A. PENDAHULUAN
B. LINGKUP PEKERJAAN
Pihak Kami akan menyediakan toilet yang memadai baik toilet khusus
pria maupun toilet khusus wanita yang diperkerjakan di dalam atau di
sekitar tempat kerja.
Jika jumlah pekerja lebih dari 15 orang tenaga kerja, maka:
- Kami menyediakan 1 urinal peturasan untuk jumlah pekerja 15
orang, ditambah apabila jumlah pekerja lebih dari 15 orang sampai
dengan tambahan 30 orang maka kami akan tambah satu urinal
peturasan untuk setiap 30 orang tambahan;
- Satu kloset untuk jumlah pekerja kurang dari 15 orang, apabila
jumlah pekerja lebih dari 15 orang sampai dengan tambahan 30
orang maka kami menambah satu kloset ditambah beberapa kloset
untuk setiap 30 orang tambahan.
Toilet pria dan wanita akan dipisahkan dengan dinding tertutup penuh.
Toilet mudah diakses, mempunyai penerangan dan ventilasi yang
cukup, dan terlindung dari cuaca. Toilet dibuat dan ditempatkan
sedemikian rupa sehinga dapat menjaga privasi orang yang
menggunakannya dan terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan.
AIR MINUM
Kami akan menyediakan pasokan air minum yang memadai bagi seluruh
pekerja dengan persyaratan:
Mudah diakses oleh seluruh pekerja dan diberi label yang jelas sebagai
air minum;
Kontainer untuk air minum harus memenuhi standar kesehatan yang
berlaku;
PENERANGAN
Penyediaan penerangan harus di seluruh tempat kerja, termasuk di
ruangan, jalan, jalan penghubung, tangga dan gang. Semua penerangan
dapat dinyalakan ketika setiap orang melewati atau menggunakannya.
Penerangan tambahan harus disediakan untuk pekerjaan detil, proses
berbahaya, atau jika menggunakan mesin.
Penerangan darurat yang memadai.
PEMELIHARAAN FASILITAS
Pihak Kami akan menjamin terlaksananya pemeliharaan fasilitas-fasilitas yang
disediakan dalam kondisi bersih dan higienis, serta dapat diakses secara nyaman oleh
pekerja.
VENTILASI
Seluruh tempat kerja mempunyai aliran udara yang bersih.
Pada kondisi tempat kerja yang sangat berdebu misalnya tempat
pemotongan beton, penggunaan bahan kimia berbahaya seperti
perekat, dan pada kondisi lainnya, Pihak Kami akan menyediakan alat
pelindung nafas seperti respirator dan pelindung mata.
2.D. KETENTUAN BEKERJA PADA TEMPAT TINGGI PEKERJA YANG
BERPENGALAMAN
Bekerja di tempat kerja yang tinggi dilakukan oleh pekerja yang mempunyai
pengetahuan, pengalaman dan mempunyai sumberdaya yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan selamat.
Pelindung
Keselamatan kerja untuk bekerja pada tempat tinggi dapat menggunakan satu
atau beberapa pelindung sebagai berikut: terali pengaman lokasi kerja, jaring
pengaman, sistem penangkap jatuh.
Tangga
Jika tangga akan digunakan, maka Pihak
Kami akan:
Memilih jenis tangga yang sesuai dengan pekerjaan yang akan
dilakukan;
Menyediakan pelatihan penggunaan tangga;
Mengikat bagian atas dan bawah tangga untuk mencegah kecelakaan
akibat bergesernya tangga;
Tempatkan tangga sedekat mungkin dengan pekerjaan;
Tangga digunakan untuk naik ke lantai kerja di atas, kami pastikan
tangga tersebut berada sekurang-kurangnya 1m di atas lantai kerja;
Perancah (scaffolding)
Penyimpanan
Seluruh selang dan aksesoris pemotong harus dibuka ketika pekerjaan
selesai dan disimpan jauh dari tabung.
Tabung harus disimpan dalam posisi jauh dari bahan mudah terbakar
dan sumber api.
Peralatan
Hanya selang yang memenuhi standar yang dapat digunakan. Selang
harus diperiksa setiap hari untuk
memeriksa tanda kerusakan.
Selang yang digunakan harus sependek mungkin. Jika selang harus
disambung akibat adanya bagian yang rusak, gunakan hose coupler dan
hoseclamps.
Jika terjadi kebocoran dan tidak bisa dihentikan, tabung harus
dipindahkan ke tempat aman dan dalam
udara terbuka dan segera kontak suppliernya.
2.G PENGAMANAN
1. Pihak Kami akan bertanggung jawab untuk pelaksanaan
pengamanan pelaksanaan konstruksi dan harus menyediakan anggota
Satuan Pengamanan (SatPam) yang cukup jumlahnya untuk memenuhi
syarat-syarat ini. Tugas dari Satpam Penyedia adalah menjaga
ketertiban dan keamanan di lokasi proyek, melakukan pengawalan,
mengatur lalu lintas dilokasi proyek, mencatat dan memeriksa
kendaraan setiap tamu yang keluar-masuk, dan hal-hal lain yang
dianggap perlu untuk perlindungan pelaksanaan konstruksi didalam
lokasi proyek termasuk perlindungan dan penjagaan peralatan, material
Penyedia, PIHAK PROYEK dan orang-orang yang bekerja serta
berhubungan dengan proyek ini secara terus menerus pada jam kerja
maupun bukan jam kerja siang dan malam selama pelaksanaan
pekerjaan konstruksi ini sampai selesainya seluruh pekerjaan dan telah
diserahterimakan atau Penyedia secara keseluruhan telah
didemobilisasi dari lapangan yang dianggap terakhir dari kedua hal
tersebut
Pihak Kami akan meyakinkan bahwa seluruh karyawan penyedia,
perwakilan penyedia atau Subpenyedia memakai kartu tanda pengenal
yang disediakan oleh penyedia. Kartu harus memperlihatkan identitas
penyedia, subpenyedia, Nomor induk karyawan dan harus selalu
dipakai dilokasi proyek.
Pihak Kami akan meyakinkan bahwa seluruh kendaraan yang
digunakan oleh Penyedia dan subpenyedia termasuk peralatan
penyedia harus diberi label nama dari penyedia atau subpenyedia.
2. SU.3.B. PERSYARATAN
Kami menyediakan fasilitas standard ini ke PIHAK PROYEK Jumlah fasilitas
standard minimum yang harus disediakan antara lain :
Untuk Pihak Kontraktor dan untuk rapat:
- Meja ½ biro
- Kursi
- Filing cabinet
Untuk PIHAK PROYEK :
- Meja ½ biro
- Kursi
- Filing cabinet
- White board
5. SURVEY DAN PENGUKURAN
5.A TITIK KONTROL SURVEY
Penggunaan titik control survey untuk elevasi dan sudut dilapangan
untuk memulai pekerjaan nantinya akan ditentukan oleh
KONSULTAN PENGAWAS ATAU DIREKSI . Pembuatan BM dan
referensi nantinya akan dilakukan oleh Pihak Kami akan setelah
disetujui oleh KONSULTAN PENGAWAS ATAU DIREKSI 2. Setiap
titik control survey yang rusak akibat dari Pihak Kami akan atau
Subpenyedia harus diganti oleh Pihak Kami akan dengan biaya sendiri.
Titik kontrol yang diperbaiki akan diperiksa oleh KONSULTAN
PENGAWAS ATAU DIREKSI atas biaya Pihak Kami akan.
Pihak Kami akan boleh membuat titik kontrol sementara, akan tetapi
masing-masing titik ditempatkan dilokasi yang mantap dan aman dari
gangguan pelaksanaan pekerjaan Pihak Kami akan atau Subpenyedia.
Setiap titik bantu harus secara akurat berhubungan dengan titik control
survey yang permanen.
Masing-masing titik control survey termasuk yang sementara harus
secara rutin diperiksa oleh Pihak Kami akan selama pelaksanaan
konstruksi guna meyakinkan bahwa titik-titik tersebut tidak rusak atau
bergeser.
5.B. SURVEY LAPANGAN
Pihak Kami akan secara bersamaan atau segera setelah memulai setting
out melakukan pengukuran dan menyiapkan profil potongan melintang
dan memanjang dari kondisi lapangan yang ada (0%)sesuai dengan
instruksi dari KONSULTAN PENGAWAS ATAU DIREKSI untuk
persiapan Gambar-gambar Konstruksi ataupun untuk setting out
struktur.
Hasil pengukuran akan diajukan ke KONSULTAN PENGAWAS
ATAU DIREKSI untuk kaji ulang dan persetujuan..
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Penyediaan Fasilitas seperti :
Perancah (scaffolding)
Perancah dengan tinggi lebih dari 5 m dari permukaan dibangun oleh orang yang
mempunyai kompetensi sebagai scaffolder. Seluruh perancah diinspeksi oleh orang
yang berkompeten pada saat: sebelum digunakan, sekurang-kurangnya seminggu
sekali saat digunakan, setelah cuaca buruk atau gangguan lain yang dapat
mempengaruhi stabilitasnya, jika perancah tidak pernah digunakan dalam jangka
waktu lama.
Hasil inspeksi harus dicatat, termasuk kerusakan yang diperbaiki saat inspeksi.
Catatan tersebut ditandatangani oleh orang yang melakukan inspeksi.
Orang yang melakukan inspeksi memastikan bahwa:
Tersedia akses yang cukup pada lantai kerja perancah.
Semua komponen tiang diletakkan di atas pondasi yang kuat dan dilengkapi dengan
plat dasar. Jika perlu, gunakan alas kayu atau cara lainnya untuk mencegah tiang
bergeser dan/atau tenggelam.
Perancah telah terhubung dengan bangunan/struktur dengan kuat sehingga dapat
mencegah runtuhnya perancah dan menjaga agar ikatannya cukup kuat. - Jika
beberapa pengikat telah dipindahkan sejak perancah didirikan, maka ikatan tambahan
atau cara lainnya untuk mengganti harus dilakukan.
Perancah telah diperkaku (bracing) dengan cukup untuk menjaminstabilitas.
Tiang, batang, pengaku (bracing), atau strut belum diindahkan.
Papan lantai kerja telah dipasang dengan benar, papan bersih dari cacat dan telah
tersusun dengan baik.
Seluruh papan harus diikat dengan benar agar tidak terjadi pergeseran.
Tersedia pagar pengaman dan toeboard di setiap sisi dimana suatu orang dapat jatuh.
Perancah didesain dan dibangun untuk menahan beban material, kami pastikan
bebannya disebarkan secara merata.
Tersedia penghalang atau peringatan untuk mencegah orang menggunakan perancah
yang tidak lengkap
Mobilisasi
Setelah penandatanganan kontrak, papan nama proyek dibuat dan dipasangpada lokasi
proyek dengan syarat papan nama proyek tersebut harus dapatdibaca oleh masyarakat di
lokasi pekerjaan. Papan nama proyek dibuatdengan maksud sebagai pemberitahuan, agar
dapat dilihat berapa besar nilai kontrak pekerjaan yang ada, perusahaan yang
mengerjakan, namapekerjaan, nama penyedia jasa, waktu pelaksanaan pekerjaan dan
konsultanyang mengawasi pekerjaan serta instansi terkait. (Contoh Papan nama Proyek)
(Direksi Keet)
a. Pemasangan Bowplank
Membuat Bidang Datar
Untuk membaut bidang datar ("waterpas") pada pekerjaan pengukuran dan leveling
lapangan yang berukuran besar dan luas dapat digunakan pesawat waterpassen,
sedang untuk bangunan yang berukuran kecil seperti rumah tinggal, cukup
menggunakan alat bantu sederhana berupa selang plastik yang diisi dengan air hingga
dua permukaan air dalam selang plastik membentuk bidang datar.
alat penyipat datar sederhana berupa selang plastik yang diisi air hasilnya cukup
akurat, namun untuk bangunan yang berukuran besar, alat bantu tersebut kurang
akurat hasilnya. Hal tersebut disebabkan ukuran panjang selang plastik yang terbatas,
sehingga dapat mengakibatkan hasil dari pelaksanaan pengukuran kurang akurat.
Papan duga pekerjaan pasangan batu (Bouwplank) adalah sebuah benda kerja yang terdiri dari
pasangan papan-papan. Pasangan ini dimaksudkan untuk menempatkan titik-titik hasil
pengukuran yang diperlukan dalam mendirikan suatu bangunan dan membentuk bidang datar.
Agar menghasilkan bentuk bangunan sesuai dengan perencanaan, pemasangan papan juga
harus memenuhi persyaratan:
1. Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah.
2. Berjarak cukup dari rencana galian.
3. Titik hasil uitzet ditempatkan dengan tanda yang jelas.
4. Sisi atas bouwplank harus terletak satu bidang (horizontal) dengan papan bangunan
(bouwplank) yang lain.
5. Letak kedudukan papan bangunan harus seragam (diusahakan menghadap ke
dalam bangunan).
Untuk bangunan besar dan banyak terdapat ruang, pemasangan bouwplank dilaksanakan
mengelilingi seluruh area calon bangunan didirikan, sedang untuk bangunan kecil,
pemasangannya cukup pada lokasi sudut atau pertemuan bangunan.
Titik-titik pada papan bangunan yang menunjukkan dinding tembok dapat dijelaskan dengan
tanda dari paku yang juga berfungsi untuk menarik benang sebagai sumbu tembok. Untuk
menghindarkan kesalahan yang disebabkan letaknya paku, pada kedudukan paku diberi tanda
panah dengan cat/meni. Bidang atas bouwplank harus diketam rata agar bidang atas papan
dapat membentuk bidang datar (bidang waterpas). Bidang atas papan bangunan biasanya
dipasang pada
kedudukan ± 0,00 sebagai duga lantai. Sudut pertemuan papan bouwplank harus benar-benar
siku, karena hal tersebut sebagai acuan untuk kesikuan pertemuan dinding.
Gambar III-5, Pemasangan Bouwplank di Sudut/Pertemuan Dinding
Sambungan papan bouwplak diusahakan terletak pada sumbu patok, sehingga jarak patok
harus memperhitungkan terhadap panjang papan yang akan dipergunakan sebagai bouwplank.
Bila sambungan papan bouwplank terletak di antara patok, maka sambungan papan harus
menggunakan klem.
a. Pekerjaan Persiapan
b. Keadaan Tanah
Pihak Kami berkewajiban untuk memeriksa keadaan lapangan sebelum
mengajukan penawaran, untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas
mengenai keadaan tanah yang akan digali dan diurug, menaksir galian yang
akan dikeluarkan dan tanah urug yang akan dibutuhkan, serta apakah tanah
hasil galian akan kiranya memenuhi syarat untuk dipakai kembali sebagai
tanah urug. Perkiraan ini semata-mata menjadi resiko dari penyedia dan
tidak akan diadakan pertimbangan-pertimbangan dan penyesuaian.
c. Level lapangan
Level lapangan dan titik-titik atau kontur dianggap berlaku pada BM (bench
mark) utama. Bilamana Pihak Kami tidak yakin dengan ketepatan dari peil
pengukuran BM utama maka Pihak Kami menyatakan hal ini secara tertulis
kepada Pengawas/Direksi Lapangan, sebelum penggalian, pengukuran dan
pemadatan dimulai. Klaim ketidaktepatan peil pengukuran tidak akan
dipertimbangkan.
(Galian Tanah)
e. Urugan Tanah
(Urugan Tanah)
g. Urugan pasir
Urugan pasir atau sirtu dilakukan di bawah lantai yang berhubungan
langsung dengan tanah, dengan ketebalan sesuai gambar, termasuk
lantai rabat beton.
Urugan pasir/sirtu disiram air kemudian ditumbuk hingga padat.
Bahan urugan pasir /sirtubersih, dan disetujui oleh Direksi/Pengawas
Lapangan.
2. Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan ini akan meliputi antara lain :
Trimbisan Batu Kosong
Pasangan Pondasi Batu Kali/Karang
BATU KOSONG
Batu tanpa adukan (aanstamping) setinggi 10 -15 cm, harus dipasang tegak
lurus, rapat dan diisi pada rongga-rongga batu. Ukuran batu berdia meter
15-20 Cm
3. Pekerjaan Dinding
Pekerjaan ini akan meliputi antara lain :
Pasangan Dinding Bata
LINGKUP PEKERJAAN
Pasangan Batako ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan dan
pemasangan semua pekerjaan pasangan Bata seperti yang tertera pada gambar.
Pelaksanaan pemasangan Bata harus benar-benar mengikuti garis-garis
ketinggian, bentuk-bentuk seperti yang terlihat dalam gambar-gambar persyaratan
disini.
BAHAN-BAHAN
Bata harus baru, kering, keras, terbuat dari adukan pasir dan semen yang terpilih
sesuai dengan persyaratan berlaku. Bilamana tidak terdapat bahan yang sesuai
standar tersebut diatas, maka Konsultan Pengawas dapat menentukan jenis-jenis
lain yang ada dipasaran lokal dengan persyaratan-persyaratan yang
ditentukannya.
Adukan/ spesi untuk seluruh dinding Bata harus berupa campuran 1 semen : 4
Atau 5 pasir. Spesi khusus berupa "trasraam" dengan campuran 1 semen : 2 pasir
digunakan mulai permukaan beton sloof sampai setinggi 20 cm diatas pemukaan
lantai.
PENGERJAAN DAN PENYIMPANAN
PELAKSANAAN
Pemasangan Bata yang dilaksanakan harus dipasang rata, tegak dan lajur dan
penaikannya diukur tepat dengan tiang lot, dan kecuali bilamana tidak
diperlihatkan dalam gambar-gambar maka setiap lajur naik, Batakoharus putus
sambungan dengan lajur bawahnya. Sebelum pekerjaan pemasangan dilaksanakan
Batakoharus direndam/ dibasahi dengan air dahulu. Beton untuk sloof, kolom
praktis dan ringbalk dipasang untuk setiap luas dinding maksimum 12 m2. Sesuai
jam kerja, seluruh lajur pasangan Bata yang belum selesai, harus ditutup
(dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan cara-cara lain yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas
5. Pekerjaan Beton
b. Pekerjaan Beton
SEMEN:
Semua semen yang digunakan adalah jenis portland Cement sesuai dengan
persyaratan NI-2 pasal Bab 3 Standar Indonesia NI-8 /1964, SII 0013-81
atau ASTM C-150 dan produksi dari satu merk / pabrik.
Menempatkan semen tersebut dalam gudang yang baik untuk mencegah
terjadinya kerusakan, dan tidak boleh ditaruh langsung di atas tanah tanpa
alas kayu.
Penggunaan semen harus sesuai dengan urutan pengirimannya.
(Gambar : Semen)
AGREGAT KASAR :
Berupa batu pecah /Kerikil yang diperoleh dari pemecahan batu atau glian C
dan serta mempunyai ukuran terbesar 2,5 cm.
Agregat Kasar terdiri dari butir-butir yang kasar., keras, tidak berpori dan
berbentuk kubus. Hasil “crushing test “ dari laboratorium yang berwenang
terhadap kubus-kubus beton yang berumur 7, 14, dan 21 hari harus
dilaporkan kepada Konsultan pengawas untuk dimintakan persetujuannya.
AGREGAT HALUS :
Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari mesin
pemecah batu/Galian C dan harus bersih dari bahan organik, lumpur, zat-zat
alkali dan tidak mengandung lebih dari 50% substansi-substansi yang
merusak beton
Pasir laut tidak diperkenankan dipergunakan dan pasir harus terdiri dari
partikel-partikel yang tajam dan keras mempunyai gradasi seperti tabel
berikut :
(Gambar : Argegat Halus)
AIR :
Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung minyak atau
garam serta zat-zat yang dapat merusak beton baja bertulang. Dalam hal ini
sebaiknya digunakan air bersih yang dapat diminum
(Gambar : Air)
BAJA TULANGAN :
Baja tulangan yang digunakan adalah baja polos dan baja ulir dimana harus
memenuhi persyaratan SKNI, dengan tegangan leleh karakteristik (Tau) =
2400 kg/cm2 atau baja U 24, (Tau) = 3900 kg/cm2 atau baja U39, pemberi
tugas atau konsultan, pengawas bila diperlukan, akan melakukan pengujian
test tegangan tarik-putus dan “ Bending” untuk setiap 10 ton baja tulangan,
atas biaya pemborong.
Batang-batang tulangan harus disimpan tidak menyentuh tanah secara
langsung dan dihindari akan penimbunan baja tulangan diudara terbuka.
Kawat ikat berukuran minimal Æ 1 mm.
Batang-batang tulangan yang berlainan ukurannya harus ditimbun pada
tempat terpisah dan diberi tanda yang jelas.
(Gambar : Besi Beton/Baja Tulangan)
BAHAN PENCAMPUR :
Penggunaan bahan pencampur (admixture) tidak diijinkan tanpa persetujuan
tertulis dari Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.
Apabila akan digunakan bahan pencampur, pemborong harus mengadakan
percobaan-percobaan perbandingan berat dan W/C ratio dari penambahan
bahan pencampur (admixture) tersebut.
CETAKAN BETON :
Dapat menggunakan kayu kelas II dengan ketebalan minimal 3 cm, atau
multiplek tebal minimal 18 mm atau plat baja, dengan syarat memenuhi
ketentuan-ketentuan yang tersebut dalam SKSNI jarak rangka kayu harus
disetujui Konsultan Pengawas.
MUTU BETON
Mutu beton untuk Konstruksi bangunan harus memenuhi persyaratan
kekuatan tekan karakteristik
Bila tidak digunakan alat penggetar dengan frekwensi getaran tinggi, maka
harga tersebut diatas dapat dinaikan sebesar 50 % dengan catatan tidak
boleh melebihi 15 cm.
PERSIAPAN PENGECORAN
Permukaan cetakan harus cukup rata dan halus serta tidak boleh ada
lekukan, lubang-lubang atau terjadi lendutan. Sehubungan pada cetakan
diusahakan lurus dan rata dalam arah Horisontal dan Vertikal, terutama
untuk permukaan beton yang tidak di “finish“ ( exposeconcrete ) .
Tiang-tiang penyangga harus direncanakan sedemikian rupa agar dapat
memberikan penunjang seperti yang dibutuhkan tanpa adanya “overstress”
atau perpindahan tempat pada beberapa bagian konstruksi yang dibebani.
Struktur dari tiang penyangga harus kuat dan kaku untuk menunjang berat
sendiri dan beban yang ada diatasnya selama pelaksanaan.
Penulangan, cetakan harus diteliti untuk memastikan kebenaran letaknya,
kekuatan dan tidak akan terjadi penurunan dan pengembangan pada saat
beton dituang. Permukaan cetakan harus bersih dari segala macam kotoran,
dan diberi “form oil” untuk mencegah lekatnya beton pada cetakan.
Pelaksanaanya harus berhati-hati agar tidak terjadi kotak dengan baja
tulangan yang dapat mengurangi daya lekat beton dan dengan tulangan.
Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan terlulis dari Konsultan
Pengawas, atau jika beton telah melampaui waktu sebagai berikut :
7. Pekerjaan Baja
Plate banyak dipakai sebagai simpul, sambungan, stifener. Ukuran plate dan ketebalan
serta titik lobang baut menyesuaikan dengan gambar kerja. Ukuran plate dan titik
lobang baut harus benar presisi dengan menggunakan mal/penggaris supaya potongan
plate lebih akurat
Plate baja dipotong dengan menggunakan mesin gerinda potong, untuk ukuran baja
WF yang besar sebaiknya menggunakan mesin gerinda potong duduk dengan
diameter piring hingga 20″ atau lase cutting.
Setelah plate dipotong dan titik baut sudah ditandai, selanjutnya siapkan mesin pons,
bor kecil dan bor utama untuk membuat lobang baut pada plate. Bagian titik dibor
dengan bor kecil (misal 5mm) baru dilanjutkan menggunakan bor utama sesuai
diameter baut (misal 16mm).
Setelah pemotongan dan pembuatan lobang baut selesai bersihkan plate dan haluskan
dengan digrinda atau diamplas bagian sisa potongan plate sehingga tidak tajam.
Ukuran WF dipasaran biasanya berbeda dengan panjang bentangan atau tinggi kolom
pada kontruksi baja yang akan dipasang nantinya. baja yang ada harus dipotong sehingga
sesuai dengan ukuran dari gambar kerja. Bagian yang akan dipotong diukur dengan
mal/jangkar secara akurat dan presisi sehingga tidak mengalami kesalahan setelah
dipotong. Jika terjadi kesalahan mengakibatkan kerugian biaya yang cukup besar
4. Settingan
Bagian batang baja dan plate yang sudah disiapkan dari proses sebelumnya, selanjutnya
sambungkan dan setting bagian-bagian tersebut sehingga hasilnya sesuai bentuk, jarak
dan ukuran pada gambar kerja.
5. Pengelasan
Cara pengelasan :
6. Erection (pengangkatan)
Adalah proses pengangkatan bagian rangka baja seperti kuda-kuda/rafter, kolom yang
sudah disambung dan disetting diangkat untuk dipasang dibagian atas kontruksi untuk
difitting dengan bagian lainnya (kolom-rafter-kuda-kuda, branching, tie rod dll).
Untuk beban baja lebih dari 1 ton dan ketinggian lebih dari 10 meter maka
pengangkatan kontruksi Baja sebaiknya menggunakan alat angkat berat seperti hoist,
crane/mobile crane, karena lebih safety dan lebih mudah.
Beban dibawah 1 ton dengan ketinggian kolom 6m, dapat menggunakan lifting
equipment seperti chain block, hoist yang memiliki daya angkat dari 5 ton.
7. Fitting atau peyambungan diatas rangka
Setelah rangka kuda-kuda/rafter diangkat keatas pakai catrol atau crane dan sampai
diposisi nya pasang baut dan kencangkan sampai plate simpul rafter rapat dengan kolom.
Selajutnya ujung rafter diikat pakai seling (12 mm) dan tarik ujung seling bagian bawah
ke pedestal/batok, Begitu seterusnya sehingga semua bagian rafter dan gording sudah
naik dan terpasang diatas kolom. Selanjutnya pasang branching/ tie rod sebagai pengikat
rafter
8. Finishing
Finishing adalah proses pembersihan, pengecekan dan pengecatan dari kontruksi baja
yang sudah disambungkan pengecatan mulai dari cat dasar dan cat vanishing. Sebaiknya
pengecetan dilakukan dilantai kerja sebelum proses erection (pengangkatan) karena
dilakukannya lebih mudah dan lebih aman.
sebagai berikut:
1. Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan
siku, dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai
alat bantu
Inspeksi Akhir
Pekerjaan langit-langit ini (plafond) baru boleh dilakukan setelah seluruh pekerjaan
instalasi seperti kabel-kabel, pipa-pipa dan peralatan lainnya yang berada didalam
plafond sudah selesai dipasang dan telah diuji coba (ditest).
Bahan yang dipasang baru, baik, tidak cacat dan telah mendapatkan persetujuan dari
Perencana.
Seluruh pekerjaan langit-langit sudah termasuk pembuatan lubang lampu (armature),
grille exhaust dan lubang-lubang lainnya yang berada pada plafond. Biaya
pembuatan lubang tersebut dimasukkan pada harga pekerjaan langit-langit (plafond).
Lokasi Man Hole pada langit-langit (plafond) mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari Manajemen konstruksi.
Rangka plafond memakai Rangka Besi Hollow
Penggantung dipasang tiap jarak 60 x 60 cm memakai rangka besi hollow digantung
sampai rangka atap.
Penutup langit-langit memakai Bahan Gypsum Board dan Kalsiboard
Sebelum rangka dipasang kami akan mengajukan contoh bahan kepada Manajemen
Konstruksi/Pengawas untuk disetujui.
Seluruh instalasi M&E yang berada di atas plafond telah terpasang dan telah di test.
Setelah seluruh rangka plafond terpasang, bidang permukaan harus rata, waterpass
dan tidak bergelombang.
Penggantung untuk rangka plafond tiap jarak 60 x 60 cm atau sesuai gambar.
Bahan penutup langit-langit memakai Gypsum Board dan KalsiBoard
sambungan-sambungan panel ditutup dengan compound dan dilapisi kain kassa
kualitas baik.
Lembaran Gypsum dan kalsiboard direkatkan pada rangka plafond dengan
menggunakan paku sekrup tiap jarak 20 cm atau sesuai gambar, ditanam sedalam 1–
2 mm dari permukaan gypsum atau kalsiboard, agar dapat terisi oleh compound.
Seluruh pertemuan sudut antara plafond dengan dinding diberi list Plafond Gypsum.
(Gambar : Pemasangan Rangka dan Penutup Plafond)
11. Pekerjaan Lantai Keramik
a. Lantai Keramik
Pemasangan dilakukan setelah pekerjaan instalasi air bersih/ air kotor yang
berada pada dinding telah selesai dikerjakan dan telah ditest.
Permukaan dinding telah diplester kasar memakai adukan 1 PC :2 Pasir.
Pemasangan keramik menggunakan Drymix Tile.
Siar-siar / naad rata dan sama besar, lebar naad dibuat sekecil mungkin dan
setiap perpotongan siar membentuk 2 (dua) garis lurus yang saling tegak lurus.
Pemotongan unit keramik menggunakan mesin potong.
Adukan yang menempel segera dibersihkan sebelum mengering.
Sebelum pengisian naad dilakukan, permukaan dinding keramik bersih dari
berbagai macam kotoran, bila sudah bersih naad-naad keramik diisi ibagrout,
setelah diisi lalu dibersihkan dengan lap yang bersih.
Kerusakan-kerusakan selama proyek berlangsung yang diakibatkan oleh
pekerjaan lainnya, maka perbaikan dinding keramik tersebut menjadi
tanggung jawab penyedia sepenuhnya.
(Gambar : Pemasangan Lantai Keramik)
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan elektrikal arus kuat dan
arus lemah.
Approval material yang akan digunakan.
Kabel vertical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit, dimana pipa
tersebut harus ditanam dulu pada dinding Batakosebelum dinding diplester. Supaya
tidak mudah bergerak pada saat dinding diplester, maka pipa yang ditanam diberi
klem dengan jarak sekitar 1 m.
Kabel horizontal dipasang pada plat lantai beton dengan menggunakan pipa pelindung
conduit yang diberi perkuatan klem dengan jarak sekitar 1 m, hal ini dimaksudkan
untuk memudahkan maintenance. Pemasangan kabel horizontal harus sejajar, tidak
boleh saling melintas.
Pemasangan panel
Panel listrik dipasang pada dinding yang sudah ditentukan, rata dan tidak miring.
Semua kabel yang masuk ke dalam panel listrik diberi tanda sesuai dengan
kegunaannya dan dilengkapi dengan ring karet supaya lubang panel bagian atas dapat
terlindung dari debu/kotoran. Khusus untuk kabel dengan Ø 16 mm2 harus diberi
sepatu kabel dalam panel.
Pada sisi pintu panel bagian dalam harus dibuat diagram instalasinya termasuk daya
cadangan yang sudah direncanakan, hal ini perlu untuk memudahkan bila ada
perbaikan instalasi.
Untuk Permukaan bidang yang akan dicat terlebih dahulu dibersikan dari kotoran dan
debu yang menempel, sehingga cat dapat melekat denag merata dan hasilnya juga
memuaskan, untuk membersihakan bekas cat pada dinding biasanya menggunakan
soda api.Untuk pengecatan dinding cat setara watercoat dan coating atau sesuai
dengan petunjuk direksi/pengawas, pengecatan dilakukan dengan hati-hati sehingga
tidak terjadi pemborosan penggunaan cat, proses pengecatan dinding ini di lakukan
dua kali agar permukaan dinding dapat menghasilkan pengecatan yang baik
Permukaan beton yang akan dilapis waterproofing dibersihkan dari kotoran puing-
puing dan sampah lainnya.
Pekerjaan waterproofing dilakukan oleh pekerja yang ditunjuk oleh pabrik
pembuatnya.
Sparing-sparing pipa air kotor, roof drain/floor drain di grouting memakai bahan yang
sama.
Pertemuan dengan dinding dinaikkan setinggi 20 cm dan lantai untuk di KM/WC dan
plat dak atap dinaikkan setinggi 40 cm.
Setelah waterproofing dikerjakan, lalu diadakan pengetesan dimana permukaan plat
beton yang telah dilapis waterproofing direndam air selama 14 hari setinggi 5 – 10
cm.
Bila ternyata hasil test rendam menunjukkan tidak ada kebocoran, maka membuat
Berita Acara Pemeriksaan dengan Manajemen Konstruksi , bahwa pemasangan
waterproofing tersebut telah di test dan telah dilaksanakan dengan baik tanpa ada
kebocoran.
Melakukan proteksi/perlindungan dengan lapisan plesteran (discreed) memakai
adukan 1pc:3pasir + lapisan kawat ayam dan dihaluskan, kecuali untuk lantai KM/WC,
balkon, selesai diplester kasar. Kemiringan screed dibuat kearah roof drain/floor drain.
Pemasangan Pipa PVC harus dilakukan oleh tenaga yang ahli dan terampil.
Semua bahan PVC dan acesories harus memenuhi standar
Seluruh Pekerjaan harus di awasi oleh Konsultan Pengawas dan dengan persetujuan
pengawas.
Pemasangan Pipa PVC harus dilakukan oleh tenaga yang ahli dan terampil.
Semua bahan PVC dan acesories harus memenuhi standar.
Bahan Kloset harus sesuai spesifikasi
Pekerjaan Septicktank dan resapan harus mengikuti gambar kerja.
Seluruh Pekerjaan harus di awasi oleh Konsultan Pengawas dan dengan persetujuan
pengawas.
Untuk Pekerjaan Fasum ini menggunakan metode yang sama seperti pada metode
pekerjaan dinding bata, metode pekerjaan beton dan Semua Pekerjaan Saluran fasum
yang sama dengan pekerjaan sebelumnya.
Semua pekerjaan harus dengan persetujuan Pengawas .
Setelah seluruh pekerjaan selesai dilakukan dan semua bagian pekerjaan dianggap
telah selesai dikerjakan, barulah dilakukan pembersihan diseluruh lokasi pekerjaan.
Sisa-sisa material yang terbuang segera dibersihkan dan diangkut dengan truk dan
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan. Setiap melaksanakan pekerjaan perlu dilaksanakan
dokumentasi sebagai pelaporan sebentar nanti apabila sudah selesai melaksanakan
pekerjaan
Demikian metode pelaksanaan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya