Anda di halaman 1dari 123

LAPORAN KEUANGAN

BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH


KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten


Labuhanbatu Utara disusun untuk menyediakan informasi yang relevan
mengenai posisi keuangan selama satu periode pelaporan. Laporan
keuangan terutama digunakan untuk membandingkan realisasi
pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan dengan anggaran yang telah
ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi
suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap
peraturan perundang-undangan.
Pelaporan Keuangan Badan Pengelola Pendapatan Daerah periode 1 Januari
sampai dengan 31 Desember 2019 menyajikan informasi yang bermanfaat
bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan
baik keputusan ekonomi, sosial maupun politik dengan:
1. menyediakan informasi tentang sumber, alokasi dan
penggunaan sumber daya keuangan;
2. menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan
periode berjalan untuk mebiayai seluruh pengeluaran;
3. menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya
ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-
hasil yang telah dicapai;
4. menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas
pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan
kasnya;
5. menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan
kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber
penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk
yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman;
6. menyediakan informasi mengenai perubahan posisi
keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau
penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode
pelaporan.
Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan menyediakan
informasi mengenai sumber dan penggunaan sumber daya keuangan/
ekonomi, transfer, pembiayaan, sisa lebih/kurang pelaksanaan anggaran,
saldo anggaran lebih, surplus/defisit, Laporan Operasional (LO), aset,
kewajiban, ekuitas suatu entitas pelaporan.
1.2. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Dasar hukum penyusunan Laporan Keuangan Badan Pengelola Pendapatan
Daerah antara lain:

9
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan


Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembatan
Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Kabupaten Labuhanbatu Utara di Provinsi Sumatera Utara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 96, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4869);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan
dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4022);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan
Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 210, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4028);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pengamanan dan
Pengalihan Barang Milik/Kekayaan Negara dari Pemerintah Pusat
kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4073);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan
Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan

10
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004


Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4416) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan
Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4659);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4503) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4575);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4576) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
65 Tahun 2010 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 110, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5155);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4609) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5533);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4614);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4816);
11
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

19. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5219);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5272);
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 310);
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2008 tentang
Pedoman Pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 450) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 540);
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada
Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 1425);
26. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Labuhanbatu Utara Tahun 2012 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara Nomor 59);
27. Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara Nomor 4 Tahun
2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Labuhanbatu
Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2016
Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Nomor 89);
28. Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara Nomor 5 Tahun
2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2019 (Lembaran Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Tahun 2018 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Labuhanbatu Utara Nomor 100);

12
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

29. Peraturan Bupati Labuhanbatu Utara Nomor 18 Tahun 2013 tentang


Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Daerah
Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2013 Nomor 101);
30. Peraturan Bupati Labuhanbatu Utara Nomor 19 Tahun 2013 tentang
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah (Berita Daerah Kabupaten
Labuhanbatu Utara Tahun 2013 Nomor 102);
31. Peraturan Bupati Labuhanbatu Utara Nomor 12 Tahun 2014 tentang
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual (Berita
Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2014 Nomor 127);
32. Peraturan Bupati Labuhanbatu Utara Nomor13Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual (Berita Daerah
Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2014 Nomor 128);
33. Peraturan Bupati Labuhanbatu Utara Nomor47 Tahun 2018 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Labuhanbatu Utara Tahun Anggaran 2019 (Berita Daerah Kabupaten
Labuhanbatu Utara Tahun 2018 Nomor 318);

1.3. SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN


KEUANGAN
I. PENDAHULUAN
I.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan.
I.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan.
I.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan.
II. EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN IKHTISAR
PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

II.1. Ekonomi Makro/Ekonomi Regional.


II.2. Kebijakan Keuangan.
II.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD.
III. IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
III.1.Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan.
III.2.Hambatan Dan Kendala Yang Ada Dalam Pencapaian Target Yang
Telah Ditetapkan.
IV. KEBIJAKAN AKUNTANSI
IV.1. Entitas Pelaporan.
IV.2. Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan.
IV.3. Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan
Keuangan.
IV.4. Peneran Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang
ada dalam SAP.
IV.4.1. Kebijakan Akuntansi Pelaporan Keuangan
IV.4.1.1. Laporan Realisasi Anggaran;
IV.4.1.2. Laporan Perubahan SAL;
IV.4.1.3. Neraca;
IV.4.1.4. Laporan Operasional;
13
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

IV.4.1.5. Laporan Arus Kas;


IV.4.1.6. Laporan Perubahan Ekuitas;
IV.4.1.7. Catatan atas Laporan Keuangan.
IV.4.2. Kebijakan Akuntansi Akun.
IV.4.2.1. Akuntansi Aset;
IV.4.2.2. Akuntansi Kewajiban;
IV.4.2.3. Akuntansi Ekuitas;
IV.4.2.4. Akuntansi Pendapatan-LRA;
IV.4.2.5. Akuntansi Belanja;
IV.4.2.6. Akuntansi Transfer;
IV.4.2.7. Akuntansi Pembiayaan;
IV.4.2.8. Akuntansi Pendapatan-LO;
IV.4.2.9. Akuntansi Beban;
IV.4.2.10. Akuntansi atas Koreksi Kesalahan, Perubahan
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi dan Operasi Yang Tidak Dilanjutkan.
IV.5. Kebijakan Akuntansi Tertentu.
V. PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
V.1. Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
V.1.1. Pendapatan - LRA
V.1.2. Belanja
V.1.3. Transfer
V.1.4. Pembiayaan
V.2. Penjelasan Pos-Pos Laporan Operasional (LO)
5.3.1. Pendapatan – LO
5.3.2. Beban
5.3.1. Kegiatan Non Operasional
5.3.4. Post Luar Biasa
V.3. Penjelasan Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
V.4. Penjelasan Pos-Pos Neraca
V.4.1. Aset
V.4.2. Kewajiban
V.4.3. Ekuitas
V.5. Penjelasan Pos-Pos Laporan Arus Kas (LAK)
5.6.1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
5.6.2. Arus Kas dari Aktivitas Invenstasi
5.6.3.Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
5.6.4. Arus Kas dari Aktivitas Transitoris

VI. PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NONKEUANGAN


VI.1. Informasi Tambahan
VI.2. Pengungkapan Lainnya
VI.2.1. Domisili
VI.2.2. Ketentuan Perundang-undangan yang Menjadi Landasan
Kegiatan Operasional
VI.2.3. Struktur Organisasi
VII. PENUTUP

14
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

BAB II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN


IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

2.1. EKONOMI MAKRO/EKONOMI REGIONAL


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 mengamanatkan
bahwa Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah mencakup pembagian keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah secara proporsional, demokratis, adil dan transparan
dengan memperhatikan potensi, kondisi, dan kebutuhan daerah.
Dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah, penyerahan, pelimpahan,
dan penugasan urusan pemerintahan kepada daerah secara nyata dan
bertanggung jawab harus diikuti dengan pengaturan, pembagian, dan
pemanfaatan sumber daya nasional secara adil, termasuk perimbangan
keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Penyelenggaraan dan pelayanan Pemerintah Daerah dilakukan berdasarkan
prinsip-prinsip transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Badan Pengelola Pendapatn
Daerah TA 2019 merupakan dasar pelaksanaan pengelolaan keuangan
SKPD. Seluruh pendapatan daerah dan belanja daerah dianggarkan secara
bruto dalam APBD TA 2019, disusun sesuai dengan kebutuhan
penyelenggaraan pemerintah dan kemampuan pendapatan daerah.
Pengelolaan keuangan daerah dilakukan secara tertib, efisien, ekonomis,
efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa
keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penyusunan Rancangan APBD berpedoman dan mengacu kepada Kebijakan
Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
yang selanjutnya diajukan kepada PPKD Kabupaten Labuhanbatu Utara
untuk dikonsolidasikan menjadi rancangan APBD Pemerintah Daerah.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang sudah ditetapkan
dijadikan pedoman penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
SKPD oleh Kepala SKPD. DPA-SKPD memuat rencana pendapatan, rencana
belanja untuk masing-masing program dan kegiatan, serta pembiayaan
untuk TA 2019 dirinci menurut obyek pendapatan, belanja, dan
pembiayaan, serta informasi tentang urusan pemerintahan daerah,
organisasi, standar biaya, prestasi kerja yang akan dicapai dari masing-
masing programdan kegiatan.
Kebijakan Umum APBD atau KUA Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu
Utara TA 2019 memuat target pencapaian kinerja yang terukur dari
program-program yang akan dilaksanakan oleh Badan Pengelola Pendapatan
Daerah untuk setiap urusan pemerintahan daerah, yang disertai dengan
asumsi yang mendasarinya. Pendapatan daerah, belanja daerah, dan
pembiayaan daerah dirinci menurut urusan pemerintahan daerah,
organisasi, program, kegiatan, kelompok, jenis, objek, dan rincian objek.

15
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Indikator kinerja ekonomi makro/ekonomi regional yang digunakan untuk


capaian pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan Kabupaten
Labuhanbatu Utara selama TA 2019. diantaranya adalah pertumbuhan
ekonomi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), PDRB per kapita dan
struktur ekonomi. Berdasarkan hal tersebut, kinerja ekonomi makro
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara, khususnya di bidang ekonomi
selama tahun 2017-2018 adalah sebagai berikut:
2.1.1. Pertumbuhan Ekonomi.
Kinerja Badan Pengelola Pendapatan Daerah diharapkan mampu
mendukung pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Dengan meningkatnya realisasi pendapatan daerah akan memberikan
kontribusi kepada Pemerintah Daerah sehingga pada akhirnya mampu
meningatkan kemandirian untuk membiayai penyelengaraan
pemerintahannya.
Selanjutnya Badan Pengelola Pendapatan Daerah melakukan upaya dalam
meningkatkan realisasi pendapan daerah dengan melaksanakan sosialisasi,
penyuluhan dan pembinaan kepada massyarakat dan wajib pajak serta
para petugas pemungut pajak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
maupun wajib pajak dalam melaksanakan kewajibannya membayar pajak
daerah. Dengan peningkatan pendapatan daerah yang digunakan untuk
membiayai pembangunan akan meningkatkan produktivitas perekonomian
di Kabupaten Labuhanbatu Utara.

2.2 KEBIJAKAN KEUANGAN


Pengelolaan Keuangan Daerah tidak dapat dilepaskan dari keberadaan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara.
Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemeritah Pusat dan Pemerintah Daerah dan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
maka berbagai prinsip dasar yang ada dalam Undang-Undang Keuangan
Negara, Undang-Undang Perbendaharaan Negara, dan Undang-Undang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab. Keuangan Negara kembali
dipertegas dan menjadi acuan dalam pengelolaan keuangan daerah.
Pengelolaan keuangan daerah meliputi tiga tahapan, yaitu perencanaan dan
penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, akuntansi dan
pelaporan/pertanggungjawaban.

2.2.1. Pendapatan
Dalam pengelolaan keuangan daerah, arah kebijakan pendapatan daerah
yang harus di perhatikan dalam upaya peningkatan pendapatan daerah
dengan meminimalisir penambahan beban bagi masyarakat.
Pendapatan daerah dalam struktur APBD mesih merupakan elemen yang
penting peranannya yaitu sebagai perwujudan kemampuan daerah dalam
mendukung penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan

16
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

maupun pemberian pelayanan kepada publik. Untuk meningkatkan


kemampuan keuangan daerah maka arah pengelolaan pendapatan daerah
adalah sebagai berikut:
a. peningkatan penerimaan pajak dan retribusi daerah dilakukan secara
cermat, tepat dan hati-hati melalui intensifikasi dan ekstenfikasi
dengan memperhatikan potensi yang ada.
b. menggali sumber-sumber penerimaan daerah yang potensial dengan
tetap meminimalisir meningkatnya pembebanan kepada masyarakat.
c. pengelolaan administrasi penerimaan dilakukan secara benar,
bertanggungjawab dan propesional.
d. pemanfaatan aset daerah yang dapat memberikan kontribusi terhadap
penerimaan daerah secara optimal.
e. sesuai dengan prinsip disiplin anggaran maka pendapatan yang di
rencanakan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan
dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan.
f. peninnjauan kembali peraturan daerah atau ketentuan
pelaksanaannya tentang pajak dan retribusi.

2.2.2. Belanja
Belanja diarahkan pada peningkatan proporsi belanja untuk
meningkatkan pendapatan daerah, disamping tetap menjaga eksistensi
penyelengaraan Pemerintahan. Dalam penggunaannya, belanja tetap
mengedepankan prinsip disiplin anggaran serta prinsip efisiensi dan
efektifitas anggaran dengan tetap mempertimbangkan skala prioritas, yang
diharapkan dapat memberikan dukungan program-program strategi Badan
Pengelola Pendapatan Daerah.
Kebijakan belanja yang akan ditempuh adalah sebagai berikut:
a. belanja daerah direncanakan berdasarkan pendekatan anggaran
kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang
direncanakan dan belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi
pengeluaran belanja.
b. belanja daerah di prioritaskan untuk menunjang pelaksaan tugas dan
fungsi masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka
melaksakan kewajiban daerah yang menjadi tanggung jawabnya.
c. pengalokasian anggaran belanja menggunakan azas efisiensi dan
efektifitas dengan tidak mengganggu kelancaran serta tidak
menurunkan standar pelayanan masyarakat.
d. pengalokasian belanja yang bersifat pelayanan publik didasarkan atas
kebutuhan rill masyarakat untuk meningkatkan pelayanan dan
kesejahteraan yang lebih baik berdasarkan prioritas dan kemampuan
keuangan daerah.

2.3. INDIKATOR PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD


Target Pendapatan Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten
Labuhanbatu Utara Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp26.085.000.000,00
terealisasi sebesar Rp26.389.381.233,00 atau 101,17%, pencapaian realisasi
pendapatan melampaui anggaran yang sudah ditetapkan sebesar
Rp304.381.233,00 atau 1,17%

17
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Target Belanja Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp8.485.075.200,00


terealisasi sebesar Rp8.044.105.841,00 atau 94,80%, efisiensi atas realisasi
belanja sebesar Rp440.969.359,00 atau 5,20%
Indikator pencapaian keberhasilan dalam mengemban amanat untuk
mencapai visi dan misinya untuk Tahun Anggaran 2019 direpresentasikan
dalam bentuk indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen
Rencana Kinerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun Anggaran 2019 dan
pencapaian target kinerja APBD berupa indikator program dan kegiatan
yang dijabarkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara.

18
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1. IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Badan Pengelola
Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2019 berdasarkan urusan, program
dan kegiatan dialokasikan sesuai Stuktur Organisasi dan Tata Kerja
dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan
melaksanakan program peningkatan dan pengembangan pengelolaan
keuangan melalui kegiatan penagihan pajak daerah, pemeriksaan dan
pengendalian pajak daerah, pengolahan data penerimaan pendapatan
daerah, pelayanan dan pengadministrasian benda berharga, penerbitan
dan pengendalian SPPT PBB, pembinaan dan penyuluhan PBB, sosialisasi
pendapatan daerah, penyusunan produk hukum di bidang pajak daerah,
penagihan dan monitoring PBB, pendataan wajib pajak daerah, penerbitan
dan pendistribusian dokumen ketetapan pajak daerah serta penanganan
keberatan, pengurangan dan kompensasi PBB.

3.1.1. Realisasi Pendapatan Asli Daerah.

Realisasi Pendapatan Asli Daerah–LRA yang diperoleh selama Tahun


Anggaran 2019 periode1 Januari sampai dengan 31 Desember 2019
mencapai sebesar Rp26.389.381.233,00 atau 101,17% dari anggaran yang
ditetapkan sebesar Rp26.085.000.000,00. Badan Pengelola Pendapatan
Daerah selaku Koordinator Pengelola Pendapatan Asli Daerah (PAD)
menghimpun data dari OPD yang mengelola pendapatan dari sektor
retribusi daerah sebanyak 9 (sembilan) OPD yang ada di Kabupaten
Labuhanbatu Utara, dengan rincian realisasi pendapatan sebagai berikut:
a. Realisasi Pendapatan Pajak Daerah padaTA
2019 adalah sebesar Rp26.318861960.024.880,00 atau 100,90% dari
anggaran sebesar Rp26.085.000.000,00.
b. Realisasi Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah
Yang Sah pada TA 2019 sebesar Rp70.519.273,00 atau 705,192.73%
dari anggaran sebesar Rp0,00
Pada Tahun Anggaran 2019 Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan telah
dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Labuhanbatu Utara. Tabel dibawah ini menunjukkan realisasi pendapatan
asli daerahpada TA 2019 berdasarkan jenis penerimaan dengan
uraiansebagai berikut:
Tabel 3.1
Realisasi Pendapatan Asli Daerah–LRA
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Pendapatan Asli Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih/(Kurang) Realisasi 2018


No %
Daerah (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7

Pendapatan Pajak 26,085,000,0 26,318,861,9 233,861, 23,777,583,6


1 Daerah 00.00 60.00 960.00 100.90 31.43

19
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Pendapatan Hasil
Pengelolaan
Kekayaan Daerah 2,866,451,7
2 yang Dipisahkan - - - - 70.00

Lain lain PAD Yang 70,519,2 70,519, 10,467,266,1


3 Sah - 73.00 273.00 705,19 81.98

26,085,000,000. 26,389,381,233 304,381,2 37,111,301,583


Jumlah 00 .00 33.00 101.17 .41

3.1.2. Realiasasi Belanja.


Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara
selaku entitas akuntansi menyajikan Laporan Keuangan berdasarkan
program dan kegiatan yang akan dikonsolidasikan dalam Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Jumlah keseluruhan anggaran belanja TA 2019 sebesar
Rp8.485.075.200,00 dan terealisasi sebesar Rp8.044.105.841,00 atau
94,80% dengan uraian belanja sebagai berikut.

a. Realisasi Belanja Operasi pada TA 2019 sebesar Rp7.488.449.041,00


atau mencapai 94,52% dari anggaran sebesar Rp7.922.242.300,00.
b. Realisasi Belanja Modal pada Tahun Anggaran 2019 sebesar
Rp555.656.800,00 atau mencapai 98,73% dari anggaran sebesar
Rp562.832.900,00
Realisasi belanja dan rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2
Anggaran Dan Realisasi Belanja
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih / (Kurang) Realisasi 2018


No Uraian Belanja %
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
94.
1 Belanja Oprasi 7,922,242,300.00 7,488,449,041.00 -433,793,259.00 52 6,660,404,164.00
98.
2 Belanja Modal 562,832,900.00 555,656,800.00 -7,176,100.00 73 283,496,100.00
94.
Jumlah 8,485,075,200.00 8,044,105,841.00 -440,969,359.00 80 6,943,900,264.00

Belanja dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan program dan


kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Belanja dalam APBD Badan Pengelola Pendapatan Daerah Tahun Anggaran
2019 dirinci menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi, program,
kegiatan, kelompok, jenis obyek, dan rincian obyek belanja.
Dalam menyusun APBD, penganggaran belanja didukung dengan adanya
kepastian tersedianya peneriman dalam jumlah yang cukup. Semua belanja
dianggarkan secara bruto dan jumlahnya merupakan batas tertinggi untuk
setiap jenis belanja yang bersangkutan dan dilaksanakan melalui Kas
Daerah.

3.1.3. Hambatan Dan Kendala Yang Ada Dalam Pencapaian Target.


Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian target kinerja
yang telah ditetapkan pada Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Kabupaten Labuhanbatu Utara selama Tahun 2019 antara lain:

20
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

3.2.1. Masih adanya sebagian wajib pajak dan wajib retribusi yang kurang
sadar dalam memenuhi kewajibannya.
3.2.2. Terbatasnya sarana dan prasarana yang ada sehingga potensi
pendapatan belum dapat digali secara maksimal.
3.2.3. Terbatasnya kualitas SDM dalam mengelola pendapatan dan
keuangan secara optimal.
3.2.4. Beberapa jenis pajak dan retribusi yang sudah stagnan sehingga
memerlukan payung hukum yang baru.
3.2.5. Reformasi peraturan Perundang–undangan di bidang keuangan
yang berjalan dengan cepat.
3.2.6. Kepekaan, kemampuan dan kecerdasan SDM yang kurang
memadai baik saat perencanaan, pelaksanaan maupun
pertanggungjawaban.
3.2.7. Perangkat keras untuk mendukung pengelolaan keuangan yang
tersedia masih terbatas.

21
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

BAB IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kebijakan Akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-


konvensi, aturan-aturan dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh
suatuentitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan Akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara per 31 Desember 2019 secara
formal telah diatur dalam Peraturan Bupati Labuhanbatu Utara Nomor 12
Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual.
Namun demikian Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara dalam
pelaksanaan penyusunan laporan keuangan Tahun 2016 juga mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun
2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, meliputi:

4.1. ENTITAS PELAPORAN


Entitas pelaporan adalah PemerintahKabupaten Labuhanbatu Utara yang
terdiri dari 40 (empatpuluh) SKPD selaku entitas akuntansi yang menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban berupa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Entitas pelaporan pada Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara yaitu
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten
Labuhanbatu Utara selaku Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah
(SKPKD)

4.2. BASIS AKUNTANSI YANG MENDASARI PENYUSUNAN LAPORAN


KEUANGAN

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar


Akuntansi Pemerintahan, basis akuntansi yang digunakan dalam
penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2019 adalah
basis akrual, dimana pengakuan pendapatan, beban, aset, utang dan
ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta pengakuan
pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan
anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBD.
Berpedoman kepada Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah Nomor 10
tentang Koreksi Kesalahan Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi dan Operasi Yang Tidak Dilanjutkan serta Interpretasi
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah Nomor 4. Adapun dampak
kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang
berdampak pada laporan keuangan periode sebelumnya disajikan dalam
laporan perubahan ekuitas dan disajikan dalam CaLK dalam rangka
memberikan informasi atas keterbandingan atas laporan keuangan.

22
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

4.2.1. Prinsip Nilai Historis

Aset dicatat sebesar jumlah kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari
imbalan (consideration) untuk memperoleh Aset tersebut pada saat
perolehan. Utang dicatat sebesar jumlah kas yang diharapkan akan
dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan datang dalam
pelaksanaan kegiatan pemerintah daerah.
Penggunaan nilai historis lebih dapat diandalkan daripada nilai yang lain,
karena nilai perolehan lebih obyektif dan dapat diverifikasi. Dalam hal
tidak terdapat nilai historis, dapat digunakan nilai wajar aset atau
kewajiban terkait.
4.2.2. Prinsip Realisasi

Bagi pemerintah daerah, pendapatan basis kas yang tersedia yang telah
diotorisasikan melalui anggaran pemerintah daerah suatu periode
akuntansi akan digunakan untuk membayar utang dan belanja dalam
periode tersebut. Mengingat LRA masih merupakan laporan yang wajib
disusun, maka pendapatan atau belanja basis kas diakui setelah
diotorisasi melalui anggaran dan telah menambah atau mengurangi kas.
Prinsip layak temu biaya-pendapatan (matching cost against revenue
principle) tidak ditekankan dalam akuntansi pemerintah daerah,
sebagaimana dipraktikkan dalam akuntansi sektor swasta.
4.2.3. Prinsip Substansi Mengungguli Bentuk Formal

Informasi akuntansi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur


transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka transaksi
atau peristiwa lain tersebut harus dicatat dan disajikan sesuai dengan
substansi dan realitas ekonomi, bukan hanya mengikuti aspek
formalitasnya. Apabila substansi transaksi atau peristiwa lain tidak
konsisten/berbeda dengan aspek formalitasnya, maka hal tersebut harus
diungkapkan dengan jelas dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.
4.2.4. Prinsip Periodisitas

Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah daerah perlu


dibagi menjadi periode-periode pelaporan sehingga kinerja pemerintah
daerah dapat diukur dan posisi sumber daya yang dimilikinya dapat
ditentukan. Periode utama yang digunakan adalah tahunan. Namun,
periode bulanan, triwulanan, dan semesteran juga dianjurkan.
4.2.5. Prinsip Konsistensi

Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang serupa dari
periode ke periode oleh suatu entitas pelaporan (prinsip konsistensi
internal). Hal ini tidak berarti bahwa tidak boleh terjadi perubahan dari
satu metode akuntansi ke metode akuntansi yang lain. Metode akuntansi
yang dipakai dapat diubah dengan syarat bahwa metode yang baru
diterapkan mampu memberikan informasi yang lebih baik dibanding
23
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

metode lama. Pengaruh atas perubahan penerapan metode ini


diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

4.2.6. Prinsip Pengungkapan Lengkap

Laporan keuangan pemerintah daerah menyajikan secara lengkap


informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna laporan keuangan dapat ditempatkan pada lembar muka (on the
face) laporan keuangan atau Catatan atas Laporan Keuangan.
4.2.7. Prinsip Penyajian Wajar

Laporan Keuangan menyajikan dengan wajar Laporan Realisasi Anggaran,


Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional,
Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan
Keuangan. Dalam rangka penyajian wajar, faktor pertimbangan sehat
diperlukan bagi penyusun laporan keuangan pemerintah daerah ketika
menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu. Ketidakpastian
seperti itu diakui dengan mengungkapkan hakikat serta tingkatnya dengan
menggunakan pertimbangan sehat dalam penyusunan laporan keuangan
pemerintah daerah.
Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat
melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian sehingga aset atau
pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan
terlalu rendah. Namun demikian, penggunaan pertimbangan sehat tidak
memperkenankan, misalnya, pembentukan cadangan tersembunyi, sengaja
menetapkan aset atau pendapatan yang terlampau rendah, atau sengaja
mencatat kewajiban atau belanja yang terlampau tinggi, sehingga laporan
keuangan menjadi tidak netral dan tidak andal.

4.3. BASIS PENGUKURAN YANG MENDASARI PENYUSUNAN LAPORAN


KEUANGAN
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing harus dikonversikan terlebih
dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah dengan menggunakan nilai
tukar/kurs tengah Bank Central yang berlaku pada tanggal transaksi.

4.4. PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI BERKAITAN DENGAN KETENTUAN


YANG ADA DALAM STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP)
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2018.

24
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Terhadap aset tetap barang milik daerah Pemerintah Kabupaten


Labuhanbatu Utara telah dilakukan penyusutan sesuai Peraturan Bupati
Labuhanbatu Utara Nomor 12 tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Daerah Berbasis Akrual.
4.4.1. Kebijakan Akuntansi Pelaporan Keuangan.
Kebijakan akuntansi ini adalah mengatur penyajian laporan keuangan
untuk tujuan umum (general purpose financial statements) dalam rangka
meningkatkan keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran,
antar periode, maupun antar entitas akuntansi.
Informasi dalam laporan keuangan tersebut relevan untuk memenuhi
tujuan pelaporan keuangan, namun tidak dapat sepenuhnya memenuhi
tujuan tersebut. Informasi tambahan, termasuk laporan non keuangan,
dapat dilaporkan bersama-sama dengan laporan keuangan untuk
memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai aktivitas suatu
entitas pelaporan selama satu periode.
Pemerintah Daerah menyajikan informasi tambahan untuk membantu
para pengguna dalam memperkirakan kinerja keuangan entitas dan
pengelolaan aset, seperti halnya dalam pembuatan dan evaluasi keputusan
mengenai alokasi sumber daya ekonomi. Informasi tambahan ini termasuk
rincian mengenai output entitas dan outcomes dalam bentuk indikator
kinerja keuangan, laporan kinerja keuangan, tinjauan program dan
laporan lain mengenai pencapaian kinerja keuangan entitas selama
periode pelaporan.
Komponen-komponen yang terdapat dalam satu set laporan keuangan
terdiri dari laporan pelaksanaan anggaran (budgetary reports) dan laporan
finansial, sehingga seluruh komponen menjadi sebagai berikut:
a. Laporan Realisasi Anggaran;
b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih;
c. Neraca;
d. Laporan Operasional;
e. Laporan Arus Kas;
f. Laporan Perubahan Ekuitas;
g. Catatan atas Laporan Keuangan;
Komponen-komponen laporan keuangan tersebut disajikan oleh setiap
entitas akuntansi, kecuali Laporan Arus Kas dan Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih yang hanya disajikan oleh entitas pelaporan.
4.4.1.1. Laporan Realisasi Anggaran
LaporanRealisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara
anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan dan
menyajikan sekurang-kurangnya unsur-unsur yaitu Pendapatan-LRA,
Belanja, Transfer, Surplus/Defisit-LRA, Pembiayaan, Sisa lebih/kurang
pembiayaan anggaran.
Laporan Realisasi Anggaran dijelaskan lebih lanjut dalam Catatan atas
Laporan Keuangan. Penjelasan tersebut memuat hal-hal yang
mempengaruhi pelaksanaan anggaran seperti kebijakan fiskal dan
moneter, sebab-sebab terjadinya perbedaan yang material antara
25
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

anggaran dan realisasinya, serta daftar-daftar yang merinci lebih lanjut


angka-angka yang dianggap perlu untuk dijelaskan.
Ketentuan peraturan perundang-undangan mengharuskan entitas
akuntansi/pelaporan menyajikan laporan realisasi anggaran dalam dua
format yang berbeda, yaitu format sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan
format yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
4.4.1.2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih.
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan secara komparatif
dengan periode sebelumnya pos-pos, Saldo Anggaran Lebih Awal,
Penggunaan Saldo Anggaran Lebih, Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan
Anggaran tahun berjalan, Koreksi kesalahan pembukuan tahun
sebelumnya, Lain-lain, dan Saldo Anggaran Lebih akhir.
Di samping itu, pemerintah daerah menyajikan rincian lebih lanjut dari
unsur-unsur yang terdapat dalam Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
4.4.1.3. Neraca.
Neraca menggambarkan posisi keuangan pemerintah daerah mengenai
aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu. Pemerintah Daerah
mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan non lancar serta
mengklasifikasikan kewajibannya menjadi kewajiban jangka pendek dan
jangka panjang dalam neraca. Sedangkan ekuitas adalah kekayaan
bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban
pemerintah pada tanggal laporan. Saldo ekuitas di Neraca berasal dari
saldo akhir ekuitas pada Laporan Perubahan Ekuitas.
Neraca mencantumkan sekurang-kurangnya pos-pos berikut, yaitu kas
dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang, persediaan, investasi
jangka panjang, aset tetap, aset lainnya, kewajiban jangka pendek,
kewajiban jangka panjang dan ekuitas.
4.4.1.4. Laporan Operasional.
Laporan operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO,
beban, surplus/defisit dari kegiatan operasional, surplus/defisit dari
kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos
luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian
yang wajar secara komparatif.
Laporan operasional dijelaskan lebih lanjut dalam Catatan atas Laporan
Keuangan yang memuat hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas
keuangan selama satu tahun seperti kebijakan fiskal dan moneter,
serta daftar-daftar yang merinci lebih lanjut angka-angka yang
dianggap perlu untuk dijelaskan.

26
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Dalam laporan operasional harus diidentifikasikan secara jelas, dan,


jika dianggap perlu, diulang pada setiap halaman laporan, informasi
berikut seperti nama entitas pelaporan atau sarana identifikasi lainnya,
cakupan entitas pelaporan, periode yang dicakup, mata uang pelaporan
dan satuan angka yang digunakan.
Saldo Surplus/Defisit-LO pada akhir periode pelaporan dipindahkan ke
Laporan Perubahan Ekuitas.
4.4.1.5. Laporan Arus Kas.
Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan,
perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo
kas dan setara kas pada tanggal pelaporan.
Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas
operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris.
1. Aktivitas Operasi.
Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang
menunjukkan kemampuan operasi pemerintah daerah dalam
menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas
operasionalnya di masa yang akan datang tanpa mengandalkan
sumber pendanaan dari luar.
2. Aktivitas Investasi.
Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan
sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mendukung pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat di
masa yang akan datang.
3. Aktivitas Pendanaan.
Arus kas dari aktivitas pendanaan mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas yang berhubungan dengan perolehan atau
pemberian pinjaman jangka panjang.
4. Aktivitas Transitoris.
Aktivitas transitoris adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran
kas yang tidak termasuk dalam aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan.
4.4.1.6. Laporan Perubahan Ekuitas.
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan pos-pos:
1) Ekuitas awal;
2) Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan;
3) Koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas,
yang antara lain berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan
oleh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan
mendasar, misalnya :
a) koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada
periode-periode sebelumnya;
b) perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.
4) Ekuitas akhir.
4.4.1.7. Catatan atas Laporan Keuangan.

27
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Agar dapat digunakan oleh pengguna dalam memahami dan


membandingkannya dengan laporan keuangan entitas lainnya, Catatan
atas Laporan Keuangan disajikan dengan susunan sebagai berikut :
1. Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi;
2. Kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro;
3. Ikhtisar pencapaian target keuangan berikut hambatan dan
kendalanya;
4. Kebijakan akuntansi yang penting yaitu Entitas akuntansi/pelaporan,
Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan,
Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan
keuangan, Kesesuaian kebijakan-kebijakan akuntansi yang
diterapkan dengan ketentuan-ketentuan Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan oleh suatu entitas akuntansi/pelaporan dan
Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk
memahami laporan keuangan.
5. Penjelasan pos-pos Laporan Keuangan meliputi rincian dan
penjelasan masing-masing pos Laporan Keuangan dan Pengungkapan
informasi yang diharuskan oleh Kebijakan Akuntansi Pemerintahan
yang belum disajikan dalam lembar muka Laporan Keuangan.
6. Informasi tambahan lainnya yang diperlukan seperti gambaran umum
daerah.
7. Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang
tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan disajikan secara sistematis. Setiap pos
dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan
Perubahan Ekuitas harus mempunyai referensi silang dengan informasi
terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

4.4.2. Kebijakan Akuntansi Akun.

Kebijakan akuntansi ini menjelaskan hal-hal terkait dengan definisi,


pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan akun-akun yang
ada pada lembaran muka Laporan Keuangan.
Kebijakan akuntansi yang disusun oleh Pemerintah Daerah terkait dengan
implementasi akuntansi berbasis akrual didasarkan pada Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan. Oleh sebab itu, jika terdapat hal-hal yang belum diatur di
dalam kebijakan akuntansi ini, maka Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan (PSAP) akan menjadi rujukan perlakuan akuntansi
(accountancy treatment) atas transaksi yg terjadi.
Sistematika penyajian dalam kebijakan akuntansi ini meliputi Kebijakan
Akuntansi Aset, Kebijakan Akuntansi Kewajiban, Kebijakan Akuntansi
Ekuitas, Kebijakan Akuntansi Pendapatan LRA, Kebijakan Akuntansi
Belanja, Kebijakan Akuntansi Transfer, Kebijakan Akuntansi Pembiayaan,
Kebijakan Akuntansi Pendapatan LO, Kebijakan Akuntansi Beban dan
Kebijakan Akuntansi Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Operasi Yang Tidak Dilanjutkan.

28
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

4.4.2.1. Kebijakan Akuntansi Aset.

Kebijakan ini diterapkan dalam penyajian seluruh aset dalam laporan


keuangan untuk tujuan umum yang disusun dan disajikan dengan basis
akrual untuk pengakuan pos-pos aset, kewajian dan ekuitas. Kebijakan
ini diterapkan untuk entitas akuntansi/entitas pelaporan pemerintah
daerah, tidak termasuk perusahaan daerah, dengan pengertian :
a. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki
Pemerintah Daerah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari
mana manfaat ekonomi dan/atau soial dimasa depan, serta dapat
diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan
yang diperlukan.
2. Aset Lancar adalah suatu aset yang diharapkan segera untuk dapat
direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12
(duabelas) bulan sejak tanggal pelaporan. meliputi: kas dan setara
kas, investasi jangka pendek, piutang dan persediaan.
3. Aset Non Lancar adalah aset yang tidak dapat dimasukkan dalam
kriteria aset lancar yang mencakup aset uang bersifat jangka panjang
dan aset tak berwujud, yang digunakan secara langsung maupun
tidak langsung untuk kegiatan pemerintah dan masyarakat, meliputi:
Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap, Dana Cadangan danAset Tetap
Lainnya.
a. Kas dan Setara Kas.
Kas dan setara kas didefinisikan sebagai uang tunai dan saldo simpanan
di bank yang setiap saat dapat ditarik atau digunakan untuk membiayai
kegiatan pemerintah daerah yang sangat likuid yang siap
dijabarkan/dicairkan menjadi kas serta bebas dari resiko perubahan
nilai yang signifikan.
Kas dan setara kas yang yang dikuasai dan dibawah tanggung jawab
bendahara umum daerah (BUD) terdiri dari:
a. saldo rekening kas daerah, yaitu saldo rekening-rekening pada bank
yangditentukanoleh kepala daerahuntuk menampung penerimaan
dan pengeluaran.
b. setara kas, antara lain berupa surat utang negara (SUN)/obligasi dan
deposito kurang dari 3 bulan, yang dikelola oleh bendahara umum
daerah.

Pengakuan
1. Pengakuan Kas yang berasal dari penerimaan pendapatan diakui
pada saat:
a. Kas tersebut diterima di Rekening Kas Umum Daerah; atau
b. Kas tersebut diterima di Bendahara Penerimaan, apabila
Bendahara Penerimaan merupakan bagian dari BUD; atau
c. Pengesahan atas penerimaan pendapatan
2. Pengakuan Kas yang dikeluarkan untuk belanja diakui pada saat
terjadi pengeluaran kas dari Rekening Kas Umum Daerah untuk LS
dan pengeluaran oleh Bendahara untuk uang persediaan.

29
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

3. Pengakuan Kas yang bersumber dari penerimaan pembiayaan diakui


pada saat:
a. Kas telah diterima di RKUD sebagai pembiayaan yang harus
dibayar kembali; atau
b. Khusus untuk pembiayaan yang berasal dari pinjaman luar negeri
dengan mekanisme pencairan L/C, pembayaran langsung (direct
payment), rekening khusus (special account), dan pembiayaan
pendahuluan (prefinancing), penerimaan pembiayaan diakui pada
saat, yang mana yang lebih dahulu:
4. Pengeluaran Kas dalam rangka pengeluaran pembiayaan diakui pada
saat :
a. Kas dikeluarkan dari Kas Umum Daerah sebagai pengeluaran
pembiayaan; atau
b. Pembiayaan berasal dari pinjaman luar negeri dengan mekanisme
pencairan L/C, pembayaran langsung (direct payment), rekening
khusus (special account), dan pembiayaan pendahuluan
(prefinancing), pengeluaran pembiayaan diakui pada saat yang
mana yang lebih dahulu.
5. Penerimaan Kas Berasal Dari Penerimaan Transfer
Penerimaan transfer merupakan penerimaan uang dari entitas
pelaporan lain tanpa kewajiban mengembalikan. Pengakuan Kas
bersumber dari transfer diakui pada saat kas telah diterima di
Rekening Kas Umum Daerah sebagai penerimaan dari entitas
pelaporan lain, tanpa kewajiban mengembalikan.
6. Pengeluaran Kas untuk Pengeluaran Transfer
Transfer keluar adalah pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke
entitas pelaporan lain. Pengeluaran tranfer diakui pada saat Kas telah
dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah sebagai pengeluaran
yang tidak akan diterima kembali.
7. Penerimaan dan pengeluaran lainnya
Transaksi Penerimaan/Pengeluaran Lainnya berupa penerimaan/
pengeluaran Non Anggaran merupakan transaksi yang tidak
mempengaruhi laporan realisasi anggaran, namun mempengaruhi kas
secara umum, seperti transaksi perhitungan fihak ketiga (PFK) dan
kiriman uang. PFK menggambarkan kas yang berasal dari jumlah
dana yang dipotong dari Surat Perintah Membayar atau diterima
secara tunai untuk pihak ketiga misalnya potongan Taspen dan
Askes. Kiriman uang menggambarkan mutasi kas antar Rekening Kas
Umum Daerah.
Pengukuran
Kas dan setara kas dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal artinya
disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam bentuk
valuta asing, dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah bank
sentral pada tanggal neraca.
Penyajian dan Pengungkapan
Saldo kas dan setara kas harus disajikan dalam Neraca dan Laporan
Arus Kas. Mutasi antar pos-pos kas dan setara kas tidak diinformasikan

30
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

dalam laporan keuangan karena kegiatan tersebut merupakan bagian


dari manajemen kas dan bukan merupakan bagian dari aktivitas operasi,
investasi, pendanaan, dan transitoris pada Laporan Arus Kas.
Pengungkapan kas dan setara kas dalam Catatan atas Laporan
Keuangan (CALK) sekurang-kurangnya mengungkapkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Rincian kas dan setara kas;
2. Kebijakan manajemen setara kas; dan
3. Informasi lainnya yang dianggap penting.
b. Investasi Jangka Pendek.
Investasi jangka pendek merupakan kelompok aset lancar sedangkan
investasi jangka panjang merupakan kelompok aset non lancar. Investasi
Jangka Pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan
dimaksudkan untuk dimiliki selama 12 (dua belas) bulan atau kurang,
ditujukan dalam rangka manajemen kas dimana pemerintah daerah
dapat menjual/mencairkan investasi tersebut jika timbul kebutuhan kas.
Pengakuan
1. Pengakuan kas menjadi investasi jangka pendek dapat diakui apabila
memenuhi kriteria, manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa
potensial di masa yang akan datang atas suatu investasi jangka
pendek tersebut dapat diperoleh Pemerintah Daerah. Nilai nominal
atau nilai wajar investasi jangka pendek dapat diukur secara
memadai (reliable) karena adanya transaksi pembelian atau
penempatan dana yang didukung dengan bukti yang
menyatakan/mengidentifikasikan biaya perolehannya/nilai dana yang
ditempatkan.
2) Penerimaan kas dapat diakui sebagai pelepasan/pengurang investasi
jangka pendek apabila terjadi penjualan, pelepasan hak, atau
pencairan dana karena kebutuhan, jatuh tempo, maupun karena
peraturan pemerintah daerah.
3) Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek, antara
lain berupa bunga deposito, bunga obligasi, dan deviden tunai (cash
devidend) diakui pada saat diperoleh sebagai pendapatan.
Pengukuran
1) Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga diukur dan
dicatatberdasarkan harga transaksi investasi ditambah komisi
perantara jual beli, jasa bank, dan biaya lainnya yang timbul dalam
rangka perolehan tersebut. Apabila tidak terdapat nilai biaya
perolehannya, diukur dan dicatat berdasarkan nilai wajar investasi
pada tanggal perolehannya yaitu sebesar harga pasarnya. Dan jika
tidak terdapat nilai wajar, maka investasi jangka pendek dicatat
berdasarkan nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk memperoleh
investasi tersebut.
2) Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham diukur dan dicatat
sebesar nilai nominalnya.

Penyajian dan Pengungkapan

31
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

1. Investasi jangka pendek disajikan sebagai bagian dari aset lancar.


2. Pengungkapan investasi jangka pendek dalam catatan atas laporan
keuangan sekurang-kurangnya meliputi penentuan nilai investasi,
jenis-jenis investasi perubahan nilai pasar (jika ada) penurunan nilai
investasi dan perubahan pos investasi berupa reklasifikasi investasi
permanen menjadi investasi jangka pendek, aset tetap, aset lain-lain
dan sebaliknya (jika ada)
c. Piutang.
Piutang adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah
Daerah dan/atau hak pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang
sebagai akibat perjanjian/atau akibat lainnya berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Penyisihan piutang tak tertagih adalah taksiran nilai piutang yang
kemungkinan tidak dapat diterima pembayarannya dimasa akan datang
dari seseorang dan/atau korporasi dan/atau entitas lain. Penilaian
kualitas piutang untuk penyisihan piutang tak tertagih dihitung
berdasarkan kualitas umur piutang, jenis/karakteristik piutang, dan
diterapkan dengan melakukan modifikasi tertentu tergantung kondisi dari
debiturnya.
Pengakuan
Piutang diakui pada saat penyusunan laporan keuangan ketika timbul
klaim/hak untuk menagih uang atau manfaat ekonomi lainnya kepada
entitas.
Peristiwa-peristiwa yang menimbulkan hak tagih, yaitu peristiwa yang
timbul dari pemberian pinjaman, penjualan, kemitraan, dan pemberian
fasilitas/jasa yang diakui sebagai piutang dan dicatat sebagai aset di
neraca, apabila memenuhi kriteria:
a. harus didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan
kewajiban secara jelas; dan
b. jumlah piutang dapat diukur;
Pengukuran
1. Pengukuran piutang pendapatan yang berasal dari peraturan
perundang undangan, adalah sebagai berikut:
a. disajikan sebesar nilai yg belum dilunasi sampai dengan tanggal
pelaporan dari setiap tagihan yang ditetapkan berdasarkan surat
ketetapan kurang bayar yang diterbitkan; atau
b. disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal
pelaporan dari setiap tagihan yang telah ditetapkan terutang oleh
Pengadilan Pajak untuk Wajib Pajak (WP) yang mengajukan
banding; atau
2. Pengukuran piutang yang berasal dari perikatan, adalah sebagai
berikut:
a. Piutang pemberian pinjaman dinilai dengan jumlah yang
dikeluarkan dari kas daerah dan/atau apabila berupa barang/jasa

32
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

harus dinilai dengan nilai wajar pada tanggal pelaporan atas


barang/jasa tersebut.
b. Piutang dari penjualan diakui sebesar nilai sesuai naskah
perjanjian penjualan yang terutang (belum dibayar) pada akhir
periode pelaporan.
c. Piutang yang timbul diakui berdasarkan ketentuan-ketentuan yang
dipersyaratkan dalam naskah perjanjian kemitraan.
d. Piutang yang timbul diakui berdasarkan fasilitas atau jasa yang
telah diberikan oleh pemerintah pada akhir periode pelaporan,
dikurangi dengan pembayaran atau uang muka yang telah
diterima.
3. Pengukuran piutang transfer adalah sebagai berikut:
a. Dana Alokasi Umum sebesar jumlah yang belum diterima, dalam
hal terdapat kekurangan transfer DAU dari Pemerintah Pusat ke
kabupaten;
b. Dana Bagi Hasil disajikan sebesar nilai yang belum diterima
sampai dengan tanggal pelaporan dari setiap tagihan yang
ditetapkan berdasarkan alokasi definitif transfer yang berlaku.
Jika alokasi definitif tersebut tidak diperoleh maka piutang atas
DBH tidak disajikan;
c. Dana Alokasi Khusus, disajikan sebesar klaim yang telah
diverifikasi dan disetujui oleh Pemerintah Pusat.
4. Pengukuran piutang ganti rugi berdasarkan pengakuan yang
dikemukakan di atas, dilakukan sebagai berikut:
a. Disajikan sebagai aset lancar sebesar nilai yang jatuh tempo dalam
tahun berjalan dan yang akan ditagih dalam 12 (dua belas) bulan
ke depan berdasarkan surat ketentuan penyelesaian yang telah
ditetapkan;
b. Disajikan sebagai aset lainnya terhadap nilai yang akan dilunasi di
atas 12 bulan berikutnya.

Pengukuran Piutang Berikutnya


Pengukuran Berikutnya (Subsequent Measurement) Terhadap Pengakuan
Awal Piutang disajikan berdasarkan nilai nominal tagihan yang belum
dilunasi tersebut dikurangi penyisihan kerugian piutang tidak tertagih.
Pemberhentian pengakuan piutang selain pelunasan juga dikenal dengan
dua cara yaitu: penghapustagihan (write-off) dan penghapusbukuan (write
down). Piutang disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan
(net realizable value), yaitu selisih antara nilai nominal piutang dengan
penyisihan piutang.
Penyisihan dilakukan setiap bulan tetapi pada akhir tahun baru
dibebankan. Pencatatan transaksi penyisihan Piutang dilakukan pada
akhir periode pelaporan, apabila masih terdapat saldo piutang, maka
dihitung nilai penyisihan piutang tidak tertagih sesuai dengan kualitas
piutangnya.
Pemberhentian Pengakuan
Pemberhentian pengakuan atas piutang dilakukan berdasarkan sifat dan
bentuk yang ditempuh dalam penyelesaian piutang dimaksud. Secara
33
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

umum penghentian pengakuan piutang dengan cara membayar tunai


(pelunasan) atau melaksanakan sesuatu sehingga tagihan tersebut
selesai/lunas. Pemberhentian pengakuan piutang selain pelunasan juga
dikenal dengan dua cara penghapustagihan (write-off) dan
penghapusbukuan (write down). Penghapusbukuan piutang tidak secara
otomatis menghapus kegiatan penagihan piutang dan hanya
dimaksudkan berarti pengalihan pencatatan dari intrakompatabel
menjadi ekstrakomptabel.
Pengungkapan
Piutang disajikan dan diungkapkan secara memadai. Informasi mengenai
akun piutang diungkapkan secara cukup dalam Catatan Atas Laporan
Keuangan. Informasi dimaksud dapat berupa:
1. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penilaian, pengakuan
dan pengukuran piutang;
2. Rincian jenis-jenis, saldo menurut umur untuk mengetahui tingkat
kolektibilitasnya;
3. Penjelasan atas penyelesaian piutang;
4. Jaminan atau sita jaminan jika ada.
Tuntutan ganti rugi/tuntutan perbendaharaan juga harus diungkapkan
piutang yang masih dalam prosespenyelesaian, baik melalui cara damai
maupun pengadilan.
Terhadap kejadian adanya piutang yang telah dihapusbuku, ternyata di
kemudian hari diterima pembayaran/pelunasannya maka penerimaan
tersebut dicatat sebagai penerimaan kas pada periode yang bersangkutan
dengan lawan perkiraan penerimaan pendapatan Pajak/PNBP atau
melalui akun Penerimaan Pembiayaan, tergantung dari jenis piutang.
a. Beban Dibayar Dimuka

Beban Dibayar Dimuka adalah suatu transaksi pengeluaran kas untuk


membayar suatu beban yang belum menjadi kewajiban sehingga
menimbulkan hak tagih bagi pemerintah daerah.
Pengakuan
Beban dibayar dimuka diakui pada saat kas dikeluarkan namun belum
menimbulkan kewajiban.
Pengukuran
Pengukuran beban dibayar dimuka dilakukan berdasarkan jumlah kas
yang dikeluarkan/dibayarkan.
Pengungkapan
Beban dibayar dimuka diungkapkan sebagai akun yang terklasifikasi
dalam aset lancar karena akun ini biasanya segera menjadi kewajiban
dalam satu periode akuntansi.
e. Persediaan.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan
yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah
Daerah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau
34
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.


Dalam hal pemerintah menyimpan barang untuk tujuan cadangan
strategis seperti cadangan energi (misalnya minyak) atau untuk tujuan
berjaga-jaga seperti cadangan pangan (misalnya beras), barang-barang
dimaksud diakui sebagai persediaan.
Pengakuan
Persediaan diakui pada saat:
1. potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah daerah
dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal;
2. diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya
berpindah.
Pengakuan persediaan pada akhir periode akuntansi, dilakukan
berdasarkan hasil inventarisasi fisik, sedangkan pencatatan pembelian
barang persediaan pada transaksi tahun berjalan diklasifikasikan pada
beban persediaan.
Pengukuran
Metode pencatatan persediaan dilakukan secara periodik, dimana
pengukuran persediaan pada saat periode penyusunan laporan
keuangan dilakukan berdasarkan hasil inventarisasi dengan
menggunakan harga perolehan terakhir/harga pokok produksi
terakhir/nilai wajar.
Persediaan disajikan sebesar biaya perolehan apabila diperoleh dengan
pembelian. Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya
pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara
langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan harga,
rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan.
Penyajian dan Pengungkapan
Persediaan disajikan sebagai bagian dari Aset Lancar. Hal-hal yang perlu
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan:
1. Penjelasan lebih lanjut tentang persediaan seperti barang yang
digunakan dalam pelayanan masyarakat, barang yang digunakan
dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang masih dalam proses
produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat; dan
2. Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau usang.

f. Aset Dikonsolidasikan.

Aset dikonsolidasikan adalah aset yang dicatat karena adanya hubungan


timbal balik antara entitas akuntansi SKPD dan entitas akuntansi PPKD.
Aset ini akan dieliminasi saat dilakukan konsolidasi antara SKPD dengan
PPKD.

35
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Aset untuk dikonsolidasikan hanya terdiri dari satu rincian yaitu R/K
SKPD. Akun ini digunakan oleh entitas akuntansi PPKD sepanjang
mempunyai transaksi dengan seluruh entitas akuntansi SKPD.

Pengakuan
Pengakuan untuk aset dikonsolidasikan pada saat terjadi transaksi yang
melibatkan transaksi dengan seluruh entitas akuntansi SKPD.
Pengukuran
Pengukuran untuk aset dikonsolidasikan berdasarkan nilai transaksi
yang terjadi akan mempunyai nilai yang sama dengan kewajiban untuk
dikonsolidasikan sehingga pada saat dilakukan penyusunan laporan
konsolidasi akun-akun ini akan saling mengeliminasi.
Pengungkapan
Aset untuk dikonsolidasikan diungkapkan pada Neraca dalam klasifikasi
aset lancar. Aset ini disajikan hanya pada entitas akuntansi PPKD. Pada
laporan konsolidasi akun ini akan tereliminasi.

g. Investasi Jangka Panjang.


Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk
dimiliki lebih dari 12 (dua belas) bulan. Investasi jangka panjang
menurut sifat penanaman investasinya dibagi menjadi dua yaitu:
1) Investasi Jangka Panjang Non Permanen yang merupakan investasi
jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak
berkelanjutan atau suatu waktu akan dijual. Investasi non permanen
yang dilakukan oleh pemerintah.
2) Investasi Jangka Panjang Permanen merupakan investasi jangka
panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan atau
tanpa ada niat untuk diperjualbelikan atau ditarik kembali.
Pengakuan
1. Perolehan Investasi
Suatu transaksi pengeluaran uang dan/atau aset, penerimaan hibah
dalam bentuk investasi dan perubahan piutang menjadi investasi
dapat diakui sebagai investasi apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Pemerintah daerah kemungkinan akan memperoleh manfaat
ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa depan
dengan tingkat kepastian cukup.
b. Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara
memadai/andal (reliable), biasanya didasarkan pada bukti
transaksi yang menyatakan/mengidentifikasi biaya perolehannya.
2. Hasil Investasi
Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek, antara
lain berupa bunga deposito, bunga obligasi, dan dividen tunai (cash
dividend), diakui pada saat diperoleh dan dicatat sebagai pendapatan.
3. Pelepasan dan pemindahan investasi
36
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Pelepasan investasi pemerintah dapat terjadi karena penjualan,


pelepasan hak karena peraturan pemerintah, dan lain sebagainya.
Perbedaan antara hasil pelepasan investasi dengan nilai tercatatnya
harus dibebankan atau dikreditkan kepada keuntungan/rugi
pelepasan investasi.
Keuntungan/rugi pelepasan investasi disajikan dalam laporan
operasional.
Pengukuran dan Penilaian
Secara umum untuk investasi yang memiliki pasar aktif yang dapat
membentuk nilai pasarnya, maka nilai pasar dapat dipergunakan sebagai
dasar penerapan nilai wajar. Dan untuk investasi yang tidak memiliki
pasar aktif, maka dapat digunakan nilai nominal, nilai tercatat atau nilai
wajar lainnya.
Pengukuran investasi jangka panjang:
1) Investasi jangka panjang yang bersifat permanen dicatat sebesar biaya
perolehannya, meliputi harga transaksi investasi ditambah biaya lain
yang timbul dalam rangka perolehan investasi berkenaan.
2) Investasi jangka panjang nonpermanen yang dimaksudkan tidak
untuk dimiliki berkelanjutan, dicatat dan diukur sebesar nilai
perolehannya.
3) Harga perolehan investasi dalam valuta asing yang dibayarkan dengan
mata uang asing yang sama harus dinyatakan dalam rupiah dengan
menggunakan nilai tukar (kurs tengah bank sentral) yang berlaku
pada tanggal transaksi.
Penilaian investasi.
a. Metode biaya
Dengan menggunakan metode biaya, investasidinilai sebesar biaya
perolehan. Hasil dari investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil
yang diterima dan tidak mempengaruhi besarnya investasi pada
badan usaha/badan hukum yang terkait.
b. Metode ekuitas
Dengan menggunakan metode ekuitas, investasi pemerintah daerah
dinilai sebesar biaya perolehan investasi awal ditambah atau
dikurangi bagian laba atau rugi sebesar persentase kepemilikan
pemerintah daerah setelah tanggal perolehan. Bagian laba yang
diterima pemerintah daerah, tidak termasuk dividen yang diterima
dalam bentuk saham, akan mengurangi nilai investasi pemerintah
daerah.
c. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan
Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama
untuk kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu
dekat. Dengan metode nilai bersih yang dapat direalisasikan, investasi
pemerintah daerah dinilai sebesarharga perolehan investasi setelah
dikurangi dengan penyisihan atas investasi yang tidak dapat diterima
kembali.
Pengungkapan

37
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Pengungkapan investasi jangka panjang dalam Catatan atas Laporan


Keuangan sekurang-kurangnya mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi;
2. Jenis-jenis investasi, baik investasi permanen dan nonpermanen;
3. Perubahan harga pasar baik investasi jangka pendek maupun
investasi jangka panjang;
4. Penurunan nilai investasi yang signifikan dalam penyebab penurunan
tersebut;
5. Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan penerapannya;
6. Perubahan pos investasi.

h. Aset Tetap.
Aset tetap adalah asset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih
dari 12 (duabelas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah
daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Termasuk dalam
aset tetap pemerintah adalah:
a. Aset tetap yang dimiliki oleh entitas pelaporan namun dimanfaatkan
oleh entitas lainnya.
b. Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau
fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. Klasifikasi aset tetap adalah,
Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi ,
dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya dan Konstruksi dalam Pengerjaan.
Pengakuan Aset Tetap
1. Perolehan Aset Tetap
Pada umumnya aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa
depan dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan andal. Untuk
dapat diakui sebagai aset tetap harus dipenuhi kriteria yaitu
berwujud, mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan,
biaya perolehan aset dapat diukur secara andal, tidak dimaksudkan
untuk dijual dalam operasi normal entitas, diperoleh atau dibangun
dengan maksud untuk digunakan dan nilai rupiah pembelian barang
material atau pengeluaran untuk pembelian barang tersebut
memenuhi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang telah
ditetapkan.
Tujuan utama dari perolehan aset tetap adalah untuk digunakan oleh
pemerintah dalam mendukung kegiatan operasionalnya dan bukan
dimaksudkan untuk dijual. Pengakuan aset tetap akan andal bila aset
tetap telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau
pada saat penguasaannya berpindah.
2. Batasan Jumlah Biaya Kapitalisasi (Capitalization Treshold) Perolehan
Awal Aset Tetap.
Nilai Satuan Minimum Kapitalisasi Aset Tetap adalah pengeluaran
pengadaan baru dan penambahan nilai asset tetap dari hasil
pengembangan, reklasifikasi, renovasi, perbaikan atau restorasi. Nilai
Satuan Minimum Kapitalisasi Aset Tetap menentukan apakah
perolehan suatu aset harus dikapitalisasi atau tidak.
Pengukuran Aset Tetap

38
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap
dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai
aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Nilai wajar
saat perolehan bukan merupakan suatu proses penilaian kembali
(revaluasi) dan tetap konsisten dengan biaya perolehan. Penilaian
kembali dimaksud hanya diterapkan pada penilaian untuk periode
pelaporan selanjutnya, bukan pada saat perolehan awal.
Pengukuran dapat dipertimbangkan andal bila terdapat transaksi
pertukaran dengan bukti pembelian aset tetap yang mengidentifikasikan
biayanya. Dalam keadaan suatu aset yang dikonstruksi/dibangun
sendiri, suatu pengukuran yang dapat diandalkan atas biaya diperoleh
dari transaksi pihak eksternal dengan entitas tersebut untuk perolehan
bahan baku, tenaga kerja dan biaya lain yang digunakan dalam proses
konstruksi.
Pencatatan nilai perolehan masing-masing jenis aset tetap adalah sebagai
berikut:
1. Tanah
Tanah diakui pertama kali sebesar biaya perolehannya. Biaya
perolehan mencakup harga pembelian atau biaya pembebasan tanah,
biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak, biaya
pematangan, pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya yang
dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai. Nilai tanah juga
meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli
tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk
dimusnahkan.
2. Peralatan dan Mesin
Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah
pengeluaran yang telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan
mesin tersebut sampai siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi
harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya
langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai
peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.
3. Gedung dan Bangunan
Biaya perolehan gedung dan bangunan menggambarkan seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan
sampai siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian
atau biaya konstruksi, termasuk biaya pengurusan IMB, notaris, dan
pajak.
4. Jalan, jaringan dan instalasi
Biaya perolehan jalan, jaringan, dan instalasi menggambarkan
seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, jaringan,
dan instalasi sampai siap pakai. Biaya inimeliputi biaya perolehan
atau biaya konstruksi dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai
jalan, jaringan, dan instalasi tersebut siap pakai.
5. Aset tetap lainnya
Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap
pakai. Biaya perolehan suatu aset yang dibangun dengan cara
swakelola ditentukan menggunakan prinsip yang sama seperti aset

39
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

yang dibeli. Setiap potongan dagang dan rabat dikurangkan dari


harga pembelian
6. Konstruksi dalam Pengerjaan
Kebijakan perolehan konstruksi dalam pengerjaan diatur dalam
kebijakan akuntansi tersendiri.
7. Penyusutan
Penyusutan adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat suatu aset karena
pengkonsumsian potensi manfaat aset oleh pemakai atau pengurang
nilai karena keusangan, Metode penyusutan yan dipergunakan
adalah metode garis lurus (straight line method) tanpa nilai sisa aset
tetap.
Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai beban
penyusutan dan dicatat pada Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
sebagai pengurang nilai aset tetap.
Perhitungan penyusutan aset tetap dilaksanakan secara tahunan,
dan aset tetap dianggap berumur 1 tahun apabila telah melewati
tahun perolehan.
Aset tetap yang dilakukan penyusutan antara lain berupa Tanah,
Konstruksi dalam pengerjaan, dan Hewan ternak dan tanaman.
Aset Tetap yang direklasifikasi sebagai Aset Lainnya dalam neraca
antara lain berupa aset kemitraan dengan pihak ketiga disusutkan
sebagaimana layaknya Aset, namun untuk Aset yang tidak digunakan
diantaranya seperti aset rusak berat, aset hilang tidak disusutkan.

Penilaian Awal Aset Tetap


Barang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu
aset dan dikelompokkan sebagai aset tetap, pada awalnya harus diukur
berdasarkan biaya perolehan.
Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset tersebut adalah
sebesar nilai wajar pada saat aset tersebut diperoleh.

Perolehan Secara Gabungan.


Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara
gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut
berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang
bersangkutan.

Aset Tetap Digunakan Bersama.


Aset yang digunakan bersama oleh beberapa Entitas Akuntansi,
pengakuan aset tetap bersangkutan dilakukan/dicatat oleh Entitas
Akuntansi yang melakukan pengelolaan (perawatan dan pemeliharaan)
terhadap aset tetap tersebut yang ditetapkan dengan surat keputusan
penggunaan oleh Bupati Labuhanbatu Utara selaku Pemegang
Kekuasaan Pengelolaan Barang Milik Daerah.

Aset Perjanjian Kerjasama Fasos Fasum.


Pengakuan aset tetap akibat dari perjanjian kerja sama dengan pihak

40
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

ketiga berupa fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos/fasum),


pengakuan aset tetap dilakukan setelah adanya Berita Acara Serah
Terima (BAST) atau diakui pada saat penguasaannya berpindah.
Aset tetap yang diperoleh dari penyerahan fasos fasum dinilai
berdasarkan nilai nominal yang tercantum Berita Acara Serah Terima
(BAST).
Pertukaran Aset (Exchange of Asets)
Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atau pertukaran
sebagian aset tetap yang tidak serupa atau aset lainnya. Biaya dari pos
semacam itu diukur berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh, yaitu
nilai ekuivalen atas nilai tercatat aset yang dilepas setelah disesuaikan
dengan jumlah setiap kas atau setara kas yang ditransfer/diserahkan.
Nilai wajar atas aset yang diterima tersebut dapat memberikan bukti
adanya suatu pengurangan (impairment) nilai atas aset yang dilepas.
Dalam kondisi seperti ini, aset yang dilepas harus diturun-nilai-bukukan
(written down) dan nilai setelah diturun-nilai-bukukan (written down)
tersebut merupakan nilai aset yang diterima.
Pemindahtanganan aset yang ada konsekuensi kas terjadi karena nilai
aset yang dipertukarkan tidak sama. Apabila terdapat konsekuensi kas
dalam pertukaran aset, perlakuannya adalah sebagai berikut:
a. Aset yang dipertukarkan dikeluarkan dari catatan sebesar nilai yang
tercatat di neraca.
b. Aset yang diterima dicatat sebesar nilai pasar yang wajar atas aset
yang diterima
c. Jika terjadi selisih lebih atau kurang atas pertukaran tersebut maka
dicatat sebagai surplus dan defisit penjualan aset tetap.
Aset Donasi.
Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harus dicatat sebesar
nilai wajar pada saat perolehan. Sumbangan asset tetap didefinisikan
sebagai transfer tanpa persyaratan suatu aset tetap ke suatu entitas,
misalnya perusahaan non pemerintah memberikan bangunan yang
dimilikinya untuk digunakan oleh satu unit pemerintah daerah. Tanpa
persyaratan apapun.
Penyerahan aset tetap tersebut akan sangat andal bila didukung dengan
bukti perpindahan kepemilikannya secara hukum, seperti adanya akta
hibah.
Apabila perolehan aset tetap memenuhi kriteria perolehan aset donasi,
maka perolehan tersebut diakui sebagai pendapatan operasional.
Pengeluaran Setelah Perolehan (Subsequent Expenditures)
Pengeluaran-pengeluaran setelah perolehan merupakan belanja modal
dan dikapitalisasi menjadi aset apabila memenuhi semua kriteria berikut:
a. Jumlah pengeluaran melebihi batasan minimal jumlah biaya yang
dikapitalisasi sebagaimana telah ditetapkan oleh Pemerintah
Kabupaten Labuhanbatu Utara;
b. Pengeluaran-pengeluaran yang memperpanjang umur aset;
c. Pengeluaran-pengeluaran yang meningkatkan kapasitas atau mutu
41
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

produksi;
d. pengeluaran-pengeluaran yang akan menambah efisiensi;
Tidak termasuk dalam pengertian memperpanjang masa manfaat atau
memberi manfaat ekonomik dimasa datang dalam bentuk peningkatan
kapasitas/volume, peningkatan efisiensi, peningkatan mutu produksi,
atau peningkatan standar kinerja adalah pemeliharaan/perbaikan/
penambahan yg merupakan pemeliharaan rutin/berkala/terjadwal atau
yang dimaksudkan hanya untuk mempertahankan aset tetap tersebut
agar berfungsi baik/normal, atau hanya untuk sekedar memperindah
atau mempercantik suatu aset tetap.
Memperpanjang Umur Aset
Pertambahan masa manfaat adalah bertambahnya umur ekonomis yang
diharapkan dari Aset Tetap yang sudah ada dikarenakan adanya
perbaikan atau pemeliharaan.
Kapitalisasi biaya pemeliharaan menambah umur ekonomis pada aset
tetap gedung dan bangunan, penentuan umur ekonomis kembali
dihitung secara Joint Cost secara proporsional.

i. Dana Cadangan
Dana cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung
kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat
dipenuhi dalam satu tahun anggaran.
Dana cadangan dapat dibentuk untuk lebih dari satu peruntukan, harus
dirinci menurut tujuan pembentukannya.
Pengakuan
Dana cadangan diakui pada saat terjadi pemindahan klasifikasi dari kas
ke dana cadangan.
Pengukuran
1) Dana cadangan diukur sesuai dengan nilai nominal dari kas yang
diklasifikasikan ke dana cadangan.
2) Pencairan dana cadangan mengurangi dana cadangan yang
bersangkutan.
3) Pembentukan dana cadangan menambah dana cadangan yang
bersangkutan.
4) Hasil-hasil yang diperoleh dari pengelolaan dana cadangan di
pemerintah daerah merupakan penambah dana cadangan.
Penyajian dan Pengungkapan
1. Dana Cadangan disajikan dalam Neraca pada kelompok Aset Non
Lancar. Rinciannya dijelaskan dan diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan (CaLK).
2. Hasil-hasil yang diperoleh dari pengelolaan dana cadangan dicatan
sebagai Pendapatan-LRA dalam pos pendapatan asli daerah lainnya,
kemudian ditambahkan dalam dana cadangan dengan mekanisme
pembentukan dana cadangan dengan nilai sebesar hasil yang

42
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

diperoleh dari pengelolaan tersebut. Hal ini juga perlu diungkapkan


dalam catatan atas laporan keuangan (CaLK).
j. Aset Lainnya
1. Aset Lainnya merupakan aset pemerintah daerah yang tidak dapat
diklasifikasikan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset
tetap dan dana cadangan.
2. Termasuk di dalam Aset Lainnya adalah: Tagihan Piutang Penjualan
Angsuran; Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah; Kemitraan
dengan Pihak Ketiga; Aset Tidak Berwujud; dan Aset Lain-lain.
3. Tagihan penjualan angsuran menggambarkan jumlah yang dapat
diterima dari penjualan aset pemerintah daerah secara angsuran
kepada pegawai pemerintah daerah.
4. Jenis Aset Kemitraan dengan pihak ketiga adalah Aset Kerjasama/
Kemitraan adalah aset tetap yang dibangun atau digunakan untuk
menyelenggarakan kegiatan kerjasama/kemitraan. Masa kerjasama/
kemitraan adalah jangka waktu dimana Pemerintah dan mitra
kerjasama masih terikat dengan perjanjian kerjasama/kemitraan.
5. Aset tidak berwujud adalah aset non keuangan yang dapat
diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk
digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan
untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual.
6. Aset Lain-lain adalah Aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan
dari penggunaan aktif pemerintah direklasifikasi ke dalam Aset Lain-
lain. Hal ini dapat disebabkan karena rusak berat, usang, dan/atau
aset tetap yang tidak digunakan karena sedang menunggu proses
pemindahtanganan (proses penjualan, sewa beli, penghibahan,
penyertaan modal).
7. Klasifikasi aset lainnya secara terinci diuraikan dalam Bagan Akun
Standar (BAS).
Pengakuan
1) Aset lainnya diakui pada saat diterima atau kepemilikannya dan/atau
kepenguasaannya berpindah.
2) Tagihan penjualan angsuran diakui saat transaksi terjadi
berdasarkan dokumen sumber Memo Penyesuaian (MP).
3) Tuntutan Ganti Rugi diakui bila telah memenuhi criteria Telah
ditandatanganinya Surat keterangan Tanggung Jawab Mutlak
(SKTJM); atau telah diterbitkan Surat Keputusan Pembebanan
Penggantian Kerugian (SKP2K) kepada pihak yang dikenakan
Tuntutan Ganti Rugi.
4) Kemitraan dengan Pihak Ketiga diakui saat :
a. Aset Kerjasama/Kemitraan diakui pada saat
terjadi perjanjian kerjasama/kemitraan, yaitu dengan perubahan
klasifikasi aset dari aset tetap menjadi aset kerjasama/kemitraan.
b) Klasifikasi aset hasil kerjasama/kemitraan berubah dari “Aset
Lainnya” menjadi “Aset Tetap” sesuai jenisnya setelah berakhirnya
perjanjian dan telah ditetapkan status penggunaannya oleh
Pengelola Barang.
5) Aset Tidak Berwujud diakui pada saat: Manfaat ekonomi di masa
43
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

datang yang diharapkan atau jasa potensial yang diakibatkan dari


Aset Tidak Berwujud tersebut akan mengalir kepada/dinikmati oleh
entitas; dan pada saat dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah
dan direklasifikasikan ke dalam aset lain-lain
Pengukuran
1) Aset lainnya diukur sesuai dengan biaya perolehan atau sebesar nilai
wajar pada saat perolehan.
2) Pengukuran Tagihan Penjualan Angsuran dilakukan berdasarkan
nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang
bersangkutan.
3) Pengukuran Tuntutan Ganti Rugi dilakukan berdasarkan nilai
nominal dari Surat keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) atau
Surat Keputusan Pembebanan Penggantian Kerugian Sementara
(SKP2K)
4) Pengukuran aset berdasarkan Kemitraan dengan Pihak Ketiga dinilai
berdasarkan: Aset yang diserahkan oleh Pemerintah untuk
diusahakan dalam perjanjian kerjasama/kemitraan harus dicatat
sebagai aset kerjasama/kemitraan sebesar nilai bersih yang tercatat
pada saat perjanjian atau nilai wajar pada saat perjanjian, dipilih
yang paling objektif atau paling berdaya uji.
5) Aset Tidak Berwujud diukur dengan harga perolehan, yaitu harga
yang harus dibayar entitas untuk memperoleh suatu Aset Tidak
Berwujud hingga siap untuk digunakan dan Aset Tidak Berwujud
tersebut mempunyai manfaat ekonomi yang diharapkan dimasa
datang atau jasa potensial yang melekat pada aset tersebut akan
mengalir masuk kedalam entitas tersebut.
6) Aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan aktif
pemerintah direklasifikasi ke dalam Aset Lain-lain menurut nilai
tercatatnya.
7) Aset lain–lain yang berasal dari reklasifikasi aset tetap disusutkan
mengikuti kebijakan penyusutan aset tetap.
8) Proses penghapusan terhadap aset lain–lain dilakukan paling lama 12
bulan sejak direklasifikasi kecuali ditentukan lain menurut ketentuan
perundang-undangan.
Penyajian dan Pengungkapan
1) Secara umum Aset lainnya disajikan dalam Neraca pada kelompok
Aset Non Lancar. Rinciannya dijelaskan dan diungkapkan dalam
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
2) Pengungkapan pada Laporan Keuangan maupun Catatan atas
Laporan Keuangan (CaLK) disesuaikan dengan kebutuhan daerah.
3) Aset Tetap Tak Berwujud disajikan dalam neraca sebagai bagian dari
Aset Lainnya. Hal-hal yang diungkapkan dalam Laporan Keuangan
atas Aset Tidak Berwujud antara lain; Masa manfaat dan metode
amortisasi; nilai tercatat bruto, akumulasi amortisasi dan nilai sisa
Aset Tidak Berwujud; dan Penambahan maupun penurunan nilai
tercatat pada awal dan akhir periode.
4) Aset Lain-lain disajikan di dalam kelompok Aset Lainnya dan
diungkapkan secara memadai di dalam CaLK. Hal-hal yang perlu
44
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

diungkapkan antara lain adalah faktor-faktor yang menyebabkan


dilakukannya penghentian penggunaan, jenis aset tetap yang
dihentikan penggunaannya, dan informasi lainnya yang relevan.
i. Amortisasi
1. Amortisasi adalah pengurangan nilai aset lainnya secara bertahap
dalam jangka waktu tertentu pada setiap periode akuntansi.
2. Aset Lainnya dilakukan amortisasi, kecuali atas Aset Tidak Berwujud
yang memiliki masa manfaat tak terbatas.
Pengakuan Amortisasi
Pengakuan amortisasi aset lainnya dilakukan pada saat akhir tahun saat
akan dilakukan penyusunan laporan keuangan atau pada saat aset
tersebut akan dipindahtangankan kepemilikannya.
Pengukuran Amortisasi
1. Pengukuran jumlah amortisasi dapat dilakukan dengan metode garis
lurus.
2. Masa manfaat amortisasi dapat dibatasi oleh ketentuan hukum,
peraturan atau kontrak

Pengungkapan Amortisasi
Amortisasi aset lainnya diungkapkan dalam neraca dalam akun
Akumulasi Amortisasi yang akan mengurangi nilai buku dari aset lainnya
tersebut. Selain itu amortisasi juga akan diungkapkan dalam Laporan
Operasional sebagai Beban Amortisasi.

4.4.2.2. Kebijakan Akuntansi Kewajiban


Karakterisitik utama kewajiban adalah bahwa pemerintah mempunyai
kewajiban sampai saat ini yang dalam penyelesaiannya mengakibatkan
pengorbanan sumber daya ekonomi di masa yang akan datang.
Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai
konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-
undangan.
Setiap entitas pelaporan mengungkapkan setiap pos kewajiban yang
mencakup jumlah-jumlah yang diharapkan akan diselesaikan dalam
waktu 12 (dua belas) bulan dan lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal pelaporan.
Informasi tentang tanggal jatuh tempo kewajiban keuangan bermanfaat
untuk menilai likuiditas dan solvabilitas suatu entitas pelaporan.
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek atau jangka
panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek
jika diharapkan dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek lainnya adalah
kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal pelaporan.
b. Kewajiban Jangka Panjang

45
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Suatu entitas pelaporan tetap mengklasifikasikan kewajiban jangka


panjangnya, meskipun kewajiban tersebut jatuh tempo dan akan
diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
pelaporan.
Jumlah setiap kewajiban bersama-sama dengan informasi yang
mendukung penyajian ini, diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
Pengakuan
Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber
daya ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada
sampai saat pelaporan, dan perubahan atas kewajiban tersebut
mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal.
Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima oleh pemerintah
daerah atau dikeluarkan oleh kreditur sesuai dengan kesepakatan,
dan/atau pada saat kewajiban timbul.
Pengukuran
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal atas kewajiban
mencerminkan nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali
transaksi berlangsung, seperti surat utang pemerintah. Alokasi ekonomi
setelahnya, seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian
dikarenakan perubahan kurs valuta asing dan perubahan lainnya selain
perubahan nilai pasar diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai
tercatat kewajiban tersebut. Kewajiban dalam mata uang asing
dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Utang pemerintah
dalam mata uang asing dicatat dengan menggunakan kurs tengah bank
sentral pada saat terjadinya transaksi.
Penyajian dan Pengungkapan
Pengungkapan Kewajiban dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK),
sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Jumlah saldo kewajiban jangka pendek dan jangka panjang yang
diklasifikasikan berdasarkan pemberi pinjaman;
2. Jumlah saldo kewajiban berupa utang pemerintah daerah
berdasarkan jenis sekuritas utang pemerintah dan jatuh temponya;
3. Bunga pinjaman yang terutang pada periode berjalan dan tingkat
bunga yang berlaku;
4. Konsekuensi dilakukannya penyelesaian kewajiban sebelum jatuh
tempo;
4.4.2.3. Kebijakan Akuntansi Ekuitas
Kebijakan akuntansi ekuitas adalah untuk mengatur perlakuan
akuntansi atas ekuitas dan informasi lainnya dalam rangka memenuhi
tujuan akuntabilitas sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundang-
undangan.
Kebijakan ini diterapkan dalam akuntansi ekuitas yang disusun dan
disajikan dengan menggunakan akuntansi berbasis akrual. Kebijakan ini
diterapkan untuk entitas akuntansi/entitas pelaporan pemerintah
daerah, tidak termasuk perusahaan daerah.

46
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Pengakuan
Pengakuan ekuitas berdasarkan saat pengakuan aset dan kewajiban.
Pengukuran
Pengukuran atas ekuitas berdasarkan pengukuran atas aset dan
kewajiban.
Penyajian dan Pengungkapan
Ekuitas disajikan dalam Neraca dan dijelaskan rinciannya dalam Catatan
atas Laporan Keuangan (CaLK).
4.4.2.4. Kebijakan Akuntansi Pendapatan-LRA
Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah
yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran
yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu
dibayar kembali oleh pemerintah
Pengakuan
Pendapatan-LRA diakui pada saat:
1. Kas atas pendapatan tersebut telah diterima pada RKUD;
2. Kas atas pendapatan tersebut telah diterima oleh Bendahara
Penerimaan dan hingga tanggal pelaporan belum disetorkan ke
RKUD, dengan ketentuan Bendahara Penerimaan tersebut
merupakan bagian dari BUD;
3. Kas atas pendapatan tersebut telah diterima Satker/SKPD dan
digunakan langsung tanpa disetor ke RKUD, dengan syarat entitas
penerima wajib melaporkannya kepada BUD;
4. Kas atas pendapatan yang berasal dari hibah langsung dalam/luar
negeri yang digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas telah
diterima, dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya
kepada BUD;
5. Kas atas pendapatan yang diterima entitas lain diluar entitas
pemerintah berdasarkan otoritas yang diberikan oleh BUD, dan BUD
mengakuinya sebagai pendapatan.
Pengukuran
Pendapatan-LRA diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LRA bruto (biaya)
bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat
dianggarkan terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka
asas bruto dapat dikecualikan.
Pendapatan dalam mata uang asing diukur dan dicatat pada tanggal
transaksi menggunakan kurs tengah Bank Indonesia.
Penyajian dan Pengungkapan
Pendapatan-LRA disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dengan
basis kas sesuai dengan klasifikasi dalam BAS. Hal-hal yang harus

47
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

diungkapkan dalam CaLK terkait dengan Pendapatan-LRA adalah:


1. penerimaan pendapatan tahun berkenaan setelah tanggal berakhirnya
tahun anggaran;
2. penjelasan mengenai pendapatan yang pada tahun pelaporan yang
bersangkutan terjadi hal-hal yang bersifat khusus;
3. penjelasan sebab-sebab tidak tercapainya target penerimaan
pendapatan daerah; dan
4. informasi lainnya yang dianggap perlu.

4.4.2.5. Kebijakan Akuntansi Belanja


Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah dan
Bendahara Pengeluaran yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam
periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja daerah diklasifikasikan menurut:
1. Klasifikasi organisasi, yaitu mengelompokkan belanja berdasarkan
organisasi atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pengguna
Anggaran.
2. Klasifikasi ekonomi, yaitu mengelompokkan belanja berdasarkan jenis
belanja untuk melaksanakan suatu aktivitas.
Pengakuan
Belanja diakui pada saat:
1. Terjadinya pengeluaran dari RKUD.
2. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya
terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut
disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan dengan
terbitnya SP2D GU atau SP2D Nihil.
3. Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu
pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan
layanan umum.
Pengukuran
Pengukuran belanja berdasarkan realisasi klasifikasi yang ditetapkan
dalam dokumen anggaran. Pengukuran belanja dilaksanakan
berdasarkan azas bruto dan diukur berdasarkan nilai nominal yang
dikeluarkan dan tercantum dalam dokumen pengeluaran yang sah.
Penyajian dan Pengungkapan
Belanja disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA) sesuai dengan
klasifikasi ekonomi, yaitu: Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tak
Terduga dan dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Belanja disajikan dalam mata uang rupiah. Apabila pengeluaran kas atas
belanja dalam mata uang asing, maka pengeluaran tersebut dijabarkan
dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing
tersebut menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal
transaksi.

4.4.2.6. Kebijakan Akuntansi Transfer


48
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Tujuan kebijakan akuntansi transfer adalah untuk mengatur perlakuan


akuntansi atas transfer dan informasi lainnya dalam rangka memenuhi
tujuan akuntabilitas sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundang-
undangan. Perlakuan akuntansi transfer mencakup definisi, pengakuan,
dan pengungkapannya.
Pengakuan
Transfer merupakan penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu
entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana
perimbangan dan dana bagi hasil, dan dibagi menjadi:
1. Transfer Masuk dan Pendapatan Transfer
Untuk kepentingan penyajian transfer masuk pada Laporan Realisasi
Anggaran, pengakuan atas transfer masuk dilakukan pada saat
transfer masuk ke Rekening Kas Umum Daerah, sedangkan untuk
kepentingan penyajian pendapatan transfer pada dalam Laporan
Operasional.
Pengakuan pendapatan transfer dilakukan bersamaan dengan
penerimaan kas selama periode berjalan. Sedangkan pada saat
penyusunan laporan keuangan, pendapatan transfer dapat diakui
sebelum penerimaan kas apabila terdapat penetapan hak pendapatan
daerah berdasarkan dokumen yang sah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2. Transfer Keluar dan Beban Transfer
Untuk kepentingan penyajian transfer keluar pada Laporan Realisasi
Anggaran, pengakuan atas transfer keluar dilakukan pada saat
terbitnya SP2D atas beban anggaran transfer keluar.
Untuk kepentingan penyajian beban transfer pada penyusunan
Laporan Operasional, pengakuan beban transfer pada periode berjalan
dilakukan bersamaan dengan pengeluaran kas yaitu pada saat
diterbitkannya SP2D. Sedangkan pengakuan beban transfer pada saat
penyusunan laporan keuangan dilakukan penyesuaian berdasarkan
dokumen yang menyatakan kewajiban transfer pemerintah daerah
yang bersangkutan kepada pemerintah daerah lainnya/desa.

Pengukuran dan Penilaian


1. Transfer Masuk dan Pendapatan Transfer
Untuk kepentingan penyajian transfer masuk pada Laporan Realisasi
Anggaran, transfer masuk diukur dan dicatat berdasarkan jumlah
transfer yang masuk ke Rekening Kas Umum Daerah, sedangkan
untuk Laporan Operasional, pendapatan transfer diukur dan dicatat
berdasarkan hak atas pendapatan transfer bagi pemerintah daerah.
Transfer masuk dinilai berdasarkan asas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
2. Transfer Keluar dan Beban Transfer
Untuk kepentingan penyusunan Laporan Realisasi Anggaran, transfer
keluar diukur dan dicatat sebesar nilai SP2D yang diterbitkan atas
beban anggaran transfer keluar.
Untuk kepentingan penyusunan Laporan Operasional, beban transfer
49
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

diukur dan dicatat sebesar kewajiban transfer pemerintah daerah


yang bersangkutan kepada pemerintah daerah lainnya/desa
berdasarkan dokumen yang sah sesuai ketentuan yang berlaku.
Pengungkapan
Pengungkapan atas transfer masuk dan pendapatan transfer dalam
Catatan atas Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:
1. Penjelasan rincian atas anggaran dan realisasi transfer masuk pada
Laporan Realisasi Anggaran dan realisasi pendapatan transfer pada
Laporan Operasional beserta perbandingannya dengan realisasi tahun
anggaran sebelumnya
2. Penjelasan atas penyebab terjadinya selisih antara anggaran transfer
masuk dengan realisasinya. Realisasi transfer masuk dalam Laporan
Realisasi Anggaran dengan realisasi pendapatan transfer pada
Laporan Operasional.
3. Informasi lainnya yang dianggap perlu.

4.4.2.7. Kebijakan Akuntansi Pembiayaan


Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah
daerah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yangperludibayar atau
akan diterima kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima
kembali baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun
anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah daerah
terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan
surplus anggaran.
Pengakuan
Terdapat dua jenis pengakuan pembiayaan yaitu:
1. Penerimaan pembiayaan diakui saat diterima pada Rekening Kas
Umum Daerah.
2. Pengeluaran pembiayaan diakui saat dikeluarkan dari Rekening Kas
Umum Daerah
Pengukuran
Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas
bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Akuntansi pengeluaran pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas
bruto.
Penyajian dan Pengungkapan
Secara umum Pembiayaan disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran
dengan rincian Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan.
Rincian dari penerimaan dan pengeluaran pembiayaan tahun berkenaan.
Penjelasan landasan hukum berkenaan dengan penerimaan/pemberian
pinjaman, pembentukan/pencairan dana cadangan penjualan aset
daerah yang dipisahkan, penyertaan modal pemerintah daerah.
4.4.2.8. Kebijakan Akuntansi Pendapatan-LO

50
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah


yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar
kembali oleh pemerintah.
Pengakuan
Pendapatan-LO diakui pada saat:
1. Timbulnya hak atas pendapatan (earned) atau
2. Pendapatan direalisasi yaitu aliran masuk sumber daya ekonomi
(realized)
Pengakuan pendapatan-LO pada Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu
Utara dilakukan bersamaan dengan penerimaan kas selama periode
berjalan kecuali perlakuan pada saat penyusunan laporan keuangan.
Dalam hal badan layanan umum daerah, pendapatan diakui dengan
mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan
layanan umum daerah.
PengakuanPendapatan-LO dibagimenjadiduayaitu:
1. Pendapatan-LO Diakui Bersamaan Dengan Penerimaan Kas Selama
Tahun Berjalan.
Pendapatan-LO diakui bersamaan dengan penerimaan kas dilakukan
apabila dalam hal proses transaksi pendapatan daerah tidak terjadi
perbedaan waktu antara penetapan hak pendapatan daerah dan
penerimaan kas daerah. Atau pada saat diterimanya kas/aset non
kas yang menjadi hak pemerintah daerah tanpa lebih dulu adanya
penetapan. Dengan demikian, Pendapatan-LO diakui pada saat kas
diterima baik disertai maupun tidak disertai dokumen penetapan.
2. Pendapatan-Lo Diakui Pada Saat Penyusunan Laporan Keuangan
a. Pendapatan-LO Diakui Sebelum Penerimaan Kas
Pendapatan-LO diakui sebelum penerimaan kas dilakukan apabila
terdapat penetapan hak pendapatan daerah.
b. Pendapatan-Lo Diakui Setelah Penerimaan Kas
Apabila dalam hal proses transaksi pendapatan daerah terjadi
perbedaan antara jumlah kas yang diterima dibandingkan
barang/jasa yang belum seluruhnya diserahkan oleh pemerintah
daerah kepada pihak lain, atau kas telah diterima terlebih dahulu.
Pengukuran
Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Dalam hal besaran
pengurang terhadap pendapatan-LO bruto (biaya) bersifat variabel
terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat diestimasi terlebih
dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat
dikecualikan.
Pendapatan dalam mata uang asing diukur dan dicatat pada tanggal
transaksi menggunakan kurs tengah Bank Indonesia.
Penyajian dan Pengungkapan
Pendapatan-LO disajikan dalam Laporan Operasional (LO) sesuai dengan
klasifikasi dalam BAS. Rincian dari Pendapatan dijelaskan dalam Catatan
51
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

atas Laporan Keuangan (CaLK) sesuai dengan klasifikasi sumber


pendapatan.
4.4.2.9. Kebijakan Akuntansi Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Beban
merupakan unsur/komponen penyusunan Laporan Operasional (LO)
Pengakuan
Bila dikaitkan dengan pengeluaran kas maka pengakuan beban dapat
dilakukan dengan tiga kondisi, yaitu:
1. Beban diakui sebelum pengeluaran kasdilakukan apabila dalam hal
proses transaksi pengeluaran daerah terjadi perbedaan waktu antara
pengakuan beban dan pengeluaran kas, dimana pengakuan beban
daerah dilakukan lebih dulu, maka kebijakan akuntansi untuk
pengakuan beban dapat dilakukan pada saat terbit dokumen
penetapan/pengakuan beban/kewajiban walaupun kas belum
dikeluarkan
2. Beban diakui bersamaan dengan pengeluaran kas, dilakukan apabila
perbedaan waktu antara saat pengakuan beban dan pengeluaran kas
daerah tidak signifikan, maka beban diakui bersamaan dengan saat
pengeluaran kas.
3. Beban diakui setelah pengeluaran kas, dilakukan apabila dalam hal
proses transaksi pengeluaran daerah terjadi perbedaan waktu antara
pengeluaran kas daerah dan pengakuan beban, dimana pengakuan
beban dilakukan setelah pengeluaran kas, maka pengakuan beban
dapat dilakukan pada saat barang atau jasa dimanfaatkan walaupun
kas sudah dikeluarkan.
Pengakuan beban yang bersifat rutin seperti beban listrik, air dan
telepon adalah berdasarkan tagihan atas pemakaian bulan Desember
tahun sebelumnya sampai dengan tagihan bulan November tahun
berjalan.
Pengukuran
Beban diukur sesuai dengan:
1. Harga perolehan atas barang/jasa atau nilai nominal atas kewajiban
beban yang timbul, konsumsi aset, dan penurunan manfaat ekonomi
atau potensi jasa. Beban diukur dengan menggunakan mata uang
rupiah.
2. Menaksir nilai wajar barang/jasa tersebut pada tanggal transaksi jika
barang/jasa tersebut tidak diperoleh harga perolehannya.
Penyajian dan Pengungkapan
Beban dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) sesuai
dengan klasifikasi ekonomi, yaitu:
1. Beban Operasional, terdiri dari: Beban Pegawai,Beban Persediaan,
Beban Jasa, Beban Pemeliharaan, Beban Perjalanan Dinas, Beban
Bunga, Beban Subsidi, Beban Hibah, Beban Bantuan Sosial, Beban
Penyusutan, Beban Transfer dan Beban Lain-lain.
52
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

2. Beban Non Operasional


3. Beban Luar Biasa
Pos luar biasa disajikan terpisah dari pos-pos lainnya dalam Laporan
Operasional dan disajikan sesudah Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional.
4.4.2.10. Kebijakan AkuntansiKoreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, Dan Operasi Yang Tidak
Dilanjutkan
1) Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-
konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih
oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian
laporan keuangan.
2) Kesalahan adalah penyajian pos-pos yang secara signifikan tidak
sesuai dengan yang seharusnya yang mempengaruhi laporan
keuangan periode berjalan atau periode sebelumnya.
3) Koreksi adalah tindakan pembetulan akuntansi agar pos-pos yang
tersaji dalam laporan keuangan entitas menjadi sesuai dengan yang
seharusnya.
4) Operasi yang tidak dilanjutkan adalah penghentian suatu misi atau
tupoksi tertentu akibat pelepasan atau penghentian suatu fungsi,
program, atau kegiatan, sehingga aset, kewajiban, dan operasi dapat
dihentikan tanpa mengganggu fungsi, program atau kegiatan yang
lain.
5) Perubahan estimasi adalah revisi estimasi karena perubahan kondisi
yang mendasari estimasi tersebut, atau karena terdapat informasi
baru, pertambahan pengalaman dalam mengestimasi, atau
perkembangan lain.
6) Penyajian Kembali (restatement) adalah perlakuan akuntansi yang
dilakukan atas pos-pos di dalam neraca yang perlu dilakukan
penyajian kembali pada awal periode pemerintah daerah untuk
pertama kali akan mengimplementasikan kebijakan akuntansi yang
baru.
7) Laporan keuangan dianggap sudah diterbitkan apabila sudah
ditetapkan dengan peraturan daerah.
a. Koreksi kesalahan.
1. Kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan pada satu atau
beberapa periode sebelumnya mungkin baru ditemukan pada
periode berjalan. Kesalahan mungkin timbul dari adanya
keterlambatan penyampaian bukti transaksi anggaran oleh
pengguna anggaran, kesalahan perhitungan matematis, kesalahan
dalam penerapan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta,
kecurangan atau kelalaian.
2. Dalam situasi tertentu, suatu kesalahan mempunyai pengaruh
signifikan bagi satu atau lebih laporan keuangan periode
sebelumnya sehingga laporan-laporan keuangan tersebut tidak
dapat diandalkan lagi.

53
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

3. Kesalahan yang berulang dan sistemik adalah kesalahan yang


disebabkan oleh sifat alamiah (normal) darijenis-jenis transaksi
tertentu yangdiperkirakan akan terjadi berulang.
4. Kesalahan berulang dan sistemik tidak memerlukan koreksi,
melainkan dicatat pada saat terjadi pengeluaran kas untuk
mengembalikan kelebihan pendapatan dengan mengurangi
pendapatan-LRA maupun pendapatan-LO yang bersangkutan.
5. Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode
berjalan, baik yang mempengaruhi posisi kas maupun yang tidak,
dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan dalam
periode berjalan, baik pada akun pendapatan-LRA atau akun
belanja, maupun akun pendapatan-LO atau akun beban.
6. Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode-
periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas, apabila laporan
keuangan periode tersebut belum diterbitkan, dilakukan dengan
pembetulan pada akun yang bersangkutan, baik pada akun
pendapatan- LRA atau akun belanja, maupun akun pendapatan-LO
atau akun beban.
7. Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja (sehingga
mengakibatkan penerimaan kembali belanja) yang tidak berulang
yang  terjadi pada periode-periode sebelumnya dan menambah
posisi kas, apabila laporan keuangan periode tersebut sudah
diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun pendapatan
lain-lain–LRA.
Dalam hal mengakibatkan pengurangan kas dilakukan dengan
pembetulan pada akun Saldo Anggaran Lebih.
8. Koreksi kesalahan atas perolehan aset selain kas yang tidak
berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan
menambah maupun mengurangi posisi kas, apabila laporan
keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan
pembetulan pada akun kas dan akun aset bersangkutan.
9. Koreksi kesalahan atas beban yang tidak berulang, sehingga
mengakibatkan pengurangan beban, yang terjadi pada periode-
periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas dan tidak
mempengaruhi secara material posisi aset selain kas, apabila
laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan
dengan pembetulan pada akun pendapatan lain-lain-LO. Dalam hal
mengakibatkan penambahan beban dilakukan dengan pembetulan
pada akun ekuitas.
10. Koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan-LRA yang tidak
berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan
menambah maupun mengurangi posisi kas, apabila laporan
keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan
pembetulan pada akun kas dan akun Saldo Anggaran Lebih.
11. Koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan-LO yang tidak
berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan
menambah maupun mengurangi posisi kas, apabila laporan
keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan
pembetulan pada akun kas dan akun ekuitas.

54
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

12. Koreksi kesalahan atas penerimaan dan pengeluaran


pembiayaanygtidak berulangyang terjadi padaperiode-periode
sebelumnya dan menambah maupun mengurangi posisi kas,
apabila laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan,
dilakukan dengan pembetulan pada akun kas dan akun Saldo
Anggaran Lebih.
13. Koreksi kesalahan yang tidak berulang atas pencatatan kewajiban
yang terjadi pada periode-periode sebelumnyadan menambah
maupun mengurangi posisi kas, apabila laporan keuangan periode
tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada
akun kas dan akun kewajiban bersangkutan.
14. Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode-
periode sebelumnya dan tidak mempengaruhi posisi kas, baik
sebelum maupun setelah laporan keuangan periode tersebut
diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pos-pos neraca terkait
pada periode ditemukannya kesalahan.
15. Koreksi kesalahan yang berhubungan dengan periode-periode yang
lalu terhadap posisi kas dilaporkan dalam Laporan Arus Kas tahun
berjalan pada aktivitas yang bersangkutan.
16. Koreksi kesalahan diungkapkan pada Catatan atas Laporan
Keuangan.
b. Perubahan kebijakan akuntansi
1. Para pengguna perlu membandingkan laporan keuangan dari suatu
entitas pelaporan dari waktu ke waktu untuk mengetahui trend
posisi keuangan, kinerja, dan arus kas. Oleh karena itu, kebijakan
akuntansi yang digunakan diterapkan secara konsisten pada setiap
periode.
2. Perubahandi dalam perlakuan, pengakuan, atau pengukuran
akuntansi sebagai akibat dari perubahan atas basis akuntansi,
kriteria kapitalisasi, metode, dan estimasi, merupakan contoh
perubahan kebijakan akuntansi.
3. Suatu perubahan kebijakan akuntansi dilakukan hanya apabila
penerapan suatu kebijakan akuntansi yang berbeda diwajibkan oleh
peraturan perundangan atau kebijakan akuntansi pemerintahan yang
berlaku, atau apabila diperkirakan bahwa perubahan tersebut akan
menghasilkan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan,
atau arus kas yang lebih relevan dan lebih andal dalam penyajian
laporan keuangan entitas.
4. Timbulnya suatu kebijakan untuk merevaluasi aset merupakan suatu
perubahan kebijakan akuntansi. Namun demikian, perubahan
tersebut harus sesuai dengan standar akuntansi terkait yang telah
menerapkan persyaratan-persyaratan sehubungan dengan revaluasi.
5. Perubahan kebijakan akuntansi harus disajikan pada Laporan
Perubahan Ekuitas dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
6. Dalam rangka implementasi pertama kali kebijakan akuntansi yang
baru dari semula basis Kas Menuju Akrual menjadi basis Akrual
penuh, dilakukan :
a) Penyajian Kembali (restatement)ataspos-pos dalam Neracayang
55
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

perlu dilakukan penyajian kembali pada awal periode.


b) Agar Laporan Keuangan disajikan secara komparatif perlu
dilakukan penyesuaian penyajian LRA tahun sebelumnya sesuai
klasifikasi akun pada kebijakan akuntansi yang baru.

c. Perubahan estimasiakuntansi
1. Agar memperoleh Laporan Keuangan yang andal, maka estimasi
akuntansi perlu disesuaikan antara lain dengan pola penggunaan,
tujuan penggunaan aset dan kondisi lingkungan entitas yang
berubah.
2. Pengaruh atau dampak perubahan estimasi akuntansi disajikan pada
Laporan Operasional pada periode perubahan dan periode selanjutnya
sesuai sifat perubahan.
3. Pengaruh perubahan terhadap LO periode berjalan dan yang
akan datang diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Apabila tidak memungkinkan, harus diungkapkan alasan tidak
mengungkapkan pengaruh perubahan itu.
d. Operasiyang tidak dilanjutkan
1. Apabila suatu misi atau tupoksi suatu entitas pemerintah
dihapuskan oleh peraturan, maka suatu operasi, kegiatan, program,
proyek, atau kantor terkait pada tugas pokok tersebut dihentikan.
2. Informasi penting dalam operasi yang tidak dilanjutkan misalnya
hakikat operasi, kegiatan, program, proyek yang dihentikan, tanggal
efektif penghentian, cara penghentian, pendapatan dan beban tahun
berjalan sampai tanggal penghentian apabila dimungkinkan, dampak
sosial atau dampak pelayanan, pengeluaran aset atau kewajiban
terkait pada penghentian apabila adaharus diungkapkan pada
Catatan atas Laporan Keuangan.
3. Agar Laporan Keuangan disajikan secara komparatif, suatu segmen
yang dihentikan itu harus dilaporkan dalam Laporan Keuangan
walaupun berjumlah nol untuk tahun berjalan. Dengan demikian,
operasi yang dihentikan tampak pada Laporan Keuangan.
4. Pendapatan dan beban operasi yang dihentikan pada suatu tahun
berjalan, diakuntansikan dan dilaporkan seperti biasa, seolah-olah
operasi itu berjalan sampai akhir tahun Laporan Keuangan. Pada
umumnya entitas membuat rencana penghentian, meliputi jadwal
penghentian bertahap atau sekaligus, resolusi masalah legal, lelang,
penjualan, hibah dan lain-lain.

e. Peristiwa luar biasa


1. Peristiwa luar biasa menggambarkan suatu kejadian atau transaksi
yang secara jelas berbeda dari aktivitas biasa. 2. Didalam aktivitas
biasa entitas Pemerintah Daerah termasuk penanggulangan bencana
alam atau sosial yang terjadi berulang. Dengan demikian, yang
termasuk dalam peristiwa luar biasa hanyalah peristiwa-peristiwa
yang belum pernah atau jarang terjadi sebelumnya.

56
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

2. Peristiwa yang berada di luar kendali atau pengaruh entitas adalah


kejadian yang sukar diantisipasi dan oleh karena itu tidak
dicerminkan di dalam anggaran. Suatu kejadian atau transaksi yang
berada di luar kendali atau pengaruh entitas merupakan peristiwa
luar biasa bagi suatu entitas atau tingkatan pemerintah tertentu,
tetapi peristiwa yang samatidak tergolong luar biasa untuk entitas
atau tingkatan pemerintah yang lain.
3. Dampak yang signifikan terhadap realisasi anggaran karena
peristiwa luar biasa terpenuhi apabila kejadian dimaksud secara
tunggal menyebabkan penyerapan sebagian besar anggaran belanja
tak terduga atau dana darurat sehingga memerlukan perubahan/
pergeseran anggaran secara mendasar.
4. Anggaran belanja tak terduga atau anggaran belanja lain-lain
yang ditujukan untuk keperluan darurat biasanya ditetapkan
besarnya berdasarkan perkiraan dengan memanfaatkan informasi
kejadian yang bersifat darurat pada tahun-tahun lalu. Apabila selama
tahun anggaran berjalan terjadi peristiwa darurat, bencana, dan
sebagainya yang menyebabkan penyerapan dana dari mata anggaran
ini, peristiwa tersebut tidak dengan sendirinya termasuk peristiwa
luar biasa, terutama bila peristiwa tersebut tidak sampai menyerap
porsi yang signifikan dari anggaran yang tersedia. Tetapi apabila
peristiwa tersebut secara tunggal menyerap 50% (lima puluh persen)
atau lebih anggaran tahunan, maka peristiwa tersebut layak
digolongkan sebagai peristiwa luar biasa. Sebagai petunjuk, akibat
penyerapan dana yang besar itu, entitas memerlukan perubahan
atau penggeseran anggaran guna membiayai peristiwa luar biasa
dimaksud atau peristiwa lain yang seharusnya dibiayai dengan mata
anggaran belanja tak terduga atau anggaran lain-lain untuk
kebutuhan darurat.
5. Dampak yang signifikan terhadap posisi aset/kewajiban karena
peristiwa luar biasa terpenuhi apabila kejadianatau transaksi
dimaksud menyebabkan perubahan yang mendasar dalam
keberadaan atau nilai aset/kewajiban entitas.
6. Hakikat, jumlah dan pengaruh yang diakibatkan oleh peristiwa luar
biasa diungkapkan secara terpisah dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.

BAB V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

5. PENJELASAN POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA).


Laporan Realisasi Anggaran (LRA) untuk tahun yang berakhir tanggal 31
Desember 2019 dengan penjelasan masing-masing pos Laporan Realisasi
Anggaran sebagai berikut:
57
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

5.1. Pendapatan–LRA.
Rp26.389.381.233,00 Rp37.111.301.583,41
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah ketetapan pendapatan Tahun Anggaran 2019 sebesar
Rp26.085.000.000,00 sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Labuhanbatu Utara Nomor 5 Tahun 2018 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun
Anggaran 2019. Pencapaian Pendapatan dapat direalisasikan sebesar
Rp26.389.381.233,00 atau 101,17% dari target yang ditetapkan.
Realisasi pencapaian pendapatan sebesar Rp26.389.381.233,00 atau
101,17% dari target yang ditetapkan disebabkan pencapaian realisasi
pendapatan asli daerah yang melampaui target sebesar Rp304.381.233,00
atau 1,17% antara lain:
- Pencapaian realisasi pendapatan pajak daerah yang melampaui target
sebesar Rp233.861.960,00 atau 0,90%
- Pencapaian realisasi lain-lain pendapatan asli daerah yang sah yang
melampaui target sebesar Rp70.519.233,00 atau 705,19%
Realisasi pencapain target pendapatan pajak daerah sebesar
Rp26.318.861.960,00 atau 100,90% dari target yang ditetapkan sebesar
Rp26.085.000.000.00, melampaui target yang ditetapkan sebesar
Rp233.861.960,00 atau 0,90% berasal dari :
- Pajak hotel sebesar Rp47.170.000,00 atau 94,34%
- Pajak restoran sebesar Rp1.736.376.626,00 atau 133,57%
- Pajak hiburan sebesar Rp10.900.000,00 atau 36,33%
- Pajak reklame sebesar Rp318.700.750,00 atau 106,23%
- Pajak penerangan jalan sebesar Rp13.405.477.185,00 atau 103,12%
- Pajak air tanah sebesar Rp314.901.690,00 atau 110,49%
- Pajak mineral bukan logam dan batuan sebesar Rp855.534.770,00 atau
76,39%
- Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan sebesar
Rp7.030.638.860,00 atau 82,71%
- Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) sebesar
Rp2.599.162.079,00 atau 173,28%
Realisasi pencapaian target pendapatan lain-lain pendapatan asli daerah
yang sah sebesar Rp70.519.273,00 atau 705,19% dari target yang
ditetapkan sebesar Rp0,00, diperoleh dari denda pajak yaitu:
- Pendapatan denda pajak restoran sebesar Rp40.000,00
- Pendapatan denda pajak hiburan sebesar Rp92.000,00
- Pendapatan denda pajak reklame sebesar Rp108.000,00
- Pendapatan denda pajak air tanah sebesar Rp116.353,00
- Pendapatan denda PBB P2 sebesar Rp70.162.920,00

5.1.1.Pendapatan Asli Daerah –LRA


Rp26.389.381.233,00 RP37.111.301.583,41
Tahun 2019 Tahun 2018
58
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Jumlah anggaran pendapatan asli daerah Tahun 2019 sebesar


Rp26.085.300.000,00 sebagaimana telah ditetapkan dalam APBD
Kabupaten Labuhanbatu Utara. Realisasi Pendapatan ini dapat tercapai
sebesar Rp26.389.381.233,00 atau 101,17%. Komposisi realisasi per objek
pendapatan asli daerah disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.1
Realisasi Pendapatan Asli Daerah
Badan Pengelola Pendapatan Derah
Tahun Anggaran 2019

Pendapatan Asli Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih/(Kurang) Realisasi 2018


No %
Daerah (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 6 7

Pendapatan Pajak 26,085,000,0 26,318,861,9 233,86 23,777,583,6


1 Daerah 00.00 60.00 1,960.00 100.90 31.43
Pendapatan Hasil
Pengelolaan
Kekayaan Daerah 2,866,451,7
2 yang Dipisahkan - - - - 70.00

Lain lain PAD Yang 70,519,2 70,51 10,467,266,1


3 Sah - 73.00 9,273.00 705,19 81.98

26,085,000,000 26,389,381,23 304,381, 37,111,301,583


Jumlah .00 3.00 233.00 101.17 .41

Dari tabel diatas pencapaian realisasi pendapatan asli daerah sebesar


Rp26.389.381.233,00 atau 101,17% bila dibandingkan dengan realisasi
pada TA 2018 mengalami penurunan sebesar Rp10.721.920.350,41 atau
28,89%, hal ini disebabkan pada rincian objek pendapatan hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan telah dikelola OPD Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah.

5.1.1.1. Pendapatan Pajak Daerah –LRA.


Rp26.318.861.960,00 RP23.777.583.631,43
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi Pendapatan Pajak Daerah sebesar Rp26.318.861.960,00 dari
anggaran yang ditetapkan sebesar Rp26.085.000.000,00 atau 100,90%
dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.2
Realisasi Pendapatan Pajak Daerah
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Pendapatan Pajak Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih / (Kurang) Realisasi 2018
No %
Daerah (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 (4-3) 6 (4/3) 7

50,000,0 47,170,0 (2,830, 53,950,0


1 Pajak Hotel 00.00 00.00 000.00) 94.34 00.00

1,300,000,0 1,736,376,6 436,376, 1,358,818,2


2 Pajak Restoran 00.00 26.00 626.00 133.57 05.00

30,000,0 10,900,0 (19,100, 18,945,0


3 Pajak Hiburan 00.00 00.00 000.00) 36.33 00.00

300,000,0 318,700,7 18,700, 319,153,9


4 Pajak Reklame 00.00 50.00 750.00 106.23 50.00

Pajak Penerangan 13,000,000,0 13,405,477,1 405,477, 12,826,250,0


5 Jalan 00.00 85.00 185.00 103.12 96.00

285,000,0 314,901,6 29,901, 294,210,5


6 Pajak Air Tanah 00.00 90.00 690.00 110.49 64.00

Pajak Mineral Bukn 1,120,000,0 855,534,7 (264,465, 1,133,700,4


7 Logam dan Batuan 00.00 70.00 230.00) 76.39 64.43

59
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

PBB Pedesaan dan 8,500,000,0 7,030,638,8 (1,469,361, 6,186,979,3


8 Perkotaan 00.00 60.00 140.00) 82.71 52.00
Bea Peroleh Hak
Atas Tanah dan 1,500,000,0 2,599,162,0 1,099,162, 1,585,576,0
9 Bangunan (BPHTB) 00.00 79.00 079.00 173.28 00.00

26,085,000,000. 26,318,861,960 233,861,96 23,777,583,63


Jumlah 00 .00 0.00 100.90 1.43

Pada TA 2019 realisasi pajak daerah menurut jenisnya pencapaiannya


sebesar Rp26.318.861.960,00 atau 100,90%, bila dibandingkan dengan
realisasi TA 2018 mengalami peningkatan sebesar Rp2.541.278.328,57
atau 10,6%

5.1.1.1.1. Pajak Hotel -LRA


Rp47.170.000,00 Rp53.950.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah realisasi pendapatan pajak hotel pada TA 2019 sebesar
Rp47.170.000,00 atau 94,34% dari anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp50.000.000,00, bila dibandingkan dengan realisasi pada TA 2018 sebesar
Rp53.950.000,00 mengalami penurunan sebesar sebesar Rp6.780.000,00
atau 12,57%, dengan rincian sebagai berikut:
a. Grands Hotel Labura sebesar Rp20.670.000,00
b. Gotong Royong sebesar Rp11.700.000,00
c. Cahaya Barusebesar Rp3.600.000,00
d. JSN Ulossebesar Rp7.200.000,00
e. Safari sebesar Rp1.200.000,00
f. Rencong sebesar Rp2.800.000,00

5.1.1.1.2. Pajak Restoran-LRA.


Rp1.736.376.626,00 Rp1.358.818.205,00
Tahun 2019 Tahun2018
Relisasi pencapaian pendapatan pajak restoran pada TA 2019 sebesar
Rp1.736.376.626,00 atau 133,57% dari anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp1.300.000.000,00, bila dibandingkan dengan realisasi TA 2018 sebesar
Rp1.358.818.205,00 mengalami kenaikan sebesar Rp377.558.421,00 atau
27,79%.
Pencapaian penerimaan pajak restoran yang melampaui anggaran sebesar
Rp436.376.626,00 atau 33,57% berasal dari pajak restoran atas rumah
makan yang dipungut petugas pemungut, belanja makanan dan minuman
kegiatan di OPD, belanja makanan dan minuman kegiatan yang bersumber
dari Dana BOS pada sekolah-sekolah dan belanja makanan dan minuman
kegiatan yang bersumber dari Dana Desa se Kabupaten Labuhanbatu Utara.

5.1.1.1.3. Pajak Hiburan–LRA


Rp10.900.000,00 Rp18.945.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi pendapatan pajak hiburan TA 2019 sebesar Rp10.900.000,00 dari
anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp30.000.000,00 atau 36,33%, bila
dibandingkan dengan realisasi penerimaan pada TA 2018 sebesar

60
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Rp18.945.000,00 mengalami penurunan sebesar Rp8.045.000,00 atau


42,47% dengan uraian objek pajak sebagai berikut:
1. Karaoke Grands Labura sebesar Rp2.400.000,00
2. Water Park Rindi Wijaya sebesar Rp4.800.000,00
3. Big Boy Gym sebesar Rp2.400.000,00
4. Pasar Malam sebesarRp1.300.000,00

5.1.1.1.4. Pajak Reklame-LRA.


Rp318.700.750,00 Rp319.153.950,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Pencapaian realisasi pendapatan pajak reklame TA 2019 sebesar
Rp318.700.750,00 melampaui anggaran yang telah ditetapkan sebesar
Rp300.000.000,00 atau 106,23%, bila dibandingkan dengan realisasi TA
2018 sebesar Rp319.153.950,00 mengalami penurunan sebesar
Rp453.200,00 atau 0,14%

5.1.1.1.5. Pajak Penerangan Jalan-LRA


Rp13.405.477.185,00 Rp12.826.250.096,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi pendapatan pajak penerangan jalan TA 2019 sebesar
Rp13.405.477.185,00 dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar
Rp13.000.000.000,00 atau 103,12%, melampaui anggaran sebesar
Rp405.477.185,00 atau 3,12%, dibandingkan dengan realisasi pencapaian
pada TA 2018 sebesar Rp12.826.250.096,00 mengalami kenaikan sebesar
Rp579.227.089,00 atau 4,52%

5.1.1.1.6. Pajak Air Tanah-LRA


Rp314.901.690,00 Rp294.210.564,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi penerimaan pendapatan pajak air tanah TA 2019 sebesar
Rp314.901.690,00 melampaui anggaran yang telah ditetapkan sebesar
Rp285.000.000,00 atau 110,49%, bila dibandingkan dengan realisasi TA
2018 sebesar Rp294.210.564,00 mengalami peningkatan sebesar
Rp20.691.126,00 atau 7,03%, rincian objek pajak sebagai berikut:
1. PT. Multiagro Sumatera Jaya
sebesar Rp10.508.190,00
2. PTPN III Kebun Membang Muda
sebesar Rp24.844.239,00
3. PTPN III Kebun Labuhan Haji
sebesar Rp2.146.207,00
4. RSU PT. Sri Pamela Medika
Nusantara sebesar Rp8.830.640,00
5. PT. Grahadura Leidong Prima
sebesar Rp22.707.216,00
6. PT. Leidong West Indonesia sebesar
Rp5.257.434,00

61
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

7. PT. Maja Agung Latexindo sebesar


Rp2.881.780,00
8. PT. Reyhan Jaya Mandiri sebesar
Rp611.196,00
9. RSU Avicena sebesar
Rp6.893.280,00
10. SPBU Gunung Melayu sebesar
Rp641.904,00
11. PT. Ayu Septa Perdana sebesar
Rp12.986.832,00
12. PT. Jaya Selamat Abadi Raya
sebesar Rp1.360.379,00
13. SPBU Pinang Lombang sebesar
Rp1.475.232,00
14. SPBU Simpang Marbau sebesar
Rp1.475.232,00
15. PT. Perkebunan Milano sebesar
Rp11.690.959,00
16. PT. Serba Huta Jaya sebesar
Rp4.967.460,00
17. PT. Smart Adipati sebesar
Rp2.114.700,00
18. PTPN III Kebun Marbau Selatan
sebesar Rp7.393.838,00
19. PT. Smart Pernantian sebesar
Rp14.884.411,00
20. PT. Smart Padang Halaban sebesar
Rp131.117.268,00
21. PT. Torganda sebesar
Rp21.407.280,00
22. PT. Sumber Sawit Jaya Lestari
sebesar Rp12.233.096,00
23. PT. Era Sawit Sejati sebesar
Rp6.472.917,00

5.1.1.1.7. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan-LRA


Rp855.534.770,00 Rp1.133.700.464,43
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi pendapatan pajak mineral bukan logam dan batuan TA
2019sebesar Rp855.534.770,00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp1.120.000.000,00 atau 76,39%, dibandingkan dengan realisasi pada TA
2018 mengalami penurunan sebesar Rp278.165.694,43 atau 24,54%

5.1.1.1.8. Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan-LRA


Rp7.030.638.860,00 Rp6.186.979.352,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi pendapatan PBB perdesaan dan perkotaan TA 2019 sebesar
Rp7.030.638.860,00 atau 82,71% dari anggaran yang ditetapkan sebesar

62
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Rp8.500.000.000,00 dengan rincian berdasarkan pokok ketetapan sebagai


berikut:
Tabel 5.3
Realisasi Pendapatan PBB P2 per Kecamatan
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Kode Ketetapan 2019 Realisasi 2019 Lebih /(Kurang) Realisasi 2018


Kecamatan %
Kec. (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 (4-3) 6 (4/3) 7
641,568,57 10
673,930,097 32,361,526.00
060 Merbau 1 5.04 561,876,494.00
1,221,546,04 1,103,824,15 (117,721,886.00 9
070 Na IX-X 3 7 ) 0.36 973,697,276.00
632,786,83 10
667,384,490 34,597,655.00
080 Aek Natas 5 5.47 551,959,669.00
538,920,42 10
579,055,784 40,135,364.00
081 Aek Kuo 0 7.45 464,133,792.00
Kualuh 2,039,137,82 1,706,390,95 (332,746,870.00 8
090 Hulu 0 0 ) 3.68 1,569,895,645.00
Kualuh 1,151,314,00 1,094,373,63 (56,940,372.0 9
091 Selatan 9 7 0) 5.05 963,266,538.00
627,100,98 (31,895,318.0 9
595,205,667
100 Kualuh Hilir 5 0) 4.91 554,175,505.00
Kualuh 727,007,11 (116,533,035.00 8
610,474,078
101 Ledong 3 ) 3.97 547,974,433.00
7,579,381,796. 7,030,638,860.0 (548,742,936.0 9
Jumlah 00 0 0) 2.76 6,186,979,352.00

Realisasi PBB Perdesaan dan Perkotaan pada TA 2019 berdasarkan tahun


ketetapan dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 5.4
Realisasi Pendapatan PBB P2 Per Tahun Ketetapan
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Ketetapan Piutang Realisasi 2019 Realisasi 2018


Tahun Lebih/Kurang (Rp) %
(Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6

2,930,819 59, (2,870,894,155.00


2012 ,810.00 925,655.00 ) 2.04 53,000,231.00

4,326,561 28, (4,298,052,657.00


2013 ,855.00 509,198.00 ) 0.66 38,397,728.00

999,68 11,
2014 0,108.00 237,961.00 (988,442,147.00) 1.12 16,520,971.00

1,627,497 13, (1,613,755,970.00


2015 ,468.00 741,498.00 ) 0.84 23,138,712.00

878,79 39,
2016 8,766.00 505,511.00 (839,293,255.00) 4.50 97,110,887.00
725,75 82, 1
2017 5,819.00 688,115.00 (643,067,704.00) 1.39 152,378,572.00
782,60 116,8 1
2018 3,248.00 71,365.00 (665,731,883.00) 4.93 5,806,432,251.00
7,579,381 6,678,1 8
2019 ,796.00 59,557.00 (901,222,239.00) 8.11 0.00
3
TOTAL 19,851,098,870.00 7,030,638,860.00 (12,820,460,010.00) 5.42 6,186,979,352.00

Berdasarkan tabel diatas realisasi pada TA 2019 mengalami kenaikan


sebesar Rp843.659.508,00 atau 13,64% dibandingkan dengan realisasi TA
2018 dari sektor Perkotaan dan Perdesaan dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 5.5
Realisasi Pendapatan PBB P2
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

63
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Jumlah Realisasi
Kode Pokok Realisasi
No Kecamatan Objek (%) Perdesaan (%)
Kec. Ketetapan (Rp) PerkotaanRp)
Pajak (Rp)
1 2 3 4 5 6 7

1 60 Merbau 16,083 641,568,571 96,964,660 15.11 576,965,437 89.93

2 70 NA IX-X 11,914 1,221,546,043 483,812,443 39.61 620,011,714 50.76

3 80 Aek Natas 9,059 632,786,835 196,188,022 31.00 471,196,468 74.46

4 81 Aek Kuo 7,533 538,920,420 221,539,326 41.11 357,516,458 66.34


Kualuh
5 90 Hulu 21,307 2,039,137,820 614,289,184 30.12 1,092,101,766 53.56
Kualuh
6 91 Selatan 21,401 1,151,314,009 202,630,066 17.60 891,743,571 77.45
Kualuh
7 100 Hilir 7,156 627,100,985 48,867,350 7.79 546,338,317 87.12
Kualuh
8 101 Leidong 8,400 727,007,113 172,494,946 23.73 437,979,132 60.24
4,993,
JUMLAH 102,853 7,579,381,796 2,036,785,997 26.87 852,863 65.89

5.1.1.1.9. Bea Peroleh Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)-LRA


Rp2.599.162.079,00 Rp1.585.576.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi pendapatan pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan
(BPHTB) TA 2019 sebesar Rp2.599.162.079,00 atau 173,28% dari anggaran
yang telah ditetapkan sebesar Rp1.500.000.000,00, bila dibandingkan
dengan realisasi TA 2018 mengalami peningkatan sebesar
Rp1.585.576.000,00 atau 63,93%.

5.1.1.2. Lain–lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah -LRA


Rp70.519.273,00 Rp10.467.266.181,98
Tahun 2019 Tahun 2018
Penerimaan pendapatan lain-lain PAD yang sah pada TA 2019 sebesar
Rp70.519.273,00 dengan uraian sebagai berikut:

Tabel 5.6
Realisasi Lain- lain PAD Yang Sah
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Lain-lain PAD Yang Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih /(Kurang) Realisasi 2018
No %
Sah (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7

Penerimaan Jasa 5,477,487,4


1 Giro - - - - 07.00
Pendapatan Denda
atas Keterlambatan
Pelaksanaan 350,191,4
2 Pekerjaan - - - - 35.61

Pendapatan Denda 70,519 70,5 71,792,2


3 Pajak - ,273.00 19,273.00 - 01.00

Lain-lain PAD yang 4,567,795,1


4 sah lainnya - - - - 38.37

70,519, 70,51 10,467,266,18


Jumlah - 273.00 9,273.00 - 1.98

Berdasarkan tabel diatas realisasi TA 2019 bila dibandingkan dengan


realisasi TA 2018 mengalami penurunan sebesar Rp10.396.746.908,98 atau
99,33%.

64
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

5.1.1.2.1. Penerimaan Jasa Giro


Rp0,00 Rp5.477.487.407,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah realisasi penerimaan jasa giro pada TA 2019 sebesar Rp0,00
dikarenakan penerimaan jasa giro pada TA 2019 telah dikelola oleh Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.

5.1.1.2.2. Pendapatan Denda Keterlambatan atas Pelaksanaan Pekerjaan.


Rp0,00 Rp350.191.435,61
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah realisasi pendapatan denda keterlambatan atas pelaksanaan
pekerjaan pada TA 2019 sebesar Rp0,00 dikarenakan pendapatan denda
keterlambatan atas pelaksanaan pekerjaan pada TA 2019 telah dikelola
oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.

5.1.1.2.3. Pendapatan Denda Pajak - LRA


Rp70.519.273,00 Rp71.792.201,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Penerimaan pendapatan denda pajak pada TA 2019 sebesar
Rp70.519.273,00 dengan uraian sebagai berikut:
Tabel 5.7
Realisasi Pendapatan Denda Pajak Daerah
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Pendapatan Denda Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih/(Kurang) Realisasi 2018


No %
Pajak Daerah (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
Denda Pajak 40,000.0 40,00 106,000.
1 Restoran - 0 0.00 0,00 00
Denda Pajak 92,000.0 92,00 168,000.
2 Hiburan - 0 0.00 0,00 00
Denda Pajak 108,000.0 108,00 214,500.
3 Reklame - 0 0.00 0,00 00
Denda Pajak Air 116,353.0 116,35 2,097,218
4 Tanah - 0 3.00 0,00 .00
70,162,920. 70,162,92 69,206,483
5 Denda PBB P2 - 00 0.00 0,00 .00

70,519,273. 70,519,27 71,792,201


Jumlah - 00 3.00 0,00 .00

Berdasarkan tabel diatas realisasi TA 2019 sebesar Rp70.519.273,00


dibandingkan dengan realisasi pada TA 2018 sebesar Rp71.792.201,00
mengalami penurunan sebesar Rp1.272.928,00 atau 1,77%.

5.1.1.2.3.1. Pendapatan Denda Pajak Restoran – LRA


Rp40.000,00 Rp106.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi penerimaan pendapatan denda pajak restoran TA 2019 sebesar
Rp40.000,00, bila dibandingkan dengan realisasi TA 2018 mengalami
penurunan sebesar Rp66.000,00 atau 62,26% dengan rincian penerimaan
sebagai berikut :

65
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

1. RM Gunawan Gunting Saga


sebesar Rp40.000,00

5.1.1.2.3.2. Pendapatan Denda Pajak Hiburan – LRA


Rp92.000,00 Rp168.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi penerimaan pendapatan denda pajak hiburan pada TA 2019
sebesar Rp92.000,00, dibandingkan dengan relasasi pada TA 2018
mengalami penurunan sebesar Rp76.000,00 atau 45,24% dengan rincian
penerimaan sebagai berikut :
1. Big Boy Gym sebesar Rp92.000,00

5.1.1.2.3.3. Pendapatan Denda Pajak Reklame – LRA


Rp108.000,00 Rp214.500,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi pendapatan denda pajak reklame pada TA 2019 sebesar
Rp108.000,00, bila dibandingkan dengan realisasi TA 2018 mengalami
penurunan sebesar Rp106.500,00 atau 49,65% dengan rincian
penerimaan sebagai berikut :
1. Hasim Tandi (Nippon Paint) sebesar Rp108.000,00

5.1.1.2.3.4. Pendapatan Denda Pajak Air Tanah – LRA


Rp116.353,00 Rp2.097.218,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi pendapatan denda pajak air tanah pada TA 2019 sebesar
Rp116.353,00 dibandingkan dengan realisasi pada TA 2018 mengalami
penurunan sebesar Rp1.980.865,00 atau 94,45% dengan uraian
penerimaan sebagai berikut :
1. PT Maja Agung Latexindo sebesar Rp5.240,00
2. CV Reyhan Jaya Mandiri sebesar Rp4.076,00
3. PT Torganda sebesar Rp107.037,00

5.1.1.2.3.5. Pendapatan Denda Pajak Bumi dan Bangunan P2– LRA


Rp70.162.920,00 Rp69.206.483,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi pendapatan denda pajak bumi dan bangunan perdesaan dan
perkotaan pada TA 2019 sebesar Rp70.162.920,00 dibandingkan dengan
realisasi TA 2018 mengalami peningkatan sebesar Rp956.437,00 atau
1,38% dengan uraian penerimaan sebagai berikut :
Tabel 5.8
Realisasi Pendapatan Denda Pajak PBB P2
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Realisasi Denda Tahun 2019


Kode
No Kecamatan
Kec. Pokok Denda Denda Jumlah Denda
(Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6

1 060 Merbau 31,776,585 5,823,868 37,600,453

66
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

2 070 NA IX-X 77,712,475 20,089,342 97,801,817

3 080 Aek Natas 30,332,710 1,695,060 32,027,770

4 081 Aek Kuo 56,678,369 3,805,059 60,483,428

5 090 Kualuh Hulu 87,886,379 23,731,961 111,618,340

6 091 Kualuh Selatan 37,289,380 6,977,507 44,266,887

7 100 Kualuh Hilir 24,384,066 2,071,606 26,455,672

8 101 Kualuh Leidong 23,253,129 5,968,517 29,221,646

JUMLAH 369,313,093 70,162,920 439,476,013

5.2. Belanja.
Rp8.044.105.841,00 Rp6.943.900.264,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp8.044.105.841,00 atau
94,80% dari anggaran sebesar Rp8.485.075.200,00. Dibandingkan dengan
Tahun Anggaran 2018 belanja mengalami kenaikan sebesar
Rp1.100.205.577,00 atau 15,84%. Belanja terdiri dari belanja operasi dan
belanja modal dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.9
Realisasi Belanja
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Uraian Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih / (Kurang) Realisasi 2018


No %
Belanja (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
Belanja 9
1 Operasi 7,922,242,300.00 7,488,449,041.00 -433,793,259.00 4.52 6,660,404,164.00
Belanja 9
2 Modal 562,832,900.00 555,656,800.00 -7,176,100.00 8.73 283,496,100.00
9
Jumlah 8,485,075,200.00 8,044,105,841.00 -440,969,359.00 4.80 6,943,900,264.00

Realisasi pencapaian belanja pada TA 2019 sebesar Rp8.044.105.841,00


atau 94,80% terdapat selisih kurang sebesar Rp440.969.359,00 yaitu 5,20%
dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp8.485.075.200,00 hal ini
disebabkan antara lain karena:
- Efisiensi belanja operasi sebesar Rp433.793.259,00 atau 5,48%
- Efisiensi atas belanja modal sebesar Rp81.303.900,00 atau 22,29%
Realisasi pencapaian belanja TA 2019 sebesar Rp8.044.105.841,00 dari
anggaran belanja sebesar Rp8.485.075.200,00atau 94,80% yang
peruntukannya antara lain:
1. Belanja operasi yang direalisasikankan untuk membayar gaji dan
tambahan penghasilan untuk kesejahteraan ASN, membiayai kebutuhan
sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan program dan
kegiatan sebesarRp7.488.449.041,00 atau 94,52% dengan rincian
sebagai berikut:
- Belanja pegawai direalisasikan sebesar Rp3.633.548.902,00
atau97,27% dari anggaran sebesar Rp3.735.556.900,00 terdapat
selisih kurang sebesar Rp102.007.998,00 atau 2,73%

67
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

- Belanja Barang dan Jasa direalisasikan sebesar Rp3.854.900.139,00


atau 92,08% dari anggaran sebesar Rp4.186.685.400,00 dengan
selisih kurang sebesar Rp331.785.261,00 atau 7,92%
2. Belanja Modal yang direalisasikan untuk kegiatan pengadaan sarana dan
prasarana dalam rangka mendukung kinerja pelaksanaan program dan
kegiatan sebesar Rp555.656.800,00 atau 98,73% dari anggaran yang
ditetapkan sebesar Rp562.832.900,00 dengan selisih kurang sebesar
Rp7.176.100,00 atau 1,27%
Upaya yang sudah ditempuh untuk mencapai target belanja adalah dalam
melaksanakan kegiatan agar sesuai dengan rencana kerja yang telah
ditetapkan sehingga penyerapan anggaran belanja bisa lebih maksimal dari
anggaran yang sudah ditetapkan.

5.2.1. Belanja Operasi


Rp7.488.449.041,00 Rp6.660.404.164,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi belanja operasi pada TA 2019 sebesar Rp7.488.449.041,00 atau
94,52%. Belanja operasi peruntukannya untuk belanja pegawai dan belanja
barang dan jasa dengan rincian pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.10
Realisasi Belanja Operasi
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih/(Kurang) Realisasi 2018


No Belanja Operasi %
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7

1 Belanja Pegawai 3,735,556,900.00 3,633,548,902.00 -102,007,998.00 97.27 3,432,334,871.00


Belanja Barang
2 dan Jasa 4,186,685,400.00 3,854,900,139.00 -331,785,261.00 92.08 3,228,069,293.00
Jumlah
7,922,242,300.00 7,488,449,041.00 -433,793,259.00 94.52 6,660,404,164.00

Berdasarkan tabel diatas realisasi belanja operasi pada TA 2019 bila


dibandingkan dengan realisasi TA 2018 mengalami peningkatan sebesar
Rp828.044.877,00 atau 12,43%.

5.2.1.1. Belanja Pegawai


Rp3.633.548.902,00 Rp3.432.334.871,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi belanja pegawai TA 2019 sebesar Rp3.633.548.902,00 dari
anggaran sebesar Rp3.735.556.900,00 atau 97,27%. Belanja pegawai terdiri
dari belanja gaji dan tunjangan, belanja tambahan penghasilan PNS, belanja
insentif pemungutan pajak daerah dan belanja uang lembur diuraikan pada
tabel dibawah ini :
Tabel 5.11
Realisasi Belanja Pegawai
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih/(Kurang) Realisasi 2018


No Belanja Pegawai %
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7

68
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Belanja Gaji dan 98.3


1 Tunjangan 1,409,380,500.00 1,385,866,669.00 -23,513,831.00 3 1,343,839,615.00
Belanja
Tambahan 99.3
2 Penghasilan PNS 1,102,001,600.00 1,094,817,400.00 -7,184,200.00 5 999,209,800.00
Belanja Insentif
Pemungutan 94.2
3 Pajak Daerah 1,204,250,000.00 1,134,454,833.00 -69,795,167.00 0 1,032,815,456.00
Belanja Uang 92.4
4 Lembur 19,924,800.00 18,410,000.00 -1,514,800.00 0 56,470,000.00
Jumlah 97.
3,735,556,900.00 3,633,548,902.00 -102,007,998.00 27 3,432,334,871.00

Berdasarkan tabel diatas realisasi belanja pegawai TA 2019 bila


dibandingkan dengan realisasi pada TA 2018 mengalami kenaikan sebesar
Rp201.214.031,00 atau 5,86%

5.2.1.1.1. Belanja Gaji dan Tunjangan


Rp1.385.866.669,00 Rp1.343.839.615,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah realisasi belanja gaji dan tunjangan TA 2019 sebesar
Rp1.385.866.669,00 atau 98,33% dari anggaran sebesar
Rp1.409.380.500,00 dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 5.12
Realisasi Belanja Gaji dan Tunjangan
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

N Belanja Gaji dan Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih/(Kurang) Realisasi 2018
%
o Tunjangan (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
1 Gaji Pokok PNS/
Uang Representasi 1,008,085,500.00 1,003,001,000.00 -5,084,500.00 99.50 964,858,700.00

2 Tunjangan Keluarga 112,366,000.00 113,931,973.00 1,565,973.00 101.39 110,023,648.00

3 Tunjangan Jabatan 162,819,000.00 161,515,000.00 -1,304,000.00 99.20 161,130,000.00

4 Tunjangan
Fungsional Umum 18,286,000.00 16,365,000.00 -1,921,000.00 89.49 18,735,000.00

5 Tunjangan Beras 69,572,500.00 59,311,980.00 -10,260,520.00 85.25 60,253,440.00

6 Tunjangan PPh/
Tunjangan Khusus 4,098,500.00 2,894,272.00 -1,204,228.00 70.62 1,136,281.00

7 Pembulatan Gaji 16,000.00 15,823.00 -177.00 98.89 11,602.00

8 Iuran Asuransi
Kesehatan 34,137,000.00 28,831,621.00 -5,305,379.00 84.46 27,690,944.00

Jumlah 98.3
1,409,380,500.00 1,385,866,669.00 -23,513,831.00 3 1,343,839,615.00

Berdasarkan uraian tabel diatas realisasi belanja gaji dan tunjangan TA


2019 bila dibandingkan dengan realisasi TA 2018 mengalami peningkatan
sebesar Rp42.027.054,00 atau 3,13% yang diperuntukkan bagi 22
(duapuluh dua) orang Pegawai dengan rincian sebagai berikut :
- Pegawai Golongan IV sebanyak 2 orang
- Pegawai Golongan III sebanyak 15 orang
- Pegawai Golongan II sebanyak 5 orang

5.2.1.1.2. Belanja Tambahan Penghasilan PNS


Rp1.094.817.400,00 Rp999.209.800,00
Tahun 2019 Tahun 2018
69
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Belanja tambahan penghasilan PNS TA 2019 realisasinya sebesar


Rp1.094.817.400,00 atau 99,35% dari anggaran yang telah ditetapkan
sebesar Rp1.102.001.600,00, realisasi belanja tambahan penghasilan PNS
TA 2019 mengalami peningkatan sebesar Rp95.607.600,00 atau 9,57%,
tambahan penghasilan PNS diberikan kepada 22 orang PNS, dengan rincian
sebagai berikut :
- Eselon II.b sebanyak 1 orang
- Eselon III.a sebanyak 1 orang
- Eselon III.b sebanyak 3 orang
- Eselon IV.a sebanyak 7 orang
- Eselon IV.b sebanyak 2 orang
- Plt. Eselon IV.a sebanyak 2 orang
- Staf/Fungsional Umum sebanyak 6 orang

5.2.1.1.3. Belanja Insentif Pemungutan Pajak Daerah


Rp1.134.454.833,00 Rp1.032.815.456,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah realisasi belanja insentif pemungutan pajak daerah TA 2018 sebesar
Rp1.134.454.833,00 atau 94,20% dari anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp1.204.250.000,00. Belanja insentif pemungutan pajak daerah berasal dari
realisasi pencapaian pajak daerah sampai dengan triwulan IV mencapai
100% ataupun melampaui anggaran yang sudah ditetapkan dengan rincian
sebagai berikut :
- Pajak Hotel sebesar Rp1.875.000,00
- Pajak Restoran sebesar Rp65.000.000,00
- Pajak Hiburan sebesar Rp225.000,00
- Pajak Reklame sebesar Rp15.000.000,00
- Pajak Penerangan Jalan sebesar Rp650.000.000,00
- Pajak Air Bawah Tanah Rp14.250.000,00
- Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan sebesar Rp22.400.000,00
- Pajak Bumi dan Bangunan sebesar Rp290.704.833,00
- BPHTB sebesar Rp75.000.000,00
Belanja insentif pemungutan pajak daerah realisasi pada TA 2019 bila
dibandingkan dengan realisasi pada TA 2018 mengalami kenaikan sebesar
Rp101.639.377,00 atau 9,84%

5.2.1.1.4. Belanja Uang Lembur


Rp18.410.000,00 Rp56.470.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah belanja uang lembur pada TA 2019 realisasinya sebesar
Rp18.410.000,00 dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar
Rp19.924.800,00 atau 92,40% dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 5.13
Realisasi Belanja Uang Lembur
Badan Pengelola Pendapatan Daerah

70
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Tahun Anggaran 2019


%
Belanja Uang Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih/(Kurang) Realisasi 2018
No
Lembur (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
Uang Lembur 93.6
1 PNS 9,564,800.00 8,960,000.00 -604,800.00 8 40,202,000.00
Uang Lembur 91.2
3 Non PNS 10,360,000.00 9,450,000.00 -910,000.00 2 16,268,000.00
92.
Jumlah 19,924,800.00 18,410,000.00 -1,514,800.00 40 56,470,000.00

Berdasarkan tabel diatas realisasi belanja uang lembur TA 2019 bila


dibandingkan dengan realisasi TA 2018 mengalami penurunan sebesar
Rp38.060.000,00 atau 67,40%

5.2.1.1.4.1. Belanja Uang Lembur PNS


Rp8.960.000,00 Rp40.202.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah belanja uang lembur PNS pada TA 2019 realisasinya sebesar
Rp8.960.000,00 dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar
Rp9.564.800,00 atau 93,68%, dibandingkan dengan realisasi TA 2018
mengalami penurunan sebesar Rp31.242.000,00 atau 77,71%

5.2.1.1.4.2. Belanja Uang Lembur Non PNS


Rp9.450.000,00 Rp16.268.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah belanja uang lembur Non PNS pada TA 2019 realisasinya sebesar
Rp9.450.000,00 dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar
Rp10.360.000,00 atau 91,22%, dibandingkan realisasi pada TA 2018
mengalami penurunan sebesar Rp6.818.000,00 atau 41,91%

5.2.1.2. Belanja Barang dan Jasa.


Rp3.854.900.139,00 Rp3.228.069.293,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi belanja barang dan jasa TA 2019 sebesar Rp3.854.900.139,00 atau
92,08% dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp4.186.685.400,00
dengan uraian sebagai berikut:
Tabel 5.14
Realisasi Belanja Barang dan Jasa
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Belanja Barang dan Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih/(Kurang) Realisasi 2018
No %
Jasa (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
Belanja Bahan Pakai
1 Habis 201,760,600.00 185,435,800.00 -16,324,800.00 91.91 175,871,500.00
Belanja
2 Bahan/Material 2,000,000.00 1,700,000.00 -300,000.00 85.00 207,440,000.00

3 Belanja Jasa Kantor 792,384,000.00 765,994,873.00 -26,389,127.00 96.67 771,542,805.00


Belanja Perawatan
4 Kendaraan Bermotor 291,324,000.00 152,279,616.00 -139,044,384.00 52.27 134,435,208.00
Belanja Cetak dan
5 Penggandaan 1,087,610,000.00 1,054,060,000.00 -33,550,000.00 96.92 957,121,250.00
6 Belanja sewa rumah/ 4,000,000.00 3,600,000.00 -400,000.00 9 2,600,000.00
Gedung/Gudang/ 0.00

71
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Parkir
Belanja Makanan dan
7 Minuman 99,836,000.00 86,846,600.00 -12,989,400.00 86.99 147,839,600.00
Belanja Pakaian
8 Dinas dan Atributnya 70,000,000.00 69,440,000.00 -560,000.00 99.20 31,360,000.00
Belanja Pakaian Khu-
9 sus dan Hari Tertentu 0.00 0.00 0.00 0,00 41,440,000.00
Belanja Perjalanan 9
10 Dinas 657,480,000.00 614,343,218.00 -43,136,782.00 3.44 376,432,790.00

11 Belanja Pemeliharaan 380,284,200.00 370,203,000.00 -10,081,200.00 97.35 77,575,500.00


Belanja Jasa
12 Konsultasi 100,000,000.00 96,899,000.00 -3,101,000.00 96.90 0.00
Belanja Barang Untk
Diserahkn kpd Masya 9
13 rakat /Pihak Ketiga 235,686,600.00 223,400,000.00 -12,286,600.00 4.79 66,700,000.00
Belanja Kursus, Pela-
tihan, Sosialisasi dan 9
14 Bimbingn Teknis PNS 100,000,000.00 96,101,432.00 -3,898,568.00 6.10 92,897,840.00
Belanja Honorarium
15 Non Pegawai 14,400,000.00 14,400,000.00 0.00 100.00 8,100,000.00
Belanja Honorarium
16 PNS 149,920,000.00 120,196,600.00 -29,723,400.00 80.17 136,712,800.00
Belanja Honorarium
17 Non PNS 0.00 0.00 0.00 0,00 595,743,400.00

Jumlah 4,186,685,400.00 3,854,900,139.00 331,785,261.00 92.08 3,228,069,293.00

Berdasarkan tabel diatas realisasi belanja barang dan jasa TA 2019 bila
dibandingkan dengan realisasi TA 2018 mengalami peningkatan sebesar
Rp626.830.846,00 atau 19,42%

5.2.1.2.1. Belanja Barang Pakai Habis


Rp185.435.800,00 Rp175.871.500,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi belanja barang pakai habis TA 2019 sebesar Rp185.435.800,00
dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp201.760.600,00 atau 91,91%
dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 5.15
Realisasi Belanja Barang Pakai Habis
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

N Belanja Barang Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih/(Kurang) Realisasi 2018


%
o Pakai Habis (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 6 7
Belanja Alat Tulis
1 Kantor 149,914,300.00 142,621,300.00 -7,293,000.00 95.14 123,354,400.00
Belanja Alat Listrik
Elektronik (Lampu
2 pijar,baterai kering) 33,936,600.00 28,357,500.00 -5,579,100.00 83.56 23,880,000.00
Belanja Perangko,
Materai dan Benda
3 Pos Lainnya 6,950,000.00 3,520,700.00 -3,429,300.00 50.66 4,299,000.00
Belanja Peralatan
Kebersihan dan
4 Bahan Pembersih 10,959,700.00 10,936,300.00 -23,400.00 99.79 10,682,100.00
Belanja Bahan Bakar
5 Minyak /Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 13,656,000.00

Jumlah 201,760,600.00 185,435,800.00 -16,324,800.00 91.91 175,871,500.00

Berdasarkan tabel diatas realisasi belanja barang pakai habis pada TA 2019
sebesar Rp185.435.800,00 bila dibandingkan dengan realisasi pada TA 2018

72
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

sebesar Rp175.871.500,00 mengalami peningkatan sebesar Rp9.564.300,00


atau 5,44%

5.2.1.2.1.1. Belanja Alat Tulis Kantor


Rp142.621.300,00 Rp123.354.400,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi belanja alat tulis kantor TA 2019 sebesar Rp142.621.300,00 dari
anggaran yang ditetapkan sebesar Rp149.914.300,00 atau 95,14% bila
dibandingkan dengan realisasi TA 2018 sebesar Rp123.354.400,00
mengalami peningkatan sebesar Rp19.266.900,00 atau 15,62%

5.2.1.2.1.2. Belanja Alat Listrik dan Elektronik (Lampu pijar, baterai kering)
Rp28.357.500,00 Rp23.880.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi belanja alat listrik dan elektronik (lampu pijar, baterai kering) TA
2019 sebesar Rp28.357.500,00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp33.936.600,00 atau 83,56% dibandingkan dengan realisasi TA 2018
sebesar Rp23.880.000,00 mengalami peningkatan sebesar Rp4.477.500,00
atau 18,75%.

5.2.1.2.1.3. Belanja Perangko, Materai dan Benda Pos Lainnya


Rp3.520.700,00 Rp4.299.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi belanja perangko, materai dan benda pos lainnya TA 2019 sebesar
Rp3.520.700,00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp6.950.000,00
atau 50,66% dibandingkan dengan realisasi TA 2018 sebesar
Rp4.299.000,00 mengalami penurunan sebesar Rp778.300,00 atau 18,10%.

5.2.1.2.1.4. Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih


Rp10.936.300,00 Rp10.682.100,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih TA 2019
sebesar Rp10.936.300,00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp10.959.700,00 atau 99,79% dibandingkan dengan realisasi TA 2018
sebesar Rp10.682.100,00 mengalami peningkatan sebesar Rp254.200,00
atau 2,38%.

5.2.1.2.1.5. Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas


Rp0,00 Rp13.656.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat realisasi belanja bahan bakar minyak/gas TA 2019
dikarenakan belanja bahan bakar minyak/gas peruntukkannya
mengoperasionalkan mesin genset, pada TA 2019 dialokasikan pada belanja
bahan bakar minyak/gas pada pemeliharaan kenderaan bermotor.

5.2.1.2.2. Belanja Bahan/Material

73
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Rp1.700.000,00 Rp207.440.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi belanja bahan/material TA 2019 sebesar Rp1.700.000,00 dari
anggaran yang ditetapkan sebesar Rp2.000.000,00 atau 85,00%, bila
dibandingkan realisasi pada TA 2018 sebesar Rp207.440.000,00 mengalami
penurunan sebesar Rp205.740.000,00 atau 99,18% hal ini disebabkan
belanja bahan material lainnya dan belanja cinderamata dialokasikan pada
belanja barang untuk diserahkan kepada masyarakat/pihak ketiga.

5.2.1.2.3. Belanja Jasa Kantor


Rp765.994.873,00 Rp771.542.805,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi Belanja Jasa Kantor TA 2019 sebesar Rp.765.994.873,00 dari
anggaran yang ditetapkan sebesar Rp.792.384.000,00 atau 96,67% dengan
uraian sebagai berikut :

Tabel 5.16
Realisasi Belanja Jasa Kantor
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih/(Kurang) Realisasi 2018


No Belanja Jasa Kantor %
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
10,749,216. (7,250,784.00
1 Belanja Jasa Telepon 18,000,000.00 00 ) 59.72 11,287,337.00
57,780,757. (3,203,243.00
2 Belanja Listrik 60,984,000.00 00 ) 94.75 48,827,068.00
Belanja Surat 18,530,000. (1,470,000.00
3 Kabar/Majalah 20,000,000.00 00 ) 92.65 16,515,000.00
Belanja Jasa Pihak
4 Ketiga - - - 0.00 49,170,000.00
58,664,000. (1,336,000.00
5 Belanja Publikasi 60,000,000.00 00 ) 97.77 50,000,000.00
Belanja Jasa Pegawai 620,270,900. (13,129,100.0
6 Honorer/ Tidak Tetap 633,400,000.00 00 0) 97.93 595,743,400.00
792,384,000.0 765,994,873 (26,389,127.00
Jumlah 0 .00 ) 96.67 771,542,805.00

Menurut tabel diatas realisasi belanja jasa kantor TA 2019 sebesar


Rp765.994.873,00 dibandingkan dengan realisasi TA 2018 sebesar
Rp771.542.805,00 mengalami penurunan sebesar Rp5.547.932,00 atau
0,72%

5.2.1.2.3.1. Belanja Jasa Telepon


Rp10.749.216,00 Rp11.287.337,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi Belanja Jasa Telepon TA 2019 sebesar Rp10.749.216,00 dari
anggaran yang ditetapkan sebesar Rp18.000.000,00 atau 59,72%,
dibandingkan dengan realisasi TA 2018 mengalami penurunan sebesar
Rp538.121,00 atau 4,77%.

5.2.1.2.3.2. Belanja Listrik


Rp57.780.757,00 Rp48.827.068,00
Tahun 2019 Tahun 2018

74
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Realisasi Belanja Listrik TA 2019 sebesar Rp57.780.757,00 dari anggaran


yang ditetapkan sebesar Rp60.984.000,00 atau 94,75% dibandingkan
dengan realisasi TA 2018 sebesar Rp48.827.068,00 mengalami peningkatan
sebesar Rp8.953.689,00 atau 18,34%.

5.2.1.2.3.3. Belanja Surat Kabar/Majalah


Rp18.530.000,00 Rp16.515.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi Belanja Surat Kabar/Majalah TA 2019 sebesar Rp18.530.000,00
dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp20.000.000,00 atau 92,65%
dibandingkan dengan realisasi TA 2018 sebesar Rp16.515.000,00
mengalami peningkatan sebesar Rp2.015.000,00 atau 12,20%.

5.2.1.2.3.4. Belanja Jasa Pihak Ketiga


Rp0,00 Rp49.170.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat realisasi Belanja Jasa Pihak Ketiga TA 2019, pada TA 2018
belanja jasa pihak ketiga peruntukkannya belanja penyusunan SOP Badan
Pengelola Pendapatan Daerah.

5.2.1.2.3.5. Belanja Publikasi


Rp58.664.000,00 Rp50.000.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi Belanja Publikasi TA 2019 sebesar Rp58.664.000,00 dari anggaran
yang ditetapkan sebesar Rp60.000.000,00 atau 97,77%, dibandingkan
dengan realisasi TA 2018 sebesar Rp50.000.000,00 mengalami peningkatan
sebesar Rp8.664.000,00 atau 17,33%. Belanja Publikasi dilaksanakan
berupa Sosialisasi Pajak Daerah melalui Siaran Radio Mars FM.

5.2.1.2.3.6. Belanja Jasa Pegawai Honorer/Tidak Tetap


Rp620.270.900,00 Rp595.743.400,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi Belanja Jasa Pegawai Honorer/Tidak Tetap TA 2019 sebesar
Rp620.270.900,00 dari anggaran sebesar Rp633.400.000,00 atau 97,93%,
dibandingkan dengan realisasi TA 2018 sebesar Rp595.743.400,00
mengalami peningkatan sebesar Rp24.527.500,00 atau 4,12%. Belanja Jasa
Pegawai Honorer/Tidak Tetap diberikan kepada 33 (tigapuluh tiga) orang.

5.2.1.2.4. Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor


Rp152.279.616,00 Rp134.435.208,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor TA 2019 sebesar
Rp152.279.616,00 dari anggaran sebesar Rp291.324.000,00 atau 52,27%
dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 5.17
Realisasi Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor
Badan Pengelola Pendapatan Daerah

75
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Tahun Anggaran 2019

Belanja Perawatan
Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih/(Kurang) Realisasi 2018
No Kendaraan %
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Bermotor
1 2 3 4 5 6 7
1 42,912,000. 32,860,500.
Belanja Jasa Service 00 00 (10,051,500.00) 76.58 27,468,500.00
2
Belanja Penggantian 74,540,000. 62,701,000.
Suku Cadang 00 00 (11,839,000.00) 84.12 52,273,500.00
3 Belanja Bahan Bakar
Minyak/Gas dan 142,884,000. 50,633,894.
Pelumas 00 00 (92,250,106.00) 35.44 49,964,600.00
4 500,000.0 200,000.
Belanja Jasa KIR 0 00 (300,000.00) 40.00 250,000.00
5 Belanja Surat Tanda 30,488,000. 5,884,222.
Nomor Kendaraan 00 00 (24,603,778.00) 19.30 4,478,608.00
291,324,000.0 152,279,616 (139,044,384.00 52.2
Jumlah 0 .00 ) 7 134,435,208.00

Berdasarkan tabel diatas realisasi belanja perawatan kenderaan bermotor


pada TA 2019 sebesar Rp152.279.616,00 bila dibandingkan dengan realisasi
pada TA 2018 sebesar Rp134.435.208,00 mengalami peningkatan sebesar
Rp17.844.408,00 atau 13,27%. Belanja perawatan kenderaan bermotor
diperuntukkan pada kenderaan bermotor roda 4 (empat) sebanyak 3 (tiga)
unit dan kenderaan bermotor roda 2 (dua) sebanyak 16 (enambelas) unit.

5.2.1.2.4.1. Belanja Jasa Service


Rp32.860.500,00 Rp27.468.500,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi Belanja Jasa Service TA 2019 sebesar Rp32.860.500,00 dari
anggaran yang ditetapkan sebesar Rp42.912.000,00 atau 76,58%,
dibandingkan dengan realisasi TA 2018 mengalami peningkatan sebesar
Rp5.392.000,00 atau 19,63%.

5.2.1.2.4.2. Belanja Penggantian Suku Cadang


Rp62.701.000,00 Rp52.273.500,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi Belanja Penggantian Suku Cadang TA 2019 sebesar
Rp62.701.000,00 dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar
Rp74.540.000,00 atau 84,12%, bila dibandingkan dengan realisasi TA 2018
mengalami peningkatan sebesar Rp10.427.500,00 atau 19,95%

5.2.1.2.4.3. Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas dan Pelumas


Rp50.633.894,00 Rp49.964.600,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas dan Pelumas TA 2019 sebesar
Rp50.633.894,00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp142.884.000,00
atau 35,44%, dibandingkan dengan realisasi TA 2018 mengalami
peningkatan sebesar Rp669.294,00 atau 1,34%.

5.2.1.2.4.4. Belanja Jasa KIR


Rp200.000,00 Rp250.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018

76
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Realisasi Belanja Jasa KIR TA 2019 sebesar Rp200.000,00 dari anggaran


yang ditetapkan sebesar Rp500.000,00 atau 40,00%, dibandingkan realisasi
TA 2018 mengalami penurunan sebesar Rp50.000,00 atau 20,00%

5.2.1.2.4.5. Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan


Rp5.884.222,00 Rp4.478.608,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan TA 2019 sebesar
Rp5.884.222,00 dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar
Rp30.488.000,00 atau 19,30%, dibandingkan dengan realisasi TA 2018
mengalami peningkatan sebesar Rp1.405.614,00 atau 31,39%.

5.2.1.2.5. Belanja Cetak dan Penggandaan


Rp1.054.060.000,00 Rp957.121.250,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi Belanja Cetak dan Penggandaan TA 2019 sebesar
Rp1.054.060.000,00 dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar
Rp1.087.610.000,00 atau 96,92% dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 5.18
Realisasi Belanja Cetak dan Penggandaan
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Belanja Cetak Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih/(Kurang) Realisasi 2018


No
dan Penggandaan (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7

1 Belanja Cetak 1,063,010,000.00 1,035,294,500.00 -27,715,500.00 97.39 927,130,000.00


Belanja
2 Penggandaan 24,600,000.00 18,765,500.00 -5,834,500.00 76.28 29,991,250.00

Jumlah 1,087,610,000.00 1,054,060,000.00 -33,550,000.00 96.92 957,121,250.00

Realisasi belanja cetak dan penggandaan pada TA 2019 sebesar


Rp1.054.060.060,00 bila dibandingkan dengan realisasi pada TA 2018
sebesar Rp957.121.250,00 mengalami kenaikan sebesar Rp96.938.750,00
atau 10,13%

5.2.1.2.5.1. Belanja Cetak


Rp1.035.294.500,00 Rp927.130.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi Belanja Cetak TA 2019 sebesar Rp1.035.294.500,00 dari anggaran
yang ditetapkan sebesar Rp1.063.010.000,00 atau 97,39%, dibandingkan
dengan realisasi TA 2018 mengalami peningkatan sebesar
Rp108.164.500,00 atau 11,67%.

5.2.1.2.5.2. Belanja Penggandaan


Rp18.765.500,00 Rp29.991.250,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi Belanja Penggandaan TA 2019 sebesar Rp18.765.500,00 dari
anggaran yang ditetapkan sebesar Rp24.600.000,00 atau 76,28%,

77
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

dibandingkan dengan realisasi TA 2018 mengalami penurunan sebesar


Rp11.225.750,00 atau 37,43%.

5.2.1.2.6. Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir


Rp3.600.000,00 Rp2.600.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir TA 2019 sebesar
Rp3.600.000,00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp4.000.000,00
atau 90,00%. Bila dibandingkan dengan realisasi pada TA 2018 mengalami
penurunan sebesar Rp1.000.000,00 atau 38,46%

5.2.1.2.7. Belanja Makanan dan Minuman


Rp86.846.600,00 Rp147.839.600,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi Belanja Makanan dan Minuman pada TA 2019 sebesar
Rp86.846.600,00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp99.836.000,00
atau 86,99% dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 5.19
Realisasi Belanja Makanan dan Minuman
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Belanja Makanan dan Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih/(Kurang) Realisasi 2018
No %
Minuman (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
Belanja Makanan dan
1 Minuman Rapat 31,440,000.00 31,140,000.00 -300,000.00 99.05 30,880,500.00
Belanja Makanan dan
2 Minuman Kegiatan 68,396,000.00 55,706,600.00 -12,689,400.00 81.45 116,959,100.00
86.9
Jumlah 99,836,000.00 86,846,600.00 -12,989,400.00 9 147,839,600.00

Berdasarkan uraian tabel diatas realisasi belanja makanan dan minuman


pada TA 2019 bila dibandingkan dengan realisasi pada TA 2018 mengalami
penurunan sebesar Rp60.993.000,00 atau 41,26%

5.2.1.2.7.1. Belanja Makanan dan Minuman Rapat


Rp31.140.500,00 Rp30.880.500,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi Belanja Makanan dan Minuman Rapat pada TA 2019 sebesar
Rp31.140.500,00 dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar
Rp31.440.000,00 atau 99,05% bila dibandingkan dengan realisasi pada TA
2018 mengalami peningkatan sebesar Rp259.500,00 atau 0,84%.

5.2.1.2.7.2. Belanja Makanan dan Minuman Kegiatan


Rp55.706.600,00 Rp116.959.100,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi Belanja Makanan dan Minuman Kegiatan pada TA 2019 sebesar
Rp55.706.600,00 dari anggaran sebesar Rp68.396.000,00 atau 81,45% bila
dibandingkan dengan realisasi pada TA 2018 mengalami penurunan sebesar
Rp61.252.500,00 atau 52,37%.

78
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

5.2.1.2.8. Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya


Rp69.440.000,00 Rp31.360.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi belanja pakaian dinas dan atributnya pada TA 2019 sebesar
Rp69.440.000,00 dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar
Rp70.000.000,00 atau 99,20%, bila dibandingkan realisasi pada TA 2018
sebesar Rp31.360.000,00 mengalami peningkatan sebesar Rp38.080.000,00
atau 121,43%, peningkatan yang signifikan pada TA 2019 disebabkan
belanja 2 (dua) jenis pakaian dinas dan atributnya.

5.2.1.2.9. Belanja Pakaian Khusus dan Hari-Hari Tertentu


Rp0,00 Rp41.440.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat realisasi belanja pakaian khusus dan hari-hari tertentu pada
TA 2019.

5.2.1.2.10. Belanja Perjalanan Dinas


Rp614.343.218,00 Rp376.432.790,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah realisasi Belanja Perjalanan Dinas TA 2019 sebesar
Rp614.343.218,00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp657.480.000,00 atau 93,44% dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 5.20
Realisasi Belanja Perjalanan Dinas
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Belanja Perjalanan Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih/(Kurang) Realisasi 2018


No %
Dinas (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
Belanja Perjalanan
1 Dinas Dalam Daerah 315,800,000.00 301,515,000.00 -14,285,000.00 95.48 206,955,000.00
Belanja Perjalanan
2 Dinas Luar Daerah 341,680,000.00 312,828,218.00 -28,851,782.00 91.56 169,477,790.00
Jumlah 657,480,000.00 614,343,218.00 -43,136,782.00 93.44 376,432,790.00

Berdasarkan tabel diatas realisasi belanja perjalanan dinas pada TA 2019


sebesar Rp614.343.218,00 bila dibandingkan dengan realisasi pada TA 2018
mengalami kenaikan sebesar Rp237.910.428,00 atau 63,20%

5.2.1.2.10.1. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah


Rp301.515.000,00 Rp206.955.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah realisasi Belanja Perjalanan Dinas TA 2019 sebesar
Rp301.515.000,00 dari anggaran sebesar Rp315.800.000,00 atau 95,48%
bila dibandingkan dengan realisasi pada TA 2018 sebesar Rp206.955.000,00
mengalami peningkatan sebesar Rp94.560.000,00 atau 45,69%

5.2.1.2.10.2. Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah


Rp312.828.218,00 Rp169.477.790,00
79
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Tahun 2019 Tahun 2018


Jumlah realisasi Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah TA 2019 sebesar
Rp312.828.218,00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp341.680.000,00 atau 91,56% bila dibandingkan dengan realisasi pada
TA 2018 sebesar Rp169.477.790,00 mengalami peningkatan sebesar
Rp143.350.428,00 atau 84,58%.

5.2.1.2.11. Belanja Pemeliharaan


Rp370.203.000,00 Rp77.575.500,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah realisasi Belanja Pemeliharaan TA 2019 sebesar Rp370.203.000,00
dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp380.284.200,00 atau 97,35%
dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 5.21
Realisasi Belanja Pemeliharaan
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih/(Kurang) Realisasi 2018


No Belanja Pemeliharaan %
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
Belanja Pemeliharaan 94.4
1 Peralatan dan Mesin 170,284,200.00 160,825,000.00 -9,459,200.00 5 58,121,000.00
Belanja Pemeliharaan 99.7
2 Gedung dan Bangunan 210,000,000.00 209,378,000.00 -622,000.00 0 19,454,500.00
97.3
Jumlah 380,284,200.00 370,203,000.00 -10,081,200.00 5 77,575,500.00

Realisasi belanja pemeliharaan TA 2019 bila dibandingkan dengan realisasi


pada TA 2018 mengalami peningkatan sebesar Rp292.627.500,00 atau
377,22%

5.2.1.2.11.1. Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin


Rp160.825.000,00 Rp58.121.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah realisasi Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin TA 2019
sebesar Rp160.825.000,00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp170.284.200,00 atau 94,45% bila dibandingkan dengan realisasi pada
TA 2018 mengalami peningkatan sebesar Rp102.704.000,00 atau 176,71%.
Belanja pemeliharaan peralatan dan mesin berupa server, laptop, komputer,
printer dan peralatan jaringan lainnya.

5.2.1.2.11.2. Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan


Rp209.378.000,00 Rp19.454.500,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah realisasi Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan TA 2019
sebesar Rp209.378.000,00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp210.000.000,00 atau 99,70% bila dibandingkan dengan realisasi pada
TA 2018 sebesar Rp19.454.500,00 mengalami peningkatan sebesar
Rp189.923.500,00 atau 976,24%, peningkatan yang sangat besar ini
dikarenakan melakukan rehab sedang/berat gedung kantor.

80
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

5.2.1.2.12. Belanja Jasa Konsultasi


Rp96.899.000,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah realisasi Belanja Jasa Konsultasi TA 2019 sebesar Rp96.899.000,00
dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp100.000.000,00 atau 96,90% yang
peruntukkannya berupa Jasa Konsultasi pembuatan program pengolahan
data pendapatan daerah Smart Pajak 2019.

5.2.1.2.13. Belanja Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pihak


Ketiga
Rp223.400.000,00 Rp66.700.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi Belanja Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pihak
Ketiga pada TA 2019 sebesar Rp223.400.000,00 atau 94,79% dari anggaran
sebesar Rp235.686.600,00. Belanja barang untuk diserahkan kepada
masyarakat/pihak ketiga berdasarkan Surat Keputusan Bupati
Labuhanbatu Utara Nomor: 973/751/BPPD-III/2019 tanggal 18 Nopember
2019 tentang Penetapan Daftar Penerima Hadiah Camat, Lurah dan Kepala
Desa Berprestasi Dalam Capaian Target Penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan Sektor Perkotaan dan Perdesaan Tahun Anggaran 2019, berupa
pemberian cindera mata sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara, dengan rincian sebagai berikut :
1. Kenderaan Bermotor Roda Dua Merek Kawasaki Type KLX 150 sebanyak
3 (tiga) unit.
2. Proyektor Merek Acer Type BS020.3800 Ansi SVGA sebanyak 3 (tiga)
buah.
3. Televisi Merek Samsung Type 43N5001 sebanyak 3 (tiga) buah.
4. Sepeda merek Pasifix Type Sport sebanyak 6 (enam) unit.
5. Magic Com 2 Ltr merek Maspion Type MRJ 1838 sebanyak 40
(empatpuluh) buah.
6. Blender Merek Maspion Type 1262 PL sebanyak 10 (sepuluh) buah.
7. Setrika Merek Panasonic Type NI V100 sebanyak 10 (sepuluh) buah.
8. Jam Dinding Merek Asahi Type A-088 sebanyak 30 (tigapuluh) buah.
Daftar penerima barang untuk diserahkan ke masyarakat/pihak ketiga
terdapat dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Laporan Keuangan ini.

5.2.1.2.14. Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS


Rp96.101.432,00 Rp92.897.840,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS
TA 2019 sebesar Rp96.101.432,00 atau 96,10% dari anggaran yang
ditetapkan sebesar Rp100.000.000,00, dibandingkan realisasi pada TA 2018
mengalami peningkatan sebesar Rp3.203.592,00 atau 3,45%.

81
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

5.2.1.2.15. Belanja Honorarium Non Pegawai


Rp14.400.000,00 Rp8.100.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah realisasi belanja honorarium non pegawai pada TA 2019 sebesar
Rp14.400.000,00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp14.400.000,00
atau 100,00%, dibandingkan dengan realisasi pada TA 2018 mengalami
kenaikan sebesar Rp6.300.000,00 atau 77,78%

5.2.1.2.16. Belanja Honorarium PNS


Rp120.196.600,00 Rp136.712.370,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi belanja honorarium PNS pada TA 2019 sebesar Rp120.196.600,00
atau 80,17% dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp149.920.000,00 bila
dibandingkan dengan realisasi belanja honorarium PNS pada TA 2018
sebesar Rp136.712.370,00 mengalami penurunan sebesar Rp16.516.200,00
atau 12,08%

5.2.1.2.17. Belanja Honorarium Non PNS


Rp0,00 Rp595.743.400,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat realisasi belanja honorarium non PNS pada TA 2019.

5.2.3. Belanja Modal


Rp555.656.800,00 Rp283.496.100,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah belanja modal yang direalisasikan pada TA 2019 sebesar
Rp555.656.800,00 atau 98,73% dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar
Rp562.832.900,00. Realisasi belanja modal hanya pada belanja modal
peralatan dan mesin

5.2.3.1. Belanja Modal Peralatan dan Mesin


Rp555.656.800,00 Rp283.496.100,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi belanja modal peralatan dan mesin pada TA 2019 sebesar
Rp555.656.800,00 atau 98,73% dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar
Rp562.832.900,00 dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 5.22
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih/(Kurang) Realisasi 2018


No Belanja Modal %
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
Belanja Modal Penga
daan Alat Angkutan
1 Darat Bermotor - - - 0.00 119,865,000.00
Belanja Modal Penga 6,500,000.0 6,000,000. (500,000.00
2 daan Alat Ukur 0 00 ) 92.31 13,900,000.00
Belanja Modal Penga 80,449,000.0 77,000,000. (3,449,000.00
3 daan Alat Kantor 0 00 ) 95.71 20,500,000.00

82
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Belanja Modal Penga


daan Alat Rumah 56,025,800.0 55,400,000. (625,800.00
4 Tangga 0 00 ) 98.88 71,500,000.00
Belanja Modal Penga 404,858,100.0 402,756,800. (2,101,300.00
5 daan Komputer 0 00 ) 99.48 46,031,100.00
Belanja Modal Penga
daan Meja dan Kursi 15,000,000.0 14,500,000. (500,000.00
6 Kerja /Rapat Pejabat 0 00 ) 96.67 11,700,000.00
562,832,900. 555,656,800. (7,176,100.00
Jumlah 00 00 ) 98.73 283,496,100.00

Berdasarkan tabel diatas realisasi belanja modal peralatan dan mesin pada
TA 2019 sebesar Rp555.656.800,00 bila dibandingkan dengan realisasi pada
TA 2018sebesar Rp283.496.100,00 mengalami peningkatan sebesar
Rp272.160.700,00 atau 96,00%

5.2.3.1.1. Belanja Modal Pengadaan Alat Angkutan Darat Bermotor


Rp0,00 Rp119.865.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat realisasi belanja modal pengadaan alat angkutan darat
bermotor pada TA 2019.

5.2.3.1.2. Belanja Modal Pengadaan Alat Ukur


Rp6.000.000,00 Rp13.900.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi belanja modal pengadaan alat ukur pada TA 2019 sebesar
Rp6.000.000,00 atau 92,31% dari anggaran sebesar Rp6.500.000,00,
dengan rincian belanja sebagai berikut :
Tabel 5.23
Realisasi Belanja Modal Pengadaan Alat Ukur
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Belanja Modal Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih/(Kurang) Realisasi 2018


No %
Pengadaan Alat Ukur (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7

Belanja Modal Penga- 6,500,000. 6,000,00 (500,000.00


1 daan Universal Tester 00 0.00 ) 92.31 0,00
Belanja Modal Penga-
daan Alat Ukur 13,900,000.0
2 Pembanding - - - 0,00 0
6,500,000. 6,000,00 (500,000.00 92.3 13,900,000.0
Jumlah 00 0.00 ) 1 0

Berdasarkan tabel diatas realisasi belanja modal pengadaan alat ukur pada
TA 2019 sebesar Rp6.000.000,00 bila dibandingkan dengan realisasi belanja
modal pengadaan alat ukur pada TA 2018 mengalami penurunan sebesar
Rp7.900.000,00 atau 56,83%. Belanja modal pengadaan universal tester
berupa Alat pengukur laser digital merek Kopro sebanyak 1 (satu) unit.

5.2.3.1.3. Belanja Modal Pengadaan Alat Kantor


Rp77.000.000,00 Rp20.500.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi belanja modal pengadaan alat kantor pada TA 2019 sebesar
Rp77.000.000,00 atau 95,71% dari anggaran yang ditetapkan sebesar

83
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Rp80.449.000,00 bila dibandingkan dengan realisasi TA 2018 sebesar


Rp20.500.000,00 mengalami peningkatan sebesar Rp56.500.000,00 atau
275,61%. Belanja modal pengadaan alat reproduksi (pengganda) berupa
mesin Perporasi merek Viper 125 sebanyak 1 (satu) unit.

5.2.3.1.4. Belanja Modal Pengadaan Alat Rumah Tangga


Rp55.400.000,00 Rp71.500.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi belanja modal pengadaan alat rumah tangga pada TA 2019 sebesar
Rp55.400.000,00 atau 98,88% dari anggaran sebesar Rp56.025.800,00
dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 5.24
Realisasi Belanja Modal Pengadaan Alat Rumah Tangga
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Belanja Modal
Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih/(Kurang) Realisasi 2018
No Peralatan Alat %
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Rumah Tangga
1 2 3 4 5 6 7
Belanja Modal
Pengadaan 10,000,000.0 9,500,000.
1 Meubelair 0 00 (500,000.00) 95.00 18,600,000.00
Belanja Modal
Pengadaan Alat
2 Dapur - - - 0,00 2,000,000.00
Belanja Modal Alat
Rumah Tangga 6,313,600.0 6,300,000.
3 Lainny (Home Use) 0 00 (13,600.00) 99.78 44,900,000.00
Belanja Modal Alat
Pemadam
4 Kebakaran - - - 0,00 6,000,000.00
Belanja Modal
Pengadaan Alat 39,712,200.0 39,600,000.
5 Pendingin 0 00 (112,200.00) 99.72 0,00
Jumlah 56,025,800.0 55,400,000.
0 00 (625,800.00) 98.88 71,500,000.00

Berdasarkan tabel diatas realisasi belanja modal alat rumah tangga pada TA
2019 bila dibandingkan dengan realisasi pada TA 2018 mengalami
penurunan sebesar Rp16.100.000,00 atau 22,52%

5.2.3.1.4.1. Belanja Modal Pengadaan Meubelair


Rp9.500.000,00 Rp18.600.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi belanja modal pengadaan meubelair pada TA 2019 sebesar
Rp9.500.000,00 atau 95,00% dari anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp10.000.000,00, bila dibandingkan dengan realisasi TA 2018 mengalami
penurunan sebesar Rp9.100.000,00 atau 48,92%. Belanja modal pengadaan
meubelair berupa kursi putar merek Rakuda type RK899 biru sebanyak 5
(lima) buah.

5.2.3.1.4.2. Belanja Modal Pengadaan Alat Dapur


Rp0,00 Rp2.000.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak ada realisasi belanja modal pengadaan alat dapur pada TA 2019

84
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

5.2.3.1.4.3. Belanja Modal Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya (Home


Use)
Rp6.300.000,00 Rp44.900.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi belanja modal pengadaan alat rumah tangga lainnya (home use)
pada TA 2019 sebesar Rp6.300.000,00 atau 99,78% dari anggaran yang
ditetapkan sebesar Rp6.313.600,00, bila dibandingkan dengan realisasi TA
2018 mengalami penurunan sebesar Rp38.600.000,00 atau 85,97%. Belanja
modal pengadaan alat rumah tangga lainnya (home use) berupa 1 (satu) unit
Kamera merek Cannon type EOS 3000D berserta tas dan memory card.

5.2.3.1.4.4. Belanja Modal Pengadaan Alat Pemadam Kebakaran


Rp0,00 Rp6.000.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat realisasi belanja modal pengadaan alat pemadam kebakaran
pada TA 2019.

5.2.3.1.4.5. Belanja Modal Pengadaan Alat Pendingin


Rp39.600.000,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah realisasi belanja modal pengadaan alat pendingin pada TA 2019
sebesar Rp39.600.000,00 atau 99,72% dari anggaran yangg ditetapkan
sebesar Rp39.712.200,00, bila dibandingkan dengan realisasi TA 2018
mengalami peningkatan sebesar Rp39.600.000,00. Belanja modal
pengadaan alat pendingin berupa AC merek Panasonic type CS-YN9TKJ 1 PK
sebanyak 6 (enam) unit.

5.2.3.1.5. Belanja Modal Pengadaan Komputer


Rp402.756.800,00 Rp46.031.100,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi belanja modal pengadaan komputer pada TA 2019 sebesar
Rp402.756.800,00 atau 99,48% dari anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp404.858.100,00 dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 5.25
Realisasi Belanja Modal Pengadaan Komputer
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Belanja Modal
Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih/(Kurang) Realisasi 2018
No Peralatan %
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Komputer
1 2 3 4 5 6 7
Belanja Modal
Pengadaan Personal 40,000,000. 38,800,000 (1,200,000.0 31,769,400.0
1 Komputer 00 .00 0) 97.00 0
Belanja Modal
Pengadaan
Peralatan Personal 164,858,100. 164,276,000 (582,100.0 14,261,700.0
2 Komputer 00 .00 0) 99.65 0
Belanja Modal
Pengadaan 200,000,000. 199,680,800 (319,200.0
3 Peralatan Jaringan 00 .00 0) 99.84 0,00
404,858,100 402,756,80 (2,101,300.0 46,031,100.
Jumlah .00 0.00 0) 99.48 00

85
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Berdasarkan tabel diatas realisasi belanja modal pengadaan komputer pada


TA 2019 sebesar Rp402.756.800,00 bila dibandingkan dengan realisasi pada
TA 2018 sebesar Rp46.031.100,00 mengalami peningkatan sebesar
Rp356.725.700,00 atau 774,97%

5.2.3.1.5.1. Belanja Modal Pengadaan Personal Komputer


Rp38.800.000,00 Rp31.769.400,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi belanja modal pengadaan personal komputer pada TA 2019
sebesar Rp38.800.000,00 atau 97,00% dari anggaran yang ditetapkan
sebesar Rp40.000.000,00 dibandingkan dengan realisasi TA 2018
mengalami peningkatan sebesar Rp7.030.600,00 atau 22,13%. Belanja
modal pengadaan personal komputer berupa Netbook ThinkPad merek
Lenovo type TPL390178565U 8GB512GB 13.3 W10P sebanyak 2 (dua) unit.

5.2.3.1.5.2. Belanja Modal Pengadaan Peralatan Personal Komputer


Rp164.276.000,00 Rp14.261.700,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi belanja modal pengadaan peralatan personal komputer pada
TA 2019 sebesar Rp164.276.000,00 atau 99,65% dari anggaran yang
ditetapkan sebesar Rp164.858.100,00 dibandingkan dengan realisasi TA
2018 sebesar Rp14.261.700,00 mengalami peningkatan sebesar
Rp150.014.300,00 atau 1.051,87,70%. Belanja modal pengadaan peralatan
personal komputer berupa Printer merek Brother type Inkjet MFP Wireless
sebanyak 3 (tiga) unit dan Stabilizer 90 KVA merek Matsuyama model SBW
90 GT sebanyak 1 (satu) unit.

5.2.3.1.5.3. Belanja Modal Pengadaan Peralatan Jaringan.


Rp199.680.800,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi belanja modal pengadaan peralatan jaringan pada TA 2019 sebesar
Rp199.680.800,00 atau 99,84% dari anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp200.000.000,00. Belanja modal pengadaan peralatan jaringan1 (satu)
paket pengadaan server pengolahan data dan kelengkapannya.

5.2.3.1.6. Belanja Modal Pengadaan Meja dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat


Rp14.500.000,00 Rp11.700.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi belanja modal pengadaan meja dan kursi kerja/rapat pejabat pada
TA 2019 sebesar Rp14.500.000,00 atau 96,67% dari anggaran yang telah
ditetapkan sebesar Rp15.000.000,00, bila dibandingkan dengan realisasi TA
2018sebesar Rp11.700.000,00 mengalami peningkatan sebesar
Rp2.800.000,00 atau 23,93%. Belanja modal pengadaan meja kerja pejabat
berupaMeja bahan kayu merek Wittop type 1 Biro sebanyak 5 (lima) unit.

5.2.4. Surplus (Defisit)


86
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Rp18.345.275.392,00 Rp30.167.401.319,41
Tahun 2019 Tahun 2018
Surplus merupakan selisih lebih antara pendapatan dengan belanja,
sedangkan defisit merupakan selisih kurang antara pendapatan dengan
belanja dalam tahun anggaran berkenaan. Pada TA 2019 Badan Pengelola
Pendapatan Daerah mengalami surplus sebesar Rp18.345.275.392,00 yaitu
selisih lebih antara realisasi pendapatan sebesar Rp26.389.381.233.00
dengan realisasi belanja sebesar Rp8.044.105.841,00 dengan rincian sebagai
berikut :
Tabel 5.26
Realisasi Surplus/Defisit
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

N Anggaran 2019 Realisasi 2019 Lebih/(Kurang) Realisasi 2018


Uraian %
o (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
26,085,000,000.0 304,381,233.
1 Pendapatan 0 26,389,381,233.00 00 101.17 37,111,301,583.41
8,485,075,200. (440,969,359.
2 Belanja 00 8,044,105,841.00 00) 94.80 6,943,900,264.00
17,599,924,800. 18,345,275,392.0 745,350,592.
Surplus/Defisit 00 0 00 104.23 30,167,401,319.41

Berdasarkan tabel diatas realisasi surplus pada TA 2019 sebesar


Rp18.345.275.392,00 bila dibandingkan dengan realisasi pada TA 2018
sebesar Rp30.167.401.319,41 mengalami penurunan sebesar
Rp11.822.125.927,41 atau 39,19%. Hal ini disebabkan beberapa pos
penerimaan pendapatan daerah telah dialihkan pada Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara.

5.2.5. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran


Rp18.345.275.392,00 Rp30.167.401.319,41
Tahun 2019 Tahun 2018
Realisasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) dalam TA 2019 sebesar
Rp18.345.275.392,00 merupakan selisih lebih antara surplus dan defisit
dengan pembiayaan netto.

5.3. PENJELASAN POS-POS LAPORAN OPERASIONAL (LO)


Laporan operasional merupakan selisih dari surplus/defisit dari kegiatan
operasional dengan surplus/defisit dari kegiatan non operasional serta
surplus/defisit dari pos luar biasa. Laporan operasional terdiri dari kegiatan
operasional yang meliputi pendapatan dan beban, kegiatan non operasional
yang meliputi surplus/defisit penjualan aset non lancar, surplus/defisit
penyelesaian kewajiban jangka panjang, surplus/defisit kegiatan non
operasional lainnya dan pos luar biasa meliputi pendapatan dan beban
dengan rincian sebagai berikut :

5.3.1. Pendapatan - LO
Rp26.845.494.955,00 Rp37.510.915.033,41
Tahun 2019 Tahun 2018

87
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Pendapatan-LO adalah pendapatan yang diperoleh Badan Pengelola


Pendapatan Daerah Labuhanbatu Utara periode 1 Januari 2019 sampai
dengan tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp26.845.494.955,00, bila
dibandingkan dengan realisasi TA 2018 sebesar Rp37.510.915.033,41
mengalami penurunan sebesar Rp10.665.420.078,41 atau 28,43%

5.3.1.1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)-LO


Rp26.845.494.955,00 Rp37.510.915.033,41
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah pendapatan asli daerah (PAD)-LO pada periode per 31 Desember
2019 sebesar Rp26.845.494.955,00 dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 5.27
Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)-LO
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Penerimaan Kas
Pendapatan
Asli Daerah
Pendapatan Yang belum
Yang telah diakui (PAD)-LO yang
No Asli Daerah diakui sebagai Jumlah TA 2019 Jumlah TA 2018
sebagai belum
(PAD)-LO Pendapatan
Pendapatan Asli diterima
Asli Daerah
Daerah (PAD)-LO kasnya
(PAD)-LO
1 2 3 4 5 6 7
Pendapatan
Pajak Daerah- 26,774,975, 26,774,975,682. 24,177,197,08
1 LO 682.00 - - 00 1.43
Pendapatan
Retribusi
2 Daerah-LO - - - - -
Pendapatan
Hasil Pengelo-
laan Kekayaan
Daerah Yang
Dipisahkan- 2,866,451,77
3 LO - - - - 0.00
Lain-lain PAD 70,519, 70,519,273 10,467,266,18
4 yang sah-LO 273.00 - - .00 1.98
26,845,49 26,845,494,9 37,510,915,0
Jumlah 4,955.00 - - 55.00 33.41

Berdasarkan tabel diatas realisasi pada TA 2019 bila dibandingkan dengan


realisasi pada TA 2018 sebesar Rp37.510.915.033,41 mengalami penurunan
sebesar Rp10.665.420.078,41 atau 28,43%

5.3.1.1.1. Pendapatan Pajak Daerah-LO


Rp26.774.975.682,00 Rp24.177.197.081,43
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah pendapatan pajak daerah-LO pada TA 2019 sebesar
Rp26.774.975.682,00 bila dibandingkan dengan TA 2018 sebesar
Rp24.177.197.081,43 mengalami peningkatan sebesar Rp2.597.778.600,57
atau 10,74%

5.3.1.1.2. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan-


LO
Rp0,00 Rp2.866.451.770,00
Tahun 2019 Tahun 2018

88
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan-LO pada


TA 2019 telah dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.

5.3.1.1.3. Lain-lain PAD yang sah – LO


Rp70.519.273,00 Rp10.467.266.181,98
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah lain-lain PAD yang sah-LO pada TA 2019 sebesar Rp70.519.273,00
bila dibandingkan dengan TA 2018 sebesar Rp10.467.266.181,98 mengalami
penurunan sebesar Rp10.396.746.908,98 atau 99,33%

5.3.2. Beban - LO
Rp8.196.223.603,32 Rp8.502.604.305,64
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah Beban-LO Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten
Labuhanbatu Utara pada TA 2019 sebesar Rp8.196.223.603,32 dengan
uraian sebagai berikut :
Tabel 5.28
Rincian Beban - LO
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019
Penerimaan Kas Beban-LO
yang
Yang belum Jumlah Tahun Jumlah Tahun
No Beban - LO Yang telah diakui belum
diakui sebagai 2019 2018
sebagai Beban-LO diterima
Beban-LO kasnya
1 2 3 4 5 6 7

3,711,85 3,711,859,30 3,432,334,8


1 Beban Pegawai-LO 9,302.00 - - 2.00 71.00

1,985,46 1,985,467,20 1,252,649,8


2 Beban Persediaan 7,200.00 - - 0.00 32.00

1,097,19 1,097,191,90 1,007,132,7


3 Beban Jasa 1,905.00 - - 5.00 93.00

Beban 522,48 522,482,61 212,010,7


4 Pemeliharaan 2,616.00 - - 6.00 08.00

Beban Perjalanan 614,34 614,343,21 376,432,7


5 Dinas 3,218.00 - - 8.00 90.00

6 Beban Bunga - - - - 0,00

7 Beban Subsidi - - - - 0,00

8 Beban Hibah - - - - 0,00

Beban Bantuan
9 Sosial - - - - 0,00

Beban Penyusutan 99 995,45 407,986,5


10 dan Amortisasi 5,453.00 - - 3.00 18.00

Beban Penyisihan 263,88 263,883,90 1,803,556,7


11 Piutang 3,909.32 - - 9.32 93.64

10,500,0
12 Beban Lain-lain - - - - 00.00

Beban Transfer Bagi


13 Hasil Pajak Daerah - - - - 0,00

8,196,223, 8,196,223,603. 8,502,604,30


Jumlah 603.32 - - 32 5.64

Jumlah beban–LO pada TA 2019 bila dibandingkan dengan beban–LO TA


2018 mengalami penurunan sebesar Rp306.380.702,32 atau 3,60%.

89
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

5.3.2.1. Beban Pegawai-LO


Rp3.711.859.302,00 Rp3.432.334.871,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah beban Pegawai-LO pada TA 2019 sebesar Rp3.711.859.302,00
dengan uraian berdasarkan rincian objek sebagai berikut :
Tabel 5.29
Beban Pegawai Per Rincian Objek
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019
No
Kode Rekening Uraian Debet Kredit
.
1 2 3 4 5
Beban Gaji Pokok PNS/Uang
1 9.1.1.01.01
Representasi 1,003,001,000.00 -
2 9.1.1.01.02 Beban Tunjangan Keluarga 113,931,973.00 -

3 9.1.1.01.03 Beban Tunjangan Jabatan 161,515,000.00  


Beban Tunjangan Fungsional
4 9.1.1.01.05
Umum 16,365,000.00  
5 9.1.1.01.06 Beban Tunjangan Beras 59,311,980.00  
Beban Tunjangan
6 9.1.1.01.07
PPh/Tunjangan Khusus 2,894,272.00 -
7 9.1.1.01.08 Beban Pembulatan Gaji 15,823.00  
Beban Iuran Jaminan
8 9.1.1.01.09
Kesehatan 28,831,621.00 -
Beban Tambahan Penghasilan
9 9.1.1.02.01
Berdasarkan Beban Kerja 1,173,127,800.00 -
Beban Insentif Pemungutan
10 9.1.1.05.01
Pajak Daerah 1,134,454,833.00 -
11 9.1.1.07.01 Beban Uang Lembur PNS 8,960,000.00  

12 9.1.1.07.02 Beban Uang Lembur Non PNS 9,450,000.00  

Jumlah 3,711,859,302.00 -

Berdasarkan tabel diatas beban pegawai TA 2019 mengalami kenaikan


sebesar Rp279.524.431,00 atau 8,14% bila dibandingkan dengan TA 2018.

5.3.2.2. Beban Persediaan


Rp1.985.467.200,00 Rp1.252.649.832,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah beban persediaan pada TA 2019 sebesar Rp1.985.467.200,00,
dengan uraian per objek sebagai berikut :
Tabel 5.30
Beban Persediaan per Rincian Obyek
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Kode
No Uraian Debet Kredit
Rekening
1 2 3 4 5
1 9.1.2.01 Beban Alat Tulis Kantor 506,679,100.00 -

2 9.1.2.02 Beban Bahan/Material - -

Beban Alat Listrik dan Elektronik


3 9.1.2.03
(Lampu pijar, Bateray kering( 28,357,500.00  
Beban Perangko, Materai dan
4 9.1.2.04
Benda Pos Lainnya 3,520,700.00  
Beban Peralatan Kebersihan dan
5 9.1.2.05
Bahan Pembersih 11,463,300.00  
6 9.1.2.06 Beban Cetak dan Penggandaan 1,054,060,000.00 -

90
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Beban Bahan/Perlengkapan
7 9.1.2.07
Praktek 1,700,000.00  
8 9.1.2.11 Beban Makanan dan Minuman 86,846,600.00 -

Beban Pakaian Dinas dan


9 9.1.2.12
Atributnya 69,440,000.00 -

10 9.1.2.20 Beban Barang untuk Diserahkan


kepada Masyarakat/Pihak Ketiga 223,400,000.00 -

Jumlah 1,985,467,200.00 -

Berdasarkan tabel diatas beban persediaan TA 2019 bila dibandingkan


dengan TA 2018 mengalami kenaikan sebesar Rp732.817.368,00 atau
58,50%

5.3.2.3. Beban Jasa


Rp1.097.191.905,00 Rp1.007.132.793,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah beban jasa pada TA 2019 sebesar Rp1.097.191.905,00 dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 5.31
Beban Jasa per Rincian Obyek
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

No Kode Rekening Uraian Debet Kredit

1 2 3 4 5
1 9.1.2.03.01 Beban Jasa Telepon 10,749,216.00 -

2 9.1.2.03.03 Beban Jasa Listrik 57,780,757.00 -

3 9.1.2.03.05 Beban Jasa Surat Kabar/Majalah 18,530,000.00 -

4 9.1.2.03.12 Beban Jasa Pihak Ketiga - -

5 9.1.2.03.15 Beban Publikasi 58,664,000.00 -

6 9.1.2.07.02 Beban Sewa Gedung/Kantor/Tempat 3,600,000.00  

Beban Jasa Pegawai Honorer/Tidak


7 9.1.2.03.16
Tetap 620,270,900.00 -

8 9.1.2.19.02 Beban Jasa Konsultasi Perencanaan 96,899,000.00 -

9 9.1.2.23.03 Beban Bimbingan Teknis 96,101,432.00 -

10 9.1.2.24.01 Beban Honorarium Tenaga Ahli/


Narasumber/Instruktur 14,400,000.00 -

11 9.1.2.25.01 Beban Honorarium Panitia Pelaksana


Kegiatan 120,196,600.00 -

Jumlah 1,097,191,905.00 -

Berdasarkan uraian tabel diatas beban jasa per rincian objek pada TA 2019
bila dibandingkan dengan TA 2018 mengalami peningkatan sebesar
Rp90.059.112,00 atau 8,94%

5.3.2.4. Beban Pemeliharaan


Rp522.482.616,00 Rp212.010.708,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah beban pemeliharaan pada TA 2019 sebesar Rp522.482.616,00
dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 5.32
Beban Pemeliharaan Per Rincian Objek

91
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Badan Pengelola Pendapatan Daerah


Tahun Anggaran 2019

Kode
No Uraian Debet Kredit
Rekening
1 2 3 4 5

1 9.1.2.05.01 Beban Jasa Service 32,860,500.00 -

2 9.1.2.05.02 Beban Penggantian Suku Cadang 62,701,000.00  

Beban Bahan Bakar Minyak/Gas 50,633,894.0


3 9.1.2.05.03
dan Pelumas 0  

4 9.1.2.05.04 Beban Jasa KIR 200,000.00 -

Beban Surat Tanda Nomor 5,884,222.0


5 9.1.2.05.07
Kenderaan 0  
Beban Pemeliharaan Peralatan dan 160,825,000.0
6 9.1.2.18.02
Mesin 0  
Beban Pemeliharaan Gedung dan 209,378,000.0
7 9.1.2.18.03
Bangunan 0  

Jumlah 522,482,616.00 -

Berdasarkan uraian tabel diatas beban pemeliharaan TA 2019 dibandingkan


dengan TA 2018 mengalami peningkatan sebesar Rp310.471.908,00 atau
146,44%

5.3.2.5. Beban Perjalanan Dinas


Rp614.343.218,00 Rp376.432.790,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah beban perjalanan dinas pada TA 2019 sebesar Rp614.343.218,00
dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 5.33
Beban Perjalanan Dinas Per Rincian Objek
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Tahun Anggaran 2019

Kode
No Uraian Debet Kredit
Rekening
1 2 3 4 5

1 9.1.2.15.01 301,515,000.0
Beban Perjalanan Dinas Dalam Daerah 0 -

2 9.1.2.15.02 312,828,218.0
Beban Perjalanan Dinas Luar Daerah 0 -

614,343,218.
Jumlah 00 -

Berdasarkan uraian tabel diatas beban perjalanan dinas TA 2019


dibandingkan dengan TA 2018 mengalami peningkatan sebesar
Rp237.910.428,00 atau 63,20%

5.3.2.6. Beban Penyusutan dan Amortisasi


Rp995.453,00 Rp407.986.518,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah beban penyusutan dan amortisasi pada TA 2019 sebesar
Rp995.453,00. Beban penyusutan dan amortisasi TA 2019 dibandingkan
dengan TA 2018 mengalami penurunan sebesar Rp406.991.065,00 atau
99,76%

5.3.2.6.1. Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin

92
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Rp995.453,00 Rp393.608.936,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah beban penyusutan peralatan dan mesin pada TA 2019 sebesar
Rp995.453,00 dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 5.34
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Tahun Anggaran 2019

Kode
No Uraian Debet Kredit
Rekening
1 2 3 4 5

1 9.1.7.01.04 Beban Penyusutan Alat Angkutan


Darat Bermotor 61,149,284.00 -
2 9.1.7.01.11 Beban Penyusutan Alat Ukur 3,640,000.00 -

3 9.1.7.01.14 Beban Penyusunan Alat Kantor (376,073,640.00) -

4 9.1.7.01.15 Beban Penyusutan Alat Rumah


Tangga 75,715,500.00 -
5 9.1.7.01.16 Beban Penyusutan Komputer (911,129,575.00) -

Beban Penyusutan Meja dan Kursi


6 9.1.7.01.17
Kerja/Rapat Pejabat (21,876,000.00) -

7 9.1.7.01.18 Beban Penyusutan Alat Studio 75,780,000.00 -

8 9.1.7.01.19 Beban Penyusutan Alat Komunikasi (9,430,000.00) -

Beban Penyusutan Peralatan


9 9.1.7.01.20
Pemancar 109,200,000.00  
Beban Penyusutan Unit-Unit
10 9.1.7.01.25
Laboratorium 54,252,500.00 -
Beban Penyusutan Alat Laboratorium
11 9.1.7.01.26
Fisika Nuklir/Elektronika 953,334.00 -
Beban Penyusutan Peralatan
12 9.1.7.01.37
Komputer 934,064,050.00  
13 9.1.7.01.57 Beban Peralatan Olahraga 4,750,000.00  

995,453.0
Jumlah 0 -

Berdasarkan uraian tabel diatas beban penyusutan dan amortisasi TA 2019


dibandingkan dengan TA 2018 mengalami penurunan sebesar
Rp392.613.483,00 atau 99,75%

5.3.2.6.2. Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan


Rp0,00 Rp14.377.582,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat jumlah beban penyusutan gedung dan bangunan pada TA
2019 disebabkan gedung bangunan tempat kerja UPTD Kecamatan Na IX-X
dan Aek Natas telah diserahkan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Labuhanbatu Utara.

5.3.2.7. Beban Penyisihan Piutang


Rp263.883.909,32 Rp1.803.556.793,64
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah beban penyisihan piutang pada TA 2019 sebesar Rp263.883.909,32
dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 5.35
Beban Penyisihan Piutang

93
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara


Tahun Anggaran 2019

Selisih Penyisihan
Penyisihan sampai Penyisihan sampai
Saldo Piutang per Piutang Sampai
No Jenis Piutang dengan Tahun dengan Tahun
31 Desember 2019 dengan 31
2018 2019
Desember 2019
1 2 3 4 5 6=(5-4)

Pajak Hotel
2018 - 178,600.00 750,000.00 571,400.00

Pajak Hotel
1 2019 2,230,000.00 - 11,150.00 11,150.00

Pajak Restoran
2018 - 60,250.00 3,900,000.00 3,839,750.00

Pajak Restoran
2 2019 450,000.00 - 2,250.00 2,250.00

Pajak Hiburan
2017 - 10,040.00 10,040.00 -

Pajak Hiburan
2018 - 12,800.00 350,000.00 337,200.00

Pajak Hiburan
3 2019 600,000.00 - 3,000.00 3,000.00

Pajak Reklame
4 2017 - 9,775,000.00 9,775,000.00 -

Pajak Air Tanah


2017 - 4,821,380.00 4,681,380.00 -140,000.00

Pajak Air Tanah


2018 - 29,439.99 700,000.00 670,560.02

Pajak Air Tanah


5 2019 13,115,214.00 - 65,576.07 65,576.07
6 PBB P2 TA 2012 - 2,930,819,810.00 2,870,894,155.00 -59,925,655.00

7 PBB P2 TA 2013 - 4,326,561,855.00 4,298,052,657.00 -28,509,198.00

8 PBB P2 TA 2014 - 999,680,108.00 988,442,147.00 -11,237,961.00

9 PBB P2 TA 2015 - 1,627,497,468.00 1,613,755,970.00 -13,741,498.00

10 PBB P2 TA 2016 - 439,399,382.60 419,646,627.50 -19,752,755.10

11 PBB P2 TA 2017 - 15,237,857.20 321,533,852.00 306,295,994.80

12 PBB P2 TA 2018 - 3,628,779.10 66,573,188.30 62,944,409.21

13 PBB P2 TA 2019 901,222,239.00 - 4,506,111.20 4,506,111.20

14 BPHTB 2017 - 291,420.00 2,914,200.00 2,622,780.00

15 BPHTB 2018 - 1,431,018.37 15,807,262.50 14,376,244.14

16 BPHTB 2019 188,910,200.00 - 944,551.00 944,551.00

Pajak Penera-
17 ngan Jalan 1,118,010,389.00 - - -

TOTAL 2,224,538,042.00 10,359,435,208.25 10,623,319,117.57 263,883,909.32

Berdasarkan uraian tabel diatas beban penyisihan piutang TA 2019


dibandingkan dengan TA 2018 mengalami penurunan sebesar
Rp1.539.672.884,32 atau 85,37%

5.3.2.8. Beban Lain-lain


Rp0,00 Rp10.500.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah beban lain-lain pada TA 2019 sebesar Rp0,00.

94
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

5.3.3. Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional


Rp18.649.271.351,68 Rp29.008.310.727,77
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah Surplus/Defisit dari kegiatan Operasional pada TA 2019 sebesar
Rp18.649.271.351,68 dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 5.36
Realisasi Surplus Operasional-LO
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Penerimaan Kas
Surplus/
Surplus/ Defisit-LO
Yang belum
No Defisit dari Yang telah diakui yg belum Tahun 2019 Tahun 2018
diakui sebagai
Operasi sebagai ditrima
Surplus/
Surplus/Defisit-LO kasnya
Defisit-LO
1 2 3 4 5 6 7

Pendapatan 26,845,494, 26,845,494,955. 37,510,915,03


1 -LO 955.00 - - 00 3.41

8,196,223, 8,196,223,603. 8,502,604,30


2 Beban 603.32 - - 32 5.64

18,649,271,3 18,649,271,351.6 29,008,310,727.


Jumlah 51.68 - - 8 77

Berdasarkan uraian tabel diatas realisasi surplus operasional-LO pada TA


2019 dibandingkan dengan TA 2018 mengalami penurunan sebesar
Rp10.359.039.376,09 atau 35,71%

5.3.4. Kegiatan Non Operasional


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak ada transaksi pada kegiatan non operasional pada TA 2019

5.3.5. Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat surplus/defisit dari kegiatan non operasional TA 2019

5.3.6. Pos Luar Biasa


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat transaksi pada pos luar biasa pada TA 2019

5.3.7. Surplus/Defisit-LO
Rp18.649.271.351,68 Rp29.008.310.727,77
Tahun 2019 Tahun 2018
Pada Laporan Operasional TA 2019 diperoleh surplus sebesar
Rp18.653.521.351,68 dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 5.37
Realisasi Surplus/Defisit-LO
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

95
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Penerimaan Kas
Surplus/
Defisit-LO
N Yg belum
Surplus/Defisit - LO Yang telah diakui yg belum Tahun 2019 Tahun 2018
o diakui sebagai
sebagai diterima
Surplus/
Surplus/Defisit-LO kasnya
Defisit-LO

1 2 3 4 5 6 7

1 Surplus/Defisit dari 18,649,271, 18,653,521,351 29,008,310,72


Operasional 351.68 - - .68 7.77

2 Surplus /Defisit dari


Non Operasional - - - - 0,00

3 Surplus/Defisit dari
Pos Luar Biasa - - - - 0,00

18,649,271,3 18,653,521,351.6 29,008,310,727.


Jumlah 51.68 - - 8 77

Berdasarkan uraian tabel diatas realisasi surplus/difisit-LO pada TA 2019


dibandingkan dengan TA 2018 mengalami penurunan sebesar
Rp10.359.039.376,09 atau 35,71%

5.4. PENJELASAN POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (LPE)


Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan penghubung antar Laporan
Operasional dengan Neraca tentang kenaikan atau penurunan ekuitas atas
aktivitas operasional pada tahun pelaporan. Dari laporan ekuitas dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 5.38
Rincian Perubahan Ekuitas
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Uraian Tahun 2019 Tahun 2018

1 2 3

EKUITAS AWAL 16.762.134.006,75 17.415.248.911,35

SURPLUS/DEFISIT-LO 18.649.271.351,68 29.008.310.727,77


DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR -  

-       Koreksi Nilai Persediaan - -

-       Selisih Revaluasi Aset Tetap - -

-       Koreksi Ekuitas Lainnya - 486.376.662,04

KEWAJIBAN UNTUK DIKONSOLIDASIKAN (18.364.874.417,00) (30.147.802.294,41)

EKUITAS AKHIR 17.046.530.941,43 16.762.134.006,75

5.4.1. Ekuitas Awal


Rp16.762.134.006,75 Rp17.415.248.911,35
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah ekuitas awal Tahun 2019 sebesar Rp16.762.134.006,75 bila
dibandingkan dengan periode Tahun 2018 terdapat penurunan sebesar
Rp653.114.904,60 atau 3,75%

5.4.2. Surplus/Defisit- LO
Rp18.649.271.351,68 Rp29.008.310.727,77
Tahun 2019 Tahun 2018

96
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Saldo surplus/defisit-LO pada akhir periode pelaporan TA 2019 senilai


Rp18.649.271.351,68 bila dibandingkan dengan periode TA 2018 mengalami
penurunan sebesar Rp10.359.039.376,09 atau 35,71%

5.4.3. Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar


Rp0,00 Rp486.376.662,04
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat dampak kumulatif perubahan kebijakan/kesalahan
mendasar TA 2019.

5.4.4. Kewajiban Untuk Dikonsolidasikan.


(Rp18.364.874.417,00) (Rp30.147.802.294,41)
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah kewajiban untuk dikonsolidasikan pada TA 2019 sebesar
(Rp18.364.874.417,00) bila dibandingkan dengan TA 2018 jumlah
kewajiban untuk dikonsolidasikan mengalami penurunan sebesar
Rp11.782.927.877,41 atau 39,08%

5.4.5. Ekuitas Akhir


Rp17.046.530.941,43 Rp16.762.134.006,75
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah ekuitas akhir pada TA 2019 sebesar Rp17.046.530.941,43 bila
dibandingkan dengan jumlah ekuitas akhir periode TA 2018 mengalami
kenaikan sebesar Rp284.396.934,68 atau 1,70%

5.5. PENJELASAN POS-POS NERACA


Penjelasan pos-pos neraca ini menguraikan secara singkat mengenai posisi
saldo-saldo rekening neraca yang disajikan dengan rincian secara detail dalam
daftar-daftar lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Laporan Keuangan ini dan pengungkapan informasi yang diharuskan oleh
kebijakan akuntansi pemerintahan daerah yang belum disajikan dalam
lembar muka laporan keuangan. Dalam penjelasan pos-pos neraca ini
diuraikan mengenai posisi neraca untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2019, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.39
Rincian Neraca
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019
Per 31 Desember Per 31 Desember Kenaikan /
No Uraian %
2019 2018 Penurunan
1 2 3 4 5 6
1 17,124,841,341 16,762,134, 362,707,334. (2.1
Aset .43 006.75 68 6)
2
78,310,400 78,310,400.
Kewajiban .00 - 00 100,00
3 17,046,530,941 16,762,134, 284,396,934. (1.7
Ekuitas .43 006.75 68 0)
4 Jumlah Kewajiban 17,124,841,341 16,762,134, 362,707,334. (2.
dan Ekuitas Dana .43 006.75 68 16)

97
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Dari uraian tabel diatas posisi neraca pada TA 2019 sebesar


Rp17.124.841.341,43 bila dibandingkan dengan posisi neraca pada TA 2018
sebesar Rp16.762.134.006,75 mengalami peningkatan sebesar
Rp362.707.334,68 atau 2,16% dengan rincian sebagai berikut:

5.5.1. Aset
Rp17.124.841.341,43 Rp16.762.134.006,75
Tahun 2019 Tahun 2018
Saldo aset per 31 Desember 2019 sebesar Rp17.124.841.341,43 disajikan
dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 5.40
Rincian Aset
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Per 31 Desember Per 31 Desember Kenaikan /


No Uraian %
2019 2018 Penurunan
1 2 3 4 5 6
4,077,856,16 4,269,810,17 (191,954,012.32 (4.5
1
Aset Lancar 5.43 7.75 ) 0)

2 Investasi jangka
panjang - - - -
859,170,05 570,324,20 50.6
3
Aset tetap 3.00 6.00 288,845,847.00 5

4
Dana Cadangan - - - -
12,187,815,123 11,921,999,62 2.2
5
Aset Lainnya .00 3.00 265,815,500.00 3
17,124,841,3 16,762,134, 362,707,334. 2.
Jumlah 41.43 006.75 68 16

Berdasarkan rincian pada tabel diatas saldo aset pada TA 2019 bila
dibandingkan dengan saldo TA 2018 mengalami peningkatan sebesar
Rp362.707.334,68 atau 2,16%

5.5.1.1. Aset Lancar


Rp4.077.856.165,43 Rp4.269.810.177,75
Tahun 2019 Tahun 2018
Aset lancar terdiri dari kas dan setara kas, dan aset selain kas yang
diharapkan segera dapat direalisasikan, dipakai atau dimiliki untuk dijual
kembali dalam waktu 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Saldo Aset Lancar
per tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp4.082.106.164,43 disajikan
sebagai berikut :
Tabel 5.41
Rincian Aset Lancar
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Per 31 Desember Kenaikan /


Uraian Per 31 Desember 2018 %
No 2019 Penurunan
1 2 3 4 5 6

1 Kas di Bendahara 19,599,0 100.


Penerimaan - 19,599,025.00 25.00 00

2 Kas di Bendahara
Pengeluaran - - - -

3
Kas di BLUD - - - -
4 Kas Lainnya - - -

98
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

5
Setara Kas - - - -

6
Investasi jangka pendek - - - -
14,204,170,95 13,748,057,236.0 (456,113,7 (3.
7
Piutang Pendapatan 8.00 0 22.00) 32)

8
Piutang Lainnya - - - -
(10,623,319,11 (10,359,435,208.2 259,633,9 (2.
9
Penyisihan Piutang 7.57) 5) 09.32 51)
Beban dibayar dimuka -
10
- - -
497,004,32 861,589,125.0 364,584,8 42.
11
Persediaan 5.00 0 00.00 32
4,077,856,16 4,269,810,177.7 187,704, 4.
Jumlah 5.43 5 012.32 40

5.5.1.1.1. Kas di Bendahara Penerimaan


Rp0,00 Rp19.599.025,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat Saldo Kas pada Bendahara Penerimaan Badan Pengelola
Pendapatan Daerah per 31 Desember 2019

5.5.1.1.2. Kas di Bendahara Pengeluaran


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat saldo Kas pada Bendahara Pengeluaran Badan Pengelola
Pendapatan Daerah per 31 Desember 2019

5.5.1.1.3. Kas di BLUD


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat saldo Kas di BLUD per 31 Desember 2019

5.5.1.1.4. Kas Lainnya


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat saldo Kas Lainnya per 31 Desember 2019

5.5.1.1.5. Setara Kas


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat saldo pada Kas setara Kas per 31 Desember 2019

5.5.1.1.6. Investasi Jangka Pendek


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat saldo Investasi Jangka Pendek per 31 Desember 2019

5.5.1.1.7. Piutang Pendapatan

99
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Rp14.204.170.958,00 Rp13.748.057.236,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Saldo Piutang Pendapatan per 31 Desember 2019 sebesar
Rp14.204.170.958,00 berasal dari Piutang Pendapatan Pajak Daerah.

5.5.1.1.7.1. Piutang Pajak Daerah


Rp14.204.170.958,00 Rp13.748.057.236,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Saldo piutang pajak daerah per 31 Desember 2019 sebesar
Rp14.204.170.958,00 dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 5.42
Rincian Piutang Pajak Daerah
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Jenis Piutang Pajak Kenaikan/


No Per 31 Desember 2019 Per 31 Desember 2018 %
Daerah Penurunan
1 2 4 3 5 (3-4) 6
1 Pajak Hotel 3,730,000.00 7,220,000.00 3,490,000.00 48.34

2 Pajak Restoran 8,250,000.00 12,050,000.00 3,800,000.00 31.54

3 Pajak Hiburan 1,310,040.00 2,510,040.00 1,200,000.00 47.81

4 Pajak Reklame 9,775,000.00 9,775,000.00 - -

5 Pajak Air Tanah 19,196,594.00 11,969,377.00 (7,227,217.00) (60.38)

6 Pajak PBB P2 12,820,460,010.00 12,271,717,074.00 (548,742,936.00) (4.47)

7 Pajak BPHTB 223,438,925.00 289,117,873.00 65,678,948.00 22.72


Pajak Penerangan
8 Jalan 1,118,010,389.00 1,143,697,872.00 25,687,483.00 2.25

Jumlah 14,204,170,958.00 13,748,057,236.00 (456,113,722.00) (3.32)

5.5.1.1.7.1.1. Piutang Pajak Hotel


Rp3.730.000,00 Rp7.220.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Saldo piutang pajak hotel per 31 Desember 2019 sebesar Rp3.730.000,00
dengan uraian sebagai berikut :
1. Hotel Grands Labura sebesar Rp1.230.000,00
2. Hotel Rencong sebesar Rp1.000.000,00
3. Hotel Aek Kanopan sebesar Rp1.500.000,00

5.5.1.1.7.1.2. Piutang Pajak Restoran


Rp8.250.000,00 Rp12.050.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Saldo piutang pajak restoran per 31 Desember 2019 sebesar Rp8.250.000,00
dengan uraian sebagai berikut :
1. CFC Kampung Pajak sebesar Rp7.800.000,00
2. RM Lubuak Sinar Padang sebesar Rp450.000,00

5.5.1.1.7.1.3. Piutang Pajak Hiburan


Rp1.310.040,00 Rp2.510.040,00

100
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Tahun 2019 Tahun 2018


Saldo piutang pajak hiburanper 31 Desember 2019 sebesar Rp1.310.040,00
dengan uraian sebagai berikut :
1. Water Park Rindi Wijaya sebesar Rp400.000,00
2. Karaoke Grands Labura sebesar Rp200.000,00
3. Karaoke Dragon Net sebesar Rp500.000,00
4. Big Boy Gym sebesar Rp200.000,00
5. Saldo 2017 sebesar Rp10.040,00

5.5.1.1.7.1.4. Piutang Pajak Reklame


Rp9.775.000,00 Rp9.775.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Saldo piutang pajak reklame per 31 Desember 2019 sebesar Rp9.775.000,00
berasal dari Wajib Pajak PT Telkomsel

5.5.1.1.7.1.5. Piutang Pajak Air Tanah


Rp19.196.594,00 Rp11.969.377,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Saldo piutang pajak air tanah per 31 Desember 2019 sebesar
Rp19.196.594,00 dengan rincian sebagai berikut :
1. SPBU Sei Raja Pinang Lombang sebesar Rp1.244.104,00
2. SPBU Aek Kota Batu sebesar Rp2.509.528,00
3. SPBU Gunung Melayu sebesar Rp927.748,00
4. PT Maja Agung Latexindo sebesar Rp261.980,00
5. PT Grahadura Leidong Prima sebesar Rp7.569.072,00
6. PT Torganda sebesar Rp1.783.940,00
7. PTPN III Merbau Selatan sebesar Rp798.044,00
8. RSU Avicena sebesar Rp2.297.760,00
9. PT Leidong West Indonesia sebesar Rp404.418,00
10. PT Smart Brussel sebesar Rp1.400.000,00

5.5.1.1.7.1.6. Piutang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan


Rp12.820.460.010,00 Rp12.271.717.074,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Saldo piutang pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan per 31
Desember 2019 sebesar Rp12.820.460.010,00 dengan rincian sebagai
berikut :
Tabel 5.43
Rincian Piutang Pajak Bumi dan Bangunan P2
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Realisasi Tahun 2019 Saldo Piutang Per


Ketetapan Piutang
Tahun 31 Desember
(Rp)
Pokok (Rp) Denda (Rp) Jumlah (Rp) 2019
1 2 3 4 5 6

2012 2,930,819,810 59,925,655 24,988,130 84,913,785 2,870,894,155

4,326, 4,298,052
2013 561,855 28,509,198 10,214,642 38,723,840 ,657

999, 988,44
2014 680,108 11,237,961 4,195,787 15,433,748 2,147

101
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

1,627, 1,613,755
2015 497,468 13,741,498 4,803,591 18,545,089 ,970

878, 839,29
2016 798,766 39,505,511 7,219,758 46,725,269 3,255

725, 643,06
2017 755,819 82,688,115 7,570,671 90,258,786 7,704

782, 665,73
2018 603,248 116,871,365 6,834,861 123,706,226 1,883

7,579, 6, 6,6 901,22


2019 381,796 678,159,557 4,335,480 82,495,037 2,239
19,851,098, 7,030,6 70 7,100, 12,820,460,0
TOTAL 870 38,860 ,162,920 801,780 10

5.5.1.1.7.1.7. Piutang Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
Rp223.438.925,00 Rp289.117.873,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Saldo piutang pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan(BPHTB)
per 31 Desember 2019 sebesar Rp223.438.925,00, bila dibandingkan
dengan saldo piutang BPHTB TA 2018 mengalami penurunan sebesar
Rp65.678.948,00 atau 22,72%dengan rincian pada lampiran Laporan
Keuangan ini.

5.5.1.1.8. Piutang Lainnya


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak Terdapat Saldo Piutang Lainnya per 31 Desember 2019

5.5.1.1.9. Penyisihan Piutang


(Rp10.623.319.117,57) (Rp10.359.435.208,25)
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah penyisihan piutang per 31 Desember 2019 sebesar
(Rp10.623.319.117,57) dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 5.44
Rincian Penyisihan Piutang
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Sisa Saldo Piutang Saldo Piutang per Penyisihan Tahun Jumlah Penyisihan
No Jenis Piutang
Tahun 2018 31 Desember 2019 2018 s/d Tahun 2019
1 2 3 4 5 6
Pajak Hotel 2018 7,220,000.00 - 178,600.00 750,000.00
1
Pajak Hotel 2019 - 2,230,000.00 - 11,150.00
Pajak Restoran
12,050,000.00 - 60,250.00 3,900,000.00
2018
2
Pajak Restoran
- 450,000.00 - 2,250.00
2019
Pajak Hiburan
10,040.00 - 10,040.00 10,040.00
2017
Pajak Hiburan
3 2,500,000.00 - 12,800.00 350,000.00
2018
Pajak Hiburan
- 600,000.00 - 3,000.00
2019
Pajak Reklame
4 9,775,000.00 - 9,775,000.00 9,775,000.00
2017
Pajak Air Tanah
4,681,380.00 - 4,821,380.00 4,681,380.00
2017
Pajak Air Tanah
5 7,287,997.00 - 29,439.99 700,000.00
2018
Pajak Air Tanah
- 13,115,214.00 - 65,576.07
2019

102
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

6 PBB P2 TA 2012 2,930,819,810.00 - 2,930,819,810.00 2,870,894,155.00

7 PBB P2 TA 2013 4,326,561,855.00 - 4,326,561,855.00 4,298,052,657.00

8 PBB P2 TA 2014 999,680,108.00 - 999,680,108.00 988,442,147.00

9 PBB P2 TA 2015 1,627,497,468.00 - 1,627,497,468.00 1,613,755,970.00

10 PBB P2 TA 2016 878,798,766.00 - 439,399,382.60 419,646,627.50

11 PBB P2 TA 2017 725,755,819.00 - 15,237,857.20 321,533,852.00

12 PBB P2 TA 2018 782,603,248.00 - 3,628,779.10 66,573,188.30

13 PBB P2 TA 2019 - 901,222,239.00 - 4,506,111.20

14 BPHTB 2017 2,914,200.00 - 291,420.00 2,914,200.00

15 BPHTB 2018 286,203,673.00 - 1,431,018.37 15,807,262.50

16 BPHTB 2019 - 188,910,200.00 - 944,551.00


Pajak Penerangan
17 -
Jalan 1,143,697,872.00 1,118,010,389.00 -

TOTAL 13,748,057,236.00 2,224,538,042.00 10,359,435,208.25 10,623,319,117.57

5.5.1.1.10. Beban di Bayar Dimuka


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat saldo beban dibayar dimuka merupakan pengeluaran biaya
Tahun Anggaran 2019.

5.5.1.1.11. Persediaan
Rp497.004.325,00 Rp861.589.125,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Saldo Persediaan pada Badan Pengelola Pendapatan Daerah per 31
Desember 2019 sebesar Rp497.004.325,00 merupakan saldo persediaan
barang pakai habis, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 5.45
Rincian Persediaan
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Mutasi
No Uraian Saldo Awal Saldo Akhir
Tambah Kurang
1 2 3 4 5 6

1 Alat Tulis Kantor 29,844,000.00 190,351,300.00 205,823,600.00 14,371,700.00

2 Barang Cetakan 823,795,500.00 717,462,000.00 1,063,543,000.00 477,714,500.00

Materai dan Benda 3,520,700.0


3 Pos Lainnya - 0 3,520,700.00 -
Peralatan Kebersihan 557,00 10,936,300.0 30,000.
4 dan Bahan Pembersih 0.00 0 11,463,300.00 00
Alat Listrik dan 7,392,62 28,357,500.0 4,888,125.
5 Elektronik 5.00 0 30,862,000.00 00
861,589,1 950,627,800. 497,004,325.
Jumlah 25.00 00 1,315,212,600.00 00

5.5.1.2. Investasi Jangka Panjang


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2019
Tidak terdapat Saldo Investasi Jangka Panjang per 31 Desember 2019.

103
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

5.5.1.2.1. Investasi Jangka Panjang Non Permanen.


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat saldo Investasi Jangka Panjang Non Permanen per 31
Desember 2019.

5.5.1.2.2. Investasi Jangka Panjang Permanen.


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat saldo Investasi Jangka Panjang Permanen per 31 Desember
2019.

5.5.1.3. Aset Tetap


Rp859.170.053,00 Rp570.324.206,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah Saldo Aset Tetap yang dimiliki Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Kabupaten Labuhanbatu Utara per 31 Desember 2019 sebesar
Rp869.170.053,00 dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 5.46
Mutasi Aset Tetap
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

N Saldo Awal per 31 Mutasi Tahun 2019 Saldo Akhir per 31


Uraian
o Desember 2018 Desember 2019
Penambahan Pengurangan
1 2 3 4 5 6

1 Tanah - - - -
Peralatan dan 4,103,920,84 265,815,500.0 4,398,512,143.
2 Mesin 3.00 560,406,800.00 0 00

Gedung dan
3 Bangunan - - - -

Jalan, Irigasi dan


4 Jaringan - - - -
4,750,000 4,750,000.0
5 Aset Tetap Lainnya .00 - 0 -

Konstruksi Dalam
6 Pengerjaan - - - -
Akumulasi (3,538,346,637 (2,764,410,300.0 (3,539,342,090.
7 Penyusutan .00) (2,765,405,753.00) 0) 00)
570,324,206 (2,204,998,953.00 (2,493,844,800.0 859,170,053
Jumlah .00 ) 0) .00

Berdasarkan tabel diatas jumlah saldo aset tetap pada TA 2019 bila
dibandingkan dengan saldo aset TA 2018 mengalami peningkatan sebesar
Rp288.845.847,00 atau 50,65%.

5.5.1.3.1. Tanah
Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat saldo aset tetap tanah per 31 Desember 2019.

5.5.1.3.2. Peralatan dan Mesin.

104
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Rp4.398.512.143,00 Rp4.103.920.843,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah Saldo Aset Tetap Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2019
sebesar Rp4.398.512.143,00 dengan uraian mutasi sebagai berikut :
Saldo Awal Rp4.103.920.843,00
Mutasi Tambah
- Belanja Modal Rp555.656.800,00
- Hasil Koreksi Rp4.750.000,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp560.406.800,00
Mutasi Kurang
- Hasil Koreksi Rp265.815.500,00
Jumlah Mutas Kurang Rp265.815.500,00
Saldo Akhir Rp4.398.512.143,00
Rincian atas mutasi aset tetap peralatan dan mesin berdasarkan jenisnya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 5.47
Mutasi Aset Tetap Peralatan dan Mesin
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Saldo Awal per 31 Mutasi Tahun 2019 Saldo Akhir per 31


No Uraian
Desember 2018 Penambahan Pengurangan Desember 2019
1 2 3 4 5 6

Alat-alat Angkutan Darat 1,056,560,443. 1,056,560,443.0


1 Bermotor 00 - - 0
215,700,000. 6,000,000 221,700,000.0
2 Alat Ukur 00 .00 - 0
269,216,000. 55,400,000 4,300,000.0 320,316,000.0
3 Alat Rumah Tangga 00 .00 0 0
917,567,300. 77,000,000 216,285,500. 778,281,800.0
4 Alat Kantor 00 .00 00 0
1,198,520,600. 402,756,80 34,010,000. 1,567,267,400.0
5 Komputer 00 0.00 00 0
Meja dan Kursi Kerja 77,976,500. 14,500,000 1,520,000.0 90,956,500.0
6 /Rapat Pejabat 00 .00 0 0

326,350,000. 9,700,000.0 316,650,000.0


7 Alat Studio 00 - 0 0

12,730,000. 12,730,000.0
8 Alat Komunikasi 00 - - 0

15,000,000. 15,000,000.0
9 Unit-Unit Laboratorium 00 - - 0

Alat Laboratorium Fisi- 14,300,000. 14,300,000.0


10 ka Nuklir/ Elektronika 00 - - 0

11 Peralatan Olahraga - 4,750,000.00 - 4,750,000.00

Jumlah 4,103,920,843.00 560,406,800.00 265,815,500.00 4,398,512,143.00

Berdasarkan tabel diatas saldo aset tetap peralatan dan mesin TA 2019 bila
dibandingkan dengan saldo TA 2018 mengalami peningkatan sebesar
Rp294.591.300,00 atau 7,18% diuraikan menurut jenisnya dengan rincian
mutasi sebagai berikut :

5.5.1.3.2.1. Alat-alat Angkutan Darat Bermotor.


Rp1.056.560.443,00 Rp1.056.560.443,00
Tahun 2019 Tahun 2018

105
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Jumlah saldo aset tetap alat-alat angkutan per 31 Desember 2019sebesar


Rp1.056.560.443,00 dengan uraian sebagai berikut :
Saldo Awal Rp1.056.560.443,00
Mutasi Tambah
- Penyerahan dari pihak lain Rp0,00
- Belanja Modal Rp0,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp0,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp0,00
Saldo Akhir Rp1.056.560.443,00
Rincian saldo aset alat-alat angkutan darat bermotor berdasarkan jenisnya
dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 5.48
Mutasi Aset Tetap Alat-alat Angkutan Darat Bermotor
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Jenis Aset Tetap Alat Saldo Awal per 31 Mutasi Tahun 2019 Saldo Akhir per 31
No
Angkutan Darat Bermotor Desember 2018 Penambahan Pengurangan Desember 2019
1 2 3 4 5 6

Kendaraan Dinas Bermotor 245,000,000 245,000,000.0


1 Perorangan .00 - - 0

Kendaraan Bermotor 160,000,000 160,000,000.0


2 Penumpang .00 - - 0

Kendaraan Bermotor 166,380,000 166,380,000.0


3 Angkutan Barang .00 - - 0

Kendaraan Bermotor Roda 485,180,443 485,180,443.0


4 Dua .00 - - 0

1,056,560,44 1,056,560,443.
Jumlah 3.00 - - 00

Saldo aset alat-alat angkutan Darat Bermotor TA 2019 bila dibandingkan


dengan saldo TA 2018 tidak mengalami perubahan.

5.5.1.3.2.1.1. Kenderaan Dinas Bermotor Perorangan.


Rp245.000.000,00 Rp245.000.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset tetap kenderaan dinas bermotor perorangan per 31
Desember 2019 sebesar Rp245.000.000,00 dengan uraian sebagai berikut.
Saldo Awal Rp245.000.000,00
Mutasi Tambah Rp0,00
Mutasi Kurang Rp0,00
Saldo Akhir Rp245.000.000,00

5.5.1.3.2.1.2. Kenderaan Bermotor Penumpang.


Rp160.000.000,00 Rp160.000.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset tetap kenderaan bermotor penumpang per 31 Desember
2019 sebesar Rp160.000.000,00 dengan uraian sebagai berikut.
Saldo Awal Rp160.000.000,00
106
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Mutasi Tambah Rp0,00


Mutasi Kurang Rp0,00
Saldo Akhir Rp160.000.000,00

5.5.1.3.2.1.3. Kenderaan Bermotor Angkutan Barang.


Rp166.380.000,00 Rp166.380.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset tetap kenderaan bermotor angkutan barang per 31
Desember 2019 sebesar Rp166.380.000,00 dengan uraian sebagai berikut.
Saldo Awal Rp166.380.000,00
Mutasi Tambah Rp0,00
Mutasi Kurang Rp0,00
Saldo Akhir Rp166.380.000,00

5.5.1.3.2.1.4. Kenderaan Bermotor Roda Dua.


Rp485.180.443,00 Rp485.180.443,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset tetap kenderaan bermotor roda dua per 31 Desember
2019 sebesar Rp485.180.443,00 dengan uraian sebagai berikut.
Saldo Awal Rp485.180.443,00
Mutasi Tambah Rp0,00
Mutasi Kurang Rp0,00
Saldo Akhir Rp485.180.443,00

5.5.1.3.2.2. Alat Ukur


Rp221.700.000,00 Rp215.700.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset tetap alat ukur per 31 Desember 2019 sebesar
Rp221.700.000,00 dengan uraian sebagai berikut :
Saldo Awal Rp215.7000.000,00
Mutasi Tambah
- Belanja Modal Rp6.000.000,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp6.000.000,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp0,00
Saldo Akhir Rp221.700.000,00
Saldo aset alat ukur berupa alat ukur universal dibandingkan dengan
realisasi TA 2018 mengalami peningkatan sebesar Rp6.000.000,00 atau
2,78% berupa alat pengukur laser digital merek Kapro.

5.5.1.3.2.3. Alat Rumah Tangga


Rp320.316.000,00 Rp269.216.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018

107
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Jumlah saldo aset tetap alat rumah tangga per 31 Desember 2019 sebesar
Rp320.316.000,00 dengan uraian sebagai berikut :
Saldo Awal Rp250.666.000,00
Mutasi Tambah
- Belanja Modal Rp55.400.000,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp55.400.000,00
Mutasi Kurang
- Hasil Koreksi Rp4.300.000,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp4.300.000,00
Saldo Akhir Rp320.316.000,00
Rincian saldo aset alat rumah tangga TA 2019 berdasarkan jenisnya dengan
uraian sebagai berikut :
Tabel 5.49
Mutasi Aset Tetap Alat Rumah Tangga
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Mutasi Tahun 2019


Jenis Aset Tetap Alat Saldo Awal per 31 Saldo Akhir per 31
No
Rumah Tangga Desember 2018 Desember 2019
Penambahan Pengurangan
1 2 3 4 5 6
60,075,000. 9,500,000 4,300,000.0 65,275,000.0
1 Meubelair 00 .00 0 0
72,981,000. 39,600,000 112,581,000.0
2 Alat Pendingin 00 .00 - 0
Alat Rumah Tanggal 120,960,000. 6,300,000 127,260,000.0
3 Lainnya (Home Use) 00 .00 - 0

Alat Pemadam 15,200,000. 15,200,000.0


4 Kebakaran 00 - - 0
269,216,000. 55,400,000 4,300,000.0 320,316,000.0
Jumlah 00 .00 0 0

Saldo aset alat rumah tangga TA 2019 bila dibandingkan dengan Saldo TA
2018 mengalami kenaikan sebesar Rp51.100.000,00 atau 18,98%.

5.5.1.3.2.3.1. Meubelair.
Rp65.275.000,00 Rp60.075.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset tetap meubelair per 31 Desember 2019 sebesar
Rp60.075.000,00 dengan rincian mutasi sebagai berikut.
Saldo Awal Rp60.075.000,00
Mutasi Tambah
- Belanja Modal Rp9.500.000,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp9.500.000,00
Mutasi Kurang
- Hasil Koreksi Rp4.300.000,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp4.300.000,00
Saldo Akhir Rp65.275.000,0
Saldo aset tetap meubelair per 31 Desember 2019 bila dibandingkan dengan
Saldo TA 2018 mengalami kenaikan sebesar Rp5.200.000,00 atau 8,66%.

108
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

5.5.1.3.2.3.2. Alat Pendingin.


Rp112.581.000,00 Rp72.981.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset tetap alat pendingin per 31 Desember 2019 sebesar
Rp112.581.000,00dengan rincian mutasi sebagai berikut.
Saldo Awal Rp72.981.000,00
Mutasi Tambah
- Belanja Modal Rp39.600.000,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp39.600.000,00
Mutasi Kurang
Jumlah Mutasi Kurang Rp0,00
Saldo Akhir Rp112.581.000,00
Saldo aset tetap alat pendingin per 31 Desember 2019 bila dibandingkan
dengan saldo pada TA 2018 mengalami kenaikan sebesar Rp39.600.000,00
atau 54,26%

5.5.1.3.2.3.3. Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use).


Rp127.260.000,00 Rp120.960.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018

Jumlah saldo aset tetap alat rumah tangga lainnya (home use) per 31
Desember 2019 sebesar Rp127.260.000,00 dengan rincian mutasi sebagai
berikut.
Saldo Awal Rp120.960.000,00
Mutasi Tambah
- Belanja Modal Rp6.300.000,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp6.300.000,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp0,00
Saldo Akhir Rp127.260.000,0
Saldo aset alat rumah tangga lainnya (home use) per 31 Desember 2019 bila
dibandingkan dengan saldo TA 2018 mengalami kenaikan sebesar
Rp6.300.000,00 atau 5,21%.

5.5.1.3.2.3.4. Alat Pemadam Kebakaran.


Rp15.200.000,00 Rp15.200.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset tetap alat pemadam kebakaran per 31 Desember 2019
sebesar Rp15.200.000,00 dengan rincian mutasi sebagai berikut.
Saldo Awal Rp15.200.000,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp0,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp0,00
Saldo Akhir Rp15.200.000,00

109
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

5.5.1.3.2.4. Alat Kantor.


Rp778.281.800,00 Rp917.567.300,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset tetapalat kantor per 31 Desember 2019 sebesar
Rp778.281.800,00 dengan rincian mutasi sebagai berikut.
Saldo Awal Rp917.567.300,00
Mutasi Tambah
- Belanja Modal Rp77.000.000,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp77.000.000,00
Mutasi Kurang
- Hasil Koreksi Rp216.285.500,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp216.285.500,00
Saldo Akhir Rp778.281.800,0
Rincian saldo aset tetap alat kantor TA 2019 berdasarkan jenisnya dengan
uraian sebagai berikut :
Tabel 5.50
Mutasi Aset Tetap Alat Kantor
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Mutasi Tahun 2019


Jenis Aset Tetap Alat Saldo Awal per 31 Saldo Akhir per 31
No
Kantor Desember 2018 Desember 2019
Penambahan Pengurangan
1 2 3 4 5 6

8,135,000 1,650,000.
1 Mesin Tik .00 - 6,485,000.00 00

14,950,000 14,950,000.
2 Mesin Hitung/Jumlah .00 - - 00
Alat Reproduksi/ 161,200,000 77,000,000 84,500,000.0 153,700,000
3 Pengganda .00 .00 0 .00

Alat Penyimpanan 203,968,000 202,457,500


4 Perlengkapan Kantor .00 - 1,510,500.00 .00

529,314,300 123,790,000.0 405,524,300


5 Alat Kantor Lainnya .00 - 0 .00
917,567,300 77,000,000. 778,281,800.
Jumlah .00 00 216,285,500.00 00

Berdasarkan tabel diatas saldo aset tetap alat kantor per 31 Desember 2019
bila dibandingkan dengan saldo TA 2018 mengalami penurunan sebesar
Rp139.285.500,00 atau 15,18%

5.5.1.3.2.4.1. Mesin Tik.


Rp1.650.000,00 Rp8.135.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset tetap mesin tikper 31 Desember 2019 sebesar
Rp1.650.000,00 dengan rincian mutasi aset sebagai berikut :
Saldo Awal Rp8.135.000,00
Mutasi Tambah Rp0.00
Mutasi Kurang
- Hasil Koreksi Rp6.485.000,00

110
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Jumlah Mutasi Kurang Rp6.485.000,00


Saldo Akhir Rp1.650.000,00
Saldo aset tetap alat kantor mesin tik per 31 Desember 2019 bila
dibandingkan dengan saldo TA 2018 mengalami penurunan sebesar
Rp6.485.000,00 atau 79,72%

5.5.1.3.2.4.2. Mesin Hitung/Jumlah.


Rp14.950.000,00 Rp14.950.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset tetap mesin hitung/jumlah per 31 Desember 2019
sebesar Rp14.950.000,00 dengan rincian mutasi aset sebagai berikut :
Saldo Awal Rp14.950.000,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp0,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp0,00
Saldo Akhir Rp14.950.000,00

5.5.1.3.2.4.3. Alat Reproduksi/Pengganda.


Rp153.700.000,00 Rp161.200.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset tetap alat reproduksi/pengganda per 31 Desember 2019
sebesar Rp153.700.000,00 dengan rincian mutasi aset sebagai berikut :
Saldo Awal Rp161.200.000,00
Mutasi Tambah
- Belanja Modal Rp77.000.000,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp77.000.000,00
Mutasi Kurang
- Hasil Koreksi Rp84.500.000,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp84.500.000,00
Saldo Akhir Rp153.700.000,00
Saldo aset tetap alat kantor alat reproduksi/pengganda per 31 Desember
2019 bila dibandingkan dengan saldo TA 2018 mengalami penurunan
sebesar Rp7.500.000,00 atau 4,65%

5.5.1.3.2.4.4. Alat Penyimpanan Perlengkapan Kantor.


Rp202.457.500,00 Rp203.968.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset tetap alat penyimpanan perlengkapan kantor per 31
Desember 2019 sebesar Rp203.968.000,00 dengan rincian mutasi aset
sebagai berikut :
Saldo Awal Rp195.218.000,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp0,00
Mutasi Kurang
- Hasil Koreksi Rp1.510.500,000

111
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Jumlah Mutasi Kurang Rp1.510.500,00


Saldo Akhir Rp203.968.000,00
Saldo aset tetap alat penyimpanan perlengkapan kantor per 31 Desember
2019 bila dibandingkan dengan saldo TA 2018 mengalami penurunan
sebesar Rp1.510.500,00 atau 0,74%

5.5.1.3.2.4.5. Alat Kantor Lainnya.


Rp405.524.300,00 Rp529.314.300,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset alat kantor lainnya per 31 Desember 2019 sebesar
Rp529.313.300,00 dengan rincian mutasi aset sebagai berikut :
Saldo Awal Rp529.314.300,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp0,00
Mutasi Kurang
- Hasil Koreksi Rp123.790.000,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp123.790.000,00
Saldo Akhir Rp405.524.300,00
Saldo aset tetap alat kantor lainnya per 31 Desember 2019 bila
dibandingkan dengan saldo TA 2018 mengalami penurunan sebesar
Rp123.790.000,00 atau 23,39%

5.5.1.3.2.5. Komputer.
Rp1.567.267.400,00 Rp1.198.520.600,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset tetap Komputer per 31 Desember 2019 sebesar
Rp1.567.267.400,00 dengan rincian mutasi sebagai berikut :
Saldo Awal Rp1.198.520.600,00
Mutasi Tambah
- Belanja Modal Rp402.756.800.00
Jumlah Mutasi Tambah Rp402.756.800,00
Mutasi Kurang
- Jurnal Koreksi Rp34.010.000,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp34.010.000,00
Saldo Akhir Rp1.567.267.400,00
Saldo aset tetap Komputer per 31 Desember 2019 dengan rincian mutasi
pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.51
Mutasi Aset Tetap Komputer
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Jenis Aset Tetap Saldo Awal per 31 Mutasi Tahun 2019 Saldo Akhir per 31
No
Komputer Desember 2018 Desember 2019
Penambahan Pengurangan
1 1 2 3 4 5

1 Personal Komputer 262,414,900.00 38,800,000.00 25,800,000.00 275,414,900.00

112
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Peralatan Mini
2 Komputer 70,031,700.00 - - 70,031,700.00
Peralatan Personal 334,994,000.0 164,276,000.0 491,060,000.
3 Komputer 0 0 8,210,000.00 00

4 Peralatan Jaringan 531,080,000.00 199,680,800.00 - 730,760,800.00


1,198,520,600.0 402,756,800.0 1,567,267,400.
Jumlah 0 0 34,010,000.00 00

Berdasarkan tabel diatas saldo aset tetap komputer per 31 Desember 2019
bila dibandingkan dengan saldo TA 2018 mengalami peningkatan sebesar
Rp368.746.800,00 atau30,77%

5.5.1.3.2.5.1. Personal Komputer.


Rp275.414.900,00 Rp262.414.900,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah Saldo aset personal komputer per 31 Desember 2019 sebesar
Rp275.414.900,00 dengan rincian mutasi aset sebagai berikut :
Saldo Awal Rp262.414.900,00
Mutasi Tambah
- Belanja Modal Rp38.800.000,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp38.800.000,00
Mutasi Kurang
- Hasil Koreksi Rp25.800.000,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp25.800.000,00
Saldo Akhir Rp275.414.900,00
Bila dibandingkan dengan TA 2018 saldo aset tetap komputer TA 2019
mengalami kenaikan sebesar Rp13.000.000,00 atau 4,95%.

5.5.1.3.2.5.2. Peralatan Mini Komputer.


Rp70.031.700,00 Rp70.031.700,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah Saldo aset tetap peralatan mini komputer per 31 Desember 2019
sebesar Rp70.031.700,00 dengan rincian mutasi aset sebagai berikut :
Saldo Awal Rp70.031.700,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp0,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp0,00
Saldo Akhir Rp70.031.700,00

5.5.1.3.2.5.3. Peralatan Personal Komputer.


Rp491.060.000,00 Rp334.994.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah Saldo aset tetap peralatan personal komputer per 31 Desember
2019 sebesar Rp491.060.000,00 dengan rincian mutasi aset sebagai
berikut :
Saldo Awal Rp334.994.000,00
Mutasi Tambah

113
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

- Belanja Modal Rp164.276.000,00


Jumlah Mutasi Tambah Rp164.276.000,00
Mutasi Kurang
- Jurnal Koreksi Rp8.210.000,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp8.210.000,00
Saldo Akhir Rp491.060.000,00
Bila dibandingkan dengan TA 2018 saldo aset tetap peralatan personal
komputer pada TA 2019 mengalami kenaikan sebesar Rp156.066.000,00
atau 46,59%.

5.5.1.3.2.5.4. Peralatan Jaringan


Rp730.760.800,00 Rp531.080.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah Saldo aset tetap peralatan jaringan per 31 Desember 2019 sebesar
Rp730.760.800,00 dengan rincian mutasi aset sebagai berikut :
Saldo Awal Rp531.080.000,00
Mutasi Tambah
- Belanja Jaringan Rp199.680.800,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp199.680.800,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp0,00
Saldo Akhir Rp730.760.800,00
Bila dibandingkan dengan TA 2018 saldo aset tetap peralatan jaringan TA
2019 mengalami kenaikan sebesar Rp199.680.800,00 atau 37,60%.

5.4.1.3.2.6. Meja dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat.


Rp90.956.500,00 Rp77.976.500,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset tetap meja dan kursi kerja/rapat pejabat per 31
Desember 2019 sebesar Rp90.956.500,00 dengan rincian mutasi sebagai
berikut :
Saldo Awal Rp77.976.500,00
Mutasi Tambah
- Belanja Modal Rp14.500.000,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp14.500.000,00
Mutasi Kurang
- Hasil Koreksi Rp1.520.000,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp1.520.000,00
Saldo Akhir Rp90.956.500,00
Saldo aset tetap meja dan kursi kerja/rapat pejabat per 31 Desember 2019
dengan rincian mutasi pada tabel dibawah ini :

114
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Tabel 5.52
Mutasi Aset Tetap Meja dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Jenis Aset Tetap Meja Mutasi Tahun 2019


Saldo Awal per 31 Saldo Akhir per 31
No dan Kursi Kerja/
Desember 2018 Desember 2019
Rapat Pejabat Penambahan Pengurangan
1 2 3 4 5 6

1 Meja Kerja Pejabat 59,660,000.00 14,500,000.00 1,520,000.00 72,640,000.00

2 Kursi kerja Pejabat 16,316,500.00 - - 16,316,500.00

Lemari dan Arsip 2,000,00 2,000,000.


3 Pejabat 0.00 - - 00

77,976,50 14,500,00 1,520,000.0 90,956,500.


Jumlah 0.00 0.00 0 00

Bila dibandingkan dengan TA 2018 saldo aset meja dan kursi kerja/rapat
pejabat pada TA 2019 mengalami kenaikan sebesar Rp12,980,000.00 atau
16,65%.

5.4.1.3.2.6.1. Meja Kerja Pejabat.


Rp72.640.000,00 Rp59.660.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset tetap meja kerja pejabat per 31 Desember 2019 sebesar
Rp72.640.000,00 dengan rincian mutasi sebagai berikut :
Saldo Awal Rp59.660.000,00
Mutasi Tambah
- Belanja Modal Rp14.500.000,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp14.500.000,00
Mutasi Kurang
- Hasil Koreksi Rp1.520.000,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp1.520.000,00
Saldo Akhir Rp72.640.000,00
Bila dibandingkan dengan TA 2018 saldo aset tetap meja kerja pejabat TA
2019 mengalami kenaikan sebesar Rp12,980,000.00 atau 21,76%.

5.4.1.3.2.6.2. Kursi Kerja Pejabat.


Rp16.316.500,00 Rp16.316.500,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset tetap kursi kerja pejabat per 31 Desember 2019 sebesar
Rp16.316.500,00 dengan rincian mutasi sebagai berikut :
Saldo Awal Rp16.316.500,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp0,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp0,00
Saldo Akhir Rp16.316.500,00

5.4.1.3.2.6.3. Lemari dan Arsip Pejabat.


Rp2.000.000,00 Rp2.000.000,00

115
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Tahun 2019 Tahun 2018


Jumlah saldo aset tetap lemari dan arsip pejabat per 31 Desember 2019
sebesar Rp2.000.000,00 dengan rincian mutasi sebagai berikut :
Saldo Awal Rp2.000.000,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp0,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp0,00
Saldo Akhir Rp2.000.000,00

5.5.1.3.2.7. Alat Studio.


Rp316.650.000,00 Rp.326.350.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018

Jumlah saldo aset tetap alat studio per 31 Desember 2019 sebesar
Rp316.650.000,00 dengan uraian mutasi sebagai berikut :
Saldo Awal Rp326.350.000,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp0,00
Mutasi Kurang
- Hasil Koreksi Rp9.700.000,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp9.700.000,00
Saldo Akhir Rp316.650.000,00
Saldo aset tetap alat studio TA 2019 dirincikan berdasarkan jenisnya
sebagai berikut:

Tabel 5.53
Mutasi Aset Tetap Alat Studio
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Mutasi Tahun 2019


Jenis Aset Tetap Alat Saldo Awal per 31 Saldo Akhir per 31
No
Studio Desember 2018 Desember 2019
Penambahan Pengurangan
1 2 3 4 5 6

1 Peralatan Studio Visual 204,900,000.00 - 9,700,000.00 195,200,000.00

Peralatan Studio dan 33,450,00 33,450,000.


2 Film 0.00 - - 00

Peralatan Pemetaan 88,000,00 88,000,000.


3 Ukur 0.00 - - 00

326,350,00 9,700,000 316,650,000.


Jumlah 0.00 - .00 00

Bila dibandingkan dengan TA 2018 saldo aset tetap alat studio TA 2019
mengalami penurunan sebesar Rp9,700,000.00 atau 2,97%.

5.4.1.3.2.7.1. Peralatan Studio Visual


Rp195.200.000,00 Rp204.900.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset tetap peralatan studio visual per 31 Desember 2019
sebesar Rp195.200.000,00 dengan uraian mutasi sebagai berikut :
Saldo Awal Rp204.900.000,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp0,00
116
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Mutasi Kurang
- Hasil Koreksi Rp9.700.000,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp9.700.000,00
Saldo Akhir Rp195.200.000,00
Bila dibandingkan dengan TA 2018 saldo aset tetap peralatan studio visual
TA 2019 mengalami penurunan sebesar Rp9,700,000.00 atau 4,73%.

5.5.1.3.2.7.2. Peralatan Studio dan Film


Rp33.450.000,00 Rp33.450.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset tetap peralatan studio dan film per 31 Desember 2019
sebesar Rp33.450.000,00 dengan uraian mutasi sebagai berikut :
Saldo Awal Rp33.450.000,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp0,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp0,00
Saldo Akhir Rp33.450.000,00

5.5.1.3.2.7.3. Peralatan Pemetaan Ukur


Rp88.000.000,00 Rp88.000.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset tetap peralatan pemetaan ukur per 31 Desember 2019
sebesar Rp88.000.000,00 dengan uraian mutasi sebagai berikut :
Saldo Awal Rp88.000.000,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp0,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp0,00
Saldo Akhir Rp88.000.000,00

5.5.1.3.2.8. Alat Komunikasi.


Rp12.730.000,00 Rp12.730.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset tetap alat komunikasi per 31 Desember 2019 sebesar
Rp12.730.000,00 dengan uraian mutasi sebagai berikut :
Saldo Awal Rp12.730.000,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp0,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp0,00
Saldo Akhir Rp12.730.000,00

5.5.1.3.2.9. Unit-Unit Laboratorium.


Rp15.000.000,00 Rp15.000.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah aset tetap unit-unit laboratorium per 31 Desember 2019 sebesar
Rp15.000.000,00 dengan uraian mutasi sebagai berikut :
Saldo Awal Rp15.000.000,00

117
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Jumlah Mutasi Tambah Rp0,00


Jumlah Mutasi Kurang Rp0,00
Saldo Akhir Rp15.000.000,00

5.5.1.3.2.10. Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika.


Rp14.300.000,00 Rp14.300.000,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah aset tetap alat laboratorium fisika nuklir/elektronika per 31
Desember 2019 sebesar Rp14.300.000,00 berupa distortion analyzer dengan
uraian mutasi sebagai berikut :
Saldo Awal Rp14.300.000,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp0,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp0,00
Saldo Akhir Rp14.300.000,00

5.5.1.3.2.11. Peralatan Olahraga.


Rp4.750.000,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah aset tetap peralatan olahraga per 31 Desember 2019 sebesar
Rp4.750.000,00 alat olahraga tennis meja dengan uraian mutasi sebagai
berikut :
Saldo Awal Rp0,00
Mutasi Tambah
- Hasil Koreksi Rp4.750.000,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp4.750.000,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp0,00
Saldo Akhir Rp4.750.000,00
Hasil koreksi berdasarkan Permendagri Nomor 108 Tahun 2016 dimana aset
tetap lainnya dilakukan reklasifikasi ke aset tetap peralatan dan mesin.

5.5.1.3.3. Bangunan Gedung Kantor


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat saldo aset tetap bangunan gedung kantor per 31 Desember
2019.

5.5.1.3.4. Jalan, Irigasi dan Jaringan


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat saldo aset tetap jalan, irigasi dan jaringan per 31 Desember
2019.

5.5.1.3.5. Aset Tetap Lainnya.


Rp0,00 Rp4.750.000,00
118
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Tahun 2019 Tahun 2018


Jumlah aset tetap lainnya per 31 Desember 2019 sebesar Rp0,00 berupa
alat olah raga tennis meja, dengan uraian mutasi sebagai berikut:
Saldo Awal Rp4.750.000,00
Jumlah Mutasi Tambah Rp0,00
Mutasi Kurang
- Hasil Koreksi Rp4.750.000,00
Jumlah Mutasi Kurang Rp4.750.000,00
Saldo Akhir Rp0,00
Hasil koreksi berdasarkan Permendagri Nomor 108 Tahun 2016 dimana aset
tetap lainnya dilakukan reklasifikasi ke aset tetap peralatan dan mesin.

5.5.1.3.6. Konstruksi Dalam Pengerjaan


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2019.

5.5.1.3.7. Akumulasi Penyusutan.


(Rp3.539.342.090,00) (Rp3.538.346.637,00)
Tahun 2019 Tahun 2018
Akumulasi penyusutan merupakan kumpulan penyusutan pada aset-aset.
Pada tanggal neraca Tahun 2019 akumulasi terhadap aset-aset milik Badan
Pengelola Pendapatan Daerah, sedangkan penyusutan adalah penyesuaian
nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas manfaat suatu aset tetap
selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan (KDP). Akumulasi
penyusutan aset tetap Tahun 2019 adalah jumlah akumulasi penyusutan
Tahun 2018 ditambah dengan beban penyusutan Tahun 2019 ditambah
dengan koreksi tambah penyusutan dikurangi koreksi kurang penyusutan
Tahun 2019. Berdasarkan Permendagri Nomor 108 Tahun 2016, Jumlah
Akumulasi Penyusutan TA 2019 terdapat pada aset peralatan dan mesin
sebesar (Rp3.539.342.090,00).

5.5.1.3.7.1. Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin


(Rp3.539.342.090,00) (Rp3.538.346.637,00)
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo akumulasi penyusutan peralatan dan mesin TA 2019 sebesar
(Rp3.539.342.090,00) dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.54
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Akumulasi
Akumulasi Beban Mutasi Tahun 2019 Akumulasi
N Penyusutan
Penyusutan per 31 Penyusutan s.d Penyusutan per 31
o Peralatan
Desember 2018 31 Des 2019 Desember 2019
dan Mesin Tambah Kurang
1 2 3 4 5 6 7
1 Akumulasi (868,393, 61,149,28 (61,149,28 (929,542,592
Penyusutan 308.00) 4.00 4.00) .00)
-

119
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Alat
Angkutan
Akumulasi
Penyusutan
2
Alat Bengkel (210,820, 3,640,00 (3,640,00 (214,460,000
dn Alat Ukur 000.00) 0.00 0.00) - .00)
Akumulasi
Penyusutan
3 Alat Kantor
dan Rumah (2,142,554, (299,299,66 (287,444,83 (1,737,151,2 (692,848,580
Tangga 995.00) 5.00) 5.00) 50.00) .00)
Akumulasi
Penyusutan
4 Alat Studio
dan (308,030, 175,550,00 (195,230,00 (19,680,0 (483,580,000
Komunikasi 000.00) 0.00 0.00) 00.00) .00)
Akumulasi
Penyusutan
5
Alat (8,548, 55,2 (55,205,83 (63,754,16
Laboratorium 334.00) 05,834.00 4.00) - 8.00)
Akumulasi
6 Penyusutan (2,157,985,80 (1,007,579,0 (1,150,406,750
Komputer - - 0.00) 50.00) .00)
Akumulasi
Penyusutan
7
Peralatan 4,7 (4,750,00 (4,750,00
Olahraga - 50,000.00 0.00) - 0.00)
(3,538,346,63 99 (2,765,405,753. (2,764,410,300 (3,539,342,090.
Jumlah 7.00) 5,453.00 00) .00) 00)

Berdasarkan tabel diatas saldo akumulasi penyusutan aset peralatan dan


mesin pada TA 2019 bila dibandingkan dengan saldo TA 2018 mengalami
penambahan sebesar Rp995.453,00 atau 0,03% dengan rincian mutasi
bertambah sebesar Rp2.765.405.753,00 dan mutasi berkurang sebesar
Rp2.764.410.300,00

5.5.1.3.7.1.1. Akumulasi Penyusutan Alat Angkutan


(Rp929.542.592,00) (Rp868.393.308,00)
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo akumulasi penyusutan alat angkutan darat bermotor TA 2019
sebesar (Rp929.542.592,00) bila dibandingkan dengan saldo TA 2018
sebesar (Rp868.393.308,00) mengalami mutasi bertambah sebesar
Rp61.149.284,00 atau 7,04%

5.5.1.3.7.1.2. Akumulasi Penyusutan Alat Bengkel dan Alat Ukur


(Rp214.460.000,00) (Rp210.820.000,00)
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo akumulasi penyusutan alat bengkel dan alat ukur TA 2019
sebesar (Rp214.460.000,00) dibandingkan dengan TA 2018 mengalami
mutasi berkurang sebesar Rp3.640.000,00 atau 1,73%

5.5.1.3.7.1.3. Akumulasi Penyusutan Alat Kantor dan Rumah Tangga.


(Rp692.848.580,00) (Rp2.142.554.995,00)
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo akumulasi penyusutan alat kantor dan rumah tangga TA 2019
sebesar (Rp692.848.580,00) dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 5.55
Akumulasi Penyusutan Alat Kantor dan Rumah Tangga
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

120
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Akumulasi
Akumulasi Mutasi Tahun 2019 Akumulasi
N Penyusutan Alat Beban Penyusutan
Penyusutan per 31 Penyusutan per 31
o Kantor dan s.d 31 Des 2019
Desember 2018 Tambah Kurang Desember 2019
Rumah Tangga
1 2 3 4 5 6 7
Akumulasi Penyu- (754,865,720.0 (376,073,640.0 (65,171,8 (441,245,5 (378,792,08
1
sutan Alat Kantor 0) 0) 60.00) 00.00) 0.00)
Akumulasi Penyu-
2 sutan Alat Rumah (211,174,500.0 75,715,500.0 (78,575,5 (2,860,0 (286,890,00
Tangga 0) 0 00.00) 00.00) 0.00)
Akumulasi Penyu-
3 sutan Peralatan (1,127,472,275.0 (911,129,575.0 (130,459,4 (1,257,931,7
Komputer 0) 0) 75.00) 50.00) -
Akumulasi Penyu-
sutan Meja dan
4
Kursi Kerja/Rapat (49,042,500.0 (21,876,000. (13,238,0 (35,114,0 (27,166,50
Pejabat 0) 00) 00.00) 00.00) 0.00)
(2,142,554,99 (1,233,363,7 (287,444,83 (1,737,151,250 (692,848,580
Jumlah 5.00) 15.00) 5.00) .00) .00)

Berdasarkan tabel diatas bila dibandingkan dengan TA 2018 mengalami


penurunan sebesar Rp1.449.706.415,00 atau 67,66% dengan uraian mutasi
bertambah sebesar Rp287.444.835,00 dan mutasi berkurang sebesar
Rp1.737.151.250,00

5.5.1.3.7.1.3.1. Akumulasi Penyusutan Alat Kantor


(Rp378.792.080,00) (Rp754.865.720,00)
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo akumulasi penyusutan alat kantor TA 2019 sebesar
(Rp378.792.080,00), mengalami penurunan sebesar Rp376.073.640,00
atau 49,82% dengan uraian mutasi tambah sebesar Rp65.171.860,00
dan mutasi kurang sebesar Rp441.245.500,00 dibandingkan dengan saldo
pada TA 2018

5.5.1.3.7.3.2. Akumulasi Penyusutan Alat Rumah Tangga


(Rp286.890.000,00) (Rp211.174.500,00)
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo akumulasi penyusutan alat rumah tangga TA 2019 sebesar
(Rp286.890.000,00), mengalami mutasi tambah sebesar Rp78.575.500,00
dan mutasi kurang sebesar Rp2.860.000,00 dibandingkan dengan saldo TA
2018 mengalami peningkatan sebesar Rp75.715.500,00 atau 35,85%

5.5.1.3.7.3.3. Akumulasi Penyusutan Komputer


(Rp0,00) (Rp1.127.472.275,00)
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo akumulasi penyusutan komputer TA 2019 sebesar (Rp0,00)
dibandingkan dengan saldo pada TA 2018 mengalami penurunan sebesar
Rp1.127.472.275,00 atau 100,00% dengan rincian mutasi tambah sebesar
Rp130.459.475,00 dan mutasi kurang sebesar Rp1.257.931.750,00.

5.5.1.3.7.1.3.4. Akumulasi Penyusutan Meja dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat


(Rp27.166.500,00) (Rp49.042.500,00)
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo akumulasi penyusutan meja dan kursi kerja/rapat pejabat
TA 2019 sebesar (Rp27.166.500,00) dibandingkan dengan saldo TA 2018
121
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

mengalami pengurangan sebesar Rp21.876.000,00 atau 44,61% dengan


rincian mutasi kurang sebesar Rp35.114.000,00 dan mutasi bertambah
sebesar Rp13.238.000,00

5.5.1.3.7.1.4. Akumulasi Penyusutan Alat Studio dan Komunikasi


(Rp483.580.000,00) (Rp308.030.000,00)
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo akumulasi penyusutan alat studio dan komunikasi pada TA
2019 sebesar (Rp483.580.000,00) dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 5.56
Akumulasi Penyusutan Alat Studio dan Komunikasi
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Akumulasi Akumulasi Mutasi Tahun 2019 Akumulasi


Beban
N Penyusutan Penyusutan per Penyusutan per
Penyusutan s.d
o Alat Studio dan 31 Desember 31 Desember
31 Des 2019 Tambah Kurang
Komunikasi 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
Akumulasi
1 Penyusutan (296,950 75,780,0 (85, (9,700 (372,730,0
Alat Studio ,000.00) 00.00 480,000.00) ,000.00) 00.00)
Akumulasi
Penyusutan
2
Peralatan (109,2 (109,200,0
Pemancar     00,000.00)   00.00)
Akumulasi
Penyusutan
3
Alat (11,080 (9,980 (1,650,0
Komunikasi ,000.00) - (550,000.00) ,000.00) 00.00)
(308,030,0 75,78 (195,230,00 (19,680,0 (483,580,0
Jumlah 00.00) 0,000.00 0.00) 00.00) 00.00)

Berdasarkan tabel diatas dibandingkan dengan saldo TA 2018 mengalami


peningkatan sebesar Rp175.550.000,00 atau 56,99% dengan rincian mutasi
bertambah sebesar Rp195.230.000,00 dan mutasi berkurang sebesar
Rp19.680.000,00

5.5.1.3.7.1.4.1. Akumulasi Penyusutan Alat Studio


(Rp372.730.000,00) (Rp296.950.000,00)
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo akumulasi penyusutan alat studio pada TA 2019 sebesar
(Rp372.730.000,00) bila dibandingkan dengan saldo TA 2018 mengalami
penambahan sebesar Rp75.780.000,00 atau 25,52% dengan mutasi tambah
sebesar Rp85.480.000,00 dan mutasi kurang sebesar Rp9.700.000,00

5.5.1.3.7.1.4.2. Akumulasi Penusutan Peralatan Pemancar


(Rp109.200.000,00) (Rp0,00)
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo akumulasi penyusutan peralatan pemancar pada TA 2019
sebesar (Rp109.200.000,00) bila dibandingkan dengan saldo TA 2018
mengalami penambahan sebesar Rp109.200.000,00 atau 100,00% dengan
rincian mutasi tambah sebesar Rp109.200.000,00 dan mutasi kurang
sebesar Rp0,00

5.5.1.3.7.1.4.3. Akumulasi Penyusutan Alat Komunikasi

122
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

(Rp1.650.000,00) (Rp11.080.000,00)
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo akumulasi penyusutan alat komunikasi TA 2019 sebesar
(Rp1.650.000,00) bila dibandingkan dengan saldo TA 2018 mengalami
pengurangan sebesar Rp9.430.000,00 atau 85,11% dengan rincian mutasi
tambah sebesar Rp550.000,00 dan mutasi kurang sebesar Rp9.980.000,00

5.5.1.3.7.1.5. Akumulasi Penyusutan Alat Laboratorium


(Rp63.754.168,00) (Rp8.548.334,00)
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo akumulasi penyusutan alat laboratorium TA 2019 sebesar
(Rp63.754.168,00) dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 5.57
Akumulasi Penyusutan Alat Laboratorium
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Jenis Akumulasi Akumulasi Beban Mutasi Tahun 2019 Akumulasi


No Penyusutan Alat Penyusutan s.d Penyusutan s.d Penyusutan s.d
Laboratorium 31 Des 2018 31 Des 2019 Tambah Kurang 31 Des 2019
1 2 3 4 5 6 7
Akumulasi Penyusutan
1 Unit-Unit Laboratorium (1,8 54,252,50 (54,252, (56,127,
75,000.00) 0.00 500.00) - 500.00)
Akumulasi Penyusutan
2 Alat Laboratorium Fisi- (6,6 953,33 (953, (7,626,
ka Nuklir/Elektronika 73,334.00) 4.00 334.00) - 668.00)

(8,5 55,205 (55,205,8 (63,754,1


Jumlah 48,334.00) ,834.00 34.00) - 68.00)

Berdasarkan tabel diatas saldo penyusutan alat laboratorium pada TA 2019


bila dibandingkan dengan saldo TA 2018 mengalami peningkatan sebesar
Rp55.205.834,00 atau 645,81% dengan uraian mutasi tambah sebesar
Rp55.205.834,00

5.5.1.3.7.1.5.1. Akumulasi Penyusutan Unit-Unit Laboratorium


(Rp56.127.500,00) (Rp1.875.000,00)
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo akumulasi penyusutan unit-unit laboratorium TA 2019
sebesar (Rp56.127.500,00) bila dibandingkan dengan TA 2018 mengalami
peningkatan sebesar Rp54.252.500,00 atau 2.893,47% dengan rincian
mutasi tambah sebesar 54.252.500,00

5.5.1.3.7.1.5.2. Akumulasi Penyusutan Alat Laboratorium Fisika Nuklir/


Elektronika
(Rp7.626.668,00) (Rp6.673.334,00)
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo akumulasi penyusutan alat laboratorium fisika nuklir/
elektronika TA 2019 sebesar (Rp7.626.668,00) dibandingkan dengan TA
2018 mengalami kenaikan sebesar Rp953.334,00 atau 14,29% dengan
rincian mutasi tambah sebesar Rp953.334,00

5.5.1.3.7.1.6. Akumulasi Penyusutan Komputer

123
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

(Rp1.150.406.750,00) (Rp0,00)
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo akumulasi penyusutan komputer TA 2019 sebesar
(Rp1.150.406.750,00) dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 5.58
Akumulasi Penyusutan Komputer
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019
Jenis Akumulasi Mutasi Tahun 2019
Beban Akumulasi
Akumulasi Penyusutan
No Penyusutan s.d Penyusutan per 31
Penyusutan per 31 Des
31 Des 2019 Tambah Kurang Des 2019
Komputer 2018
1 2 3 4 5 6 7
Akumulasi
1 Penyusutan (911,129,57 (1,223,921,75 (1,007,579,0 (216,342,700
Komputer Unit - 5.00) 0.00) 50.00) .00)
Akumulasi
Penyusutan
2
Peralatan 934,064,05 (934,064,05 (934,064,050
Komputer - 0.00 0.00) - .00)

22,934 (2,157,985,800. (1,007,579,050 (1,150,406,750.


Jumlah - ,475.00 00) .00) 00)

Berdasarkan tabel diatas saldo penyusutan komputer pada TA 2019 bila


dibandingkan dengan TA 2018 mengalami peningkatan sebesar
Rp1.150.406.750,00 atau 100,00% dengan rincian mutasi tambah sebesar
Rp1.150.406.750,00 Hal ini dikarenakan pada TA 2019 akumulasi
penyusutan aset berdasarkan Permendagri Nomor 108 Tahun 2016 sehingga
aset komputer tidak termasuk bagian dari aset alat kantor dan rumah
tangga, direklasifikasi menjadi aset komputer.

5.5.1.3.7.1.6.1. Akumulasi Penyusutan Komputer Unit


(Rp216.342.700,00) (Rp0,00)
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo akumulasi penyusutan komputer unit TA 2019 sebesar
(Rp216.342.700,00) dibandingkan dengan TA 2018 mengalami penambahan
sebesar Rp216.342.750,00.

5.5.1.3.7.1.6.2. Akumulasi Penyusutan Peralatan Komputer


(Rp934.064.050,00) (Rp0,00)
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo akumulasi penyusutan peralatan komputer TA 2019 sebesar
(Rp934.064.050,00) dibandingkan dengan TA 2018 mengalami penambahan
sebesar Rp934.064.050,00.

5.5.1.3.7.1.7. Akumulasi Penyusutan Peralatan Olahraga


(Rp4.750.000,00) (Rp0,00)
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo akumulasi penyusutan peralatan olahraga TA 2019 sebesar
(Rp4.750.000,00) bila dibandingkan pada TA 2018 mengalami mutasi
penambahan sebesar Rp4.750.000,00. Hal ini dikarenakan pada TA 2019
akumulasi penyusutan aset berdasarkan Permendagri Nomor 108 Tahun

124
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

2016 sehingga aset tetap lainnya tidak termasuk bagian dari aset peralatan
dan mesin, direklasifikasi menjadi aset peralatan olahraga.

5.5.1.4. Dana Cadangan.


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat saldo dana cadangan pada Badan Pengelola Pendapatan
Daerah per 31 Desember 2019

5.5.1.5. Aset Lainnya


Rp12.187.815.123,00 Rp11.921.999.623,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset lainnya per 31 Desember 2019 sebesar
Rp12.187.815.123,00 dengan rincian berdasarkan jenisnya pada tabel
dibawah ini:
Tabel 5.59
Rincian Aset Lainnya
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Mutasi Tahun 2019


Saldo Awal per 31 Saldo Akhir per 31
No Jenis Aset Lainnya
Desember 2018 Penambahan Pengurangan Desember 2019

1 2 3 4 5 6
1 Tagihan Jangka Panjang 0,00 0,00 0,00 0,00
Kemitraan dengan Pihak
2 0,00 0,00 0,00 0,00
Ketiga
3 Aset Tidak Berwujud 0,00 0,00 0,00 0,00

4 Aset Lain-Lain 11,921,999,623.00 265,815,500.00 0,00 12,187,815,123.00


Akumulasi Penyusutan
5 0,00 0,00 0,00 0,00
Aset Lain-Lain
265,815,500.0
Jumlah 11,921,999,623.00 0.00 12,187,815,123.00
0

Berdasarkan uraian tabel diatas jumlah saldo asset lainnya pada TA 2019
bila dibandingkan dengan TA 2018 mengalami peningkatan sebesar
Rp265.815.500,00 atau 2,30%

5.5.1.5.1. Tagihan Jangka Panjang


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat saldo tagihan jangka panjang per 31 Desember 2019.

5.5.1.5.2. Kemitraan Dengan Pihak Ketiga


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat saldo kemitraan dengan pihak ketiga pada TA 2019.

5.5.1.5.3. Aset Tidak Berwujud


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018

125
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Tidak terdapat saldo aset tidak berwujud per 31 Desember 2019.

5.5.1.5.4. Aset Lain-Lain


Rp12.187.815.123,00 Rp11.921.999.623,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo aset lain-lain per 31 Desember 2019 sebesar
Rp12.187.815.123,00 bila dibandingkan dengan TA 2018 mengalami
kenaikan sebesar Rp265.815.500,00 atau 2,23% terdiri dari :
1. Piutang PBB P2 yang belum dilakukan penghapusannya melalui Surat
Keputusan Bupati Labuhanbatu Utara sebesar Rp11.903.899.623,00
2. Aset tetap dalam kondisi rusak berat pada TA 2018 sebesar
Rp18.100.000,00 pada TA 2019 bertambah sebesar Rp265.815.500,00

5.5.1.5.5. Akumulasi Penyusutan Aset Lain-Lain


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo akumulasi penyusutan aset lain-lain per 31 Desember 2019
sebesar Rp0,00

5.5.2. Kewajiban
Rp78.310.400,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Saldo kewajiban per 31 Desember 2019 sebesar Rp78.310.400,00 terdiri dari
Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban Jangka Panjang, dengan rincian
sebagai berikut:
Tabel 5.60
Rincian Kewajiban
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

Mutasi Tahun 2019


Saldo Awal per 31 Saldo Akhir per 31
No Uraian Kewajiban
Desember 2018 Penambahan Pengurangan Desember 2019

1 2 3 4 5 6
1 Kewajiban Janka Pendek 0,00 78.310.400,00 0,00 78.310.400,00

2 Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,00 78.310.400,00 0,00 78.310.400,00

5.5.2.1. Kewajiban Jangka Pendek


Rp78.310.400,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo kewajiban jangka pendek per 31 Desember 2019 sebesar
Rp78.310.400,00 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.61
Rincian Kewajiban Jangka Pendek
Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2019

No Uraian Kewajiban Saldo Awal per 31 Mutasi Tahun 2019 Saldo Akhir per 31

126
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Jangka Pendek Desember 2018 Penambahan Pengurangan Desember 2019


1 2 3 4 5 6
Utang Perhitungan
1 0,00 0,00 0,00 0,00
Fihak Ketiga (PFK)
2 Utang Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00
Bagian Lancar Utang
3 0,00 0,00 0,00 0,00
Jangka Panjang
Pendapatan Diterima
4 0,00 0,00 0,00 0,00
Dimuka
5 Utang Beban 0,00 78.310.400,00 0,00 78.310.400,00
Utang Jangka Pendek
6 0,00 0,00 0,00 0,00
Lainnya
Jumlah 0,00 78.310.400,00 0,00 78.310.400,00

Berdasarkan tabel diatas kewajiban jangka pendek pada TA 2019 bila


dibandingkan dengan TA 2018 mengalami penambahan sebesar
Rp78.310.400,00 yang merupakan kewajiban untuk pembayaran tunjangan
penghasilan PNS (TPP) bulan Desember 2019.

5.5.2.1.1. Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat saldo utang perhitungan fihak ketiga (PFK) TA 2019.

5.5.2.1.2. Utang Bunga


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat saldo utang bunga yang menjadi kewajiban pada TA 2019.

5.5.2.1.3. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat saldo bagian lancar utang jangka panjang pada TA 2019.

5.5.2.1.4. Pendapatan Diterima Dimuka


Rp0,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Tidak terdapat saldo pendapatan diterima dimuka pada TA 2019.

5.4.2.1.5. Utang Beban


Rp78.310.400,00 Rp0,00
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah saldo utang beban per 31 Desember 2019 sebesar Rp78.310.400,00
merupakan utang beban atas pembayaran Tunjangan Penghasilan
Tambahan PNS pada Badan Pengelola Pendapatan untuk bulan Desember
2019.

5.5.3. Ekuitas
Rp17.046.530.941,43 Rp16.762.134.006,75
Tahun 2019 Tahun 2018

127
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

Ekuitas pada tanggal neraca per 31 Desember 2019 sebesar


Rp17.046.530.941,43 dengan uraian sebagai berikut :
Ekuitas Awal Rp16.762.134.006,75
Surplus/Defisit-LO Rp18.649.271.351,68
Kewajiban untuk Dikonsolidasikan (Rp18.364.874.417,00)
Ekuitas Akhir Rp17.046.530.941,43

5.5.4. Kewajiban dan Ekuitas Dana

Rp17.124.841.341,43 Rp16.762.134.006,75
Tahun 2019 Tahun 2018
Jumlah kewajiban dan ekuitas dana pada tanggal neraca per 31 Desember
2019 sebesar Rp17.124.841.341,43 dengan uraian sebagai berikut :
Jumlah Aset Rp17.124.841.341,43
Jumlah Kewajiban Rp78.310.400,00
Ekuitas Rp17.046.530.941,43
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana Rp17.124.841.341,43

BAB VI.

PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN

6.1 Sejarah Singkat Entitas.


Badan Pengelola Pendapatan Daerah dibentuk pada Tahun Anggaran 2017
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu dalam pelaksanaan
penataan organisasi dan tata kerja pemerintah daerah dengan berpedoman
pada Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang perangkat Daerah
yang kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Labuhanbatu Utara Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat
Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara.

6.2 Administrasi Pemerintahan


Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara dalam
menyelenggarakan administrasi pemerintahan membantu Bupati dalam
rangka penyusunan kebijakan teknis bidang pengelolaan pendapatn daerah
dengan melaksanakan tugas dukungan teknis, melakukan pemantuan,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas serta pembinaan teknis
penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan pemerintahan di bidang
pengelolaan pendapatan daerah.
Dalam rangka pelaksaan administrasi pemerintahan Badan Pengelola
Pendapatan Daerah telah berupaya dengan maksimal melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya dengan jumlah PNS yang terbatas sesuai dengan kondisi
128
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

ketersediaan aparatur pemerintahan di lingkungan Pemerintan Kabupaten


Labuhanbatu Utara.

6.3 Pencapaian Program dan Kegiatan Pemerintahan.


Dalam rangka mendukung pelaksaan program dan kegiatan pemerintahan,
Badan Pengelola Pendapatan Daerah telah melaksanakan program dan
kegiatan dengan pencapaian yang maksimal sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

6.4 Reviu Laporan Keuangan Tahun 2019


Laporan Keuangan Tahun 2019 telah direviu oleh Bidang Akuntansi Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dan Inspektorat Kabupaten
Labuhanbatu Utara.

6.5 Ketentuan Perundang-undangan Menjadi Landasan Kegiatan Operasional.

a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten


Labuhanbatu Utara di Provinsi Sumatera Utara
b. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun Anggaran 2018
(Lembaran Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2017 Nomor 9,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara Nomor 99);
c. Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2017 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun
Anggaran 2018 (Berita Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun
2017Nomor 270);
d. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat
Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara (Lembaran Daerah Kabupaten
Labuhanbatu Utara Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2016 Nomor 89).
e. Peraturan Bupati Nomor 37 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Labuhanbatu Utara.

6.6 Struktur Organisasi


Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 yang dikeluarkan pemerintah
pada tanggal 19 Juni 2016, mengatur ulang susunan organisasi perangkat
daerah diseluruh Indonesia. Peraturan dipedomani oleh pemerintah
Kabupaten Labuhanbatu Utara untuk membentuk Peraturan Daerah
Kabupaten Labuhanbatu Utara Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Pembentukan
Perangkat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara (Lembaran Daerah
Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara Nomor 89). Perubahan mendasar
terkait susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara
yaitu:

1. Kepala Badan : Agusman Sinaga, S.Sos, M.AP

129
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

2. Sekertaris : Eti Arnida, SE


3. Kepala Bidang Pendataan
dan Penetapan : Taufiq Ismail Harahap, SE
4. Kepala Bidang Pendapatan
Daerah dan Bagi Hasil : Soni Chandra, SE
5. Kepala Bidang Penagihan
dan Pengembangan : Yuda Iskandar Aruan, ST
6. Kasubbag Umum : Hotmaida Sinaga, SE
7. Kasubbag Keuangan : Mahyunidar Tampubolon, S.Pd
8. Plt. Kasubbag Program : Gerry Abdi Dwi Santiko, S.STP
9. Kasubbid Pengolahan Data
dan Pendaftaran : Hendra Gunawan Syach, SE
10. Kasubbid Pemeriksaan
dan Penetapan : Anri Murnika Sinambela, SE
11. Plt. Kasubbid Penatausahaan
Pendapatan Daerah dan
Bagi Hasil : Yuniar Elfrida Simarmata, SE
12. Kasubbid Peraturan Perundang
Undangan dan Pengkajian
Pendapatan : Nirwana Desla Purba, SH

13. Kasubbid Pembukuan


dan Vertifikasi : Hendra Gunawan Pasaribu, SE
14. Kasubbid Penagihan dan
Perhitungan : Bilmar Sinurat, SE
15. Kasubbid Pengembangan
dan Pendapatan Daerah : Nasir Hasibuan
16.Staf/Fungsional Umum : 8 orang
17.Pegawai Honorer Tidak Tetap : 32 orang

130
LAPORAN KEUANGAN
BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2019

BAB VII.

PENUTUP

Laporan Keuangan Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten


Labuhanbatu Utara Tahun Anggaran 2019 merupakan bentuk pelaksanaan
peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan keuangan dan
peraturan terkait lainnya, untuk memberikan informasi yang lengkap dan
andal kepada pemangku kepentingan (stakeholder) guna meningkatkan good
governance.

Demikian Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Laporan Keuangan Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun Anggaran 2019 secara keseluruhan.

AEK KANOPAN, 31DESEMBER 2019

KEPALA BADAN PENGELOLA


PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN
LABUHANBATU UTARA

131
AGUSMAN SINAGA, S.Sos, M.AP
PEMBINA TINGKAT I
NIP. 19730813 199402 1 006

Anda mungkin juga menyukai