Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PROGRAM BADAN PENGELOLA DANA LINGKUNGAN HIDUP


BERUPA PEMBERIAN PINJAMAN DANA BERGULIR
KEPADA MASYARAKAT
MELALUI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

1 URAIAN PEKERJAAN

a. Nama Kegiatan : Penyusunan Kerangka Acuan Kerja Program Bantuan Dana


Lingkungan hidup Berupa Pemberian Pinjaman Dana Bergulir kepada Masyarakat
melaui Lembaga Keuangan Mikro

b. Tujuan Pekerjaan : Sebagai penentuan aturan langkah dan kegiatan dalam hal
penerapan program pelaksanaan dana bergulir kepada masyarakat melalui
lembaga keuangan mikro. serta dampak program terhadap sosial dan ekonomi
masyarakat penerima program.

c. Output Pekerjaan : Tersedianya dokumen acuan kerja serta pedoman penentuan


alur kebijakan berikut aturan penetapan evaluasi dan penyampaian laporan kerja

d. Sumber Dana :

e. Jumlah Dana :

2. DASAR PEMIKIRAN

Indonesia adalah penghasil emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar keenam di dunia
dan deforestasi dan degradasi hutan merupakan 53 % dari emisi GRK nasional.
Pemerintah Indonesia (GOI) telah membuat komitmen internasional untuk
mengurangi emisi GRK-nya, penggunaan lahan dan sektor kehutanan merupakan
sumber utama emisi. Pada pertemuan Konferensi Para Pihak di Paris pada tahun
2015, Pemerintah Indonesia berjanji melalui Kontribusi yang Ditentukan melalui
Nationally Determined Contribution (NDC) untuk mengurangi emisi GRK sebesar 41
% pada tahun 2030 dengan bantuan internasional (29 % dengan sumber dayanya
sendiri) relatif terhadap sekenario Business as Usual (BAU).

Untuk memenuhi komitmen pembangunan berkelanjutan dan pembiayaan hijau,


Pemerintah Indonesia meluncurkan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup
(BPDLH) melalui Peraturan Menteri Keuangan No. 137/2019 pada Oktober 2019.
BPDLH memiliki tujuan untuk meningkatkan tingkat keuangan hijau di Indonesia dan
akan menjadi mekanisme resmi untuk mengelola dan mengkoordinasikan dana
lingkungan dan iklim termasuk dari sumber internasional.

Salah satu program yang dimiliki BPDLH yaitu pembiayaan Fasilitas Dana Bergulir
(FDB). Pembiayaan Fasilitas Dana Bergulir dirancang untuk memberikan akses
permodalan bagi pengembangan usaha kehutanan dan investasi lingkungan dalam
rangka pelestarian hutan yang dijalankan oleh anggota Kelompok Usaha Kehutanan
yang mempunyai akses langsung terhadap pengelolaan hutan dan aktifitas
pelestarian lingkungan. Hal ini dilakukan untuk mendukung sistem pengelolaan hutan
yang dikelola oleh masyarakat lokal untuk meningkatkan kesejahteraan,
keseimbangan lingkungan, dan dinamika sosial budaya. Program Pembiayaan Usaha
Kehutanan dan investasi lingkungan ini mampu berjalan optimal ketika masyarakat
dan kelompok menerima bantuan yang berkesinambungan dan terpadu baik sebelum
maupun sesudah persetujuan. Dengan adanya fasilitas dana bergulir, diharapkan
masyarakat dapat mengorganisir diri/kelompoknya dalam rangka mengusulkan dan
mengakses permodalan dalam upaya meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,
pendapatan, dan kesejahteraan, serta meningkatkan kesadaran dan kemandirian
dalam melestarikan fungsi lingkungan hidup.

Dalam menjalankan kegiatannya, BPDLH dapat merekrut konsultan atau tenaga ahli
yang dianggap mampu membantu pelaksanaan tugas dan fungsinya. BPDLH akan
merekrut Tenaga Ahli Analis Pembiayaan BPDLH yang bertujuan untuk membantu
dan mendukung program Fasilitas Dana Bergulir BPDLH dapat meningkatan dan
memperluas jangkauan pembiayaan. Tenaga Ahli Analis Pembiayaan BPDLH akan
bekerja menuju rencana kerja BPDLH, berhubungan erat dengan Divisi Penyaluran
Pinjaman dan tim BPDLH yang lebih luas.
3 PAPARAN

Pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan merupakan amanat dan


cita-cita bangsa dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam pemanfaatan sumberdaya alam (SDA) sebagai sumber penggerak roda
pembangunan, pemerintah tidak hanya mengutamakan eksplorasi dan eksploitasi
SDA untuk meningktakan pendapatan negara, tapi juga memperhatikan
kelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Seperti program kehutanan sosial untuk memperluas akses masyarakat desa
sekitar hutan terhadap sumberdaya hutan.

Terkait pembangunan ekonomi, pemerintah mengedepankan pengembangan


ekonomi mikro untuk mendukung ekonomi makro. Ketahanan pelaku usaha
ekonomi Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam menopang ekonomi nasional
terbukti dapat membuat Indonesia sebagai salah satu negara yang bisa bertahan
di tengah “badai” krisis dan resisi dunia pasca pandemic Covid-19 dan pergolakan
politik global. Melihat peran pelaku UMKM yang begitu penting dalam ekonomi
nasional dan daerah, pemerintah terus berkomitmen mendorong pemberdayaan
UMKM sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap
perekonomian.

Dalam upaya penguatan modal UMKM, pemerintah bersinergi dengan pihak


perbankan dalam mendukung permodalan melalaui berbagai program.
Pemerintah pusat mendukung akses pembiayaan UMKM melalui peningkatan
porsi kredit kredit UMKM terhadap kredit perbankan minimal 30% pada tahun
2024. Hal ini langsung direspon baik oleh Bank Indonesia dengan mengeluarkan
Peraturan untuk menetapakn kredit UMKM sesuai dengan arahan Presiden.

Kebijakan ini dimaksudkan untuk mewujudkan penguataan permodalan melalui


penyaluran dana bergulir kepada masyarakat sehingga menjadi pelaku ekonomi
yang sehat, tangguh, dan mandiri. Melalui kebijakan ini, diharapkan dapat
mempercepat pertumbuhan dan pemerataan perekonomian

4. KAJIAN KEILMUAN

Pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis UMKM menjadi sumber kekuatan


ekonomi bagi pembangunan daerah dan nasional. Dengan Program Pembiayan
Pinjaman Dana Bergulir kepada Masyarakat melaui Lembaga Keuangan Mikro,
Pemerintah berupaya untuk meningkatkan kapasitas usaha mikro perseorangan
melalui program pinjaman bergulir tersebut. Dengan berjalannya program ini ,
maka dirasakan perlu untuk melaksanan evalusasi terhadap dampak program ini,
dalam upaya memperbaiki pelaksanaan dan keberlanjutan program tersebut pada
tahun-tahun mendatang.
5. DASAR HUKUM

- Meliputi tata aturan perundang undangan , berikut aturan pelaksanaannya

6. MAKSUD DAN TUJUAN PENENTUAN KERANGKA ACUAN KERJA

Penentuan Kerangka Acuan Kerja ini dimaksudkan sebagai pedoman langkah


dan arah untuk melakukan pelaksanaan program Berupa Pemberian Pinjaman
Dana Bergulir kepada Masyarakat melalui Lembaga Keuangan mikro ,
terhadap masyarakat yang menjadi penerima program. Diharapkan lembaga
pelaksana dan penyalur dana bergulir mendapatkan informasi dari
masyarakat, sebagai masukan dalam proses evaluasi pelaksanaan program
yang telah berjalan. Sehingga output dari program ini, dapat memberikan
rekomendasi untuk keberlanjutan program selanjutnya. Penentuan Kerangka
Acuan Kerja ini bertujuan untuk menghasilkan informasi terkait dengan
presepsi masyarakat akan pelaksanaan dan manfaat program pinjaman dana
bergulir yang telah berjalan. Termasuk didalamnya rekomendasi kebijakan
yang dapat menjadi rujukan bagi pelaksanaan program selanjutnya

7. SASARAN

Terlaksananya langkah dan aturan kerja ini akan memberikan arahan yang
benar dengan memunculkan score credit bagi pelaku bisnis umkm serta
pelaksanaan penyaluran pinjaman yang bersih dan akuntable.

8, Metodologi

Penyusunan Kerangka Acuan kerja tentunya berdasar pada kebutuhan yang


diharapkan serta sasaran yang dituju, terasa naif akhirnya bilamana kajian
yang diberikan tidak berdasar pada kondisi kemasyarakatan yang ada. Dan hal
ini tebtunya membutuhkan beberapa sumber daya yang memahami tentang
bisnis mikro penerapannya dengan mempertahankan areal kehidupan yang
hijau dan lestari. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan metologi
quantitative atau qualitative yaitu pengumpulan, penafsiran dan analisa data
yang bersumber dari penuturan pengalaman pastisipan, untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan penelitian (research questions) yang diajukan dalam
penyusunan kerangka ini. Data dapat diperoleh melalui penyebaran questioner
dan/atau interview langsung antara peneliti dengan partisipan.
Rincian pertanyaan dalam questioner fokus pada informasi-informasi yang
dibutuhkan dalam penyusunan program ini. Jika memerlukan data tambahan,
diluar questioner atau wawancara, data tambahan dapat diperoleh melalui
focus group discussion atau tinjauan lapangan. Informasi lainnya dapat digali
melaui data-data sekunder yang tersedia dari dokumen-dokumen dari dinas-
dinas terkait pelaksanaaan program.

9. CAKUPAN KETERSEDIAAN SUMBER DAYA

KUALIFIKASI
PENDIDIKAN PENGALAMAN
NO URAIAN KET
I. Tenaga Ahli
1. Ahli Ekonomi
2. Ahli Ekonomi perbankan
II. Tenaga Pendukung
1. Interviewers / Surveyor
2. Tenaga pengolah data
3. Operator Komputer
III Sarana dan Prasarana

a. Tempat Bekerja
b. Meja Kursi
c. Alat Tulis Kantor
d. Sistem dan Aplikasi
e. Sarana Transportasi
f. Baju Seragam
g. Promosi
h. Badan Usaha

a. .
10. Waktu pelaksanaan Program Kerja

Kerangka Acuan Kerja berupa Pemberian Pinjaman Dana Bergulir kepada


Masyarakat melaui Lembaga Keuangan Mikro, dilaksanakan secara terus
menerus dan berkelanjutan dengan jadwal sebagai berikut :

No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Persiapan administrasi
2 Studi literature terkait project
3 Penyusunan analisa kerja
4 Presentasi dan sosialisasi
program
5 Pengambilan data lapangan
6 Focus Group Discussion
7 Penetrasi Pasar dan
pengenalan produk
8 Penentuan target penjualan
9 Presentasi pelaporan dan
maintenance AR

11. RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA

Dalam bahasan terpisah meliputi didalamnya :


a. Kebutuhan pengelolaan dana internal dan eksternal
b. Kebutuhan pengelolaan dana operasional dan gaji pegawai
c. Rincian kebutuhan dana yang akan disalurkan
d. Analisa hasil dan cashflow sampai seberapa besar resiko pinjaman
yang akan dihadapi
e. Anggaran biaya untuk pengelolaan akun receiveable dan pinjaman
bermasalah

Karena sifatnya yang berupa perguliran dana maka terdapat potensi bahwa
sebagian Dana Bergulir mengalami kondisi yang dikategorikan
sebagai Non Performing Loan (NPL). Dalam kondisi NPL seperti ini besar
kemungkinan bahwa Dana Bergulir akan dilimpahkan pengurusannya
kepada Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN). Hingga saat ini Dana
Bergulir yang pernah dilimpahkan pengurusannya kepada PUPN hanya di
sektor KUMKM yang dikelola oleh LPDB-KUMKM, namun terdapat
kemungkinan Dana Bergulir dari sektor lain yang macet juga dilimpahkan
pengurusannya kepada PUPN.
RINGKASAN KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Koding Kegiatan
Unit Pelaksana
Penanggung Jawab
Nama Kegiatan
Nominal Anggaran
Sumber Dana
Maksud (outcome)
Tujuan Kegiatan
Keluaran (output)
Sasaran Kegiatan
Gambaran Narasumber
Gambaran Peserta
Jumlah Peserta
Waktu Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan
Capaian Mutu Akademik
Capaian Rencana Strategis

Anda mungkin juga menyukai