Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) PUSKESMAS


MENU MANAJEMEN PUSKESMAS
DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK
BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;


b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
c. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tetang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
e. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan;
f. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
i. Permenkes 44 tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas
j. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
k. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Tahun
2022 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik
Bidang Kesehatan Tahun 2023;
l. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standart
Pelayanan Minimal
m. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020 tentang rencana
strategis kemetrian kesehatan Tahun 2020 – 2024
n. Surat edaran Sekretariat Jendral Kementerian Kesehatan RI nomor
PR.01.01/I/7997/2022 tentang Pemberitahuan Menu dan rincian DAK Non
Fisik Bidang Kesehatan TA 2023
o. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
2. Gambaran Umum

Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam rangka


mewujudkan visi misi Presiden dan implementasi Nawa Cita yang kelima yaitu
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, dengan
pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, mengamanatkan Dana Alokasi Khusus (DAK)
sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi daerah dalam pelaksanaan desentralisasi,
diantaranya untuk meningkatkan pembangunan kesehatan, sehingga Pemerintah baik
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dapat menyediakan pelayanan kesehatan yang
merata, terjangkau dan berkualitas.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pada Pasal 298
ayat (7) menyebutkan belanja DAK diprioritaskan untuk mendanai kegiatan fisik dan dapat
digunakan untuk kegiatan nonfisik. Dengan anggaran DAK Bidang Kesehatan Tahun 2022
nantinya diharapkan dapat mendukung pembangunan kesehatan di daerah yang sinergis
dengan prioritas nasional.
Dalam konsep pembangunan nasional, Kementerian Kesehatan bertanggungjawab
melaksanakan Program Indonesia Sehat yang bertujuan untuk;
1) meningkatkan pengetahuan, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
dalam lingkungan hidup yang sehat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal
melalui terciptanya perilaku hidup sehat sehingga terwujudnya bangsa yang mandiri, maju
dan sejahtera; 2) terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi- tingginya. Pelaksanaan program
Indonesia Sehat ini memerlukan kerangka regulasi dan kebijakan pembiayaan pembangunan
kesehatan yang komprehensif antar pemerintahan dan antar pelaku pembangunan kesehatan.
BOK Puskesmas merupakan merupakan salah satu dukungan pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah untuk mendukung operasional Puskesmas/jaringannya dalam rangka
pencapaian program kesehatan prioritas nasional, khususnya kegiatan promotif dan preventif
sebagai bagian dari upaya kesehatan masyarakat. BOK diarahkan untuk mendekatkan
petugas kesehatan kepada masyarakat dan memberdayakan masyarakat untuk berperan aktif
dalam pembangunan kesehatan. Dalam Permenkes 44 tahun 2016 tentang manajemen
Puskemsas diharapkan Puskesmas melaksanakan fungsi manajemen dengan maksimal yang
terdiri dari Perencanaan ( P1), penggerakan dan pelaksanaan (P2), dan pengawasan,
pengendalian dan penilaian ( P3). Untuk memaksimalkan kegiatan fungsi manajemn tersebut
sangat diharapkan dukungan dari dana DAK Non fisik BOK Puskesmas.
Sebagai gambaran terdapat menu kegiatan fungsi manajemen Puskesmas seperti tabel
di bawah ini :
No Rinciaan Uraian
Menu/Kompoen
Minilokakarya Merupakan suatu kegiatan peningkatan fungsi
Bulanan Puskesmas puskesmas melalui penggalangan kerjasama lintas
program yang ada di masing masing Puskesmas ,
memantau pelaksanaan kegiatan pusksmas
1 berdasarkan perencanaan dan memecahkan masalah
yang dihadapi serta btersusunya rencana kerja
puskesmas

Minilokakarya Lintas Merupakan suatu kegiatan peningkatan peran serta


sektoral/triwulanan masyarakat dan dukungan sektor sektor terkait dalam
pelaksanaan pembangunan kesehatan di wilayah kerja
di masing masing Puskesmas untuk mendapatkan
kesepakatan rencana kerja lintas sektoral serta
2
mengkaji hasil kegiatan kerjasama, memecahkan
masalah yang terjadi serta menyusun upaya
pemecahan dalam bentuk rencana kerjasama.

Paket Internet Puskesmas Merupakan dukungan internet bagi Puskesmas dan


3

dan Pustu jaringanya dalam mengoptimalkan pelaksanaan


3 kegiatan terutama implementasi dashboard ILP dan
ASIK

B. PENERIMA MANFAAT

No Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat

Fungsi Manajemen Puskesmas

Lintas Program di masing


1 Minilokakarya Bulanan masing Puskesmas di
35 Puskesmas
kabupaten Lombok Timur
Lintas Sektor yang ada di
2 Minilokakarya Lintas sektor 35 Puskesmas masing masing wilayah kerja
Puskemsas

3 Paket Internet Puskesmas dan Pustu 35 Puskesmas Puskesmas dan jaringanya


C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN

Output Metode Tahapan


No Rinciaan Menu/Kompoen Pelaks
Satuan Volume Pelaksana
anaan
1 Minilokakarya Bulanan 1. Persiapan
Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
Dokumen 3. Waktu
35 Swake-
Laporan Pelaksanaan
Puskesmas lola
kegiatan (Januari s.d
desember
2023)
4. Pembuatan
LaporanAkhir
2 Minilokakarya Lintas Sektor 1. Persiapan
Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
Dokumen 3. Waktu
35 Swake- Pelaksanaan
Laporan Puskesmas lola (Januari s.d
kegiatan desember 2023)
4. Pembuatan
LaporanAkhir

3 Paket Internet Puskesmas dan Pembelian 1. Persiapan


Pustu Paket Administrasi
internet 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
35 Swake- Pelaksanaan
Puskesmas lola (Januari s.d
desember 2023)
4. Pembuatan
Laporan Akhir

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Keluaran kegiatan ini diharapkan dapat dicapai dalam kurun waktu 12 bulan yaitu mulai
Januari s.d Desember tahun 2023

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran kegiatan ini dibebankan pada DAK
Non Fisik Bidang Kesehatan (BOK Puskesmas) pada Dinas Kesehatan Kab. Lombok
Timur Tahun 2023 sebesar Rp. 922.647.470,- ( sembilan ratus dua puluh dua juta
enam ratus empat puluh tujuh ribu empat ratus tujuh puluh rupiah)
dengan kebutuhan per rincian sub komponen kegiatan sebagai berikut :
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya
1 Minilokakarya Bulanan 535.255.344

2 Minilokakarya lintas sector triwulanan 346.461.836


3 Paket Internet Puskesmas dan Pustu 40.930.290
TOTAL 922.647.470

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir


Selong, 4 oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai