1. Ibu tenny widurianti : direktur alokasi pendanaan pembangunan dari dput bidang
pendanaan pembangunan - Kementerian PPN Bappenas pengelolaan pembiayaan dan
risiko
OUTLINE :
● pembiayaan APBN dilihat dari track tracking beberapa tahun ke belakang angkanya
semakin meningkat sedangkan hasil pembangunan yang diharapkan belum maksimal.
Oleh karena itu dilakukan penekanan terhadap :
- kualitas dari cara-cara mengalokasikan atau cara kita mendistribusikan
- menajamkan prioritas
- mendistribusikan resource dari pemerintah di dalam state budget supaya bisa lebih
berkualitas untuk prioritas-prioritas yang tinggi
- Identifikasi terhadap arahan RPJM
● Sumber Pendanaan Pembangunan : (1)rupiah murni dari APBN, (2)hibah, (3)pinjaman
luar negeri, (4)pinjaman dalam negeri, (5)sumber dana yang berasal dari penerbitan
surat berharga baik dari surat utang negara (SUN) maupun surat berharga Syariah
negara (SBSN), (6)kombinasi kpbu, (7)Badan Usaha/Swasta, (8)CSR, (9)Dana
Kemanusiaan
● dalam program-program yang sedemikian banyak tersebut juga perlu menyesuaikan
rencana investasi dengan modalitas, juga harus mengetahui kekurangan dan kelebihan
dari masing-masing modalitas seupaya efisien dan efektif dalam pembiayaan kegiatan.
● Paradigma Pendanaan Pembangunan
1. Swasta : Proyek pembanguna yang memiliki nilai ekonomi dan finansial tinggi melalui
investasi secara langsung
2. KPBU : Proyek pembangunan dengan nilai ekonomi tinggi namun tidak terlalu menarik
secara finansial
3. BUMN/BUMD : Penyediaan fasilitas pelayanan publik yang lebih efisien dilaksanakan
oleh BUMN, bisa juga disebabkan karena keterbatasan keuangan negara.
4. APBN/APBD : Penyediaan fasilitas pelayanan publik yang urgent. Bersumber dari
penerimaan dalam negeri/daerah dan pembiayaan lainnya termasuk Pinjaman luar
negeri.
● Satu hal yang paling penting adalah integrasi baik dari tataran program atau target yang
ingin dicapai, ada konsolidasi antar sektor, antar komponen di dalamnya, antar sumber
pendanaan instrumen sehingga baik di tingkat pusat maupun di daerah supaya semua
selaras dan sejalan. Sehingga uang yang diturunkan itu bisa lebih efektif dan efisien.
● Tema RKP Tahun 2023 : Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang
Inklusif dan Berkelanjutan
● RKP Tahun 2023 menjadi pedoman bagi seluruh KL dan pemangku kepentingan untuk
merealisasikan anggaran tahun 2023 (Program dan kegiatan prioritas agar dilaksanakan
nsesuai dengan rencana dan Anggaran prioritas agar tidak digeser ke anggaran non-
pripritas)
● Sasaran Pembangunan : Pertumbuhan Ekonomi (5,3-5,9%), Tingkat Pengangguran
(5,3-6,0%), Rasio Gini (0,375-0,378%), Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (27,02%),
Tingkat Kemiskinan (7,5-8,5%), IPM (73,31-73,79%), Nilai Tukar Petani (105-107), Nilai
Tukar Nelayan (107-108)
● Arah Kebijakan RKP tahun 2023 :
(1) Percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem : Penguatan sistem jaminan
sosial, Percepatan modernisasi pertanian, Penongkatan pemerataan
pembangunan
(2) Peningkatan kualitas SDM melalui kesehatan dan pendidikan : Penguatan sistem
kesehatan nasional, Peningkatan kualitas pendidikan (sistem pendidikan dan
pendidikan karakter.
(3) Penanggulangan pengangguran disertai peningkatan decent job : Perluasan
penyediaan lapangan usaha
(4) Mendorong pemulihan dunia usaha : Percepatan revitalisasi pariwisata,
Memperkuat peran UMKM dalam perekonomian nasional
(5) Revitalisasi industri dan penguatan riset terapan : Percepatan revitalisasi dan
hilirisasi industri, Penguatan pemanfaatan riset dan inovasi dalam pembangunan
(6) Pembangunan rendah karbon dan transisi energi : Mendorong aktivotas ekonomi
rendah karbon, Percepatan transisi energi
(7) Percepatan pembangunan infrastruktur dasar air bersih dan sanitasi :
Peningkatan penyediaan air bersih sanitasi, Percepatan pemerataan infrastruktur
digital, Percepatan pemerataan infrastruktur konektivitas
(8) Pembangunan Ibu Kota Nusantara : Percepatan penyediaan fasilitas dasar di
IKN
● Terkait dalam konteks anggaran pemerintah dengan adanya keterbatasan yang tidak
cukup leluasa di dalam penganggaran maka perlu kembali memilah melihat kedalaman
dari apa-apa yang akan dibiayai mana-mana yang menjadi prioritas menjadi penting
harus diselesaikan harus dikerjakan itulah yang dibiayai. Efisiensi dari sumber
pendanaan atau sumber pembiayaan yang akan digunakan ini harus betul-betul menjadi
perhatian kita bersama kolaborasi sangat diperlukan di dalam memastikan pemilihan
pemilihan program yang sangat tajam yang sangat detail dengan lokasi dan lokus-lokus
yang sangat jelas itu perlu dipastikan dan disesuaikan dengan penggunaan instrumen
pendanaan yang akan diturunkan dengan biaya yang paling atau yang lebih efisien
● Tahun 2023 : Pemerintah berupaya mengejar defisit kembali dibawah 3%
● Catatan arah pemanfaatan PAGU 2023 :
1. Tema RKP 2023 : Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang inklusif
dan Berkelanjutan
- Produktivitas : Revitalisasi industri, penguatan infrastruktur digital, dan konektivitas
- Inklusif : Percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dan Kualitas SDM
2. Pemilu dan IKN
- Pemilu : Persiapan penyelenggaraan pemilu, Pengamanan kampanye & pemilu
- IKN : Alokasi IKN sekitar Rp 27 - 30 T (sudah terdistribusi di K/L sebesar RP 23,6 T),
Untuk sarpras dasar, konektivitas, istana, kantor pemerintahan, pengamanan.
3. Ketuntasan Proyek Strategis
- Pembangunan infrastruktur dasar konektivitas
- Sarana dan prasarana lainnya (rumah sakit dan prasarana pendidikan)
● Tantangan di dalam pendanaan pembangunan saat ini :
- masih terdapat deviasi sasaran target dan alokasi yang ada di dalam dokumen
perencanaan dan dokumen penganggaran,
- pengelolaan pembangunan perlu ditingkatkan kualitasnya
- tools untuk data yang lebih terintegrasi
- intervensi yang efektif di dalam penyelesaian isu pembangunan
- kelayakan dan kesiapan teknis di lapangan
- Penguatan integrasi sumber pendanaan dari pemerintah, swasta, dan lainnya.
● Contoh kolaborasi instrumen pendanaan Pembangunan Pariwisata sesuai PP 63 :
Pembangunan dilakukan secara kolaborasi antar Kementerian di pusat maupun di
daerah. Dengan belanja Kementerian di pusat dan belanja transfer kepada daerah
termasuk di investasi yang non APBN, ada kpbu dan swasta juga jadi masing-masing
belanja dilakukan pembangunannya sesuai dengan tugas dan kewenangan
Kementerian masing-masing, misalnya KEMENPUR bangun Jalan, kemudian Terminal
dibangun KEMENHUB, kemudian KEMENPRAREKRAF membangun pemasaran
pariwisata. Lalu DAK masuk pada jalan kabupaten, sedangkan KPBU pada
pengembangan bandara hotel dan resort.
● Indonesia sebagai penerbit Green Sukuk pertama di dunia, penerbit Sovereign Sukuk
terbesar di dunia. Indonesia juga berkontribusi sebsar 23,4% (USD 26.9 bio) dari total
issuance
● Peran SBSN dalam pengembangan industri keuangan syariah
- Mendorong pengembangan pasar keaungan syariah domestik melalui penyediaan
berbagai instrumen SBSN
- Menunjuk bank syariah sebagai anggota Dealer Utama (Primary Dealers) SBSN
- Menajdikan bank syariah sebagai bank operasional untuk proyek-peouek yang dibiayai
SBSN / pengellola rekening khusus (reksus)
- Menunjuk bank syariah sebagai mitra distribusi SBSN ritel
- Menunjuk bank syariah sebagai mitra distribusi dalam penerbitan CWLS untuk
memperkuat fungsi strategis LKS PWU dalam pengembangan wakaf produktif dan
investasi sosial, disini tidak bisa dilakukan oleh bank umum.
● perkembangan pembiayaan proyek :
- Dari tahun 2013 - 2022 terus meningkat, total sudah 4316 Project sampai tahun depan. r
175 itu terbesar ada di proyek-proyek infrastruktur transportasi Jalan Jembatan dan SDA
yang sekitar 82,6% sementara untuk infrastruktur pendidikan Iptek dan sosial itu
memakai dana suku sebesar 17,39% atau 30,49% nah beberapa inisiatif yang mungkin
membedakan dengan proyek yang dibiain dengan sumber pembiayaan lain kita selalu
mencoba membantu Kementerian lembaga untuk bisa menyelesaikan projectnya itu
tepat waktu dan sesuai dengan perencanaannya salah satunya kita menyelenggarakan
dialog kinerja pembiayaan proyek itu kita selalu lakukan kemudian review berkala demi
kita kasih waktu sampai Desember atau sampai 12 bulan tanpa penalti yang kalau
dalam keadaan normal 3 bulan itu dengan penalti lanjut nah ini rincian yang Project
mungkin nanti bisa dibaca saja lanjut nah ini yang yang saya pengen Tunjukkan ke
Bapak Ibu sekalian dari kita untuk kita Kita selalu menyampaikan kepada masyarakat
Ayo berinvestasi membangun Negeri Tanpa kehilangan bahkan mendapatkan
keuntungan dan investasi di tempat yang aman tapi kegunaan dari hasil investasi
tersebut oleh pemerintah digunakan langsung untuk pembiayaan project-project yang
langsung menyentuh pada kebutuhan masyarakat dan ini bisa mendorong pertumbuhan
ekonomi tadi ada Jembatan jalan dan juga kampus yang ini semuanya tentunya sangat
dibutuhkan oleh masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kalau kampus
kita bisa menumbuhkan atau bisa menghasilkan SDM yang unggul lanjut Mas agak
cepat aja yang untuk project project ini yang yang beberapa Project yang kita bangun
tidak hanya di Jawa tapi di seluruh provinsi 34 provinsi walaupun sekarang sudah
tambah 3 Provinsi Saya yakin yang di 3 provinsi baru itu sudah ada project SBSN dari
Sabang sampai Merauke Nah kalau kita lihat sebaran projectnya ini ada yang hijau tua
hijau muda dan hijau muda sekali ini menunjukkan yang tua ini lebih banyak alokasi
pendanaan yang ada di sana kalau kita lihat justru Papua ini hijau royo-royo ya di atas
10 triliun yang ijo gelap ini adalah di atas 10 triliun artinya walaupun ini proyek ini atau
instrumen ini adalah berbasis Syariah tapi kita membangun tidak hanya di tempat-
tempat eee atau wilayah-wilayah yang EE mayoritas muslim justru di wilayah-wilayah
yang minoritas muslim pun kita kasih bangunan atau kita kasih pembiayaan melalui
SBSN ini ini terbukti di Papua kita bangun juga di Bali di Ambon dan di Manado di ma
juga di Medan mungkin nanti kita bisa lihat di sana lanjut nah ini beberapa SBSN yang
tahun 2021 dalam kondisi pandemi tapi bisa menyelesaikan 100% dan hasilnya luar
biasa bisa kita lihat di sini lanjut nah ini karakteristik pembiayaan proyek SBSN Bapak
Ibu sekalian ada keunggulan dan ada kelemahan tentunya keunggulan tadi bahwa
perencanaan itu mengikuti siklus APBN dan sangat mudah dan proses perencanaan
dan administrasi ini mekanisme tender juga sangat mudah dan sederhana makanya
terlihat tadi lebih banyak dan terus bertambah dari KL yang memanfaatkan di sini
Kemudian untuk yang gagal lelang itu bisa dimitigasi dengan peradipa dan juga tadi
pendampingan dengan adanya didampingin LKPP nya tadi Kemudian untuk kualitas
output cukup baik dengan money yang kita lakukan adanya fleksibilitas pembelian jenis
kontrak single use maupun multius dan masih beberapa hal yang bisa kita lihat adanya
dana peluncuran tadi ya pemberian kesempatan selama 90 hari dan adanya mekanisme
optimalisasi tadi ya kalau sisa kontraknya itu untuk sebagai reward itu ada optimalisasi
sisa kontrak untuk percepatan Project yang lain kemudian ada fleksibilitas untuk termin
pembiayaan proyek ini melalui rexus karena dikhususkan jadi tidak ini apa namanya
tahan atas refocusing kira-kira seperti itu namun tetap ada kelemahan di sana Di mana
pembiayaan terbatas hanya untuk belanja modal dan barang yang menghasilkan aset
karena akan menjadi underline asset dan tidak dimungkinkan penambahan alokasi pada
saat pelaksanaan proyek berjalan kemudian perubahan ruang lingkup dan desain
proyek ini memang memerlukan proses Tapi menurut saya ternyata tidak terlalu lama
kalau dibandingkan dengan pinjaman direct ya kalau saya lihat ternyata ada recyclon itu
juga cukup lama justru bertahun-tahun kemudian hanya untuk belanja k pusat saat ini
masih dalam proses ini pengembangan mudah-mudahan pp-nya segera ditandatangani
untuk bisa dimanfaatkan oleh Pemda maupun BUMN dan cost-nya tidak dapat diukur
satu persatu proyek tapi harus SBSN yang diterbitkan secara keseluruhan dalam bentuk
girl lanjut ini proses penyiapan SBSN terutama karena ini Syariah harus sesuai dengan
prinsip syariah dari sisi proyeknya tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah dan
ini sudah diatur pembangunan infrastruktur dan juga penyediaan pelayanan umum dan
hal-hal yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah kemudian ini juga sudah
dikeluarkan untuk persyaratan proyek tersebut ada semacam pedoman yang ditetapkan
oleh DSN MUI di sini nanti bisa dibaca lanjut nah ini dokumen pengusulan pembiayaan
proyek spsn sudah diatur di PP 56 yang saat ini memang sedang dalam apa namanya
amandemen yang untuk mengakomodir kebutuhan Pemda dan BUMN tapi untuk kriteria
persiapan ready news kriteria ini Tentunya sudah ada di Bappenas yang harus dipenuhi
dan ini nanti Bappenas biasanya bersama kita dan KL untuk melihat keseluruhan kriteria
keriteria untuk kesiapan atau ready news kriteria ini untuk memutuskan untuk
menetapkan apakah suatu Project itu layak untuk disetujui untuk di alokasikan
pembiayaannya kemudian ada dokumen studi kelayakan proyek juga ini harus disiapkan
oleh masing-masing Kementerian lembaga yang mengusulkan proyek lanjut Nah untuk
kebijakan perencanaan SBSN mungkin ini nanti terutama Project itu kan harus sudah
dialokasikan di ini ya di APBN artinya mungkin langsung dalam ini aja Mas Hardo yang
prosesnya itu jadi akan lebih mudah Nah di sini sebetulnya mulai tim minus 2 itu sudah
bisa dipersiapkan kita biasanya akan mengirimkan surat ke KL permintaan indikasi
proyeknya kemudian itu tema minus 2 di akhir tahun biasanya dan setelah itu kita
setelah mendapatkan indikasi proyek kita akan lakukan peralateral meeting antara
kemenkeu Bappenas dan juga dengan KL dan di situ nanti akan muncul BMP SBSN
kira-kira dari indikasi proyek itu kita berapa ya bisa kita sediakan BM atau SBSN untuk
kita alokasikan ke sana dan itu nanti yang mengeluarkan adalah djppr kita sampaikan
kepada Bappenas Nah setelah itu kita lakukan tema ini Januari sampai Maret itu
trilateral meeting yang pertama dimana nanti akan muncul Pagu indikatif yang akan kita
sampaikan kepada DCA dari dcppr Nah setelah itu April Juni itu ada Green lateral
meeting kedua sebelum nanti muncul paku anggaran yang kita sampaikan kepada DPR
dalam RAPBN dan DPR akan membahas dan selesai di Oktober Desember itu muncul
nanti Dipa Dan dari situ nanti dari sisi teknis kita sudah mulai ada pendampingan tadi
Bagaimana proses perencanaan dan hal-hal teknis yang harus diperhatikan oleh
Kementerian lembaga yang mendapatkan alokasi di dipanya lanjut mungkin ini bisa kita
skip secara teknis Saya ingin menyampaikan yang tadi lanjut blended financing nah ini
blended financing Pak kita juga sudah melakukan branded valencing yang sudah jalan
adalah Trans Sulawesi Parepare dan ini lucunya kita tahu ini blended Finance