PROGRAM P2 ISPA
Infeksi akut yang menyerang salah satu bagian/lebih dari saluran napas mulai
hidung - alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura)
Influenza
ISPA
INFLUENZA PNEUMONIA
ISPA ATAS/
PNEUMONIA
ISPA INFLUENZA
Menurunkan
angka kematian • Saat ini diperkirakan
balita karena angka kematian
pneumonia
menjadi < 3 per pneumonia di Indonesia
1000 kelahiran sebesar 4-5 per 1000
hidup pada kelahiran hidup
tahun 2025
SITUASI/KONDISI SAAT INI
874,195
554,650 901,229
582,489 883,789
513,638 894,259
505,331 881,343
425,026
554,650 582,489
513,638 505,331
425,026
70.00
60.00
50.00
40.00
10.00
0.00
2015 2016 2017 2018 2019
00 00 00
0 0. 00. 00.
1 1 1
1
. 3 91 7
92 90. 9.4 .89 67
8 88 6.
8
7
.4 .32
76 76
. 00
70 6
.9 .50
62 62
3
.3
53 0.00 0.00 0.00 8
5 5 5 .4
5 .0
45 0 0 47
0.0 0.0 .46 50
4 4 38 7. .29 3
3 5
3 33.3
7
.2 09
27 26. .86 3
4
22 21. 7
.6 9
16 4.2
1
45 3
3. 3.0 .00 .00
0 0
g B bi li n lu en au ur ta n ra u h lo a ra l
n NT Ba at
a
ku Ri r a
ga uk ga ta pu a na
litu J am el g nt T im ka el
at g al n n Pa Ut is o
e S n Ba n ya S en M Te or
o
an Na
B a Be nt
a og n iT a t
ka er IY ta es
w G
an
ng at a
an Ja il m
Ba um lim D
im aw
S K a
a l
S ul Ka
K
25,155
25,000
24,203
20,000
15,000 14,532
14,113
13,373 13,299
11,588
10,921
7,112
6,419 7,084
5,429
5,000 4,229
3,612
3,672 3,513
0
Buleleng Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Denpasar
INDIKATOR Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian
Cakupan penemuan kasus Baseline 63% 70% 65% 80% 58% 85% 57% 90% 48.22%
Pneumonia Balita (58,9%) (554.649) (582.489) (513.638) (505.331) (425,026)
1. Prosentase KaKo yang 50% puskesmasnya melakukan tatalaksana standar pneumonia: Jumlah kako yang minimal puskesmasnya melakukan tatalaksana standar/Seluruh jumlah
kako di wilayah tersebut
2. Prosentase puskesmas yang melakukan tatalaksana standar : Jumlah puskesmas yang melakukan tatalaksana standar minimal
60%/Jumlah puskesmas yang ada di wilayah kako tersebut
3. Prosentase balita yang diberikan tatalaksanan standar: Jumlah balita yang datang dengan keluhan batuk dan atau kesukaran
bernapas yang diberikan tatalaksanan standar (ditung napas/dilihatTDDK)/Jumlah seluruh kunjungan balita dengan batuk dan
atau kesukaran bernapas
Jumlah kasus pneumonia balita yang ditemukan pada tempat & kurun waktu ttt/jumlah perkiraan kasus pada tempat & kurun waktu ttt
Jumlah provinsi yang telah menyusun rencanan kontijensi pandemi influenza & ttx pada tahun tertentu dibagi seluruh jumlah provinsi
CAKUPAN PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA DI PROVINSI BALI
2,500
2,054
2,000
1,600
1,164
1,000 976
852
497 551
500 497
386
338 254339
230
76
0
Buleleng Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Denpasar
PNEUMONIA
PROMOTIF
PROMOTIF PREVENTIF
PREVENTIF DIAGNOSTIK
DIAGNOSTIK KURATIF
KURATIF
ANC
ANC Imunisasi
Imunisasi :: Hitung
Hitung Napas
Napas
ASI
ASI eksklusif
eksklusif DPT
DPT Lihat
Lihat Tarikan
Tarikan
Gizi
Gizi seimbang
seimbang Campak
Campak Dinding
Dinding Dada
Dada • Antibiotik
PHBS
PHBS (CTPS)
(CTPS) Hib
Hib bawah
bawah KeKe dalam
dalam (Amoksisilin)
Mengurangi
Mengurangi Pneumokok
Pneumokok (TDDK)
(TDDK)
Periksa • Terapi Oksigen
polusi
polusi udara
udara (Demonstrasi
(Demonstrasi Periksa Saturasi
Saturasi
Etika
Etika batuk
batuk di
di 2kab
2kab Lotim
Lotim Oksigen
Oksigen AMOKSISILIN : 40-50
mg / kgBB/ kali 2 X
Deteksi
Deteksi dini
dini &
& Lobar)
Lobar)
sehari, selama 3 hari
Perhitungan sasaran penemuan kasus pneumonia balita (estimasi jumlah pneumonia balita):
berdasarkan data riskesdas dengan mempertimbangkan faktor risiko
22 berkisar 1-6 % dari total populasi balita
LAP. BULANAN P2 ISPA PUSKESMAS
Upaya yang telah dilakukan
• Membuat pedoman-pedoman
• Pelatihan manajemen pengendalian Pneumonia
• Pelatihan tenaga kesehatan dalam penemuan dan tatalaksana
kasus bersama organisasi profesi
• Kerjasama dengan organisasi profesi (IDI, IDAI, PDPI, PPNI, IBI,
PAEI) dalam kajian, sosialisasi dan advokasi
• Media Komunikasi, Informasi & Edukasi (KIE) serta advokasi
• Pelibatan masyarakat (kader)
• Pemberian imunisasi, Peningkatan gizi, ASI eksklusif
penyehatan lingkungan, asuhan antenatal (Pengendalian factor
risiko)
• Pemenuhan kebutuhan logistik
KENDALA
1. Keterbatasan jumlah dan kapasitas SDM di Fasyankes Primer dalam: (a) Deteksi pneumonia secara cepat
dan akurat, (b) Tatalaksana kasus, (c) Manajemen program ISPA
karena tingginya frekuensi mutasi pegawai di daerah
2. Kasus pneumonia balita yang under reported karena rendahnya pengetahuan dan pemahaman petugas
tentang ISPA atau Pneumonia balita di Fasyankes Primer dan Rumah Sakit.
3. Ketergantungan daerah kepada Pusat, dalam: (a) Dukungan alat deteksi pneumonia, (b) Buku pedoman,
(c) Peningkatan kapasitas Nakes, (d) Media promotif-preventif dan KIE.
4. Beberapa Kab/Kota memiliki Dana APBD untuk operasional ISPA, banyak Provinsi yang tergantung
Anggaran Dekonsentrasi.
5. Dana BOK belum optimal dimanfaatkan daerah untuk mendukung Program P2ML
6. Banyak Provinsi dan Kabupaten/Kota yang belum terpapar tentang rencana kontijensi dan kesiapsiagaan
pandemi influenza
7. Ketepatan laporan program ISPA masih rendah
HAMBATAN DI LAPANGAN
•Banyak anak menderita pneumonia tanpa diketahui oleh ibu / pengasuhnya
•Sebanyak 50% kematian terjadi dalam 3 hari setelah gejala penyakit muncul
• Ketersediaan tatalaksana kasus masih rendah
-Komitmen petugas puskesmas menghitung napas/ memeriksa TDDK
-Terapi antibiotika dan obat simptomatik yang tidak rasional
•Memerlukan upaya peningkatan kualitas dan kuantitas monev ispa
KESIAPSIAGAAN TERHADAP
WABAH nCoV 2019
China
14411 confirmed (2590 new)
2110 severe (315 new)
304 deaths (45 new)
Outside of China
146 confirmed (14 new)
23 Contries
1 Death
Kematian Pertama telah dilaporkan diluar China, yaitu Filipina, pasien adalah kontak
dekat dengan pasien pertama yang dikonfirmasi di Filipina
Kesiapan Indonesia menghadapi
2019-nCoV
• Dan kita tahu pemerintah sudah menghimbau mereka dengan gejala batuk
kering, demam dan kesulitan bernapas untuk berkonsultasi ke layanan
kesehatan terdekat,