Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE

KEGIATAN DANA DAK NON FISIK (BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN)


FUNGSI MANAJEMEN PUSKESMAS (P1, P2, P3) DINAS KESEHATAN KAB
MUSI RAWAS BLUD UPT PUSKESMAS L. SIDOHARJO TAHUN 2022

Urusan : Kesehatan
Unit Organisasi : Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas (UPTD
Puskesmas L. Sidoharjo)
Lokasi Kegiatan : Wilayah Kerja Puskesmas L. Sidoharjo
Sasaran Program : Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas L.
Sidoharjo
Indikator Kinerja Program : Terlaksananya Semua Program dalam Fungsi
Manajemen Puskesmas (P1, P2, P3) Di BLUD UPT
Puskesmas L. Sidoharjo Kabupaten Musi Rawas
Kegiatan : Dak Non Fisik (Bantuan Operasional Kesehatan)
Provinsi Sumatera Selatan Dinas Kesehatan
Kabupaten Musi Rawas BLUD UPT Puskesmas L.
Sidoharjo
Sasaran Kegiatan : Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan
Kesehatan Masyarakat Utamanya Promotif dan
Preventif di Wilayah Kerja Puskesmas L. Sidoharjo
Indikator Kinerja Kegiatan : Terserapnya Dana Bantuan Operasional Kesehatan
yang tersedia sesuai dengan alokasi dana DAK
bidang kesehatan tahun 2022
Keluaran (Output) : Terlayaninya Seluruh Masyarakat Di Wilayah Kerja
Puskesmas L. Sidoharjo mengunakan dana
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Indikator Keluaran (Output) : Terlayaninya 100% seluruh masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas L. Sidoharjo dan terpenuhinya
Fungsi Manajemen Puskesmas (P1, P2, P3) dengan
menggunakan dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK)

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
 Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
 Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
 Undang-Undang RI Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara
 Undang-Undang RI Nomor 32 tahun 2004 tentang Otonomi daerah
 Undang-Undang RI Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Daerah
 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679)
 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2017 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2018 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 233, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6138);
 Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4575);
 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
 Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2017 tentang Rincian
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2018 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 244);
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508);
 Peraturan Menteri Kesehatan RI No 86 Tahun 2020 tentang Petunjuk
Teknis Penggunaan Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan
 Surat dari Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Sekretariat
Jendral Kementrian Kesehatan Republik Indonesia No
PR.01.01/1.3/2120/2020 tanggal 05 Juni 2020 Perihal Penyampaian
Rincian Kegiatan DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran
2021 dan Surat No PR.01.01/1.3/2145/2020 tanggal 09 Juni 2020
Perihal penambahan rincian menu BOK tahun 2021

2. Gambaran Umum Singkat


Dana Alokasi Khusus Non fisik Bidang Kesehatan Tahun
Anggaran 2022 diberikan kepada daerah untuk membantu mendanai
kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan
prioritas pembangunan kesehatan nasional yang ditetapkan melalui
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2019-2025, yang bertujuan
mendukung daerah dalam penyediaan dana pembangunan bidang
kesehatan untuk mencapai target prioritas nasional bidang kesehatan
terdiri atas: Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), Jaminan Persalinan,
Akreditasi Puskesmas, Akreditasi Rumah Sakit dan Akreditasi
Laboratorium Kesehatan Daerah
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan visi misi Presiden
dan implementasi Nawa Cita yang kelima yaitu meningkatkan kualitas
hidup manusia Indonesia. Untuk mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, dengan pendekatan
promotif, preventif, tanpa meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara
terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,
mengamanatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebagai salah satu sumber
pembiayaan bagi daerah dalam pelaksanaan desentralisasi, diantaranya
untuk meningkatkan pembangunan kesehatan, sehingga Pemerintah
Pusat maupun Pemerintah Daerah dapat menyediakan pelayanan
kesehatan yang merata, terjangkau dan berkualitas..
Peningkatan alokasi anggaran DAK Bidang Kesehatan tiap
tahunnya untuk mendanai kegiatan fisik dan nonfisik, diharapkan dapat
mendukung pembangunan kesehatan di daerah yang bersinergi dengan
prioritas nasional, khususnya dalam mendukung pelaksanaan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. Pengalokasian DAK Bidang
Kesehatan ini tidak untuk mengambil alih tanggung jawab pemerintah
daerah dalam pelaksanaan pembiayaan pembangunan kesehatan di
daerah sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Dalam konsep pembangunan nasional, Kementerian Kesehatan
bertanggung jawab melaksanakan Program Indonesia Sehat yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam lingkungan hidup
yang sehat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal
melalui terciptanya perilaku hidup sehat sehingga terwujudnya bangsa
yang mandiri, maju dan sejahtera serta terpenuhi, kebutuhan dasar
masyarakat di bidang kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya. Pelaksanaan program Indonesia Sehat ini
memerlukan kerangka regulasi dan kebijakan pembiayaan
pembangunan kesehatan yang komprehensif antar pemerintah pusat
dan daerah serta antar pelaku pembangunan kesehatan.
Mempertimbangkan tanggungjawab pengelolaan DAK Bidang
Kesehatan berada di tangan Gubernur/Bupati/Walikota yang secara
teknis dilaksanakan oleh Kepala Dinas Kesehatan dan atau Direktur
Rumah Sakit Daerah, maka Kementerian Kesehatan menyiapkan pilihan
menu kegiatan sesuai prioritas nasional. Untuk itu, pelaksanaan dan
pengelolaan DAK tersebut harus menerapkan prinsip-prinsip tata kelola
yang baik (good governance) yakni transparan, efektif, efisien, akuntabel
dan tidak duplikasi dengan sumber pembiayaan lainnya harus menjadi
perhatian dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh para
pelaksana pembangunan kesehatan di daerah.
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang dialokasikan untuk
masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas L. Sidoharjo Kabupaten Musi
Rawas merupakan dukungan operasional untuk melaksanakan peran
dan fungsi sebagai fasilitas pelayanan tingkat pertama bagi masyarakat,
Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dalam rangka Fungsi
Manajemen Puskesmas (P1, P2, P3) terdiri dari beberapa jenis kegiatan
yang meliputi :
- Fungsi Manajemen Puskesmas (P1, P2, P3)
a. Survei Mawas Diri Masyarakat Desa
b. MMD
c. Lokakarya Mini Bulanan
d. Lokakarya Mini Triwulan lintas sektor
e. Rapat Tinjauan Manajemen
f. Pertemuan Audit
g. Pertemuan Penilain Kinerja Puskesmas
h. Pertemuan Pembuatan Profil Puskesmas
i. Konsul/Menghadiri Undangan Dan keperluan Lain Ke
Dinkes

B. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


a. Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
UPTD Puskesmas L. Sidoharjo dalam rangka Upaya Penurunan AKI dan
AKB dibagi kepada setiap program yang ada Di BLUD UPT Puskesmas L.
Sidoharjo Kabupaten Musi Rawas Manajemen Puskesmas (P1, P2, P3)
dan beberapa tahapan
a. Tahapan Kegiatan
Tahapan Kegiatan yang harus dipersiapkan dalam pelaksanaan
kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dalam rangka
Penyediaan Tenaga dengan Perjanjian Kerja BLUD UPT Puskesmas L.
Sidoharjo Kabupaten Musi Rawas

b. Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan Kegiatan Bantuan Operasioal Kesehatan (BOK)
selama 12 Bulan dari Bulan Januari – Desember 2022
No Kegiatan Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
9 FUNGSI MANAJEMEN
PUSKESMAS (P1, P2, P3)
1. Survei Mawas Diri √
Masyarakat Desa
2. MMD √
3. Lokakarya Mini √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Bulanan
4. Lokakarya Mini Triwulan √ √ √ √
lintas sector
5. Rapat Tinjauan √ √ √ √
Manajemen
6. Pertemuan Audit √ √ √ √
7. Pertemuan Penilain √ √
Kinerja Puskesmas
8. Pertemuan Pembuatan √
Profil Puskesmas
9. Konsul/Menghadiri √ √ √ √
Undangan Dan keperluan
Lain Ke Dinkes

f. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran


Kurun waktu pencapaian keluaran/pelaksanaan pekerjaan ini adalah
selama 12 bulan mulai dari Januari – Desember 2022

g. Biaya yang diperlukan


Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan Bantuan Operasional
Kesehatan Di UPTD Puskesmas L. Sidoharjo Rp. 134.000.000,- (Seratus
Tiga Puluh Empat Juta Rupiah,-)

Kepala BLUD UPT Puskesmas L.


Sidoharjo
Kecamatan Tugumulyo
Kabupaten Musi Rawas

Ika Putri Agustin, SKM


Penata TK I / III d
Nip. 19820803 200501 2 007

Anda mungkin juga menyukai