Anda di halaman 1dari 7

KEBUDAYAAN ISLAM

KELOMPOK 10
Oktavia Permata Sari
Dwi Amalia Sarasti
M. Tigor Julian
Nurul Hilda
A. Konsep Kebudayaan Islam
1. Pengertian Kebudayaan
 Secara bahasa, kebudayaan berasal dari kata budaya. Budaya
berasal dari bahasa sansekerta, yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-
hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
 Secara istilah, kebudayaan ialah cara berfikir dan cara merasa
yang menyatakan diri dalam keseluruhan segi kehidupan dari
segolongan manusia yang membentuk kesatuan sosial dalam
suatu ruang dan waktu
 Menurut para ahli:
1. Edward B.Taylor, Kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang didalamny terkandung pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral,hukum, adat istiadat,dan kemapuan’’ lain yang
didapat oleh seseorang sebagai masyarakat
2. M. Jacobs dan B.J. Stern, kebudayaan ialah yang meliputi
bentuk teknologi social, ideologi, religi, dan kesenian serta benda
yang semuanya warisan social.
2. Kebudayaan dalam islam

Kebudayaan islam merupakan hasil olah akal,budi,cipta,rasa,karsa


dan karya manusia yang berdasarkan pada nilai-nilai tauhid. Disinii
agama berfungsi untuk membimbing manusia dalam
mnegembangkan akal dan budi sehingga menghasilkan kebudayaan
yang beradab.
Agama islam mendorong umatnya berkebudayaan dalam semua
aspek kehidupan termasuk dalam bidang ibadah, seprti: Sholat.
Kebudayaan dalam islam tidak bisa diukur dari siapa orang yang
melakukan kebudayaan tersebut, tetapi bagaimana isi dari
kebudyaan tersebut,apakah sesuai dengan nilai-nilai islam atau
tidak. Walaupun ia datang dari orang islam ,tetapi isinya
bertentangan dengan nilai-nilai islam,maka tidak bisa dikatakan
kebudayaan islam, Sebaliknya walau datang dari orang yang bukan
muslim, tetapi isinya tidak bertengntangan dengan nilai-nilai
islam,maka ia dapat dikatakan sebgai kebudayaan islam
Prinsip-Prinsip Kebudayaan Islam
1. Menghormati akal, kebudayaan islam menempatkan akal pada
posisi yang terhormat. Kebudayaan islam tidak akan menampilkan
hal-hal yang dapat merusak akal
2. Memotivasi untuk menuntut ilmu dan meningkatkan ilmu
3. Menghindari taklid buta artinya kebudayaan islam tidak menerima
sesuatu hal tanpa diteliti dahulu, tidak mengikuti orang lain tanpa
tahu alasannya
4. Tidak membuat kerusakan. Dalam mengembangkan kebudayaan
islam tetp mempertahankan keseimbangan alam agar tidak terjadi
kerusakan di bumi.
B. Perkembangan Kebudayaan islam

Perkembnagan kebudayaan islam yang paling menonjol dalam


sejarah adalah budaya intelektual islam. Pada dasarnya
perkembangan kebudayaan islam banyak dipengaruhi oleh
perkembangna ilmu pengetahuan, yang kemudian banyak
melahirkan tkoh-tokoh intelektual muslim.
Sejarah telah mencatat bahwa islam lahir sekitar abad ketujuh
masehi. Generasi sahabat sebagai generasi pertama muslim telah
lahir ilmuan-ilmuan multi disiplin, seperti: Hassan bin Tsabit
salah satu tokoh dalam bidang bahsas dan sastra, Kholid bin
Walid dalam bidang strategi perang. Selain itu para ilmuan
muslim juga telah malahirkan cara berfikir atau metode
berijtihad dalm disiplin ilmu tertentu, yang dikenal denagn
mudzhab. Dalam bidang fikih,telah melahirkan tokoh-tokoh
diantaranya adalah imam hanafi,imam malik,imam syafi’I dan
imam hambali.
C. Ciri-ciri Kebudayaan Islam

1. Bernafaskan tauhid, karena tauhidlah yang menjadi prinsi


pokok ajaran islam
2. Hasil buah pikiran dan pengolahannya dalam kebudayaan
yang dimaksud untuk meningkatkan kesejahteraan dan
kebahagiaan umat.
Kedua ciri kebudayaan islam di atas merupakan formulasi dari
dua kata dalam al-quran yang senantiasa muncul secara
berurutan, Amanuu dan Amilushalihaat kebudayaan islam
mencerminkan adnya perpaduan antara moral yang merupakan
pokok ajaran islam dengan dorongan pemakaian akal.
D. Masjid Sebagai Pusat Kebudayaan Islam

Pada awal peneyebayaran islam, masjid memiliki fungsi sebagai


markas besar tentara dan pusat gerakan pembebasan umat dari
pennghambaan kepada manusia ,berhala atau thaghut. Kemudiam
mesjid digunakan sebagai pusat pendidikan. Tetapi fungsi masjid
paling utama adalah sebagai tempat malaksanakan ibadah shalat
berjama’ah. Di masa Rasulullah selaian digunakakan untuk shalat,
berdzikir dan beri’tikaf,masjid bisa digunakan untuk kepentingan
sosial. Misalnya: sebagai tempat belajat dan mengajar
kabajikan(menuntut ilmu), merawat orang sakit,meneyelesaikan
hukum li’an dan lain sebagainya.
Dalam perjalanan sejarahnya, masjid telah mengalami perkembangan
yang pesat, baik dalm bentuk bangunan maupun fungsi dan
perannya. Hampir dapat dikatakan, dimana adakomunitas muslim
disitu ada masjid.

Anda mungkin juga menyukai