A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
c. Undang-Undang RI Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara
d. Undang-Undang RI Nomor 32 tahun 2004 tentang Otonomi daerah
e. Undang-Undang RI Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Daerah
f. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679)
g. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2018 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 233, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6138);
h. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4575);
i. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
j. Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2017 tentang Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2018 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 244);
k. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508);
l. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 86 Tahun 2019 tentang Petunjuk
Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan.
2. Gambaran umum
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional dalam rangka mewujudkan visi misi Presiden dan implementasi
Nawa Cita yang kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia. Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat, dengan pendekatan promotif, preventif,
tanpa meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu,
menyeluruh, dan berkesinambungan. Dalam konsep pembangunan
nasional, Kementerian Kesehatan bertanggung jawab melaksanakan
Program Indonesia Sehat yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
dalam lingkungan hidup yang sehat agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal melalui terciptanya perilaku hidup sehat.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, mengamanatkan
Dana Alokasi Khusus (DAK) sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi
daerah dalam pelaksanaan desentralisasi, diantaranya untuk
meningkatkan pembangunan kesehatan, sehingga Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah dapat menyediakan pelayanan kesehatan
yang merata, terjangkau dan berkualitas. Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dalam Pasal 298 ayat (7)
menyebutkan belanja DAK diprioritaskan untuk mendanai kegiatan fisik
dan dapat digunakan untuk kegiatan nonfisik. Pengalokasian DAK
Bidang Kesehatan ini tidak untuk mengambil alih tanggung jawab
pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembiayaan pembangunan
kesehatan di daerah sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Pelaksanaan dan
pengelolaan DAK nonfisik tersebut harus menerapkan prinsip-prinsip
tata kelola yang baik (good governance) yakni transparan, efektif, efisien,
akuntabel dan tidak duplikasi dengan sumber pembiayaan lainnya.
Untuk dapat terselenggaranya kegiatan BOK di Puskesmas secara
optimal, tepat sasaran, efisien, dan efektif maka harus didukung dengan
perencanaan yang baik. Dalam membuat perencanaan BOK
membutuhkan pertemuan koordinasi dengan sumber dana dan data
serta informasi dari pihak yang terkait dalam pengelolaan BOK, agar
keputusan yang diambil tidak lepas kaitannya dengan masalah yang
dihadapi pada masa yang akan datang. Adapun pihak yang terkait
dengan perencanaan BOK adalah puskesmas dan para pengelola satker
dan kesekretariatan. Dengan adanya koordinasi dalam suatu
perencanaan maka dapat menjelaskan serta membedakan arah dari
setiap kegiatan sehingga hasil yang diperoleh bisa seefektif dan seefisien
mungkin, serta dapat mengevaluasi setiap tujuan-tujuan yang sudah
dilakukan sehingga penyimpangan-penyimpangan yang terjadi sehingga
bisa dihindari lebih awal, serta memudahkan pelaksanaan kegiatan
untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan yang mungkin muncul.
Dari sosialisasi ini diharapkan nantinya, puskesmas dapat menyiapkan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Tahunan Puskesmas dengan
memperhatikan berbagai sumber dana, melaksanakan kegiatan BOK
sesuai dengan perencanaan yang merupakan hasil dari Lokakarya Mini
Puskesmas, mengelola dana BOK sesuai dengan Petunjuk Teknis BOK
secara bertanggungjawab dan transparan, serta melaporkan
pelaksanaan kegiatan dan realisasi dana BOK kepada Sekretariat BOK
Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur Dana BOK tahun 2021 sebagai
kelanjutan tahun 2020 tetap diprioritaskan untuk upaya kesehatan
promotif dan preventif yang dilakukan oleh puskesmas dan jaringannya
serta poskesdes dan posyandu untuk mendukung percepatan
pencapaian target SDGs bidang kesehatan tahun 2021. Ruang lingkup
BOK tahun 2020 mengalami perluasan dengan adanya penambahan
lingkup kegiatan untuk upaya kesehatan lain yang sesuai dengan resiko
maupun masalah kesehatan utama di kabupaten/kota dan puskesmas
termasuk upaya promotif dan preventif dalam program pelaksanaan
gerakan masyarakat hidup sehat di wilayah kerja, kegiatan kesehatan
masyarakat tingkat puskesmas, upaya deteksi dini, preventif dan respon
penyakit, STBM, Dukungan Operasional Tim Nusantara Sehat.
Capaian SPM progam di UPTD Puskesmas Martapura tahun 2020
menjadi salah salah satu acuan dalam pengajuan Anggaran DAK Non
Fisik UPTD Puskesmas Martapura. Capaian SPM progam tahun 2020
tersebut adalah sebagai berikut :
4. Gizi
Vitamin A 100 100 100 -
Penimbangan (D/S) 100 96 85 15
ASI Ekslusif 85 46,7 85 39,1
FE 100 100 100 88,4
BGM 10 4,34 10 3,14
5. P2P
Imunisasi :
HB0 97 100 97 41,7
BCG/ Polio 1 97 100 97 41,7
DPT-HB-Hib 1/ Polio 2 97 100 97 41,5
DPT-HB-Hib 2 Polio 3/ 97 100 97 41,5
DPT-HB-Hib 3/ Polio 4 97 100 97 41,5
IPV 97 100 97 0
MR 97 100 97 41,5
IDL 97 100 97 41,5
Boster DPT-HB-Hib 97 100 97 41,7
Boster MR 97 100 97 41,7
Filariasis 85 84,06 85 0
Kusta 0 0 0 0
Malaria 0 100 0 0
Surveilans 100 100 100 100
TB Paru 56 3,57 100 1,79
DBD 0 100 0 0
6. Perkesmas 83 0 83 7,4
UKM Pengembangan
1 Lansia
Kunjungan Lansia di 97,3
100 100 35
posyandu
2 Odgj 100 100 100 100
3 Kestrad 100 100 100 -
4 Kesehatan Pekerja 100 100 100 100
5 Kesehatan Olahraga 100 100 100 100
6 Kesehatan Indera 100 100 100 100
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendukung daerah dalam pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan
bersumber DAK untuk mencapai target prioritas nasional bidang
kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mendukung upaya kesehatan bersifat promotif dan preventif;
b. Mendukung pelaksanaan Program Indonesia Sehat melalui
pendekatan keluarga;
c. Mendukung pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah (RKP);
d. Mendukung pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Kesehatan diprovinsi/ kabupaten/ kota;
e. Mendukung pelaksanaan penurunan stunting.
D. Penerima Manfaat
7. Lansia
9. Kesehatan Lingkungan
4. Pengendalian Vektor
D
a
l
a
m
d
a
e
r
a
h
c. PE penyakit potensi KLB Belanja R R M M 12
Perjalanan Dinas p. p a a Desa
Dalam daerah 1. . r rt
8 1 t a
0 . a p
0. 8 p u
0 0 u r
0 0 r a
0 . a
0
0
0
d. Pemantauan Kontak Belanja R R M M 12
Perjalanan Dinas p. p a a Desa
Dalam daerah 1. . r rt
8 1 t a
0 . a p
0. 8 p u
0 0 u r
0 0 r a
0 . a
0
0
0
2. 1. Deteksi Dini dan
Penemuan Kasus
a. Koordinasi Terpadu Lintas Belanja R R M M 12
Program Konsumsi p. p a a Desa
3 . r rt
0. 3 t a
0 0 a p
0 . p u
0. 0 u r
0 0 r a
0 0 a
0 .
0
0
0
D
a
l
a
m
d
a
e
r
a
h
Pencegahan
Penyakit
dan
Pengendalia
n Faktor
Resiko
a. Pelayanan B R R M M 12
Imunisasi e p. p a a Desa
Rutin l 6 . r rt
a 0. 6 t a
n 0 0 a p
j 0 . p u
a 0. 0 u r
0 0 r a
P 0 0 a
e 0 .
r 0
j 0
a 0
l
a
n
a
n
D
i
n
a
s
D
a
l
a
m
d
a
e
r
a
h
b. B R R M M 12
Pelaksanaan e p. p a a Desa
Vaksinasi l 3 . r rt
Covid Massal a 0. 3 t a
n 6 0 a p
j 0 . p u
a 0. 6 u r
0 0 r a
P 0 0 a
e 0 .
r 0
j 0
a 0
l
a
n
a
n
D
i
n
a
s
D
a
l
a
m
d
a
e
r
a
h
c. B R R M M 12
Pelaksanaan e p. p a a Desa
BIAS l 6. . r rt
a 9 6 t a
n 0 . a p
j 0. 9 p u
a 0 0 u r
0 0 r a
P 0 . a
e 0
r 0
j 0
a
l
a
n
a
n
D
i
n
a
s
D
a
l
a
m
d
a
e
r
a
h
d. Pendataan B R R M M 12
Sasaran e p. p a a Desa
POPM l 1 . r rt
a 3. 1 t a
n 0 3 a p
j 5 . p u
a 0. 0 u r
0 5 r a
P 0 0 a
e 0 .
r 0
j 0
a 0
l
a
n
a
n
D
i
n
a
s
D
a
l
a
m
d
a
e
r
a
h
e. Distribusi B R R M M 12
Obat POPM e p. p a a Desa
l 1 . r rt
a 3. 1 t a
n 0 3 a p
j 5 . p u
a 0. 0 u r
0 5 r a
P 0 0 a
e 0 .
r 0
j 0
a 0
l
a
n
a
n
D
i
n
a
s
D
a
l
a
m
d
a
e
r
a
h
f. Sweeping B R R M M 12
cakupan e p. p a a Desa
POPM l 1 . r rt
a 3. 1 t a
n 0 3 a p
j 5 . p u
a 0. 0 u r
0 5 r a
P 0 0 a
e 0 .
r 0
j 0
a 0
l
a
n
a
n
D
i
n
a
s
D
a
l
a
m
d
a
e
r
a
h
g. Belanja R R M M 12
Pengendalian Perjalanan Dinas p. p a a Desa
Vektor Dalam daerah 5. . r rt
( fogging ) 4 5 t a
0 . a p
0. 4 p u
0 0 u r
0 0 r a
0 . a
0
0
0
h. Belanja R R M M 12
Pemantauan Perjalanan Dinas p. p a a Desa
Jentik Dalam daerah 6 . r rt
Berkala 0 6 t a
0. 0 a p
0 0 p u
0 . u r
0 0 r a
0 a
0
a. Survei Habitat Jentik Secara Belanja R R M M 12
Berkala Perjalanan Dinas p. p a a Desa
Dalam daerah 1 . r rt
3. 1 t a
0 3 a p
5 . p u
0. 0 u r
0 5 r a
0 0 a
0 .
0
0
0
b. Pegawasan standar baku -Belanja R R M M 12
pengendalian vector dan Perjalanan p. p a a Desa
binatang pembawa penyakit Dalam Daerah 2. . r rt
- 5 2 t a
0 . a p
0. 5 p u
0 0 u r
0 0 r a
0 . a
0
0
0
c. Penerapan Belanja R R M M 12
Kawasan Perjalanan Dinas p. p a a Desa
Tanpa Rokok Dalam daerah 7. . r rt
0 7 t a
0 . a p
0. 0 p u
0 0 u r
0 0 r a
0 . a
0
0
0
4. Pengendalian Penyakit
a. Belanja R R M M 12
Penyuluhan Perjalanan Dinas p. p a a Desa
Keswa dan Dalam daerah 1. . r rt
Napza 5 1 t a
0 . a p
0. 5 p u
0 0 u r
0 0 r a
0 . a
0
0
0
5.
Pemberdayaa
n
Masyarakat
a. Koordinasi Terpadu Lintas Belanja R R M M 12
Program Konsumsi p. p a a Desa
3 . r rt
0. 3 t a
0 0 a p
0. . p u
0 0 u r
0 0 r a
0 . a
0
0
0
F. Organisasi/Instansi Pelaksana
a. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Wilayah
Kerja, Kegiatan Kesehatan Masyarakat Tingkat Puskesmas, Upaya
Deteksi Dini, Preventif, dan Respon Penyakit. Dalam pelaksanaan
kegiatan nantinya, akan disusun pemegang progam kegiatan
tersebut.
b. Penanggung Jawab Kegiatan
Penanggung jawab Kegiatan adalah pemegang progam kegiatan
tersebut dan Kepala UPTD Puskesmas Martapura.
G. Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola oleh pemegang progam
kegiatan di UPTD Puskesmas Martapura.
H. Keterangan Lainnya
Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Martapura
berupa pertemuan, penyuluhan, kunjungan rumah ke sasaran,
pemantauan, pelayanan di posyandu dan PAUD, pemeriksaan anak
sekolah, Poskesdes, Pustu, dan OPD Terkait
Waktu Pelaksanaan Kegiatan sesuai dengan RUK dan RPK Puskesmas
Tempat : Wilayah kerja UPTD Puskesmas Martapura
Bulan : Januari - Desember 2021
Martapura, November 2020
MASLINDA, SKM
NIP. 19720906 199301