BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan
yang optimal.
Masyarakat (UKM) tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat
pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana, 4) pelayanan gizi, 5) pelayanan
kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-
masing Puskesmas.
Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk 1) rawat
jalan, 2) pelayanan gawat darurat, 3) pelayanan satu hari (one day care), 4) home care
dengan manajemen yang baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang
dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan output Puskesmas secara efektif dan
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan untuk
mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan
Puskesmas pada tahun yang akan datang yang dilakukan secara sistematis untuk
b. Secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
C. DASAR HUKUM
D. RUANG LINGKUP
1. Tahap Persiapan
menyusun RUK yang meliputi usulan kegiatan wajib dan usulan kegiatan pengembangan.
Penyusunan RUK Puskesmas harus memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku baik
hasil kajian data dan informasi yang tersedia di Puskesmas. Dokumen pendukung yang
dimaksud berupa RPJMD, Renstra Dinkes, dan Renstra Puskesmas. Puskesmas perlu
mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui Forum Kesehatan Desa. RUK harus
dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin, sarana, prasarana dan
operasional Puskesmas. RUK yang disusun merupakan RUK tahun mendatang (H+1).
Penyusunan RUK tersebut disusun pada bulan Januari tahun berjalan (H),
berdasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan tahun sebelumnya (H-1), dan diharapkan
proses penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di Puskesmas pada akhir bulan Januari
Puskesmas yang terangkum dalam usulan Dinas Kesehatan Kabupaten akan diajukan ke
Kabupaten/Kota.
Untuk memudahkan pemahaman terhadap mekanisme Perencanaan Puskesmas,
dapat dilihat pada alur berikut ini :
Pemerintah Kabupaten
Penyandang Dana Lain
Dinas Kesehatan
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Upaya
Kesehatan
Essensial Rencana Usulan Rencana Rencana
Usulan Kegiatan Bisnis dan Tahunan
Kegiatan yang Telah Anggaran Puskesmas
Upaya H+1 Disetujui
Kesehatan
Essensial
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Masyarakat
Forum Kesehatan Desa
daerah (DAU) adalah dari pusat yang dialokasikan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten.
dari masyarakat. Penyesuaian ini dilakukan, oleh karena RPK/RBA yang disusun adalah
persetujuan atas RUK tahun yang lalu (H-1), alokasi yang diterima tidak selalu sesuai
dengan yang diusulkan, adanya perubahan sasaran kegiatan, tambahan anggaran (selain
DAU) dan lain-lainnya. Penyusunan RPK/RBA dilaksanakan pada bulan Januari tahun
A. PERSIAPAN
Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses penyusunan
dari Tim Pembina Wilayah, Tim Pembina Keluarga, Tim Akreditasi Puskesmas, dan Tim
Manajemen Puskesmas kepada tim agar dapat memahami pedoman tersebut demi
Tim mempelajari:
dari Rencana Lima Tahunan Dinas Kesehatan Provinsi dan Rencana Lima Tahunan
Kementerian Kesehatan.
- NSPK lainnya yang dianggap perlu untuk diketahui oleh tim di dalam penyusunan
perencanaan Puskesmas.
B. ANALISIS SITUASI
Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan dan
kebutuhan pelayanan dan pemenuhan harapan masyarakat yang rasional sesuai dengan
keadaan wilayah kerja Puskesmas. Tim yang telah disusun oleh Kepala Puskesmas
melakukan pengumpulan data. Ada 2 (dua) kelompok data yang perlu dukumpulkan yaitu
1. Data umum :
a. Peta Wilayah Kerja serta Fasilitas Pelayanan, Data Wilayah mencakup luas
Kantor Kecamatan
desa) mencakup :
1) Ketenagaan
3) Peralatan.
Data ini mencakup jumlah posyandu, kader, dukun bayi dan tokok masyarakat.
e. Data sekolah
Data sekolah dapat diperoleh dari Dinas Pendidikan setempat, mencakup jenis
sekolah yang ada, jumlah siswa, klasifikasi sekolah UKS, jumlah dokter kecil,
sarana air bersih, jamban keluarga dan sistem pembuangan air limbah.
2. Data Khusus
- Promosi Kesehatan;
- Kesehatan Lingkungan;
- Kesehatan Jiwa;
- Kesehatan Olahraga;
- Kesehatan Kerja;
- Kesehatan Indera;
- Kesehatan Lanjut Usia; dan/atau
- Kunjungan Puskesmas;
kefarmasian.
ditelantarkan;
Data tersebut diolah dan dianalisis sehingga menghasilkan Indeks Keluarga Sehat
(IKS) pada tingkat keluarga, tingkat desa atau kelurahan, dan tingkat Puskesmas. Hasil
A Beu Alu
Ray geu P. Alu Tanj ule Kru Ma Puc Mu
Bun sa rac Reu Trie Keu Bili ser Ceu Teu e
TARG euk lum Lue e ong e eng tan Leu ok nye
No. INDIKATOR gon n an ngk ng tap Bar dan meu pin Bun
ET Pan pan ng Rim Seur Bla Pira gke pee Alu Tuj
g K Rat am KK ang o g cet U gko
ge g Jalo e ukuy ng k h e oh
K a h
Keluarga mengikuti 60 0 88 10 33 17 22 50 18 62 18
1 65% 67% 0% 0% 0% 0% 0% 14% 0% 39% 0% 8%
program KB % % % % % % % % % % %
Persalinan Ibu di
100 60 0 50 100 100 75 43 100 60 67 67 100 90
2 fasilitas pelayanan 100% 50% 0% 0% 0% 0% 100% 67% 50%
% % % % % % % % % % % % % %
kesehatan
Bayi mendapatkan
100 10 0 50 25 40 25 33 20 100 29
3 imunisasi dasar 100% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100% 0% 0% 67% 0%
% % % % % % % % % % %
lengkap
Bayi mendapatkan 5
100 100 50 20 25 40 20 50 25 50 40 25 100 43
4 100% 0% 0 0% 0% 0% 75% 67% 63%
ASI Eksklusif % %
%
% % % % % % % % % % % %
Pertumbuhan Balita 9
85 50 100 100 100 100 95 91 87 59 100 74 79 100 100 100
5 100% 67% 2 0% 100% 94% 88%
dipantau % %
%
% % % % % % % % % % % % % %
Penderita TB Paru
50 0 50 25 50 50 100 100
6 yang berobat sesuai 100% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
% % % % % % % %
standar
Penderita hipertensi 3
75 40 100 100 44 100 25 73 100 78 75 80
7 100% 33% 0% 3 0% 0% 0% 100% 0% 0% 25%
yang berobat teratur %
%
% % % % % % % % % % %
8 Penderita gangguan 100% 0% 2% 0% 0 0% 0% 0% 0% 2% 0% 0% 2% 0% 0% 0% 1% 1% 0% 0% 0% 0% 0%
%
jiwa berat, diobati
dan tidak
ditelantarkan
Anggota keluarga 2
38 34 46 43 48 33 28 39 51 33 55 65 51 46 27 68 31
9 tidak ada yang 70% 26% 1 24% 29% 53%
% % % % % % % % % % % % % % % % %
Merokok %
Keluarga sudah 9
92 97 54 52 93 83 92 87 89 91 86 97 96 91 88 100 95
10 100% 85% 0 95% 85% 87%
menjadi anggota JKN % %
%
% % % % % % % % % % % % % % %
Keluarga memiliki 8
77 91 15 96 88 83 89 66 74 60 86 82 96 93 85 71
11 akses/menggunakan 100% 59% 6 5% 43% 83% 54%
% % % % % % % % % % % % % % % %
sarana air bersih %
Keluarga memiliki 7
77 76 38 85 64 50 58 29 67 66 73 51 50 76 73 63 50
12 akses/menggunakan 100% 56% 6 38% 71% 57%
% % % % % % % % % % % % % % % % %
jamban keluarga %
b. Analisis Data Puskesmas.
perhitungan IKS dan data kesehatan lain yang telah dikumpulkan. Beberapa metode
1) Analisis Deskriptif
karakteristik data yang ditampilkan, termasuk nilai rata-rata, nilai minimal dan
maksimal, serta nilai kuartil. Misalnya nilai rata-rata cakupan imunisasi bayi, kisaran
nilai maksimal dan minimal cakupan imunisasi bayi. Dengan metode analisis
Analisis tren merupakan suatu metode analisis yang ditujukan untuk melakukan
suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Dari analisis tren
25
0,6 BLN
19 19 18
20 6 BLN -1 THN
1-4 THN
15 12 5-9THN
10 10 9 910 10-14 THN
10 7 7 7 7 7 15-19THN
6 5 5
4 4 >20 THN
5 21 2 3 2 3 2 22 23 23 343 3 22
0 1 0 1 1 0 1 110
0
I I ET L EI NI LI
AR AR RI JU US BE
R
BE
R
BE
R
BE
R
NU RU AR AP
M JU
UST M TO M M
JA FE
B M
AG PT
E
OK VE SE
SE NO DE
Gambar 2. Analisis Menurut Demografi Jumlah Kasus Diare Menurut Kelompok Umur
di Puskesmas Pirak Timu 2020
tempat adalah area geografis, dapat dikategorikan menurut luas maupun tinggi
Gambar 3. Contoh Analisis Menurut Tempat Jumlah Penderita Diare Menurut Desa di
Puskesmas Pirak Timu tahun 2020
2) Analisis Komparatif
antar jenis kelamin, antar kelompok umur, antar sumber data. Secara khusus,
dengan tersedianya data kesehatan yang terpilah menurut jenis kelamin, dapat
antara laki-laki dan perempuan. Misalnya perbandingan prevalensi gizi buruk pada
9
8
7
5 Series1
6
5
4
3
2
1
0
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Gambar 4. Contoh Analisis Komparatif Jumlah Penderita Gizi Buruk Menurut Jenis
Kelamin di Puskesmas Tahun 2020
Analisis hubungan dalam program dan antar program adalah analisis yang
cakupan K1, K4, Persalinan Normal (PN) dan KN. Analisis Hubungan Antar Program
misalnya KIA dengan Imunisasi (cakupan TT 2-5 dengan cakupan K4 dan temuan
0
AR
I
AR
I ET RI
L EI NI LI S R R R R
U U AR P M JU JU STU BE O BE BE BE
A EM M EM
JA
N BR M U T VE
FE AG EPT OK O DES
S N
Gambar 5. Contoh Analisis Hubungan Dalam Program Cakupan Pelayanan KIA di
Puskesmas Pirak Timu tahun 2020
Dari beberapa metode analisis diatas, dapat dihasilkan gambaran analisis yang
merupakan interpretasi dari data atau situasi yang dianalisis. Gambaran analisis tersebut
Puskesmas.
kegiatan.
3. Prediksi status kesehatan dan tingkat kinerja Puskesmas kedepan, baik prediksi
akan terjadi.
signifikan terjadi.
Diri/Community Self Survey (SMD/CSS). Survei Mawas Diri adalah kegiatan untuk
mengenali keadaan dan masalah yang dihadapi masyarakat, serta potensi yang
dimiliki masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut. Potensi yang dimiliki antara
lain ketersediaan sumber daya, serta peluang-peluang yang dapat dimobilisasi. Hal
ini penting untuk diidentifikasi oleh masyarakat sendiri, agar selanjutnya masyarakat
pengolahan dan penyajian data masalah dan potensi yang ada dan membangun
- Kondisi rumah, ketersediaan air bersih layak konsumsi, cakupan jamban sehat,
dihadapi masyarakat.
BAB IV
PERUMUSAN MASALAH
A. IDENTIFIKASI MASALAH
ditemukan.
Masalah
No. Upaya Target Pencapaian
1. UKM Esensial
a. Promosi Kesehatan 100 67 Kesadaran akan
pentingnya PHBS
masih rendah di masy
b. Kesehatan Ibu dan Anak 100 67,5 Posyandu tdk
dilaksanakan saat
wabah pandemi dr
maret sd mei
c. Gizi 100 71,2 Wabah pandemi sklh
ditutup,posyandu
ditiadakan dr bulan
maret sd mei
d. Kesehatan Lingkungan 100 49 Masih banyak masy
tdk memiliki akses
sanitasi yg standar
e. P2P 100 42,2 Masih banyak masy yg
bayinya tdk di izinkan
utk di imunisasi
2. UKM Pengembangan
a. Kestrad 100 68,2 Masih ada masy yg
belum memanfaatkan
perkarangan rumah
utk toga
b. Kesehatan Kerja dan 100 0 Tingkat kesadaran
Olahraga petugas dan pekerja
masih sgt rendah bhw
pentingnya K3
c. Kesehatan Lansia 100 91,62 Masih ada lansia yang
blm terjaring di
posyandu lansia
3. UKP
a. Rawat jalan 100 100
b. Ruang Pendaftaran 100 60
c. Ruang Pemeriksaan 100 86,7
Umum
d. Ruang UGD 100 83
e. Ruang PTM 100 91,7
f. Ruang Gigi dan Mulut 100 97,7
g. Ruang KIA 100 88,8
h. Ruang IVA/KB 100 0
i. Ruang laboratorium 100 81,25
j. Ruang Farmasi 100 45,83
k. Ruang Imunisasi 100 100
l. Ruang Gizi 100 99,6
m. Ruang Persalinan 100 75
n. Ruang pencegahan 100 92,7
infeksi
o. Pelayanan ambulance 100 81,7
p. Pelayanan laundry 100 0
q. Pelayanan pantry 100 0
Keterangan:
Masalah dirumuskan berdasarkan prinsip 5W1H (What, Who, When, Where, Why and How/Apa
masalahnya, siapa yang terkena masalahnya, kapan masalah itu terjadi, dimana masalah itu terjadi, kenapa dan
bagaimana masalah itu terjadi).
dengan masalah lainnya, maka perlu dipilih masalah prioritas dengan jalan
Metode USG:
Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan
prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi,
keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu
yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya, dapat
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia
dan seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu tadi. Urgency dilihat dari tersedianya waktu mendesak atau tidak masalah
tersebut diselesaikan.
Seriousness:
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu
dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan
masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri
sendiri. Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja,
Growth:
masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan. Data atau informasi yang
berlaku.
Keterangan: berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat
kecil). Atas dasar contoh tersebut maka isu yang merupakan prioritas adalah Isu C.
penyebab dari masalah tersebut. Penyebab masalah agar dikonfirmasi dengan data
1. Diagram sebab akibat dari Ishikawa (diagram tulang ikan/ fish bone).
- Buat garis horizontal dengan anak panah menunjuk kearah kepala ikan.
kategori.
- Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk kategori
b. Efek (masalah) perlu diidentifikasi dan dipahami dengan jelas sehingga tidak
d. Pastikan bahwa setiap anggota tim dapat terlibat secara penuh dalam proses
METOD
MANUSIA
E Kurangnya Bides belum merata
sosialisasi ditiap desa
Bides banyak
P4K tidak meninggalkan
dilakukan tempat
LINGKUNGA SARANA
penyusunannya meliputi:
- Tetapkan kategori utama dari penyebab dan tuliskan pada kotak dibawahnya
- Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk kategori
a. Input (sumber daya): sarana, prasarana, alat kesehatan, tenaga, obat dan
antara anggota tim dengan didahului brainstorming (curah pendapat). Bila tidak
topik atau masalah tertentu dari setiap anggota tim dalam periode waktu yang
singkat dan bebas dari kritik. Manfaat dari brainstorming adalah untuk:
Tipe brainstorming:
menyampaikannya.
Langkah-langkah:
memikirkannya.
- Tetapkan waktu yang akan digunakan untuk curah pendapat, misalnya 30-
45 menit.
pendapat.
anggota yang sedang berbicara. Bila ini terjadi, pimpinan sidang harus
segera menegur.