Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN/TERM OF REFERENCE

ORIENTASI KRIDA SBH BAGI ANGGOTA SBH DI KAB/KOTA

Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN KESEHATAN

Unit Eselon I/II : Pusat Promosi Kesehatan/Dinas Kesehatan Provinsi Aceh

Program : Program Kesehatan Masyarakat Promosi Kesehatan dan


Pemberdayaan Masyarakat

Hasil (Outcome) : Meningkatnya Pemahaman, Kesadaran dan Kemampuan dari


Anggota Saka Bakti Husada untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat

Kegiatan : Orientasi Krida SBH Bagi Anggota SBH di Kab/Kota

Indikator Kinerja Kegiatan : 1. Jumlah saka yang terlibat dalam kegiatan yang mendukung
program kesehatan
2. Jumlah saka yang mengalokasikan anggarannya untuk
mendukung program kesehatan

Jenis Keluaran (Output) : 1. Adanya MoU atau perjanjian kerjasama


2. Teralokasinya anggaran untuk mendukung program
Kesehatan
3. Adanya pelaksanaan kegiatan terkait kesehatan

Volume keluaran (Output) : 1 Kegiatan

Satuan Ukur Keluaran (Output) : 1 Dokumen / Laporan

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum
a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Negara Nomor 4286);
b. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran negara Nomor
4421);
c. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan undang-undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
d. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaga Negara Nomor 5063);
e. Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka;
f. Instruksi Presiden RI No.1 tahun 2017 tentang Gerakan Msayarakat Hidup Sehat (Germas);
g. Peraturan Menteri Kesehatan No.39 Tashun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaaraan
Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga;
h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.63 Tahun 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan Dasar dan
Menengah
i. Qanun Aceh Nomor 4 Tahun 2010 tentang Kesehatan (Lembaran Daerah Aceh Tahun 2011
Nomor 01, Tambahan Lembaran Provinsi Aceh Nomor 30);
j. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 26 Tahun 2009 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kelola pada Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam;
k. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 170.A Tahun 2008 Tentang
Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka;
l. Piagam Kerjasama Departemen Kesehatan RI, Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat
dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Nomor : 292/Binkesmas/DJ/IV/83 dan 054
Tahun 1983;
m. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 43 Tahun 1997 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pramuka Penegak dan Pandega;
n. Kesepakatan Bersama antara Kementerian Kesehatan RI dengan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Nomor : HK.05.01/VIII/2379/2015 nomor : 08/PK/MoU/2015 tentang
Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan;
o. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 154. A Tahun 2001 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka Bhakti Husada;

2. Gambaran Umum
Anak usia sekolah dan remaja merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan program
kesehatan, selain jumlahnya yang besar yaitu 26,57% dari total jumlah penduduk Indonesia
(Profil Kesehatan Indonesia, 2015), terdata 17.04% dari jumlah tersebut (43.543.258 juta jiwa)
adalah remaja usia 15-24 tahun. Dari data Angka Partisipasi Murni (APM) tahun ajaran
2015/2016 Sekolah Menengah Atas sederajat adalah 59,10%. Pada tahun 2020 Indonesia
akan mengalami bonus demografi yaitu ledakan penduduk usia produktif. Oleh karena itu
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja akan hidup sehat, merupakan sebuah
investasi jangka menengah – panjang. Upaya peningkatan status kesehatan generasi penerus
yang lebih sehat dan produktif harus terus digalakkan.
Pada umumnya remaja dianggap sebagai kelompok umur yang jarang sakit. Namun bila
diteliti lebih jauh didapatkan masalah kesehatan remaja lebih disebabkan karena dampak gaya
hidup yang tidak sehat dan perilaku beresiko sehingga menimbulkan masalah gizi, masalah
reproduksi, masalah kesehatan jiwa, kecanduan zat adiksi, kehamilan dini, pornografi dan
tawuran pelajar.
Berdasarkan data Global Health School Survey 2015 didapatkan 6 perilaku beresiko
tertinggi pada remaja usia 13-18 tahun di Indonesia yaitu pada remaja kurang konsumsi
sayur dan buah (77,8%), konsumsi minuman bersoda ≥ 1x/hari (66.5%), konsumsi makanan
siap saji ≥ 1x/hari (51,6%), orang tua merokok (51%), perokok pasif (46,6%) dan kurang
aktifitas fisik (45.3%).
Kegiatan kepramukaan adalah pembinaan mental. Melihat status kesehatan usia
sekolah dan remaja yang sudah pada tahap mengkhawatirkan maka kebijakan Revolusi
Mental melalui kegiatan kepramukaan adalah salah satu jawaban pemecahannya. Harapannya
melalui Pramuka, remaja dapat mendeteksi teman-temannya yang memiliki perilaku beresiko
dan melalui Trisatya Dharma Pramuka menjadi agent of change.
Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok membina anak dan pemuda Indonesia agar
menjadi tenaga kader pembangunan bermoral Pancasila, yang kuat dan sehat jasmani dan
rohaninya. Salah satu upaya untuk membentuk tenaga kader pembangunan tersebut di atas
adalah membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang
kesehatan yang merupakan bagian penting dari pembangunan nasional. Untuk memberi
wadah kegiatan khusus dalam bidang kesehatan perlu dibentuk Satuan Karya Pramuka
Bakti Husada.
Saka Bakti Husada adalah salah satu sumber daya dalam membangun Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan pendekatan Keluarga Sehat. Melalui GERMAS
masyarakat khususnya anak usia sekolah dan remaja, digerakkan untuk sadar, mau dan
memiliki kemampuan untuk berperilaku sehat. Melalui Saka Bakti Husada, anak usia
sekolah dan remaja bukan hanya diberi pengetahuan kesehatan namun diharapkan juga
mampu menjadi agent of change hidup sehat di lingkungan keluarga, masyarakat dan
negara.
Melalui Saka Bakti Husada, anak usia sekolah dan remaja menjadi salah satu
kader kesehatan Indonesia. Saka Bakti Husada memiliki 6 Krida yaitu Krida Bina Lingkungan
Sehat, Krida Penanggulangan Penyakit, Krida Bina Keluarga Sehat, Krida Bina Gizi, Krida
Bina Obat dan Krida Bina Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Krida Bina Keluarga
Sehat memiliki 7 Syarat Kecakapan Khusus (SKK) yaitu SKK Kesehatan Ibu dan Bayi Baru
Lahir, SKK Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah, SKK Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja,
SKK Kesehatan Reproduksi, SKK Kesehatan Lanjut Usia, SKK Kesehatan Jiwa dan SKK
Kesehatan Kerja dan Olahraga.

3. Tujuan Kegiatan
a. Terlaksananya koordinasi dengan Gerakan Pramuka dalam mendukung program kesehatan
b. Terselenggaranya upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan
pengetahuan, kemauan dan kesadaran serta kemampuan Gerakan Pramuka untuk
mempraktikan Gerakan Masyarakat Hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari
c. Penguatan Implementasi Germas di Masyarakat

B. Penerima Manfaat
1. Pengelola Krida (Kepala Seksi Lintas Program) Dinkes Kab/Kota
2. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat di Dinkes Kab/Kota
3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Puskesmas Kab/Kota
4. Ketua/Unsur Dewan Kerja Cabang Gerakan Pramuka di Kab/Kota
5. Unsur Kwartir Cabang Gerakan Pramuka di Kab/Kota

C. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan Orientasi Krida SBH Bagi Anggota SBH di Kab/Kota dari
perencanaan/persiapan, pelaksanaan dan pelaporan evaluasi untuk setiap kegiatan.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


a) Persiapan :
Menyiapkan TOR, Jadwal, Surat Menyurat/Undangan, Nara sumber dan Tempat Pelaksanaan
b) Pelaksanaan :
Kegiatan dilaksanakan di 5 Kab/Kota terpilih Aceh Barat, Nagan Raya, Pidie Jaya,
Lhokseumawe dan Aceh Tenggara.
c) Materi yang akan disampaikan:

No Materi Narasumber JP (Jam Pelajaran)

1. Krida PHBS Dinkes Provinsi 1 JP

2. Krida Lingkungan Sehat Dinkes Provinsi 1 JP

3. Krida Bina Keluarga Sehat Dinkes Kab/Kota 1 JP

4. Krida Pengendalian Penyakit Dinkes Kab/Kota 1 JP

5. Krida Bina Gizi Dinkes Kab/Kota 1 JP

6. Krida Bina Obat Dinkes Kab/Kota 1 JP

D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran


Waktu pelaksanaan dilakukan di Banda Aceh terpilih pada bulan November 2019.

E. Biaya Yang Diperlukan


Biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah Rp. 280.250.000,- (dua ratus delapan
puluh juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) sebagaimana RAB terlampir.

Mengetahui: Banda Aceh, November 2019


Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Kepala Seksi Promkes dan Pemberdayaan
Masyarakat

dr. Cut Maneh Suwarni, SKM., MPH


NIP. 19621105 199903 2 002 NIP. 19631107 198303 2 012

Anda mungkin juga menyukai