Disusun oleh :
Lia Kolida (2019310027)
Galih Permadi (2019310004)
Agung Dwi Wijaya (2109310031)
DOSEN PENGAMPU
Bambang Surya Ningrat, SE., M.Si
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH (ES)
JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Sekolah Tinggi Agama Islam Ash-Shiddiqiyah Lempuing Jaya OKI
COVER ……………………………………………………………...i
DAFTAR ISI………………………………………………………...ii
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………...1
B. Rumusan Masalah………………………………………...2
1.3 Tujuan…………………………………………………....2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1Periode kemunduran……………………………………...3
2.2Faktor-faktor yang menyebabkan
kemunduran………………………………..……………..3
2.3Kasifikasi Mujtahid……………………………………....6
A. Kesimpulan…………………………….………….............8
B. Daftar Pustaka………….…………………...……………..9
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur kehadirat Allah swt. Karena berkat limpahan rahmat dan
karunianyalah kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya,
semoga tulisan kami ini dicatat sebagai amal ibadah dan bisa memberi manfaat
kepada pembaca dan kami sendiri.
Bapak bambang surya ningrat , yang telah memberikan tugas kepada kami dan
membimbing kami dengan sebaik mungkin,
Kami menyadari banyak sekali kekurangan dalam penulisan makalah ini maka
dari itu kritik dan saran sangantlah dibutuhkan untuk perbaikan dimasa yang akan
datang.
Semoga dengan adanya makalah sederhana ini bias memberi pemahaman kepada
pembaca dan penulis seputar pembahasan Perencanaan Strategi
Penulis,
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perencanaan strategi?
2. Bagaimanakah proses perencanaan strategi dan komponen strategi?
3. Apa tingkatan-tingkatan dalam strategi?
4. Apa pentingnya komponen strategi?
C. Tujuaan Penulisan
1. Agar mengetahui apa itu perencanaan strategi.
2. Agar mengetahui pross perencanaan strategi dan komponenya.
3. Agar mengetahuio tingkatan-tingkatan strategi dalam bisnis.
4. Agar mengetahui pentingnya berstrategi dalam bisnis.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ernie, Kurniawan , Pengantar Manajemen,( Jakarta: Kencana Group, 2005), hlm. 42
2
Rusniati, Perencanaan Strategis dalam Perspektif Organisasi.Banjarmasin. (Jurnal INTEKNA
Politeknik Negri Banjarmasin, Vol, 3. No. 2 tahun 2014). Hlm 32.
6
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan strategis
adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi
atau arahan, seta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber
daya untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut.
Perencanaan strategi (strategic planning) adalah “proses pemilihan
tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan dan program-
program strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut, dan
penetapan metode-metode yang diperlukan untuk menjaga bahwa strategi
dan kebijaksanaan telah diimplementasikan. Secara lebih ringkas
perencanaan strategi merupakan proses perencanaan jangka panjang yang
disusun dan digunakan untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi.
Ada tiga alasan yang menunjukkan petingnya perencanaan strategi.
Pertama, perencanaan strategi memberikan kerangkadasar dalam mana
semua bentuk-bentuk perencanaan lainnya harus diambil. Kedua,
pemahaman terhadap perencanaan strategi akan mempermudah
pemahaman bentuk-bentuk perencanaan lainnya. Ketiga, perencanaan
strategi sering merupakan titik permulaan bagi pemahaman dan penilaian
kegiatan-kegiatan manajer dan organisasi.
Perencanaan strategi tidak hanya merupakan kegiatan perencanaan
suatu organisasi, tetapi perencanaan strategi lebih merupakan salah satu
peranan manajemen yang paling kritis. Perumusan tujuan dan strategi
organisasi yang baik dan jelas akan lebih dapat memberikan arah dan
7
pedoman bagi organisasinya.3 Sebagi hasilnya, organisasi berfungsi lebih
baik dan menjadi lebih tanggap terhadap perubahan lingkungan. Dengan
perencanaan strategi, konsep organisasi menjadi jelas. Sehingga
memungkinkan manajer untuk merumuskan rencana-rencana dan
kegiatan-kegiatan yang memberi arah organisasi mencapai tujuannya.
3
Ibid. hlm. 54.
8
2. Penentuan tujuan dan strategi yang terdapat pada saat ini. Dalam
langkah kedua ini, sebagai seorang pemimpin atau leader dalam
organisasi harus bisa memberikan pengenalan terhadap tujuan dan
strategi yang sudah ada. Artinya, sasaran harus dikenalkan dengan
tujuan dan strategi perencanaan organisasi atau perusahaan.
3. Analisis lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adaalah lingkungan
secara luas. Tujuannya adalah untuk dapat menentukan cara
4
bagaimana perubahan dalam teknologi, sosial, ekonomi, budaya,
Analisi sumber daya. Analisi sumber daya sangat dibutuhkan dalam
proses perencanaan strategis. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa memadai sumber daya yang dimiliki oleh organisasi.
Sumber yang dimaksud tidak hanya sumber daya manusia, melainkan
juga mengenai sumber daya materil berupa dana atau uang dan
sumber daya lainnya yang dapat memberikan pengaruh terhadap
jalannya organisasi.
4. Mengenali ancaman dan kesempatan yang dilakukan dengan
menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan alat
analisis yang dapat membantu manajer dalam menentukan dan
mengembangkan strategi dalam menghadapi persaingan dalam
organisasi atau bisnis. Kesempatan dan ancaman dalam organisasi
dapat muncul dari arah mana saja dan tidak bisa ditebak.
4
Siswanto, pengantar Manajemen, ( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005). Hlm. 34.
9
5. Menentukan sejauh mana perubahan strategis yang dilakukan. Hal ini
untuk mnegnatipasi adanya perubahan dalam lingkungan saat
kegiatan berlangsung.5
5
Ibid.
6
Ifnaldi, Analisis Perencanaan strategis, dan menejemen Strategis. Bengkulu. (Jurnal
MenejemenPendidikan Sekolah Tingggi Agama Islam Negri, Vol, 2. No. 2 tahun 2018), hlm 64.
10
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya strategi didefinisikan
sebagai aturan atau tindakan langsung yang dipilih suatu perusahaan
untuk bergerak mencapai tujuan dan misi perusahaan. Strategi ini
dibatasi oleh perusahaan secara alami yang terdiri dari sumber daya,
kamampuan, kebudayaan, struktur dan oleh lingkungan operasional.
Dengan adanya strategi dapat membangun kerangka kerja yang
diharapkan perusahaan untuk menghasilkan yang terbaik sehingga
yang dilakukan perusahaan sesuai dengan yang direncanakan.
4. Kebijakan
Pierce and robinson (1997, p36), kebijakan adalah keputusan
bersifat umum yang telah ditetapkan sebelumnya yang menjadi
pedoman atau menjadi pengganti bagi pengambilan keputusan
menajerial yang bersifat perulangan. 7
D. Tingkatan Strategi
Setelah kita mengetahui konsep dasar strategis dan proses menejemen
strategis sebagai mana telah diuraikan diatas tadi, maka bagaimana strategis
untuk tingkatan perusahaan (corporate level), bagaimana strategis untuk
tingkatan bisnis (business level strategy), dan bagai mana strategis untuk
tingkatan fungsional (functional level). Berikut akan menguraikan secara
ringkas mengenai hal ini.8
7
Ifnaldi, Analisis Perencanaan strategis, dan menejemen Strategis. Bengkulu. (Jurnal
MenejemenPendidikan Sekolah Tingggi Agama Islam Negri, Vol, 2. No. 2 tahun 2018), hlm 64.
8
Ernie, Kurniawan, Pengantar Manajemen,( Jakarta: Kencana Group, 2005).hlm. 138.
11
a. Strategi tingkat korporat
Strategi untuk tingkat koporat atau perusahaan adalah strategi yang
akan dilakukan perusaan untuk menjawab pertanayaan seperti,”bisnis
apakah yang seharusnya dilakukan perusaan?”. Terdapat dua
pendekatan dalam melakukah strategis tingkat perusahaan ini yaitu:
12
tingkat bisnis? Terdapat berbagai strategis yang dapat dilakukan,
diantaranya badalah strategis pemosisian (positioning strategy), dan
starategi penyesuaian (adaptive strategy).9
i. Strategis pemosisian (positioning strategy)
Strategi pemosisian ini dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
memastikan dengan cara bagaimana p[erusahaan dapat
memperoleh perhatian dari pelanggan atau memeangkan
persaingan.
ii. Strategi penyesuaian ( adaotive strategy)
Strategi penyesuaian ini dapat dilakukan perusahaan dengan
tujuan untuk memilih strategi yang paling bsesuai ketika ketika
perusahaan berhadapan dengan berbagai perubahan yang terjadi
di lingkugan bisnis yang sedang dijalankan.
c. Strategi di tingkat fungsional
Strategi ditingklat fungsional sering kali dinamakan strategi langsung
atau direct strategy. Hal ini disebabkan perusahaan cenderung
melakukan persaingan pada jenis bisnis tertentu yang sedang
dijalankan, dan tidak pada tingkat perusahaan maupun sector nbisnis
yang diperdagangkan. Sebagai contoh adalah persaingan antara sampo
peentin dan saampo sunsilk. Perusahaan bersaing langsung dalam
produk sampo tersebut, dan tidak terlalu tanpak meraka bersaing pada
tingkat yang lebih tinggi.
9
Ibid.hlm.139.
13
E. Pentingnya Perencanaan Strategy
Semakin suatu organisasi berkembang dan banyak kegiatannya maka
lembaga ini mempunyai resiko terlalu banyak konsentrasi pada kegiatan
mengatasi tuntutan manajemen sehari-hari sehingga tidak terlalu terpusat
pada tujuan jangka panjang10. Strategis perencanaan adalah mekanisme
yang memperjelas tujuan organisasi dan prioritas dalam pencapaian tujuan.
Perencanaan yang baik memberi kesempatan pada pimpinan menentukan
bagaimana sumber daya yang terbatas itu digunakan untuk investasi.
Salah satu jenis perencanaan yang telah diuraikan dalam pembagian
sebelumnhya adalah perencanaan jangka panjang atau strategis peleaning.
Pelaksanaan ini dimaksud bukan hanya sekedar untuk mencapai tujuan
perusahaan dalam jangka panjang, akan tetapi juga untuk memastikan
bahwa perusahaan dapaat bertambah dalam jangka panjang.
10
Ernie, Kurniawan, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Kencana Group, 2005).hlm. 43.
14
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.
15
Daftar pustaka
16