Anda di halaman 1dari 7

TERM OF REFERENCE

PELAKSANAAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT


DI WILAYAH KERJA

PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BOK PUSKESMAS
TAHUN ANGGARAN 2021

PUSKESMAS BINUANGEUN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBAK
PROPINSI BANTEN
TAHUN 2020
Jl. Syech Mulana A
TOR ( TERM OF REFERENCE )

PELAKSANAAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT DI WILAYAH KERJA

BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN UNTUK PUSKESMAS


TAHUN 2021

KEMENTERIAN : Kementerian Kesehatan RI


NEGARA/LEMBAGA
UNIT ORGANISASI : Puskesmas Binuangeun

PROGRAM : Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)


HASIL (OUTCOME) : Meningkatnya Ketersediaan dan Keterjangkauan pelayanan
Kesehatan yang Bermutu bagi Seluruh Masyarakat
INDIKATOR : Terlaksananya Program BOK di Wilayah Kerja Puskesmas
UTAMA KINERJA Binuangeun
PROGRAM
KEGIATAN : Penyediaan Biaya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
MENU : Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Di Wilayah
Kerja
KELUARAN : Terlaksananya Kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat di
(OUTPUT) Wilayah Kerja Puskesmas Binuangeun
KOMPONEN : Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas

SASARAN : 1. Audensi/Advokasi Penguatan Gerakan Masyarakat


Hidup Sehat di Tingkat Kecamatan
2. Pembentukan Forum Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Tingkat Kecamatan
3. Koordinasi Forum Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Tingkat Kecamatan
4. Pengembangan dan Penggandaan Media Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat
5. Penggerakan Masyarakat di Tatanan mendukung Kluster
Aktivitas Fisik
6. Penggerakan Masyarakat di Tatanan mendukung Kluster
Edukasi dan Perilaku Sehat
7. Penggerakan Masyarakat di Tatanan mendukung Kluster
Deteksi Dini Penyakit
8. Penggerakan Masyarakat di Tatanan mendukung Kluster
Lingkungan Sehat
9. Penggerakan Masyarakat di Tatanan mendukung Kluster
Pangan Sehat dan Perbaikan Gizi
10. Pembinaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Tingkat
Desa/Kelurahan
11. Pendampingan Pembudayaan Penggerakan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat Tingkat Desa/Kelurahan
Satuan Ukur : 6 Desa

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan

a. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan


Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaga Negara Tahun 2004 Nomor 66,
tambahan Lembaga Negara Nomor 4400)
b. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaga
Negara RI tahun 2004 nomor 125. Tambahan Lembaran Negara RI nomor 4437
sebagaimana telah diubah terakhir menjadi Undang-Undang nomor 12 tahun
2008.
c. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
d. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
e. Peraturan Pemerintah nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan, Pemerintah Daerah (Provinsi) dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/kota (Lembaga Negara RI tahun 2007 Nomor 82 Tambahan Lembaran
Negara RI Tahun 4737)
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2019 tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan:
h. Surat Keputusan Bupati Lebak nomor 905/ Kep.350-Pemb/2019 tentang Standar
Harga Belanja daerah Lebak Tahun Anggaran 2020
2. Gambaran Umum

Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam


rangka mewujudkan visi misi Presiden dan implementasi Nawa Cita yang kelima yaitu
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Untuk mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat, dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara


Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, mengamanatkan Dana Alokasi Khusus
(DAK) sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi daerah dalam pelaksanaan
desentralisasi, diantaranya untuk meningkatkan pembangunan kesehatan, sehingga
Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dapat menyediakan
pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dan berkualitas. Pasal 108 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 menyebutkan Dana Dekonsentrasi dan Dana
Tugas Pembantuan secara bertahap dialihkan menjadi dana Alokasi Khusus.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pada


Pasal 298 ayat (7) menyebutkan belanja DAK diprioritaskan untuk mendanai kegiatan
fisik dan dapat digunakan untuk kegiatan nonfisik. Dengan meningkatnya anggaran
DAK Bidang Kesehatan Tahun 2021 untuk kegiatan fisik dan nonfisik, diharapkan
dapat mendukung pembangunan kesehatan di daerah yang sinergis dengan prioritas
nasional.

Dalam konsep pembangunan nasional, Kementerian Kesehatan bertanggung


jawab melaksanakan Program Indonesia Sehat yang bertujuan untuk; 1) meningkatkan
pengetahuan, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam
lingkungan hidup yang sehat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal
melalui terciptanya perilaku hidup sehat sehingga terwujudnya bangsa yang mandiri,
maju dan sejahtera, 2) terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Pelaksanaan
program Indonesia Sehat ini memerlukan kerangka regulasi dan kebijakan pembiayaan
pembangunan kesehatan yang komprehensif antar pemerintahan dan antar pelaku
pembangunan kesehatan.

Mempertimbangkan agar tujuan pembangunan kesehatan secara nasional dapat


tercapai. Untuk itu, prinsip-prinsip tata kelola yang baik (good governance) yakni
transparan, efektif, efisien, akuntabel dan tidak duplikasi dengan sumber pembiayaan
lainnya; harus menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh para
pelaksana pembangunan kesehatan di daerah.

Pembiayaan dan pemanfaatan DAK Nonfisik yang meliputi diantaranya Bantuan


Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas di kabupaten lebak sangat diperlukan guna
membantu pemerintahan melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Kesehatan dan melaksanakan pembangunan kesehatan yang
berkelanjutan dengan meningkatkan kinerja Puskesmas dan jaringannya serta Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan promotif dan preventif
.
Pemberian dana BOK ke puskesmas bertujuan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan promotif dan preventif di Puskesmas dan jaringannya dengan Pelaksanaan
gerakan masyarakat hidup sehat di wilayah kerja.

3. Alasan Kegiatan Dilaksanakan


Penggunaan Dana BOK menjadi sangat penting dikarenakan masih terbatasnya
anggaran dari pemerintah daerah untuk operasional kegiatan kesehatan serta masih belum
tuntasnya permasalahan kesehatan dan guna melanjutkan pencapaian tujuan dan sasaran
SDGs, RKP dan RKPD.

B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat adalah 6 desa yang ada di lingkungan kerja Puskesmas Binuangeun
dimana output dari kegiatan tersebut adalah masyarakat.

C. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan Program BOK adalah dengan merencanakan kegiatan penggunaan
dana dalam bentuk POA dalam setahun kemudian dilaksanakan dalam kurun waktu 12
bulan oleh petugas di puskesmas dan jaringannya

Metode pelaksanaan untuk kegiatan BOK di puskesmas dengan melaksanaan kegiatan


sesuai RAB yang telah dibuat puskesmas yang telah disinkronisasi dan disinergiskan
dengan program dinas kesehatan

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaanan


Tahapan dan Waktu Pelaksanaan penggunaan dana BOK itu selama satu tahun
anggaran.

D. Waktu Pencapaian Keluaran

No Uraian Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

Audensi/Advokasi Penguatan
1 Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat di Tingkat Kecamatan
Pembentukan Forum Gerakan
2 Masyarakat Hidup Sehat Tingkat
Kecamatan
Koordinasi Forum Gerakan
3 Masyarakat Hidup Sehat Tingkat
Kecamatan
Pengembangan dan Penggandaan
4 Media Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
Penggerakan Masyarakat di
5 Tatanan mendukung Kluster
Aktivitas Fisik
Penggerakan Masyarakat di
6 Tatanan mendukung Kluster
Edukasi dan Perilaku Sehat
Penggerakan Masyarakat di
7 Tatanan mendukung Kluster
Deteksi Dini Penyakit
Penggerakan Masyarakat di
8 Tatanan mendukung Kluster
Lingkungan Sehat
Penggerakan Masyarakat di
9 Tatanan mendukung Kluster  
Pangan Sehat dan Perbaikan Gizi
Pembinaan Gerakan Masyarakat
10 Hidup Sehat Tingkat
Desa/Kelurahan
Pendampingan Pembudayaan
Penggerakan Gerakan
11
Masyarakat Hidup Sehat Tingkat
Desa/Kelurahan

E. Biaya Yang Diperlukan


Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan Program BOK sebesar Rp. 100.939.000,-
(Seratus Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Sembilan Ribu Rupiah) dibebankan pada
APBN Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Satuan Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Lebak Tahun 2021.

Rangkasbitung, 17 Nopember 2020


KEPALA BINUANGEUN

JUJU SUARDI, SKM, MM.Kes


NIP. 1640511 198803 1 007

Anda mungkin juga menyukai