BAB I
PENDAHULUAN
Laporan Keuangan RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kab. Tebo terdiri dari:
a.Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan pemerintah daerah mengenai aset,kewajiban,dan
ekuitas pada tanggal tertentu.pemerintah daerah mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancer
dan nonlancar serta mengklasifikasikan kewajibannya menjadi kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang dalam neraca.sedangkan ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah
yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal pelaporan.
3
c) Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut kendala dan hambatan
yang dihadapi dalam pencapaian target;
d) Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan Akuntansi
yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting
lainnya;
e) Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar muka laporan
keuangan;
f) Informasi yang diharuskan oleh pernyataan standar akuntansi pemerintahan yang belum
disajikan dalam lembar muka laporan keuangan;
g) Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar,yang tidak disajikan dalam
lembar muka keuangan.
Catatan atas laporan keuangan disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam laporan
realisasi Anggaran, laporan perubahan saldo Anggaran lebih, Neraca, Laporan operasional,
Laporan arus kas, dan laporan perubahan Ekuitas harus mempunyai referensi silang dengan
informasi terkait dalam catatan atas laporan keuangan.
Catatan atas Laporan keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas
nilai suatu pos yang disajikan dalam laporan Realisasi anggaran, laporan perubahan saldo
anggaran lebih,neraca, laporan operasional, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas.
Kebijakan –kebijakan akuntansi yang perlu dipertimbangkan untuk disajikan meliputi hal-
hal sebagai berikut:
(a) Pengakuan pendapatan LRA dan Pendapatan-LO
(b) Pengakuan belanja
(c) Pengakuan beban
(d) Prinsip-prinsip penyusunan laporan konsolidasian
(e) Investasi
(f) Pengakuan dan penghentian/penghapusan aset berwujud dan tidak berwujud
(g) Kontrak-kontrak kontruksi
(h) Kebijakan kapitalisasi pengeluaran
(i) Kemitraan dengan pihak ketiga
(j) Biaya penelitian dan pengembangan
(k) Persediaan, baik yang untuk dijual maupun untuk dipakai sendiri
(l) Dana cadangan
(m) Penjabaran mata uang asing dan lindung nilai
Struktur Catatan atas Laporan Keuangan ini disajikan dalam 7 Bab dengan sistematika sebagai
berikut:
a. Bab I Pendahuluan, memuat uraian dan penjelasan meliputi:
1) Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Keuangan.
2) Dasar hukum pelaporan keuangan.
3) Komponen Laporan Keuangan.
4) Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan.
5) Entitas.
6) Pendekatan penyusunan Laporan Keuangan.
b. Bab II Ekonomi Makro, kebijakan keuangan dan indikator pencapaian target kinerja
Inspektorat, memuat uraian dan penjelasan meliputi:
1) Ekonomi makro.
2) Kebijakan pengelolaan keuangan RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kab. Tebo
3) Penyusunan dan penetapan RBA RSUD Kab. Tebo
4) Indikator pencapaian target kinerja RSUD Kab. Tebo
c. Bab III Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan, memuat uraian dan penjelasan meliputi:
1) Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja.
2) Hambatan dan kendala dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.
d. Bab IV Kebijakan Akuntansi, memuat uraian dan penjelasan meliputi:
1)Entitas Akuntansi/entitas pelaporan keuangan Inspektorat Kab. Tebo
2) Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan.
3) Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan.
4)Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan dalam Standar Akuntansi
Pemerintahan.
5) Penerapan kebijakan akuntansi tertentu.
e. Bab V Penjelasan pos–pos laporan keuangan, memuat uraian dan penjelasan meliputi:
1) Laporan Realisasi Anggaran.
2) Belanja
3) Transfer
4) Pembiayaan
5) Pendapatan L-O
6) Beban
7) Aset
8) Kewajiban
9) Ekuitas Dana
9
f. Bab VI Penjelasasan atas informasi non keuangan, memuat uraian dan penjelasan meliputi:
1) Kedudukan dan bentuk hukum.
2) Organisasi Inspektorat Kabupaten Tebo
g. Bab VII Penutup.
1.5. Entitas
Untuk Tahun Anggaran 2018, entitas dalam RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo
yang dicakup dalam Laporan Keuangan RSUD Kabupaten Tebo meliputi:
Program Kegiatan RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
- Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat
- Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik
- Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
- Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
- Kegiatan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
- Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor
- Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
- Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
- Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman
- Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
- Kegiatan Penyediaan Jasa Penunjang Tenaga Administrasi
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
- Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional
- Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
- Kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
- Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
4. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan Kepala Daerah
- Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala
- Kegiatan Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemda
- Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan
- Kegiatan Koordinasi Pengawasan yang lebih komprehensif
- Kegiatan Reviw Laporan Keuangan dan kinerja Pemda
- Kegiatan Evaluasi Lakip Dinas Instansi / SKPD
5. Program Peningkatan Profosionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
- Kegiatan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
- Kegiatan Pelatihan Teknis Pengawasan dan Penilaian Akuntabilitas Kinerja.
10
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN, DAN PENCAPAIAN
TARGET KINERJA
Ekonomi Makro
Kerangka Ekonomi Makro dan Pembiayaan Pembangunan pada Rencana Kerja RSUD
Tahun 2018 memberikan gambaran Ekonomi Makro Tahun 2018 dan pembiayaan pembangunan
yang diperlukan. Gambaran ekonomi tersebut dicapai melalui berbagai prioritas pembangunan serta
langkah kebijakan yang disusun untuk menghadapi tantangan pembangunan dalam rangka
pencapaian sasaran kinerja Inspektorat Tahun 2018.
2.1 kinerja APBD adalah pengukuran kinerja yang mencakup penetapan indikator kinerja dan
penetapan capaian indikator kinerja, yang digunakan sebagai dasar untuk menilai
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan / program sesuai dengan Dengan
diakuinya Akuntansi Pemerintahan didalam disiplin Akuntansi, Akuntansi menjadi lebih
variatif. Jika diklasifikasikan berdasarkan ruang lingkupnya, Akuntansi dapat dibagi dua,
yaitu Akuntansi Mikro dan Akuntansi Makro.akuntansi Pemerintahan dan akuntansi Bisnis
termasuk dalam Akuntansi Mikro, sementara akuntansi sosial termasuk dalam akuntansi
Makro.
2.2 Kebijakan keuangan dengan menganggarkan kegiatan yang menyentuh dengan
kepentingan-kepentingan terhadap masyarakat dengan kondisi saat sekarang tentunya lebih
baik dari periode sebelumnya, kondisi yang di anggarkan tentunya terealisasi sesuai dengan
kegiatan yang di laksanakan.
2.3 Indikator pencapaian target sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan oleh RSUD Sultan
Thaha Saifuddin Kab. Tebo dalam rangka mewujudkan misi RSUD Sultan Thaha Saifuddin
Kab. Tebo
12
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
Untuk pencapaian target kinerja program/kegiatan berupa pelaporan kinerja disajikan tersendiri
dalam dokumen “Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah” (LAKIP) mengacu pada pedoman
yang ditetapkan oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) pada dokumen LAKIP tersebut
dilaporkan Aspek Akuntabilitas Kinerja, dimana esensi capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada
sejauh mana visi, misi dan tujuan/sasaran strategis telah dicapai selama Tahun 2008, yang di dalamnya
antara lain diuraikan strategi dan sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan/sasaran strategis,
tingkat efisiensi suatu program melalui perbandingan output dengan inputnya, serta tingkat efektivitas
suatu program melalui perbandingan outcome dengan targetnya.
Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan RSUD Sultan Thaha Saifuddin
Pada Tahun 2018 RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo telah melaksanakan Anggaran secara
efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan pada Tahun Anggaran 2018.
Pencapaian kinerja yang telah ditargetkan RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo Tahun 2018
tidak terlepas dari adanya dukungan dana yang telah dianggarkan sebesar Rp 19.000.000.000,00
(Sembilan belas milyar rupiah ) dan telah direalisasikan sebesar Rp 17.726.828.213,00 (Tujuh belas
milyar tujuh ratus dua puluh enam juta delapan ratus dua puluh delapan ribu dua ratus tiga belas rupiah).
Berdasarkan Perhitungan RBA Tahun Anggaran 2018 sebagaimana tersebut di atas, kinerja
keuangan RSUD Kabupaten Tebo dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pendapatan yang ditargetkan sebesar Rp 19.000.000.000,00 dapat direalisasikan sebesar
Rp.19.370.551.955,58 atau 102% dari anggarannya. Pada sisi lain, Belanja yang dianggarkan sebesar
Rp 19.000.000,00. direalisasikan sebesar Rp 17,787.430.206,00 atau 92 % dari anggaran.
2. Pendapatan RSUD STS Kabupaten Tebo mulai tanggal 1 januari 2018 di setor ke kas BLUD RSUD
STS Kab. Tebo karena pada tanggal tanggal 27 Agustus 2016 dengan SK no 586 RSUD STS
Kabupaten Tebo di tetapkan sebagai PPK BLUD.
3. Hal ini menunjukkan kinerja keuangan sudah optimal untuk pencapaian kinerja pendapatan. Begitu
pun dari sisi belanja menunjukkan pencapaian kinerja yang positif yakni dapat menekan defisit
anggaran (efisiensi).
13
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
d. Pembiayaan
1) Pengakuan pembiayaan
Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada rekening kas BLUD RSUD STS
Kaupaten Tebo.
- Pengeluaran Pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari rekening kas umum daerah.
2) Pengukuran pembiayaan
- Pengukuran pembiayaan mengunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai sekarang kas yang
diterima atau yang akan diterima dan nilai sekarang kas yang dikeluarkan atau yang akan
dikeluarkan.
- Pembiayaan yang diukur dengan mata uang asing dikonversi kemata uang rupiah
berdasarkan nilai mata uang rupiah pada tanggal transaksi pembiayaan.
e. Aset
Aset diakui pada saat diterima kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah. Aset
diklasifikasikan menjadi Kas, Investasi Jangka Pendek, Piutang, Persediaan, Investasi jangka
Panjang, aset tetap dan aset lainya.
f. Kewajiban
1) klasifikasi kewajiban
Kewajiban dapat diklasifikasikan menjadi kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka
panjang. Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan
dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Semua kewajiban lannya
diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.
Kewajiban jangka pendek di RSUD Sultan Thaha Saifuddin terdiri atas :
1. Utang perhitungan pihak ketiga (PFK)
2. Pendapatan diterima dimuka
3. Utang beban
4. Utang jangka pendek lainnya.
2) Pengakuan kewajiban
Kewajiban diakui pada saat :
- Dana pinjaman diterima oleh pemerintah
- Dana pinjaman dikeluarkan oleh kreditur sesuai dengan kesepakatan pemerintah daerah
- Pada saat kewajiban timbul
3) Pengukuran kewajiban dicatat sebesar nilai nominal yang mencerminkan nilai kewajiban
pemerintah daerah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
g. Ekuitas Dana
Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara Aset Lancar dan Kewajiban Jangka Pendek.
Ekuitas Dana Lancar terdiri dari Silpa; Pendapatan yang Ditangguhkan; Cadangan Piutang;
Cadangan Persediaan; dan Dana yang harus disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek.
Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah daerah yang tertanam dalam
Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap, dan Aset Lainnya, dikurangi dengan Kewajiban Jangka
Panjang.
Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan pemerintah daerah yang dicadangkan untuk
tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
15
4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan dalam Standar Akuntansi
Pemerintahan
Kebijakan Akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan ini pada dasarnya
berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan, dengan Pokok-Pokok Kebijakan sebagai berikut:
a.Laporan Realisasi Anggaran
Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan diakui pada saat kas diterima pada Buku Kas Umum ,
serta Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari Buku Kas
Umum. Terhadap pembayaran yang dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran atas pengelolaan
Uang Persediaan/Pengisian Kas, Belanja dicatat pada saat penggunaan Uang
Persediaan/Pengisian Kas tersebut telah disahkan oleh fungsi verifikasi.
b.Laporan Arus Kas
Kas masuk dicatat pada saat kas diterima pada Buku Kas Umum, serta kas keluar dicatat pada
saat Kas dikeluarkan dari Buku Kas Umum.
c. Neraca
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan neraca Mengacu kepada Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun
2007. Kebijakan akuntansi yang diterapkan adalah sebagai berikut:
1) Kas
Kas terdiri dari kas di kas daerah, kas dibendahara penerimaan, kas di Bendahara
Pengeluaran dan Kas di BLUD. Termasuk dalam kategori kas adalah setara kas yang
merupakan investasi jangka pendek yang sangat likuid dan siap dicairkan menjadi kas
dengan jatuh tempo kurang dari tiga bulan tanggal perolehannya.
2) Piutang Pajak dan Retribusi
Piutang dinilai sebesar nilai nominal.
Piutang diakui pada saat timbulnya hak atas piutang tersebut. untuk Piutang Retribusi yang
diakui sebagai Piutang bila sudah ada ketetapannya (SKP/SKPT)..
3) Persediaan
Pencatatan persediaan dilakukan dengan :
a. Metode perpetual, untuk jenis persediaan yang sifatnya continues dan membutuhkan
control yang besar, seperti obat-obatan. Dengan metode perpetual, pencatatan dilakukan
setiap ada persediaan yang masuk dan keluar, sehingga nilai/jumlah persediaan selalu
ter-update.
b. Metode Priodik, untuk persediaan yang penggunannya sulit diidentifikasi, seperti alat
tulis kantor (ATK). Dengan metode ini, pencatatan hanya dilakukan pada saat terjadi
penambahan, sehingga tidak meng-update jumlah persediaan. Jumlah persediaan akhir
diketahui dengan melakukan stock opname pada akhir priode.
Persediaan dinilai dengan metode FIFO (First In First Out) harga pokok dari barang-barang
yang pertama kali dibeli akan menjadi harga barang yang digunakan/dijual pertama kali.
Sehingga nilai persediaan akhir dihitung dimulai dari harga pembelian terakhir.
16
4) Aktiva tetap
Aktiva Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode
akuntansi, untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat
umum. Aktiva tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh
APBD melalui pembangunan, hibah atau donasi, pertukaran dengan Aset lainnya dan dari
sitaan atau rampasan.
Aktiva tetap terdiri dari :
- Tanah;
- Peralatan dan Mesin;
- Gedung dan Bangunan;
- Jalan, Irigasi dan Jaringan;
- Aset Tetap Lainnya; dan
- Konstruksi (bangunan) dalam Pengerjaan.
Aktiva Tetap dinyatakan dalam Neraca dengan nilai historis, yaitu harga perolehan. Apabila
Aktiva Tetap dengan menggunakan nilai historis tidak memungkinkan, maka nilai Aktiva
Tetap didasarkan pada harga perolehan yang diestimasi.
Dalam hal penilaian Aktiva Tetap, apabila nilai historis maupun harga perolehan yang
diestimasikan tidak memungkinkan, maka Aktiva Tetap yang bersangkutan sementara
dinyatakan dalam Neraca dengan nilai Rp 0,00 untuk tiap satuan barang.
Aktiva Tetap akan dihapuskan apabila dalam keadaan rusak berat, berlebih, usang, hilang
dan sebagainya berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.
Aktiva Tetap yang diperoleh dari donasi diakui dalam periode berkenaan, yaitu pada saat
aset tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah dan diukur berdasarkan nilai
wajar dari harga pasar atau harga penggantinya pada saat diperoleh.
5) Aktiva Lain-Lain
Aktiva Lain-Lain adalah Aset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam Aktiva Lancar,
Aktiva Tetap maupun Investasi Permanen.
Aktiva Lain-Lain di antaranya terdiri dari:
- Tagihan Penjualan Angsuran;
- Kemitraan dengan Pihak Ketiga (Built Operate Transfer/BOT);
- Dana cadangan; dan
- Aktiva lainnya.
Aktiva Lainnya yang diperoleh melalui pembelian dinilai dengan harga perolehan. Dalam
hal tagihan penjualan angsuran dari hasil penjualan aset pemerintah, harga perolehan
merupakan harga nominal dari kontrak.
17
BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
Pada Bab ini diuraikan secara rinci mengenai pos-pos yang terdapat dalam Laporan Keuangan,
yaitu pos Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan yang terdapat dalam Laporan Realisasi Anggaran, serta
pos Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana terdapat dalam Neraca. Serta disajikan penjelasan mengenai
aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas sebagaimana yang tercantum dalam Laporan Arus Kas.
Neraca menggambarkan posisi keuangan RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo
mengenai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana pada tanggal 31 Desember 2018, Laporan Realisasi
Anggaran menyajikan gambaran informasi mengenai realisasi Pendapatan, Belanja, Transfer,
Surplus/Defisit dan Pembiayaan komparatif dengan anggarannya dalam Tahun Anggaran 2018 dan
Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas
selama Tahun Anggaran 2018, dan saldo Kas dan Setara Kas pada tanggal 31 Desember 2018.
5.1. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai asset,kewajiban dan
ekuitas pada tanggal tertentu, Setiap entitas pelaporan mengungkapkan setiap pos aset lancar dan
nonlancar serta mengklasifikasikan kewajibannya menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka
panjang dalam neraca.
Neraca menyajikan secara komperatif dengan periode sebelumnya pos-pos berikut :
a. kas dan setara kas
b. investasi jangka pendek
c. piutang pajak dan bukan pajak
d. persediaan
e. investasi jangka panjang
f. aset tetap
g. kewajiban jangka pendek
h. kewajiban jangka panjang
i. ekuitas
Rincian atas beberapa pos dalam Neraca dimaksud adalah sebagai berikut :
5.1.1 Aset Rp 8.900.729.969,92
a. Aset Lancar Rp 8.726.129.978,92
Aset Lancar sebesar Rp 8.726.129.978,92 adalah saldo per 31 Desember 2017 yang terdiri
dari:
Per 31 Des 2017 Per 31 Des 2016
No. Uraian
(Rp) (Rp)
1 Kas di Kas Daerah
2 Kas di Bendahara
0,00
Pengeluaran
3 Kas di Bendahara
4 Penerimaan 13.017.236,00 0,00
Kas di BLUD
5 Investasi Jangka Pendek 1.569.512.759,58
6 Piutang Pendapatan 3.471.040.800,00 0,00
7 Penyisihan Piutang (17.355.204,00) 0,00
8 Beban dibayar dimuka 58.216.603,34 0,00
9 Persediaan 3.631.697.784,00 0,00
Jumlah Rp 0,00
Rp 8.726.129.978,92
19
Jumlah 2.405.451.065,00
0
20
1,515,722,150,
b. Belanja Modal 174.600.000,00 1,341,122,150 ,00 0,8 0
00
17.787.430.2
Jumlah 19.000.000.000,00 06,00 1.212.569.794,00 0
Berdasarkan tabel di atas anggaran yang disediakan sebesar Rp 19.000.000.000,00 dan direalisasikan
sebesar Rp 17.787.430.206,00 Belanja Modal seluruhnya berada di bawah alokasi anggaran yang
disediakan.
a. BelanjaOperasi Rp 17,612,830,206 ,00
Belanja Operasi dipergunakan untuk pembayaran Belanja Pegawai, Belanja Barang.
Belanja Operasi TA 2017 dianggarkan senilai Rp 17.484.277.850,00 dan direalisasikan
sebesar Rp 17.612.830.206,00 dari anggaran dengan rincian sebagai berikut:
Realisa
Bertambah/
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi 2017 (Rp) % si 2016
Berkurang (Rp)
(Rp)
4,385,798,479,
1. Belanja Pegawai 3,813,130,000 ,00 00 (572.668.479,00) 115 0
13,227,031,727, 444,116,
2. Belanja Barang 13,671,147,850,00 00 123,00 96,7 0
dan Jasa
17,612,830,206, (128,552,356,
Jumlah 17,484,277,850,00 00 00) 100,7 0
1. Belanja Pegawai
Langsung
.
Honor pegawai tidak 894.000.000,00 879.000.000,00 15.000.000,00
tetap
2017
Anggaran dan Realisasi Belanja Modal periode 1 Januari 2017 sampai dengan
31 Desember 2017 terdiri dari:
23
Jumlah 0,00
0,00 0,00 0,00
5.3 LO Rp 6.460.254.317,92
Dalam Catatan atas Laporan Keuangan ini, disajikan informasi rincian pos Belanja
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan, sebagai berikut:
Bertambah/
No Uraian Saldo 2017(Rp) Berkurang % Saldo2016 (Rp)
(Rp)
1 22.841.592.755,58 0 0
Pendapan LO
2 16.381.338.437,66 0 0
Beban
0 0
Surplus/Defisit LO 6.460.254.317,92
1 0,00 0,00
Saldo Awal
2 6.460.254.317,92 0,00
Surflus/defisist-LO
3 0,00 0,00
Selisih nilai aset tetap
4 0,00 0,00
Koreksi ekuitas lainnya
Lain-lain (591.754,00) 0,00
5
BAB VI
INFORMASI NON KEUANGAN
Uraian Tugas Pokok Dan Fungsi RSUD Sultan Thaha Saifuddin
Kabupaten Tebo
Struktur organisasi RSUD Sultan Thaha Saifuddin yang merupakan penjabaran terhadap tugas pokok
dan fungsinya adalah sebagai berikut :
a. Direktur;
b. Bagian Umum
c. Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan
d. Bidang Pelayanan Penunjang Medis dan Nonmedis
e. Kelompok Jabatan Fungsional
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada pasal ini, Direktur mempunyai
fungsi :
o Menerima dan meneruskan surat yang telah didisposisikan oleh Direktur kepada unit
pengolah untuk dapat diproses lebih lanjut.
o Memantau perkembangan surat-surat yang membutuhkan tindak lanjut sesuai dengan
klasifikasi surat.
o Menyusun barang inventaris dilingkungan Rumah Sakit berdasarkan laporan
bendaharawan barang untuk disahkan Direktur.
o Melaksanakan pengusulan kenaikan pangkat / golongan / jabatan, mutasi, pendidikan, dan
hukuman bagi seluruh pegawai yang berada di semua unit kerja sesuai dengan prosedur
dan peraturan yang berlaku.
o Memberikan penilaian terhadap usulan DP3 untuk seluruh pegawai di semua unit kerja
setiap akhir tahun.
o Memeriksa kebutuhan sarana dan pemeliharaannya dari unit kerja lainnya dengan
mempelajari rencana usulan yang dibuat oleh bawahan serta malakukan penelitian barang
inventaris yang memerlukan pemeliharaan dan perawatan serta menyesuaikan biaya yang
akan dikeluarkan sesuai dengan standar harga besarnya anggaran dan alokasinya.
o Memeriksa dan meneliti rencana laporan pertanggungjawaban keuangan beserta berkas
dan lampirannya dan menyesuaikan dengan data yang ada untuk diajukan kepada atasan
sebagai bahan laporan keuangan.
o Memberi saran dan pertimbangan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan
tata usaha sesuai dengan permasalahan sebagai bahan masukan kepada atasan dalam
menentukan kebijakan.
o Membuat laporan kegiatan Bagian Umum untuk diserahkan kepada atasan.
o Menelaah peraturan dan perundang-undangan dibidang Perumah-sakitan dan Pemerintah
Daerah.
o Menyiapkan bahan untuk melaksanakan koordinasi melalui pengumpulan, pengolahan
dan analisa data serta informasi rumah sakit.
o Menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan dan koordinasi perencanaan program
rumah sakit.
o Menyiapkan bahan dan pelaksanaan dan koordinasi evaluasi program dan pelaporan
kegiatan rumah sakit.
Tugas Sub Bagian Perencanaan dan Rekam Medis meliputi penyusunan program dan
laporan, rekam medis, hukum, perpustakaan, publikasi, pemasaran sosial dan informasi
rumah sakit.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) uraian tugas Sub Bagian
Perencanaan dan Rekam Medis adalah :
o Mengumpulkan, mengolah data dan mengevaluasi permasalahan di bidang
pencatatan medis RSUD.
o Menyajikan informasi pelayanan kesehatan rumah sakit.
o Mengkonsultasikan rencana kegiatan dan konsep Naskah Dinas kepada Kepala
Bagian Umum
o Membuat Laporan Berkala Bulanan, Triwulan, dan Tahunan Kegiatan Pelayanan
Rumah Sakit.
o Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
o Mengevaluasi hasil kegiatan RSUD untuk mengetahui tentang pemanfaatan
rumah sakit.
o Memberikan saran atau pendapat kepada atasan.
f. Memberikan saran, baik diminta ataupun tidak diminta. kepada Direktur mengenai
pembinaan di lingkungan bidang pelayanan.
g. Mengajukan kebutuhan pegawai, peralatan, dan anggaran biaya untuk menunjang
kegiatan dan pelaksanaan tugas serta pengembangan di lingkungan bidang pelayanan.
h. Melaksanakan pembinaan pegawai dan kesejahteraan pegawai di unit kerja bidang
pelayanan sehingga tercapai semangat kerja dan keterampilan yang memadai.
i. Mengatur dan mengawasi serta bertanggung jawab terhadap semua peralatan dan sarana
yang ada di unit kerja bidang pelayanan agar selalu dalam keadaan baik, lengkap dan siap
pakai.
j. Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap tata tertib, disiplin, kebersihan, keamanan,
serta kelancaran tugas di lingkungan bidang pelayanan.
k. Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan Kepala Bagian, Kepala Bidang lainnya
dalam rangka pembinaan dan pengembangan Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan.
l. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penyuluhan di unit pelayanan fungsional.
m. Selalu mengadakan koordinasi dan kerjasama serta memelihara hubungan kerja yang
harmonis dengan kepala-kepala instalasi yang ada dirumah sakit untuk menjamin
tercapainya tugas pokok Bidang Pelayanan.
n. Mengadakan pertemuan berkala dengan Tenaga Medis, Perawat dan Penunjang Medis
dalam rangka peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.
o. Melaksanakan kegiatan / tugas lain yang diperintahkan oleh / dengan pengarahan
Direktur
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) uraian tugas Sub Bidang
Pelayanan Medis adalah :
o Memfasilitasi kelancaran pelayanan kesehatan.
o Menginventarisir, menyusun kebutuhan pelayanan medis yang diusulkan dari
semua instalasi pelayanan yang berada dibawah bidang pelayanan.
o Mengkoordinasikan kebutuhan pelayanan medis dengan Sub Bagian terkait.
o Memantau dan mengawasi pemanfaatan alat-alat kesehatan.
o Menerima pengaduan masyarakat tentang pelayanan, mengevaluasi mutu
pelayanan, memberikan saran, baik diminta ataupun tidak diminta. kepada Direktur
mengenai peningkatan pelayanan.
o Menyusun rencana kegiatan pendidikan dan pelatihan tenaga fungsional dan
struktural.
o Melaksanakan inventarisasi jenis-jenis pelatihan tehnis fungsional yang
diperlukan untuk pelayanan rumah sakit.
o Melakukan koordinasi dengan Instalasi dan Bidang Pelayanan Penunjang untuk
pelatihan tenaga medis dan penunjang medis.
o Melakukan koordinasi dengan Sub Bidang Keperawatan untuk pelatihan perawat
dan bidan.
o Melakukan koordinasi dengan Bagian Umum untuk pelatihan administrasi dan
keuangan.
o Menyusun rencana anggaran pendidikan dan latihan bagi pegawai rumah sakit.
o Menyusun rencana pelaksanaan atau petunjuk tehnis penelitian dan
pengembangan pelayanan rumah sakit.
o Menyusun rencana anggaran penelitian dan pengembangan pelayanan rumah
sakit.
o Mengumpulkan dan mengelola data, menyajikan data dalam rangka penelitian
dan pengembangan pelayanan rumah sakit.
o Memfasilitasi kerjasama dengan pusat pendidikan yang memerlukan lahan
praktek
31
kegiatan bidang pelayanan penunjang medis, kegiatan pelayanan penunjang non medis serta
urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) uraian tugas Bidang
Pelayanan Penunjang Medis dan Nonmedis adalah :
a. Menyusun program kerja dilingkungan Bidang Pelayanan Penunjang Medis dan
Nonmedis.
b. Mengadakan rapat secara berkala dilingkungan bidang pelayanan penunjang medis dan
nonmedis.
c. Membuat uraian tugas bagi semua pegawai yang berada dibawah tanggung jawabnya
sesuai dengan bidang tugasnya.
d. Menyiapkan dan meneliti surat serta dokumen lainnya yang berhubungan dengan bidang
pelayanan sebelum disampaikan kepada Direktur.
e. Menyiapkan serta memberikan semua data serta informasi kepada Direktur tentang
kegiatan di lingkungan bidang pelayanan penunjang.
f. Memberikan saran, baik diminta ataupun tidak diminta. kepada Direktur mengenai
pembinaan di lingkungan bidang pelayanan penunjang.
g. Mengajukan kebutuhan pegawai, peralatan, dan anggaran biaya untuk menunjang
kegiatan dan pelaksanaan tugas serta pengembangan di lingkungan bidang pelayanan
penunjang.
h. Melaksanakan pembinaan pegawai dan kesejahteraan pegawai di unit kerja bidang
pelayanan penunjang sehingga tercapai semangat kerja dan keterampilan yang memadai.
i. Mengatur dan mengawasi serta bertanggung jawab terhadap semua peralatan dan sarana
yang ada di unit kerja bidang pelayanan penunjang agar selalu dalam keadaan baik,
lengkap dan siap pakai.
j. Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap tata tertib, disiplin, kebersihan, keamanan,
serta kelancaran tugas di lingkungan bidang pelayanan penunjang.
k. Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan Kepala Bagian, Kepala Bidang lainnya
dalam rangka pembinaan dan pengembangan Bidang Pelayanan Penunjang Medis dan
Nonmedis.
l. Selalu mengadakan koordinasi dan kerjasama serta memelihara hubungan kerja yang
harmonis dengan kepala-kepala instalasi yang ada dirumah sakit untuk menjamin
tercapainya tugas pokok Bidang Pelayanan Penunjang.
m. Mengadakan pertemuan berkala dengan Tenaga Medis, Perawat dan Penunjang Medis
dalam rangka peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.
Melaksanakan kegiatan / tugas lain yang diperintahkan oleh / dengan pengarahan Direktur
Bidang Pelayanan Penunjang Medis dan Nonmedis terdiri dari :
a. Sub Bidang Pelayanan Penunjang Medis
b. Sub Pelayanan Penunjang Non Medis.
33
Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang kepala Sub Bidang, dan dalam
melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang
Penunjang Medis dan Non Medis.
BAB VII
PENUTUP
Sebagai bagian penutup dari Laporan Keuangan RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo
tahun 2018, penyusunan Laporan Keuangan ini telah diupayakan mengacu pada format sesuai
Permendagri nomor 64 tahun 2015.
Laporan Keuangan semesteran tersebut merupakan tekad kami dalam mewujudkan pemerintahan
yang baik (good governance). Dari informasi tersebut terlihat dengan jelas kinerja keuangan RSUD
Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo, sehingga dapat digunakan oleh para stakeholders dan terbuka
untuk diketahui oleh para pengguna laporan ini.
Sebagai akhir kata, kami beserta segenap staf RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo
mengharapkan agar Laporan Keuangan semesteran Tahun 2018 ini dapat memenuhi kewajiban
akuntabilitas kami kepada para stakeholders dan sebagai sumber informasi penting dalam pengambilan
keputusan guna peningkatan kinerja, serta dapat dijadikan salah satu acuan oleh Instansi Pemerintah
lainnya dalam mewujudkan akuntabilitas kinerja.