PENGANGGARAN
Kebijakan Umum Perencanaan dan Penganggaran
• 3. Swasta/Masyarakat: Community Social Responsibilty (CSR), melalui sistem jaminan sosial nasional
• Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang berurutan dan harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara
efektif dan efisien.
• Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) adalah proses penyusunan rencana kegiatan tingkat Puskesmas untuk tahun
yang akan datang, dilakukan secara sistematis untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.
• PTP Terpadu adalah suatu pendekatan perencanaan tingkat Puskesmas yang mana komponen perencanaan terpadu
dipakai sebagai dasar analisa semua program kesehatan dasar Puskesmas dan penentuan kampung prioritas
serta penentuan kegiatan terpilih untuk dimasukkan ke dalam Rencana UsulanKegiatan (RUK) Puskesmas.
PUSKESMAS MEMILIKI BERBAGAI SUMBER PEMBIAYAAN DALAM PELAKSANAAN
KEGIATANNYA. MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009, UPAYA KESEHATAN
DIBIAYAI DARI SUMBER ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA (APBN) DAN
ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH (APBD) YANG ADA DI BERBAGAI SEKTOR
• Dana Dekonsentrasi,
• Dana Bagi Hasil (DBH),
• Pajak Rokok misalnya sudah diatur untuk sebagian dipergunakan untuk kesehatan.
• Dana Desa sebagian harus dipergunakan untuk kegiatan kesehatan di tingkat desa, utamanya untuk pemberdayaan
masyarakat.
• Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membiayai kegiatan UKM.
FUNGSI PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS TERPADU
Kebijakan pembiayaan kesehatan diatur dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan yang juga dikutip dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional (SKN). Keduanya membedakan dengan jelas sumber pembiayaan untuk
program UKM dan UKP, yaitu sebagai berikut:
A. Ayat 114. Pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat merupakan barang publik (public
good) yang menjadi tanggung jawab pemerintah, sedangkan untuk pelayanan kesehatan
perorangan pembiayaannya bersifat privat, kecuali pembiayaan untuk masyarakat miskin dan
tidak mampu menjadi tanggung jawab pemerintah.
B. Ayat 115. Pembiayaan pelayanan kesehatan perorangan diselenggarakan melalui jaminan
pemeliharaan kesehatan dengan mekanisme asuransi sosial yang pada waktunya diharapkan
akan mencapai Universal Health Coverage (UHC) sesuai dengan Undang-undang Nomor 40
Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-undang Nomor 24
Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH ADALAH KESELURUHAN. KEGIATAN YANG MELIPUTI PERENCANAAN,
PENGANGGARAN, PELAKSANAAN, PENATAUSAHAAN, PELAPORAN, PERTANGGUNGJAWABAN, DAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAERAH SESUAI DENGAN PASAL 1 ANGKA 2 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 12 TAHUN 2019 TENTANG
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH.
1. Penyusunan dan Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran- SKPD (DPA-SKPD) dan Anggaran Kas
2. Pembuatan Surat Penyediaan Dana (SPD)
3. Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran-Uang Persediaan (SPP- UP) dan Penerbitan Surat Perintah Membayar-Uang Persediaan (SPM-
UP)
4. Penerbitan dan Pencairan Surat Perintah Pencairan Dana-Uang Persediaan (SP2D-UP)
5. Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran-Ganti Uang Persediaan (SPP-GU) dan Penerbitan Surat Perintah Membayar-Ganti Uang
Persediaan (SPM-GU)
6. Penerbitan dan Pencairan Surat Perintah Pencairan Dana-Ganti Uang Persediaan (SP2D-GU)
7. Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran-Tambahan Uang Persediaan (SPP-TU) dan Penerbitan Surat Perintah Membayar- Tambahan
Uang Persediaan (SPM-TU)
8. Penerbitan dan Pencairan Surat Perintah Pencairan Dana- Tambahan Uang Persediaan (SP2D-TU)
9. Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran-Langsung (SPP-LS) dan Penerbitan Surat Perintah Membayar-Langsung (SPM-LS) Gaji dan
Tunjangan
10. Penerbitan dan Pencairan Surat Perintah Pencairan Dana- Langsung (SP2D-LS) Gaji dan Tunjangan
11. Pengajuan SPP-LS dan Penerbitan SPM-LS Barang dan Jasa
12. Penerbitan dan Pencairan SP2D-LS Barang dan Jasa
13.Pengajuan SPP-LS dan Penerbitan SPM-LS BArang dan Jasa Non Pihak Ketiga, Belanja
PPKD dan Pengeluaran Pembiayaan
14.Penerbitan dan Pencairan SP2D-LS Barang dan Jasa Non Pihak Ketiga, Belanja Pejabat
Pengelola Keuangan daerah (PPKD) dan Pengeluaran Pembiayaan
15.Pelaksanaan Belanja
16.Pembuatan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Pengeluaran
17.Penatausahaan Penerimaan-Pendapatan Daerah melalui Bendahara Penerimaan
18.Penatausahaan Penerimaan-Pendapatan Daerah melalui Bendahara Penerimaan Pembantu
19.Penatausahaan Penerimaan-Pendapatan Daerah melalui Bank Kas Daerah
20.Penatausahaan Penerimaan-Pendapatan Daerah melalui Bank lain
21.Penatausahaan Bendahara Penerimaan
22.Penatausahaan Bendahara Penerimaan Pembantu
DALAM PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2006
TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH, TAHAPAN AKUTANSI DAN
PELAPORAN KEUANGAN DAERAH;
a) Perencanaan ialah suatu proses pemikiran secara menyeluruh, rasional dan terpadu dalam menentukan tindakan kegiatan apa saja yang dilakukan pada masa yang
akan datang dalam rangka pencapaian tujuan/ sasaran.
b) Dalam konsep perencanaan Pembangunan Nasional, Proses perencanaan terdiri atas (1) perencanaan teknokrat; (2) perencanaan partisipatif; (3) perencanaan top-
down; (4) perencanaan bottom up .
c) Dalam konteks pembangunan kesehatan Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang berkembang di
masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Suatu perencanaan akan menjadi efektif jika dalam perumusan masalah didasarkan pada fakta dan data pendukungnya.
d) Hakikat perencanaan adalah pemecahan masalah (problem solving). Suatu proses yang terdiri dari langkah-langkah yang sistimatis dan berkesinambungan.
Langkah – langkah tersebut adalah analisis keadaan dan masalah, perumusan masalah secara spesifik, penentuan prioritas masalah, penentuan tujuan, penentuan
alternatif untuk mencapai tujuan, menguraikan alternative dan menyusun rencana sumberdaya menjadi rencana operasional.
e) Prinsip perencanaan adalah 5 W dan 1 H
• What : Apa yang terjadi?
• Who : Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu?
• Why : Mengapa hal itu bisa terjadi?
• When : Kapan peristiwa itu terjadi?
• Where : Di mana peristiwa itu terjadi?
• How : Bagaimana peristiwa itu terjadi?
PERENCANAAN IALAH SUATU PROSES PEMIKIRAN SECARA MENYELURUH, RASIONAL DAN
TERPADU DALAM MENENTUKAN TINDAKAN KEGIATAN APA SAJA YANG DILAKUKAN PADA
MASA YANG AKAN DATANG DALAM RANGKA PENCAPAIAN TUJUAN/ SASARAN.
1) Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Ahli-ahli teori perencanaan publik mengemukakan beberapa proses
perencanaan
• Menurut Suzetta (2007) adalah proses perencanaan yang dirancang berdasarkan data dan hasil
pengamatan kebutuhan masyarakat dari pengamat professional untuk menghasilkan perspektif
akademis pembangunan. Pengamat ini bisa pejabat pemerintah, bisa non-pemerintah, atau dari
perguruan tinggi.
• Menurut penjelasan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, “perencanaan teknokrat dilaksanakan dengan menggunakan metoda dan
kerangka pikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu”.
PERENCANAAN PARTISIPATIF
MANFAAT PERENCANAAN :
1. Dengan adanya perencanaan, maka pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan dengan efektif dan
efisien.
2. Dapat mengatakan bahwa tujuan yang telah ditetapkan tersebut, dapat dicapai dan dapat dilakukan
koreksi atas penyimpangan- penyimpangan yang timbul seawal mungkin.
3. Dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul dengan mengatasi hambatan dan ancaman
4. Dapat menghindari adanya kegiatan pertumbuhan dan perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.
FUNGSI PERENCANAAN :
• suatu proses pengambilan keputusan sehubungan dengan hasil yang diinginkan, dengan penggunaan sumber daya
dan pembentukan suatu sistem komunikasi yang memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil akhir serta
perbandingan hasil-hasil tersebut dengan rencana yang dibuat.
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN
SECARA SISTIMATIS
PERENCANAAN PENGANGGARAN
ANALISI
S
1. CAK
PENDATAA
N 1. PROGRAM
PIS- 2. IKS DAN
PK 3. INTERVENS KEGIATAN
DATA/ I PROGRAM 2. URAIAN
INFORMAS AKSI
I 4. DUKMAN KEGIATAN
5. LAIN-LAIN
APBD
PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA URAIAN
KEGIATAN
PROGRAM INDONESIA SEHAT MELALUI
PENDEKATAN KELUARGA
MANAJEMEN
PENDEKATAN KELUARGA DI PUSKESMAS
POLA KEPEMIMPINAN
P1 P2 P3
PENGAWASAN,
PENYUSUNAN RUK IMPLEMENTASI PENGENDALIAN &
KUNJUNGAN INPUT DATA PADA
PERSIAPAN FORM TERCETAK
SECARA EVIDANCE INTERVENSI PENILAIAN
BASED
RUMAH ATAU PENDEKATAN
PERMASALAHAN KINERJA
YG SDH DISEPAKATI PUSKESMAS,
ELEKTRONIK KELUARGA DENGAN SBG PRIORITAS PERUBAHAN IKS
(APLIKASI) TETAP MELIHAT
MASALAH PADA LEVEL
DATA2 PROGRAM
KELUARGA SAMPAI
LEVEL PUSKESMAS
Sosialisasi, Kunjungan Rumah Tabulasi & analisis Triangulasi & Analisis Lokmin bulanan dan atau
pengorganisasian Promkes tribulanan
dan integrasi Intervensi Awal 33
program P1 : Perencanaan P2: Pengerakan Pelaksanaan P3: Pengawasan Pengendalian dan Penilaian
URAIAN KIEGIATAN
PENGAWASAN,
PENYUSUNAN RUK IMPLEMENTASI PENGENDALIAN &
PERSIAPAN KUNJUNGAN INPUT DATA PADA SECARA EVIDANCE INTERVENSI PENILAIAN
FORM TERCETAK BASED
RUMAH PERMASALAHAN KINERJA
ATAU PENDEKATAN YG SDH DISEPAKATI PUSKESMAS,
ELEKTRONIK KELUARGA DENGAN SBG PRIORITAS PERUBAHAN IKS
(APLIKASI) TETAP MELIHAT MASALAH PADA LEVEL
DATA2 PROGRAM
KELUARGA SAMPAI
LEVEL PUSKESMAS
• INTEGRASI PROGRAM
• MEWUJUDKAN TOTAL COVERAGE
• PENDEKATAN WILAYAH
PENGANGGARAN PIS-PK
DALAM APBD
KEDUDUKAN PUSKESMAS (ORGANISASI)
DINKE
S
KADINK
ES
SETDI
N
SES
&KASUBAG
PUSKESMAS
KAPUSK
KEDUDUKAN PUSKESMAS
DALAM SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
KADINKES
PA
BIDANG BIDANG
KPA/PPTK/BP KPA/PPTK/BP
MULAI
DISINI
DES-2023 OKT-NOP 2023 AGUST-SEPT 2023
RKA YG
PUSKESMAS
BUAT
PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN
ANGGARAN (RKA)
1. Setiap puskesmas agar dapat memenuhi kebutuhan kegiatan diharapkan
menyusun RKA sendiri-sendiri dengan alur sesuai ketentuan
2. RKA puskesmas BLUD atau puskesmas yang ditetapkan sebagai satker
akan menjadi RKA tersendiri sedang puskesmas lainnya akan digabung
dengan RKA dinas kesehatan
3. Besaran pagu alokasi untuk penyusunan RKA berdasarkan alokasi tahun
sebelumnya apabila belum mendapat informasi pagu
4. Alokasi anggaran dalam menyusun anggaran berasal dari semua sumber
pembiayaan yang masuk ke puskesmas
JENIS RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
4 Pendapatan Daerah
4 2 Dana Perimbangan
4 2 3 Dana Alokasi Khusus
4 2 3 xx Dak Non Fisik
4 2 3 xx xx Bantuan Operasional Kesehatan
4 2 3 xx xx Jampersal
4 2 3 xx xx Akreditasi
KODE REKENING BELANJA
48
5 BELANJA DAERAH
5 2 BELANJA LANGSUNG
PROGRAM/KEGIATAN
5 2 1 xx xx Belanja Pegawai
5 2 2 xx xx Belanja Barang/Jasa
5 2 3 xx xx Belanja Modal
PROGRAM DAN KEGIATAN
49
1 02 KESEHATAN
1 02 06 33 BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN
1 02 06 33 01 Dukungan operasional YANKES
1 02 06 33 02 Jampersal
1 02 06 33 03 Akreditasi Puskesmas
organisasi
5 BELANJA DAERAH
5 2 1 02 02 Belanja Pegawai
5 2 2 15 03 Belanja transport perjalan
obyek
Rincian obyek
KODE REKENING BELANJA PEGAWAI
51
5 2 1 BELANJA PEGAWAI
5 2 1 01 Honorarium PNS
5 2 1 01 01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan
Honorarium Tim Pengadaan Barang
5 2 1 01 02
dan Jasa
5 2 1 01 03 Dst…………………………………
5 2 1 02 Honorarium Non PNS
Honorarium Tenaga
5 2 1 02 01
Ahli/Instruktur/Narasumber
Honorarium Pegawai Honorer/tidak
5 2 1 02 02
tetap
5 2 1 02 03 Dst…………………………………
KODE REKENING BELANJA BARANG DAN JASA
52
5 2 2 15 03 Dst………………………………..
BELANJA BARANG DAN JASA
54
5 2 2 06 01 Belanja cetak
5 2 2 06 02 Belanja penggandaan
5 2 2 06 03 Dst………………………………
5 2 2 22 Dst…………..
Disini dibuka peluang untuk
5 2 2 22 01 belanja barang dan jasa
lainnya yg belum tertampung
5 2 2 22 02
PASAL 52 PERMNDAGRI N0 59 TAHUN 2007
• Belanja barang/jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa belanja barang pakai
habis, bahan/material, jasa kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan bermotor,
cetak/penggandaan, sewa rumah/gedung/gudang/parkir, sewa sarana mobilitas, sewa
alat berat, sewa perlengkapan dan peralatan kantor, makanan dan minuman, pakaian
dinas dan atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus dan hari-hari tertentu, perjalanan
dinas, perjalanan dinas pindah tugas dan pemulangan pegawai, pemeliharaan, jasa
dan lain-lain pengadaan barang/jasa, dan belanja
konsultansi,
lainnya yang sejenis.
BELANJA MODAL
56
5 2 3 Belanja modal