BOK PUSKESMAS
2
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Nomor Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);
4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 442 1) ;
5) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3637);
6) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
7) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Kesehatan
8) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
9) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 278, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5767);
10) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
2. Gambaran Umum
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam
rangka mewujudkan salah satu Nawa Cita yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia. Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat, dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara
terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan.
Dalam konsep pembangunan nasional, Kementerian Kesehatan bertanggung jawab
melaksanakan Program Indonesia Sehat yang bertujuan untuk; 1). meningkatkan
pengetahuan, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam
lingkungan hidup yang sehat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal melalui terciptanya perilaku hidup bersih sehat sehingga terwujudnya bangsa
yang mandiri, maju dan sejahtera, 2). terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat di
bidang kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-
tingginya. Pelaksanaan Program Indonesia Sehat ini memerlukan kerangka regulasi
dan kebijakan pembiayaan kesehatan yang komprehensif antara pemerintah dan
antar pelaku pembangunan kesehatan.
Berdasarkan laporan, walaupun pencapaian tujuan pembangunan Milenium
Developmen Golds (MDGs) sebagian target diperkirakan belum tercapai, namun
masih terdapat beberapa target yang memerlukan upaya lebih keras lagi untuk
mencapainya sehingga kedepan agenda SDGs 2030 yang telah dituangkan dalam
agenda Kementerian Kesehatan yaitu penurunan angka kematian bayi dan ibu, gizi
masyarakat, kesehatan reproduksi dan KB, dan sanitasi dan akses air bersih yang
terjangkau dan layak untuk menjadi program prioritas dan sampai saat ini masih
menjadi masalah kesehatan secara Nasional.
Dari berbagai masalah kesehatan Nasional diatas, di wilayah kerja Dinas Kesehatan,
Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto juga masih terjadi
berbagai masalah kesehatan, yakni masih adanya kematian bayi dan balita, masih
ada kasus kematian ibu hamil, masih ada kasus gizi buruk dan kurang, masih banyak
masyarakat dengan kasus tuberkulosis, tingginya penderita HIV-AIDS, dan tingginya
kasus berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, penyakit jantung,
stroke, hipertensi dan remathoid atritis serta rendahnya akses masyarakat terhadap
sanitasi yang layak.
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto
dan jaringannnya mempunyai tanggung jawab dan komitmen untuk terus berupaya
meningkatkan derajat kesehatan secara optimal agar berbagai masalah kesehatan
yang telah diuraikan diatas dapat ditekan dan ditangani dengan sebaik-baiknya. Oleh
karena itu untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan di wilayah kerja Dinas
Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto
tersebut dibutuhkan berbagai bantuan dana dari Pemerintah pusat salah satunya
bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK).
Berikut adalah Uraian Rincian Menu Kegiatan BOK Puskesmas melalui Dana Alokasi
Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022 :
B. PENERIMA MANFAAT
Pelaksanaan BOK Kab/Kota melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang
Kesehatan Tahun Anggaran 2022 ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara
langsung kepada seluruh masyarakat dan petugas kesehatan di wilayah Dinas
Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto.
NO NAMA RENCANA AKSI JUMLAH PENERIMA
MANFAAT
1. Pelacakan ibu dan bayi 20 ibu Ibu dan bayi risti
2. dst
HARIYANTO, SE
Pembina Utama Muda
NIP. 19620707 199003 1 009