Anda di halaman 1dari 67

MANAJEMEN SPA

PUSKESMAS
HANDAYANTO

LATKESMAS MURNAJATI
LAWANG

E MAIL handayantohand46@gmail.com
TUJUAN UMUM

SETELAH MEMPELAJARI MATERI INI

PESERTA MAMPU MEMAHAMI


PENGELOLAAN SARANA, PRASARANA
DAN ALAT KESEHATAN DI PUSKESMAS.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
Setelah mempelajari materi ini peserta mampu:
 Menjelaskan siklus pengelolaan Sarana, Prasarana dan
 Alat kesehatan secara umum di Puskesmas
 Menjelaskan dasar perencanaan untuk di usulkan
dan di tindaklanjuti
 Menjelaskan Pemeliharaan SPA sesuai dengan waktu
dan kondisi serta ketersediaan sumberdaya
Menjelaskan pencatatan sebagai inventaris dengan
menggunakan Aplikasi ASPAK dan menggunakan
data dalam Aplikasi ASPAK sebagai pelaporan.
PERMASALAHAN MANAJEMEN
SPA
 Belum tersedianya Sumberdaya manusia dalam
pemeliharaan Alat Kesehatan di Puskesmas.
 Berbedanya persepsi para pelaku pembangunan kesehatan
terhadap sarana, prasana dan alat kesehatan.
 Masih rendahnya ketersedian Alat Kesehatan sebagai
penunjang pelayan kesehatan yang berkualitas.
 Masih terbatasnya kapasitas pengelolaan Alat kesehatan di
daerah. Hal ini ditunjukkan masih belum terpenuhi
ketersediaan tenaga elektromedik di fasilitas pelayanan
kesehatan di Kabupaten/kota, baik dari segi jumlah, maupun
segi profesionalisme.
MANAJEMEN SPA
DI PUSKESMAS
• Acuan langkah dan tindakan yang diperlukan dalam
pengelolaan peralatan medis dari mulai perencanaan,
pengadaan, instalasi dan penerimaan, penggunaan,
pemeliharaan dan penghapusan.
MANAJEMEN SPA PUSKESMAS
Rangkaian Kegiatan Sistematis Untuk
Mempertahankan Dan Memenuhi
Standar Fasilitas Puskesmas Yang Efektif
Dan
Efisien

Peningkatan Akses
d a n Mutu Fasilitas
Puskesmas
BEBERAPA ISTILAH: (1)
Pemeliharaan
Suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menjaga
peralatan medis bermutu, aman dan laik pakai.

Kalibrasi
Kalibrasi adalah memastikan hubungan antara besaran yang
ditunjukkan oleh suatu alat ukur atau sistim pengukuran atau besaran
yang diabadikan pada suatu bahan ukur dengan besaran yang
sebenarnya dari besaran yang diukur
BEBERAPA
Uji Coba
ISTILAH: (2)
 Pengujian alat secara keseluruhan, melalui uji bagian-bagian alat dengan
beban sebenarnya (misalnya pasien), setelah uji fungsi dilakukan dengan
hasil baik. Uji coba dilaksanakan oleh operator
 yang telah dilatih, untuk membiasakan penggunaan alat sesuai prosedur
kerjanya dalam waktu tertentu atau berdasarkan jumlah pemakaian.
Uji Fungsi
 Pengujian alat kesehatan secara keseluruhan, melalui uji bagian- bagian alat
dengan kemampuan maksimum (secara teknis saat itu) tanpa beban
sebenarnya, sehingga dapat diketahui kinerja dan kemampuan alat dalam hal
fungsi komponen dan keluaran. Uji fungsi dilaksanakan sebelum alat diterima
oleh Panitia Penerima Barang.
Uji Keselamatan
 Uji keselamatan adalah suatu bentuk pengujian yang dilakukan terhadap
produk untuk memperoleh kepastian tidak adanya bahaya
 yang ditimbulkan sebagai akibat penggunaan produk tersebut.
PERENCANAAN SARANA
PRASARANA ALAT
KESEHATAN (SPA)
Perencanaan Dan Penilaian Kebutuhan

 Penilaian Kebutuhan
Penilaian kebutuhan ( need assessment ) adalah
proses untuk menentukan dan mengatasi kesenjangan
antara situasi atau kondisi saat ini dengan situasi atau
kondisi yang diinginkan
PENGGANTIAN PERALATAN MEDIS
DILAKUKAN KARENA FAKTOR
• Perkembangan teknologi
• Kesesuaian terhadap standard keselamatan/regulasi
• Biaya pemeliharaan yang tinggi (batas biaya
pemeliharaan)
• Ketersediaan suku cadang
• Kesesuaian dengan Pelayanan kesehatan
• Pelaksanaan Penilaian Kebutuhan Alat Kesehatan Diatur
dalam standar prosedur operasional
memuat:
 Peran para pihak terkait pengguna, pemelihara dan
kepala Puskesmas.
TAHAP PERENCANAAN KEBUTUHAN
MEMBUTUHKAN DATA & INFORMASI:
 Inventori Alat Kesehatan meliputi:
  Jenis
 Spesifikasi
  Jumlah
 Harga
 Tahun pengadaan Kondisi Alat
Kesehatan
 Kualitas Alat Kesehatan meliputi:
 Frekuensi kerusakan
 Lama perbaikan
 Suku cadang
 Biaya pemeliharaan.
 Kinerja Alat Kesehatan
 Data pemanfaatan
 Kapasitas alat sesuai spesifikasi.
PENGANGGARAN,
BERSUMBER DARI:

 Pendapatan Nasional Bukan Pajak (PNBP)


 Pendapatan Puskesmas (BLU)
 DAK dan BOK (APBN).
  Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
PRIORITAS PEMENUHAN KEBUTUHAN
MEMPERHATIKAN:
 Tingkat utilitas
Merupakan tingkat penggunaan atau pemakaian alat
Kesehatan pada pelayanan. Hal ini terkait dengan terhadap
banyaknya kebutuhan peralatan tersebut sehingga akan
berpengaruh pada tingkat pelayanan dan penghasilan
Puskesmas
 Pemenuhan Pelayanan
Pemenuhan pelayanan kesehatan di puskesmas harus di
pertimbangkan dengan Permenkes 43 tahun 2019
 Pengembangan Pelayanan
Pengembangan pelayan di Puskesmas dari non
PROGRAM PERENCANAAN SARANA
PRASRANA DAN ALAT KESEHATAN (1)
 Program rencana kebutuhan dan pemenuhan SPA
dalam jangka panjang 5 tahunan disusun berdasarkan
rencana strategi (Renstra) yang didalamnya terdapat: -
-
1. Visi, misi, tujuan dan sasaran yang akan dicapai.
2. Menganalisa dengan matriks SWOT,
untuk mengetahui PKM pada posisi
kuadran berapa,
3.Menentukan Peta strategi yang disusun dengan
menggunakan balance score card yang arahnya pada
kepuasan pelanggan, dan pada posisi penggunaan
keuangan yang efisien, harus di dukung dengan
SDM
 yang kompeten dan komitmen, SPA
PROGRAM PERENCANAAN SARANA
PRASRANA DAN ALAT KESEHATAN (2)
 Renstra berisi : ……………….
- Sasaran strategi di petakan, maka disusun
kunci indikator kinerja berupa target yang
akan
dicapai pada program setiap tahunnya selama
lima tahun.
PROGRAM RENCANA KEBUTUHAN DAN
PEMENUHAN SPA (1)
 Pendahuluan
 Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang
bersifat umum yang masih terkait dengan program.
 Latar Belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan
mengapa program tersebut disusun.Sebaiknya dilengkapi dengan
data-data sehingga alasan diperlukannya program tersebut dapat
lebih kuat.
 Tujuan Umum dan Khusus
Tujuan disini adalah merupakan tujuan program. Tujuan
umum adalah tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan
khusus adalah tujuan secara rinci.
 Kegiatan Pokok dan Rinci Kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah
kegiatan yang harus dilakukan sehinga tercapainya program
tersebut. Karena itu antara tujuan dan kegiatan harus
berkaitan dan sejalan.
PROGRAM RENCANA KEBUTUHAN DAN
PEMENUHAN SPA (2)

 Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk
melaksanakan kegiatan pokok dan rincian kegiatan. Metode
tersebut bisa antara lain dengan melakukan rapat, melakukan
audit, dan lain-lain.
 Sasaran
Sasaran program adalah target per tahun yang spesifik dan
terkur untuk mencapai tujuan-tujuan program. Sasaran program
menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk menetralisir
tujuan tertentu
USULAN PERENCANAAN
PENGADAAN SPA
USULAN BERDASARKAN
KEBUTUHAN
USULAN BERDASARKAN
KONDISI SPA
USULAN ANGGARAN BIAYA
PEMELIHARAAN DINKES
KABUPATEN/ KOTA:
 Memberi Persetujuan
 Menjelaskan Sumber
anggaran
 Pelaksana Pemeliharaan
 Waktu pelaksanaan
 Dll
 Tidak menyetujui/ Tunda
USULAN PERENCANAAN
PERBAIKAN
DINKES KABUPATEN/ KOTA:

 Memberi Persetujuan
 Menjelaskan Sumber
anggaran
 Pelaksana Pemeliharaan
 Waktu pelaksanaan
 Dll
USULAN PERENCANAAN
KALIBRASI DINKES
KAB/KOTA:
 Memberi Persetujuan
 Menjelaskan Sumber anggaran
 Pelaksana Kalibrasi
 Waktu pelaksanaan
 Dll
Pemda berwenang merencanakan kebutuhan SPA sesuai
dengan kebutuhan daerahnya, namun tetap
memperhatikan pengaturan dan pembinaan standar yang
berlaku secara nasional dan merupakan proses yang
terpadu antara stakeholder   terkait diantaranya
penanggung jawab SPA, penanggung jawab program
kesehatan, dan pelaksana pelayanan kesehatan
PEMELIHARAAN SARANA PRASARANA ALAT
KESEHATAN (SPA)

•  Pemeliharaa Alat Kesehatan adalah suatu upaya


yang dilakukan agar Alat Kesehatan selalu dalam
kondisi laik pakai, dapat difungsikan dengan baik
dan menjamin usia pakai lebih lama
PEMELIHARAAN
TERENCANA
 Kegiatan inspeksi
 yaitu kegiatan mengecekan Alat kesehatan sebelum di
operasionalkan atau digunakan kepada kepada
pasien.
 Kegiatan pemeliharaan preventif.
Dimana kegiatan ini Alat kesehatan harus di bersihkan,
diberikan pelumasan, penyetelan, penggantian komponen
 yang minor dan tidak sampai melakukan perbaikan dan
overhoul ,  
 Kegiatan pemeliharaan korektif 
Kegiatan pemeliharaan dengan melakukan kebersihan
dengan penggantian komponen yang besar sehingga
dapat dinyatakan kegiatan perbaikan sampai
overhoul.  
PEMELIHARAAN TIDAK
TERENCANA

 Pemeliharaan tidak terencana adalah kegiatan


pemeliharaan yang tidak terjadwal akibat sarana,
prasarana dan alat kesehatan yang sedang
digunakan mengalami kerusakan akibat
pemeliharaan pencegahan/preventif tidak berjalan
dengan baik.
 Jenis kegiatan pemeliharaan darurat ini harus
diminimalisir agar prinsip efisiensi dan
efektifitas dapat diwujudkan.
PEMBUATAN JADWAL PEMELIHARAAN
(MIN. 2 X SETAHUN)
KEGIATAN PEMELIHARAAN (1)
Persiapan Operasional
 Langkah-langkah yang dilakukan terhadap suatu Alat Kesehatan sebelum
digunakan untuk tindakan pelayanan, dengan mempersiapakan assesori,
maupun bahan operasional agar alat siap dioperasikan. Persiapan ini dilakukan
sebelum alat dihubungkan dengan catu daya.
Pemanasan
 Langkah-langkah yang dilakukan oleh pengguna terhadap Alat Kesehatan,
sebelu melakukan pelayanan.
 Menghubungkan Alat dengan catu daya
 Memberikan waktu yang cukup agar komponen Alat yang perlu aliran
listrik/pemanasan terpenuhi
 Melakukan pengecekan fungsi tombol, selector, indikator, alarm, system
pergerakan dan pengereman.
 Pelaksanaan
 Langkah-langkah yang harus dilakukan terhadap alat selama melakukan
pelayanan, agar tercapai hasil yang optimal. Tata cara pengoperasian yang
harus tersedia pada setiap Alat Kesehatan dan
KEGIATAN
PEMELIHARAAN (2)

Pengemasan dan penyimpanan


 Langkah-langkah ini dilkukan terhadap Alat Kesehatan setelah
selesai melakukan pelayanan, agar Alat Kesehatan selalu siap untuk
pelayanan.
 Pengguna alat harus wajib mencatat beban kerja alat setiap
hari pemakaian.
 Dokumentasikan oleh penanggung jawab Alat Kesehatan
OPERASIONAL/PENGGUNAAN
YANG BENAR

 Pada umumnya peralatan sederhana


  Alat baru/ canggih : perlu pelatihan/ penjelasan
  Ada Prosedur (SOP) / manual yang mudah
dipahami
shg mudah dilaksanakan oleh siapapun
 Terdokumentasi
PEMBERSIHAN DAN
STERILISASI

 mencegah terjadinya infeksi dan penularan suatu


alat kesehatan kepada pasien ataupun
pengguna( user  )
 agar alat tetap terjaga kebersihannya dan siap pakai.
 Penggunaan APD saat pembersihan seperti sarung
tangan tebal, penutup mulut, pelindung mata, dll
 dituangkan kedalam Standar Operasional Prosedur
(SOP).
PENYIMPANAN
 Cara menyimpan (menutup, melipat,
menggulung, dll)
 Tempat penyimpanan (untuk alat – alat
tertentu memerlukan tempat khusus)
 Melindungi alat – alat tertentu, seperti gunting
ujung tajam, pisau/scalpel sisi tajamnya, dll

Membuat Jadwal Kalibrasi


•Menyusun daftar SPA yang wajib dikalibrasi dan
dokumen kalibrasi sudah habis masa
berlaku, segera menyusun jadwal dan
mengajukan ke Sisterlab melalui Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota
PENGADAAN

Penyiapan Spesifikasi, memperhatikan:


 Ijin edar
 Kebutuhan sarana (bangunan/ruangan) 
 Kebutuhan prasarana (listrik, air, gas)
 Ketersediaan suku cadang
 Biaya operasional (listrik, bahan habis pakai)
 Kebutuhan pra-instalasi (pekerjaan sipil, listrik khusus,
perpipaan dan komponen pengaman/keselamatan)
 Dan lain-lain.
 Di luar e-katalog harus membuat justifikasi kebutuhan
alat tersebut (berupa telaahan secara teknis).
LANGKAH – LANGKAH PENYUSUNAN
SPESIFIKASI
 Mencantumkan spesifikasi umum untuk kebutuhan peralatan
kesehatan dan spesifikasi secara khusus/detil untuk peralatan
kesehatan tertentu bila dibutuhkan (contoh: untuk Tensimeter;
dengan Spesifikasi Umum : Air Raksa/Digital/anaeroid,
P o r t a b l e /wallmount/ m o b i l e ); Tensimeter, dengan spesifikasi
khusus :
ukuran manset, dewasa/anak/bayi,ukuran tekanan 0 – 200 mmHg,
dilengkapi dengan buku manual, masa waktu purna jual/garansi)
 Masukan nilai masing-masing parameter untuk setiap jenis
alat kesehatan yang ditawarkan sesuai kebutuhan pengguna.
 Nilai parameter dapat dibuat tetap atau dengan nilai tertentu
 jika memiliki dasar yang kuat (justifikasi klinis) terhadap
pemilihan parameter tersebut.
 Lakukan pengumpulan data spesifikasi peralatan kesehatan
dari beberapa merk yang beredar di Indonesia.
 Membandingkan parameter yang dibutuhkan dengan
informasi ketersediaan spesifikasi berdasarkan penawaran dari
distributor (pemilik ijin edar alkes)
PENYUSUNAN HPS

 Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau


O w n e r s Est imat e (OE) didasarkan pada data
harga pasar setempat yang diperoleh berdasarkan
hasil survei menjelang dilaksanakannya
pengadaan, dan untuk selanjutnya dapat
mengikuti peraturan yang berlaku tentang
pengadaan barang/jasa pemerintah.
PENERIMAAN

 Penerimaan dan pemeriksaan


Suatu rangkaian kegiatan dalam menerima peralatan
puskesmas dari penyedia barang, pengadaan sendiri,
Pemerintah Pusat, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas
Kesehatan Kabupaten/kota dan pihak lainnya. Alat
yang diterima harus diperiksa kelengkapannya baik
jenis, jumlah dan kondisinya serta sesuai dengan
dokumen yang menyertainya (spesifikasi).
KEGIATAN PENERIMAAN DAN
PEMERIKSAAN ALAT
 Kepala puskesmas menunjuk staf untuk penerimaan
dan menyiapkan tempat penyimpanan.
  Alat yang baru diterima langsung diperiksa oleh
Kepala Puskesmas atau staf yang ditunjuk.
 Pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa dokumen
pengiriman barang (Surat Bukti Barang Keluar yang dilengkapi
dengan spesifikasi dan harga). Terlampir.
 Kepala Puskesmas atau staf yang ditunjuk memeriksa atau
meneliti surat pengantar, jenis dan jumlah alat, kemasan, jumlah
harga dan lain-lain.
 Kepala Puskesmas atau staf yang ditunjuk memeriksa keadaan
alat, untuk memastikan bahwa alat dalam keadaan baik, yang
dipastikan dengan melakukan uji fungsi dan uji coba oleh
penyedia disaksikan oleh pengguna. Jika dalam keadaan
rusak, penerima barang boleh menolak.
INVENTARISASI DAN LAPORAN
INVENTARISASI
Inventori merupakan data detil alat kesehatan yang
berkaitan dengan aspek teknis maupun
administrasi setiap tipe/model Peralatan Medis.
Inventori dapat memberikan informasi sebagai
berikut:
 Tech n i cal a s s e s s m e n t , merek dan tipe
peralatan beserta jumlah dan status kondisi
peralatan.
 Memberikan informasi dasar untuk pengelolaan aset,
termasuk membantu penjadwalan pemeliharaan
preventif, penelusuran pemeliharaan, perbaikan, dan
penarikan kembali/ recall  .
 Memberikan infomasi keuangan guna
mendukungan penilaian budget dan ekonomi.
LINGKUP INVENTORI
 Nilai investasi
Prioritas ini memperhitungkan alat kesehatan yang akan dilakukan
inventarisasi berdasarkan harga pada saat pembeliaan yaitu dengan
harga diatas Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah).
 Usia teknis
Inventori pada prinsipnya adalah menginventarsasi data peralatan
untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama. Dengan alat usia
teknis sangat singkat (kurang dari satu tahun) sebaiknya tidak perlu
dilakukan inventarsasi.
Berdasarkan risiko

Inventori dapat dilakukan dengan memprioritaskan minimal


SPA yang memiliki risiko sedang dan tinggi
DATA INVENTORI
DATA INVENTORI
LAPORAN SPA
tim dari Kementerian Keasehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi akan melakukan
 Assessment dalam keberadaan pelayanan pemeliharaan SPA
TATA CARA PELAKSANAAN
PENGHAPUSAN
Usulan penghapusan dari puskesmas sebaiknya disusun dan
dilengkapi dengan keterangan atau data mengenai:
• Identitas dan ciri-ciri barang
• Lokasi/tempat beradanya barang
•Harga saat ini/nilai jual saat ini/nilai residu
• Sebab-sebab/alasan-alasan penghapusan
•Jumlah dan status barang
TATA CARA PELAKSANAAN

PENGHAPUSAN
Kondisi rusak (tidak dapat diperbaiki) atau tidak laik pakai.
Dikumpulkan pada ruangan tertentu di puskesmas untuk memudahkan

proses berikutnya dengan memberikan label pada alat.



Penanggungjawab harian peralatan kesehatan melakukanidentifikasi
status kepemilikan peralatan kesehatan yang akan dihapuskan.
Ka PKM sebagai penanggungjawab umum peralatan kesehatan

menghubungi Pemerintah Daerah setempat (Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota atau Dinas Pendapatan Daerah) setempat tentang
adanya peralatan kesehatan yang rusak dan mengusulkan untuk
dihapuskan.
Bila harga perolehan tidak dicantumkan, Puskesmas dapat menghubungi

Pemda melalui bendaharawan barang masing-masing sesuai dengan


peraturan setempat yang berlaku, ataupun untuk menelusuri harga
perolehan peralatan kesehatan tersebut Pemerintah Daerah memfasilitasi
dan merujuk ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL).
Peralatan kesehatan yang status kepemilikannya tidak jelas, Puskesmas

bisa meminta bantuan Dinkes Kab/kota setempat untuk melakukan


identifikasi dan menetapkan status kepemilikan peralatan kesehatan
tersebut ataupun memfasilitasi ke pusat untuk proses penetapannya
APLIKASI ASPAK
 ASPAK merupakan aplikasi web based sistem
informasi data sarana, prasarana dan peralatan
kesehatan secara on-line. Dengan ASPAK
dimungkin sarana pelayanan kesehatan
khususnya faskes milik pemerintah dapat
menyimpan data SPA secara langsung di server
 ASPAK sehingga monitoring data peralatan
kesehatan dapat dengan cepat dilakukan
 ASPAK BERTUJUAN UNTUK:
•Tersedianya data dan informasi sarana, prasarana
dan peralatan kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan seluruh Indonesia
•Terciptanya pemetaan SPA di Fasyankes.
•Supporting untuk perencanaan SPA
ASPAK BERISIKAN BEBERAPA DATA
YANG HARUS DIISI OLEH PUSKESMAS
MELALUI FITURE DATA UTAMA YAITU:
• Data umum, mencakup data umum sarana pelayanan kesehatan yaitu
alamat, telp, propinsi, kabupaten/kota, jenis puskesmas, status akreditasi,
dll.
• Data Gedung, mencakup luas, tahun pendirian, tahun renovasi,
perizinan(IMB, IPB/SLF/SLO), dll.
• Data Sarana, mencakup data dan kondisi gedung berdasarkan
pelayanan kesehatan yang dilayani
• Data Prasarana, mencakup data prasarana pelayanan kesehatan
seperti data pengelolaan limbah, sumber listrik, air, dll.
• Data peralatan kesehatan, mencakup nama alat, merk, type, no. seri,
harga, kondisi peralatan kesehatan, distributor, dll.
•Sumber Daya Manusia, mencakup nama, tanggal dan tahun lahir, pendidikan,
job description, dll.
• Survey Pertanyaan yang berisikan instrument penilaian terhadap
organisasi dan pengelolaan peralatan kesehatan.
•Laporan Lainnya untuk menuliskan sesuatu kejadian yang tidak diinginkan
seperti kegagalan suatu alat kesehatan ataupun kurang memadainya peralatan
kesehatan sehingga mengganggu pelayanan
 U ntuk mengakses ASPAK memerlukan username serta password yang
dibedakan berdasarakan fungsi institusi tersebut yang disediakan oleh
Kementerian Kesehatan. ASPAK dapat diakses oleh Dinas
Kesehatan Provinsi/Kab/Kota, Rumah Sakit, BPFK dan Puskesmas
yang kesemuanya harus memiliki account yang saat ini disediakan
oleh Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana
Kesehatan ataupun Direktorat terkait.
buku Petunjuk Teknis Cara Pengisian ASPAK( Manual Book ) yang dapat
didownload melalui link di bawah ini :
http://aspak.buk.depkes.go.id/beranda/wp-
content/uploads/downloads/2014/05/Manual -Aspak-user-New.pdf atau
klik beranda pada ASPAK lalu klik halaman download yang ada pada
beranda tersebut.
t elah diintegrasikan dengan usulan perencanaan elektronik( E-Planning )
dan menjadi salah satu syarat agar dapat mengusulkan perencanaan
kebutuhan sarana, prasarana dan alat kesehatan pada pelayanan
kesehatan yang aplikasikan kedalam Sistem Informasi Perencanaan
dan Monitoring(SIPERMON).
 K ewajiban satker dilaksanakan dulu (update data dan mengirim
laporan), selanjutnya menggunakan hak-nya (mengirim usulan
PERENCANAAN PEMENUHAN GAP SPA
FASYANKES MELALUI ASPAK
Kebutuhan

 VERIFIKASI Puskesmas

DESK / PRIORITAS
SISTEM
PEMELIHARAAN

Intervensi Gap
 Pemenuhan fisik SPA 
 Tipe / kelas fasyankes sasaran
 Lokasi dan tingkat kemahalan * ASPAK : Aplikasi Sarana, Prasarana dan Alat
PE RSYARATAN P E L AKS ANAAN
PEMBANGUNAN P K M

KA JIA
N
TEKNI
IM B SLF RT B
S

PEMBANGUNAN
P E RE NCANA AN PELAKSANAAN   PEMANFAATAN
PEMBONGKARAN

PELESTARIAN

P EN D ATAA N

PERATURAN, P E D O M A N , STANDAR T E K N IS

PermenPU No.45 Tahun 2007 (keselamatan, kesehatan, keamanan,


kemudahan
kenyamanan)
TA H A PA N P E M B A N G U N A N P U S K E S M A S

• IDENTIFIKASI INTERNAL MAUPUN EXTERNAL


TERHADAP KEMAMPUAN, PELUANG, ANCAMAN, DAN
TANTANGAN
INISIAS • STUDI KELAYAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAN
I PENGEMBANGAN PKM KE DEPAN DITINJAU HAL DI
PROYE  ATAS
K

• MASTERPLAN (RENCANA INDUK)


• BISNIS PLAN
PERENCANAAN • DETAIL ENGINEERING DRAWING (DED)

• PENGURUSAN PERIZINAN SESUAI DENGAN


PERATURAN YANG BERLAKU
• IZIN MENDIRIKAN PKM, IZIN OPERASIONAL,
PERIZINAN
IMB, DLL
TA H A PA N P E L A K S A N A A N P E K E R J A A N B A N G U N A N
PKM

• PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN


• TEST COMMISIONING DAN TEST UJICOBA 
PELAKSANAAN

• PENGENDALIAN SASARAN PROYEK TERHADAPAN


KETEPATAN MUTU, WAKTU, DAN BIAYA 
• PENGAWASAN TERHADAP PROSES PERENCANAAN
PEMANTAUA DAN PELAKSANAAN
N

• PELAPORAN HASIL PEKERJAAN PELAKSANAAN


• REVIU PELAKSANAAN AKHIR ( P O S T
I M P L E M E N T A T I O N R E V I E W   ) SEBAGAI BAHAN
PENCATATAN
DANPELAPORA PERENCANAAN BERKELANJUTAN
N
PENGADAAN ALAT
KESEHATAN

• Uji
Fungs
• RKS • E Katalog Peneri i
Persiapan Tender
• HPS • Lelang maan • Uji
Coba
• Pelatih
an
PENGOPERASIAN

Bangunan
Keber Inspek
Fungsi
sihan si
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN BANGUNAN DAN
PRASARANA PUSKESMAS
Pemeliharaan
 Kegiatan menjaga keandalan bangunan beserta SPA laik fungsi
 Kartu Pemeliharaan
Perawatan
 Kegiatan memperbaiki atau mengganti bagian bangunan , bahan
bangunan, atau prasarana dan sarananya agar bangunan tetap laik fungsi
 Pemeliharaan Kuratif 
 Kartu Pemeliharaan
PEMELIHARAAN
ALKES
Penyusunan Program
Pemeliharaan
Inspeksi dan pemeliharaan
preventif (IPP)
Pemeliharaan korektif 
Pengujian dan Kalibrasi
Dokumentasi
pemeliharaan
PENARIKAN ( R E C A L L ) DAN PENGHAPUSAN

Recall adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mengatasi
masalah, bila tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku atau dapat
menyebabkan suatu bahaya pada penggunaannya.

Recall dapat berupa :
 Koreksi : Mengatasi masalah peralatan kesehatan di tempat alat
kesehatan tersebut digunakan atau dijual.
 Removal : Mengatasi masalah peralatan kesehatan dengan
menarik alat kesehatan tersebut dari peredaran.

Pengurangan kekayaan negara dapat dilakukan dengan melakukan
penghapusan alat kesehatan dari daftar kekayaan negara yang
harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Penghapusan peralatan kesehatan adalah agar pemanfaatan
peralatan medik efektif dan efesien serta penata usahaan alat
kesehatan akuntabel serta membebaskan Pengguna dan atau
Kuasa Pengguna Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik
barang yang berada dalam penguasaannya.
DOKUMEN
PENDUKUNG
Dokumen Puskesmas Dinkes
 ASPAK v v 
Kartu Inventaris Ruangan (KIR) v 
Pencatatan BMN (Proses  v 
HIBAH, dll)
Kartu Pemeliharaan v 
Laporan Kejadian Hazard/  v 
Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
Sertifikat kalibrasi v  
Master Plan v

 
Detail Engenering D esign ( DED) v  
PENILAIAN
TEKNOLOGI SDM Yang

Kom peten

PP
K
155
Du ku n gan Peny
Kebu tuh an
Infra akit SPA 
struktur
TUGAS

• perencanaan,
• pengadaan,
• instalasi dan penerimaan,
• penggunaan,
• pemeliharaan dan
• penghapusan.

Anda mungkin juga menyukai