MODUL MATERI – 04
Mekanisme dan Siklus Penyusunan Anggaran Negara APBN
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa diharapkan:
1) Mampu menguasai perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional
2) Mampu menguasai mekanisme penyusunan anggaran pendapatan dan belanja
negara
3) Mampu menguasai siklus penyusunan anggaran pendapatan dan belanja negara
Fungsi APBN:
Sebagai instrument akuntabilitas, manajemen, dan kebijakan ekonomi.
Anggaran sebagai instrumen kebijakan ekonomi anggaran berfungsi untuk
mendorong terwujudnya pertumbuhan dan stabilitas perekonomian serta
pemerataan pendapatan.
1
MODUL MATERI
PENGANGGARAN ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
2
MODUL MATERI
PENGANGGARAN ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
Struktur APBN dituangkan format I-account. Dalam beberapa hal, isi dari I-account
sering disebut postur APBN. Sebelum menggunakan format I-Account, Format
APBN berupa T- Account (pencantuman untuk penerimaan berada di sebelah kiri
dan belanja di sebelah kanan serta menggunakan prinsip anggaran berimbang dan
dinamis).
Sedangkan I-Account (pencantuman pendapatan dan belanja berada pada satu
kolom, sehingga dapat terlihat besaran surplus/ defisit yang didapat dari besaran
pendapatan negara dikurangi besaran belanja negara, jika terdapat defisit maka
besaran pembiayaan untuk menutupinya dapat dilihat).
Apa Manfaat APBN dengan Format I-Account?
a. meningkatkan transparansi dalam penyusunan APBN,
b. mempermudah pemantauan dalam pelaksanaan pengelolaan APBN,
c. memudahkan analisis komparasi dengan APBN pada negara-negara lain
karena sudah sesuai dengan standar internasional Government Finance
Statistics (GFS),
d. memudahkan pelaksanaan desentralisasi fiskal dan perimbangan keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Perbedaan Format APBN T-Account dan I-Account?
Format APBN T-Account Format APBN I-Account
1. Anggaran Rutin & Anggaran Pembangunan Anggaran Terpadu
2.Pendekatan Sektor : 2. Pendekatan Fungsi: Fungsi/Sub Fungsi,
Sektor/Subsektor/Program (berbeda ant Program, Kegiatan
Rutin & Proyek) 3. Klasifikasi Ekonomi : Menurut Jenis
3. Klasifikasi Ekonomi : Belanja Rutin menurut Belanja
Jenis & Belanja Pembangunan menurut
Sektor 4. Pengelola Anggaran : Kementerian
4. Pengelola Anggaran : Instansi untuk sebagai Pengguna Anggaran, Satuan Kerja
Belanja Rutin & Proyek/Bagian Proyek untuk sebagai Kuasa Pengguna Anggaran
Belanja Pembangunan 5. Dokumen Anggaran : RKA-KL
5. Dokumen Anggaran : SatuanAnggaran DIPA
DUK/DUP/LK dan Satuan DIK/SKOR/DIKS
untuk Belanja Rutin
DIP/SKOP/DIPP untuk Belanja Pembangunan
Tambahan Perbedaan untuk Pinjaman Proyek:
Pada T-account, pinjaman proyek bersifat in-out yaitu masuk dalam penerimaan
negara sebagai penerimaan pembangunan dan juga masuk dalam pengeluaran
negara sebagai pengeluaran pembangunan.
Selain itu pembayaran bunga dan cicilan utang pada T-account dijadikan satu
dalam pengeluaran rutin.
Pada I-account pinjaman proyek dimasukkan dalam pembiayaan anggaran.
sedangkan pada I-account pembayaran bunga utang dan cicilan utang terpisah,
yaitu pembayaran bunga utang termasuk dalam belanja negara (Belanja
Pemerintah Pusat), sedangkan pembayaran utang/ pembayaran cicilan pokok
termasuk dalam pembiayaan anggaran.
Akibatnya untuk tahun yang sama jumlah penerimaan maupun pengeluaran pada
APBN format T-account berbeda dengan APBN format I-account, namun secara
kumulatif jumlahnya sama.
3
MODUL MATERI
PENGANGGARAN ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
4
MODUL MATERI
PENGANGGARAN ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
Gambar 3. I-Account Ringkas dan Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBN TA 2010 – 2013
(Sumber: Direktorat Penyusunan APBN, Kemenkeu, 2014
5
MODUL MATERI
PENGANGGARAN ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
6
MODUL MATERI
PENGANGGARAN ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
b) Penetapan/Persetujuan APBN
Kegiatan penetapan dilakukan pada APBNt-1, sekitar bulan Oktober-
November. Kegiatan dalam tahap ini berupa pembahasan Rancangan APBN
dan Rancangan Undang-undang APBN serta penetapannya oleh DPR.
c) Pelaksanaan APBN
Kegiatan pelaksanaan APBN dilaksanakan mulai 1 Januari - 31 Desember pada
tahun berjalan (APBNt).
7
MODUL MATERI
PENGANGGARAN ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
8
MODUL MATERI
PENGANGGARAN ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
Sumber:
Azzura, S.N. 2020. “Sri Mulyani Usul SPN 3 Bulan Sebagai Acuan Asumsi Makro Diganti”
https://www.merdeka.com/uang/sri-mulyani-usul-spn-3-bulan-sebagai-
acuan-asumsi-makro-diganti.html diakses 7 Oktober 2020.