I. PENDAHULUAN
Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis dinas kesehatan
Kabupaten/Kota yang merupakan ujung tombak penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat di wilayah kerjanya. Untuk
mendukung keberhasilan penyelenggaraan puskesmas perlu dikelola
melalui pencapaian manajemen puskesmas secara optimal. Prinsip dari
menejemen puskesmas adalah merupakan suatu siklus yang tidak
terputus artinya evaluasi hasil kinerja/kegiatan yang dilaksanakan harus
dapat digunakan untuk menyusun perencanan yang akan dating, dan
selanjutnya perencanaan yang dibuat dapat dipantau dan dinilai
hasilnya. Puskesmas sebagai unit organisasi kesehatan melaksanakan
pembinanan dan memberikan pelayanan kesehatan secara meyeluruh
dan terpadu.
Salah satu strategi pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan
serta berbasis buktu dengan mengutamakan pada upaya promotif dan
preventif. Maka dari itu perlunya peningkatan pelayanan kesehatan di
fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan termasuk puskesmas perlu
secara terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, serta adanya pembinaan dari pemerintah pusat dan
pemerintah provinsi/kabupaten/kota.
Oleh karena itu, puskesmas dan jaringan harus selalu dapat
merespon perkembangan masalah kesehatan yang terjadi (tren penyakit)
dan berkembang dengan masyarakat di wilayah kerja UPT. Puskemas
Tandang Buhit. Salah satu sarana yang ada adalah melalui rapat
minilokakarya yang dilaksanakan secara rutin setiap bulannya.
minilokakarya Bulanan Rutin diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari
minilokakarya bulanan yang Pertama. Minilokakarya bulanan ini rutin
dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan kegiatan Puskesmas, yang
dilakukan setiap bulan secara teratur. Pada forum minilokakarya
bulanan rutin, dapat sekaligus dilaksanakan pertemuan tinjauan
manajemen, sesuai jadwal yang telah ditetapkan tim manajemen.
Setelah melaksanakan penggalangan/peningkatan kerjasama lintas
sektoral, sebagai tindak lanjut semangat kerja sama dalam tim yang telah
ditimbulkan dalam lingkungan sektor-sektor yang bersangkutan, perlu
dipelihara dengan baik. Disamping itu keberhasilan pembangunan
kesehatan sangat memerlukan dukungan lintas sektoral. Dimana
kegiatan masing-masing sektor perlu dikoordinasikan sehingga dapat
diperoleh hasil yang optimal. Untuk itu perlu dilakukan pemantauan
pelaksanaan kerjasama lintas sektoral dengan minilokakarya yang
diselenggarakan setiap triwulan disebut dengan minilokakarya Triwulan.
Minilokakarya triwulan/Lintas Sektor Puskesmas adalah salah
satu ruang membangun komitmen, menyatukan misi ditingkatan
pemangku kepentingan, camat sebagai pemerintah kecamatan, kepala
desa sebagai representasi masyarakat desa, tokoh masyarakat, tokoh
agama, tokoh pemuda, dan puskesmas sebagai instasi kesehatan untuk
sama-sama bersinergi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
II. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan yang tersebut di dalam Sistem Kesehatan Nasional
(SKN - 2004) bahwa Puskesmas merupakan unit pelaksana pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Adapun fungsi Puskesmas ada tiga yaitu :
sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan; pusat
pemberdayaan masyarakat dan keluarga serta sebagai pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Dalam melaksanakan kegiatannya Puskesmas
mengacu pada 4 azas penyelenggaraan yaitu wilayah kerja, pemberdayaan
masyarakat keterpaduan dan rujukan. Puskesmas mempunyai
kewenangan untuk melakukan pengelolaan program kegiatannya, untuk
itu perlu didukung kemampuan manajemen yang baik. Manajemen
Puskesmas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja secara
sinergik yang meliputi perencanaan, penggerakan pelaksanaan serta
pengendalian, pengawasan dan penilaian. Penerapan manajemen
penggerakan pelaksanaan dalam bentuk forum pertemuan yang dikenal
dengan minilokakarya.
Puskesmas mempunyai kewenangan untuk melakukan pengelolaan
program kegiatannya, untuk itu perlu didukung kemampuan manajemen
yang baik. Manajemen puskesmas merupakan suatu rangkaian kegiatan
yang bekerja secara sinergik yang meliputi : perencanaan, penggerakan
pelaksanaan serta pengendalian, pengawasan dan penilaian. Penerapan
manajemen penggerakan pelaksanaan dalam bentuk forum pertemuan
yang dikenal dengan lokakarya mini.
UPT. Puskesmas Tandang Buhit merupakan pusat penggerak
pemberdayaan kesehatan masyarakat, untuk itu kami mencoba langkah
pendekatan edukatif sebagai fasilitator untuk mengembangkan pelayanan
di wilayah kerja UPT. Puskesmas Tandang Buhit.
Pelaksanaan minilokakarya puskesmas ini sebagai implementasi
terhadap amanat permenkes tentang manajemen puskesmas serta sebagai
bentuk dukungan kepada puskesmas dalam melaksanakan tugasnya
sebagai penyelenggara layanan kesehatan di wilayahnya
Sebagai salah satu Pemapanan program rencana re-Akreditasi
Puskesmas Tandang Buhit tahun 2022. Hasil evaluasi kegiatan program
bulan lalu dan rencana kegiatan selanjutnya, serta integrasi antar
program dalam menyelesaikan masalah prioritas Puskesmas yang telah
ditetapkan.
IV. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan fungsi puskesmas melalui penggalangan kerja sama
tim baik lintas program serta lintas sektor serta terlaksananya
kegiatan puskesmas sesuai perencanaan.
b. Untuk menilai pentingnya kesinambungan arah dan kegiatan
antara hal-hal yang direncanakan, integrasi antar program dalam
menyelesaikan masalah prioritas Puskesmas yang telah ditetapkan
2. Tujuan Khusus :
a. Tergalangnya kerjasama antar tim baik lintas program dan
lintas sector
b. Mengetahui masalah kesehatan yang berkembang pada masyarakat
c. Teridentifikasinya maslah dan hambatan-hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan puskesmas didalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat
d. Teridentifikasinya penyebab masalah serta diupayakannya
perencanaan masalah
e. Terpantaunya hasil kegiatan puskesmas sesuai dengan
perencanaan
f. Tersusunnya rencana kerja dengan Membuat rencana
tindaklanut program dalam RUK bulanan untuk periode
selanjutnya.
VII. INDIKATOR
a. Masukan (In Put) :
1. Masukan lokakarya mini bulanan (In Put) : Rp. 23.100.00,-
dengan rincian anggaran : dalam bentuk Konsumsi (makan dan
Minum sebanyak 75 bungkus per 1 kali pertemuan, sebanyak 11
kali dalam 1 tahun)
2. Masukan lokakarya mini tribulanan (In Put) : Rp. 4.200.000,-
dengan rincian anggaran : dalam bentuk konsumsi (makan dan
minum sebanyak 40 bungkus per 1 kali pertemuan sebanyak 3 kali
dalam 1 tahun)
b. Keluaran (Out Put) : Terlaksananya minilokakarya bulanan UPT
Puskesmas Tandang Buhit tahun 2022 dan terlaksananya
minilokakarya triwulan secara lintas sektor, dengan membuat rencana
kerja triwulanan baru dan membuat kesepakatan bersama dalam
menyelesaikan masalah
VIII. SASARAN
Sasaran minilokakarya bulanan adalah seluruh staf pegawai ASN dan
Non ASN dan seluruh bidan desa di wilayah kerja UPT Puskesmas
Tandang Buhit. Puskesmas juga turut mengundang salah satu bidang
terkait dari Dinas Kesehatan yang kira-kira menjadi prioritas utama
masalah yang perlu dibahas dalam Rapat Minilokakarya bulanan dan
triwulan. Untuk itu, Dinas Kesehatan Kab. Toba melalui Seksi Pelayanan
Kesehatan Primer melaksanakan pendampingan dalam minilokakarya
puskesmas.
Sasaran minilokakrya tribulanan (linsek) adalah sasaran pelaksanaan
adalah peserta lintas sektor/komponen masyarakat yang terkait : Desa,
Kelurahan, Kecamatan atau Kapolsek, Dinas Kesehatan serta tokoh
masyarakat. Terciptanya koordinasi yang baik antara lintas program dan
lintas sektor terkait pelaksanaan manajemen di puskesmas. Peserta
komunikasi dan koordinasi adalah seluruh anggota program/lintas sektor
terkait sesuai forum komunikasi dan koordinasi yang diadakan.
1. Pelaksanaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Minilokakarya
Bulanan
2. Pelaksanaan √ √ √
Minilokakarya
Tribulanan
(Linsek)
X. METODE
1. Pengamatan dan wawancara
2. Presentasi dari Camat/Puskesmas/Dinas Kesehatan
3. Diskusi.
XIII. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya