dengan Anggaran ?
2. Jelaskan perbedaan antara Metode dengan Standar dalam Suatu Perencanaan
anggaran ?
3. Jelaskan faktor-faktor apa sajakah yang dipersiapkan dalam penyusunan Ramalan
Jualan ( sales fore cast ) ?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. BUMD, PERSERO
b. Anggaran Operasional
c. Biaya Tenaga Kerja Langsung ( BTKL )
d. Biaya Administrasi dan Umum
5. Mengapa Analisis Laporan Keuangan termasuk bidang Akunting?
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Program Jangka Panjang dan bagaimana
realisasinya dalam suatu perusahaan ?
7. Jelaskan bagaimanakah hubungan Anggaran Operasional dengan Anggaran
Keuangan dalam pelaksanaan antara lain dalam:
a. Anggaran Biaya Bahan Baku ( BBB )
b. Anggaran Laba Rugi
8. Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang Anggaran Komprehenhensif ?
9. Jelaskan Fungsi Pengawasan dan Audit dm suatu perusahaan ?
10. Jelaskan bagaimanakah cara penyusunan Anggaran Neraca ?

JAWABAN TUGAS MANDIRI KELOMPOK 2


1. Perencanaan   adalah pandangan kedepan untuk melihat tindakan apa yang seharusnya
dilakukan agar dapat mewujudkan tujuan tujuan tertentu, Perencanaan dalam
pengertian ekonomi, artinya fungsi manajemen yang berhubungan dengan pemilihan
visi, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program, dan anggaran, perencanaan
merupakan kegiatan menetapkan, merumuskan tujuan dan mengatur pendaya-gunaan
manusia, material, metode dan waktu secara efektif dalam rangkan pencapaian tujuan.
Perencanaan adalah langkah yang paling awal dalam menjalankan perusahaan dan
bahkan bisa berpengaruh total bagi perusahaan dimasa yang akan datang.
Anggaran (Budget) adalah hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan tugas
perencanaan atau hasil dari penganggaran tersebut, anggaran adalah rencana kerja
organisasi atau perusahaan di masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk
kuantitatif, formal, dan sistematis, anggaran adalah sebagai suatu perencanaan dalam
perusahaan atau organisasi yang disusun secara terpadu dan dijelaskan dalam satuan
unit moneter pada periode atau jangka waktu yang sudah ditentukan, Anggaran dalam
perusahaan adalah proses untuk merencanakan dan mengendalikan sebagai upaya
mengestemasikan keuangan perusahaan.
Jadi hubungan kaitan Perencanaan dan Anggaran adalah setiap perusahaan/organisasi
harus membuat suatu perencanaan yang merupakan proses untuk menentukan tujuan
organisasi yang akan dicapai dalam jangka pendek ataupun jangka panjang yang dipakai
sebagai dasar dalam mengendalikan aktivitas operasinya, sebelum perusahaan
melakukan operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu
merumuskan kegiatan – kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa datang dan hasil
yang akan dicapai dari kegiatan – kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya,
dengan adanya rencana tersebut, maka aktifitas akan dapat terlaksana dengan baik.
Penyusunan anggaran merupakan siklus penting bagi perusahaan yaitu untuk membantu
pelaksana dalam merancanakan kegiatan dan memberikan gambaran awal seberapa
besar dana yang akan dikeluarkan untuk mewujudkan kegiatan tersebut yang dimonitori
oleh pusat pertanggungjawabkan sehingga penyimpangan – penyimpangan dapat
diminimalisasi
2. Metode dalam suatu perencanaan penganggaran adalah suatu bebeapa cara yang
digunakan untuk melakukan suatu perencanaan penganggaran yang telah ditetapkan
untuk melaksanakan tugas tertentu
Standar dalam suatu perencanaan penganggaran adalah suatu ukuran yang sudah
ditetapkan suatu kesatuan pengukuran dalam proses perencanaan peganggaran yang
akan dijalankan sebagai suatu patokan dalam melaksanakan pekerjaan agar berjalan
dengan baik dan rapih.
3. Ramalan jualan adalah Suatu Perkiraan tentang penjualan selama sebuah periode masa
yang akan datang, yang ditetapkan perkiraan mana dikaitkan dengan sebuah rencana
pemasaran (marketing plan) yang disusulkan, dan yang berisikan sejumlah kekuatan-
kekuatan yang tidak dikuasai serta kekuatan-kekuatan kompetitif
Faktor yang mempengaruhi penyusunan ramalan jualan (sales fore cast) :
a) Survei Tentang Keinginan Pembeli ( Survei of Buyer Intention ).
b) Pengumpulan Pendapat Para Karyawan Bidang penjualan ( Pool 0f Sales Force
Opinion )
c) Pandangan Para ahli ( Expert opinion )
d) Metode Pengetesan Pesan ( Market Test Method)
e) Proteksi Penjualan Masa Lampau ( Proyeksi of Past Sales)
f) Ramalan tentang Industri dan Prosentase Pangsa Pasar (Industry Forecast and share
of the market percentage)
g) Analisa Tentang Produk Yang Sedang Digunakan ( Product In Use Analysis)
h) Analisa Seri Waktu ( Time Series analysis)
i) Analisa Permintaan secara Statistik ( Statistical Demand Analysis)
j) Peramalan Secara Eksponensial ( Exponential Smoothening )
k) Analisa Korelasi ( Correlation. analysis )
l) Konstruksi Model Econometric ( Econometric Model Building )
4. a. BUMD (Badan Usaha Milik Negara) adalah badan usaha yang dalam pelaksanaannya
berada dibawah pengawasan, pengelolaan dan pembinaan pemerintah daerah.
Sebagian besar atau seluruh modal dari BUMD ini dimiliki oleh negara yang berasal dari
kekayaan daerah yang dipisahkan. Bisa dikatakan kalau BUMD adalah cabang dari Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) di setiap daerah. BUMD merupakan salah satu instrumen
pemerintahan yang berperan penting dalam menjalankan dan mengembangkan
perekonomian daerah dan perekonomian nasional, Contoh BUMD antar lain Bank
Pembangunan Daerah (BPD), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Perusahaan
Daerah Angkota Kota (Bus Kota), dll.
PERSERO adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah.
Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah
mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal
pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan
berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya berstatus
sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT < nama perusahaan > (Persero).
Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara. Contoh PT Pertamina (Persero), PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Brantas
Abipraya (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero), PT Angkasa Pura (Persero), PT
Perusahaan Pertambangan dan Minyak Negara (Persero).
b. Perusahaan Dagang adalah suatu bentuk perusahaan yang bergerak di bidang
perdagangan barang dimana aktivitas utamanya adalah membeli, menyimpan, dan
menjual kembali barang-barang dagang untuk mencari keuntungan tanpa memberikan
nilai tambah pada barang-barang tersebut. Dengan kata lain, perusahaan dagang
(trading company) membeli suatu barang dengan tujuan untuk dijual kembali dengan
harga yang lebih tinggi tanpa perlu memberi nilai tambah pada barang tersebut. Dalam
hal ini yang dimaksud dengan memberikan nilai tambah adalah mengolah, mengubah
bentuk/ sifat barang, sehingga nilai jualnya lebih tinggi.
c. Anggaran operasional adalah rencana kerja perusahaan yang mencakup semua
kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan di dalam suatu periode
tertentu Rudianto, 2009. Anggaran operasional operational budget merupakan anggaran
yang bertujuan untuk menyusun anggaran laba rugi Nafarin, 2007. Dimana anggaran
laba rugi itu sendiri adalah anggaran berupa daftar yang disusun secara bersistem
tentang dapatan, beban, serta laba rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama
periode tertentu.
d. BTKL (Biaya tenaga kerja langsung) adalah bagian dari upah atau gaji yang dapat
secara khusus dan konsisten ditugaskan atau berhubungan dengan pembuatan produk,
urutan pekerjaan tertentu, atau penyediaan layanan juga, kita juga dapat mengatakan
hal itu adalah biaya pekerjaan yang dilakukan oleh para pekerja yang benar-benar
membuat produk pada lini produksi.
biaya untuk tenaga kerja yang secara langsung menangani proses produksi atau bisa
dihubungakan langsung dengan barang jadi. Contoh tenaga kerja langsung adalah
tukang kayu pada perusahaan mebel dan tukang pelinting rokok dalam perusahaan
rokok (Sigaret Kretek Tangan = SKT).
e. Biaya Administrasi dan Umum adalah semua biaya yang terjadi dan berhubungan
dengan fungsi administrasi dan umum. Meliputi biaya dalam rangka penentuan
kebijaksanaan, perencanaan, pengarahan, dan pengawasan terhadap kegiatan
perusahaan secara keseluruhan. Termasuk dalam biaya ini adalah biaya untuk direktur
dan staf (pimpinan tertinggi perusahaan), bagian umum dan personalia, bagian humas
dan hukum, bagian keuangan, bagian akuntansi, dan sebagainyaFungsi administrasi dan
umum adalah meliputi fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penentuan
kebijasanaan, perencanaan, pengarahan dan pengawasan terhadap kegiatan
perusahaan secara kesluruhan agar dapat berhasil-guna (efektif) dan berdaya-guna
(efisien). Aktivitas fungsi ini bermanfaat unutk fungsi produksi dan fungsi pemasaran
akan tetapi tidak dapat diidentifikasikan manfaatnya secara langsung dengan fungsi
produksi maupun fungsi pemasaran
5. Karena Analisis Laporan Keuangan atau Analisis Keuangan mengacu pada proses
menganalisis kelayakan, stabilitas dan profitabilitas organisasi, unit bisnis atau proyek.
Hal ini untuk  mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan finansial suatu organisasi
dengan menetapkan hubungan antara entri pada neraca, jurnal dan laporan laba-rugi.
Analisis laporan keuangan sering dilaporkan kepada manajemen senior dan dewan
direksi, hal ini termasuk dalam bagian akuntansi manajemen. Mereka menggunakan
informasi  dari Analisis Laporan keuangan sebagai masukan dalam proses pengambilan
keputusan kedepannya. Analisis Laporan Keuangan juga digunakan oleh pihak eksternal,
seperti investor dan badan pengawas untuk mendapatkan wawasan tentang organisasi.
Ada beberapa metode Analisis Laporan Keuangan dan teknik yang dapat digunakan
untuk menganalisis neraca dan laporan laba-rugi.
6. Proses jangka panjang adalah hasil yang diharapkan dari pelaksanaan strategis tertentu,
strategi merupakan serangkaian tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan –
tujuan jangka panjang. Kerangka waktu untuk tujuan dan startegis harus konsisten,
biasanya dua sampai lima tahun, ujuan haruslah bersifat kuantitatif, terukur, realistis,
dapat dipahami, menantang,bertahap, dapat diperoleh, dan sejalan dengan unit-unit
organisasi. Setiap tujuan harus dikaitkan dengan kerangka waktu. Tujuan umumnya
dinyatakan dalam istilah-istilah serti pertumbuhan aktiva, pertumbuhan penjualan,
keuntungan, pangsa pasar, seberapa besar dan sifat diversifikasi, seberapa besar dan
sifat integrasi verikal, penghasilan per saham, dan tanggung jawab sosial. Tujuan yang
dinyatakan dengan jelas memberikan banyak keuntungan. Tujuan tersebut memberikan
arah, memberikan sinergi, membantu dalam evaluasi, menentukan prioritas,
mengurangi ketidak pastian, meminimalkan konflik, merangsang pengerahan tenaga,
dan membantu dalam mengalokasikan sumber daya dan merancang pekerjaan.
Tujuan jangka panjang diperlukan pada tingkat korporat, devisi, dan fungsional dalam
sebuah organisasi. Tujuan tersebut penting sebagai alat ukur kinerja kinerja manajerial.
Untuk mencapai kemakmuran jangka panjang, para perencana strategis umumnya
menetapkan perencana jangka panjang dalam tujuh bidang, ujuh tujuan jangka panjang
yang umum digunakan yaitu : profitabilitas, produktivitas, posisi kompetitif ,
pengembangan, karyawan, hubungan dngan karyawan, kepemimpinan teknologi dan
tanggung jawab pada masyarakat. Tujuan-tujuan tersebut atau tujuan jangka panjang
lainnya, seharusnya dapat diterima, fleksibel, terukur seiring berjalannya waktu ,
memotivasi, sesuai, dapat dipahami, dan dapat dicapai.
Realisasi program jangka panjang dalam perusahaan Sesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan dan juga potensi sumber daya manusia yang perusahaan miliki. Salah satu
elemen program kerja yang sebaiknya tidak diabaikan adalah dengan memasukkan
pelatihan kepada para SDM berbagai tingkat untuk meningkatkan kompetensi baik dari
segi hard maupun soft-skill. Tidak hanya meningkatkan kompetensi namun juga
pelatihan untuk meningkatkan jiwa korsa dan kerjasama tim yang tentunya bisa
membantu meningkatkan produktivitas perusahaan.
7. a. Bahan baku adalah untuk menjaga kelancaran produksi, dimana bahan baku adalah
komponen utama dari suatu produk.
Kuantitas bahan baku tersedia untuk dipakai adalah kuantitas bahan baku yang dibeli
ditambah kuantitas sediaan bahan baku awal. Kuantitas bahan baku dipakai adalah
kuantitas bahan baku tersedia untuk dipakai dikurang kuantitas sediaan bahan baku.
Biaya bahan baku adalah kuantitas bahan baku dipakai dikali harga bahan baku per unit.
Kuantitas bahan baku dipakai dapat juga diperoleh dari kuantitas produk jadi yang
diproduksi periode ini dikali standar bahan baku dipakai per unit produk. Belian bahan
baku adalah biaya bahan baku ditambah sediaan bahan baku awal dikurang sediaan
bahan baku akhir.
b. Anggaran rugi-laba yang merupakan tujuan disusunnya anggaran operasional
memerlukan anggaran keuangan, sebaliknya anggaran keuangan memerlukan anggaran
operasional. Sebagai contoh, untuk menyusun anggaran rugi-laba (anggaran
operasional) diperlukan anggaran sediaan (anggaran keuangan), seperti anggaran
sediaan bahan baku untuk menyusun anggaran biaya bahan baku, anggaran sediaan
produk jadi dan sediaan produk dalam proses diperlukan untuk menyusun anggaran
rugi-laba. Di sisi lain untuk menyusun anggaran keuangan (anggaran neraca), seperti
anggaran modal sendiri (anggaran laba di tahan) diperlukan anggaran rugi-laba, karena
rugi-laba mempengaruhi besar kecilnya modal sendiri (anggaran keuangan). Rugi
mengurangi modal sendiri, sedangkan laba menambah modal sendiri.
8. Anggaran komprehensif merupakan anggaran dengan ruang lingkup yang menyeluruh.
Aktivitas yang tercakup dalam anggaran komprehensip mencakup seluruh aktivitas
perusahaan baik dalam bidang pemasaran, produksi, keuangan dan administrasi.
Anggaran komprehensif dapat diartikan sebagai suatu catatan anggaran yang bersifat
menyeluruh atau penyusunan rencana perusahaan secara keseluruhan. Penyusunan
anggaran komprehensif akan mendatangkan manfaat berupa adanya pendekatan secara
sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen, serta mempermudah diadakannya
evaluasi tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif. Dengan menyusun anggaran
komprehensif juga membantu fungsi pengawasan menjadi lebih dinamis terhadap
pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen.
9. Fungsi pengawasan dan audit sdm suatu perusahaan Audit ini mengadakan evaluasi
tentang seberapa jumlah para manajer yang mampu melaksanakan segala kebijakan dan
prosedur yang telah digariskan oleh departemen SDM. Seandainya para manajer
mengabaikan kebijakan-kebijakan yang ada atau melanggar hukum ketenagakerjaan,
selayaknya penilaian ini mampu mengungkapkannya. Dengan demikian, tindakan-
tindakan perbaikan segera dapat dilakukan sebelum permasalahan berkembang terlalu
jauh. Dalam pelaksanaan audit fungsi SDM ini, auditor harus:
a. Mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas/kegiatan.
b. Menetapkan sasaran-sasaran yang dicari dari setiap kegiatan.
c. Meninjau kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk mencapai sasaran-sasaran
tersebut.
d. Mengambil catatan-catatan dalam sistem informasi SDM untuk mempelajari apabila
kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur telah diikuti dengan tepat.
e. Menyiapkan laporan yang sebenarnya tentang sasaran, kebijakan dan prosedur.
f. Mengembangkan rencana tindakan untuk memperbaiki kesalahan dalam sasaran,
kebijakan dan prosedur.
g. Menindaklanjuti rencana tindakan untuk melihat jika sasaran, kebijakan dan prosedur
memecahkan masalah yang ditemukan dalam audit.
Tujuan audit ini adalah mengevaluasi kegiatan-kegiatan sumber daya manusia dengan
maksud untuk menilai efektifitas, mengenali aspek-aspek yang masih dapat diperbaiki,
mempelajari aspek-aspek tersebut secara mendalam, menunjukan kemungkinan-
kemungkinan perbaikan dan membuat rekomendasi untuk melaksanakan perbaikan-
perbaikan tersebut. Dalam pelaksanaan audit dalam suatu perusahaan hendaknya
mencakup evaluasi terhadap fungsi-fungsi personalia, penggunaan prosedur-prosedur
personalia oleh manajer dan dampak dari kegiatan tersebut pada sasaran-sasaran dan
kepuasan karyawan.
10. Anggaran Neraca
Anggaran neraca atau sering disebut juga penganggaran neraca adalah sama hal nya
dengan anggaran Pengeluaran untuk barang modal yang biasanya diklasifikasikan dalam
barang modal sbb :
a) Proyek penambahan barang modal yang besar jumlahnya. Proyek ini memerlukan
komitmen dana yang besar untuk pembelian aset tetap yang mempunyai umur
ekonomis yang panjang. Contohnya adalah pembelian tanah, gedung baru, dan renovasi
besar-besaran, perbaikan, dan pemerintah besarbesaran. Setiap proyek diberi nama
khusus.
b) Pengeluaran untuk barang modal yang jumlahnya kecil. lni merupakan pengeluaran
untuk barang modal yang kecil jurnlahnya sering berulang dan umum. Contohnya adalah
penggantian dan pemeliharaan aset tetap yang berulang, dan pembelian alat khusus
yang meningkatkan pendapatan di masa datang atau menghemat biaya di masa datang.
Suatu pengeluaran untuk barang modal renting bagi kelangsungan hidup perusahaan
juga data yang dipergunakan hams dapat dipercaya tepat dan relevan karena
manajemen mungkin menggunakan data ini untuk mengambil suatu keputusan tentang
budget pengeluaran untuk barang modal.
c) Pengeluaran kas: lni mencakup biaya proyek dalam bentuk pengeluaran kas
padaberbagai jangka waktu selama umur proyek Kas masuk: Pemasukan kas yang
diperkirakan biaya yang harus dikeluarkan menurut jangka waktu harus direncanakan
dengan cermat.
Secara umum, neraca terdiri dari dua bagian besar, yaitu sisi aktiva dan sisi
pasiva/kewajiban. Sisi aktiva berisi daftar kekayaan perusahaan beserta rincian jenis dan
jumlahnya. Sedangkan sisi kewajiban berisi kewajiban perusahaan kepada pihak kreditor
dan kepada pemegang saham atau pemilik perusahaan. Hal lain yang perlu diperhatikan
dalam menyusun neraca adalah urutan penyusunan rekening. Rekening-rekening aktiva
disusun berdasarkan urutan likuiditasnya, yaitu taksiran kecepatan aktiva tersebut dapat
dicairkan menjadi uang tunai. Semakin mudah dan semakin cepat suatu aktiva tertentu
menjadi uang tunai, maka semakin didahulukan posisi pencatatannya didalam neraca.
Pada sisi kewajiban, penyusunannya dimualai dengan kewajiban yang lebih dulu jatuh
tempo hingga yang paling lama jatuh tempo.

Untuk menyusun anggaran neraca, metode yang paling mudah adalah menggunakan
persamaan akuntansi dasar. Di mana di dalam metode tersebut didasarkan pada
persamaan bahawa jumlah aktiva akan selalu sama dengan besarnya utang/kewajiban
dan modal/ekuitas dari suatu badan usaha tertentu. Setiap kali terjadi penambahan di
dalam salah satu komponen aktiva suatu badan usaha, selalu akan disertai dengan
penambahan di dalam komponen kewajiban atau ekuitas atau pengurangan pada salah
satu komponen aktiva lainnya. Demikian pula, jika terjadi pengurangan pada salah satu
komponen aktiva, selalu akan disertai dengan pengurangan di dalam komponen
kewajiban atau ekuitas atau penambahan pada salah satu komponen aktiva lainnya.

Anda mungkin juga menyukai