Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fina Kartika Sari

NIM : 20080554014
Kelas : PE 2020B

PERTEMUAN 4 OKTOBER 2022


1. Bagaimana menurut Saudara/i dengan Utang yang dilakukan Pemerintah saat ini?
Jawaban:
Utang pemerintah hingga posisi akhir Agustus 2022 telah mencapai Rp 7.236,61 triliun.
Angka itu naik sekitar 1,01 persen atau Rp 73,49 triliun dari posisi Juli 2022 sebesar Rp
7.163,12 triliun. Kerena keterbatasan tabungan domestik untuk membiayai APBN
menyebabkan Pemerintah melakukan utang luar negeri. Menurut saya, utang luar negeri
yang terus membesar tanpa diikuti dengan pengelolaan yang berhati-hati dapat menjadi
ancaman yang serius bagi pembangunan ekonomi negara. Hal tersebut telah dirasakan saat
krisis ekonomi yang dimulai pada pertengahan tahun 1997. Pemerintah hendaknya
mengusahakan agar belanja yang dilakukan negara lebih efisien agar utang luar negeri yang
dilakukan Pemerintah tidak hanya digunakan untuk kepentingan konsumtif.

2. Apa yang Saudara/i lakukan terhadap APBN apabila menjadi Menteri Keuangan Ketika
menghadapi pandemi Covid-19?
Jawaban:
Apabila saya menjadi seorang Menteri Keuangan ketika menghadapi pandemi Covid-19
saya akan mengubah postur dan rincian APBN, lebih memprioritaskan penggunaannya
untuk penanganan pandemi COVID-19 serta dampak yang ditimbulkannya berupa
ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan stabilitas sistem keuangan
dengan fokus pada belanja kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan
perekonomian. Selain itu, untuk Anggaran Belanja TKDD, dengan menentukan bahwa
Anggaran Dana Desa dapat digunakan antara lain sebagai dana jaring pengaman sosial di
desa berupa bantuan langsung tunai kepada penduduk miskin di desa dan kegiatan
penanganan wabah COVID-19.

3. Sebutkan dan jelaskan jenis dukungan yang diberikan oleh APBN untuk Pemulihan
Ekonomi Nasional?
Jawaban:
1) Penanganan Kesehatan, yaitu insentif nakes serta belanja intervensi penanganan
Covid-19 (sarpras, biaya klaim, dan vaksin)
2) PERLINSOS, dukungan daya beli untuk menekan laju peningkatan kemiskinan
dan kesenjangan Target untuk KPM pada DTKS, pekerja terdampak, serta peserta
dan tenaga didik
3) Program Prioritas, merupakan program untuk dukungan pemda serta K/L dalam
proses pemulihan ekonomi
4) Dukungan UMKM dan Korporasi, menopang permodalan dan cashflow UMKM
agar tetap survive dan dapat melakukan jump start pada masa pemulihan ekonomi
dan dukungan korporasi melalui BUMN dan penjaminan kredit modal kerja
5) Insentif Usaha, yaitu insentif perpajakan untuk menjaga keberlangsungan dunia
usaha serta daya beli masyarakat (PPh 21 DTP)

4. Sebutkan asumsi-asumsi makro yang dipakai dalam penyusunan APBN?


Jawaban:
Asumsi-asumsi makro yang dipakai dalam penyusunan APBN, yaitu
1) Pertumbuhan ekonomi
2) Inflasi
3) Nilai tukar rupiah
4) Tingkat suku bunga
5) Harga minyak
6) Lifting minyak
7) Lifting gas

5. Jelaskan secara singkat proses penyusunan APBN?


Jawaban:
a) Tahap 1: Perencanaan dan penetapan RAPBN yang disusun oleh
kementerian/lembaga yang menghasilkan rencana kerja pemerintah yang
mengacu pada asumsi dasar ekonomi makro.
b) Tahap 2: Pembahasan dan penetapan APBN yang dilakukan pemerintah dan DPR
dengan pertimbangan masukan DPD.
c) Tahap 3: Pelaksanaan dan pengawasan APBN.
d) Tahap 4: Pertanggungjawaban pelaksanaan APBN yang disampaikan oleh
presiden selambat-lambatnya 6 bulan setelah anggaran berakhir.

PERTEMUAN 11 OKTOBER 2022


1. Apa yang dimaksud dengan desentralisasi fiskal?
Jawaban:
Desentralisasi fiskal adalah penyerahan sebagian urusan (kewenangan fiskal) dari
pemerintahan pusat kepada pemerintah daerah.

2. Sebutkan 4 pilar yang terdapat dalam UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan
keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah?
Jawaban:
4 pilar yang terdapat dalam UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, yaitu:
1) Ketimpangan vertikal dan horisontal yang menurun
2) Penguatan local taxing power
3) Peningkatan kualitas belanja daerah
4) Harmonisasi belanja pusat dan daerah

3. Sinergi pendanaan dalam pembangunan infrastruktur di daerah dapat berasal dari APBD
dan Non APBD? Sebutkan sumber pendanaan yang berasal dari non APBD?
Jawaban:
Sumber pendanaan yang berasal dari non APBD, yaitu:
 BUMN/BUMD;
 KPBU; dan/atau
 Kerja Sama Daerah
 Belanja K/L

4. Sebutkan upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam optimalisasi penerimaan Pajak


Daerah dan Retribusi Daerah?
Jawaban:
1) Penyempurnaan Perda dan Perkada terkait administrasi perpajakan daerah agar
sejalan dengan UU HKPD dan peraturan pelaksananya.
2) Perencanaan Penerimaan PDRD yang optimal dengan diiringi rencana aksi dalam
rangka ekstensifikasi dan intensifikasi perpajakan daerah.
3) Pengaturan skema Reward & Punishment yang transparan bagi wajib pajak dalam
rangka peningkatan Tax compliance
4) Pembenahan organisasi menjadi berbasis fungsi:
 Pelayanan
 Penagihan
 Pemeriksaan
 Pengawasan dan Konsultasi
 Ekstensifikasi
 Pengolahan Data dan Informasi (termasuk akselerasi manajemen dan
pemanfaatan data dan informasi)
5) Peningkatan kualitas SDM yang masih perlu ditingkatkan melalui pelatihan
(training) baik yang diselenggarakan oleh DJPK, Universitas, maupun secara in-
house oleh Pemda sendiri.
6) Pengembangan Sistem Pajak Daerah dan pemanfaatan data pihak lain

5. Untuk meningkatkan kualitas pengalokasian belanja daerah agar lebih produktif dan
fokus pada layanan dasar kepada masyarakat dan mandatory spending, sehingga terjadi
akselerasi pemerataan kualitas layanan publik dan kesejahteraan di daerah maka dalam
UU Nomor 1 Tahun 2022 terdapat pengaturan batasan belanja pegawai dan belanja
infrastruktur pelayanan publik dalam APBD. Jelaskan batasan yang dimaksud?
Jawaban:
• Batasan besaran belanja pegawai (maks 30% dr APBD tidak termasuk tunjangan
Guru yang berasal dari TKD)
• Masa transisi penyesuaian porsi belanja pegawai (5 tahun)
• Fleksibilitas dalam melakukan penyesuaian pasca transisi

Anda mungkin juga menyukai