b. Proses:
Melakukan analisis capaian kinerja
bulanan Puskesmas dan hasil pelaksanaan audit
internal.
Memetakan masalah dan penyebab masalah
2/5
yang dikaitkan dengan kepatuhan terhadap
standar operasional prosedur yang telah
disusun.
Menyusun rencana tindak lanjut berupa rencana
kerja pemecahan masalah berdasarkan daerah
binaan yang disesuaikan dengan RPK yang ada.
Jika tindak lanjut yang diputuskan tidak
terakomodir oleh RPK maka kegiatannya
diinventarisir dan dikomunikasikan pada
lokakarya tribulanan.
Pada periode tengah tahun, dapat dilakukan
evaluasi tengah tahun (midterm evaluation)
kinerja Puskesmas dalam 6 (enam) bulan
pertama terhadap target yang ditetapkan, dan
bila memungkinkan, RPK semester selanjutnya
dapat disesuaikan dengan hasil evaluasi.
Pembahasan RUK untuk tahun selanjutnya,
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi terkini.
c. Luaran
Rencana tindak lanjut yang berupa RPK bulan
berikutnya;
Komitmen untuk melaksanakan RPK yang telah
disusun;
Bahan yang akan disampaikan pada lokakarya
mini tribulanan; dan/atau
Rekomendasi pertemuan tinjauan manajemen.
3. Ketentuan penyelenggaraan:
Pengarah: Kepala Puskesmas. Pada saat
pembahasan hasil audit internal pada
pertemuan tinjauan manajemen, pimpinan forum
diserahkan kepada ketua tim audit internal.
Peserta:
Seluruh pegawai Puskesmas, termasuk pegawai
yang bertugas di Puskesmas Pembantu dan Pos
Kesehatan Desa.
Sesuai dengan kewenangan Puskesmas dalam
mengoordinasikan dan melaksanakan
pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
3/5
pertama di wilayah kerjanya, maka kegiatan
lokakarya mini bulanan harus melibatkan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas. Melalui forum tersebut,
Puskesmas dapat menyampaikan hal-hal yang
perlu didukung oleh jejaring didalam
menyelesaikan masalah kesehatan diwilayah
kerja Puskesmas dari hasil analisa data Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, atau
sebaliknya, bila terdapat masalah kondisi
kesehatan keluarga yang menjadi kepesertaan JKN
di jejaring fasilitas pelayanan kesehatan yang perlu
dilakukan intervensi oleh Puskesmas.Sehubungan
dengan hal tersebut maka Puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatannya dapat saling
memberikan data keluarga kepesertaan JKN yang
membutuhkan intervensi karena kepesertaan
penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dapat tercatat pada jejaring fasilitaa pelayanan
kesehatan.
Waktu:
Waktu pelaksanaan lokakarya mini bulanan rutin
disesuaikan dengan kondisi dan situasi
Puskesmas. Waktu ideal adalah minggu pertama
atau waktu lain yang dianggap tepat.
Prinsip yang harus dipegang adalah bahwa
lokakarya mini bulanan rutin dilaksanakan dengan
melibatkan seluruh pegawai Puskesmas, tanpa
mengganggu aktivitas pelayanan serta dapat
tercapai tujuan.
Acara:
Pada dasarnya susunan acara lokakarya mini
eyeenggaaanpadaam1000–1500
bulanan rutin bersifat dinamis, dapat disusun
sesuai dengan kebutuhan, ketersediaan waktu
dan kondisi Puskesmas setempat. Jadwal acara
lokakarya mini bulanan rutin adalah sebagai
berikut:
Pembukaan;
Pengenalan program baru (apabila ada);
4/5
Inventarisasi hasil kegiatan (termasuk
hambatan) bulan lalu;
Analisa pemecahan masalah dan
pemecahannya;
Penyusunan kegiatan bulan berikutnya;
Penyusunan bahan untuk lokakarya
mini tribulanan;
Pembagian tugas bulan berikutnya;
Kesepakatan untuk melaksanakan RPK
bulan berikutnya; dan atau
Pertemuan tinjauan manajemen, sesuai jadwal
tim audit internal.
5/5
14.25- Penutupan Kepala Puskesmas
14.30
Tempat:
Diselenggarakan di Puskesmas seperti lokakarya
mini bulanan pertama
d. Unit Terkait Sekuruh Petugas Puskesmas termasuk Penanggung jawab
Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa
6/5