Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)


DI UPT PUSKESMAS JEJANGKIT KABUPATEN BARITO KUALA
DAK NON FISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN 2022

SKPD UPT Puskesmas Jejangkit


Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Sasaran Program Masyarakat Kecamatan Jejangkit
Kegiatan Peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat (Dak Non Fisik)
Latar Gambaran Latar Belakang
Dasar Hukum :
1). Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat
Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1820);
2). Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Republik Indonesia
(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
3). Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
4). Undang-UndangNomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);
5). Undang-undangNomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4431);
6). Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Nomor 4438);
7). Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1992 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
8). Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637);
9). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang
PetunjukTeknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun
Anggaran 2021;
10). Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 9 Tahun 2020 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Barito Kuala Tahun Anggaran 2021 (Lembaran
Daerah Kabupaten nBarito Kuala Tahun 2020)
11). Peraturan Bupati Barito Kuala Nomor 21 Tahun 2020 tentang Standar Satuan Harga (SSH)
Tahun 2021 Kabupaten Barito Kuala (Berita Daerah Kabupaten Barito Kuala tahun 2020 Nomor
21);
Gambaran Umum :
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Kementerian Kesehatan terus
berupaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu.
Namun disadari bahwa pembangunan kesehatan masih menghadapi berbagai tantangan, antara
lain masih terjadinya kesenjangan status kesehatan masyarakat antar wilayah, antar status sosial
dan ekonomi, munculnya berbagai masalah kesehatan/penyakit baru (new emerging deseases)
atau penyakit lama yang muncul kembali (re emerging deseases). Pada tahun 2020 program BOK
sebagai kelanjutan tahun-tahun sebelumnya tidak banyak mengalami perubahan dalam hal
pelaksanaan dilapangan tetapi lebih pada penyempurnaan dari sisi pemanfaatan dan pertanggung
jawabannya sehingga hasilnya akan lebih terfokus, maksimal dalam pencapaian pembangunan
kesehatan khususnya Pasca MDgs menuju SDGs.

Pemanfaatan dana BOK tahun sebelumnya mekanismenya melalui TP (Tugas Pembantuan)


namun tahun ini mengalami perubahan menjadi DAK (Dana Alokasi Khusus) Non Fisik Bidang
Kesehatan yang pelaksanaannya melalui Mekanisme Daerah dan pertanggung jawaban mengikuti
sistem didaerah, pada tahun ini harus mengikuti surat – surat edaran seperti dari Kementerian
Dalam Negeri dan Kementerian keuangan terkait pemanfaatan dan penggunaan dana DAK
tersebut.

: Upaya Kesehatan Masyarakat Esssensial ( pelayanan promosi kesehatan/Germas, pelayanan


kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pelayanan gizi serta
pelayanan program pencegahan dan pengendalian penyakit,PISPK), Upaya Kesehatan
Pengembangan dan Upaya Kesehatan Lainnya, Upaya pencegahan dan pengendalian covid
19,Tenaga kontrak,Pelaksanaan Fungsi Manjemen, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan
Insentif UKM . Selanjutnya dalam melaksanakan kegiatan tersebut Puskesmas memerlukan
dukungan dana untuk keperluan transport petugas dalam wilayah dan luar wilayah, makan minum
pertemuan/sosialisasi dan dokumentasi kegiatan.
b). Program Upaya kesehatan masyarakat dari DAK Non Fisik diselenggarakan dalam rangka
mendukung pencapaian standart pelayanan minimal dalam bidang kesehatan.
a. kegiatan tersebut Puskesmas memerlukan dukungan dana untuk keperluan transport petugas
dalam wilayah dan luar wilayah, makan minum pertemuan/sosialisasi dan dokumentasi
kegiatan.
b. Program Upaya kesehatan masyarakat dari DAK Non Fisik diselenggarakan dalam rangka
mendukung pencapaian Standart Pelayanan Minimal (SPM) dalam bidang kesehatan.

Adapun yang menjadi Rincian Menu Kegiatan DAK Non Fisik TA 2022 untuk kegiatan BOK di
di UPT Puskesmas Jejangkit untuk TA 2022 adalah sebagai berikut :
1 Upaya Penurunan AKI AKB : Rp.178.911.220,-
1 Surveilans Kesehatan Ibu dan Bayi
2 Gerakan Perempuan Pekerja Sehat Produktif (GP2SP)
3 Peningkatan Mutu Layanan Ibu dan Bayi Baru Lahir di Puskesmas dan Rumah
Sakit
4 Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui UKBM dalam upaya penurunan
AKI AKB terintegrasi dengan upaya perbaikan gizi masyarakat
5 Pemeriksaan Kesehatan, Pemberian Tablet Tambah Darah, Edukasi Gizi Seimbang,
dan Pendidikan Kespro Pada Anak Usia ekolah dan Remaja
6 Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia Subur
(PUS)
7 Program Perencanaan dan Pencegahan Kompliikasi Terintegrasi Desa Siaga
8 Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita)
9 Pendampingan ibu hamil, ibu nifas, dan bayi (termasuk pemantauan faktor risiko/
komplikasi), oleh kader/ mahasiswa/ fasilitator/ tenaga lainnya
2 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat : Rp.131.852.002,-
1 Surveilans Gizi
2 Konvergensi LP/LS dalam upaya percepatan perbaikan gizi masyarakat
3 Pemantauan Tumbuh Kembang Balita
4 Pemeriksaan dan Pengawasan Kualitas Air dan Sanitasi Dasar
3 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) : Rp.42.646.000,-
1 Penggerakkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
2 Pelaksanaan Germas Aktifitas Fisik Pemeriksaan Kesehatan Berkala dan Edukasi
Gizi Seimbang di tingkat Kecamatan/ wilayah Puskesmas
3 Kampanye lokal dalam mendukung pelaksanaan Germas
4 Upaya Kesehatan Olahraga
4 Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respons Penyakit : Rp.117.440.000,-
1 Surveilans Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) pelaksanaan imunisasi
2 Validasi sasaran hasil cakupan imunisasi dan Rapid Convinience Assessment
(RCA)
3 Verifikasi rumor dugaan KLB
4 Verifikasi Sinyal dan Respon cepat Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).
5 Pengambilan dan Pengiriman spesimen penyakit berpotensi KLB ke laboratorium
kesehatan daerah atau laboratorium rujukan pemerintah di kab/kota
6 Pelacakan kasus Kronis atau kasus ikutan atau hasil reaksi minum obat pada
Pemberian Obat Pencegah Masal (POPM).
7 Penyelidikan Epidemiologi (PE) penyakit potensi KLB dan penanggulangan KLB.
8 Analisa hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan diseminasi informasi di wilayah
kerja puskesmas.
9 Pelacakan kontak kasus KLB
10 Pelaksanaan surveilans migrasi malaria.
11 Surveilans Penyakit Tidak Menular (PTM) dan penyakit berpotensi KLB termasuk
Penyakit Infeksi Emerging (PIE) di masyarakat
12 Surveilans penyakit pada situasi khusus dan bencana.
13 Survei anak sekolah dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit
14 Surveilans binatang pembawa penyakit serta pengiriman spesimen untuk
konfirmasi.
15 Belanja Alat Pelindung Diri (APD) untuk surveilans dalam rangka Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit terutama untuk penyelidikan epidemiologi dan pelacakan
kontak
16 Validasi sasaran, hasil cakupan GME, Depresi, ODGJ Berat, Penyalahgunaan
Napza dan Bunuh Diri
17 Deteksi dini kasus HIV/AIDS, TBC, Hepatitis, Malaria dan penyakit menular
lainnya pada Ibu hamil dan kelompok berisiko.
18 Deteksi dini faktor risiko PTM di posbindu PTM dan Posyandu lansia.
19 Penemuan kasus PD3I, kasus kontak TB dan kasus mangkir, kasus kontak kusta
serta orang dengan gangguan jiwa serta penyakit lainnya.
20 Kunjungan ulang kasus Acute Flaccyd Paralysis (AFP).
21 Konseling dan deteksi dini masalah kesehatan jiwa dan napza.
22 Pelaksanaan pelayanan imunisasi baik imunisasi rutin, pengenalan antigen baru,
imunisasi tambahan, maupun kegiatan defaulter tracking.
23 Sosialisasi pelaksanaan imunisasi rutin kepada orangtua dan Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS) kepada guru dan wali murid.
24 Pemberian Obat Pencegah Masal (POPM) untuk pencegahan penyakit.
25 Advokasi / sosialisasi / lokakarya/ rapat koordinasi Lintas Sektor (LS) / Lintas
Program (LP) terkait pencegahan dan pengendalian penyakit.
26 Pendataan sasaran POPM.
27 Pengambilan obat POPM ke dinas kesehatan kabupaten/kota.
28 Penyediaan Bahan Media Komunikasi, Informasi dan edukasi (KIE)
29 Sweeping untuk meningkatkan cakupan POPM imunisasi dan penyakit menular
lainnya.
30 Pengendalian vektor nyamuk (Pemberantasan Sarang Nyamuk, larvasidasi, fogging,
Indoor Residual Spraying (IRS), modifikasi lingkungan).
31 Pemantauan jentik secara berkala.
32 Survei habitat jentik dan nyamuk dewasa.
33 Distribusi kelambu ke kelompok sasaran di desa.
34 Monitoring penggunaan kelambu malaria.
35 Pengawasan standar baku mutu pengendalian vektor dan binatang pembawa
penyakit.
36 Evaluasi pengendaian vektor dan binatang pembawa penyakit.
37 Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) untuk Desa Tanpa Asap Rokok
38 Pelatihan petugas konseling Upaya Berhenti Merokok (UBM) di Puskesmas bagi
kader kesehatan masyaraka
39 Monitoring, bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan pos pembinaan terpadu
(posbindu) penyakit tidak menular oleh petugas puskesmas.
40 Pengendalian faktor risiko lainnya yang dapat menimbulkan penyakit pada situasi
KLB, situasi khusus dan bencana.
41 Pelaksanaan Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial pada Bencana
42 Pendampingan penderita penyakit menular menahun dan penyakit tidak menular
43 Validasi data laporan hasil POPM dan manajemen kasus filariasis.
44 Kunjungan rumah untuk tatalaksana/manajemen kasus filariasis.
45 Follow up tatalaksana dan pencegahan cacat kasus kusta dan penyakit menular
lainnya serta gangguan jiwa.
46 Pendampingan rujukan kasus gangguan jiwa dan napza
47 Pembentukan dan pengaktifan, serta pembinaan kader kesehatan program P2P serta
masalah kesehatan jiwa dan Napza.
48 Orientasi/pembekalan/peningkatan kapasitas SDM bagi kader kesehatan untuk
peningkatan P2P.
49 Pertemuan berkala kader kesehatan untuk P2P.
50 Monitoring dan bimbingan teknis kader kesehatan oleh petugas puskesmas.
51 Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor tentang pencegahan dan
pengendalian penyakit tingkat puskesmas
5 Dukungan Operasional UKM Tim Nusantara
6 Penyediaan Tenaga dengan Perjanjian (Tekon) Rp.57.600.000,-
1 S1 Kesehatan Masyarakat
7 Akselerasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK)
Rp.3.120.000,-
1 Pelaksanaan kunjungan keluarga dan intervensi awal dalam rangka deteksi dini dan
pengelolaan masalah kesehatan terintegrasi melalui pendekatan keluarga
2 Pelaksanaan intervensi lanjut termasuk Perkesmas dalam rangka intervensi hasil
PIS-PK
8 Fungsi Manajemen Puskesmas (P1, P2, P3) : Rp.42.988.500,-
1 Lokakarya mini dalam rangka penguatan perencanaan (P1) penggerakan
pelaksanaan (P2) pengawasan pengendalian dan penilaian (P3) kinerja Puskesmas
serta kegiatan koordinasi lintas sektor lainnya.
9 Upaya Pencegahan Pengendalian COVID 19 :Rp.32.831.875,-
1 Pelacakan kontak dan Pemantauan harian selama karantina dan/ atau isolasi oleh
tracer dan/atau petugas puskesmas
2 Biaya Komunkasi Pelacakan kontak dan Pemantauan
3 Honor Pengolah data kasus Covid-19 di puskesmas
4 Biaya Komunikasi untuk pengolah data puskesmas
5 Penyelidikan Epidemiologi kasus Covid-19
6 Pengiriman spesimen suspect dan kontak erat COVID-19 ke laboratorium kesehatan
daerah atau laboratorium rujukan pemerintah di kab/kota
10 Insentif UKM : Rp.49.247.813
1. Tenaga ASN
2. Tenaga Non ASN

Uraian Kegiatan BOK UPT Puskesmas Jejangkit


1. Perencanaan
Merencanakan Kesehatan Masyarakat Esssensial (pelayanan promosi kesehatan / Germas,
pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,
pelayanan gizi serta pelayanan program pencegahan dan pengendalian penyakit, pis-pk)
antara lain :
 Merencanakan Pelayanan Promosi Kesehatan / Germas meliputi kegiatan : Melaksanakan
germas hidup sehat di tingkat kecamatan, Pelaksanaan Germas, Aktivitas Fisik,
Pemeriksaan Kesehatan Berkala dan edukasi Gizi Seimbang di tingkat kecamatan /
wilayah puskesmas, Kampanye lokal dalam mendukung pelaksanaan germas dan
melaksanakan upaya kesahatan olahraga di lingkungan puskesmas dan Masyarakat
 Merencanakan pelayaan Kesehatan lingkungan (Kesling) meliputi kegiatan transport
untuk petugas dalam rangka inspeksi kesehatan lingkungan sarana air minum,
pemeriksaan kualitas fisik air minum, inspeksi kesehatan sarana tempat pengolahan
makanan, inspeksi kesehatan lingkungan sarana tempat-tempat umum, kampaye jajanan
anak sekolah dan penyuluhan cuci tangan pakai sabun anak sekolah serta pengambilan
dan pengiriman sampel air bersih dan air minum (masyarakat, PDAM dan Sungai) ke
laboratorium rujukan.
 Merencanakan kegiatan Pelayanan Kesehatan ibu dan anak (KIA) yang meliputi kegiatan
transport petugas dalam pendataan sasran terpadu, pelaksanaan P4K, pelayanan ANC di
Posyandu, pelaksanaan kelas ibu hamil, pembinaan posyandu Balita dan penyuluhan
terkait program KIA di desa seta pemeriksaan kesehatan neonatal, pemantauan kesehatan
anak balita dan para sekolah di PAUD/ TK dan pelacakan gizi buruk. Menjalin kemitraan
bidan dengan dukun kampung (DK).
 Merencanakan kegiatan upaya Keluarga Berencana meliputi kegiatan transport petugas
untuk pemantauan kesehatan ibu nifas termasuk KB.
 Merencanakan kegiatan Pelayanan Perbaikan gizi yang meliputi kegiatan transport
petugas dalam rangka pemantauan kesehatan anak balita di poyandu, penyuluhan gizi,
operasi timbang, pendistribusian MP ASI gakin, PMT ibu hamil KEK serta
pendistribusian vitamin A, kunjungan rumah balita dengan resiko gangguan gizi, Biaya
makan minum penyuluhan gizi.
 Merencanakan kesehatan pengembangan dan upaya kesehatan lainnya berupa pelayanan
kesehatan gilut (UKGS, UKGMD), pelayanan kesehatan olah raga, pearwatan kesehatan
masyarakat (Perkesmas), kesehatan jemaah haji, kesehatan lanjut usia dan kesehatan jiwa
dan napza meliputi kegiatan tansport petugas ke desa dan sekolah.
 Merencakaan kegiatan manajemen Puskesmas seperti perencanaan Puskesmas melalui
rapat lokakarya mini lintas sektor. Biaya makan minum rapat lokakarya mini lintas sektor.
 Merencanakan kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang meliputi kegiatan
transport peserta dalam rangka orientasi STBM. Biaya dekorasi STBM. Biaya makan
minum STBM.
 Merencanakan kegiatan pencegahan dan pengendalian covid 19 sebagai berikut :
Pelacakan kontak dan Pemantauan harian selama karantina dan/ atau isolasi oleh tracer
dan/atau petugas Puskesmas, Biaya Komunkasi Pelacakan kontak dan Pemantauan
Covid-19, honor Pengolah data kasus Covid-19 di Puskesmas, Biaya Komunikasi untuk
pengolah data Puskesmas, Penyelidikan Epidemiologi kasus Covid-19 dan Pengiriman
spesimen suspect dan kontak erat COVID-19 ke laboratorium kesehatan daerah atau
laboratorium rujukan pemerintah di kab/kota .
 Merencanakan kegiatan untuk tenaga kontrak, terdapat 1 orang tenaga kontrak di UPT
Puskesmas Jejangkit yaitu tenaga kontrak Kesehatan Masyarakat, kegiatannya meliputi
bidang masing masing untuk diperbantukan mengerjakan kegiatan di UPT Puskesmas
Jejangkit.
 Insentif UKM, sebagai dana tambahan untuk insentif para ASN dan Non ASN yang telah
melaksanakan kegiatan sesuai bidang dan program masing masing.

2. Pelaksanaan
Persentase pelaksanaan Kegiatan Program Indonesia Sehat melalu Pendekatan Keluarga
dengan indeks kinerja baik. Persentase pelaksanaan Kesehatan Masyarakat Esssensial (
pelayanan promosi kesehatan / Germas, pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan
kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pelayanan gizi serta pelayanan program
pencegahan dan pengendalian penyakit) dengan indeks kinerja baik, antara lain :
 Persentase pelaksanaan Pelayanan Promosi Kesehatan meliputi kegiatan : Melaksanakan
germas hidup sehat di tingkat kecamatan, Pelaksanaan Germas, Aktivitas Fisik,
Pemeriksaan Kesehatan Berkala dan edukasi Gizi Seimbang di tingkat kecamatan /
wilayah puskesmas, Kampanye lokal dalam mendukung pelaksanaan germas dan
melaksanakan upaya kesahatan olahraga di lingkungan puskesmas dan Masyarakat
 Persentase pelaksanaan pelayaan Kesehatan lingkungan (Kesling) meliputi kegiatan
transport untuk petugas dalam rangka inspeksi kesehatan lingkungan sarana air minum,
pemeriksaan kualitas fisik air minum, inspeksi kesehatan sarana tempat pengolahan
makanan, inspeksi kesehatan lingkungan sarana tempat-tempat umum , kampaye jajanan
anak sekolah dan penyuluhan cuci tangan pakai sabun anak sekolah serta pengambilan
dan pengiriman sampel air bersih dan air minum (masyarakat, PDAM dan Sungai) ke
laboratorium rujukan.
 Persentase pelaksanaan kegiatan Pelayanan Kesehatan ibu dan anak (KIA) yang meliputi
kegiatan transport petugas dalam pendataan sasran terpadu, pelaksanaan P4K, pelayanan
ANC di Posyandu, pelaksanaan kelas ibu hamil, pembinaan posyandu Balita dan
penyuluhan terkait program KIA di desa seta pemeriksaan kesehatan neonatal,
pemantauan kesehatan anak balita dan para sekolah di PAUD/ TK dan pelacakan gizi
buruk. Menjalin kemitraan bidan dengan dukun kampung (DK).
 Persentase pelaksanaan kegiatan upaya Kesehatan Reproduksi meliputi kegiatan transport
petugas untuk pemantauan kesehatan ibu nifas termasuk KB.
 Persentase pelaksanaan Pelayanan Perbaikan gizi yang meliputi kegiatan transport
petugas dalam rangka pemantauan kesehatan anak balita di poyandu, penyuluhan gizi,
operasi timbang, pendistribusian MP ASI gakin, PMT ibu hamil KEK serta
pendistribusian vitamin A, kunjungan rumah balita dengan resiko gangguan gizi, Biaya
makan minum penyuluhan gizi.
 Persentase pelaksanaan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang meliputi
kegiatan transport petugas kesehatan dalam rangka peyuluhan penyakit menular (TB
Paru, kusta, DBD, HIV/AIDS, Hepatitis) ke desa dan sekolah, penemuan kasus baru/ dini,
pelacakan kasus kontak, follow up tatalaksana kasus. Transport petugas pelayanan
imunisasi dalam rangka surveilen KIPI, pendataan sasaran terpadu terhadap cakupan
imunisasi, penyuluhan dan sosialisasi imunisasi MR, pelayanan imunisasi ( imunisasi
dasar rutin, Imunisasi MR, BIAS campak, BIAS DT-TT) dan pengambilan vaksin ke
kabupaten, transport pelayanan pencegahan dan pengendalian PTM meliputi transport
petugas kesehatan dalam rangka penyuluhan PTM, pelatihan kader posbindu PTM,
penyuluhan kawasan tanpa rokok pembinaan posbindu PTM, kunjungan kasus rumah
risiko tinggi PTM. Transport kegiatan surveilens dan respon KLB , Penyelidikan
Epidemilogi Potensial KLB dan Terjadinya KLB.Biaya makan minum penyuluhan
pencegahan dan pengendalian P2M dan PTM. Biaya Bahan dekorasi penyuluhan P2m
dan PTM. Biaya Bahan diklat/ bintek penyuluhan P2m dan PTM.
 Persentase pelaksanaan kesehatan pengembangan dan upaya kesehatan lainnya dengan
indeks kinerja baik, meliputi pelayanan kesehatan gilut (UKGS, UKGMD), pelayanan
kesehatan olah raga, perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas), kesehatan jemaah
haji, kesehatan tradisional, kesehatan kerja, kesehatan lanjut usia dan kesehatan jiwa dan
napza meliputi kegiatan tansport petugas ke desa dan sekolah.
 Persentase pelaksanaan kegiatan manajemen Puskesmas dengan indeks kinerja baik,
seperti perencanaan Puskesmas melalui rapat lokakarya mini lintas sektor.
 Persentase pelaksanaan kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dengan indeks
kinerja baik, yang meliputi kegiatan orientasi STBM.
 Persentase pelaksanaan kegiatan pencegahan dan pengendalian covid 19 sebagai berikut :
Pelacakan kontak dan Pemantauan harian selama karantina dan/ atau isolasi oleh tracer
dan/atau petugas Puskesmas ,Biaya Komunkasi Pelacakan kontak dan Pemantauan
Covid-19, honor Pengolah data kasus Covid-19 di Puskesmas, Biaya Komunikasi untuk
pengolah data Puskesmas, Penyelidikan Epidemiologi kasus Covid-19 dan Pengiriman
spesimen suspect dan kontak erat COVID-19 ke laboratorium kesehatan daerah atau
laboratorium rujukan pemerintah di kab/kota .
 Presentase pelaksanaan kegiatan untuk tenaga kontrak, terdapat 2 orang tenaga kontrak di
Puskesmas Tabukan yaitu tenaga kontrak administrasi keuangan dan tenaga
promkes,kegiatannya meliputi bidang masing masing untuk diperbantukan mengerjakan
kegiatan di Puskesmas Tabukan
 Presentase pelaksanaan Insentif UKM, sebagai dana tambahan untuk insentif para ASN
dan Non ASN yang telah melaksanakan kegiatan sesuai bidang dan program masing
masing.

3. Pemantauan
mencermati proses kegiatan pelaksanaaan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan
Keluarga, Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial, Upaya Kesehatan Pengembangan dan
Upaya Kesehatan Lainnya, Fungsi dan Dukungan Manajemen Puskesmas, Pelaksanaan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
4. Evaluasi
Melaksanakan evaluasi dan monitoring capaian Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan
Keluarga, Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial, Upaya Kesehatan Pengembangan dan
Upaya Kesehatan Lainnya, Fungsi dan Dukungan Manajemen Puskesmas, Pelaksanaan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
5. Indikator Output
Sudah terpenuhinya Semua Pelaksanaan kegiatan BOK di UPT Puskesmas Jejangkit
6. Indikator Outcome
Sudah terlaksananya kegiatan Upaya Pelayanan Kesehatan DAK Non Fisik kegiatan BOK di
UPT Puskesmas Jejangkit
7. Keterkaitan dengan Program dan Kegiatan yang lain dalam SKPD maupun dengan
SKPD lain
Upaya Pelayanan Kesehatan melibatkan beberapa SKPD : UPT KB, UPT Disdik, Polsek,
Danramil serta Kecamatan
8. Tindak lanjut
Meningkatnya Umur Harapan Hidup
9. Tempat / lokasi pelaksanaan kegiatan
Sekolah, Posyandu, Posko Kesehatan, Rumah Masyarakat dan Desa
10. Pelaksanaan dan Penanggung Jawab Kegiatan
Semua Pengelola Program
A. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Jejangkit
di Kabupaten Barito Kuala TA 2022
B. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan secara swakelola, yaitu dengan cara
memetakan kebutuhan program kegiatan degan penyusunan Planning of Action (POA),
melalui
Loka karya mini, penyusunan rencana penarikan, perjanjian kerjasama (PKS) dan mengikuti
petunjuk teknis yang diterbitkan serta regulasi – regulasi yang terkait.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


a. Tahapan
Rencana tahapan dan pelaksanaan penarikan anggaran unuk BOK direncanakan selama 4
(Empat) Tahap setiap Triwulan, dengan masing-masing kisaran antara 25 %, berikut tabel
Tahapan Rencana Pelaksanaannya diperkirakan :

b. Waktu Pelaksanaan

BULAN
No. Kegiatan
Jan Peb Mrt Apl Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

Pencairan Dana BOK


1 ke Masyarakat √ √ √ √
melalui Puskesmas

C. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Terlaksananya pelayanan kesehatan promotif dan preventif di Puskesmas dan jaringannya
(Poskesdes dan Posyandu) dengan tersedianya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di UPT
Puskesmas Jejangkit dengan Kurun waktu pencapaian keluaran / pelaksanaan pekerjaan ini
adalah selama 12 (dua belas) bulan pada tahun 2022.

D. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan dalam melaksakan kegiatan untuk Pencapaian Keluaran BOK adalah
sebesar Rp. 656.637.500,- (Enam Ratus Lima Puluh Enam Juta Enam Ratus Tiga Puluh
Tujuh Ribu Lima Ratus rupiah), dengan rincian per puskesmas sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai