Anda di halaman 1dari 49

TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS

INDIKATOR MUTU
&
PROFIL KAMUS
INDIKATOR
Quality
QUALITY
• Karakteristik (produk/servis) yang menunjukkan kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan/outcome yang diharapkan
• Bebas dari kesalahan/defisiensi
• Nyaman digunakan
• Pemenuhan terhadap persyaratan (pengguna)
PENILAIAN (JUDGMENT) TERHADAP MUTU
• Pada umumnya orang menilai sesuatu itu bermutu, dengan suatu gradasi:
• Terbaik (the best)
• Lumayan baik (better)
• Baik (OK….lah)
• Kurang bermutu
• Tidak bermutu

Maka perlu indikator untuk menilai apakah sesuatu itu


bermutu (indikator yang merepresentasikan mutu
produk/layanan)
Quality indicator
(Thomas Kötter , Eva Blozik and Martin Scherer, 2012)

◦Quality indicators (QIs) are


indicators used in many
Tujuan :
healthcare settings:
◦ to measure,
1. Menilai Mutu
◦ to compare, and
◦ to improve quality of care.
(diukur /
(Kötter et al. Implementation Science 2012, 7:21 diperbandingkan)
http://www.implementationscience.com/content/
7/1/21 )
2. Upaya Perbaikan
Quality Improvement
Pengguna menginginkan sesuatu yang memenuhi
kebutuhan/standar bahkan lebih
Maka Penyedia barang/jasa berupaya untuk
memenuhi standar dan mengupayakan
perbaikan/peningkatan

Maka Penyedia barang/jasa perlu mengukur


kesesuaian terhadap kebutuhan/standar dan
mengukur keberhasilan suatu perbaikan/peningkatan
Indikator mutu
1. Untuk menilai mutu  indikator tsb merepresentasikan mutu
suatu layanan atau produk:
• Indikator untuk menilai bahwa seseorang itu cantik
• Indikator untuk menilai bahwa HP itu bermutu
• Indikator untuk menilai bahwa pelayanan gawat darurat bermutu
• Indikator untuk menilai bahwa pelayanan KIA bermutu
2. Untuk melakukan upaya perbaikan:
• Capaian yang tidak tercapai terhadap standar
• Capaian yang lebih rendah dari mitra kajibanding
• Capaian yang tidak sesuai harapan pengguna
• Capaian yang berpeluang untuk lebih ditingkatkan
MEMILIH
PENGUKURAN
Contoh:
Struktur : Pelayanan dilakukan
oleh tenaga yang kompeten
( sertifikat pelatihan, dll )
Proses :
Respon Time, Lamanya
pelayanan
Outcome :
Kematian, Infeksi, Pencapaian
Program
Pemetaan INDIKATOR MUTU DI PUSKESMAS
• Indikator Mutu:
 Indikator Mutu Prioritas Puskesmas
Indikator ini dirumuskan berdasarkan prioritas masalah kesehatan yang ada
di wilayah kerja yang akan dilakukan perbaikan
 upaya perbaikannya didukung KMP, UKM, UKP
 Indikator Mutu yang menjadi representasi mutu Puskesmas:
• Indikator Nasional Mutu Puskesmas (indikator terpilih yang mewakili mutu
pelayanan puskesmas secara keseluruhan)
• Indikator dari PISPK, Indikator dari SPM
• Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) pada level puskesmas
• Indikator Mutu terkait PPI pada level puskesmas
 Indikator Mutu untuk masing-masing pelayanan
• Indikator Mutu yang merupakan representasi mutu unit kerja/pelayanan tsb
• Indikator Mutu masing-masing unit kerja/program yang capaiannya tidak tercapai (atau
berpeluang untuk ditingkatkan)
• Indikator Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) yang sesuai untuk pelayanan tsb
• Indikator Mutu terkait PPI yang sesuai dengan pelayanan tsb
• Tiap indikator harus dilengkapi kamus indikator
KRITERIA PRIORITAS PROGRAM ( 5.1.1 )
• High Risk : Proses-proses yang berimplikasi risiko tinggi
• High Volume : Melibatkan populasi dalam volume besar
• High Cost : Melibatkan biaya besar bila tidak dikelola dengan baik,
• Bad Performance : Capaian kinerja rendah,
• Problem Prone : Cenderung menimbulkan masalah
PENETAPAN AREA PRIORITAS :
KRITERIA INDIKATOR IDEAL :
WHO : ◦ S MART:
1. Spesifik : mampu memberikan gambaran S pecifik :
perubahan ukuran yang jelas pada suatu
M easurable
jenis kegiatan tertentu.
A chiefable
2. Sahih / valid: dapat dipakai untuk mengukur
aspek yang akan dinilai. R eliable

3. Dapat dipercaya (reliable) : mampu T ime


menunjukkan hasil yang benar pada
penilaian yang dilakukan secara berulang
kali, artinya komponen indikatornya tetap.
4. Sensitif peka untuk digunakan sebagai bahan
pengukur.
Yang diukur

• Struktur ?
• Proses ?
• Oucome ?
Misal pelayanan IGD yang bermutu:
- Dilayani oleh SDM yang professional (struktur)
- Response time tidak lebih dari ….menit (proses)
- Kematian kurang dari 8 jam = ……(outcome)

• Pada POCQI (Point of Care Quality Improvement) pemilihan


indikator untuk perbaikan berfokus pada indikator proses dan
indikator outcome
 Contoh Indikator Mutu Prioritas Tingkat Puskesmas (IMPP)
◦ INDIKATOR MUTU PRIORITAS PKM ◦ KMP terkait TB :
(IMPP) TERKAIT TB
SDM yang telah terlatih
◦ Indikator mutu yang diprioritaskan
Ruang layanan khusus TB
berdasarkan permasalahan kesehatan di
wilayah kerja, SPM, PIS PK ◦ UKM terkait TB

◦ Di SK kan oleh Pimpinan Puskesmas Kontak serumah


◦ UKP terkait TB
SOP pelayanan / penatalaksanaan TB
◦ Laboratorium terkait TB
Pemeriksaan BTA dll
◦ Farmasi terkait TB
Paket obat TB
Dipilih
indikator/-
indikator mutu
yang
merupakan
representasi
dari mutu
pelayanan KIA
Pelayanan KIA:
(Sekian banyak
indikator pelayanan
KIA)

Dipilih indikator
mutu prioritas
untuk
peningkatan
perbaikan mutu
pelayanan KIA
Dipilih
indikator/-
indikator mutu
yang
merupakan
representasi
dari mutu
pelayanan
Pelayanan
Farmasi
Farmasi:
(Sekian banyak
indikator pelayanan
KIA)
Dipilih indikator
mutu prioritas
untuk
peningkatan/
perbaikan mutu
Pelayanan
farmasi
Pelayanan farmasi
• Indikator kinerja farmasi: • Indikator terpilih untuk menilai mutu
• Ketersediaan tenaga yang pelayanan farmasi:
professional • Ketersediaan obat esensial
• Ketersediaan obat esensial sesuai • Waktu tunggu pelayanan
dengan formularium • Ketepatan pemberian informasi obat
• Waktu tunggu pelayanan
• Kebersihan dalam
menyediakan/meracik obat • Indikator terpilih untuk
• Ketepatan pemberian obat perbaikan/peningkatan (CQI):
• Ketepatan pemberian informasi (missal waktu tunggu belum memenuhi
obat target, maka dipilih indikator mutu untuk
• Tidak terjadinya kesalahan peningkatan adalah: waktu tunggu ):
pemberian obat
• judul indikator, • formula pengukuran,
• dasar pemikiran/alasan pemilihan indikator, • Desain/metoda pengumpulan data,
• dimensi mutu, • sumber data,
• tujuan, • populasi atau sampel,
• definisi operasional, • frekuensi pengumpulan data,
• tipe indikator, • periode waktu pelaporan data,
• satuan pengukuran, • periode analisis data,
• numerator, • penyajian data,
• denominator, • instrumen pengambilan data
• target pencapaian, • penanggung jawab indikator
• kriteria inklusi dan eksklusi,
PROFIL KAMUS INDIKATOR
1. JUDUL INDIKATOR :
Singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur
2. DASAR PEMIKIRAN/ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR :
Alasan pemilihan Indikator mengacu pada peraturan perundang-undangan.
SPM , PIS PK dll dengan dasar pemilihan 3HPB
3. DIMENSI MUTU
Efektivitas (Effectiveness) : tingkat perawatan dan pelayanan diberikan sesuai pengetahuan
untuk mencapai outcome yang diinginkan
Efisiensi (Efficiency): hubungan outcome (hasil pelayanan) dan sumber daya yang digunakan
untuk memberikan pelayanan
Keselamatan (Safety) : Tingkat perawatan dan pelayanan dimana risiko intervensi dan risiko di
lingkungan direduksi untuk pasien, keluarga, residen, ternasuk petugas kesehatan.
Aquitable / Adil : tingkat perawatan dan pelayanan diberikan dengan menghargai kebutuhan,
harapan dan keinginan individu, dimana individu dilibatkan dalam keputusan perawatan dan
pelayanan mereka
Kesinambungan (Intergrated) : tingkat perawatan dan pelayanan dikoordinasi antar dsiplin ilmu,
antar organisasi sepanjang waktu. Ketepatan waktu (Timelines) : tingkat perawatan dan pelayanan
diberikan sesuai waktu yang diperlukan
4, TUJUAN:
• Suatu hasil yang ingin dicapai dengan melakukan pengukuran terhadap indikator.
5. DEFINISI OPERASIONAL :
• Batasan pengertian yang menjadik pedoman dalam pengukuran indikator agar tidak kerancuan.
Definisi operasional harus konsisten . Harus memastikan Pengumpul data dan Validator memakai
definisi operasional yang sama.
• Contoh. Pengkajian dikatakan lengkap jika: identitas pasien terisi lengkap, hasil skoring
untuk setiap poin yang dinilai terisi, dan terdapat tanda tangan serta nama petugas yang
melakukan penilaian
6. JENIS INDIKATOR :
• Struktur – Menilai mutu layanan kesehatan yang berhubungan dengan kemampuan utk memenuhi
kebutuhan pasien / masyarakat (mis: Jumlah dokter, jenis layanan )
• Proses – Menilai apa yg dikerjakan dan bagaimana pelaksanaan pekerjaannya. (‘Are we doing the right
things?)
• Outcome – Menilai dampak layanan yang diberikan terhadap kesehatan pasien mis. mortalitas,
morbiditas. (‘Are we doing the right things well? )
7. SATUAN PENGUKURAN / FORMULA :
• Rumus untuk menghasilkan nilai dari indicator
• Persen ( 1/100 ) atau Permil (1/1000 )
8. NUMERATOR
• Numerator ( pembilang ) adalah jumlah subyek / peristiwa yang ingin diukur dalam populasi / sampel
yang memiliki karakteristik tertentu,
9. DENOMINATOR
• Denominator ( penyebut ) adalah semua peluang yang ingin diukur dalam populasi tertentu / sampel
10. RUMUS / FORMULA :
• Numenator / Denominator X 100 atau 1000
• Sesuai satuan pengukuran.
11. KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI:
• Inklusi : karakteristik umum subyek pada populasi / sampel atau subyek yang memenuhi
kriteria yang telah ditentukan.
• Eksklusi : batasan subyek populasi / sampel yang tidak memenuhi kriteria yang telah
ditentukan
12. SUMBER DATA,
• Sumber atau tempat memperoleh data (primer atau sekunder), bahan keterangan yang
dapat dijadikan dasar kajian pengukuran. ( Rekam medik – Check list – Quesioner – Hasil
Observasi pada pasien / responden – Laporan Insiden – Hasil Surveilans dll )
13. POPULASI ATAU SAMPEL :
• Populasi : besar subyek yang mempunyai karakteristik tertentu.
• Sampel : bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu sehingga mewakili populasinya
(merupakan jumlah individu dari populasi yang akan di Analisa)
• Bila memakai cara sampel tentukan : Metode dan Besaran sampelnya
• Metode sampling:
1. Simple Random Sampling : Dilakukan secara acak / pengundian sederhana.
mis: 20 sample dari 100 populasi = 100 / 20 = 5 > setiap no 1,5,10 dst
2. Systematic Random Sampling : Sample pertama diambil secara random selanjutnya
memakai interval.
3. Convenience Sampling : berdasarkan ketersediaan dan kemudahan untuk diakses
14. PENYAJIAN DATA / RENCANA ANALISIS :
• Metode/cara yang dilakukan untuk mengubah data yang dikumpulkan menjadi informasi yang
berguna untuk menentukan langkah tindak lanjut pemecahan masalah dan pembuatan
keputusan.
• Bisa berbentuk diagram garis, diagram batang, diagram pie, dan lain – lain sesuai karakteristik
data
• Diagram garis / Run chart digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
• Diagram batang / Bar chart digunakan untuk menampilkan data pembanding beberapa
kategori.
• Diagram pie / Pie chart digunakan untuk menampilkan proporsi.
• Diagram kontrol / Control chart grafik yang menggambarkan data dari waktu ke waktu. Chart
ini lebih spesifik karena dapat menilai apakah proses berada dalam kontrol / tidak memakai
garis kontrol atas (UCL) & garis kontrol bawah. (LCL)
15. WILAYAH PENGAMATAN:
• Tempat / ruang pemilihan Indikator

16. DESAIN/METODA PENGUMPULAN DATA


• Retrospektif : Pengumpulan data diambil dari kegiatan yang telah lalu. Mis : dokumen, Rekam Medis,dll
• Concurrent : Pengumpulan data diambil dari kegiatan yang sedang dilakukan/berlangsung. Mis: pengamatan langsung
6 Langkah mencuci tangan, kepatuhan pemakaian APD
17. PENANGGUNG JAWAB INDIKATOR :
• Pejabat yang bertanggung terhadap capaian indikator mutu
• Penanggung jawab dalam pengelola dan Analisa data.
• PJ UKP dll
18. PETUGAS PENGUMPUL DATA :
• Seorang yang diberikan tanggung jawab dan memahami DO yang telah ditetapkan
• Penanggung Jawab / Petugas Unit.
19. PERIODE WAKTU PENGUMPULAN DATA :
• Frekuensi pengumpulan data ( waktu yang ditentukan untuk mengambil data dari sumber data). Mis. Harian, Bulanan,
Triwulan, Semester
20. PERIODE PELAPORAN DATA
• Waktu melaporkan data indikator setelah data dikumpulkan.
1. Laporan bulanan Unit ke KMKP untuk direview dan di rekapitulasi
2. Laporan Triwulan ke Direksi untuk direview dan ke Dewas untuk dimintakan umpan baik / feed back.
21. RENCANA PENYAMPAIAN/PENYEBARAN HASIL CAPAIAN:
• Feed back dalam bentuk Laporan / Story Board / Buletin
• Internal :
1. Bulanan : Kepala Bidang /Bagian /Instalasi /Unit /Komite / Tim ke Komite /Tim Mutu. Laporan Komite / Tim Mutu
ke Direktur
2. Triwulan : Koordinasi & Integrasi (Rapat / Morning Report / Focus Group Discussion)
• Pihak Terkait : Laporan Triwulanan Direktur ke Dewan Pengawas (termasuk Feed back dari Dewan Pengawas)
• Publik : Triwulanan
22. INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA:
• Dibuat Formulir untuk pengumpulan data.
• Disepakati dan dipahami Bersama

23. TARGET CAPAIAN :


• Target harus realistis agar staf merasa nyaman dalam mencapainya.
• Cara menetapkan target melihat data Internal / kinerja sebelumnya (baseline data) dan Eksternal (berdasarkan
benchmark / best practice )
• Jika membandingkan data yang sumber datanya eksternal, lihat bagaimana cara mengumpulkan data,data diupdate,
dan jangka waktunya sama
CONTOH PROFIL INDIKATOR MUTU
INDIKATOR MUTU KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN

1Judul/Nama indikator Kepatuhan Identifikasi Pasien          


     

2Dasar Pemikiran/Alasan memilih Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien  
     
3Dimensi Mutu
Efektif Keselamatan Berotientasi Tepat Waktu Efisien Adil Terintegrasi
    Pasien kepada pasien
     

4Tujuan Terlaksananya proses identifikasi pasien dengan benar sehingga keselamatan pasien terjamin  
     
5Definisi operasional
    a. Identifikasi pasien secara benar adalah proses pengecekan identitas pasien menggunakan minimal 2 identitas dari 3 identitas yang
    tercantum pada gelang, label atau bentuk identitas lainnya sebelum memberikan pelayanan sesuai dengan regulasi yang berlaku
    b. Peluang adalah indikasi dilakukan Identifikasi pasien secara benar pada saat :1. Pendaftaran, Pelayanan Pemeriksaan Pasien, 3.
Pemberian Obat / Farmasi, 4. Prosedure Tindakan, 5. Pemeriksaan Diagnostik/ Penunjang, 6. Kondisi Khusus ( Bayi Baru Lahir /
    Pasien Tidak Sadar / Pasien Koma
   
     

6 Jenis / Type indikator Input Proses Outcome Proses & Outcome  


     
7Satuan pengukuran Persen (% )  
Jumlah proses identifikasi pasien secara
8 Numerator benar  
     

9Denominator Jumlah total peluang yang di observasi  


     
Jumlah proses identifikasi pasien secara
10Formula/Rumus benar x 100%  

    Jumlah total peluang yang di observasi  


     
11Kriteria  

  INKLUSI Semua Pasien Rawat Jalan  


  EKSKLUSI -  
     
1.Rekam 3. Catatan
12Sumber data Medik 2. Observasi Data 4. Pelaporan 5. Survei 6…..........  
     
13Sampel / Populasi Melakukan Sampling YA TIDAK  
    Simple Convinient  
Random Sistimatic Sampling
Metode Sampling Random
    Sampling Sampl  

    Besar Sample  
Diagram
14 Penyajian data/rencana analisis Batang Diagram Garis Diagram Pie Lain:  

     

Tempat/Area Pengukuran Indikator Rawat


15Wilayah pengamatan Jalan  

     

16 Desain/Metode pengumpulan data Retrospektif Concurent  

     

17Penanggung jawab indikator KaSatPel UKP  

     

18Pengumpul data indikator Penanggung Jawab Unit Layanan Area Pengukuran  

     

19 Frekuensi pengumpulan data Harian Bulanan Triwulan Semester Tahunan  


Waktu pelaporan data ke Tim Pengelola Data/ Unit
20 Periode pelaporan Mutu  

    Bulanan Triwulan Semester Tahunan  

     

21 Rencana penyebaran hasil capaian Internal  

Pihak
    Terkait  

    Publik  

     

Form Pengumpulan Data Kepatuhan Identifikasi


22 Instrumen/Formulir pengumpulan data Pasien  

     

23Target capaian  

     

                 
Validasi Data Indikator
Tujuan Validasi untuk menjamin data indikator akurat/sahih, agar dapat digunakan
untuk dasar pengambilan keputusan, perubahan kebijakan, perbaikan dan
memberikan informasi pada masyarakat.
Data Harus Valid dan Realiable
VALID / SAHIH:
Dipengaruhi oleh bias pengukuran. (semakin akin besar bias, makin kurang
kesahihannya)
Bias pengukuran antara lain:
- Bias pengamat / observer (kecenderungan penginput data dalam melakukan
pengukuran / melaporkan,
- Bias subyek ( subyek cenderung bekerja sesuai aturan saat sedang diamati
(efek Hawthorne).
- Bias instrumen (kesalahan akibat ketidak akuratan alat ukur ( mis: fomulir /
questioner ) yang mengakibatkan diperolehnya hasil yang menyimpang.
RELIABLE / HANDAL :
Handal bila pengukuran data memberikan nilai yang sama ataupun hampir sama apabila
pemeriksaan dilakukan berulang.
Metode pengujian : Reproducibility dan Repeatability
Repeatability : pengulangan pengukuran oleh orang yang sama , data/ catatan yang sama pada
waktu yang berbeda
Reproducibility : pengukuran ulang pada data / catatan yang sama dan kondisi yang sama oleh
orang yang berbeda
Kapan Validasi dilakukan, jika:
• terdapat indikator baru yang diterapkan untuk menilai mutu pelayanan
• terdapat indikator mutu yang akan ditampilkan kepada masyarakat melalui media
informasi yang ditetapkan
• terdapat perubahan pada metode pengukuran yang ada, antara lain: perubahan
numerator atau denominator, perubahan metode pengumpulan, perubahan sumber data,
perubahan subjek pengumpulan data, perubahan definisi operasional dari indikator.
Validasi data dapat dilakukan terhadap:
• sumber data,
• definisi operasional numerator dan denominator,
• membandingkan hasil pengukuran ulang dengan sumber data yang sama,
atau
• membandingkan hasil pengukuran dengan menggunakan sumber data
yang lain untuk mencocokkan hasil pengukuran yang telah dilakukan.
Contoh validasi dengan pengukuran ulang

Pengukuran Kelengkapan rekam medis, dengan sample 100


rekam medis didapatkan 80 %
Dilakukan validasi, 100 sampel rekam medis diambil ulang,
dihitung kelengkapan rekam medis 75 %
Hasil validasi= 75/80 x 100 % = 93,75 %
Jika hasil validasi ≧ 90 % dinyatakan pengukuran valid
Berapa sampel untuk validasi (JCI)

• Records ≧ 180  minimal 5 % atau maksimum 50 records


• Records < 180  9 sampel
• Records 9  semua divalidasi
INDIKATOR MUTU KESELAMATAN
PASIEN
ENAM ( 6 ) SASARAN KESELAMATAN PASIEN:
1. Ketepatan Identifikasi Pasien
2. Peningkatan Komunikasi Efektif
3. Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu di Waspadai ( High Alert Medication
)
4. Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedure dan Tepat Pasien Operasi
5. Pengurangan Resiko Infeksi terkait Pelayanan Kesehatan
6. Pengurangan Resiko Pasien Jatuh
PPI Di PUSKESMAS (Tetapkan Indikator Mutu, Keselematan Pasien dan PPI)
1. Bentuk Tim PPI di Puskesmas, dg SK KaPuskesmas, Dibawah Tim Mutu atau sejajar dg Tim
Mutu, K3, KP, UKM, UKKP, KMP, Susun Kebijakan Program & Kegiatan, Sasaran dan
Indikator mutu
2. Lakukan Identifikasi Faktor2 terjadi nya Infeksi dengan PDCA/PDSA, AUDIT
INTERNAL, SURVEILANS, ICRA (Infection Control Risk Assesment)
3. Kepatuhan Cuci tangan untuk semua Puskesmas, Komitmen, Fakta Integrasi
4. Kewaspadaan Isolasi pahami ada kewaspadaan Standar dan Kewaspadaan Transmisi
5. Pendidikan Dan Pelatihan
6. HAIs dan Bundels yg sering terjadi, ISK, IDO, Plabsi/Plebitis. Pemakaian Antibiotika yang
layak.
7. PPI di UKPP (Unit layanan) dan PPI di UKM (KIPI, TBC, Home Care, pengambilan
data, pembagian Obat, PMT)
8. Surveilans dan Penanggulangan
9. Pencatatan dan Pelaporan PPI.
Pengorganisasian Mutu Puskesmas

Kepala
Puskesmas

Penanggungjawab
Mutu

Koordinator Tim KP
Koordinator Koordinator TimAI Koordinator Tim K3 Koordinator Tim Koordinator Tim Koordinator Tim
MutuAdmen Mutu UKM Mutu UKP
TIM PPI
YAN HARU DISUSUN
G S

PEDOMAN
KEBIJAKAN PPI /
PANDUAN PROKER SOP
PPI PPI • SOP kebersihan
tangan
• SOP penggunaan APD
• SOP dekontaminasi
• SOP penatalaksanaan
limbah
PENYEBAB
STATUS

VOLUME

WAKTU
PELAKSA

RTL
PIC
NO KEGIATAN
NAAN

YA TDK
1 Pelatihan 2 Maret dr.Anita 1…….. 1. ,,,,,,,,
Dasar PPI orang 2021 2…….. 2……..
3…dst 3…dst
2 Sosialisasi PPI 2 kali Juni – Bidan
kepada perte Juli Yunita
petugas muan 2021
3 Penyiapan
Kebijakan (SK
Tim,
Pedoman,
SOP, dll)
4 Penerapan
PPI
5 Surveilan
6 Audit
7 Pelaporan
8 Dst……
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai