Anda di halaman 1dari 12

KBKR/Dittas/FRM/08/2022

Rev.00
Lampiran 6

NOTULEN

Subyek : Pembelajaran dari Investasi BMGF untuk pengembangan


program KB di Indonesia-JALIN
Hari/Tangga : Rabu, 24 Agustus 2022
Waktu : 14.45 – 16.15 WIB
Tempat : Ruang Puntadewa Hotel Sahid Convention Centre
Narasumber : Seluruh Peserta
Moderator : Fitri Putjuk
Peserta : 1. UNFPA
2. JHPIEGO
3. JALIN
4. Yayasan Cipta
5. IPAS
6. PKBI
7. Thinkwell
8. PMA
9. PP IBI
10. Kementerian Kesehatan
11. PPKM UI
12. PULAP BKKBN
13. DITTAS BKKBN
14. Koordinator/Subkoordinator Dittas BKKBN
15. BIKUB BKKBN

AGENDA PEMBAHASAN
WAKTU URAIAN KEGIATAN PIC
14.45-14.30 WIB Pengantar Fitri Putjuk
14.30-16.15 WIB Diskusi Seluruh peserta
DISKUSI PEMBAHASAN

NO MASUKAN/TANGGAPAN PIC

1 Yayasan Cipta Dini


Advanced Family Planing sudah dilakukan sejak tahun
2008 dan YC sudah mengidentifikasi ada 40 lebih mitra
yang telah berkontibusi terhadap program keluarga
berencana di Indonesia
2 My Choice Dinar
a. Demand Creation
 Website Skata untuk mengcaunter informasi KB
yang tidak benar
 8 juta PUS sudah mengakses website tersebut
 Hubungan medsos dengan content yang diproduksi
 Akses kerjasama dengan pemerintah dan private
sector (Family Friendly office di Adira Finance,
Persiapan Modul Catin)
b. Supply : kesiapan alokon dan petugas
c. Penguatan system penyelenggaraan
d. Mengoptimalkan penggunaan aplikasi

3 Jalin Titin
 Meneruskan keberlanjutan my choice terutama dalam
hand over program yang telah diinisiasi
 Dari sisi supply ada supply chain
 Pada tahun 2019 digitalisasi tool suplai chain (SIRIKA
ALOKON)
 KBPP dulu diampu JHPIEGO yang melaksanakan
pelatihan pada bidan-bidan melalui pembentukan
center of excelent
 Konseling berimbang
 Data dashboard
 Advokasi kampung KB
 Bantuan yang diberikan kepada program pemerintah
bukan berupa uang tetapi berupa fasilitasi teknis
4 Youth Amala
 Rutgers Indonesia bekerjasama dengan Rutgers
Belanda
 Penyebab awal adalah remaja masih belum paham
tentang program yang diterapkan di lapangan
 Hasil-hasil riset sangat penting dalam meyakinkan
pemerintah dalam membuat kebijakan yang
berhubungan dengan sasaran langsung terutama
remaja
 Sudah ada 250 kabupaten kota yang dijadikan sasaran
dan akan diperluas ke wilayah lainnya
5 Belanda Miranda
 Apakah kegiatan ini akan sustain?
 Kami belajar banyak tentang segala program yang ada
di Indonesia.
 Kami berharap ada dana tambahan lagi yang bias
mendukung untuk prospek program di masa yang akan
dating
6 IPAS -
 Post Abortion FP (KBPK) di puskesmas PONED dan
RS PONEK
 Modeling di 3 kab kota di pulau jawa (2018-2021)
 Kerjasama dengan Kemenkes, POGI, IBI, PDUI
 2021 kemenkes melauncing Nasional Guideline tentang
Asuhan Pasca Keguguran
 Kurikulum untuk pelatihan nakes sudah disusun dan
sedang dalam proses pelatihan
 Sasaran Remote area yang akan digarap 2023-2026 di
NTB

7 PKBI Mba ….
 PKBI senang sekali ada implementasi program
kesehatan reproduksi pada 5 sekolah di kota denpasar
 Guru dapat memberikan edukasi seks kepada siswa
dengan cara yang sesuai
 Harapannya tidak ahanya di 5 sekolah tersebut, guru
yang menberikan edukasi diharapak bersikap friendly,
menguasai modul dan membina siswa yang sudah bias
menjadi peer educator bagi siswa lainnya

8 Thinkwell Prof Siswanto


 Semua pembiayaan UGM terutama program kespro itu
untuk kebijakan, datang tidak langsung dari BMGF
 Kontrak biasanya dengan K/L/NGO sebagai perantara
 Dukungan dana diberikan 2 kali
 Data Summit merupakan pertemuan untuk menyepakati
data yang akan digunakan untuk kebijakan yang akan
disahkan

PMA
 Landscaping ARH dengan Baltimore, pengumpulan
data dilakukan oleh UGM dilaporkan ke JHCCP
 Besaran dana lupa
 UGM mengevaluasi dampak dan kondisi awal program
 Dampaknya sangat bermanfaat :
1. Pemerintah
2. akademisi
 Pengumpulan data menggunakan gadget sangat
bermanfaat untuk melihat Indikator program BKKBN
(SKAP)
 Primary care funding untuk program KB akan
dipresentasikan di Bangkok
 Kerjasama dengan UNFPA dan yayasan Cipta dalam
perhitungan data capaian KB yang dibutuhkan program

9 BKKBN Lalu
 Kompetensi tenaga program (internal dan eksternal) Makripudin
 Terutama pelayanan KB, PLKB dan TPK untuk Kapusdiklat
pendampingan keluarga dalam percepatan penurunan KB BKKBN
stunting
 Bekerjasama dengan DITTEKDA dan BSDM dan
JHCCP mengembangkan SINEMA (system
terintegrasi pembelajaran mandiri)
- Online kelas
- Kelas aksi (akselerasi)
- SINEMA
 Modul pelatihan ada 21 macam
 Pelatihan terintegrasi dengan SIDIKA BKKBN
 Tujuan pelatihan adalah untuk peningkatan
kompetensi ASN (target per ASN minimal memperoleh
20 JP per tahun)
 Integrasi masih dalam proses, harapannya bias
diakses oleh seluruh ASN BKKBN terutama tenaga
program di lapangan.
10 KBKR BKKBN Martin Suanta
 Ada 3 hal yang akan kami sampaikan yaitu : Dirtas mewakili
1. Progam KBKR yang difasilitasi dalam Program Kedeputian
KBKR KBKR BKKBN
2. Manfaat Investasi BGMF dalam Program KBKR
3. Keberlanjutan Hasil Investasi BGMF
 Dukungan BMGF dimulai sejak tahun 2008 dengan
adanya Advanced Family Planning yang berlanjut
 Program-program KBKR yang difasilitasi oleh
BGMF antara lain yaitu :
1. Penguatan Advokasi Program KBKR kepada
pemerintah daerah dan pemangku kepentingan
melalui strategi perencanaan
2. Pemanfaatan Balanced Counseling Strategy
(BCS) by Aplikasi maupun manual bagi Provider
(terutama Bidan) dalam rangka mencegah
kejadian putus pakai penggunaan kontrasepsi
jangka pendek maupun jangka panjang, karena
PUS calon akseptor mendapatkan informasi
yang komprehensif selama konseling
3. Peningkatan kompetensi provider dalam
konseling dan pelayanan KB seiring dengan
tujuan atau persyaratan yang dibutuhkan dari
adanya dukungan pembiayaan pelayanan
kesehatan yang difasilitasi oleh BPJS
Kesehatan
Pelatihan CTU IUD Implan/Pelayanan
Kontrasepsi
1. Melalui pendekatan Pre Service Training
bagi mahasiswa kedokteran
2. Pelatihan BCS baik manual maupun digital
bagi provider faskes di beberapa provinsi
sasaran
Penguatan sistem rantai Pasok:
1. Mengembangkan tools kuatifikasi untuk
dapat melakukan perhitungan kebutuhan
alokon dengan menggunakan 4 data
(konsumsi, pelayanan, target dan demografi)
2. Penguatan distribusi dan monitoring alokon
melalui aplikasi SIRIKA (Sistem Informasi
Rantai Pasok Alokon) yang difasilitasi oleh
JHCCP/Jalin
 Kajian bersama bersama Thinkwell dalam rangka
evaluasi KB JKN untuk mengidentifkasi
permasalahan pembiayaan yang dihadapi program
KBKR selama era JKN
 Manfaat investasi BGMF dalam Program KBKR
BCS:
a. Dimanfaatkan pada ibu pasca persalinan di 44
Puskesmas sasaran menunjukkan hasil bahwa
pemanfaatan BCS ini dapat meningkatkan
proporsi KBPP dari rata-rata per bulan sebanyak
10 % menjadi 40% sebelum mereka pulang dari
faskes yang memberikan pelayanan persalinan.
b. Dari hasil penelitian lainnya 86 % wanita yang
mendapatkan BCS secara digital lebih memilih
metode KB Modern dimana 37%nya adalah
akseptor IUD dan Implan
c. PUS (terutama WUS) yang mendapatkan
konseling lebih dari 3 kali cenderung tidak beralih
metode dalam 1 tahun pertama penggunaan
kontrasepsi dibandingkan dengan metode KB
tradisional (angka DO/discontinuation rate sebesar
8,2% untuk konseling dengan menggunakan BCS
dibandingkan dengan konseling biasa dimana
angka Donya sebesar 29,2 %).
Penguatan Sistem Rantai Pasok
a. Tools Kuantifikasi
Dengan menggunakan tools kuantifikasi dapat
memberikan gambaran perhitungan kebutuhan
alokon dengan menggunakan berbagai metode,
sehingga perhitungan kebutuhan dilakukan
dengan berbasis data dan dapat diputuskan
metode apa yang digunakan berdasarkan
pertimbangan terhadap data-data tersebut agar
mendekati kebutuhan yang sebenarnya.
b. SIRIKA
Dengan menggunakan SIRIKA BKKBN mampu
melakukan pemantauan kejadian stock out di
seluruh tingkatan, ketepatan dalam melakukan
distribusi alokon meningkat, menggunakan data
dalam melakukan pengambilan keputusan,
standarisasi dokumen transaksi dapat dipenuhi
dan implementasi SOP meningkat karena sistem
mengacu pada SOP yang ada.
 Keberlanjutan hasil investasi BGMF
1. Mengadopsi BCS untuk digunakan sebagai media
konseling KB di seluruh Indonesia, dengan tetap
memanfaatkan ABPK untuk konseling di tempat
statis. Dengan mengadopsi BCS maka pelayanan
KB yang berkualitas dapat dicapai untuk
meningkatkan pemahaman klien dalam memilih
kontrasepsi yang sesuai bagi dirinya sehingga
penggunaan KB modern meningkat bahkan
pemanfaatan KB MKJP makin diminati terutama
untuk IUD dan Implan
2. Tools kuantifikasi sudah digunakan sejak tahun
2017 dan sudah menjadi bagian dari metode
perhitungan kebutuhan alokon BKKBN.
3. SIRIKA sudah terintegrasi ke dalam Sistem
Informasi BKKBN, saat ini sudah digunakan
secara nasional di 34 provinsi di Indonesia dan
431 kab/kota. Tim di tingkat Pusat BKKBN yang
terdiri dari 5 komponen telah terbentuk untuk
dapat memantau implementasi SIRIKA di provinsi
dan kab/kota.

11 Kemenkes Kemenkes,
 Perubahan struktur di tahun 2022 Ditjen Kesmas
 Bekerjasama dengan Thinkwell dalam evaluasi Ibu ……
pelayanan KB di era JKN
 Pelatihan KBPP dengan JHPIEGO s.d 2021
 Dengan IPAS peningkatan kompetensi Asuhan pasca
keguguran
 Manfaat yang diperoleh dari kerjasama tersebut
sangat banyak
 Bumil resti perlu edukasi selama masa kehamilannya
terutama tentang KBPP
 Kompetensi petugas diharapkan bisa lanjut sebelum
lulus dokter atau bidan profesi sehingga bisa
memberikan pelayanan KB di tempat kerjanya setelah
dia lulus
 Pelatihan pelyanan kontrasepsi bekerjasama dengan
BKKBN
 Peningkatan kualitas pelayanan KB dari sisi SDM,
sarana dan prasarana perlu menjadi perhatian di
kemudian hari
12 IBI Bu Nurjasmi
 Kerjasama dengan DKT
 Secara organisasi dan profesi sangat sering
mendapat bantuan dana program KB terutama untuk
pelatihan-pelatihan CTU pelayanan KB seperti IUD
dan Implan sebagai syarat utama klaim BPJS
Kesehatan terhadap pelayanan KB yang diberikan
kepada calon akseptor.
 Selain itu ada pelatihan BCS, lingkaran biru dan Roda
Klop dimana anggota IBI sudah banyak yang menjadi
fasilitator
 MONIKA juga sangat bagus dan masih perlu
dilanjutkan tetapi saya tidak tahu siapa sekarang
PICnya

13 PPKM UI Bu Rita
Terkait Modul ABPK dan BCS, Apakah akan tetap berjalan
bersama-sama ?
14 Moderator Fitri Putjuk
 Menjawab pertanyaan bu rita, secara evaluasi
keduanya tidak masalah namun masalah kepraktisan
dan kebijakan masih belum seiring.
 Sebagai penutup saya tidak akan membuat
kesimpulan karena masing-masing mitra pelaksana
program dan mitra local telah menyampaikan best
practice dan lesson learnednya
KESIMPULAN
NO URAIAN
1 Masing-masing mitra menyampaikan semua kegiatan pendukung program
keluarga berencana sesuai dengan dukungan dana yang diberikan pada
mereka
2 Moderator tidak menyimpulkan seluruh masukan peserta karena sudah
cukup jelas, namun memberi semangat bahwa kemungkinan dukungan dana
dari BMGF akan tetap ada untuk program selanjutnya
3 Diperlukan tindak lanjut pasca donasi mengingat masih banyak kendala yang
perlu diatasi atau diteruskan best practice yang sudah dilaksanakan oleh
mitra pelaksana dan mitra local

RENCANA TINDAK LANJUT


NO URAIAN TINDAK LANJUT WAKTU PELAKSANA
1 Fasilitasi Kompetensi Bidan melalui Minggu ke-4
MONIKA akan diiformasikan kepada PP Agustus 2022 DITTAS BKKBN
IBI melalui surat dari BKKBN
2 Koordinasi dengan yayasan cipta terkait September DITTAS -YC
mitra kerja yang sudah berkontribusi 2022
dalam program KBKR

Disetujui oleh: Dibuat oleh :

Martin Suanta, SE, M.Si dr. Ari Widiastuti


Direktur Bina Kualitas Notulis
Pelayanan KB
DOKUMENTASI KEGIATAN
ICIFPRH KEDUA DI YOGYAKARTA
RABU, 24 AGUSTUS 2022

Anda mungkin juga menyukai