Anda di halaman 1dari 353

^2

t
f

BUPATI BENGKAYANG
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN BUPATI BENGKAYANG


NOMOR 31 TAHUN 2014
TENTANG
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BENGKAYANG
BERBASIS AKRUAL
TAHUN 2014
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BENGKAYANG,

Menimbang bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 6 ayat


(4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013
tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis
Akrual pada Pemerintah Daerah maka perlu menetapkan
Peraturan Bupati tentang Sistem Akuntansi Pemerintah
Daerah Berbasis Akrual dengan berpedoman pada Standar
Akuntansi Pemerintah;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999' tentang


Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkayang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3823);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaaan Pengelolaan dan Tanggungjawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang ^erubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438 );
7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
9. Peraturan Pemer
intah Nomor 39 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Uang Negara/ Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemer
intahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Neger
i Nomor 21
Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menter
i Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
12. Peraturan Menteri Dalam Neger
i Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
13. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemer
intahan yang menjadi
Kewenangan Pemer
intah Kabupaten Bengkayang;
14. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pokok-
Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah
Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pokok-
Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
15. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bengkayang
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Nomor 10 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bengkayang;
16. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Bengkayang Tahun Anggaran 2014;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SISTEM AKUNTANSI


PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG BERBASIS
AKRUAL TAHUN 2014

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Pengertian

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :


1. Pemerintah adalah pemer intah pusat dan pemer
intah daerah.

2. Akuntansi adalah proses identif


ikasi, pencatatan, pengukuran,
pengklasif
ikasian, pengikht
isaran transaksi dan kejadian keuangan, penyajian
laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya.

3. Standar Akuntansi Pemer


intahan, selanjutnya disingkat SAP adalah prinsip-
prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan
keuangan pemerintah/pemerintah daerah.

4. Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat SAPD


adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan
elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksi
sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan organisasi pemerintahan
daerah.
5. SAP Berbasis Akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset,
utang, dan ekuitas dalam pelaporan f
inansial berbasis akrual, serta mengakui
pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran
berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBD.

6. Basis Akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

7. Basis Kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan


tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah.

9. Laporan Realisasi Anggaran yang selanjutnya disingkat LRA adalah


laporan yang menyajikan informasi realisasi pendapatan-LRA, belanja,
transfer, surplus/defisit-LRA, pembiayaan, dan sisa lebih/kurang pembiayaan
anggaran, yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam
satu periode.

10.Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih yang selanjutnya disingkat LPSAL


adalah laporan yang menyajikan informasi kenaikan dan penurunan SAL
tahun pelaporan yang terdir
i dari SAL awal, SiLPA/SiKPA, koreksi dan SAL
akhir.
11. Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan suatu
entitas pelaporan mengenai aset, utang dan ekuitas dana pada tanggal
tertentu.

12. Laporan Operasional yang selanjutnya disingkat LO adalah laporan yang


menyajikan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan
entitas pelaporan yang tercermin dalam pendapatan-LO, beban dan
surplus/defisit operasional dar
i suatu entitas pelaporan yang
penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.

13. Laporan Arus Kas yang selanjutnya disingkat LAK adalah laporan yang
menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan
setara kas selama satu periode akuntansi, serta saldo kas dan setara kas pada
tanggal pelaporan.

14. Laporan Perubahan Ekuitas yang selanjutnya disingkat LPE adalah laporan
yang menyajikan informasi mengenai perubahan ekuitas yang terdir
i dar
i
ekuitas awal, surplus/defisit-LO, koreksi dan ekuitas akhir.

15. Catatan atas Laporan Keuangan yang selanjutnya disingkat CaLK adalah
laporan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau
analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam LRA, LPSAL, LO, LPE,
Neraca dan LAK dalam rangka pengungkapan yang memadai.

16.Aset adalah Sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemer
intah daerah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dar
i mana
manfaat ekonomi da/atau social dimasa depan diharapkan dapat diperoleh
oleh pemer
intah daerah, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk
sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi
masyarakat umum dan sumber - sumber daya yang dipelihara karena alas an
sejarah dan budaya.

17.Aset tak berwujud adalah asset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi dan
tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam
menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainya termasuk
hak atas kekayaan intelektual

18.Aset Tetap adalah set berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dar
i 12
(dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemer
intah daerah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

19. Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan
yang memerlukan dana relative besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu
tahun anggaran.
20. Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan
selisih antara asset dan kewajiban pemer
intah daerah.

21. Entitas Akuntansi adalah Satuan Kerja Pengguna Anggaran/Pengguna Barang


dan oleh karenannya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun
laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Yang termasuk
ke dalam entitas akuntansi adalah SKPD dan PPKD.

22. Entitas Pelaporan adalah Pemerintah Daerah yang terdiri dari satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang - undangan
wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan
pemda.

23. Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperolej manfaat ekonomik
seperti bunga, deviden, dan royalty, atau manfaat social sehingga dapat
meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam rangka pelayanan
masyarakat.
24. Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di Bank yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan.

25. Kas Umur


a Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan
oleh Bendaharawan Umum Daerah untuk menampung seluruh penerimaan
dan pengeluaran pemerintah daerah.

26. Kewajiban adalah utang yang timbul dar


i perist
iwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah daerah.

27. Laporan Keuangan Gabungan adalah suatu laporan keuangan yang


merupakan gabungan keseluruhan laporan keuangan entitas akuntansi
sehingga tersaji sebagai satu entitas pelaporan tunggal.

28. Mata uang Asing adalah mata uang selain mata uang rupiah.

29.Materialitas adalah suatu kondisi jika tidak tersajikannya atau salah saji suatu
informasi akan mempengaruhi keputusan atau penilaian pengguna yang
dibuat atas dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada hakikat atau
besarnya pos atau kesalahan yang dipertimbangkan dari keadaan khusus
dimana kekurangan atau salah saji terjadi.

30. Nilai Wajar adalah nilai tukar asset atau penyelesaian kewajiban antar pihak
yang memahami dan berkeinginan untuk melkukan transaksi wajar.

31. Pembiayaan (Financing) adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
bersangkutan maupun tahun - tahun anggaran berikutnya, yang dalam
penganggaran pemerintah daerah terutama dimaksudkan untuk menutup
def
isit atau memanfaatkan surflus anggaran.

32. Pendapatan adalah semua pener


imaan Rekening Kas umum Daerah yang
menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah, dan tidak perlu dibayar
kembali oleh pemer
intah daerah.

33. Belanja adalah semua pengeluaran dar


i rekening kas umum daerah yang
mengurangi ekuitas dana lancer dalam per
iode tahun anggaran bersangkutan
yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah

34. Penyusutan adalah penyesuain nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas


dan manfaat dar
i suatu asset.

35. Persediaan adalah asset lancer dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah, dan
barang - barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat.

36. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat penyimpanan uang
daerah yang ditentukan oleh Gubernur/Bupati/Walikota untuk menampung
seluruh pener
imaan daerah ddan membayar seluruh pengeluaran daerah pada
bank yang ditetapkan.

37. Selisih Kurs adalah selisih yang timbul karena penjabaran mata uang asing ke
rupiah pada kurs yang berbeda.

38.Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SILPA/SIKPA) adalah selisih


lebih/kurang antara realisasi pener
imaan dan pengeluaran APBD selama satu
per
iode pelaporan.

39. Surplus/Def
isit adalah selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja
selama satu per
iode pelaporan.

40.Tanggal Pelaporan adalah tanggal har


i terakhir dan suatu per
iode pelaporan.
41. Penyesuaian adalah transaksi penyesuaian pada akhir per
iode untuk
mengakui pos-pos seperti persediaan, piutang, utang dan yang lain yang
berkaitan dengan adanya perbedaan waktu pencatatan dan yang belum
dicatat pada transaksi berjalan atau pada per
iode yang berjalan.

BAB II
KETENTUAN KHUSUS

Pasal 2

Sistem Akuntansi Pemer


intah Daerah memuat pilihan prosedur dan teknik
akuntansi dalam melakukan ident
ifikasi transaksi, pencatatan pada jurnal,
posting kedalam buku besar, penyusunan neraca saldo ser
ta penyajian laporan
keuangan.

Pasal 3

Penyajian laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiri atas:


a. laporan realisasi anggaran;
b. laporan perubahan saldo anggaran lebih;
c. neraca;
d. laporan operasional;
e. laporan arus kas;
f. laporan perubahan ekuitas; dan
g. catatan atas laporan keuangan.

Pasal 4

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2


terdiri atas:
a. sistem akuntansi PPKD; dan
b. sistem akuntansi SKPD

Pasal 5

Sistem akuntansi PPKD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a


mencakup teknik pencatatan, pengakuan dan pengungkapan atas pendapatan-LO,
beban, pendapatan-LRA, belanja, transfer, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas,
penyesuaian dan koreksi, penyusunan laporan keuangan PPKD ser
ta
penyusunan laporan keuangan konsolidasian pemerintah daerah.

Pasal 6

Sistem akuntansi SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b


mencakup teknik pencatatan, pengakuan dan pengungkapan atas pendapatan-
LO, beban, pendapatan-LRA, belanja, aset, kewajiban, ekuitas, penyesuaian dan
koreksi serta penyusunan laporan keuangan SKPD.
Pasal 7

Penyusunan tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang


Berbasis Akrual sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB III
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 8

Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati yang mengatur
tentang Sistem Akuntansi dan Prosedur Penatausahaan serta Pertanggungjawaban
APBD Pemer
intah Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 30 Tahun 2013 masih
berlaku sampai Tahun 2014 dan Penerapan Sistem Akuntansi Pemer
intah Daerah
Rerhasis Akrual Tahun 2014 berlaku mulai Tahun 2015.

BAB IV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal9

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bengkayang.

Ditetapkan di Bengkayang
pada tanggal y-| September 2014

//BUPATI BENGKAYANG,/ V

f
t SURYADMAK GIDOT

Diundangkan di Bengkayang
pada tanggal R.5 -September- 2014

SEKRETAgl&JDAERAH
ffc KABUPj^E^jpE^SKAYANG,]^

BERITA DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG TAHUN 2014 NOMOR 3 I


LAMPIRAN
PERATURAN BUPATI BENGKAYANQ
NOMOR : 31 TAHUN2014
TANGGAL: 2H $ef
tEn\ K 2014
TENTANG : SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH
DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG
BERBASIS AKRUAL

DAFTAR ISI

BAB I PROSEDUR AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH 1


A. Kerangka Umum Siklus Akuntansi 4

B. Dokumen Sumber 6

C. Pencatatan Transaksi 6

D. Pengklasif
ikasian 16

E. Pengikhtisaran 17

F. Penyusunan Laporan Keuangan 18

BAB II SISTEM AKUNTANSI SATUAN KERJA PBRANGKAT DAERAH. 19


A. Akuntansi Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA 20

B. Akuntansi Beban dan Belanja 27

C. Akuntansi Piutang 34

D. Akuntansi Persediaan 35

E. Sistem dan Prosedur Akuntansi Aset Tetap 36

F. Sistem dan Prosedur Akuntansi Kewajiban 38

G. Sistem dan Prosedur Akuntansi Ekuitas 39

H. Sistem dan Prosedur Akuntansi Penyesuaian dan Koreksi... 39

BAB in SISTEM AKUNTANSI PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN


DAERAH (PPKD) 43
A. Akuntansi Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA 44

B. Akuntansi Beban, Belanja, dan Transfer 50

C. Akuntansi Pembiayaan 54

D. Akuntansi Aset dan Kewajiban 59


E. Akuntansi Koreksi 60

BAB IV AKUNTANSI KONSOLIDASI 61


A. Transaksi Antar Entitas Akuntansi 62

B. Penyesuaian Akun Antara 63

C- Prosedur Penggabungan Laporan Keuangan SKPD dan


PPKD 64
D. Penyajian LKPD Konsolidasian 67

BAB v JURNAL STANDAR AKUNTANSI 68

A. Jurnal Standar Anggaran 68

B. Jurnal Standar Pendapatan-LO dan Pendapatan LRA 71

C. Jurnal Standar Beban dan Belanja 77

D. Jurnal Standar Pembiayaan 84

E. Jurnal Standar Aset, Kewajiban dan Ekuitas 90

F. Jurnal Standar Penyesuaian Akhir Tahun 103

G. Jurnal Standar Penutup 103

H. Jurnal Koreksi 106

1. Koreksi Kesalahan yang Berulang dan Sistematik 106

2. Koreksi Kesalahan Yang Tidak Berulang 107

BAB VI BAGAN AKUN STANDAR 114


BAB VII TATA CARA PBNATAUSAHAAN DAN PBNTUSUNAN LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA
PENTAMPAIANNTA 183

. Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala


Daerah 183

B- Tata Cara Penatausahaan Penerimaan 185

C- Tata Cara Penatausahaan Pengeluaran 211

D- Penyusunan Laporan Bendahara Umum Daerah 276


BAB I

PROSEDUR AKITNTANSI PEMERINTAH DAERAH

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah merupakan serangkaian

prosedur mulai dari proses pengumpulan data (dokumen sumber),

pencatatan transaksi, pengklasif


ikasian, pengikhtisaran, sampai dengan

penyusunan laporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban

pengelolaan keuangan daerah, yang dapat dilakukan secara manual atau

menggunakan teknologi informasi/aplikasi komputer. Sesuai Permendagri

Nomor 64 Tahun 2013, Sistem Akuntansi Pemer


intah Daerah (SAPD)

merupakan suatu instrument penting yang harus disiapkan dalam rangka

implementasi SAP berbasis akrual. SAPD sebagai alat untuk mewujudkan

pr
insip- prinsip dasar yang telah ditetapkan oleh SAP dan kebijakan

akuntansi menjadi serangkaian prosedur pencatatan dengan menggunakan

akuntansi double entry melalui alat-alatnya berupa buku jurnal, buku

besar, neraca saldo, dan laporan keuangan itu sendir


i.

Sesuai dengan fungsi pengelolaan keuangan di pemer


intah daerah

maka sistem akuntansi dibagi menjadi dua yaitu sistem akuntansi

SKPD dan sistem akuntansi PPKD. Sistem Akuntansi SKPD adalah sistem

akuntansi yang diselenggarakan oleh masing-masing SKPD yang mencatat

transaksi atas Pendapatan dan Belanja. Transaksi Pendapatan yang dicatat

adalah transaksi Pendapatan Asli Daerah sedangkan transaksi Belanja

yang dicatat adalah Belanja Tidak Langsung khususnya Belanja

Pegawai dan Belanja Langsung yang terdir


i dar
i Belanja Pegawai,

Belanja Barang dan Jasa, serta Belanja Modal.

Sistem Akuntansi PPKD adalah sistem akuntansi yang diselenggarakan oleh


Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) yang mencatat transaksi atas

Pendapatan, Belanja Tidak Langsung, dan Pembiayaan. Transaksi

Pendapatan yang dicatat adalah Pendapatan Transfer dan Lain-Lain


Pendapatan Daerah yang Sah, sedangkan transaksi Belanja yang dicatat

adalah Belanja Tidak Langsung yang terdir


i dari Belanja Bunga, Subsidi,

Hibah, Bantuan Sosial, Bagi Hasil, dan Belanja Tidak Terduga. PPKD

sebagai BUD juga menyelenggarakan transaksi Kas Daerah. PPKD akan

mengkompilasi semua Pendapatan dar


i SKPD dan Pendapatan dar
i PPKD

sehingga dapat disusun Laporan Arus Kas. Pada pemerintah daerah, Satuan

Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) mempunyai dua fungsi yaitu

sebagai SKPD dan PPKD sehingga SKPKD menyelenggarakan dua

sistem akuntansi yaitu sistem akuntansi SKPD dan PPKD.

Selain akuntansi SKPD dan PPKD, juga mencakup akuntansi

konsolidasi yang berfungsi menggabungkan laporan keuangan dar


i

seluruh SKPD dan laporan keuangan PPKD sehingga menjadi laporan

keuangan pemerintah daerah. Dengan demikian, sistem akuntansi

keuangan pemer
intah daerah dimaksud mencakup :

1. Akuntansi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

2. Akuntansi pada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)

3. Akuntansi Konsolidasi

Sistem Akuntansi pada SKPD dan selanjutnya disebut akuntansi SKPD

(termasuk SKPD pada SKPKD) diselenggarakan oleh masing masing

SKPD sebagai entitas akuntansi dan Kepala SKPD yang bertanggungjawab

atas penyelenggaraannya. Dalam ketentuan dan pelaksanaannya

akuntansi SKPD dilakukan oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan pada

SKPD (PPK-SKPD). Hasil akhir dar


i sistem akuntansi SKPD adalah Laporan

Keuangan SKPD berupa:

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

2. Laporan Operasional

3. Laporan Perubahan Ekuitas

4. Neraca

5. Catatan atas Laporan Keuangan


Akuntansi PPKD diselenggarakan oleh SKPKD sebagai entitas akuntansi.

Kepala SKPKD bertanggungjawab atas penyelenggaraan akuntansi PPKD.

Dalam pelaksanaannya, akuntansi PPKD dilimpahkan kepada Pejabat

Penatausahaan Keuangan pada SKPKD (PPK-SKPKD) yang juga

menyelenggarakan akuntansi SKPD pada SKPKD. Hasil dar


i proses

akuntansi pada PPKD adalah laporan keuangan berupa:

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

2. Laporan Operasional

3. Laporan Perubahan Ekuitas

4. Neraca

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Transaksi akuntansi yang diselenggarakan oleh PPKD termasuk juga

transaksi akuntansi yang diselenggarakan oleh BUD. Hal ini

disebabkan PPKD bertindak dalam kapasitas sebagai BUD. Kepala SKPKD

bertanggungjawab atas penyelenggaraannya dan dalam pelaksanaannya,

dilimpahkan kepada Kuasa BUD atau pejabat yang melaksanakan

fungsi pengelolaan kas daerah pada SKPKD.

Sistem Akuntansi SKPD dan Sistem Akuntansi PPKD dibangun

dengan struktur kantor pusat dan kantor cabang atau Home Office dan

Branch Off
ice (HOBO). Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan transaksinya,

PPKD diibaratkan sebagai kantor pusat (Home Off


ice) dan SKPD sebagai

kantor cabang (Branch Off


ice). Transaksi keuangan antara PPKD dan

SKPD merupakan transaksi antar entitas akuntansi sehingga memerlukan

akun transitoris untuk melakukan proses akuntansi. Oleh sebab itu,

harus dibuat sebuah akun perantara yang berfungsi untuk menjembatani

antara PPKD dan SKPD. Akun yang dimaksud adalah R/K PPKD dan R/K

SKPD. Pada Akuntansi PPKD dibuatkan akun R/K SKPD untuk menampung

seluruh transaksi yang terkait dengan entitas akuntansi SKPD dan pada
Akuntansi SKPD dibuatkan akun R/K PPKD untuk menampung transaksi

yang terkait dengan akun yang diselenggarakan entitas akuntansi PPKD.

Transaksi akuntansi yang terjadi antara PPKD (BUD) dengan SKPD

pada umumnya merupakan transaksi kas. Sebagai contoh adalah transaksi

penyetoran Pendapatan Retr


ibusi oleh Bendahara Penerimaan SKPD kepada

BUD/Kas Daerah maka transaksi tersebut akan menambah R/K PPKD dan

mengurangi Kas di Bendahara Penerimaan SKPD.

Akuntansi Konsolidasi menggabungkan laporan keuangan seluruh SKPD

termasuk SKPKD sebagai SKPD dan PPKD. Akuntansi Konsolidasi

diselenggarakan oleh SKPKD dan hasil dari proses konsolidasi tersebut

adalah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah berupa :

1. Laporan Realisasi Anggaran


2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

3. Laporan Operasional

4. Laporan Perubahan Ekuitas;

5. Neraca

6. Laporan Arus Kas

7. Catatan atas Laporan Keuangan

A. Kerangka Umum Siklus Akuntansi


Secara umum siklus akuntansi dapat digambarkan pada f
lowchart
h#r
ikijt ini :
9. Transaksi pencatatan Aset, Kewajiban, dan Ekuitas

10. Transaksi Penyesuaian dan Penutup akhir tahun anggaran

11. Transaksi awal tahun anggaran (jurnal balik).

Dokumen sumber yang dihasilkan dari transaksi tersebut diatas

misalnya berupa Perda APBD, DPA, SP2D, bukti pengeluaran, bukti

penerimaan, dan bukti memorial. Berdasarkan dokumen sumber

kemudian dilakukan proses pencatatan transaksi pada buku jurnal,

sebagai contoh transaksi pendapatan dicatat pada buku jurnal

pendapatan, transaksi belanja dicatat pada buku jurnal pengeluaran

dan transksi penyesuaian dicatat pada buku jurnal memor


ial.

Setelah pencatatan dengan jurnal selesai dilakukan, proses

berikutnya adalah pengklasif


ikasian yaitu dengan melakukan

post
ing ke Buku Besar dan Buku Pembantu di subsistem masing-

masing. Tahap berikutnya adalah pengikhtisaran dimana dilakukan

perhitungan saldo dari masing-masing akun yang terdapat pada buku

besar. Dengan mengikhtisarkan buku besar dan buku pembantu di

setiap pusat pertanggungjawaban keuangan akan dihasilkan laporan

keuangan pemerintah daerah.

Dari f
lowchart diatas, siklus akuntansi secara umum meliputi:

1. Dokumen sumber

2. Pencatatan transaksi

3. Pengklasif
ikasian

4. Pengikhtisaran

5. Penyusunan Laporan Keuangan.

B. Dokumen Sumber

Dokumen sumber adalah dokumen berisi informasi transaksi keuangan

yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pencatatan akuntansi

(jurnal/proses input data). Contoh Dokumen Sumber adalah sebagai


ber
ikut:

1. Dokumen sumber untuk pengakuan Anggaran, contohnya adalah

Perda APBD dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD (DPA-SKPD).

2. Dokumen sumber untuk pengakuan Pendapatan-LO, contohnya

adalah Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-D) dan Surat Ketetapan

Retr
ibudi Daerah (SKRD) untuk Pendapatan Asli Daerah dan

Peraturan Presiden tentang Besaran Dana Alokasi Umum Daerah

Provinsi, Kabupaten, dan Kota untuk Pendapatan Dana Perimbangan.

3. Dokumen sumber untuk pengakuan Pendapatan-LRA, contohnya

adalah Surat Tanda Setoran (STS) untuk Pendapatan Asli

Daerah dan Nota Kredit/Bukti Transfer Bank untuk Pendapatan

Dana Perimbangan.
4. Dokumen sumber untuk pengakuan Beban, contohnya adalah Surat

Tagihan, Berita Acara Penyerahan Barang, dan Berita Acara

Kemajuan Pekerjaan.
5. Dokumen sumber untuk pengakuan Belanja, contohnya adalah

Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) GU/LS/N1HIL untuk Belanja


Pegawai, Barang dan Jasa, dan Belanja Modal.

6. Dokumen sumber untuk pengakuan Pener


imaan Pembiayaan,

contohnya adalah Nota Kredit atas penerimaan pinjaman dari Bank

dan Bukti Pencairan Dana Cadangan.

7. Dokumen sumber untuk pengakuan Pengeluaran Pembiayaan,

contohnya adalah Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)-LS untuk

penyertaan modal pemer


intah daerah.

C. Pencatatan Transaksl

Proses pencatatan transaksi pada dasarnya adalah mencatat pada

buku jurnal berdasarkan dokumen sumbernya. Dalam proses

pencatatan transaksi satu hal yang penting adalah masalah pengakuan

{recognit
ion).
Pengakuan adalah penentuan kapan suatu transaksi aicatat
berdasarkan basis/dasar akuntansi. Basis akrual adalah basis

akuntansi yang mengakui transaksi dan peristiwa lainnya pada saat

transaksi dan per


istiwa terjadi (dan bukan hanya pada saat kas atau

setara kas diterima atau dibayar). Oleh karena itu transaksi- transaksi

dan per
istiwa dicatat dalam catatan akuntansi dan diakui dalam laporan

keuangan pada per


iode terjadinya.

Contoh buku jurnal adalah sebagai ber


ikut :

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG


DINAS "X"

JURNAL UHUM
Tahun Anggaran 20X1

No. Tanggal KodeAkun Uraian Ref Debet Kredit

Pencatatan transaksi untuk pengakuan Fendapatan-iAJ menurut

kondisinya dapat dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai berikut :

1. Pencatatan transaksi untuk pengakuan Pendapatan-LO

Miuiiiin Imis r
iiterima.

Contoh transaksi untuk pengakuan pendapatan-LU sebeium Kas

diterima adalah Pajak Bumi dan Bangunan dan Pajak Air Permukaan

yang diakui pendapatannya pada saat Surat Ketetapan Pajak

Daerah (SKP-D) diterbitkan dengan mencatatnya di jurnal umum.

mniur.hn.rt nva daDat digambarkan sebagai berikut :


a. Pengakuan Pendapatan Asli Daerah-LO

Gambar 2
Flowchart Pengakuan Pendapatan Asli Daerah-LO Sebelum Kas
Diter
ima

Disptnd.

Penbmt
o
SW-O K1M>
0
ttntf
lmo

SKP-D/SC
T-0 I

Cwcatatan

Jumsl

ft
etf
cg

Ketika terdapat pelunasan oleh wajib pajak atau wajib retr


ibusi

(WP/WR), maka akan diakui Pendapatan-LRA dan Perubahan

SAL, Kas di Bendahara Penerimaan ber


tambah, dan Piutang

WP/WR berkurang. Flowchart atas transaksi tersebut adalah

sebagai berikut :
Gambar 3
Flowchart Pelunasan Pendapatan Asli Daerah-LO Oleh
WP/WR

Btndihin Ptrnrimiin

SWD/SMO,
0 0
HakKOft
mebWtwi
ftmbtfuan

b. Pengakuan Pendapatan Dana Transfer-LO

Gambar 4
Flowchart Pengakuan Pendapatan Dana Transfer-LO Sebelum Kas
Diterima

10
Seperti halnya Pendapatan Asli Daerah, ketika terdapat

transfer atas Pendapatan Dana Transfer, maka akan diakui

Pendapatan-LRA dan Perubahan SAL. Kas di Kas Daerah

bertambah dan Piutang Dana Transfer berkurang. Flowchart atas

transaksi tersebut adalah sebagai ber


ikut :

Gambar 5
Flowchart Transfer Pendapatan Dana
Transfer-LO

Panwriir
tah Punt/Provinri|

PuMt/Provt
osi
0 0
i Houindtyaii

-r^ i -L
I
+
MembuatNot
o Penyusunan
Kiwt
t Ner
acsLguf
i
0
dM*IWMai o>eJ

0
2. Pencatatan transaksi untuk pengakuan Pendapatan-LO

pada saat bersamaan dengan penerimaan kas

Apabila dalam hal proses transaksi pendapatan daerah tidak

terjadi perbedaan waktu antara penetapan hak pendapatan daerah

dan pener
imaan Kas Daerah, dimana penetapan hak pendapatan
dilakukan bersamaan dengan diterimanya kas, maka Pendapatan LO

diakui/dicatat pada jurnal pada saat kas diterima dan terbitnya

dokumen penetapan. Contoh dari jenis pajak ini adalah Pajak

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Hotel dan Restoran,

dan Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

Flowchart nya dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 6
Flowchart Pengakuan Pendapatan Asli Daerah-LO Bersamaan Dengan
Pener
imaan Kas

Pi^aJ. Wntt
of
r aaht
f oihiniMan't
aili

SMW
0 I 0
JMfSMW
SMf
lOW ****k

00 @r
aup

SMjMMm

3. Pencatatao transaksl iintuk pengakuan Pendapatan-LO setelah

penerimaan kas
Apabila dalam hal proses transaksi pendapatan daerah terjadi

perbedaan waktu antara penetapan hak pendapatan daerah dan

12
pener
imaan kas daerah, dimana kas telah diter
ima terlebih

dahulu, namun belum dapat diakui sebagai Pendapatan karena

belum menjadi hak pemer


intah daerah, maka Pendapatan-LO

diakui/dicatat pada jurnal pada saat pendapatan telah menjadi hak

pemer
intah daerah. Contoh dari jenis pajak ini adalah Pajak

Kendaraan Bermotor dan Pajak Reklame. Flowchart nya dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 7
Flowchart Pengakuan Pendapatan Asli Daerah-LO Setelah Dengan
Pener
imaan Kas

0 0

00

Pencatatan transaksi untuk pengakuan Beban menurut kondisinya

juga dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai ber


ikut :

1. Pencatatan transaksi untuk pengakuan Beban sebelum pengeluaran


kas.

Dalam hal proses transaksi pengeluaran daerah terjadi perbedaan

waktu antara penetapan kewajiban daerah dan pengeluaran kas,

dimana penetapan kewajiban daerah dilakukan lebih dulu, maka

13
, //

beban diakui/dicatat pada jurnal pada saat terbit dokumen

penetapan/pengakuan kewajiban walaupun kas belum

dikeluarkan. Misalnya, Surat Tagihan, Ber


ita Acara Penyerahan

Barang (BAPB), atau Ber


ita Acara Kemajuan Pekerjaan (BAKP).

Flowchart nya dapat digambarkan sebagai ber


ikut :

Gambar 8
Flowchart Pengakuan Beban Sebelum Pengeluaran Kas.

PFTX/Pih.k K l|i Btndihin Parntluinn

I|
@

V
7
Penytf
iunan
Pencjtaun
Keracal^tir
dat
onf tif
aj
Metakakan
penjeoeUn JunH

Post*

0
Apabila Bendahara Pengeluaran atau Kas Daerah melakukan

pembayaran atas Surat Tagihan, Ber


ita Acara Penyerahan Barang

atau Berita Acara Kemajuan Pekerjaan kepada Pihak Ketiga, maka

akan diakui pengakuan Belanja, yang digambarkan pada flowchart

14
berikut ini :

Gambar 9
ninmrhnrt. Pembavaran Tagihan Kepada Pihak Ket
iga.

.nd.h.r.rin..lu...n/K d- | Plhik K Hl

meWuikanpengMfit
ondan
pembaywanlcepadaMt
a*
Ket a.*d kanKt t<U
memprwesSP2EKS
benhsarmnSPM

2. Pencatatan transaksi unniK penganian @> Uo>o uu...u

pengeluaran kas
Apabila dalam hal proses transaksi pengeluaran daerah tidak

terjadi perbedaan waktu antara penetapan kewajiban daerah dan

pengeluaran kas daerah, maka beban diakui/dicatat pada jurnal

bersamaan dengan saat pengeluaran kas. Flowchart nya dapat


PPTK/Pih k f
atlgi andjhar
t e Pn|<mf n/k d

Gambar 10
Flowchart Pengakuan Beban Bersamaan Pengeluaran Kas.

// / @"" B@ @**" /

o
Melakiriuuipengecelan
0 dwiPembayannkcpada
Mm*KM*

3. Pencatatan transaksi untuk pengakuan Beban setelah pengeluaran

kas
Apabila dalam hal proses transaksi pengeluaran daerah terjadi

perbedaan waktu antara penetapan kewajiban daerah dan

pengeluaran kas daerah, dimana penetapan kewajiban daerah

dilakukan setelah pengeluaran kas, maka Beban diakui/dicatat pada

jurnal saat barang atau jasa diterima walaupun kas sudah

dikeluarkan. Pada saat pengeluaran kas mendahului saat barang

atau jasa dimanfaatkan, pengeluaran tersebut belum dapat diakui

sebagai Beban. Pener


imaan tersebut diklasifikasikan sebagai Beban

16
Dibayar di Muka (akun neraca).

Flowchart nya dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 11
Flowchart Pengakuan Beban Setelah Pengeluaran Kas.

PPTK/Plhik Kr
tifa I B ndh r P ng lu in/k di

o
4/ *.fg=r /

M lafcukan pengecet
en
danPembayarankepada
PAakK*tl|a

D. Pengklaslf
ikast
an

Setelah pencatatan dengan jurnal selesai dilakukan, proses

berikutnya adalah melakukan posting ke Buku Besar atau Sub

Buku Besar di subsistem masing-masing. Post


ing adalah

memindahkan catatan dari Buku Jurnal ke dalam Buku Besar/Sub

Buku Besar sesuai dengan jenis transaksi dan nama akun masing-

masing. Contoh Buku Besar adalah sebagai berikut:


PEMERINTAH KABUPATEN "X"
DINAS "X"

BUKUBESAR
Tahun Buku 20X1

Unit Organisasi : DINAS "X"


Kode Akun : 1 1 1 1
Nama Akun : Kas di Kas Daerah
Saldo Normal : Debet

Ref.
No. Tanggal Uraian Debet Kredlt Saldo
Jurn

Jtiml&h

Pejabat Penatausahaan Keuangan pada Dinas/Badan/Kantor dan

Pejabat Fungsi Akuntansi pada PPKD setelah melakukan posting

pada buku besar, secara berkala akan menyusun Neraca Lajur

sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.

E. Pengikhtisaran

Pengikhtisaran merupakan tahap perhitungan saldo dari masing-masing

akun yang terdapat pada buku besar. Tahapan prosedur pengikhtisaran

secara r
ingkas dapat dijelaskan adalah sebagai berikut :

1. Saldo-saldo buku besar pada akhir per


iode diikhtisarkan dalam
Neraca Lajur.

2. Berdasakan Neraca Lajur kemudian dilakukan penyesuaian

untuk pos- pos yang memerlukan penyesuaian. Beberapa pos

yang memerlukan penyesuaian pada akhir tahun meliputi :

1) Persediaan

18
2) Piutang
3) Penyusutan Aset Tetap

4) Bagian Lancar Tagihan

5) Bagian Lancar Utang Jangka Panjang

3. Setelah seluruh penyesuaian dimasukan akan dihasilkan jumlah-

jumlah saldo buku besar setelah penyesuaian. Langkah

berikutnya adalah memindahkan masing-masing saldo tersebut ke

Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, dan Neraca.

Akun nominal dipindahkan ke LRA atau LO, sedangkan akun nil

dipindahkan ke Neraca.

4. Membuat Jurnal Penutup.

5. Menyajikan Laporan Keuangan.

F. Penyusunan Laporan Keuangan

Dengan mengikhtisarkan buku besar dan buku pembantu di setiap

pusat pertanggungjawaban keuangan akan dihasilkan Laporan

Keuangan. Laporan tersebut disusun pada akhir tahun anggaran

maupun pada periode tertentu. Laporan Keuangan pada SKPD selaku

entitas akuntansi terdiri dari:

1. Laporan Realisasi Anggaran

2. Laporan Operasional

3. Laporan Perubahan Ekuitas

4. Neraca

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Laporan Keuangan pada PPKD selaku entitas pelaporan terdiri dari :

1. Laporan Realisasi Anggaran

2. Laporan Operasional

3. Laporan Perubahan Ekuitas

4. Neraca

5. Laporan Perubahan SAL

19
BAB II

SISTEM AKUNTANSI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah perangkat daerah

pada pemer
intah daerah selaku pengguna anggaran/barang. SKPD

merupakan entitas akuntansi yaitu suatu entitas/unit pada pemer


intahan

yang mengelola anggaran, kekayaan, dan kewajiban. Selaku entitas

akuntansi, SKPD wajib menyelenggarakan sistem akuntansi, yaitu dengan

melakukan pencatatan atas transaksi-transaksi keuangan yang terjadi di

lingkungannya dan menyajikannya dalam bentuk laporan keuangan untuk

digabungkan pada entitas pelaporan.

Sesuai PP Nomor 71 Tahun 2010 dan Permendagri Nomor 64 Tahun

2013, laporan keuangan yang harus disajikan oleh SKPD terdir


i dar
i:

Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

- Neraca

- Laporan Operasional (LO)

Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

Terkait dengan kewajiban SKPD untuk menyajikan laporan

keuangan, SKPD harus menyelenggarakan akuntansi dalam bentuk suatu

sistem, baik manual ataupun terkomputerisasi. Penyelenggaraan sistem

tersebut meliputi pihak-pihak terkait dan dokumen yang terkait serta

prosedumya. Sistem akuntansi pada SKPD dilaksanakan oleh Pejabat

Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD) berdasarkan dokumen-

dokumen sumber yang diserahkan oleh bendahara penerimaan, bendahara

pengeluaran, atau pihak terkait lainnya. Transaksi-transaksi yang

terjadi di lingkungan satuan kerja harus dicatat dan dibukukan oleh PPK-

SKPD. Transaksi- transaksi tersebut antara lain:

21
- Akuntasi Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA

- Akuntansi Beban dan Belanja

- Akuntansi Piutang

- Akuntansi Persediaan

- Akuntansi Aset Tetap

- Akuntansi Kewajiban

- Akuntansi Ekuitas

- Akuntansi Penyesuaian dan Koreksi

A. Akuntansi Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA

Akuntansi Pendapatan pada SKPD meliputi akuntansi

Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA. Perlakuan akuntansi yang

berbeda atas kedua jenis pendapatan tersebut merupakan implikasi

berlakunya basis akrual sebagaimana diatur dalam PP No. 71 Tahun

2010. Perlakuan akuntansi di atas meliputi pengakuan, pengukuran,

penyajian, dan pengungkapan. Pengukuran Pendapatan, baik LO

ataupun LRA, dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu dengan

membukukan pener
imaan secara bruto dan tidak mencatat jumlah

netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

Akuntansi Pendapatan pada lingkup SKPD dilakukan hanya

untuk mengakui, mencatat, dan melaporkan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) yang berada dalam wewenang SKPD. Pendapatan tersebut terdiri

dari Pendapatan Pajak, Pendapatan Retribusi, dan Lain-lain PAD yang

Sah. Adapun Lain-lain PAD yang Sah meliputi pendapatan hasil

penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro,

pendapatan bunga, penerimaan atas tuntutan ganti kerugian daerah,

penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari

penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah,

penerimaan keuntungan dar


i selisih nilai tukar rupiah terhadap mata

uang asing, pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan

pekerjaan, pendapatan denda pajak, pendapatan denda retr


ibusi,

22
pendapatan hasil eksekusi atas jaminan, dan pendapatan dar
i

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pendapatan hasil

pemanfaatan kekayaan daerah, dan pendapatan dar


i angsuran/cicilan

penjualan. Pembahasan akuntansi pendapatan meliputi pihak yang

terkait, dokumen yang terkait, serta sistem dan prosedur akuntansi

akan dijelaskan berikut ini.

1. Pihak yang terkait

Pihak-pihak yang terkait dalam prosedur akuntansi Pendapatan-

LO dan Pendapatan-LRA dikelompokkan sebagai berikut:

a. Pihak yang terkait dengan penetapan Pendapatan-LO

- Kepala SKPD yang menerbitkan SKP-Daerah dan SKRD

- PPK-SKPD

- Pihak ketiga (WP/WR/pihak ketiga lainnya)

b. Pihak yang terkait dengan penetapan Pendapatan-LRA

- PPK-SKPD

- Bendahara Penerimaan

- BUD

2. Dokumen yang terkait

Dokumen yang terkait dalam prosedur akuntansi Pendapatan-

LO dan Pendapatan-LRA secara umum dikelompokkan sebagai

ber
ikut:

a. Dokumen penetapan Pendapatan-LO, antara lain:

- Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah)

- Surat Ketetapan Retr


ibusi Daerah (SKRD)

- Tanda Bukti Pener


imaan (TBP) dar
i Bendahara Pener
imaan

kepada pihak ketiga (dalam hal Pendapatan-LO diakui

bersamaan dengan penerimaan kas)

- Surat Tanda Setoran (STS) (dalam hal Pendapatan-LO diakui

bersamaan dengan penerimaan kas)

23
- Bukti transfer/setor (dalam hal Pendapatan-LO diakui

bersamaan dengan penerimaan kas)

- Nota kredit bank (dalam hal Pendapatan-LO diakui bersamaan

dengan penerimaan kas)

- Bukti memor
ial

b. Dokumen penetapan Pendapatan-LRA

- TBP

- STS

- Bukti transfer/setor

- Nota kredit bank

- Bukti transaksi penerimaan kas lainnya

c. Dokumen penyetoran ke Kas Daerah oleh Bendahara Pener


imaan

- STS

- bukti transfer/ setor

3. Slstem dan prosedur akuntansi

Terkait dengan penerapan basis akrual, terdapat tiga

kondisi pengakuan Pendapatan-LO yang akan mempengaruhi sistem

dan prosedur akuntansi Pendapatan-LO. Ketiga kondisi tersebut

adalah Pendapatan-LO diakui sebelum pener


imaan kas, Pendapatan-

LO diakui bersamaan dengan penerimaan kas, dan Pendapatan-LO

diakui setelah pener


imaan kas.

a. Pendapatan-LO diakui sebelum penerimaan kas

1) Pada kondisi ini, diawali pihak PPK-SKPD mener


ima

dokumen penetapan Pendapatan-LO dar


i Kepala SKPD yang

menerbitkan SKP- Daerah atau pihak terkait lainnya.

Berdasar dokumen tersebut, PPK- SKPD akan mencatat

pengakuan Pendapatan-LO dan Piutang.

2) WP/pihak ketiga lainnya melakukan pembayaran melalui

Bendahara Pener
imaan, dan atas pembayaran tersebut,

24
Bendahara Pener
imaan menerbitkan TBP. Selanjutnya TBP

tersebut ditembuskan pada PPK-SKPD untuk membukukan

pengakuan Pendapatan-LRA, penambahan kas di Bendahara

Pener
imaan, dan pengurangan Piutang. Berdasar TBP tersebut,

Bendahara Pener
imaan membuat STS untuk menyetorkan

pener
imaan tersebut ke Kas Daerah. Selanjutnya STS tersebut

ditembuskan pada PPK-SKPD untuk membukukan R/K PPKD

dan pengurangan kas di Bendahara Pener


imaan.

3) Apabila WP/pihak ketiga lainnya melakukan pembayaran

langsung ke Kas Daerah, Kas Daerah akan menerbitkan bukti

transfer/setor untuk WP/ pihak ketiga dan nota kredit untuk

PPK-SKPD untuk membukukan R/K PPKD, pengurangan

Piutang, dan pengakuan Pendapatan-LRA.

b. Pendapatan-LO diakui bersamaan dengan penerimaan kas

1) WP/WR/pihak ketiga lainnya melakukan pembayaran

melalui Bendahara Pener


imaan, dan atas pembayaran

tersebut, Bendahara Penerimaan menerbitkan TBP. Selanjutnya

TBP tersebut ditembuskan pada PPK-SKPD untuk

membukukan penambahan kas di Bendahara Penerimaan,

pengakuan Pendapatan-LO, dan pengakuan Pendapatan-LRA.

Berdasar TBP tersebut, Bendahara Penerimaan membuat STS

untuk menyetorkan pener


imaan tersebut ke Kas Daerah.

Selanjutnya STS tersebut ditembuskan kepada PPK-

SKPD untuk membukukan R/K PPKD dan pengurangan

kas di Bendahara Pener


imaan.

2) Apabila WP/WR/pihak ketiga lainnya melakukan pembayaran

langsung ke Kas Daerah, Kas Daerah akan menerbitkan bukti

transfer/setor untuk WP/WR/pihak ketiga dan nota kredit

untuk PPK-SKPD untuk membukukan R/K PPKD, pengakuan


Pendapatan-LO, dan pengakuan Pendapatan-LRA.

25
c. Pendapatan-LO dlakui setelah penerlmaan kas

l) WP/pihak ketiga lainnya melakukan pembayaran melalui

bendahara penerimaan, dan atas pembayaran tersebut,

bendahara pener
imaan menerbitkan TBP. Selanjutnya TBP

tersebut ditembuskan pada PPK-SKPD untuk membukukan

penambahan kas di Bendahara Pener


imaan, pengakuan

Pendapatan-LRA, dan Pendapatan Diter


ima di Muka. Berdasar

TBP tersebut, Bendahara Pener


imaan membuat STS untuk

menyetorkan pener
imaan tersebut ke Kas Daerah. Selanjutnya

STS tersebut ditembuskan pada PPK-SKPD untuk membukukan

R/K PPKD dan pengurangan kas di Bendahara Pener


imaan.

2) Apabila WP/pihak ketiga lainnya melakukan pembayaran

langsung ke Kas Daerah, Kas Daerah akan menerbitkan bukti

transfer/setor untuk WP/ pihak ketiga dan nota kredit untuk

PPK-SKPD. Berdasarkan bukti transfer/setor atau nota kredit

tersebut, PPK-SKPD membukukan R/K PPKD dan pengakuan

Pendapatan-LRA.

3) Terkait dengan pajak daerah, bersamaan dengan

pembayaran tersebut di atas, Kepala SKPD menerbitkan

SKP-Daerah dan ditembuskan kepada PPK-SKPD.

Berdasarkan SKP-Daerah tersebut, untuk setiap periode

pengakuan, PPK-SKPD membuat bukti memor


ial dan mencatat

pengakuan Pendapatan-LO dan pengurangan Pendapatan

Diter
ima Dimuka.

Adapun dokumen yang digunakan sebagai dasar pengakuan

Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA untuk pendapatan pajak,

pendapatan retribusi, dan Iain-lain PAD yang sah diuraikan pada

tabel di bawah ini.

26
DOKUMEN
DOKUMEN
PENETAPAN
NO JBNISPENDAPATAN PENETAPAN PENDAPATAN-
PENDAPATAN-LO
LRA
1 PajakDaerah Surat Ketetapan Pajak
Daerah (SKP- D)

- TBP

2 Retr
ibusi Daerah Surat Ketetapan - Bukti
Retr
ibusi Daerah transfer/setor
(SKRD) - Nota kredit
- TBP

3 Hasil PenjualanAset Surat PerjanjianJual - Surat Tanda


DaerahyangTidak Beli Setoran(STS)
Dipisahkan - TBP

4 Pener
imaan Jasa Giro Rekening Koran Rekening Koran

5 Pendapatan Bunga Sertif


ikat Deposito Sertifikat Deposito
Deposito

6 Tuntutan Ganti Kerugian Surat Keterangan - STS


Daerah Tanggung Jawab
Mutlak(SKTJM) - TBP

7 Komisi, Potongan, dan - SuratPerjanjian - STS


Selisih NilaiTukar Jual Beli (untuk
Rupiah komisi dan - TBP
potongan}
- Nilai kurs saat
transaksi
{published rate)

8 Pendapatan Denda atas - Perjanjian/ kontrak - STS


Keterlambatan kerja sama
Pelaksanaan Pekerjaan - Ber
ita Acara - TBP
Penyelesaian
Pekerjaan

SKP-D - Bukti
9 Pendapatan Denda
transfer/setor
Pajak
DOKUMEN
DOKUMEN
PENETAPAN
NO JENISPENDAPATAN PENETAPAN PENDAPATAN-
PENDAPATAN-LO
LRA
- Nota kredit

- TBP

10 Pendapatan Denda SKRD - Bukti

Retribusi (denda transfer/setor

administrasi) - Notakredit

- TBP

11 Pendapatan Hasil - Perjanjian/ - STS

EksekusiatasJaminan kontrakkerja sama - TBP


- BeritaAcara

Penyelesaian

Pekerjaan

12 Pendapatan dari Dokumen - STS

Pengembalian penetapan - TBP

kelebihan bayar

13 Pendapatan dari Surat perjanjian - STS

Penyelenggaraan - TBP

Pendidikan dan

Pelatihan

14 Pendapatan dari - STS

Angsuran/Cicilan - - TBP

Penjualan-LRA

15 Hasil dari Pemanfaatan Surat Perjanjian - STS

Kekayaan Daerah - TBP

16 Pendapatan Zakat Surat Ketetapan - STS

Zakat - TBP

17 Pendapatan BLUD Laporan Laporan

keuangan keuangan

berkala berkala
B. Akuntansi Beban dan Belanja

Berdasarkan PP No. 71 Tahun 2010 dan Permendagr


i

Nomor 64 Tahun 2013 dikenal istilah beban dan belanja. Perlakuan

akuntansi yang berbeda atas beban dan belanja merupakan implikasi

berlakunya basis akrual sebagaimana di atur dalam PP No. 71 Tahun

2010 dan Permendagri Nomor 64 Tahun 2013.

Akuntansi Beban pada lingkup SKPD melingkupi pengakuan,

pencatatan, dan pelaporan beban gaji dan tunjangan, beban

honorarium/lembur/vakasi/tunjangan khusus dan beban pegawai

transito, beban kontribusi sosial, beban barang, beban jasa, beban

pemeliharaan, beban perjalanan dinas, dan beban murni akrual.

Beban kontr
ibusi sosial terdiri dar
i beban pensiun dan uang tunggu

PNS, beban pensiun dan uang tunggu pejabat negara, beban tunjangan

hari tua, iuran asuransi kesehatan PNS dan pejabat negara serta

penerima pensiun, serta cadangan perubahan sharing.

Beban barang terdiri dar


i beban bahan pakai habis, beban

bahan/mater
ial, beban pengir
iman surat dinas pos pusat, beban

cetak dan penggandaan, beban makanan dan minuman, beban

barang operasional lainnya, beban barang transito, dan beban barang

non operasional lainnya.

Beban jasa terdir


i dar
i beban langganan daya dan jasa, beban sewa

rumah/gedung/gudang/ parkir, beban sewa sarana mobilitas, beban

sewa alat berat, beban sewa perlengkapan dan peralatan kantor, beban

jasa konsultan, beban jasa profesi, dan beban jasa lainnya.

Beban murni akrual digunakan untuk mencatat beban-beban

murni akrual yang hanya digunakan pada LO dan tidak ada pada LRA

seperti beban penyusutan, beban penyisihan piutang tidak tertagih,

29
beban amortisasi, dan beban kerugian selisih kurs.

Pembahasan akuntansi beban dan belanja meliputi pihak yang

terkait, dokumen yang terkait serta sistem dan prosedur

akuntansi, yang akan dijelaskan di bawah ini.

1. Pihak yang terkait

Pihak-pihak yang terkait dalam prosedur akuntansi beban dan

belanja dikelompokan sebagai berikut:

a. Pihak yang terkait dengan penetapan beban

- PPTK

Pihak ketiga
- PPK-SKPD

Kepala Dinas yang berwenang

b. Pihak yang terkait dengan penetapan belanja

Pihak ketiga
Bendahara Pengeluaran

- PPK-SKPD

- BUD

2. Dokumen yang terkait


Dokumen yang terkait dalam prosedur akuntansi beban dan belanja

dikelompokkan sebagai berikut :

a. Dokumen pendapatan beban

1) SuratTagihan
2) Ber
ita Acara Penyelesaian Pekerjaan/Serah Terima Barang

3) Bukti Memorial

b. Dokumen penetapan belanja

1) SP2D GU/LS/Nihil
2) Nota Debet

30
3. Sistem dan prosedur akuntansi

Terkait dengan penggunaan basis akrual, terdapat tiga kondisi

pengakuan beban yang akan mempengaruhi sistem dan prosedur

akuntansi beban. Ketiga kondisi tersebut adalah beban diakui

sebelum pengeluaran kas, beban diakui bersamaan dengan

pengeluaran kas, dan beban diakui setelah pengeluaran kas.

a. Beban diakui sebelum pengeluaran kas

Pengeluaran kas di lingkungan SKPD umumnya melalui Bendahara

Pengeluaran, PPTK, atau langsung oleh BUD.

Penjelasan atas pengeluaran tersebut diuraikan di bawah ini.

1) Pengeluaran kas melalui Bendahara Pengeluaran

(a) Pada kondisi ini, diawali pihak PPK-SKPD mener


ima

tembusan dokumen penetapan beban dari Bendahara

Pengeluaran atau pihak terkait lainnya. Berdasar dokumen

tersebut, PPK-SKPD akan mencatat pengakuan Beban dan

Utang Beban.

(b) Apabila Bendahara Pengeluaran melakukan pembayaran

pada pihak ketiga, bukti pengeluaran tersebut ditembuskan

pada PPK- SKPD. Atas tembusan tersebut, PPK-SKPD akan

mencatat pengurangan Utang Beban dan pengurangan Kas

di Bendahara Pengeluaran.

(c) Setelah SP2D GU diterbitkan oleh BUD, PPK-SKPD


mencatat penambahan kas di Bendahara Pengeluaran, R/K

PPKD dan pengakuan Belanja.

2) Pengeluaran kas melalui BUD

(a) Pada kondisi ini, diawali pihak Bendahara Pengeluaran

menerima surat tagihan/dokumen penetapan beban dari

pihak ketiga dan menembuskannya pada PPK-SKPD.

Berdasar dokumen tersebut, PPK-SKPD akan mencatat

pengakuan Beban dan Utang Beban.

31
(b) Kemudian BUD menerbitkan SP2D-LS dan menembuskan

pada PPK-SKPD. Berdasar dokumen tersebut, PPK-SKPD

akan mencatat pengurangan Utang Beban, R/K PPKD, dan

pengakuan Belanja.

b. Beban dlakui bersamaan dengan pengeluaran kas

1) Pengeluaran kas melalui Bendahara Pengeluaran

(a) Pada kondisi ini, diawali pihak PPK-SKPD menerima

dokumen penetapan Beban (surat tagihan, rekenlng

listr
ik/telepon, atau lainnya) dari Bendahara Pengeluaran

atau pihak terkait lainnya. Berdasar dokumen tersebut,

Bendahara Pengeluaran melakukan pembayaran pada pihak

ketiga dan bukti pengeluaran tersebut ditembuskan pada

PPK-SKPD. PPK-SKPD akan mencatat Uang Muka dan

pengurangan kas pada Bendahara Pengeluaran. Setelah

bukti-bukti pengeluaran di atas disahkan oleh Pengguna

Anggaran, maka Beban diakui dan Uang Muka dikredit.

(b) Kemudian BUD menerbitkan SP2D-GU terkait pengeluaran

di atas dan ditembuskan pada PPK-SKPD. PPK-SKPD

akan mencatat

penambahan kas pada Bendahara Pengeluaran, R/K PPKD,

dan pengakuan Belanja.

2) Pengeluaran kas melalui BUD

Pada kondisi ini, diawali pihak BUD menerima surat

tagihan/dokumen penetapan beban dari Bendahara

Pengeluaran dengan tembusan kepada PPK-SKPD. Kemudian

BUD menerbitkan SP2D-LS dan menembuskannya pada PPK-

SKPD. Berdasar dokumen tersebut, PPK- SKPD akan mencatat

pengakuan Beban, R/K PPKD, dan Belanja.


3) Pengeluaran kas r
aelalui PPTK

Pada praktiknya, terkadang terjadi pember


ian uang panjar

kegiatan kepada PPTK dari Bendahara Pengeluaran. Adapun

sistem dan prosedur akuntansi terkait dengan pengeluaran kas

melalui PPTK diuraikan di bawah ini.

(a) Kondisi ini diawali dengan pengeluaran kas dar


i

Bendahara Pengeluaran kepada PPTK. Bukti panjar

tersebut ditembuskan pada PPK-SKPD dan berdasar

dokumen tersebut PPK-SKPD mencatat Panjar Kegiatan

dan pengurangan Kas pada Bendahara Pengeluaran.

(b) Kemudian PPTK mempertanggungjawabkan penggunaan

uang panjar kegiatan tersebut pada Bendahara Pengeluaran

dan bukti pertanggungjawaban tersebut ditembuskan pada

PPK-SKPD. Selanjutnya PPK-SKPD mencatat Uang Muka dan

pengurangan Panjar Kegiatan serta mencatat penambahan

Kas pada Bendahara Pengeluaran apabila masih ada sisa

uang panjar kegiatan.

(c) Setelah bukt


i-bukti pengeluaran di atas disahkan oleh

Pengguna Anggaran, maka PPK-SKPD akan mengakui Beban

dan mengkredit Uang Muka. Selanjutnya, apabila bukti-bukti

tersebut disahkan oleh BUD maka BUD akan menerbitkan

SP2D GU dan menembuskannya kepada PPK-SKPD. PPK-

SKPD akan mencatat pengakuan Belanja, penambahan Kas

pada Bendahara Pengeluaran, dan R/K PPKD.

c. Beban diakul setelah pengeluar


an kas

1) Pengeluaran kas melalui Bendahara Pengeluaran

(a) Pada kondisi ini, diawali pengeluaran kas oleh Bendahara

Pengeluaran dan bukti pengeluaran tersebut ditembuskan

pada PPK-SKPD. PPK-SKPD akan mencatat Beban Dibayar

33
Dimuka, dan pengurangan kas di Bendahara Pengeluaran.

(b) Selanjutnya BUD akan menerbitkan SP2D-GU terkait

pengeluaran kas di atas dan ditembuskan pada PPK-SKPD.

Berdasar SP2D tersebut, PPK-SKPD akan mencatat

pengakuan Belanja, penambahan kas di Bendahara

Pengeluaran, dan R/K PPKD.

(c) Pada setiap akhir per


iode yang ditetapkan, berdasar

bukti memorial yang dibuat, PPK-SKPD akan mencatat

pengakuan Beban dan pengurangan Beban Dibayar Dimuka.

2) Pengeluaran kas melalui BUD

(a) Pada kondisi ini, diawali dengan penerbitan SP2D-LS oleh

BUD dan ditembuskan pada PPK-SKPD. PPK-SKPD akan

mencatat Beban Dibayar Dimuka, R/K PPKD, dan

pengakuan Belanja.

(b) Pada setiap akhir periode yang ditetapkan, berdasar

bukti memor
ial yang dibuat, PPK-SKPD akan mencatat

pengakuan Beban dan pengurangan Beban Dibayar Dimuka.

Dokumen yang digunakan sebagai dasar pengakuan Belanja

adalah SP2D GU, LS, ataupun Nihil, sedangkan dokumen yang

digunakan untuk mengakui Beban diuraikan pada tabel di bawah

ini.

34
DOKUMENPBNETAPAN
NO JENIS BBBAN
BBBAN
1 Beban gaji dan tunjangan Daftar gaji dan tunjangan

2 Beban Daf
tar

honorar
ium/lembur/vakasi/ honorarium/lembur/vakasi/

tunjangan khusus & beban tunjangan khusus 8s beban

pegawai transito pegawai transito

3 Beban pensiun dan Daftar pensiun dan uang

uang tunggu PNS dan tunggu PNS dan pejabat

pejabat negara negara

4 Beban tunjangan hari tua Daftar tunjangan hari tua

5 Iuran asuransi kesehatan Daftar iuran asuransi

PNS dan pejabat negara kesehatan PNS dan pejabat

serta pener
ima pensiun negara serta penerima

pensiun

6 Beban bahan pakai habis Invoice/Kuitansi/Bukti

Memorial

7 Beban bahan/mater
ial Invoice/Kuitansi/ Bukti

Memorial

8 Beban pengiriman surat Bukti Memor


ial/Kuitansi

dinas pos pusat

9 Beban cetak Bukti Memor


ial/Kuitansi

dan

10 Beban makanan dan Bukti Memor


ial/Kuitansi

11 Beban barang Bukti Memor


ial/Kuitansi

operasional lainnya

12 Beban barangtransito Bukti Memor


ial/Kuitansi

dan beban barangnon

operasional lainnya

13Beban langganan daya Surat tagihan

danjasa

35
DOKUMEN PENETAPAN
NO JENISBBBAN
BBBAN
14 Beban sewa Suratperjanjian sewa

rumah/gedung/ gudang/
parkir, sarana mobilitas,

alatberat, perlengkapan

dan peralatan kantor


15 Bebanjasa konsultan, Surat perjanjian/kontrak

jasa profesi, danjasa

16 Beban penyusutan Bukti memor


ial

17 Beban penyisihan Bukti memor


ial

piutangtidak ter
tagih

18 Beban amortisasi Bukti memor


ial

19 Beban deplesi Bukti memor


ial

20Beban kerugian selisih kurs Bukti memor


ial

C. Akuntansi Piutang
Piutang daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada

pemer
intah daerah dan/atau hak pemerintah daerah yang dapat dinilai

dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan

peraturan perundang-undangan atau akibat lainnya yang sah.

Prosedur akuntansi piutang pada SKPD meliputi pencatatan dan

pelaporan akuntansi atas transaksi-transaksi yang mengakibatkan

penambahan maupun pengurangan nilai piutang.

Penambahan saldo piutang umumnya disebabkan adanya transaksi

dimana hak pemerintah daerah atas suatu pendapatan sudah dapat

diakui namun kas belum diterima. Pengurangan atas saldo piutang

umumnya disebabkan adanya kas masuk atas pendapatan yang telah

diakui atau adanya penghapusan piutang tak tertagih. Kecuali

36
penghapusan piutang tak tertagih, sistem dan prosedur akuntansi atas

penambahan dan pengurangan piutang telah dibahas dalam sistem dan

prosedur akuntansi Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA.

Pada praktiknya, tidak semua piutang dapat tertagih. Sistem dan

prosedur akuntansi atas piutang yang tidak dapat ditagih akan

diuraikan sebagai berikut:

1. Pihak yang terkait a. Kepala Daerah b. PPK-SKPD

2. Dokumen yang terkait

a. Piutang Sementara Belum Dapat Ditagih (PSBDT)

b. Bukti Memorial

3. Sistem dan prosedur akuntansi

Terdapat dua metode penghapusan piutang yang mempengaruhi

sistem dan prosedur akuntansi penghapusan piutang, yaitu metode

langsung dan tidak langsung. Masing-masing tersebut akan dijelaskan

di bawah ini.

a. Metode Langsung

Berdasar buku piutang, PPK-SKPD membuat bukti memorial

atas jumlah piutang yang tak tertagih. Setelah mendapatkan

tembusan PSDBT dari Kepala Daerah, PPK-SKPD mencatat

pengakuan Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih dan

pengurangan Piutang.

b. Metode Tidak Langsung

Berdasar buku piutang, PPK-SKPD membuat bukti memorial atas

jumlah piutang yang tak tertagih. Berdasar bukti memorial

tersebut, PPK-SKPD mencatat pengakuan Beban Penyisihan Piutang

Tidak Tertagih dan pembentukan Penyisihan Piutang Tidak

Tertagih. Setelah mendapatkan tembusan PSDBT dari kepala

daerah, PPK-SKPD mencatat pengurangan Penyisihan Piutang Tidak

Tertagih dan pengurangan Piutang.


D. Akuntansi Persediaan

Akuntansi Persediaan pada SKPD meliputi pencatatan dan pelaporan

atas transaksi-transaksi yang terkait dengan Persediaan. Terdapat dua

metode yang mempengaruhi sistem dan prosedur akuntansi

persediaan, yaitu metode periodik dan perpetual. Penjelasan sistem dan

prosedur akuntansi masing- masing metode tersebut, diuraikan dibawah

ini:

1. Pihak yang terkait

a. PPK-SKPD

b. Bendahara Pengeluaran

c. BUD

d. Bagian Pener
imaan Barang/Gudang

2. Dokumen yang terkait

a. SP2DGU/LS
b. Bukti Pembayaran

c. Bukti Memor
ial

d. Ber
ita Acara Hasil Opname Fisik Persediaan

3. Sistem dan prosedur akuntansi

a. Metode Per
iodik

a) Pada awal tahun, berdasar Bukti Memorial, PPK-SKPD

mencatat pengakuan Beban Persediaan dan pengurangan

Persediaan atas persediaan awal pada neraca.

b) Berdasarkan tembusan SP2D dar


i BUD/Invoice, PPK-

SKPD akan mencatat pengakuan Beban Persediaan dan R/K

PPKD/ pengakuan Utang. Berdasarkan tembusan SP2D

tersebut, PPK-SKPD juga akan mencatat Belanja Bahan

Habis Pakai.

c) Pemakaian persediaan pada periode berjalan tidak dibukukan.

d) Pada akhir tahun, berdasarkan tembusan ber


ita acara hasil

opname fisik persediaan dar


i bagian gudang, PPK-SKPD akan

38
melakukan pencatatan Persediaan (akhir) dan pengurangan

Beban Persediaan.

b. Metode Prepetual

a) Berdasarkan tembusan SP2D dar


i BUD atas pembelian

barang persediaan, PPK-SKPD akan mencatat Belanja Bahan

Habis Pakai
b) Berdasarkan tembusan SP2D dari BUD/Invoice, PPK-

SKPD akan mencatat Persediaan dan R/K PPKD/ pengakuan

Piutang.

c) Berdasarkan bukti memor


ial, pada saat penggunaan/

pemakaian persediaan, PPK-SKPD akan mencatat pengakuan

Beban Persediaan dan pengurangan Persediaan.

d) Persediaan akhir merupakan saldo Persediaan awal +

pembelian - pemakaian Persediaan selama tahun berjalan.

E. Sistem dan Prosedur Akuntansi Aset Tetap

Pada bagian ini, yang dibahas adalah akuntansi Aset Tetap, sedangkan

pembahasan atas aset lancar telah dibahas pada bagian pendapatan dan

piutang. Prosedur akuntansi Aset Tetap pada SKPD meliputi pencatatan

dan pelaporan akuntansi atas transaksi-transaksi yang mengakibatkan

penambahan maupun pengurangan nilai aset tetap yang dimiliki SKPD.

Transaksi-transaksi dalam akuntansi aset tetap dikelompok menjadi

dua, yaitu :

1. Penambahan nilai aset tetap berasal dari perolehan aset tetap

melalui belanja modal, perolehan aset tetap dar


i bantuan, hibah,

atau donasi, revaluasi aset dar


i hasil kegiatan sensus barang, dan

lain sebagainya.

2. Pengurangan nilai aset tetap terjadi karena pelepasan aset

(penjualan dan hibah aset tetap kepada pihak ketiga), penghapusan,

dan penyusutan.

Sistem dan prosedur akuntansi penambahan dan pengurangan nilai aset

39
tetap meliputi:

1.Pihak yang terkait

a. PPK-SKPD

b. Bendahara Pengeluaran

c. BUD

d. Penyedia Barang/Jasa

e. Panitia/Pejabat Pener
ima Hasil Pekerjaan

2. Dokumen yang terkait

a. Ber
ita Acara Penerimaan Barang

b. Berita Acara Serah Terima Barang

c. Bukti Memor
ial

d. Ber
ita Acara Sensus Barang

e. Ber
ita Acara Penjualan

f. Bukti Pembayaran

g. STS

3. Sistem dan prosedur akuntansi

Pembahasan tentang sistem dan prosedur akuntansi atas aset tetap

dibagi menjadi dua kelompok yaitu: sistem dan prosedur penambahan

nilai aset tetap serta sistem dan prosedur akuntansi pengurangan

nilai aset tetap.

a. Penambahan nilai aset


1) Berdasarkan tembusan SP2D yang diterbitkan BUD untuk

membayar penyelesaian pekerjaan pengadaan aset tetap kepada

pihak ketiga, PPK-SKPD akan mencatat pengakuan Belanja

Modal untuk perolehan aset tetap.

2) Kemudian berdasarkan tembusan bukti transaksi berupa Ber


ita

Acara Penerimaan Barang, PPK-SKPD akan mencatat pengakuan

penambahan nilai Aset Tetap dan R/K PPKD.

b. Pengurangan nilai aset


Sistem dan prosedur akuntansi pengurangan nilai aset yang

40
diuraikan di bawah ini membahas akuntansi pengurangan nilai

aset karena adanya penjualan aset tetap. Sistem dan Prosedur

Penyusutan aset Tetap akan dibahas pada bagian ber


ikutnya.

1) Berdasar tembusan bukti pembayaran dar


i Bendahara

Pener
imaan, tembusan dokumen pelepasan barang (contoh:

Berita Acara Penjualan, PPK-SKPD akan mencatat pengakuan

pengurangan nilai Aset Tetap, pengurangan nilai Akumulasi

Penyusutan Aset Tetap, penambahan Kas di Bendahara

Penerimaan dan Surplus/Def


isit Penjualan Aset.

2) Berdasar dokumen/bukti pembayaran dari Bendahara

Penerimaan, PPK-SKPD mencatat pengakuan Hasil Penjualan

Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan-LRA. Setelah Bendahara

Penerimaan menyetorkan penerimaan kas tersebut ke BUD,

Bendahara Penerimaan akan menembuskan STS pada PPK-

SKPD. Berdasarkan tembusan tersebut, PPK-SKPD akan

mencatat R/K PPKD dan pengurangan kas di Bendahara

Penerimaan.

F. Sistem dan Prosedur Akuntansi Kew^jiban

Sistem dan prosedur akuntansi kewajiban/utang pada SKPD

meliputi pencatatan dan pelaporan akuntansi atas transaksi-

transaksi yang menimbulkan Utang Jangka Pendek bagi SKPD.

Penambahan saldo Utang Jangka Pendek pada SKPD dapat timbul

akibat beban yang belum dibayar atau perpindahan status dar


i

pinjaman jangka panjang menjadi pinjaman jangka pendek, sedangkan

pengurangan atas saldo Utang Jangka Pendek disebabkan adanya kas

keluar untuk pelunasan utang. Pembahasan tentang sistem dan

prosedur akuntansi atas penambahan dan pengurangan Utang Jangka

Pendek telah dibahas dalam sistem dan prosedur akuntansi Beban dan

Belanja.
G. Sistem dan Prosedur Akuntansi Bkuitas

Sistem dan prosedur akuntansi Ekuitas biasanya terkait dengan jurnal

penutup pada akhir tahun, baik untuk menutup akun-akun

Pendapatan-LO dan Beban, maupun untuk menutup akun-akun

Pendapatan-LRA dan Belanja. Selain itu, Nilai Ekuitas juga bisa

berubah apabila terdapat koreksi kesalahan yang terjadi pada periode-

per
iode sebelumnya, yang laporan keuangannya sudah diterbitkan.

Dokumen yang dipakai untuk membuat jurnal penutup maupun untuk

melakukan koreksi adalah Bukti Memorial.

H. Sistem dan Prosedur Akuntansi Penyesuaian dan Koreksi

Prosedur pencatatan jurnal penyesuaian dan koreksi pada SKPD

merupakan pencatatan akuntansi yang berkaitan dengan semua

transaksi atau kejadian yang bersifat penyesuaian dan koreksi atas

akun-akun terkait. Penyesuaian tersebut meliputi penyesuaian

Persediaan dan Penyusutan Aset Tetap.

Sistem dan prosedur akuntansi penyesuaian dan koreksi meliputi:

1. Pihak yang terkait

a. PPK-SKPD

2. Dokumen yang terkait

a. Bukti Memorial

b. Bukti-bukti transaksi

3. Sistem dan prosedur akuntansi

a. Penyesuaian Persediaan

Pada setiap akhir periode sebelum menyusun laporan keuangan,

secara rutin biasanya akan dilakukan stock opnarne untuk

mengetahui sisa persediaan yang dimiliki. Apabila SKPD

melakukan transaksi persediaan dengan menggunakan metode

periodik, maka berdasarkan berita acara stock opname tersebut,

42
PPK-SKPD akan mengakui Persediaan (akhir) dan mengurangi

Beban Persediaan.

b. Penyusutan Aset Tetap

Selain Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan, seluruh Aset

Tetap SKPD dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan

karakter
istik aset tersebut. Jurnal penyusutan Aset Tetap ini

dibuat pada akhir tahun. Berdasar bukti memorial, setiap

akhir tahun PPK-SKPD akan mencatat penambahan Beban

Penyusutan Aset Tetap dan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap.

c. Koreksi Kesalahan Pencatatan

Koreksi merupakan tindakan pembetulan secara akuntansi agar

akun/pos yang tersaji dalam laporan keuangan entitas menjadi

sesuai dengan yang seharusnya. Ditinjau dari sifat kejadiannya,

sistem dan prosedur akuntansi untuk koreksi kesalahan

dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu sistem dan prosedur

akuntansi untuk kesalahan yang berulang/sistemik serta

kesalahan yang tidak berulang.

1) Koreksi Kesalahan yang Berulang dan Sistemik

Jurnal koreksi tidak perlu dibuat untuk kesalahan jenis ini,

akan tetapi berdasarkan bukti pengeluaran/penerimaan Kas

untuk mengembalikan kelebihan/kekurangan pendapatan, PPK-

SKPD akan mengurangi/menambah Pendapatan-LRA maupun

Pendapatan-LO yang bersangkutan.

2) Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang

Sistem dan prosedur akuntansi atas koreksi kesalahan yang

tidak berulang dibagi dalam dua kelompok, yaitu koreksi

atas kesalahan yang terjadi pada periode berjalan dan koreksi

atas kesalahan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya.

a. Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang pada Per


iode Berjalan

Berdasar bukti memor


ial yang telah diotorisasi, PPK-

43
SKPD akan membuat koreksi pada akun yang

bersangkutan dalam periode berjalan, baik pada akun

Pendapatan-LRA atau akun Belanja, maupun akun

Pendapatan-LO atau akun Beban. Apabila tidak

mempengaruhi posisi kas, pencatatan pembetulan

hanya dilakukan pada akun-akun neraca terkait, pada

per
iode kesalahan ditemukan.

b. Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang pada Periode-

Per
iode Sebelumnya

Apabila kesalahan ditemukan sebelum laporan keuangan

diterbitkan, maka berdasarkan bukti memorial PPK-SKPD

akan melakukan koreksi dengan melaksanakan prosedur

koreksi sebagaimana koreksi kesalahan yang tidak berulang

pada periode berjalan.

Jika kesalahan ditemukan setelah laporan keuangan

diterbitkan, berdasar bukti memorial PPK-SKPD melakukan

koreksi dengan prosedur sebagai berikut:

Koreksi kesalahan yang tidak mempengaruhi

posisi Kas, pembetulan dilakukan pada akun-akun

neraca terkait, pada periode kesalahan ditemukan.

Kesalahan atas kelebihan pengeluaran Belanja/Beban

sehingga mengakibatkan pener


imaan kembali

Belanja/Beban dan menambah posisi Kas, pembetulan

dilakukan pada akun Pendapatan Lain-lain-LRA dan

Pendapatan Lain-lain-LO.

- Kesalahan atas kekurangan pengeluaran Belanja/Beban

sehingga mengakibatkan penambahan Belanja/Beban

dan mengurangi posisi Kas, pembetulan dilakukan pada

akun Saldo Anggaran Lebih (SAL) atau akun Ekuitas.

Koreksi kesalahan atas pener


imaan Pendapatan-

44
LRA/Pendapatan-LO yang menambah maupun

mengurangi posisi Kas, dilakukan dengan pembetulan

pada akun Kas dan akun Saldo Anggaran Lebih

(SAL)/akun Ekuitas.

Koreksi kesalahan atas penerimaan atau pengeluaran

pembiayaan yang menambah maupun mengurangi posisi

Kas, pembetulan dilakukan pada akun Kas dan akun

Saldo Anggaran Lebih (SAL).

Koreksi kesalahan atas perolehan aset selain Kas

yang menambah atau mengurangi posisi Kas, dilakukan

dengan pembetulan pada akun Kas dan akun aset

bersangkutan.

Koreksi kesalahan atas pencatatan kewajiban yang

menambah maupun mengurangi posisi Kas, dilakukan

dengan pembetulan pada akun Kas dan akun

Kewajiban bersangkutan.

45
BAB HI
SISTEM AKUNTANSI
PEJABAT PENGELOLA KBUANGAN DAERAH (PPKD)

Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya, Sistem

Akuntansi PPKD adalah sistem akuntansi yang diselenggarakan oleh

Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) yang mencatat transaksi atas

Pendapatan, Belanja Tidak Langsung, dan Pembiayaan. Transaksi

Pendapatan yang dicatat adalah Pendapatan Transfer dan Lain-Lain

Pendapatan Daerah yang Sah, sedangkan transaksi Belanja yang dicatat

adalah Belanja Tidak Langsung yang terdiri dari Belanja Bunga,

Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Bagi Hasil, dan Belanja Tidak Terduga.

PPKD sebagai BUD juga menyelenggarakan transaksi Kas Daerah.

Akuntansi keuangan yang diselenggarakan oleh PPKD meliputi:

a. Pencatatan Anggaran pada PPKD

b. Akuntansi Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA

c. Akuntansi Beban, Belanja, dan Transfer

d. Akuntansi Penerimaan Pembiayaan

e. Akuntansi Pengeluaran Pembiayaan

f. Akuntansi Aset dan Kewajiban

g. Akuntansi Koreksi

Peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai jenis-jenis

transaksi yang terjadi pada PPKD antara lain:

@ Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 123A ayat (3), yang

menyatakan bahwa DPA PPKD digunakan untuk menampung: a)

pendapatan yang berasal dari dana per


imbangan dan pendapatan hibah;

b) belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial,

46
belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan, dan belanja tidak

terduga; dan c) Pener


imaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan

daerah;

@ Permendagr
i Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pember
ian

Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dar


i APBD pasal 12 yang

menyebutkan bahwa pelaksanaan anggaran hibah berupa uang

berdasarkan atas DPA-PPKD dan pasal 29 ayat (1) menyatakan

bantuan sosial berupa uang dicantumkan dalam RKA-PPKD;

@ Permendagr
i Nomor 62 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan

Bantuan Operasional Sekolah (BOS), yang menyatakan bahwa PPKD

Provinsi melaksanakan anggaran BOS berdasarkan DPA-PPKD Provinsi;

@ Peraturan Menter
i Keuangan Republik Indonesia Nomor

165/PMK.07/2012 tentang Pengalokasian Anggaran Transfer ke

Daerah, yang menyatakan bahwa Transfer ke Daerah adalah dana

yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah dalam

rangka pelaksanaan desentralisasi yang terdiri dar


i Dana Per
imbangan,

Dana Otonomi Khusus, dan Dana Penyesuaian.

A. Akuntansi Pendapatan-LO dan Pendapatan-LRA

Pendapatan yang dikelola PPKD provinsi/kabupaten/kota adalah

pendapatan yang berasal dar


i dana transfer, baik dar
i

pemer
intah pusat maupun pemerintah provinsi, yang ditetapkan

berdasarkan peraturan perundang- undangan tentang alokasi dana

tersebut. Selain Pendapatan Transfer, PPKD juga mengelola Lain-lain

Pendapatan yang Sah dan pendapatan yang dihasilkan dar


i dana

transfer yang disimpan pada Kas Daerah berupa Jasa Giro atau Bunga.

Pendapatan yang dikelola PPKD meliputi:

1. Pendapatan transfer dar


i pemer
intah pusat, yaitu:
a. Dana Perimbangan, berupa Pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak,

Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (Kehutanan, Per


tambangan

Umum, Per
ikanan, Migas, dan Panas Bumi), Dana Alokasi

47
Umum, dan Dana Alokasi Khusus.

b. Dana Otonomi Khusus, berupa Dana Otonomi Khusus

Papua, Dana Otonomi Khusus Papua Barat, Dana Otonomi

Khusus Aceh, Dana Infrastruktur Otsus Papua, dan Dana

Infrastruktur Otsus Papua Barat.

c. Dana Penyesuaian, berupa Tunjangan Profesi Guru Pegawai

Negeri Sipil Daerah, Dana Tambahan Penghasilan Guru

Pegawai Negeri Sipil Daerah, Bantuan Operasional Sekolah,

dan Dana Insentif Daerah.

2. Pendapatan transfer dar


i pemer
intah provinsi untuk

kabupaten/kota yaitu Pendapatan Bagi Hasil Pajak Provinsi, dan

Pendapatan Dana Otonomi Khusus.

3. Lain-lain Pendapatan yang Sah, yaitu:

a. Pendapatan Hibah, yang dapat diterima dari pemerintah,

pemerintah daerah lainnya, badan/lembaga/organisasi swasta

dalam negeri, kelompok masyarakat/perorangan, dan lembaga

luar neger
i yang tidak mengikat dalam bentuk uang maupun

barang (jika dalam kebijakan pengelolaan keuangan daerah

menyatakan bahwa pendapatan hibah tidak dikelola oleh SKPD);

b. Pendapatan Dana Darurat (dari pemerintah) dalam

rangka penanggulangan korban/kerusakan akibat bencana alam.

c. Pendapatan Lainnya, yaitu pendapatan yang tidak termasuk

dalam kelompok pendapatan sebagaimana di atas.

Pembahasan akuntansi pendapatan meliputi pihak yang terkait,

dokumen yang terkait, serta sistem dan prosedur akuntansi akan

dijelaskan ber
ikut ini.

1. Pihak yang terkait


Pihak-pihak yang terkait dalam prosedur akuntansi pendapatan pada

PPKD secara umum antara lain:

48
a. Kementer
ian Keuangan

b. PPKD

c. BUD

d. Pungsi Akuntansi PPKD


e. Bank Kas Daerah.

Untuk Pendapatan Hibah melibatkan juga:

a. Pemerintah daerah lain, dan

b. Pihak pemberi hibah selain pemerintah.

2. Dokumen terkait

Dokumen-dokumen yang terkait dengan Transfer dari pemerintah

pusat ke pemerintah provinsi/kabupaten/kota, antara lain:

a. DAU : Peraturan Presiden RI Tentang Dana Alokasi Umum

Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota (yang diterbitkan tiap

tahun).

b. DAK : Peraturan Menteri Keuangan tentang Pedoman Umum dan

Alokasi Dana Alokasi Khusus (yang diterbitkan tiap tahun).

c. Dana Bagi Hasil :

- Peraturan Menteri Keuangan tentang Bagi Hasil Pajak

Penghasilan(yang diterbitkan tiap tahun).

- Peraturan Menteri Keuangan tentang Perkiraan Alokasi Dana

Bagi Hasil Sumber Daya Alam (Pertambangan Umum, Migas,

Kehutanan, dan Cukai yang diterbitkan tiap tahun).

- Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi Kurang Bayar

Dana Bagi Hasil (yang diterbitkan tiap tahun).

d. Dana Otonomi Khusus

Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi Dana Otonomi

Khusus ke Provinsi (yang diterbitkan tiap tahun).

e. Dana Penyesuaian:

- Peraturan Menteri Keuangan tentang Tunjangan Profesi Guru

49
Pegawai Negeri Sipil Daerah (yang diterbitkan tiap tahun);

Peraturan Menteri Keuangan tentang Dana Tambahan

Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah.

- Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi Dana

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) (untuk provinsi) yang

diterbitkan tiap tahun, Peraturan Kepala Daerah tentang Satuan

Pendidikan Dasar Penerima Dana BOS (untuk kabupaten/kota),

Rekening Koran Bank Satuan Pendidikan Dasar Penerima Hibah

BOS dari provinsi.

- Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi Dana Insentif

Daerah (yang diterbitkan tiap tahun).

Dokumen-dokumen yang terkait dengan Lain-lain Pendapatan

yang Sah, antara lain:

a. Dana Hibah:

- Naskah Perjanjian Hibah Daerah (antara pemerintah daerah

dengan pemerintah pusat/pemerintah daerah lainnya/pihak

selain pemerintah).

- Naskah Perjanjian Penerusan Hibah (antara pemerintah

pusat dengan pemerintah daerah atas hibah yang sumber

dananya dari hibah luar negeri).

- Dokumen-dokumen lain yang dipersyaratkan untuk

permintaan pencairan dana hibah dari pemerintah, antara lain

Surat Permintaan Penyaluran Hibah, Surat Pernyataan

Tanggung Jawab Mutlak, Rencana Penggunaan Hibah, salinan

DPA-SKPD, salinan SPM yang disampaikan oleh SKPD kepada

BUD, salinan rekening koran, Laporan Kemajuan Pelaksanaan

Kegiatan, salinan SP2D yang disahkan oleh BUD untuk

pembayaran hibah tahap sebelumnya, Laporan Penggunaan

Hibah, Laporan Penggunaan Dana Pendamping untuk tahap

50
sebelumnya.

- Ber
ita Acara Serah Terima Barang yang dihibahkan.

b. Dana Darurat : Keputusan Menter


i Keuangan tentang Alokasi
Dana Darurat

Dokumen lainnya yang terkait dengan Pendapatan Transfer dan Lain-

lain Pendapatan yang Sah, antara lain Nota kredit dar


i Bank Kas

Daerah atas Rekening Koran dar


i Bank Kas Daerah.

Dokumen-dokumen yang terkait dengan Transfer dar


i pemer
intah

provinsi ke pemerintah kabupaten/kota ini antara lain:

a. Dana Bagi Hasil Provinsi : Peraturan Gubernur tentang penetapan

alokasi Bagi Hasil Pajak provinsi ke kabupaten/kota (yang

diterbitkan tiap tahun);

b. Dana Otonomi Khusus ke kabupaten/kota: Peraturan Gubernur

tentang alokasi Dana Otonomi Khusus kepada kabupaten/kota

(yang diterbitkan tiap tahun);


c. Nota kredit dar
i Bank Kas Daerah pemer
intah kabupaten.

3. Slstem dan prosedur akuntansi

Dalam peraturan perundang-undangan tentang alokasi dana transfer,

baik oleh pemer


intah pusat maupun pemer
intah daerah telah

dinyatakan dengan jelas entitas pener


ima dana, jumlah dana

yang akan diber


ikan, waktu penyalurannya, dan hal-hal lain terkait

jika terjadi kekurangan atau kelebihan penyaluran dana. Berdasarkan

hal tersebut, maka Pendapatan Transfer-LO pada PPKD, seluruhnya

dapat diakui sebelum penerimaan kas, yaitu saat

diterbitkan/ditetapkannya dokumen peraturan perundang- undangan

atas alokasi dana transfer tersebut atau saat diter


imanya

dokumen tersebut oleh PPKD.


Otonomi Khusus ke provinsi, sedangkan PPKD pemerintah

kabupaten/kota mengakui Pendapatan-LO ini saat terbitnya

Peraturan Gubernur tentang alokasi Dana Otonomi Khusus

kepada kabupaten/kota.

f. Pendapatan Hibah

Pendapatan-LO ini diakui PPKD pemer


intah provinsi/

kabupaten/kota saat disepakatinya Naskah Perjanjian Hibah

Daerah ataupun Naskah Perjanjian Penerusan Hibah. Jika

Hibah dalam bentuk barang diter


ima sebelum adanya Naskah

Perjanjian Hibah Daerah, maka Pendapatan Hibah-LO diakui

berdasarkan tanggal Ber


ita Acara Serah Ter
ima Barang.

Pendapatan Hibah dalam bentuk barang dinilai berdasarkan

harga wajar pada tanggal pengakuan.

g. Pendapatan Dana Darurat

Pendapatan-LO ini diakui PPKD pemer


intah provinsi/

kabupaten/kota saat terbitnya Keputusan Menteri Keuangan

tentang Alokasi Dana Darurat.

Prosedur akuntansi atas pencatatan Pendapatan Transfer adalah

sebagai ber
ikut:

a. Fungsi Akuntansi PPKD mencatat Pendapatan Transfer-LO dan

Piutang Transfer saat ditetapkan/diterimanya dokumen peraturan

perundang- undangan atas alokasi dana transfer.

b. Saat dana tersebut ditransfer dar


i Kas Negara/Kas Daerah

Provinsi dan diter


ima oleh Kas Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota,

maka Bank Kas Daerah membuat Nota Kredit atas pener


imaan

tersebut dan disampaikan kepada Fungsi Akuntansi PPKD.

c. Berdasar Nota Kredit dar


i Bank Kas Daerah, Fungsi

akuntansi PPKD membukukan penambahan Kas Daerah dan

pengurangan Piutang Transfer. Bersamaan dengan itu, Fungsi

Akuntansi PPKD membukukan Pendapatan Transfer-LRA.

53
B. Akuntansi Beban, Belanja, dan Tr
ansf
er

Akuntansi Beban pada lingkup PPKD dilakukan untuk mengakui,

mencatat, dan melaporkan Beban Bunga, Beban Subsidi, Beban Hibah,

Beban Bantuan Sosial, Beban Transfer (termasuk Transfer Bantuan

Keuangan), dan Beban Luar Biasa.

Akuntansi Belanja pada lingkup PPKD dilakukan untuk mengakui,

mencatat, dan melaporkan Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja

Hibah, Belanja Bantuan Sosial, dan Belanja Tak Terduga.

Akuntansi Transfer pada lingkup PPKD dilakukan untuk mengakui,

mencatat, dan melaporkan Transfer. Transfer merupakan

pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan kepada entitas

pelaporan lain, yang meliputi:

@ Transfer pemerintah provinsi ke pemerintah kabupaten/kota, berupa

Transfer Bagi Hasil Pajak dan Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya.

@ Transfer pemerintah kabupaten/kota ke desa, berupa Transfer

Bagi Hasil Pajak, Transfer Bagi Hasil Retr


ibusi, dan Transfer Bagi

Hasil Pendapatan Lainnya.

1. Pihak yang terkait

Pihak-pihak yang terkait dalam prosedur akuntansi Beban,


Belanja, dan Transfer pada PPKD secara umum antara lain:

a. BUD

b. Fungsi Akuntansi PPKD

c. Kas Daerah

d. Pihak Ketiga

2. Dokumen yang terkait

Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur dan

akuntansi Beban, Belanja, dan Ttransfer pada PPKD antara lain:

a. Surat Perjanjian Pinjaman Jangka Panjang

54
b. Naskah Perjanjian Hibah Daerah dengan pener
ima hibah

c. Naskah Perjanjian Bantuan Sosial dengan pener


ima bantuan

d. Peraturan Kepala Daerah tentang Bantuan Keuangan kepada

Partai Politik

e. Peraturan Kepala Daerah tentang Alokasi Bantuan Keuangan

f. Peraturan Daerah Provinsi tentang Bagi Hasil

Pajak/Bagi Hasil Pendapatan Lainnya ke kabupaten/kota

g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang Bagi Hasil

Pajak/Bagi Hasil Retr


ibusi/ Bagi Hasil Pendapatan Lainnya ke
desa

h. Surat Tagihan dar


i pihak ketiga

i. SP2D

3. Sistem dan prosedur akuntansi

Terkait dengan penggunaan basis akrual, pengakuan Beban pada

PPKD dapat diakui sebelum pengeluaran kas atau bersamaan dengan

pengeluaran kas.

Pengakuan Beban tersebut ditetapkan sebagai berikut:

a. Beban diakui sebelum pengeluaran kas.

Pengakuan beban sebelum pengeluaran kas terjadi pada saat

peralihan kewajiban dar


i pihak lain ke pemer
intah daerah tanpa

diikuti keluarnya kas dar


i kas umum daerah, meliputi:

1) Beban Bunga

Beban ini diakui PPKD pemer


intah provinsi/kabupaten/kota

sesuai tanggal jatuh tempo pembayaran bunga yang

dinyatakan dalam Perjanjian Pinjaman Jangka Panjang. Jika

dalam perjanjian tersebut dinyatakan bahwa pembayaran

bunga pinjaman jatuh tempo setiap tanggal 30 November,

maka Beban Bunga di akui oleh PPKD setiap tanggal 30

November dengan menggunakan Memo Jurnal.

55
2) Beban Subsidi
Beban ini diakui PPKD pemer
intah provinsi/kabupaten/kota

sesuai dengan tanggal disetujuinya Tagihan Subsidi dari

pihak ketiga kepada pemerintah daerah.

3) Beban Hibah dalam bentuk uang

Beban ini diakui PPKD pemerintah provinsi/kabupaten/kota

sesuai dengan tanggal disepakatinya Naskah Perjanjian Hibah

Daerah dengan Penerima Hibah.

4) Beban Bantuan Sosial dalam bentuk uang (baik

yang telah direncanakan maupun yang belum direncanakan)

Meskipun bantuan sosial telah direncanakan dengan jelas

dalam APBD, namun untuk pencairannya tetap berdasarkan

Naskah Perjanjian Bantuan Sosial dengan penerima bantuan.

Beban Bantuan Sosial dalam bentuk uang diakui PPKD

pemerintah provinsi/kabupaten/kota pada saat

ditandatanganinya Perjanjian Bantuan Sosial dengan penerima

bantuan.

5) Beban Bantuan Keuangan

Beban ini diakui PPKD pemerintah kabupaten sesuai dengan

tanggal diterbitkannya Peraturan Kepala Daerah tentang

Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik, dan Peraturan

Kepala Daerah tentang Alokasi Bantuan Keuangan (termasuk

Alokasi Dana Desa).

6) Beban Transfer.

Beban ini diakui PPKD pemerintah provinsi saat terbitnya

Peraturan Daerah Provinsi tentang Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil

Pendapatan Lainnya ke kabupaten, dan diakui PPKD


pemerintah kabupaten sesuai dengan saat terbitnya Peraturan

Daerah Kabupaten tentang Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil

Retribusi/ Bagi Hasil Pendapatan Lainnya ke desa.

56
Prosedur akuntansi atas pencatatan Beban/Belanja/Transfer ini

adalah sebagai berikut:

a) Fungsi Akuntansi PPKD mencatat pengakuan Beban dan

Utang berdasarkan dokumen pengakuan Beban sebagaimana

yang diuraikan di atas.

b) Berdasarkan SP2D-LS atas pembayaran Beban, maka Fungsi

Akuntansi PPKD mencatat pengurangan Kas Daerah dan Utang

Beban. Pada saat yang bersamaan Fungsi Akuntansi PPKD juga

membukukan Belanja/Tranfer.

b. Beban diakui bersamaan dengan pengeluaran kas

Beban diakui saat pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak

didahului timbulnya kewajiban, misalnya pengakuan atas Beban

Luar Biasa. Beban Luar Biasa salah satunya adalah untuk

membiayai keadaan darurat akibat bencana alam. Keadaan

darurat memaksa pemerintah daerah harus bergerak cepat untuk

menanganinya sehingga prosedur pengadaan tidak dapat

dilakukan sebagaimana mestinya. Beban Luar Biasa dibukukan

oleh Fungsi Akuntansi PPKD pemer


intah provinsi/kabupaten/kota

saat diterbitkannya SP2D-LS untuk pembayaran pengeluaran luar

biasa tersebut. Pada saat yang bersamaan Fungsi Akuntansi PPKD

juga membukukan Belanja Tak Terduga.

C. AJnintansi Pembiayaan

Pembiayaan adalah setiap pener


imaan yang perlu dibayar kembali

dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada

tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran

berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah terutama

dimaksudkan untuk menutup def


icit atau memanfaatkan surplus

anggaran.

57
1. Akuntansi Pener
imaan Pembiayaan

Penerimaan Pembiayaan meliputi semua penerimaan Kas Daerah

yang antara lain berasal dar


i penerimaan pinjaman jangka panjang,

penjualan obligasi pemerintah, pr


ivatisasi perusahaan daerah,

penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga,

dan pencairan dana cadangan.

a. Pihak yang terkait

1) BUD
2) Bendahara Penerimaan

3) Fungsi Akuntansi PPKD


4) Bank Kas Daerah

5) Pihak Ket
iga.

b. Dokumen yang terkait

1)Nota Kredit dari Bank Kas Daerah

2)Rekening Koran dari Bank Kas Daerah

c. Sistem dan prosedur akuntansi

Penerimaan pembiayaan diakui oleh PPKD bersamaan dengan

penerimaan kas di Kas Daerah, dan dibukukan oleh Fungsi

Akuntansi PPKD berdasarkan Nota Kredit/Rekening Koran dari

Bank Kas Daerah.

Berdasarkan IPSAP Nomor 03, pengakuan Pener


imaan Pembiayaan

mencakup :

1) Pener
imaan pembiayaan yang diterima pada RKUN/RKUD;

2) Pener
imaan pembiayaan pada rekening khusus, yang

dibentuk untuk menampung transaksi pembiayaan yang

bersumber dar
i utang;

3) Pencairan oleh pemberi pinjaman atas perintah

BUN/BUD untuk membayar pihak ketiga atau pihak lain

terkait atas dana pinjaman yang dianggarkan sebagai

58
pembiayaan.

Transaksi Penerimaan Pembiayaan antara lain :

1) Pener
imaan Pinjaman Jangka Panjang

Pinjaman yang diter


ima oleh pemerintah daerah dapat berasal

dari pemerintah, pemer


intah derah lain, lembaga keuangan

bank, lembaga keuangan bukan bank, dan lainnya.

Sepanjang tidak diatur secara khusus dalam perjanjian

pinjaman, pada umumnya utang dalam neger


i diakui pada

saat dana diterima di Kas Daerah. Pada saat Nota Kredit/

Rekening Koran dar


i Bank Kas Daerah diterima dan

menunjukkan terjadinya penerimaan Kas Daerah dar


i pinjaman

ini, PPKD membukukan Utang Dalam Neger


i. Bersamaan

dengan itu dibukukan pula Pener


imaan Pinjaman Dalam Neger
i

(akun Pener
imaan Pembiayaan) .

2) Penjualan Obligasi Pemer


intah Daerah

Obligasi adalah Surat Pengakuan Utang Jangka Panjang.

Sepanjang tidak diatur secara khusus dalam perjanjian,

penerimaan penjualan obligasi diakui pada saat dana diter


ima

di Kas Daerah. Pada saat Nota Kredit/ Rekening Koran dar


i

Bank Kas Daerah diterima dan menunjukkan terjadinya

penerimaan Kas Daerah dar


i pinjaman ini, Fungsi Akuntansi

PPKD membukukan Utang Dalam Negeri-Obligasi. Bersamaan

dengan itu dibukukan pula Pener


imaan Hasil Penerbitan

Obligasi Daerah (akun Penerimaan Pembiayaan). Sehubungan

dengan transaksi penjualan obligasi maka pemer


intah daerah

mempunyai kewajiban untuk melakukan pembayaran bunga

obligasi kepada pembeli obligasi.

3) Privatisasi Perusahaan Daerah

Privatisasi perusahaan daerah adalah penjualan hak

kepemilikan pemer
intah daerah atas suatu perusahaan

59
daerah. Hasil dari penjualan saham ini dapat menimbulkan

keuntungan atau kerugian bagi pemer


intah daerah jika nilai

kas yang diterima lebih besar atau lebih kecil dar


i nilai buku

saham tersebut. Pada saat Nota Kredit/Rekening Koran dari

Bank Kas Daerah diterima dan menunjukkan terjadinya

pener
imaan Kas Daerah dar
i penjualan ini, maka Fungsi

Akuntansi PPKD membukukan pengurangan Penyertaan Modal

Pemer
intah Daerah. Jika terjadi keuntungan, maka akan

dibukukan Surplus Penjualan Aset Non Lancar-LO sebesar

selisih kas yang diterima dengan nilai buku Penyertaan Modal.

Jika terjadi kerugian, maka akan dibukukan Def


isit Penjualan

Aset Non Lancar-LO sebesar selisih nilai buku Penyertaan

Modal dengan kas yang diter


ima.

Bersamaan dengan itu dibukukan juga Hasil Penjualan

Perusahaan Milik Daerah (akun pener


imaan pembiayaan).

4) Pener
imaan Kembali Pinjaman Jangka Panjang;

Transaksi ini dicatat oleh PPKD saat Nota Kredit/Rekening

Koran dar
i Bank Kas Daerah diterima dan menunjukkan

terjadinya penerimaan Kas Daerah. PPKD menjurnal dengan

mendebet Kas di Kas Daerah dan mengkredit Pinjaman Jangka

Panjang kepada Entitas Lainnya. Bersamaan dengan itu

dibukukan Penerimaan Kembali Piutang Jangka Panjang (akun

Penerimaan Pembiayaan) .

5) Pencairan Dana Cadangan

Pencairan Dana Cadangan adalah transaksi pemindahan

(reklas) akun Dana Cadangan, yang kemungkinan dalam

bentuk deposito, menjadi bentuk kas yang dapat dipergunakan

untuk pembiayaan kegiatan yang telah direncanakan.

Berdasarkan Nota Kredit/ Rekening Koran dar


i Bank Kas

Daerah yang menunjukkan terjadinya reklas tersebut, Fungsi


Akuntansi PPKD membukukan penambahan Kas dan

pengurangan Dana Cadangan. Bersamaan dengan itu Fungsi

Akuntansi PPKD juga membukukan Pencairan Dana

Cadangan.

2. Akuntansi Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran Pembiayaan meliputi semua pengeluaran Kas Daerah,

antara lain untuk pember


ian pinjaman kepada pihak ketiga,

penyertaan modal pemerintah, pembayaran pokok pinjaman, dan

pembentukan dana cadangan.

a. Pihak yang terkait

1. BUD

2. Fungsi Akuntansi PPKD

3. Bank Kas Daerah

4. Pihak Ketiga.

b. Dokumen yang terkait

1) SP2D-LS
2) Perjanjian Pinjaman Jangka Panjang

c. Sistem dan prosedur akuntansi

Pengeluaran Pembiayaan diakui oleh PPKD bersamaan dengan

pengeluaran kas dari Kas Daerah, dan dicatat berdasarkan

terbitnya SP2D-LS atas pengeluaran tersebut. Berdasarkan 1PSAP

Nomor 03, pengakuan Pengeluaran Pembiayaan mencakup juga

pengeluaran pembiayaan yang tidak melalui RKUD yang diakui

oleh BUD.

Transaksi Pengeluaran Pembiayaan antara lain :

1) Pember
ian Pinjaman kepada Pihak Ketiga

Pemberian pinjaman yang dikelola oleh PPKD adalah yang

bersifat jangka panjang. Pember


ian Pinjaman ini dibukukan

oleh Fungsi Akuntansi PPKD berdasarkan SP2D yang

61
diterbitkan oleh BUD dengan membukukan pengurangan atas

Kas dan penambahan Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas

Lainnya. Bersamaan dengan itu Fungsi Akuntansi PPKD

membukukan Pemberian Pinjaman Daerah (akun Pengeluaran

Pembiayaan).

2) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

Transaksi ini dibukukan oleh Fungsi Akuntansi PPKD

berdasarkan SP2D yang diterbitkan oleh BUD dengan

membukukan penambahan Penyertaan Modal Pemerintah

Daerah dan pengurangan Kas. Bersamaan dengan itu Fungsi

Akuntansi PPKD membukukan Penyertaan Modal pada BUMD

(akun Pengeluaran Pembiayaan).

3) Pembayaran Kembali Pokok Pinjaman

Transaksi ini merupakan pembayaran pokok pinjaman (Utang)

pemerintah daerah kepada pihak pemberi pinjaman. Pada saat

transaksi ini terjadi seharusnya masih terdapat saldo pada akun

Utang Dalam Negeri, yang menunjukkan bahwa masih ada

utang yang harus di bayar.

Pembayaran kembali pokok pinjaman ini diakui saat

dikeluarkannya SP2D oleh BUD untuk pembayaran tersebut.

Berdasarkan SP2D, Fungsi Akuntansi PPKD membukukan

pengurangan Kas Daerah dan Utang Dalam Negeri. Bersamaan

dengan itu Fungsi Akuntansi PPKD membukukan Pembayaran

Pokok Pinjaman Dalam Negeri (akun Pengeluaran Pembiayaan).

4) Pembentukan Dana Cadangan

Pembentukan Dana Cadangan adalah pembentukan dana yang

disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan

dana yang relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu

tahun anggaran.

62
Dana Cadangan harus disimpan dalam bentuk yang ber
isiko

rendah namun tetap dapat menghasilkan. Bentuk Dana

Cadangan yang mungkin dapat direalisasikan adalah Deposito.

Deposito ini harus dengan nomor rekening tersendiri yang

terpisah dengan rekening Kas Daerah.

Pembentukan Dana Cadangan dilakukan dengan penerbitan

SP2D oleh BUD. Berdasarkan SP2D tersebut Fungsi Akuntansi

PPKD mer
abukukan Dana Cadangan dan mengurangi Kas

Daerah. Bersamaan dengan itu Fungsi Akuntansi PPKD

membukukan Pembentukan Dana Cadangan (akun Pengeluaran

Pembiayaan). Pendapatan bunga deposito atas Dana Cadangan

akan menambah nilai Dana Cadangan.

D. Akuntansi Aset dan Kewajiban

Dari pencatatan atas transaksi-transaksi Pendapatan, Beban, Belanja,

Transfer, dan Pembiayaan sebagaimana diuraikan di atas, maka akan

dihasilkan akun- akun di Neraca antara lain sebagai berikut:

1. Aset : meliputi Kas di Kas Daerah, Piutang Transfer, Pinjaman

Jangka Panjang, Penyertaan Modal Pemerintah, dan Dana

Cadangan

2. Kewajiban : meliputi Utang Beban Bunga/Subsidi/Hibah/ Bantuan

Sosial/Bantuan Keuangan/Transfer, dan Utang Dalam Neger


i.

Selain transaksi-transaksi Pendapatan, Beban, Belanja, Transfer,

dan Pembiayaan, di PPKD terdapat transaksi lainnya yang akan

mempengaruhi akun-akun Neraca, meliputi:

1. Pengakuan Bagian Lancar Pinjaman Jangka Panjang

Transaksi ini adalah pengakuan atas piutang jangka panjang

yang akan jatuh tempo di tahun berikutnya. Pengakuan ini dilakukan

63
diakhir tahun dengan mekanisme jurnal penyesuaian. Dokumen

yang dijadikan dasar untuk melakukan pembukuan adalah Memo

Penyesuaian Akhir Tahun, yang telah mencantumkan uraian atas

piutang jangka panjang yang disesuaikan diser


tai nilai

penyesuaiannya. Berdasarkan Memo Penyesuaian, Fungsi Akuntansi

PPKD membukukan Bagian Lancar Pinjaman Jangka Panjang dan

mengurangi Pinjaman Jangka Panjang.

2. Pengakuan Bagian Lancar Utang Dalam Negeri

Transaksi ini adalah pengakuan atas Utang Jangka Panjang yang

akan jatuh tempo di tahun berikut


aya. Pengakuan ini dilakukan

diakhir tahun dengan mekanisme jurnal penyesuaian. Dokumen yang

dijadikan dasar untuk melakukan penjurnalan adalah Memo

Penyesuaian Akhir Tahun yang telah mencantumkan uraian atas

Utang Jangka Panjang yang disesuaikan disertai nilai

penyesuaiannya. Berdasarkan Memo Penyesuaian, Fungsi

Akuntansi PPKD membukukan Bagian Lancar Utang Dalam Negeri

dan pengurangan Utang Dalam Negeri.

E. Akuntansi Koreksi

Koreksi atas pencatatan akuntansi yang dilakukan oleh PPKD dilakukan

dengan menggunakan Jurnal Koreksi berdasarkan dokumen Memo

Koreksi. Dokumen ini harus dengan jelas mencantumkan uraian atas

koreksi yang akan dilakukan dan disertai dengan nilai koreksinya.

Koreksi kesalahan pada PPKD pada umumnya sama dengan koreksi

kesalahan pada SKPD. Jurnal koreksi yang secara khusus ada di

PPKD dan tidak ada di SKPD adalah koreksi kesalahan atas transaksi

penerimaan atau pengeluaran pembiayaan.


Koreksi kesalahan atas penerimaan dan pengeluaran pembiayaan yang

tidak berulang, yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan

menambah maupun mengurangi posisi Kas, apabila laporan keuangan

per
iode tersebut belum diterbitkan, pembetulan dilakukan pada akun-

akun yang bersangkutan. Apabila laporan keuangan tersebut sudah

diterbitkan, pembetulan dilakukan pada akun Kas di Kas Daerah dan

akun Saldo Anggaran Lebih (SAL).

65
BAB IV

AKUNTANSI KONSOLIDASI

PPKD dan SKPD sebagai entitas akuntansi menyusun laporan

keuangan masing- masing. Selanjutnya, PPKD akan menggabungkan

laporan keuangan PPKD dengan seluruh laporan SKPD ditambah dengan

laporan BLUD menjadi laporan keuangan pemerintah daerah sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Laporan keuangan yang digabung

meliputi LRA, LO, LPE, Neraca, dan CaLK. Gabungan laporan-laporan

tersebut merupakan laporan keuangan pemerintah daerah yang merupakan

laporan entitas pelaporan (EP). Selain lima laporan tersebut, PPKD juga

menyusun LAK dan LPSAL, sehingga jumlah komponen laporan keuangan

pemerintah daerah menjadi tujuh laporan.

Penggabungan laporan keuangan entitas akuntansi (EA) dan Badan

Layanan Umum Daerah (BLUD) menjadi laporan keuangan entitas

pelaporan (EP) dapat digambarkan dalam skema sebagai ber


ikut :

SKEMA PENOGABUNOAN LAPORAN KEUANGAN PEMDA

AKUNTANSI
KONSOLIDASI
PENGGABUNGAN PD

/\

6
A. Transaksi Antar Entitas Akuntansi

Transaksi keuangan antara PPKD dan SKPD merupakan txansaksi antar

entitas akuntansi sehingga memerlukan akun transitoris berupa akun

perantara yang berfungsi sebagai jembatan antara PPKD dan SKPD

untuk melakukan proses akuntansi. Hubungan akuntansi antara

PPKD, yang juga menyelanggarakan akuntansi BUD, dengan SKPD

secara teknis umumnya merupakan hubungan transaksi kas.

Penyetoran penerimaan pendapatan SKPD kepada BUD, misalnya,

akan menambah Kas Daerah di BUD dan menambah Pendapatan di

SKPD.

Untuk itu, perlu dibuka akun R/K SKPD pada PPKD untuk menampung

seluruh transaksi yang terkait dengan akun yang diselenggarakan

entitas akuntansi SKPD. Begitu pula di entitas akuntansi SKPD dibuka

akun R/K PPKD untuk menampung transaksi yang terkait dengan akun

yang diselenggarakan entitas akuntansi PPKD yaitu akun Kas di Kas

Daerah.

Mekanisme transaksi antar entitas akuntansi yang memerlukan akun

transitor
is untuk melakukan proses akuntansi adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Akuntansi PPKD menerima salinan Laporan Posisi Kas

Harian dari BUD. Laporan ini akan menjadi dokumen sumber

untuk penjurnalan akuntansi pada PPKD.

2. Dari Laporan Posisi Kas Har


ian ini, Fungsi Akuntansi

PPKD harus mengidentifikasi aliran kas keluar dar


i BUD kepada

Bendahara Pengeluaran SKPD (berdasarkan dokumen sumber SP2D)

dan sebaliknya aliran kas masuk dar


i Bendahara Pener
imaan SKPD

ke BUD (berdasarkan dokumen sumber Nota Kredit).

3. Fungsi Akuntansi PPKD kemudian mencatat aliran dana dar


i Kas

Daerah ke Kas di Bendahara Pengeluaran SKPD. Karena akuntansi

PPKD tidak dapat membebani atau membukukan langsung ke akun


Kas di Bendahara Pengeluaran maka dibukukan ke akun perantara

yaitu R/ K SKPD, dengan jurnal sebagai ber


ikut:

R/KSKPD

Kas di Kas Daerah

4. Untuk mencatat aliran dana dar


i Bendahara Penerimaan SKPD
ke Kas Daerah, Fungsi Akuntansi PPKD mencatat jurnal sebagai
ber
ikut:

Kas di Kas Daerah

R/K SKPD

B. Penyesualan Akun Antara

Akun R/K SKPD dan R/K PPKD selaku akun perantara bersifat timbal

balik (reciprocal) sehingga perlu disesuaikan pada saat penggabungan

dalam rangka penyusunan LKPD. Dalam kondisi normal, pada akhir

tahun akun R/K SKPD pada PPKD akan bersaldo debet, sedangkan

akun R/K PPKD pada SKPD akan bersaldo kredit.

Penggabungan pada akhir tahun yang dilakukan oleh Fungsi

Akuntansi PPKD terkait dengan akun perantara di atas adalah sebagai

berikut:

R/K PPKD

R/K SKPD

68
Dengan dilakukannya penggabungan tersebut, maka pada nera

pemer
intah daerah seharusnya tidak akan ada lagi akun R/K SKF

maupun akun R/K PPKD.

C. Prosedur Penggabungan Laporan Keuangan SKPD dan PPKD

Laporan keuangan untuk tujuan umum dari unit pemer


intahan yan

ditetapkan sebagai entitas pelaporan disajikan secara terkonsolida;

menurut SAP agar mencerminkan satu kesatuan entitas. Lapora:


keuangan konsolidasian pada pemer
intah daerah sebagai entita

pelaporan mencakup laporan keuangan semua entitas akuntansi

termasuk laporan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

Periode pelaporan keuangan konsolidasian sama dengan per


iod(

pelaporan keuangan entitas akuntansi. Proses konsolidasi diikut

dengan eliminasi akun-akun timbal balik (reciprocal accounts)

Namun demikian, apabila eliminasi dimaksud belum dimungkinkan,

maka hal tersebut diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

1. Penyusunan Neraca Awal Pemerintah Daerah

Setelah neraca awal SKPD dan PPKD berdasarkan hasil

mapping dar
i basis kas menuju akrual (PP 24 Tahun 2005) ke
basis akrual (PP 71 Tahun 2010) tersedia, maka seluruh neraca

awal tersebut digabung menjadi neraca awal pemerintah daerah

dengan mekanisme sebagai ber


ikut:

a. Membuat kertas kerja penggabungan neraca awal

dengan memasukan seluruh rekening yang ada dalam neraca

awal dari setiap entitas akuntansi.

b. Mengeliminasi akun timbal balik [reciprocal account) di

antara entitas akuntansi yaitu akun R/K SKPD pada PPKD

dengan akun R/K PPKD pada SKPD


c. Menggabungkan/menjumlahkan semua akun yang sama.

d. Menyusun neraca awal pemerintah daerah.

69
Kertas kerja penggabungan neraca awal disajikan pada halaman
304.

2. Penyusunan Neraca Akhir Pemerintah Daerah

Prosedur/mekanisme penggabungan neraca akhir SKPD dan PPKD

menjadi neraca akhir pemerintah daerah sama dengan penyusunan

neraca awal di atas.

Kertas kerja penggabungan neraca akhir sama dengan neraca

awal (halaman 304).

3. Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Daerah

Penyusunan Laporan Realiasasi Anggaran (LRA) pemerintah daerah

dilakukan dengan menggabungkan saldo akun-akun LRA masing-

masing SKPD dan PPKD untuk dijumlahkan per masing-masing

akun LRA dalam kertas kerja untuk mendapatkan saldo akun

pemerintah daerah. Berdasarkan kertas kerja tersebut

kemudian dapat disusun LRA pemerintah daerah.

Kertas kerja penggabungan LRA disajikan pada halaman 307.

4. Penyusunan Laporan Operasional Pemerintah Daerah

Penyusunan Laporan Operasional (LO) pemer


intah daerah

dilakukan dengan membuat kertas kerja yang menggabungkan

saldo akun-akun Pendapatan-LO (termasuk Pendapatan Transfer-

LO), Beban (termasuk Beban Transfer), Kegiatan Non Operasional,

dan Pos Luar Biasa dari seluruh SKPD dan PPKD.

Ker
tas kerja penggabungan LO disajikan pada halaman 311.

5. Penyusunan Laporan Perubahan Ekuitas Pemerintah Daerah

Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) pemerintah daerah disusun

dengan membuat kertas kerja yang menggabungkan saldo Ekuitas

Awal dari seluruh SKPD dan PPKD lalu ditambah/dikurangi dengan

Surplus/Defisit-LO masing-masing SKPD dan PPKD, kemudian

ditambah/dikurangi dengan dampak kumulatif perubahan


kebijakan/kesalahan mendasar (misalnya: koreksi kesalahan

periode-periode sebelumnya, selisih revaluasi Aset Tetap)

masing-masing SKPD dan PPKD. Saldo Ekuitas Awal dapat kita

peroleh dari Neraca Awal masing-masing SKPD dan PPKD, saldo

Surplus/ Def
isit-LO dari Laporan Operasional masing-masing SKPD

dan PPKD, dampak kumulatif perubahan kebijakan/kesalahan

mendasar juga dari masing-masing SKPD dan PPKD. Saldo

Ekuitas Akhir yang diperoleh dari hasil proses penggabungan

tersebut seharusnya sama nilainya dengan saldo Ekuitas pada

Neraca Akhir pemerintah daerah.

Kertas kerja penggabungan LPE disajikan pada halaman 314.

Penyusunan Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah

Penyusunan Laporan Arus Kas (LAK) pemerintah daerah juga

memerlukan kertas kerja. Meskipun hanya PPKD yang membuat

laporan arus kas, pada kertas kerja kita perlu menampilkan arus

kas tiap-tiap aktivitas (aktivitas operasi, investasi, pendanaan,

dan transitor
is) pada masing-masing kolom SKPD/PPKD agar

laporan arus kas yang dihasilkan memperlihatkan arus masuk dan

keluar dari keseluruhan aktivitas PPKD maupun SKPD yang ada.

Dalam kaitannya dengan akun Lain-Lain PAD yang Sah, hal yang

perlu diperhatikan dalam pembuatan ker


tas kerja penyusunan

laporan arus kas gabungan ini adalah: Jumlah Lain-Lain PAD yang

Sah perlu dikurangj dengan jumlah pendapatan dari penjualan aset

tetap. Pengurangan ini perlu dilakukan agar jumlah Lain-Lain PAD

yang Sah tersebut murni berasal dari aktivitas operasi dan tidak

tercampur dengan aktivitas investasi aset non keuangan seperti

pendapatan penjualan aset tetap. Pendapatan dari penjualan

aset tetap tersebut masuk ke dalam kelompok arus kas dari

aktivitas investasi.

Kertas kerja penggabungan LAK disajikan pada halaman 315.

71
7. Penyusunan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

Pemer
intah daerah

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL) pemerintah

daerah disusun dengan menggunakan akun-akun LRA

pemer
intah daerah (bukan dar
i masing-masing SKPD). Saldo

Anggaran Lebih Akhir diperoleh dengan cara: SAL Awal -

Penggunaan SAL sebagai salah satu unsur penerimaan pembiayaan

tahun berjalan +/- SiLPA/SiKPA +/- koreksi kesalahan

pembukuan tahun sebelumnya +/- Lain-lain.

LPSAL pemer
intah daerah dapat dilihat pada halaman 318.

D. Penyajlan LKPD Konsolidaslan

Berdasarkan proses konsolidasi, laporan keuangan konsolidasian

pemerintah daerah yang harus disajikan dan merupakan lembar

muka Laporan Keuangan Pemer


intah Daerah (LKPD) meliputi :

1. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja (LRA)

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL)

3. Laporan Arus Kas (LAK)

4. Laporan Operasional (LO)

5. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)

6. Neraca
BABV
JURNAL STANDAR AKUNTANSI

A. JURNAL STANDAR ANGGARAN

Anggaran merupakan target iskal


f yang menggambarkan

keseimbangan antara belanja, pendapatan, dan pembiayaan pada instansi

pemer
intah. Anggaran mengoordinasikan aktivitas belanja pemerintah dan

memberi landasan bagi upaya perolehan pendapatan dan pembiayaan oleh

pemerintah untuk suatu periode tertentu.

Menurut PP 71 Tahun 2010 pemerintah daerah masih diwajibkan

menyusun dan menyajikan laporan realisasi anggaran dengan basis

kas. Untuk dapat menyajikan LRA perlu dikembangkan sistem

akuntansi anggaran untuk mengumpulkan dan mengolah data anggaran

dan realisasi anggaran. Akuntansi anggaran merupakan teknik akuntansi

untuk mencatat transaksi-transaksi yang terdapat pada anggaran mulai

dari saat anggaran disahkan, dialokasikan, dilaksanakan/direalisasikan

sampai ditutup pada akhir tahun anggaran.

Akuntansi anggaran merupakan teknik akuntansi yang menyajikan

jumlah yang dianggarkan, dan dicatat secara berpasangan (double entry).

Akuntansi anggaran merupakan praktik akuntansi yang banyak

digunakan organisasi sektor publik khususnya pemerintahan, yang

mencatat dan menyajikan akun operasi dalam format yang sama dan

sejajar dengan anggarannya. Jumlah akun belanja yang dianggarkan

akan dikreditkan terhadap akun yang sesuai. Kemudian apabila belanja

tersebut direalisasikan, maka akun tersebut didebit kembali. Saldo yang

ada dengan demikian menunjukkan jumlah anggaran yang belum

dibelanjakan. Teknik akuntansi anggaran dapat membandingkan secara

sistematik dan kontiniu jumlah anggaran dengan realisasi anggaran.

Tujuan utama teknik ini adalah menekankan peran anggaran dalam siklus

73
perencanaan, pengendalian, dan akuntabilitas.

Alasan yang melatarbelakangi teknik akuntansi anggaran adalah

anggaran dan realisasi harus selalu dibandingkan sehingga dapat

dilakukan koreksi apabila terdapat var


ians (selisih). Namun pada

praktiknya, akuntansi anggaran lebih menekankan kepada bentuk dar


i

akun-akun keuangan bukan isi (content) dar


i akun itu sendir
i. Salah satu

kelemahan teknik akuntansi anggaran adalah teknik ini sangat kompleks.

Akan lebih mudah dan lebih komprehensif apabila akun-akun yang ada

menunjukkan realisasi pendapatan dan belanja, dan anggaran

menunjukkan pendapatan dan belanja yang dianggarkan.

Apabila pemerintah daerah menerapkan akuntansi anggaran maka

diperlukan jurnal anggaran. Jurnal anggaran merupakan salah satu cir


i

khas dar
i jurnal akuntansi pemerintahan, yang dibuat ketika anggaran

(APBD) ditetapkan. Jurnal anggaran dilakukan dengan mendebet akun

Estimasi Pendapatan dan Estimasi Penerimaan Pembiayaan serta

mengkredit Akun Apropiasi Belanja dan Apropr


iasi Pengeluaran

Pembiayaan. Selisih dar


i akun Estimasi Pendapatan dan Estimasi

Pener
imaan Pembiayaan dengan Apropriasi Belanja dan Apropr
iasi

Pengeluaran Pembiayaan dimasukkan dalam akun "Estimasi Perubahan

SAL" yang merupakan akun penyeimbang. Ilustrasi penjurnalan anggaran

sebagai ber
ikut:

Estimasi Pendapatan XXX (a)

Estimasi Pener
imaan Pembiayaan XXX (b)

Apropriasi Belanja XXX (c)


Apropriasi Pengeluaran Pembiayaan XXX (d)

Estimasi Perubahan SAL XXX (a+b-c-d)

Dengan pertimbangan kepraktisan dan biaya/manfaat pemer


intah

daerah dapat tidak menyelenggarakan pencatatan anggaran secara

berpasangan dengan pertimbangan:

74
Perubahan
Pendapatan-LRA
Perubahan
Penerimaan
SALSAL
Pembiayaan-Pinjaman

1. Nilai anggaran pada laporan realisasi anggaran diperoleh dar


i

dokumen anggaran seperti DPA SKPD dan DPA PPKD.

2. Pengendalian anggaran yang merupakan salah satu tujuan

diselenggarakan akuntansi anggaran telah diakomodasi pada sistem

penatausahaan pelaksanaan anggaran.

Dengan alasan tersebut maka informasi anggaran tidak perlu lagi diolah

dan disajikan dalam sistem dan prosedur akuntansi anggaran secara

tersendiri. Apabila pemer


intah daerah tidak menyelenggarakan pencatatan

anggaran secara berpasangan maka pencatatan realisasi anggaran baik

pener
imaan kas maupun pengeluaran kas dibukukan pada akun realisasi

anggaran yaitu akun "Perubahan SAL" yang mengasumsikan

pemerintah daerah tidak melakukan pencatatan anggaran. Jurnal

standar atas transaksi realisasi anggaran adalah sebagai berikut:

1. Realisasi Pendapatan LRA


Relisasi Pendapatan-LRA dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

XXX

2. R ealisasi Belanja
ealisasi Belanjadiakui dan dicatat denganjurnal sebagaiberikut:
R
XXX
XXX

3. Realisasi Penerimaan Pembiayaan

XXX
XXX

4. Realisasi Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran Pembiayaan-Penyertaan Modal pada BUMD.... XXX

Perubahan SAL XXX

75
B. JURNAL STANDAR PENDAPATAN-LO DAN PENDAPATAN-LRA

Penerapan akuntansi berbasis akrual dalam pengelolaan keuangan

pemerintah membawa beberapa konsekuensi antara lain terhadap

pengakuan pendapatan. Menuruti PP 71 Tahun 2010, dalam komponen

laporan keuangan terdapat dua jenis pendapatan dalam akuntansi

berbasis akrual, yaitu Pendapatan-LO pada Laporan Operasional dan

Pendapatan-LRA pada Laporan Realisasi Anggaran. Pendapatan-LO adalah

hak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih.

Pendapatan-LO diakui pada saat hak untuk memperoleh pendapatan

telah terpenuhi tanpa memperhatikan apakah kas telah diterima di

Rekening Kas Umum Negara/ Daerah.

Dalam konteks keuangan daerah, Pendapatan-LRA adalah semua

penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang menambah Saldo

Anggaran Lebih dalam per


iode tahun anggaran yang bersangkutan yang

menjadi hak pemerintah daerah, dan tidak perlu dibayar kembali.

Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diter


ima di rekening Kas Umum

Daerah.

Berdasarkan paragraf 21 PSAP 02 Lampiran I PP No. 71 Tahun

2010 Pendapatan- LRA diakui pada saat diter


ima pada Rekening Kas

Umum Daerah. Namun berdasarkan IPSAP 02 Tahun 2012 tentang

Pengakuan Pendapatan Diterima RKUN/RKUD, pengakuan Pendapatan

ditentukan oleh BUN/BUD sebagai pemegang otoritas dan bukan semata-

mata oleh RKUN/RKUD sebagai salah satu tempat penampungannya.

Oleh karena itu, pernyataan bahwa Pendapatan diakui pada saat diter
ima

pada RKUN/RKUD perlu diinterpretasikan, sehingga mencakup transaksi

berikut:

1. Pendapatan kas yang telah diterima pada RKUN/RKUD.

2. Pendapatan kas yang diter


ima oleh bendahara pener
imaan yang

sebagai pendapatan negara/daerah dan hingga tanggal pelaporan

76
belum disetorkan keRKUN/RKUD, dengan ketentuan bendahara

penerimaan tersebut merupakan bagian dar


i BUN/BUD.

3. Pendapatan kas yang diter


ima satker/SKPD dan digunakan langsung

tanpa disetor ke RKUN/RKUD, dengan syarat entitas penerima wajib

melaporkannya kepada BUN/BUD untuk diakui sebagai pendapatan

negara/daerah.

4. Pendapatan kas yang berasal dari hibah langsung dalam/luar negeri

yang digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas dengan syarat

entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUN/BUD untuk diakui

sebagai pendapatan negara/daerah.

5. Pendapatan kas yang diterima entitas lain di luar entitas

pemerintah berdasarkan otoritas yang diberikan oleh BUN/BUD,

dan BUN/BUD mengakuinya sebagai pendapatan.

Pada praktiknya, terdapat tiga kondisi pengakuan Pendapatan-LO bila

dikaitkan dengan penerimaan kas, yaitu:

1. Pendapatan-LO diakui sebelum penerimaan kas

2. Pendapatan-LO diakui bersamaan dengan penerimaan kas

3. Pendapatan-LO diakui setelah penerimaan kas

Untuk mengakomodasi ketiga kondisi di atas, diperlukan jurnal

standar atas Pendapatan-LO maupun Pendapatan-LRA, baik pada SKPD

maupun PPKD.

1. Pendapatan-LO Diakui Sebelum Penerimaan Kas

Apabila dalam hal proses transaksi pendapatan daerah terjadi

perbedaan waktu antara penetapan hak pendapatan daerah dan

penerimaan kas daerah, dimana penetapan hak pendapatan dilakukan

lebih dulu, maka pendapatan LO harus diakui pada saat terbit

dokumen penetapan walaupun kas belum diterima. Contoh dari jenis

pajak ini adalah Pajak Bumi dan Bangunan, yang diakui

pendapatannya pada saat Surat Ketetapan Pajak Bumi dan

Bangunan diterbitkan.

77
Jurnal Pendapatan-LO pada SKPD

a. Pada saat dokumen penetapan pendapatan daerah diterbitkan,

maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Piutang XXX

Pendapatan-LO XXX

b. Pada saat kas diter


ima oleh Bendahara Penerimaan ataupun BUD

yang didukung dengan Surat Tanda Setoran dar


i pihak ketiga

akan dijurnal sebagai berikut:

1) Pada saat kas diterima oleh Bendahara Penerimaan

Kas di Bendahara Penerimaan XXX

Piutang XXX

2) Apabila pihak ketiga langsung melakukan penyetoran ke Kas


Daerah

R/KPPKD XXX
Piutang XXX

Pengakuan pada saat penerimaan kas dilakukan dengan

mendebet akun Kas untuk proses penyajian Laporan Operasional

(LO). Dengan demikian, terkait pener


imaan kas untuk proses

penyajian Laporan Realisasi Anggaran (LRA) tidak dapat

menggunakan akun Kas agar tidak terjadi duplikasi pengakuan

Kas. Oleh karena itu, untuk mencegah duplikasi pencatatan akun

Kas dalam sistem akuntansi berbasis akrual ini akan digunakan

akun Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Perubahan SAL). Akun

ini akan menjadi pengganti akun Kas terkait dengan sistem

akuntansi yang akan menghasilkan penyajian LRA.

Pada saat pihak III menyetor kas, baik kepada Bendahara

Penerimaan ataupun langsung kepada BUD, maka Pendapatan-

LRA dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

78
Perubahan SAL XXX

Pendapatan-LRA XXX

c. Pada saat Bendahara Penerimaan menyetorkan

penerimaan pendapatan di atas ke Kas Daerah, maka dicatat

dengan jurnal sebagai ber


ikut:

R/KPPKD XXX
Kas di Bendahara Penerimaan XXX

Jurnal Pendaoatan-LO oada PPKD (BUD!

Pada saat BUD menerima setoran dari Bendahara Penerimaan

ataupun setoran langsung dar


i pihak III ataupun wajib pajak, maka

dicatat dengan jurnal sebagai ber


ikut:

Kas di Kas Daerah XXX

R/KSKPD XXX

2. Pendapatan-LO Diakui Bersamaan dengan Pener


imaan Kas

Apabila dalam hal proses transaksi pendapatan daerah tidak terjadi

perbedaan waktu antara penetapan hak pendapatan daerah dan

penerimaan kas daerah, dimana penetapan hak pendapatan dilakukan

bersamaan dengan diter


imanya kas, maka pendapatan LO diakui pada

saat kas diterima dan terbitnya dokumen penetapan. Contoh dari jenis

pajak ini adalah Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak

Hotel dan Restoran, dan Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan

Bangunan (BPHTB).

tl Pendaoatan-LO nada SKPD


f

a. Pada saat kas diterima oleh Bendahara Penerimaan, maka

dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Kas di Bendahara Penerimaan XXX

Pendapatan-LO XXX

79
dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

b. Bila pihak ketiga langsung menyetor ke Kas Daerah, maka

dicatat dengan jurnal sebagai ber


ikut:

R/K PPKD XXX


Pendapatan-LO XXX

Pada saat pihak III menyetor kas, baik kepada Bendahara

Pener
imaan ataupun langsung kepada BUD, maka Pendapatan-

LRA dicatat dengan jurnal sebagai ber


ikut:

Perubahan SAL XXX

Pendapatan-LRA XXX

c.Pada saat kas disetor oleh Bendahara Penerimaan ke Kas

Daerah, dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

R/K PPKD XXX


Kas di Bendahara Penerimaan XXX

Jumal Pendapatan-LO pada PPKD (BUD)

Pada saat BUD menerima setoran dari Bendahara Pener


imaan

ataupun setoran langsung dari pihak III ataupun wajib pajak, maka

Kas di Kas Daerah XXX

R/K SKPD XXX

3. Pendapatan-LO Diakui Setelah Penerimaan Kas

Apabila dalam hal proses transaksi pendapatan daerah terjadi

perbedaan waktu antara penetapan hak pendapatan daerah dan

pener
imaan kas daerah, dimana kas telah diterima terlebih

dahulu, namun belum dapat diakui sebagai pendapatan karena

belum menjadi hak pemda, maka Pendapatan-LO diakui pada saat

pendapatan telah menjadi hak pemerintah daerah. Contoh dari jenis


pajak ini adalah Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Reklame.

a. Pada saat kas diterima oleh Bendahara Penerimaan berdasarkan

Surat Tanda Setoran dari pihak ketiga, Pendapatan-LO belum bisa

diakui, sehingga dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Kas di Bendahara Penerimaan XXX

Pendapatan Diter
ima di XXX

Apabila pihak ket


iga langsung menyetorkan ke Kas Daerah

(tidak melalui Bendahara Penerimaan), maka dicatat dengan

jurnal sebagai berikut:

R/KPPKD XXX
Pendapatan Diter
ima Dimuka... XXX

Pada saat kas diterima oleh Bendahara Penerimaan ataupun

BUD dari pihak ket


iga, maka dicatat dengan jurnal sebagai

berikut:

Perubahan SAL XXX

Pendapatan-LRA XXX

b. Pada saat kas disetor oleh Bendahara Pener


imaan ke Kas

Daerah, maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

R/KPPKD XXX
Kas di Bendahara Penerimaan XXX

c. Apabila telah jatuh tempo pengakuan Pendapatan-LO, maka

dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Pendapatan Diterima di Muka XXX

Pendapatan-LO XXX

81
C. JURNAL STANDAR BEBAN DAN BELANJA

Selain terhadap pendapatan, berlakunya akuntansi berbasis

akrual juga membawa konsekuensi terhadap pengakuan Beban dan

Belanja. Beban disajikan dalam Laporan Operasional sedangkan

Belanja disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran. Beban adalah

kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan

bersih. Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya

konsumsi aset, atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau

potensi jasa.

Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum

Negara/Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode

tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya

kembali oleh pemer


intah. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluran

dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Khusus untuk pengeluaran

melalui Bendahara Pengeluaran, pengakuan Belanja terjadi pada saat

pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang

mempunyai fungsi perbendaharaan.

Selain itu, berdasarkan IPSAP 02 Tahun 2012 Belanja sudah dapat

diakui terkait dengan pengakuan pendapatan di bawah ini:

1. Pendapatan kas yang diterima satker/SKPD dan digunakan langsung

tanpa disetor ke RKUN/RKUD, dengan syarat entitas pener


ima wajib

melaporkannya kepada BUN/BUD untuk diakui sebagai pendapatan

negara/daerah.

2. Pendapatan kas yang berasal dar


i hibah langsung dalam/luar neger
i

yang digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas dengan syarat

entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUN/BUD untuk diakui

sebagai pendapatan negara/daerah.

3. Pendapatan kas yang diter


ima entitas lain di luar entitas

pemer
intah berdasarkan otor
itas yang diber
ikan oleh BUN/BUD,

83
diterbitkan, maka dicatat dengan jurnal sebagai ber
ikut:

dan BUN/BUD mengakuinya sebagai pendapatan.

Terkait dengan Beban, terdapat tiga kondisi yang mempengaruhi saat

pengakuan Beban, yaitu:

1. Beban diakui sebelum pengeluaran kas

2. Beban diakui bersamaan dengan pengeluaran kas

3. Beban diakui setelah pengeluaran kas

Di bawah ini diuraikan jurnal standar atas perlakuan Beban dengan

kondisi tersebut di atas pada SKPD dan PPKD.

1. Beban Diakui Sebelum Pengeluaran Kas

Dalam hal proses transaksi pengeluaran daerah terjadi perbedaan

waktu antara penetapan kewajiban daerah dan pengeluaran kas,

dimana penetapan kewajiban daerah dilakukan lebih dulu, maka

beban diakui pada saat terbit dokumen penetapan/pengakuan

kewajiban walaupun kas belum dikeluarkan. Misalnya, Surat Tagihan,

Berita Acara Penyerahan Barang, atau Berita Acara Kemajuan

Pekerjaan.

Jurnal pada SKPD

1. Pengeluaran kas dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran

a. Pada saat dokumen penetapan/pengakuan kewajiban

Beban XXX

Utang Beban XXX

b. Pada saat kas dikeluarkan oleh Bendahara Pengeluaran,

maka dicatat dengan jurnal sebagai ber


ikut:

Utang Beban XXX

Kas di Bendahara Pengeluaran XXX

84
maka dicatat dengan jurnal sebagai ber
ikut:

c. Selama belum diterbitkan SP2D GU dar


i Bendahara Umum

Daerah, maka pengeluaran kas belum dapat diakui sebagai

Belanja sehingga dicatat dengan jurnal sebagai ber


ikut:

Uang Muka XXX

Perubahan XXX

d. Apabila telah diterbitkan SP2D GU dari BUD, maka dicatat

dengan jurnal sebagai berikut:

Kas di Bendahara Pengeluaran XXX

R/K PPKD XXX

Belanja XXX
UangMuka XXX

2. Pengeluaran kas dilakukan oleh BUD

Apabila pengeluaran dilakukan langsung dar


i Kas Daerah

melalui mekanisme LS, maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Utang Beban XXX

R/K PPKD XXX

Sedangkan Belanja diakui dan dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Belanja XXX
Perubahan SAL XXX

Jurnal pada PPKD IBUDI


Pada saat BUD menerbitkan SP2D GU ataupun SP2D LS,

R/KSKPD XXX
Kas di Kas Daerah XXX

85
Aira^t ^pnoan iiirnqi ttfhprjai Vw*]-j]fiit*

2.Beban Diakui Bersamaan dengan Pengeluaran Kas

Apabila dalam hal proses transaksi pengeluaran daerah tidak terjadi

perbedaan waktu antara penetapan kewajiban daerah dan

pengeluaran kas daerah, maka beban diakui bersamaan dengan saat

pengeluaran kas.

Jr
arnal Pf
tda SKPP

1. Pengeluaran kas dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran

a. Pada saat kas dikeluarkan oleh Bendahara Pengeluaran, maka

Beban XXX

Kas di Bendahara Pengeluaran XXX

b. Selama belum diterbitkan SP2D GU dari Bendahara Umum

Daerah, maka pengeluaran kas di atas belum bisa diakui sebagai

Belanja sehingga dicatat dengan jurnal sebagai ber


ikut:

Uang Muka XXX


Perubahan SAL XXX

c. Apabila telah diterbitkan SP2D GU dari BUD, maka dicatat

dengan jurnal sebagai berikut:

Kas di Bendahara Pengeluaran XXX

R/K PPKD XXX

Belanja XXX
Uang Muka XXX

2. Pengeluaran kas dilakukan oleh BUD

Apabila pengeluaran dilakukan langsung dar


i Kas Daerah

melalui mekanisme LS, maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

86
Beban XXX

R/KPPKD XXX

Sedangkan Belanja diakui dan dicatat dengan jurnal sebagai

berikut:

Belanja XXX
Perubahan SAL XXX

Jnrnal Pf
tda PPKD fBUDl

Pada saat BUD menerbitkan SP2D GU ataupun SP2D LS,

maka dicatat dengan jurnal sebagai ber


ikut:

R/K SKPD XXX


Kas di Kas Daerah XXX

Jumal Pember
ian ITpng H^yf
tp tfelanja kepada PPTK

Pada praktiknya, terkadang terjadi pember


ian uang muka belanja
kepada

PPTK oleh Bendahara Pengeluaran.

1. Saat pengeluaran kas oleh Bendahara Pengeluaran kepada PPTK,

dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Panjar Kegiatan XXX

Kas di Bendahara Pengeluaran XXX

2. Pada saat PPTK mempertanggungjawabkan penggunaan panjar

kegiatan kepada Bendahara Pengeluaran, maka dicatat dengan

jurnal sebagai ber


ikut:

Uang Muka XXX

Kas di Bendahara Pengeluaran XXX

Panjar Kegiatan XXX

87
Pendebetan akun Kas di Bendahara Pengeluaran pada jurnal di

atas dilakukan apabila ada selisih lebih antara panjar yang

diber
ikan oleh Bendahara Pengeluaran dengan penggunaan panjar

tersebut oleh PPTK.

3. Pada saat SPJ dari PPTK di atas disahkan oleh Pengguna Anggaran/

Kuasa Pengguna Anggaran, akan didijurnal sebagai berikut:

Beban XXX

Uang Muka XXX

4. Pengakuan belanja atas penggunaan panjar oleh PPTK

baru bisa dilakukan setelah diterbitkan SP2D GU oleh BUD, yang

dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Kas di Bendahara Pengeluaran XXX

R/KPPKD XXX

Belanja XXX
Perubahan SAL XXX

Jurnal pada PPKD {BUD!


Pada saat BUD menerbitkan SP2D GU ataupun SP2D LS, maka dicatat

dengan jurnal sebagai berikut:

R/K SKPD XXX


Kas di Kas Daerah XXX

3.Beban Diakui Setelah Pengeluaran Kas

Apabila dalam hal proses transaksi pengeluaran daerah terjadi

perbedaan waktu antara penetapan kewajiban daerah dan pengeluaran

kas daerah, dimana penetapan kewajiban daerah dilakukan setelah

pengeluaran kas, maka Beban diakui saat barang atau jasa


dimanfaatkan walaupun kas sudah dikeluarkan. Pada saat

pengeluaran kas mendahului saat barang atau jasa dimanfaatkan,

pengeluaran tersebut belum dapat diakui sebagai Beban tetapi

diklasifikasikan sebagai Beban Dibayar di Muka (akun neraca).

Jurnal nada 8KPD

1. Pengeluaran kas dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran

a. Pada saat Bendahara Pengeluaran mengeluarkan kas sementara

pengeluaran tersebut belum merupakan kewajiban, maka

dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Beban Dibayar Dimuka XXX

Kas di Bendahara Pengeluaran XXX

Selama belum diterbitkan SP2D GU dari Bendahara Umum

Daerah, maka pengeluaran kas belum bisa diakui sebagai

belanja dan tidak dilakukan penjurnalan atas akun-akun LRA.

b. Pada saat SP2D GU diterbitkan oleh BUD, maka dicatat dengan

jurnal sebagai berikut:

Kas di Bendahara Pengeluaran XXX

R/KPPKD XXX

Belanja XXX
Perubahan SAL XXX

2. Pengeluaran kas dilakukan oleh BUD

a. Apabila pengeluaran dilakukan langsung dari Kas Daerah

melalui mekanisme LS, maka dicatat dengan jurnal sebagai

berikut:
Beban Dibayar Dimuka XXX

R/K PPKD XXX

Belanja XXX
Perubahan SAL XXX

b. Pada saat penetapan kewajiban, maka Beban dicatat dengan

jurnal sebagai berikut:

Beban XXX

Beban Dibayar Dimuka XXX

Jurnal pada PPKD IBOD)


Pada saat penerbitan SP2D GU (kas dikeluarkan oleh

Bendahara Pengeluaran SKPD) ataupun pengeluaran kas melalui

mekanisme SPM-LS, maka dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

R/KSKPD XXX
Kas di Kas Daerah XXX

D. JURNAL STANDAR PEMB1AYAAN

Transaksi pembiayaan adalah transaksi pener


imaan yang

perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima

kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-

tahun anggaran ber


ikutnya, yang dalam penganggaran pemer
intah

terutama dimaksudkan untuk menutup def


isit atau memanfaatkan
surplus anggaran.

Transaksi penerimaan pembiayaan antara lain berupa:

90
1. Penggunaan SiLPA tahun sebelumnya

2. Pener
imaan pinjaman

3. Penjualan obligasi pemerintah

4. Privatisasi perusahaan negara/daerah

5. Pener
imaan kembali pinjaman yang diber
ikan kepada pihak

ketiga

6. Penjualan investasi permanen lainnya

7. Pencairan dana cadangan

Transaksi pengeluaran pembiayaan antara lain berupa:

1. Pember
ian pinjaman kepada pihak ketiga

2. Penyertaan modal pemer


intah

3. Pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun

anggaran tertentu

4. Pembentukan dana cadangan

Berdasarkan paragraf 52 dan 56 PSAP 02 Lampiran I PP

No.71 Tahun 2010 Pener


imaan/Pengeluaran Pembiayaan diakui

pada saat diter


ima/dikeluarkan Rekening Kas Umum Daerah. Namun

berdasarkan IPSAP 03 Tahun 2012 tentang Pengakuan Pener


imaan

Pembiayaan yang Diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah

dan Pengeluaran Pembiayaan yang Dikeluarkan dar


i Rekening Kas

Umum Negara/daerah RKUN/RKUD, pengakuan

pener
imaan/pengeluaran pembiayaan ditentukan oleh BUN/BUD

sebagai pemegang otoritas dan bukan semata-mata oleh RKUN/RKUD

sebagai salah satu tempat penampungannya.

Oleh karena itu, pernyataan bahwa Penerimaan/Pengeluaran

Pembiayaan diakui pada saat diterima pada RKUN/RKUD perlu

diinterpretasikan, sehingga mencakup transaksi ber


ikut:

1. Penerimaan pembiayaan yang diter


ima pada RKUN/RKUD.

2. Penerimaan pembiayaan pada rekening khusus, yang

dibentuk untuk menampung transaksi pembiayaan yang

91
Kas
Perubahan
di Kas Daerah
SAL

bersumber dari utang.

3. Pencairan oleh pemberi pinjaman atas per


intah BUN/BUD

untuk membayar pihak ketiga atau pihak lain terkait atas dana

pinjaman yang dianggarkan sebagai pembiayaan.

4. Pengeluaran pembiayaan yang dikeluarkan dar


i RKUN/RKUD.

5. Pengeluaran pembiayaan yang tidak melalui RKUN/RKUD yang


diakui oleh BUN/BUD.

Transaksi Penerimaan/ Pengeluaran Pembiayaan baik penganggaran

maupun realisasinya dicatat pada PPKD sebagai BUD.

a. Jurnal Standar Transaksi Penerimaan Pembiayaan

1. Penggunaan SiLPA tahun sebelumnya:

Perubahan SAL XXX

Penggunaan SiLPA Tahun Sebelumnya XXX

2. Penerimaan pinjaman:

Kas di Kas Daerah XXX

Utang XXX

Perubahan SAL XXX

Pener
imaan Pembiayaan-Pinjaman XXX

3. Penjualan obligasi pemerintah:

XXX
UtangDalam Neger
i-Obligasi XXX

XXX
Pener
imaan Hasil Penerbitan Obligasi Daerah XXX

4. Privatisasi perusahaan daerah:


a. Jika pr
ivatisasi perusahaan daerah menghasilkan

keuntungan, yaitu nilai kas yang diter


ima lebih besar dari

92
Kas di Kas Daerah Non Lancar-LO

nilai buku Penyer


taan Modal Pemer
intah pada Perusahaan

Daerah.

Kas di Kas Daerah XXX

Penyertaan Modal Pemer


intah Daerah XXX

Surplus Penjualan Aset Non Lancar-LO XXX

t>erubahan SAL XXX

Hasil penjualan perusahaan milik daerah/BUMD ....XXX

b. Jika privatisasi perusahaan daerah menimbulkan kerugian,

yaitu nilai kas yang diterima lebih kecil dari nilai buku

Penyertaan Modal Pemerintah pada Perusahaan Daerah:

...XXX

Def
isit Penjualan Aset XXX
Penyertaan ModalPemerintah Daerah .... .XXX

Perubahan SAL XXX


Hasil Penjualan Perusahaan Milik Daerah/ BUMD XXX

5. Pener
imaan kembali pinjaman yang diberikan kepada pihak

ketiga:

Kas di Kas Daerah XXX

Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya XXX

Perubahan SAL XXX

Penerimaan Kembali Piutang kepada XXX

6. Penerimaan dari pengumuman laba BUMD dan pembayaran


dividen BUMD.
a. Pengumuman laba perusahaan daerah

1) Jika kepemilikan saham pemda di perusahaan daerah

93
menggunakan metode biaya (kepemilikan saham kurang

dari 20% modal perusahaan daerah dan tidak memiliki

pengaruh yang signifikan dalam pengendalian perusahaan

daerah), maka pada saat pengumuman laba perusahaan

idak ada jurnal pembiayaan.


t

2) Jika kepemilikan saham pemda di perusahaan

daerah menggunakan metode ekuitas (kepemilikan lebih

dari 20 % atau kurang dari 20 % modal perusahaan daerah,

tetapi memiliki pengaruh yang signifikan dalam

pengendalian perusahaan daerah), maka pada saat

pengumuman laba perusahaan dicatat dengan jurnal

sebagai berikut:

Penyertaan Modal Pemer


intah Daerah XXX

Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada BUMD-LO....XXX

Nilai yang dijurnal adalah = Y % kepemilikan x Nilai

laba yang diumumkan.

'emhayaran dividen

Penyertaan Modal Pemerintah XXX

Perubahan SAL XXX

Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada BUMD-LRA... XXX

7. Pencairan dana cadangan

Pencairan dana cadangan berar


ti petnindahan akun Dana

Cadangan, yang kemungkinan dalam bentuk deposito, menjadi

bentuk kas yang dapat dipergunakan untuk pembiayaan kegiatan

yang telah direncanakan. Atas transaksi tersebut akan dicatat

dengan jurnal sebagai berikut:

94
1. Pemberian pinjaman kepada pihak ketiga

Kas di Kas Daerah XXX

Dana Cadangan XXX

Perubahan SAL XXX

Pencairan Dana Cadangan XXX

Jika terdapat hasil dari Dana Cadangan yang didepositokan,

maka pener
imaan bunga deposito Dana Cadangan tersebut

harus menambah Dana Cadangan dengan jurnal sebagai ber


ikut:

Dana Cadangan XXX

Pendapatan Bunga-LO XXX

b. Jurnal Standar Transaksl Pengeluaran Pemblayaan

Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya XXX

Kas di Kas Daer


ah XXX

Pember
ian Pinjaman Daerah kepada XXX

Perubahan SAL XXX

2. Penyertaan modal pemerintah pada perusahaan daerah

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah XXX

Kas di Kas Daerah XXX

Pengeluaran pembiayaan-Penyertaan Modal pada BUMD XXX

Perubahan SAL XXX

3. Pembayaran kembali pinjaman

Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya XXX


Beban Bunga Utang Pinjaman XXX

Kas di Kas Daerah XXX

95
Pembayaran Pokok Pinjaman kepada....-LRA XXX

Belanja Bunga Utang Pinjaman XXX

Perubahan SAL XXX

4. Pembentukan dana cadangan

Dana Cadangan XXX

Kas di Kas Daerah XXX

Pembentukan Dana Cadangan XXX

Perubahan SAL XXX

E. JURNAL STANDAR ASBT, KEWAJIBAN, DAN EKUITAS

B.I Jurnal Standar Aset

Bab ini menguraikan jurnal standar untuk transaksi-transaksi

yang melibatkan Aset Tetap dan Persediaan. Kedua akun

tersebut memerlukan perlakuan yang disesuaikan dengan

berbagai var
iasi transaksi yang terjadi.

Transaksi-transaksi yang melibatkan Aset Tetap antara lain:

1. Pengadaan aset tetap, yang terdiri dari:

a. Pembelian

b. Pembangunan

c. Penerimaan hibah

2. Penetapan dan mutasi aset tetap

3. Pemanfaatan aset tetap, yang terdiri dari:


a. Menyewakan

b. Pinjam pakai

c. Kerjasama operasi (KSO)

96
d. Bangun Serah Guna (Built Transfer Operate - BTO)

e. Bangun Guna Serah (Built Operate Transfer- BOT)

4. Penyusutan aset tetap

5. Penghentian dan pelepasan aset tetap, yang terdir


i dar
i:

a. Reklasif
ikasi dari Aset Tetap ke Aset Lain-lain

b. Penghapusan aset tetap yang rusak berat

c. Penjualan

d. Pertukaran

e. Hibah

f. Aset tetap sebagai penyertaan modal pemerintah

1. Jurnal Standar Aset Tetap

a. Pembelian

Perolehan aset dengan pembelian dapat dilakukan dengan SPM-

UP melalui Bendahara Pengeluaran ataupun melalui PPKD

dengan mekanisme SPM - LS.

1) Pembelian aset melalui Bendahara Pengeluaran dengan

Uang Persediaan (UP)

a) Saat pengeluaran kas dengan Uang Persediaan, SKPD

akan menjurnal sebagai berikut:

AsetTetap XXX

Kas di Bendahara Pengeluaran XXX

UangMuka XXX
Perubahan SAL XXX

b) Saat penerbitan SP2D GU, SKPD akan menjurnal sebagai

ber
ikut:

Belanja Modal Pengadaan XXX

UangMuka XXX

97
Jurnal di SKPD:

Jurnal di PPKD:

R/K SKPD XXX


Kas di Kas Daerah XXX

2) Perolehan aset melalui mekanisme SPM-LS:

AsetTetap XXX

R/KPPKD XXX

Belanja Modal Pengadaan XXX

Perubahan SAL XXX,

Jurnal di PPKD:

R/KSKPD XXX
Kas Di Kas Daerah XXX

UtangPFK XXX

Utang PFK merupakan utang kepada Kas Negara atas

kewajiban pungut atas PPh dan PPN oleh Bendahara Umum

Daerah.

b. Pembangunan

Perolehan aset dengan pembangunan dilakukan dengan

mekanisme SPM-LS. Selama pembangunan aset tetap belum

selesai 100%, maka setiap realisasi pembayaran ditampung

dalam akun Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP). Jurnal standar

transaksi sama dengan pembelian melalui mekanisme SPM-LS.

Setelah pembayaran selesai 100% dan Ber


ita Acara Serah Terima

Barang (BAST) dibuat, maka akun KDP direklas menjadi akun

Aset Tetap.

98
Jurnal di SKPD :

1) Saat belum selesai 100%

Konstruksi Dalam Pengerjaan XXX

R/KPPKD XXX

Belanja Modal Pengadaan XXX

Perubahan SAL XXX

Jurnal di PPKD:

R/K SKPD XXX


Kas Di Kas Daerah XXX

UtangPFK XXX

2) Saat selesai 100% dan dibuat Ber


ita Acara Serah Terima

(BAST)
Jurnal di SKPD:
AsetTetap XXX

Konstruksi Dalam Pengerjaan XXX

c. Pener
imaan Hibah

Aset Tetap/Aset Lain-lain XXX

Pendapatan Hibah dari -LO XXX

Akun Lain-lain dimunculkan jika aset diterima oleh pemda dan

dikelola oleh PPKD sehingga belum ditetapkan SKPD

penggunanya. Setelah ditetapkan penggunanya, maka Aset Lain-

lain tersebut dipindahkan ke laporan keuangan SKPD yang

bersangkutan.

99
d. Mutasi Aset Tetap

Mutasi Aset Tetap adalah perubahan pengguna aset tetap yang

didasarkan pada SK penetapan pengguna aset tetap. Mutasi

aset tetap dapat terjadi baik dari SKPD kepada PPKD maupun

dari PPKD kepada SKPD.


1) Mutasi aset tetap dari SKPD kepada PPKD
Jurnal di SKPD:

R/KPPKD XXX
AsetTetap XXX

Jurnal di PPKD:
Aset Lain-lain XXX

R/KSKPD XXX

2) Mutasi aset tetap dar


i PPKD kepada SKPD
Jurnal di SKPD:

AsetTetap XXX
R/KPPKD XXX

Jurnal di PPKD:

R/KSKPD XXX
Aset Lain-lain XXX

e. Henyewakan

Menyewakan aset tetap kepada pihak lain t


idak menimbulkan

jurnal khusus atas aset tetap, melainkan dibuatnya jurnal atas

pendapatan sewa tersebut sesuai jurnal standar pendapatan di

bab sebelumnya. Aset yang disewakan adalah aset yang

100
berikut:

Menyewakan aset tetap kepada pihak lain tidak menimbulkan

jumal khusus atas aset tetap, melainkan dibuatnya jurnal atas

pendapatan sewa tersebut sesuai jurnal standar pendapatan di

bab sebelumnya. Aset yang disewakan adalah aset yang

dikelompokkan dalam Aset Lain-lain karena tidak dipergunakan

oleh SKPD.

Untuk mencatat Pendapatan pada SKPD dibuat jurnal sebagai

Kas di Bendahara Penerima XXX

Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah-LO XXX

Perubahan SAL XXX

Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah-LRA XXX

f. Pinjam Pakai

Transaksi pinjam pakai aset pemda oleh pihak lain juga tidak

menimbulkan jurnal khusus atas aset yang dipinjampakaikan.

Aset yang dipinjampakaikan adalah aset yang dikelompokkan

dalam Aset Lain- lain karena tidak digunakan oleh SKPD.

g. Keijasama Oper
as! (KSO)
Jurnal standar untuk mencatat transaksi KSO sebagai berikut:

1) Jika dilakukan oleh PPKD sebagai pengelola barang:

Kemitraan dengan Pihak Ketiga-Kerjasama Operasi XXX

Aset Lain-lain XXX

2) Jika dilakukan oleh SKPD sebagai pengguna barang:

Kemitraan dengan Pihak Ketiga- Kerjasama Operasi XXX

Aset Tetap/Aset Lain-lain XXX

101
keijasama tersebut dengan jurnal sebagai berikut:

h. Bangun Serah Guna {Built Transfer Operate @ BTO)

1) Pada saat kontrak ditandatangani dan dibuat BAST

tanah milik pemda untuk dikerjasamakan, maka dicatat

dengan jurnal sebagai berikut:

Bangun Serah Guna (BTO) XXX


Tanah XXX

2) Pada saat bangunan dengan BTO telah selesai dan

diserahkan ke pemda dengan BAST, maka dicatat dengan

jurnal sebagai berikut:

Bangun Serah Guna (BTO) XXX


Utang Jangka Panjang Lainnya XXX

3) Pada saat aset BTO telah menghasilkan, maka selama

masa kerjasama, misalnya 10 tahun, dicatat pendapatan dari

Kas di Kas Daerah XXX

Hasil dar
i Pemanfaatan Kekayaan Daerah-LO XXX

Perubahan SAL XXX

Hasil dar
i Pemanfaatan Kekayaan Daerah-LRA XXX

4) Pada saat kerjasama dengan pihak kedua telah selesai

maka berdasarkan memo jurnal dijurnal sebagai berikut:

Bangunan XXX

Tanah XXX
Bangun Serah Guna (BTO) XXX

i. Bangun Guna Serah (Built Operate Transfer - BOT)

1) Pada saat kontrak ditandatangani dan dibuat BAST

tanah milik pemda untuk dikerjasamakan, maka dicatat

102
dengan jurnal sebagai ber
ikut:

Bangun Guna Serah (BOT) XXX


Tanah XXX

2) Pada saat aset BOT telah menghasilkan, maka dicatat

dengan jurnal sebagai berikut:

Kas di Kas Daerah XXX

Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah-LO XXX

Perubahan SAL XXX

Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah-LRA XXX

3) Pada saat bangunan dengan BOT telah selesai

dikerjasamakan dan diserahkan ke pemda, maka berdasarkan

memo jurnal dijurnal sebagai berikut:

Tanah XXX
Bangunan XXX

Bangun Guna Serah (BOT) XXX

Pendapatan Lainnya-LO XXX

Akun Pendapatan Lainnya-LO digunakan untuk mencatat

pendapatan atas penerimaan aset tetap berupa Bangunan

dari pihak kedua sesuai nilai buku pada saat penyerahan.

j. Penyusutan Aset Tetap

Beban Penyusutan XXX

Akumulasi Penyusutan XXX

k. Tukar Menukar Aset

1) Jika pertukaran aset menghasilkan keuntungan karena

nilai aset yang masuk lebih tinggi dari aset yang keluar.

103
Aset Tetap (yang masuk) XXX

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (yang keluar) XXX


Aset Tetap...(yang keluar) XXX

Surplus Penjualan Aset Non Lancar-LO XXX

2) Jika pertukaran aset menimbulkan kerugian karena nilai

aset yang masuk lebih rendah dar


i aset yang keluar.

Aset Tetap...(yang masuk) XXX

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (yang keluar) XXX

Defisit Penjualan Aset Non Lancar-LO XXX

Aset Tetap...(yang keluar) XXX

1. Penjualan Aset

Kas di Bendahara Penerimaan/Piutang XXX

Akumulasi Penyusutan XXX

Surplus Penjualan Aset Nonlancar-LO XXX

AsetTetap XXX

Perubahan SAL XXX

Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan-LRA..XXX

2. Jurnal Standar Persediaan

a. Metode Periodik

1) Pada awal tahun diakui beban persediaan atas persediaan

awal pada neraca

Beban Persediaan XXX

Persediaan XXX

2) Saat pembelian persediaan

Beban Persediaan XXX

Kas di Bendahara Pengeluaran XXX

104
Belanja Bahan Pakai Habis XXX

Perubahan SAL XXX

3) Saat penggunaan/pemakaian persediaan tidak dilakukan

penjurnalan.

4) Pada akhir tahun, untuk mengakui saldo persediaan pada

neraca berdasarkan hasil opname f


isik, dengan jurnal

sebagai berikut:

Persediaan XXX

Beban Persediaan XXX

b. Metode Perpetual

1) Di awal tahun tidak dilakukan penjurnalan.

2) Saat pembelian persediaan:

Persediaan XXX

Kas di Bendahara Pengeluaran XXX

Belanja Bahan Pakai Habis XXX

Perubahan SAL XXX

3) Saat penggunaan/pemakaian persediaan:

Beban Persediaan XXX

Persediaan XXX

4) Tidak terdapat jurnal di akhir tahun.

E.2 Jurnal Standar Kewajiban

Kewajiban terdiri dari kewajiban jangka pendek dan kewajiban

jangka panjang. Kewajiban Jangka Pendek adalah kewajiban yang

jatuh tempo atau diharapkan dibayar dalam 12 bulan setelah

tanggal pelaporan, antara lain utang transfer pemerintah, utang

105
kepada pegawai, utang bunga pinjaman, utang jangka pendek

kepada pihak ketiga, utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), utang

ganti rugi kepada masyarakat, dan bagian lancar utang jangka

panjang.

Kewajiban Jangka Panjang adalah kewajiban yang jatuh tempo atau

diharapkan dibayar setelah 12 bulan setelah tanggal pelaporan

antara lain utang pinjaman kepada pemerintah.

Transaksi yang berkaitan dengan kewajiban meliputi:

- Pengakuan kewajiban

- Penyelesaian/pelunasan kewajiban

1. Pengakuan Kewajiban

a. Utang transfer pemerintah

Transaksi ini dijurnal pada saat Peraturan Kepala Daerah

tentang alokasi transfer ke daerah bawahan ditetapkan, dengan

jurnal standar sebagai berikut:

Beban Transfer XXX

Utang Beban Transfer XXX

b. Utang kepada pegawai

Transaksi ini dijurnal pada saat timbulnya kewajiban

pemer
intah kepada pegawai atas gaji, tunjangan pegawai, serta

honor pegawai, dengan jurnal standar sebagai berikut:

Beban Pegawai XXX

Utang Beban Pegawai XXX

c. Utang bunga pinjaman

Untuk pengakuan beban bunga yang jatuh tempo kurang

dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan, akan dibuat jurnal

standar sebagai ber


ikut:

106
Beban Bunga XXX

Utang Bunga XXX

d. Utangjangka pendek dari pihak ketiga

Transaksi ini dijurnal pada saat pemda mener


ima hak atas

barang dari pihak ketiga, termasuk barang dalam perjalanan

yang telah menjadi haknya. Pemer


intah harus mengakui

kewajiban atas jumlah yang belum dibayarkan untuk barang

tersebut, dengan jurnal standar sebagai ber


ikut:

Beban Persediaan (metode per


iodik) XXX

Utang Beban Barang XXX

e. Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)

Transaksi ini dijurnal pada saat Bendahara Pengeluaran

melakukan pemotongan dan memungut iuran Taspen, Askes,

Taperum, dan PPh Pusat dar


i pembayaran gaji pegawai dan

melakukan pemungutan PPh Pusat dan PPN Pusat dari rekanan,

dengan jurnal standar sebagai ber


ikut:

Kas di Kas Daerah/ Kas di Bendahara Pengeluaran XXX

Utang Perhitungan Pihak Ketiga XXX

f. Utang ganti rugi kepada masyarakat

Transaksi ini dijurnal pada saat pemerintah secara tidak sengaja

menyebabkan kerusakan pada kepemilikan pr


ibadi. Kewajiban

timbul sepanjang hukum yang berlaku dan kebijakan yang

ada memungkinkan pemerintah akan membayar kerusakan,

dan sepanjang jumlah pembayarannya dapat diestimasi dengan

handal. Jurnal standar transaksi ini adalah sebagai berikut:

Beban Lain-lain XXX

Utang Beban Lain-lain XXX

107
g. Pengakuan utang jangka pendek yang berasal dar
i utang

jangka panjang. Transaksi ini dijurnal pada akhir tahun untuk

mereklas utang jangka panjang yang jatuh tempo 12 bulan

setelah tanggal laporan keuangan, dengan jurnal standar

sebagai ber
ikut:

Utang Jangka Panjang XXX


Bagian Lancar Utang Jangka Panjang XXX

2. Penyelesalan/Pelunasan Kewajiban

Penyelesaian kewajiban pada umumnya dilakukan oleh

pemer
intah melalui pengeluaran kas yang dibayarkan kepada

pihak yang memberikan utang (kreditur). Jurnal standar untuk hal

ini adalah:

Utang XXX
Kas di Kas Daerah/ Bendahara Pengeluaran XXX

Jika penyelesaian utang dengan pengeluaran kas tersebut untuk

utang beban, selain jurnal di atas, maka harus juga dibuat jurnal

untuk mengakui belanja LRA atas pengeluaran kas tersebut.

Belanja XXX
Perubahan SAL XXX

Jika penyelesaian utang dilakukan dengan penyerahan barang

milik pemerintah, maka apabila terdapat selisih antara nilai

barang yang diserahkan dengan saldo utang akan diakui sebagai

Pendapatan-LO atau Beban.

Jurnal standar untuk transaksi ini adalah:

a. Jika nilai buku aset tetap yang diserahkan lebih kecil dari nilai
utang:

108
Utang XXX
Akumulasi Penyusutan AsetTetap XXX

AsetTetap XXX

Surplus Penjualan Aset Non Lancar-LO XXX

b. Jika nilai buku aset tetap yang ditukarkan lebih besar dari nilai
utang:

Utang XXX
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap XXX

Def
isit Penjualan Aset Non Lancar-LO XXX

Aset Tetap XXX

E.3 Jurnal Standar Ekuitas

Jurnal standar Ekuitas terdapat pada jurnal penutup LO akhir

tahun untuk menambah/mengurangi ekuitas pada tahun berjalan.

Selain itu, Ekuitas juga akan dijurnal ketika terdapat koreksi

kesalahan atas periode yang telah lalu yang laporan keuangannya

sudah diterbitkan, yang mengakibatkan kas keluar/masuk atas

kesalahan Pendapatan-LO atau kas keluar atas kesalahan Beban.

F. JURNAL STANDAR PENYESUAIAN AKHIR TAHUN

Pada akhir tahun perlu dilakukan penyesuaian terhadap akun

neraca agar neraca yang disajikan menggambarkan posisi

keuangan pemerintah daerah yang sebenarnya. Jurnal standar

penyesuaian akhir tahun yang dibuat meliputi transaksi-transaksi:

1. Penyesuaian persediaan berdasarkan hasil opname

isik
f dengan menggunakan metode periodik

Persediaan XXX

Beban Persediaan XXX

109
2. Pengakuan Bagian Lancar Piutang Jangka Panianf,

Bagian Lancar Tagihan/Pinjaman Jangka Panjang XXX


Tagihan/Pinjaman Jangka Panjang XXX

3- Pe"gaf
euan Bagian Lancar Utang Jangka Panjang

Utang Jangka Panjang XXX


Bagian Lancar Utang Jangka Panjang XXX

4. Pengakuan Beban dan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap


!__ _
Beban Penyusutan Aset Tetap XXX

Akumulasi Penyusutan XXX

5. Pengakuan Beban dan Akumulasi Penyisihan Piutang

Beban Penyisihan Piutang XXX


Penyisihan Piutang XXX

G. JURNAL STANDAR PENUTUP

Jurnal Penutup merupakan jurnal pada akhir tahun untuk

menihilkan saldo buku besar akun-akun nominal (akun LRA dan akun

LO, termasuk akun Perubahan SAL) agar di awal tahun berikutnya

mempunyai saldo awal nol. Setelah akun-akun nominal tersebut


ditutup, kita bisa mendapatkan saldo/nilai Ekuitas akhir yang akan

terbawa ke Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) dan Neraca, serta

saldo/nilai SiLPA/SiKPA pada LRA dan Saldo Anggaran Lebih (SAL)


akhir pada Laporan Perubahan SAL (LPSAL).

1. Jurnal untuk menutup akun-akun LO adalah sebagai berikut:

Pendapatan-LO XXX

Beban XXX
Surplus/ Def
isit-LO XXX

no
Surplus/Def
isit-LO XXX

Ekuitas XXX

2. Jurnal untuk menu tup akun-akun LRA adalah sebagai berikut:

Pendapatan-LRA XXX

Belanja XXX
Transfer XXX

Surplus/Def
isit-LRA XXX

Penerimaan Pembiayaan XXX

Pengeluaran Pembiayaan XXX

Pembiayaan Netto XXX

Surplus/ Def
isit-LRA XXX

Pembiayaan Netto XXX

SiLPA/SiKPA XXX

Nilai SiLPA pada jurnal penutupan merupakan selisih antara

(Pendapatan-LRA + Penerimaan Pembiayaan) dengan (Belanja +

Transfer + Pengeluaran Pembiayaan). Nilai SiLPA dari proses jurnal

penutupan ini harus sama dengan saldo akhir Perubahan SAL.

Akhir dari proses penutupan ini adalah dengan menutup akun

SiLPA/SiKPA dan akun Perubahan SAL, dengan jurnal sebagai berikut:

SiLPA/SiKPA XXX
Perubahan SAL XXX

Jika dengan jurnal terakhir tersebut ternyata akun Perubahan SAL

masih bersaldo, maka dapat disimpulkan bahwa masih terdapat


kesalahan pada jurnal transaksi/penyesuaian/penutup yang perlu

dikoreksi.

H. JURNAL KOREKSI

Koreksi adalah tindakan pembetulan secara akuntansi karena

adanya kesalahan agar akun-akun yang tersaji dalam laporan

keuangan entitas menjadi sesuai dengan yang seharusnya. Kesalahan

dalam penyusunan laporan keuangan dapat terjadi pada satu atau

beberapa periode sebelumnya yang baru ditemukan pada periode

berjalan.

Kesalahan dapat terjadi karena adanya:

1.Keterlambatan penyampaian bukti transaksi oleh pengguna


anggaran,

2. Kesalahan perhitungan matematis,

3. Kesalahan dalam penerapan standar dan kebijakan akuntansi,

4. Kesalahan interpretasi fakta,

5. Kecurangan, atau

6. Kelalaian.

Ditinjau dari sifat kejadiannya, kesalahan dikelompokkan ke

dalam dua jenis, yaitu kesalahan yang berulang dan sistemik serta

kesalahan yang tidak berulang.

H.I Koreksi Kesalahan yang Berulang dan Sistemik

Kesalahan ini disebabkan sifat alamiah (normal) dari jenis-jenis

transaksi tertentu yang diperkirakan akan terjadi secara berulang.

Koreksi ini biasanya terjadi pada penerimaan pajak dari Wajib

Pajak (WP) berupa kelebihan atau kekurangan bayar pajak.

Berdasarkan SAP, jurnal koreksi tidak perlu dibuat untuk

kesalahan seperti ini, tetapi dicatat pada saat terjadi

pengeluaran/penerimaan kas untuk mengembalikan

112
1. Transaksi Wajib Pajak Lebih Bayar:

kelebihan/kekurangan pendapatan dengan mengurangi/

menambah Pendapatan-LRA maupun Pendapatan-LO yang

bersangkutan.

Jurnal standar untuk koreksi ini sebagai berikut:

Pendapatan Pajak ... -LO XXX

Kas di Kas Daerah XXX

Pendapatan Pajak ... -LRA XXX


Perubahan SAL XXX

2. Transaksi Wajib Pajak Kurang Bayar:

Kas di Kas Daerah XXX


Pendapatan Pajak ... -LO XXX

Perubahan SAL XXX


Pendapatan Pajak ... -LRA XXX

H.2 Koreksi Kesalahan yang TIdak Berulang

Koreksi ini merupakan koreksi atas kesalahan yang diharapkan

tidak akan terjadi kembali pada masa-masa yang akan datang.

Koreksi ini dapat terjadi pada periode berjalan maupun pada

periode-per
iode sebelumnya.

1. Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang pada Periode

Berjalan

Baik mempengaruhi posisi Kas maupun tidak, koreksi atas

kesalahan ini dilakukan dengan pembetulan pada akun

yang bersangkutan dalam periode berjalan, baik pada akun

Pendapatan-LRA atau akun Belanja, maupun akun

113
Pendapatan-LO atau akun Beban. Apabila tidak mempengaruhi

posisi Kas, pembetulan hanya dilakukan pada akun-akun

neraca terkait pada per


iode kesalahan ditemukan.

2. Koreksi Kesalahan yang Tidak Berulang pada


Per
iode-Per
iode Sebelumnya

a. Apabila laporan keuangan belum diterbitkan:

1) Jika mempengaruhi posisi Kas, koreksi

dilakukan dengan pembetulan pada akun yang

bersangkutan, baik pada akun Pendapatan-LRA atau

akun Belanja, maupun akun Pendapatan- LO atau

akun Beban.

2) Jika tidak mempengaruhi posisi kas, pembetulan

dilakukan pada akun-akun neraca terkait, pada periode

kesalahan ditemukan.

b. Apabila laporan keuangan telah diterbitkan

1) Koreksi kesalahan yang tidak mempengaruhi

posisi Kas, pembetulan dilakukan pada akun-akun

neraca terkait, pada periode kesalahan ditemukan.

2) Kesalahan atas kelebihan pengeluaran belanja/beban

sehingga mengakibatkan penerimaan kembali

belanja/beban dan menambah posisi Kas, maka

pembetulan dilakukan pada akun Kas, Pendapatan

Lain-lain-LRA, dan Pendapatan Lain-lain-LO.

Kas di Kas Daerah/Bendahara Pengeluaran ....XXX

Pendapatan Lainnya-LO XXX

Perubahan SAL XXX

Pendapatan Lainnya-LRA XXX

114
SiLPA/SiKPA XXX
Perubahan SAL XXX

6) Koreksi kesalahan atas penerimaan atau

pengeluaran pembiayaan sehingga mengakibatkan

penambahan maupun pengurangan posisi Kas, pembetulan

dilakukan pada akun Kas, SiLPA/SiKPA, dan akun neraca

yang terkait.

a) Pener
imaan Pembiayaan - mengakibatkan penambahan

posisi Kas. Kesalahan atas kekurangan Pener


imaan

Pembiayaan sehingga mengakibatkan penambahan posisi

Kas.

Contoh: Pemda menerima setoran atas kekurangan

pembayaran angsuran pokok pinjaman tahun lalu dan

BUMD, akan dijumal sebagai berikut:

Kas di Kas Daerah XXX

Pinjaman Jangka Panjang kepada BUMD XXX

Perubahan SAL XXX

SiLPA/SiKPA XXX

b) Penerimaan Pembiayaan - mengakibatkan pengurangan

posisi Kas. Kesalahan atas kelebihan Pener


imaan

Pembiayaan sehingga mengakibatkan pengurangan posisi

Kas

Contoh: Pemda mengembalikan kelebihan setoran

angsuran pokok pinjaman tahun lalu kepada

BUMD, akan dijurnal sebagai berikut:

116
dicatat, akan dikoreksi sebagai berikut:

Pinjaman Jangka Panjang kepada BUMD XXX

Kas di Kas Daerah XXX

SiLPA/SiKPA XXX
Perubahan SAL XXX

c) Pengeluaran Pembiayaan - mengakibatkan penambahan

posisi Kas. Kesalahan atas kelebihan Pengeluaran

Pembiayaan sehingga mengakibatkan penambahan posisi

Kas

Contoh : Pemda menerima kelebihan pembayaran

angsuran utang jangka panjang tahun lalu kepada

pemer
intah pusat, akan dijurnal sebagai berikut:

Perubahan SAL XXX

SiLPA/SiKPA XXX

Kas di Kas Daerah XXX

Utang Pemer
intah Pusat XXX

d) Pengeluaran Pembiayaan - mengakibatkan pengurangan

posisi Kas. Kesalahan atas kekurangan Pengeluaran

Pembiayaan sehingga mengakibatkan pengurangan posisi

Kas.

Contoh : Terdapat pembayaran angsuran utang jangka

panjang tahun lalu kepada pemerintah pusat yang belum

Utang Pemerintah Pusat XXX

Kas di Kas Daerah XXX

117
SiLPA/SiKPA XXX
Perubahan SAL XXX

. . I
7) Koreksi kesalahan atas perolehan aset selain Kas dan

menambah atau mengurangi posisi Kas, dilakukan dengan

pembetulan pada aknn Kas, SiLPA/SiKPA, dan akun Aset


bersangkutan.

a) Jika menambah Kas dan mengurangi nilai Aset

Tetap.

Misalnya, pemda kelebihan membayar harga tanah

yang dibeli, akan dikoreksi sebagai ber


ikut:

Kas di Kas Daerah/Bendahara Pengeluaran XXX


Tanah Kantor XXX

Perubahan SAL XXX


SiLPA/SiKPA XXX

b) Jika mengurangi Kas dan menambah nUai Aset I


Tetap.

Misalnya, pemda kurang membayar harga peralatan

kantor yang dibeli.

Peralatan Kantor XXX

Kas di Kas Daerah/Bendahara Pengeluaran XXX

SiLPA/SiKPA XXX
Perubahan SAL XXX

118
8) Koreksi kesalahan atas pencatatan kewajiban yang

menambah maupun mengurangi posisi Kas, dilakukan dengan

pembetulan pada akun Kas, SiLPA/SiKPA, dan akun

Kewajiban bersangkutan.

a) Jika menambah Kas. Misalnya, pemda kelebihan

membayar angsuran utang jangka panjang.

Kas di Kas Daerah XXX

Utang XXX

Perubahan SAL XXX

SiLPA/SiKPA XXX

b) Jika mengurangi Kas. Misalnya, Pemda kurang

membayar angsuran utang jangka panjang.

Utang XXX
Kas di Kas Daerah XXX

SiLPA/SiKPA XXX
Perubahan SAL XXX

119
BAB VI

BAGAN AKUN STANDAR

Pengelolaan keuangan negara yang baik memerlukan adanya suatua

klasiilkasi dalam sistem yang dijabarkan dalam Bagan Akun Standar. BAS

antara lain mencakup kode p[erkiraan buku besar akuntansi. Kode

perkiraan tersebut terdiri dar


i kumpulan akun nominal dan akun riil secara

lengkap. Kumpulan akun tersebut digunakan didalam pembuatan jurnal,

buku besar, neraca lajur, neraca percobaan dan laporan keuangan.

BAS merupakan tools untuk mensinkronkan prose perencanaan dan

penganggaran dengan proses akuntansi dan pelaporan. Diharapkan dengan

adanya BAS, kebutuhan akan pelaporan yang konsisten dari sejak

terjadinya proses perencanaan dan penganggaran akan dapat terpenuhi.

Mengingat pentingnya peran kode BAS tersebut maka diperlukan

standar
isasi kode akun sehingga akan dicapai keseragaman dalam

pemakaiannya.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka BAS seyogyanya disusun

sedemikian rupa sehingga dapat ber


fungsi secara efektif. Untuk itu

setidaknya perlu dipertimbangkan agar memenuhi hal-hal sebagai berikut :

1. Memungkinkan adanya analisis "multi dimensional level" dalam

penyusunan BAS.

2. Menghasilkan pelaporan keuangan dan manajer


ial yang bermanfaat;

3. Menyederhanakan proses manual sehingga dapat mempunyai lebih

banyak waktu untuk melakukan reviu analistis dan

pengembangan/perbaikan proses bisnis;

4. Kombinasi yang tepat antara orang, proses dan teknologi.

120
Tujuan pembakuan kode perkiraan akuntansi adalah mengakomodasi

proses manajemen keuangan dengan anggaran berbasis kinerja sedemikian

rupa agar diperoleh :

1. Perencanaan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan dilakukan

secara proporsional, transparan dan profesional;

2. Pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dilakukan secara lebih

akuntabel; dan

3. Laporan Keuangan mengakomodasi secara baik pengendalian anggaran,

pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja keuangan dalam Laporan

Keuangan.

Ber
ikut adalah Bagan Akun Standar Pemer
intah Daerah.
Deposito
PiutangsiPajak
Jangka
Jangka
Hotel
Parkir
Pendck
Fendek BLUD

Kas dan Sctara Kas


"Kag"di"Kaa3aerah
Kas di Kas Daer
ah

Kas di Bendahar
a Pener
imaan
TtasdTBcndahara Penerimaan

Kas di Bendahara Pcngeluaran


Kaa di Bendahar
a Pengeluai

KasdiBLUD

IInveatasi Jangka Pcndek

/cstasi dalam Saham


Invcstasi dalam Saham ....
Dst'TTTTT"""'

[investasi daiam Deposito

taaidalam SUN
Lrestasi dalam SUN_

Hnvestaai dalam SBI


[inveslasi dalam SBI

nvestasi dalam SPN


jlnveatam dalam SPN

ft Peruf
ck BLUD

si Jangka Pendek Lainnya

Plu tang f^ndapstan

Piutang Pajak Dacrah

[Piutang Bea BaUk Nama Kendaraan Bermotor


rpiiitang Pajak Sahan Bakar Kendaraan Bermotoi
Piulang Pajak Air Pcrmukaan
Piutang Pajak Rokok

g P^jak Restor
er]

Piutang Pajak Reklamc


pYutang Pajak Pcncrangan Jalan

Piutang Pajak Air' inah


Piutang Pajak Sar
ong Burung Walet
Piutang Pajak Mineral Bukart Logam dan Baluan
Piutang Pajak Bumi dan Bangunan Pcdeaaan dan Pcrkota
Piutanjj Bea Per
olehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

122
DM...
Plutang
' Transfer Dana BOS Kurang Salur

Piutang Retr ibusi


Piutang Retr ibusi Pelayanan Kesehatan
Piutang Retribusi Pclayanan Persampahan/Keber oihan
Piutang Retr ibusi Ft
aiggantian Biaya Cetak Kar tu Tanda Penduduk dan Akta Catalan S(pil_ _
Piutang Retr ibusi Pelayanan Femakaman dan Pengabuan Mayat
Piutang Retr ibusi Pelayanan Parlor di Tepi Jalan Umum
Piutang Retr ibusi Pelayanan T'asar
Piulang Retr ibusi Pengujian Kendaraan Bermotor
l^utang Retr ibusi Pemeriksaan
Pemeriksaan Alat Be
Pe madam Kebakaran
Kcbakara
,Pi u tang Retr
ibusi Penggantian Blaya Cctak Peta
Piutang Retribusi Pcnyediaan dan/atau Fenyedotan Kakus
jpjutang Retribusi
| Piutang Retribusi
[Phitang Retribusi

Piutang Retribuai
Piutang Retribuai Pelayanan Kepelabuhan
jPiutang Retrlbusi Tempat Rekreasl dan Olah r
aga
ibusi^ Penyebr
Piutang Retr angan Air
Piutang Retr
ibuai Pcnjualan Produksi Usaha Daerah
ibusi Izin Mendlr
Piutang Retr iitan Bangurtan '
ibusi ion Tempat Penjualan Minuman Bei
Piutang Retr
Piutang Rctribusi
Piutang Retr
ibuai Izin Trayek
Piutang Retr
ibus
Piutang Retribua Pengendalian LaJu Lintas
[Piutang Retr
ibusi Ferpanjangan Mn Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (1MTA)

[Piutang Hasil Pcngelolasn Kckayaan Dacrah yang Dipisahkan


[Piutang Bagian l*ba at ea pcnyertaan moda] pada Pemsahaan MiiHTDaerah/BUMD

Ipiutang Hasil Ekaekusi atas Jar


oinan
Piutang dan Pengembalian

ifaatan Kckayaan Dacrah

Piutang Hasil Penjualan Aact Daerah Yang Tidak Dipiaahkan


[Piulang Hasil dar
i pengeloban dana bcrgulir

tnafer Pemer
intah Puaat-Dana Per
imbangan

Fiutang Bagi Hasil Bukan Pjuak/Sumber C

Piutflng Transfer Pcmerintah Lainnya

ansfer Pten* tah Daerah Lainnya


Piutang Tr
Piutang Tr
ansfer Bagi Hasil Pajak Daerah
Dat
DS1

"i 3 08
1 1 3 ,08 01
i 1 3 08 02

01
i T ~4 01
l i 4 01 02

_.L 02 BagianLancarTagihanPinjamanJangkaPanjangkepadaEntitasLainnya
IT 4 02 01 BagianLancarTagihanPinjamankepadaBadanUsahaMilikNcgara
i i 4 02 02 BagianLancarTagihanPinjamankepadaBadanUsahaMilikDaerah
i i 4 n? 03
l 4 04 BagianLancarTagihanPinjamankepadaPemerintahDaerahLainnya
02 05
~r i 4 03
i i 4 03 01 BagianLancarTagihanPcnjualanAngauranPcnjualanRumahDinasDaerahGolonganHi
i i 4 03 02 BagianLancarTagihanPenjualanAnRSuranPenjualanKendaraanPeronuiganDinas
i 4 03 03

i _*_ 04
i i ~04 bT BagianlancarTuntutanOantiKerugianDaer
ahTerhadapBendahara
i i 4 04 02 BagianlancarTuntutanOantiKerugianDaer ahTcrhadapPegawaiNegeriBukanBendahara

i 4 05
05 01
i i 4 05 02

i i 5
~5~
i i 5 01 of
i i 5 01 02
i i 5 01 03 PenyisihanPiutangFlaailPengctolaanKekayaanDaerahyangDipiaahkan
i i 5 01 04
i l 5 01 05 PenyiaihanPiutangTransferPemerintahPusat-DanaPerimbangan
i i 01 06
i 5 01 07
) i ft 01 08

i i 5 02
02 01
02 02 PenyisihanBagianLancarTagihanPinjamanJangkaPanjangkepadaEntitaaLainnya
t 02 03 PenyisihanBagianLancarTagihanPenjualanAngnuran
"F 5 02 04 PenyisihanBagianlancarTuntutanOantiKerugian
i i 5 02 05
i i 5 02 06

j. 6 @__

i i 6 01
i 6 01
"f 6 02
i" 01 03

i 02
~r i 6 02 01
6 02

l 03 BebanJaaaDibayarDimuka
_L i 6 03 01 BebanJasaDibayarDimuka
1 i ft 03 02
1 i f> 03 03

I T ~6~
6 04 01
1 1 6 04J)2

124
BebanLainnya
Dst
Investaaikepada~BadanUsahaMiloTNeRara
InvestasidalamObligasi
3st
3KSKPD
Dat
Dst
nvestasidalamProyekPernbangunan
D8t
nvestasiNonPermanenLainnya "~ ~ "

1 05 BebanUinnya
1 05 01
T 1 05 02

i 1 Per
eediaan

01 Ptr
acdiaanBahan"PakaiHabis ~ "
i 01 Prr
ecdiaanAlatTulisKantor
i r 01 02 PersedlaanDokumen/AdmlnlstrasiTender
i 01 03 PcrsediaanAlatListr
ikdandcklronik(lampupijar,batterykering)
i i 01 04 Pcr
acdiaanPcrangko,materaidanbcndaposlainnya
i i 01 05 PcrsediaanPeralatankeberaihandanbahanpcmbcrsih
l i 01 06 PeraediaanBahanBakarMinyak/Gas
i i 01 07 PeraediaanIsitabungpt^nadamkebakaran
i i 01 08 PcrsediaanIsitabunggas
l i 01 09

i i 02
.._]_ 02 01 Per
aediaanBahanbakubangunan
02 02 PersediaanBahan/bibittanaman
i i 02 03 Per
aediaanBibittcrnak
i i 02 04 Per
aediaanBahanobat-obaian
i i Wi 05 Per
aediaanBahankimla
i i 02 Of) Per
aediaanBahanMakananPokok
-1- _L 02 07

[ i 03
1 i 03 01 Per
aediaanBarangYangAkandiBenkanKepadaPihakKetiga
1 l 03 02

_L. i 8 AsetUntukDikonsolidasikan

1 i 8 01 RKSKPD
1 i 8 01 01
1 i 01 02

1 2 1NVESTAS1JANOKAPAN.IANG

1 ?. 1

2 -|- InvestasiJangkaPanjangkepadaEntitasl^ainnya
1 2 01" 01
2 1 01 02
T' 2 1 01 03
i 2 1 01 04

i 2 02 InvestasidalamObligaai
2 1 02 01
) I (YJ m

1 03
i i 1 03 01
i 2 1 03 02
-f 2
2 l" 04 01
! ? 1 04 0?

1 2 1 05 DcpositoJangkaPanjang
1 2 j 05 01
1 ? ! 05 02

? 1 Of
i
1 ? 1 i 01
Of
1 2 1 06 02

1 2 2 [nvestasiJangkaPanjangPermanen

? 7 01
1 2 2 01 01 PenycrtaanModalKepadaBUMN
2 @2 01 02 Penyer
taanModalKepadaBUMD

125
11 02TTanah
[bat
Tanah Udang
Untuk Banginan Gedung Pcrdagangan/Perusahaan

Tanah Ferkampungan
Tanah Kampung
|Tanah Empiaamen

[D = 17". .._

PPcrtanian
Sawah Satu Tahui
Tcgalan

Pariah Perkebum
Tanah Perkebunan
"Dst"r~.

Kebun Campuran __
Bidang Tanah Yang Tidak Ada Jar
ingan Fengain
02 |Tumbuh Liar Bercampur Jenis Lain

IHutan Lebat
[Hutan Belukar

|Hutan~AJam Sejenis/Hutan Raw a


[Tlutan Untuk Pcnggunaan Khusui
roster

Air Tawar

iah Taniius/Rusak

pTanah Ruaak

Alang-alang dan Padang Kumput

Padang Rumput __ _

ITanah Untuk Bangunan Gedung

Tanah Untuk Bangunan Induatr


i ___
[Tanah Untuk Bangunan Tcmpat Keija/Jasf
[Tanah Koaong
I Tan ah ^tcrnakan

Tanah Lcmbir
an/Bantaran/lcpe-lepe/Sctrcn dot
Dst "_

126
Dat

1 2
2 01
1 2 02

; J...

l
3
3 01
3 02
I - 3 03
l
"I 3 05
i 13 06
l 13 07
i 3 08
l 3 09
l 3 10
l 3 11
3 12
V 13 13
i 1.1 14

01
01 01
o 02
03
01 04
01 05
01 06
07
08
01 09
01 10
01 11
01 12

n?
- 0? 01
02
02 03
02 04
02 05
0? 06

- 3
03 j
o
03
03 03
0,1 04
0.1 05
03 06
03 07
OS OH
{J 09 PcmbangkitUapAirPanas/SistetnGenerator
3 10
-
4
04 01
04 02
04 03
04 04
04 05 KendaraanBermot
orBcrodaDua
04 06 KendaraanBermotorBer
odaTiga
04 07

OS
- 05 01
05 02
05 03 t
endaraanTakBermotorKhusus

127
Dst
Dst
Dat

2 06 AlatAngkutApungBermotor
2 66 01 AlatAngkutApungBermotorBarang
2 06 02 AlatAngkutApungBermotorPenumpang
- 2 0 i 03 AlatAngkutApunfiBermotorKhusus

2 07 AlatAngkutApungTakBermotor
2 ( 7 01 AlatAngkutApungTakBermotorUntukBarang
2 ( 7 02 AlatAngkutApungTakBermotorPenumpang
2 0 7 03 AlatAngkutApungTakBermotorKhusus

2( i AlatAngkutBermotorUdara
2 0 8 01 PesawatTerbang
2 ( 3 02

2 09 AlatBcngkelBermesin
2 ( 9 01 PcrkakasKonstruksiLogamTcrpasangpadaPondasi
2 ( 9 02 FerkakasKonstruksiLogamyangBerpindah
2 ( 9 03 PerkakasBengkellistr
ik
2 ( 9 04 PerkakasBengkelService
2 ( 9 05 PerkakasPengangkatBcrmcsin
2 ( @9 06 PerkakasBcngkclKayu
2 ( 9 07 PcrkakasBengkelKhusus
2 ( 9 08 PeralatanLas
2 09 09 PerkakasPabrikEs
2 0 9 10

2 1 ) AtatBengkelTakBermesin
2 : 0 01 PerkakasBengkelKonstruksiLogam
2 : 3 02 PerkakasBengkelListrik
2 1 PerkakasBengkelService
2 1 0" 04 PerkakasPengangkat
2 ; ) 05 PerkakasStandar(StandartTool)
2 1 0 06 PcrkakasKhusus(SpecialTool)
2 1 ) 07 fcrkakasBengkelKerja
2 1 0 08 PeralatanTukang-tukangBesi
2 ] ) 09 PeralatanTukangKayu
2 1 ) 10 Per
atatanTukangKulit
2 1 1 11 PeralatanUkur,Qip&Feting
2 1 0 12

2 1 AlatUkur
2""T 1 01 AlatUkuruniversal
2 1 I 02 AlatUkur/TestIntelegensia
2 1 1 03 AlatUkur/TestAlatKepr ibadian
2 1 I 04 AlatUkur/TestKlinisUin
2 1 1 05 AlatCalibrasi
2 1 1 06 Oscilloscope
2 ! 1 07 UniversalTester
2 1 1 08 AlatUkur/Per nbanding
2 ] 1 09 AlatUkurLainnya
2 1 1 10 AlatTimbangan/Blora
2 1 1 11 \ akTimbangan/Biasa
2 1 I 12 TakaranKer ing
I-? 1 1 13 TakaranBahanBangunan2HL
2 1 i 14 TakaranLatex/GetahSusu
2 1 1 15 GelasTakarBerbagaiCapasitas
2 i 1 16

2 I AlatPengolahan
2 1 2 01 AlatPengolahanTanahdanTanaman
2 1 2 02 AlatPanen/Pengolahan
2 1 2 03 Alat-AlatPetemakan
2 1 2 04 AlatPenyimpananHasilPercobaanPertanian
2 1 2 05 AlatLaboratoriumPertanian
2 1 2 06 AlatProcessing
2 1 2 07 AlatPascaPancn
2 1 2 08 AlatProduksiPerikanan
2 1 2 09

128
Alat-alat
|Dsi.....T...""
Alal
Alat Pendingin
Aiat Pf
Repr
enyimpanan
Saudi
odukai (Pengganda)
Per
iengkapan Kantor

jAlat Pcmcliharaan Tar


jAJat Pcmeliharaan Tar

|Aln! Penyimpanan
jAlal Laborator
ium
Alat Pcnangkap Ikan __ __

Meain Hilung/Jumlah

Alat Kan lor Lainnya

Alat Rumah Tangga

Alat Pengukur Waktu

Alat Rumah fangga Lalnnya (Home Uaej _


Aiat Pemadam Kcbakaran

Per
alatan Komputer Mainfraii
Per
alatan Mini Komputer
Persia tan Personal Komputcr
PcrJQtfln iJflrio^Bn

Mcja Dan Kur ai Kcija/Rapat Pcjabat


jMeja Kerja Pejabal
Meja Rapat Pejabat

Kursi Rapal Pejabet ___


Kurai Hadap Depan Meja Kerja Pejabat

AJat Studio
Persia Ian Studio Visual
Peraiatan Studio Video~dan Filir
Pcralalan Studio Video dan J^iln
Per
aiatan Cctak

Per
alatan Femetaan Ukur

Mat Komunlkasi Telephone" ~


Alat Komunikaai Radio SSB
Alat Komunikasi Radio HF/FM
Alat Komunikaai Radio VHF
Alat Komun*ikasTRadio~UHF'"'

Per
alatan Pemancar MF/MW __
PenUatan Pemancar HF/SW
Peralatan Pemancar VHF/FM
pWaJatanJ^manoar UHF

129
PcralatanAntenaHF/SW
Dst
Ost

20 05 Per
alatanPemancarSHF
- - 20 06 Per
eiatanAntenaMP/MW
20 07
20 Of
t
20 09 PeralatanAntenaUHF
20 10 Per
alatanAntenaSHF/Parabola
20 11
20 12
20 13 Per
alatanTranslatorVHF/UHF
20 14 PeralatanTr
anslatorUHF/VHF
20 15" PeralatanMicrovaweFPU
20 16 PeralatanMicr
ovaweTerestr
ial
20 1? Per
alatanMicrovaweTVRO
20 lft
20 19 SwitcherAntena
20 20 Switcher/MenaraAntena
20 Feeder
J20 "22~ Humiti^Control
^20 "23 ProgramInputEquipment
20 24 PeralatanAntenaPenerimaVHF
'20 25

?1 AlatKedokteran
21 01 AlatKedokter
anUmum
21 02
21 03
21 04 AlatKedokteranMata
?l OS AlatKedokteranT.H.T
21 06
- 21 07 Ala!Farmasi
21 OB AlatKedokter
anBedah
21 09 AlatKesehatanKebidanandanPenyakitKandungan
21 0 AlatKedokteranBanianPenyakitDalam
21
21 a AlatKesehatanAnak
21 3 PoliklinikSet
21 4 Pendcr itaCacatTubuh
21
21 6
?1 17 AlatKedokteranNuklir
21 IS
71 11 AlatKedokter
anKulitdanKelamin
?1 m AlatKedokter
anOawatDarurat
21 21 AlatKedokteranJtwa
21 22 AlatKedokter
anHewan
21 23

^ AlatKesehatan
22 0) AlatKeaehatanPerawatan
22 02 AlfltKeaehatanRehabUitasiMedis
22 0.1 AlalKesehatanMatraLaut
7? 04 AlatKeaehatanMatra Udar a
22 05 AlatKeaehatanKedokteranKepolisian
22 06 AlatKesehatanOlahraga
22 07 Dst . . .... _

23 Unit-UnitLaboratorium
23 01 AlalLabor atoriumKimiaAir
23 0?
T.\ (13 AlatLabor atoriumHidroKimia
3 04
23 OS AlatLaborator iumBuatan/Geologi
23 06 AlatLabor atoriumBahanBangunanKonstruksi
23 07 AlatLabor atoriumAspalCat&Kimia
73 m AlatLaborator iumMekanikTanah&Batuan
23 m AlatLaboralor iumCocokTanam
?1 10
?3 n
2,1 @@> AlatLftborator
iumUmum
23 13 AlatLabor atoriumUr aumA

130
5sl
Dst

3 2 23 14 AlatLaborator
iumKedokteran
, 2 23 15
3 2 23 16 AlatLaborator
iumKimia

J 2 23 IS AlatLaborator
iumPatologj
2 23 19 AlatLaborator
iumImmunologi
23 20 AlatLaborator
iumHematologi
2 23 21 AlatUiborator
iumFilm
2 23 22 AlatLaborator
iumMakanan
2 23 23 Ala!laborator
iumStandarisasi,Kalibrasldaninstrumental
AlatLaborator
iumFarmasi
2 23 25 AlatLaborator
iumFisika
23 26 AlatLaborator
iumHidrodinamika
2 23 27 AlatLaborator
iumKhmatolofri
2 23 28 AlalLaborator
iumProsesPeleburan
2 23 29 AlatLaborator
iumPasir
2 23 30 AlatLaboratoriumProsesPembuatanCetakan

2 23 32 AlatLaborator
iumMetalogr
aphy
2 23 33
2 23 34 AlatLaborator
iumUjiProsesPengelasan
2 23 35 AlfltLabor
ator
iumProsesPembuatanLogam
2 23 36 AlatLaboratoriumMatrologie
2 23 37 AlatLaborator
iumProsesPclapfsanLogam
2 23 38 AlatLaborator
iumProsesPengolahanPanas
2 23 39
2 23 40 AlatLaborator
iumUjiTekstel
2 23 41 UatLaboratoriumProsesTeknotogiKeramik
2 23 42 AlalLabor
atoriumProsesTeknologiKulitKaret
2 23 43 AlatLaborator
iumUjiKulit,KaretdanPlastik
2 AlatLaborator
iumUjiKeramik
2 23 45 AlalLabor
atorium ProsesTeknologiSelulosa
2 23 46 AlalLaborator
iumPertanian
2 23 47 AlatLaborator
iumPertanianA
2 23 48 UatLaboratoriumPertanianB
2 23 49 AlatLaborator
iumEk-ktronikadanDays
2 23 50
2 23 SI AlatLaborator
iumKonversiBatubaradanBlomas
2 23 52 AlatLaborator
iumOceanof
cr
aii
2 23 53 UatLaboratoriumLingkunganPerairan
2 23 54
2 23 55
2 23 56 AlatLaborator
iumGeofisika
2 23 57 AlatLaborator
iumTarnbang
2 23 5B AlatLaborator
iumProses/TeknikKimia
2 23 59 AlatLaborator
iumProsesIndustr
i
23 AlatLaboratoriumKesehatanKena
2 23 61 Laborator
iumKearsipan
2 23 62 ^boratoriumHematologi&Ur inalisis
2 23 63 ^borator
iumHematologif tUr
inalisisA
2 23 64 AlatLaborator
iumLainnya
2 23 65

2 24
2 ?4 01 3idangStud :BahasaIndonesia
2 ?4 m. BidangStud :Matematika
2 V4 03 3idanf cStud :(PADasar
2 24 04 3idangStud :IPALanjutan
2 74 OS BidangStud
2 24 06 BidangStud :IPAAtas
2 24 07 BidangStud :TPS
2 V4 OK BidangStud
2 ?4 09 3idangStud
2 24 10 BidangStud :Kesenian
2 24 _!.!_ BidangStud :OlahRaga

2 ?4 13 AlatPeraga/PraktekSekolahBidangPendidikan/Kelr
ampilanLain-lain
2 24 14

2 ?5 UnitAlalLaboratoriumKimiaNuklir
2 01 Analyticalinstrument

131
Dst
Dsi
D

2S 02
25 03
25 04
25 05
35 06 LaboratorySafetyEquipment
25 07

26 AlatUboratoriumFisikaNuklir/Elektr
onika
26 01 RadiationDetector
26 02
26 03
26 04
26 05
_- 26 06
26 07
26 08 Accclator
26 09 ReactorExpermentalSystem
- - - - 26 10

27 AlatProteksiRadiasi/ProteksiUngkunRan
27 01 AlatUkurFisikaKcschatan
27 02
27 03
27 04
27 05 SumberRadiasi
27 i*.

28 RadiationAplkationandNonDestructiveTestingLaboratory(BATAM)
r 28 6i
28 02
28 03
- 28 04
38 05

29
29 01 Alatlaborator
iumKualitasAirdantanah
29 02 AlatLaborator
iumKualitasUdara
29 03 AlatLaboratoriumKebtaingandanOetaran
29 04
29 05
29 06

30 PeralatanLaboratoriumHidr
odinamika
.10 01
.10 07 WaveGeneratorandAbsorber
30 03
04 CavitationTunnel
- 30 05 OverheadCranes
30 06
30 07 Pemesinan:ModelShipWorkshop
30 08
30 09 Pemesinan:MechanicalWorkshop
30 10 Pemeainan:PrecisionMechanicalWorkshop
30 11
30 12 Pemesinan:ShipModelPreparationShop
- 30 13 Pemesinan:ElectricalWorkshop
30 14 MOB
30 IS
30 16

31 Sen^taApi
31 01
02
31 03
31 04
;ti 05
31 06 AnbLapisBaja
31 07 Artiler
i Medan(Armedl
31 08
31 PeluruKendali/Rudal
31 Kavaler
i
31 11 SenjataLain-lain
D
Non
t@@@"Senjata
"!" _ Api

Per
aenjataan Non Senjata A|
Alat Kcamanan

|Senjata Sinar ' " '

[P^i^i:- "" ~

Alal Keamanan dan Periindunyan


Alat Bantu Keamanan
Alat Perlindungan
Alat Bantu Lalu Unta Darat dan Air

IGedung dan Bangunan

[Bangunan Qcdung Kantor ~

[Bangunan Ocdung Tempat Pertemuan


Bangunan Oedung Ternpa I Pendkiikan
PBangunan Gcdung Tempat Olah Raga
[Bangunan
n Gedung
Gedung Pertokoan/Kopcrasi/
Fertokoan / Kopcrasi/Pasar
Bangunan Gedunft Untuk Per
n J\
Bangunan Qedung Gar asi/Pool
Bangunan Qcdung Pemotongan Hcwan
Bangunan Gcdung Pabr ik '
Bangunan Stasiun Bus

|Bangunan GedungPcrpuatakaan
Bangunan Qcdung Muaeiii
Bangunan Gedung Terminal/Pclabuhan/Bandar

Bangunan Lcmbaga Petnaayarakatan


Banyinan Rutnah Tahanan __
Bangunan Gedung Kramatori ur
n
Bangunan Fembakaran Bangkai Hct
Bangunan Gedung Tempat Kcrja Lai

Bangurmn Gedung Tempat Ting


Rumah Negara Golongan I
Rumah Negara Golongan II
Rumah Negara Golongan III
Meas/wistna/Bungalow/Tempal Peristir
ahati

Bangunan Mcnara Telekomunlkasi


Dst ; ~~

IBangunan Ber acjar


ah
Istana Pcnngata
Rumah Adat
[Rumah Feninggalan Se
Makam Sejarah" _
Bangunan ^Tcmpal Ibadah Beraejarah

133
.- *! Dst

3 05
3 05 01
- 3 05 02
as 03

3 Candi
3 06 ~oT CandiHindhu
3 06 02 CandiBudha
3 06 _9J3 CandiLainnya
-
3 07
3 07 _01.
-
3 08
3 08 01
OH 02
~3~ m
3 09 01 RambuBcrsuarLaluLintasDar
at
3 09 02 RambuTidakBcrsuar
3 09 03

3 ib Rambu-Rambu I^aluLintasUdara
~3~ 10 01
3 10 02
3 10 03
3 10 04
_3^ |
O
]
- 3
3 07

4
~4~ 01
of
4 01 03
4 01 04
01
4 01
4 01 07
4 01 08
4 01 09

l
j
o
4 01
4 02
4 (Y? 03
4 02 04
07 05
- 4 0? 06
-- 4 02 07
4 02 08
02 09
4 02 10

4 0.1
4 03 01
4 03 02
03 03
03 04
4 03 OS BangunanPengamanIngasi _ _
4 03 06 DanminanPelcngkapIr
igasi
4 03 07

4 O4
4 04 01
04 02
4 04 03 BangunanPembawaPasangSurut
4 "O4 04 DangunanPcmbuangPasangSurut

134
[Ban gu nan Per
obuang Pa sang Surut
[Bangunan Pengaman Pasang Surut
pB ngiinan Pelengkap Pa sang Surut
[Banflinan Sawah Pasang Surut
f

Bangunan Air Rawa


Bangunan Air Fengembang Rawa dan f*oder
[Bangunan Pengembalian Pa sang Rawa

Bangunan Fengamanan Paaang Surut


Bangunan Pelengkap Pasang Raws
Bangunan Sawah Pengeinbangan Raw a

lan Pfcngaman Sungai dan Fenanggulangan Bencana Alam


Bangunan Waduk Fenanggulangan Sungai
02 JBanguna
Bangunan Pembuatig Fcngftinan
Bangunan Pembuang Pengaman Sungai
Bangunan Pcngaman Pengamanan Sungai
Bangunan Pekengkap Fengamanan Sungai
~Dstl..... '_ ___
' ~_

Bangunan Pengembangan Sumber Air dan Air Tanah


Bangunan Waduk Pcngembangan Sumber Air
Bangunan Pengambilan Pengcmbangan Sumber Air
iBangunan Fcmbawa Pengembangan Sumber Air
Bangunan Fembuang Fgngembangan Sumbcr Air
Bangura i Pengamanan Pengembangan Sumber Air
Bangum i Peliengkap Ftngembangan Sumber Air
Pat...

Bangunan Air Ber


aih/Baku _
Waduk^Air Ber
aih/Air Baku
Bangunan Pengambilan Air Bcrain/Baku
[Bangum i Pembawa Air Beraih
a Pembuang Air Berath/Atr Baku
n Pelengkap Air Ber
aih/Air Baku

Bangunan Air Kotor ____

angunan f
cngaman Air Kotoi
[Bangunan Pckngkf
lp Air Kot
o

rfnatfllasi Air Minui


[XirMukaTanah
Air Sumber /Mata Air
Air Tanah Daiam
Air Tanah Dangkal
Air Bersih/Air Baku LainnjTi

[Stalest Air Kotor


stalasi Air Kotor

instaiasi Fcngolahan Sampah Organik dan Non Organik

talasi f
trngolahan Sam pah Non Organik

135
Dst
InstalasiPengoiahanBahanBangunan
Dst
3st

3 4 14 InstalesiPengoiahanBahanBangunan
3 4 14 01
3 4 14 02

3 4 15 InstalesiPembangkitUstrik
3 4 15 01 PembangkitListr
ikTenagaAir(PLTA)
3 4 15 02 PembangkitListrikTenagaDiesel(PLTD)
3 4 15 03 PembangkitLiatrikTenagaMikro (Hidr
o)
3 4 15 04 PembangkitUstrikTenagaAngin(PLTAN)
3 4 15 OS PembangkitListrikTenagaUap(PLTU)
3 4 15 06 PembangkitListrikTenagaNuklir(PLTN)
3 4 15 07 PembangkitListrikTenagaGas(PLTG)
_ 3 4 15 08 PembangkitListrikTenagaPanasBumi(PLTP)
3 4 09 PembangkitListrikTenagaTenagaSurya(PLTS)
--3 4 15 10 PembangkitListrikTenagaBiogas(PLTB)
I 4 15 11 PembangkitListrikTenagaSamudra/GelombangSamudr
a (PLTSm)

[nstalasiGarduListr
ik
r 4 76 01 InstalasiGarduListr
ikInduk
1 4 16 02 InstalasiGarduListr
ikDistr
ibusi
3 4 16 03 InstalasiPusatPengaturListr
ik
1 4 16 04

i 4 17 InstalasiPertahanan
; 4 17 01 nstalasiPertahananDiDarat
i 4 17 02

i 4 18 InstalasiGas
1 4 18 01 InstalasiGarduGas
1 4 IS 02 InstalasiJar
inganPipaGas

i 4 19 InstalasiPengaman
, 4 19 01 InstalasiFengamanPenangkalPetir
3 4 19 02

, 4 20 Jar
inganAirMinum
; 4"1 20 01 Jar
inganPembawa
> 4 20 02 Jar
inganIndukDistr
ibusi
; 4 20 03 Jar
inganCabangDistribusi
i 4 20 04 Jar
inganSambungankerumah
; 4 20 05

3 4 21~ @ Jar
inganListr
ik
, 4 21 01 JaringanTransmisi
; 4 21 02 Jar
inganDistribusi

3 4 22 Jar
inganTelepon
3 4 22 01 Jar
inganTeleponDiatasTanah
; 4 22 02 JaringanTeleponDibawahTanah
% 4 22 03 JaringanTeleponDidalamAir

. 4 23 JannganGas
4 23 01 Jar
inganPipaGasTransmisi
J 4 23 02 Jar
inganPipaDistr
ibusi
@ 4 23 03 JaringanPipaDinas
4 23 04 JaringanBBM
4 23 05

5 @ AsetTctapLainnya

5 01 3uku
5 01 01 Jmum
5 01 02 Filsafat
5 01 03 Agama
5 01 04 llmuSostal
01 05 llmuBahasa
- 5 01 06 Matematika&Pengetahuanalam
5 01 07 ImuPengetahuanPraktis
5 01 OH Arsitektur, Kesenian,Olahraga
5 01 09 GeograG,Biograli,Sejar
ah
5 01 10

136
Dst
Dat
Dst
KonstruksiDalamPengerjaan
Qst

5 02 Terbitan
5 02 01 TcrbitanBerkala
5 02
5 03 03

5 03 Barang-BarangPerpustakaan
5 0,1 01 Peta
S 03 02
5 on 03 Muslk
5 03 04
I 5
5
03
03
05
06
ThreeDimensionalArtet
acsandRcallta

5 03 07
5 03 08
5 03 09
5 03 10 Tar
acalt
5 03 11

5 04 .__.
5 04 01 Pahatan
5 04 02
5 O4 03 AlatKesenian
5 04 04
5 04 OS
5 04 06 MaketdanFotoDokumen
5 04 07
5 04 08
5 04 09

S OS
5 05 01 Senam
5 05 02
5 05 03 AlatOlahRagaUdara
5 05 04

5 Of, Hewan
5 Of
t 01
5 06 02
5 06 03
5 06 04
5 06 05
5 06 06
5 06 07

S 07
07 01
5 07 02 TanamanHoitikultura
5 07 03 TanamanKehutanan
5 07 04 TanamanHias
5 07 05 TanamanObatdanKosmetika
07 06

h 08
S OR 01
5 08 02

_6_

01 konstruksiDalamPengerjaan
6 0] 01
6 01 02

7 01 AkumulasiPimyusuianperalatandanMesin
7 01
7 oi 02
7 01 03
"7 01 04
7 01 05 AkumulasiPenyusutanAlatAngkutanBeratTakBermotor

137
Akumulasi Penyusutan Bangunan Rambu-Rambu

JAkumulf
lsl Penyusutan Alat Rumah Tangga
Ultumulasi Penyusutan Peralatan Komputer
tAkumulaai Pcnyusutan Meja Dan Kur ai Kerja
Rapar Pejabat
Akumulasi Fenyi ulan Ala! Studio
[Akumulaai Penyuautan Alat Komunikaai
Akumulaai Ptnyusutan Peralatan Pemancar
Akumutasi Fenyu mtan Alat Kedokter an
AkumuLasi Pcnyu tutan Alat Kcsehatari
Akumulasi Fenymmtan Unit-Unit Laborato
Akumulasi Penyusutan Alat
Alal Feraga/Praktek
P raga/Prali Sekotah
Akumulaai Penyusulan Unit Alat Laborator
Labora ium Kimia Nuklir
Akumulaai Pcnyuautan Alat Ubor ator
Laboratorium
ui Fiaika Nuklir / Elektrwiikr '""'"~~
Akumulaai Penyusulan Alat Proteksi Radiasi / Proteksi Lingkungan
Akumulasi Penyu: n Aplicati( and Non Destructive Testing Laboratory (BATAM)
Akumulaai Penyusutan Alat Labors t ori um Ungkungan Hidup
30 JAkumulaai Pcnyuautan Peralatan Labor atorium Hidrodinamika "

Akumulasi Penyuautan Feraenjataan Non Senjata Api


Akumuiaai Penyuautan Alat Keamanan dan Feriindungan

Akumulasi Penyusutan Qedung dan Bangunan


Akumulasi PenyuButan Bangunan Oedung Tempat Kerja
Akumulasi Penyusuttm BoiuEunsji Gcdunfl Tcinpflt Tinggal
Akumulflsi Penyusutan Bangunan Menara
Akumulasi fcnyusutan Bangurtan Beraejarah
Akumulasi Fenyusutan Tugu Peringalan
Akumulasi Fenyuautan Candi
Akumulasi Penyusutan Monumen/Bangunan Ber aejarah
Akumulasi Penyuautan Tugu Titik Kontrol/Pasti

Akumulasi Fenyusutan Bangunan Rambu-Rambu Lalu Lintas Udar

n Jalan, Ir
igasi, dan jaringan
Akumulasi Penyusi rt Jalan
Akumulasi Penyusi n Jcmbata

Akum ulaai Penyuautan Bangunan


Bangun Air Paaang Suru
AkumuLasi Fcnyuautan Bangunan
Bangun Air Rawa
Akumulasi Penyuautan itan Bangunan
Bangun Pengaman Sungai dan Fenanggulangan Bcncana Alam
itan Bangunan Rengembangan Sumber Air dan Air Tanah
Akumulasi Penyusutitan Bangunan Air Ber aih/Baku
Akumulaai f cnyusutan Bangurian Air Kotor
Akumulasi Benyusuian Bangunan Air
Akumulasi Pcnyusutan Inataiasi Air Minum/Air Bcr8ih
Akumulasi Penyuautan Instat es! Air Kotor
Akuntulaai Penyusutan Instalasi Pengolahan Sampah
Akumulaai Fcnyusutan lnstalasi Pengolahan Bahan Bangunan
Akumulasi Penyusutan Instalasi Pembangkit Listr ik
Akumulasi Penyuautan Instalasi Gardu Lisirik
Akumulaai Rmyusutan Inatalasi
lulfl&i Ptnyusutan Inatalasi Pcitalianan
Pertahanan
Aku i u la si Pfcnyusutan Instalaai Oaa
Akum li Penyusutan Instalaai Pengamai
Akumulaai Penyuautan Jar ingan Air Minum
Akumulaai PenyuButan Jarlngan Llstrik
jAkumulasi Penyuautan Jar ingan Tetepon
I Akumulaai Penyusulan Jar ingan Gaa

138
." DanaCadangan
Sewa
Bangungunascr
Dst
Bangunser
08[
KcrjasamaPemanfaatan
Dat
Jst
[)
Dst
3stt ahguna
ah

1 4 DANACADANGAN

J 4 1 DanaCadangan

1 4 1 01 DanaCadangan
1 4 1 01 01
1 4 1 01 02

1 ASET1.AINNYA

1 TagihanJangkaPanjang
-
1 5 1 01 TagihanPenjualanAngsur
an
5 01 of TagihanAngsuranPenjualanRumahDinasDaerahGolongan111
1 5 1 01 02 TagihanAngsuranPenjualanKendaraanPcr
orangan Dinas
1 5 1 01 03

\ 02 TuntuIanGantiKerugianDaerah
5 2 02 01 TuntutanGantiKcrugianDaerahTerhadapBendahar
a
1 5 2 02 02 TuntutanGantiKerugianDaer
ahTerhadapPegawaiNeger
i BukanBendahara

1 5 Kemitr
aandenganPihakKctiga

J 5 2 01 Scwa
1 5 2 01 01
1 2 01 02

5 2 02 KerjaaamaPemanfaatan
5 02 01
.... 5 2 02 02

] 5 J@ 03 Bangungunaserah
1 5 2 03 01
1 5 2 03 02

5 2 04 3angunserahguna
1 5 2 O4 01
I 5 2 04 02

X 5 3
@
3 01 GoodwiU
J 5
5 3 01 ~oT Goodwill "
1 3 01 02

T R 3 02 Liaensidanfrenchise
i 5 3 02 01 LLBensidanircnchise.,-.
i 5 02 02

i 5 3 03 HakCipta
1 03 01
i 5 3 03 02

l 5 3 04 Paten
3 04 01 Paten....
f> 3 04 02

1 5 3 OS AsctTidalBerwujudLainnya
1 5 3 05 01 Software
1 5 3 05 02 Kajian
1 5 3 05 03

1 35 Ob AkumulasiAmoriisasiAsctTidakBerwujud
1 3 06 01 \ umulamAmortiaaniGoodwill
1 s 3 06 02 AkumulasiAmortisasiUsensidanfranchise
1 3 06 03 AkumulasiAmortiaasiHakCipta
R .1 On 04 AkumulasiAmortisasiPaten
j 3 t f)S AkumulasiAmortisasiAsetTidakBerwujudUiinnya
Of

139
AsetLainlain
Dst
Dst
Dst
Dst @_-:---_

r ~5~ 4 AsctLain-lain

i 5 4 01 AaetUin-lain
i 5 4 01 01
i 5 4 01 02

2 KEWAJIBAN

2 1 KEWAJ1BANJANGKAPENDEK

2 1 1

2 1 1 01
2 _L __!_ 01 01

2 i 02
2 l 02 01
"2 T ] 03
2 i 1 0.1 ni
2 i 1 03 02
2 1 03 03
2 i I 03 O4
2 i 1 03 05

2 i 1 04
2 i 1 04 _oT

2 i 1 OS
2 i I 05 01

2 i 1 06
2 i 1 06 01

2 -- ~i 07
2 07 01
2 i i 07 02

2 i i 08
a i i 08 01
i i oa 02

2 , 2

2 i 7. 01
2 i 1 01 01

2 02
? i 7. 02 01
2 i 2 02 02

7 i } 03
? i 7 03 01
_2_ i 7 03 02

? i 2 04
? i 2 04 01
2 i 2 04 02 UtangBungfl kepadaLembagaKeuanganBukanBank

l 2 05
? i 7 OS 01
? i ?. OS 02_

? i 2 Of
t
2 i i 01
1 Of
i 2 06 02

2 i 3 Baf
tian1-ancarUtangJangkaPanjang

2 i 3 01
? i 3 01 01
2 3 01 02

140
BagianLancarUtangPemerintahPusat
UangMukaPenjualanPr
Setor
Dst
3agianLancarUtangdanLembagaKeuanganBukanBank
bst
UangMukaLelangPenjualanAsetDaerah
UtangBelanjaOajidanTunjangan
UtangTransferLainnya
Jst
BagianLancarUtangPemer
Dat
PendapatanDiterimaDimukalainnya
Dst
3st anKekrbihanPembayaranDar
odukPemdaDar
intahKabupaten/Kota
i PihakHI
i Pihak111

2 1 3 02 BagianLancarUtangdariLembagaKeuanganBukanBank
2 1 3 02 01
2 1 3 02 02

2 1 3 03 3agianLancarUtangFemer
intahPusat
2 1 3 03 01
2 1 3 m 02

2 1 3 04 BagianLancarUtangPemertntahProvinsILainnya
2 1 3 04 01
2 3 04 02

2 I 3 05 BagianLancarUtangPemer
intahKabupaten/Kota
2 1 3 OS 01
2 1 .1 Ofi 02

2 1 4 PendapatanDiterimaDir
auka

~2~ 4 01 SetoranKetebihanPembayaranDariPihakIII
2 1 4 01 01
2 1 4 01 02

2 1 4 02 UangMukaPenjualanPr
odukPemdaDar
i Ptnak[II
2 1 4 02 0]
2 1 4 02 02

2 1 4 03 UangMukaLelangPenjualanAaetDaer
ah
2 1 4 03 01
2 1 4 03 02

2 1 4 04 PendapatanDiter
imaDimukalainnya
2 1 4 04 01
2 1 4 04 02

2 1 f> UtangBelanja

2 1 5 01 UtangBelanjaPegawai
2 1 5 01 01
2 1 01 02

2 1 ,S 02 UtangBelanjaBar
angdanJasa
2 1 5 02 01
2 1 S 02 02 JtangBelanjaPemeliharaan
2 1 H 02 03
2 1 5 02 04 UtangBelanjaBeasiswaPendidikanPNS
2 1 5 02 05 UtangBelanjakursus,pelatihan,sosialisasidanbimbinganteknisPNS
2 1 5 02 06

2 1 5 03 UtangBelanjaModal
2 _I 5 03 01 UtangBelanjaModalTanah
2 S 03 02 UtangBelanjaModalPer
alatandanMesln " " ""
2 1 5 03 03 UtangBelanjaModalQedungdanBangunan
2 1 5 03 04 UtangBelanjaModalJalan,Ir
igasidanJanngan
2 1 5 03 05 UtangBelanjaModalAsetTetapLainnya

2 I 04 UtangBelanjaSubsidi
2 1 5 04 01 UtangBelanjaSubsidikepadaBUMN
2 1 04 02 UtangBelanjaSubsidikepadaBUMD
2 1 5 04 03 UtangBelanjaSubsidikepadaPihakKetigaLainnya
2 1 5 04 04

2 1 5 05 UtangTransferPemer
intahDaerahLainnya
2 1 5 05 01 UtangTransferBagiBasilPajakDaerah
2 1 5 05 02
2 1 5 05 03

2 1 5 06 UtangBelanjaLain-lain
2 1 R 06 01
2 I s 06 02

141
Dst

] fi
~T 6 m
6 01
2 1 6 01
2 6 01 03 JtangKekebihanPembayaranHasilPcngclolaanKckayaandaerahyangclipisahkan
2 6 01 04 UtangKclebihanPembayar
anLain-lainPADyangaah

2 tf 0?
2 6 UlangKeleblhanPembayaranTr
ansferPemerintahPusat-DanaPerimbangan
2 6 UtangMclebihanPembayaranTransferPemer
intahPusatLainnya
2 6 UtangKelebihanPembayar
anTransferPemerintahDaer
ahLainnya
7 "(12 "oV UtangKelebihanPembayar
anTransferBantuanKeuangandanProvinaidanPemer
intah Daer
ahLainnya

6 03
6 01
... 6 03 02 UtangKelebihanPembayaranPendapatanLainnya

2 if O4
7 6 rw 01
2 6 04 02 UtangTr
ansferBagiHasilPendapatanLainnya
7 fi 04 03 UtangTr
ansferBantuanKeuangankePemerintahDaer
ahLainnya
2, 6 04 04
2 6 04 05
2 6 ~04 06~

2 tf 05
7 i 05 01
f
7 fi 05 02

2 2 KEWAJ1BANJANGKAPANJANG

2 ~T

7 2 1 ni UtangDalamNeger
i ScktorPerbankan
7 2 1 01 01

ui ,02
2 02 ~oT UtanRDanLembagaKeuanganBukanBank

2 @. j 03
7 ? 1 03 01

7 2 j 04
2 2 1 04 01

05
7,
2
7 ] 05 01

2 2 06
7 ? 01

2 2" 2 @

2 2 01 UtangJangkaPanjangLainnya
~2 2 _2_ oi UtanKJanftkaPaniangLainnya

142
@@

3 EKUITAS

3 1 EKUITAS

3 1 1 Ekuit
as

3 1 1 01 Ekuitas
3 1 1 01 01 Ekuitas

3 1 1 02
3 1 1 02 01

3 1 2 EkuitasSAL

3 1 2 01
3 1 2 01 01

3 1 2 02 EatiniasiPcticr
imaanPembiayaan
3 1 2 02 01

3 I a 03
3 1 2 03 01

3 I 2 04
3 1 2 04 01

3 I 2 05 EstimasiPerubahanSAL
3 1 2 05 01 EstimasiPerubahanSAL

3 1 2 Ob
3 1 2 06 01

3 1 3 EkuitasuntukDikonaalidasukan

3 1 3 01 RKPPKD
3 1 3 01 01 RKPPKD

4 PENDAPATAN-LRA

4 1 PENDAPATANASL1DAERAH(PAD)-LRA

4 1 1

1 01
1 01 01
1 01 02
1 01 03 PKB-MobilPenumpang-Minibus-LRA
1 01 04 PKB-MobilBus-Microbua-LRA
1 01 05 PKB-MobUBus-Bus-LRA
1 01 Ob
1 01 07 PKB-MobilBar
ang/Beban-LightTruck-LRA
1 01 OB PKB-MobilBar
ang/Beban-Truck-LRA
1 01 oy
1 01 10 PKB-SepedaMotor-SepedaMotorRoda3-LRA
1 01 11 PKB-KendaraanBermotoryangDioperasikandiAir-LRA
1 01 12

1 02 BeaBalikNamaKendaraanBermotor(BBNKB)-LRA
1 02 01
1 02 02
I 02 03 BBNKB-MobilPenumpang-Minibus-LRA
1 02 04 BBNKB-MobUBus-Micr obus-LRA
1 02 05 BBNKB-MobilBus-Bus-LRA
1 02 06 BBNKB-MobilBarang/Beban-pickUp-LRA
1 02 07 BBNKB-MobUBar ang/Beban-LightTruck-LRA
1 02 08 BBNKB-MobilBarang/Beban-Truck-LRA
1 02 09 BBNKB-SepedaMotor-SepedaMotorRoda2-LRA
1 02 10 BBNKB-SepedaMotor-SepedaMotorRoda3-LRA
1 02 11 BBNKB-KendaraanBermotoryangDioper
asikandiAir-LRA
1 02 12

143
1

4 i 13 PajakSarangBliningWalet-LRA
4 I 13 01 PajakSarangBurungWale!-LRA

4 l 14 PajakMineralBukanLogamdanBatuan-LRA
4 l 14 01 Asbcs-LRA
4 l 14 02 BaluTulis-LRA
4 1 14 03 Batusetengahpermata-LRA
4 i 04 BatuK pur-LRA - -- - -
4 j 14 05 BatuApung-LRA " " "
4 l 14 06 BatuPcrmata-LRA
4 i 07
14 08 Dolomit LRA - -@ .-
4 1 14 09 Feldspar-LRA ~ ~
4 l 14 10 GaramBalu(Halite|-LRA
4 l 14 1 Gr afit-LRA
4 i 1' 2 Granit/Andesit-LRA
4 l 1-1 3 Gipa-LRA
4 1 14 4 Kalsit-LRA
i 14 5 Kaolin-LRA
4 1 6 Leusil-LRA
4 1 14 7 Magnesit-LRA
4 l 8 Mika-LRA
4 l 14 9 Manner-LRA
4 i H 20 Nitrat-LRA
4 i 14 21 Opsidien-LRA
4 i 14 22 Oker-LRA
4 1 14 23 Pasirdankerikil-LRA
4 1 24 PasirKuarsa LRA
4 i 14 25 Perlit-LRA
4 26 Phospat LRA
4 "14 27 Talk-LRA
4 "if 28 TanahScrap(Pullersearth)-LRA
4 r- 29 PanahDiatome-LRA
4 i 14 30 TanahLiat-LRA
4 i 14 31 Tawas(Alum|-LRA
4 32 Tras LRA
4 -j- 14 33 Yarosif-LRA
4 14 34 Zeolli-LRA
4 1 \ 35 Jasal-LRA
4 1 14 36 Trakit-LRA
4 ] 11 37 Miner albukanlogamdanlainnya-LRA

4 1 15 *ajakBumidanBangunanPcdesaandanPerkotaan-LRA
4 1 15 01 PajakBumidanBangunanPedesaandanPerkotaan-LRA
-
4 1 16 eaPer
t olchanHakAtasTanahdanBangunan(BPHTB)-LRA
4 1 16 01 JPHTB-PemindahanHak-LRA
4 16 m 3PHTB-PemberianHakBaru-LRA

4 V 'endapatanRetribusiDaer
ah-LRA

4 1 2 01 @ RctribusiPelayananKesehatan-LRA
4 1 2 01 01 PclayanankeaehatandiPuskesmas-LRA
4 1 i 01 02 'uskesmaskehling-LRA
4 1 2 01 03 'uskesmaspembantu-LRA
4 ] i 01 04 BalaiPengobatan-LRA
4 1 2 01 05 iumahSakitUmumDaerah-LRA
4 1 2 01 06 "cmpatpclayanankesehatanlainnyayangsejenisyangdimilikidan/ataudikelolaolehpemda-LRA

1 2 02 @ (etr ibusiPelayananPeraampahan/Kcbersihan-LRA
4 ] J 02 01^eiTiKanibilAn/Pengumpulun Smnpvil1]dunsumberriyiikeluluisjpdribukuiguiiueuienUim-LRA
1engangkutanSampahdariSumbemyadan/ataulokasipembuanganacmentarakelokasipembuangan/peinbuangan
4 I 2 02 02 akhirsampah-LRA
4 1 ? 02 03 @nyediaanLokasin^nbuangan/Pemusnahan AkhirSampah-LRA

4 1 }, 03 tetribusiPenggantianBlayaCetakKanuTandaPendudukdanAktaCatalanSipil-LRA
2 03 tartuTandaPenduduk-LRA
4
4 ; 2 03 02 CartuKelcranganBertempeiTinggal-LRA
i 7 01 0.1 CartuIdenlitaaKerja-LRA
4
4 ! 7 0.3 04 CartuPendudukSemcntar a -LRA
4 l 2 03 05 KartuIdcntitaaPendudukMusiman-LRA

145
Retr
FasiiitasLainnyadiLingkunganTerminal-LRA
PelelanganIkan-LRA
PeklanganTcmak-LRA
PelelanganHasilBumi
ibusiTerminal-LRA LRA " ""
" " -- - _' @@@

4 1 2 17 Rctr
ibusiTempatPelelangan-LRA " "~ ""
4 I 2 17 01
4 1 2 17 02
4 1 2 17 03
4 1 J 17 04
4 JasaPelelanganscrtaFasilitasLainnyayangdisediakandiTempatPelclangan-LRA "

4 1 2 IB
] @2 IB 01 PelayananPenyediaanTempatParkiruntukKendar
eanPcnumpangdanBisUmur
o -LRA '
4 2 IB 02 TempatKegiatanUsaha-LRA " """
4 1 2 18 03

4 1 2 19 Retr
ibusiTempatKhususParkir-LRA @
4 I 2 19 01 PelayananTempatKhususParkir-LRA '"

~4 1 2 20 Retr
ibusiTempatPenginapan/ Pesanggr
ahan/Villa-LRA
4 1 2 20 01 PelayananTempatPenginapan/Pesanggr
ahan/Vila-LRA

4 1 1 21 Retr
ibusiRumahPotongHewan-LRA
4 1 2 21 01 PelayananPemcr iksaanKesehatanHewansebelumdipotong-LRA
2_ ^21 02 PelayananPemeriksaanKesehatanHewansesudahdipotong~LRA
~4~ r 2 22 Retr
ibusiPelayananKepelabuhan-LRA
4 i 2 22 01

T i 2 23 Retr
ibusiTempatRckr
eaaidanOlahrega-LRA
4 i 2 23 01 PelayananTempatRekr
easi-LRA "
4 i 2 23 02 PelayananTempatPar
iwisata-LRA
4 i 2 23 03

4 i 2 24 Retr
ibusiRsnyeberanganAir-LRA
4 i 2 24 01
4.. 2 24 02 PelayananPenyrbcranganBanang-LRA

4 i 2 25 Retr
ibusiPenjuaJanPr
odukaiUsahaDacr
ah-LRA
4 i 2 25 01

4 i 2 26 RetnbusiIzinMendir
ikanBangunan-LRA
4 i 2 26 01

4 2 27 Retr
ibusiIzinTempatPenjualanMinumanBeralkohol-LRA
4 i 2 27 01 Pember
ianliinfcmpatPenjualanMinumanBeralkohol-LRA

4 i @2 28 Retr
ibusiIzinOangguan-LRA
4 i @2 2H 01 @emberianMnUangguantempatUsaha/KegiatankepadaUrangPr ibadi-LRA
4 i_ 2 iH 02 'emberianIzinGangguantempatUsaha/KegiatankepadaBadan-LRA

4 2 29 Retr
ibusiIzinTrayek-LRA
4 2 29 01 Pember
ianizinTrayekkepadaOrangPribadi-LRA
4 i 2 29 02 Pember
ianIzinTr ayekkepadaBadan-LRA "

4 i 2 30 (etr
ibusiIzinPer
ikanan-LRA
4 i 2 10 01 PemberianIzinusahaPerikanankepadaOrangPr
ibadi-LRA
4 i 2 30 02 PemberianIzinusahaPerikanankepadaBadan-LRA

4 i 2 Jl Retr
ibusiPengendalianLalulintas-LRA
4 2 31 01
i 2 31 02
4 i 2 31 03 @enggunaankawasantertentupadawaktutertentuolehkendaraanbermotorpcrseorangandanbarang-LRA

4 i 2 12 Jetr
ibusiPerpanjanganIzinMempekerjakanTenagaKerjaAsing(IMTA)-LRA
4 i 2 32 31 PemberianPerpanjanganIMTAkepadaPcmberiKer iaTenagaKerjaAsing-LRA
O2| 01 JPendapatan
[Bagian
[Pendapatan
Hatul
Pendapatan
PCnjualan
LabaHasil
Denda
yang
Dcnda
tr
f a
Pengrlolaan
dibagikan
atas
Pajak
latanKeterlambatan
dan
Hotel
kepada
Kekayaan
Meain
- LRAPetnda
- LRA
Pelakaanaan
Daerah
(deviden)
yangFf
atas
c
Dtpisahkan
kerjaan
penyertaan
j_LRA
modal
- LRA pada BUMN - LRA__

Ragian Laba yang dlbagikan kcpada Bemda (devidcn) atas pcnyer


taan modal pads Peru ahaan Milik Dacrah/BUMD - LRA
ahaan Dacrah/BUMD" - ]
fkan kepada Betnda (deviden) a a penyertaan modal pada Peru
iBagian Laba yong dibaf
LRA

021 JBagian Laba yang dibagikan kepada Pemda (dcviden) atas penyertaan modal pada Pemaihaan Milik Negara/BUMN _ LRA

Bagiian Laba yang dibagikan kepada fVmda (deviden) atas penyertaan modai peda Pcruaahaan Milik Swaste - LRA

Bagian Laba yang dibagikan kepada Pemda (deviden) atas penyertaan modal pada Pemsahaan Milik Swasta ..

Lain-lain PAD Yang Sah - LRA

Hasil Fenjualan Aaet Daer


ah Yang Tidak Dipiaahkan LRA
HasiTPenjualan Tanah - LRA

Pener
imaaif Komisi dan Penempatan Kas Daer ah - LRA
Pener
imaan Polongan dari - LRA
Pener
imaan Keuntungan Selisih Nilai Tukar Rupi
Dst ~. "" ~_ "___

Pendapatan Denda ataa Keterlambatan Pelakaanaan Pckerjaan - LRA

Pendapalan Dcnda F^jak - LRA


Pcndapatan Denda Rajah Kendaraan Bermotor - LRA
Pendapatan Denda Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor - IRA
Pendapatan Dcnda
Pcndapatan Dcnda f
tyak Bahan Bakar Kendaraan Bcrmotor - LR
Pendapetari Denda Pajak Air Permukaan - LR>
Pendapatan Denda Pujak Rokok - LRa"

Pcndapatan Dcnda Pajak Restoran - LRA


Ptndapatan Denda Pajak Hibur an - LRA
Pendapatan Dcnda Pajak Reklame - LRA
Pendapatan Dt-nda Pajak PcnerangarTjalan - LRA_
Fendapatan Dcnda Pajak Parkir - LRA
12 | Pendapatan Denda Pajak Air Tanah - LRA

148
Pendapatan
PendapatanDenda
PCnyelcnggaraafTPiklf
Retr
ibuai
busi Tempat
PengganUan
lt -Pcielangan
LRABiaya
~" C- tRA
ak Pe'ta - LRA

Pendapatan Denda Pajak Mineral Bukan Logam dan Baiuan - LRA


Pendapatan Denda Pajak Bumi dan Bangunan Pedeaaan dan Perkptaan - LRA
Pcndapetan Denda Bca Per
otehan Hak Atas Tanah dan Bangunan - LRA

[Pendapatan Dcnda Retr


ibusi - LRA
[Pcndapatan benda Retr
ibuai Relayanankcachatan - LRA '
Pendapatan Dcnda Retribusi Pclayanan Peraampahan/ Kcbcrsihan - LRA
Pendapatan Denda Retr
ibuai Penggantian Biaya Cctak Kartu Tanda Pcnduduk dan Akta Catatan Sipil - LRA
Pendapatan Denda Rctr
ibuaT PeJayanan Parkir di Tepi Jaian Umum - LRA "'
|Pendapatan Denda Retr
ibusi Pelayanan Paaar - LRA ____ ^^_
Pendapatan Denda Retr
ibusi Pengujian Kcndar
aan Bermotor - LRA
Pendapatan Denda Retr
ibusi Pemeriksaan Mat Pemadam Kebakaran - LRA

Pendapatan Denda Rctr


ibusi Penyediaan dan/atau Fenyedotan Kakus - LRA
Pendapatan Pcnda Retr
ibusi Fcngoiahan Limbah Cair - l.RA __
Pendapatan Denda Retr
ibusi Pelayanan Tcra/Tcra Ulang - LRA
Pcndapatan Deoda Retr
ibusi Felayanan Pendidikan - LRA
Pendapatan Denda Retr
ibuai Fengendalian Menara Telekomunikasi - LRA

Pendapatan Denda Retribusi Pasar Gr


osir dan/ atau Pertokoan - LRA

Pcndapatan Pcnda Retr ibuaJ Terminal - LRA


Pendapatan Penda Retr ibusi Ter
opat Khuaus Parlor - LRA
n Denda Retribusi Tempat Pengi tn/ Peaanggrahan/ Villa - LRA
lapatan Dcnrta Retr
ibusi Rumah Potong Hewan - LRA

Pendapatan Pendfl Retribusi tempat Rekreasi dan Olah r


aga- LRA
Pen da pe tan
Pendapatan Denda~ Retribusi Penjualan Produkw Uaaha Paer
ah - LRA

Pendapaian Denda' Retr


ibuai Izln Tempat Penjualan Minuman Bcmlkohol - LRA
Pendapatan Denda Retribuai Izin Gangguan - LRA
Pendapalan Denda Rctribusi Izin Trayek - LRA
Pendapatan Dcnda Retribusi ban Perikanan - LRA
n Dcnda Retribusi Pengendalian Lahi Lintaa @ LRA
an Der
nla Rctiibusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan T^naga Keija Aaing (1MTA) - LRA

Pendapatan Denda Pcmanfaatan Asct Daerah - LRA


Fendapatan Denda S^a Aact Dacrah ~ LRA
Pendapatan Denda Kerji a Pemanfaatan Aact Dacr ah - LRA
Pendapatan Denda Bangun Guna Scrah - LRA
Pendapatan Denda Bangun Scran Guna - LRA __

Pcndapalan Pcnda Atas Pr


ianggaran Perda - LRA _
Pendapatan Dcnda Alas Pelanggaran Perda - LRA

is Pcngadaan Bar
ang/.lasa - LRA_
Vpembongkar an Reklnme - LRA

Pcndapatan dar
i Fengetnbalian
Prndapatan dar
i Pengembalian Kelebihan Pajak Fenghaailan PaaaJ 21 - LRA
Pendapetan Dan Pcngcmbalian Kelcbihan Pembayaran Asuransi Keaehatan -LRA
Pendspetan Dari Pengcmbalian Kelebihan Pembeyaran Osyi dan Tunjangan - LRA
Pendapatan Dar
i Pengemballan Kelebihan Pcmbayar an PCrjalanan Dinas - LRA

Pcndapatan Penyelenggaraan Sekolah dan Dikt


at - LRA
Pendapatan Penyelenggaraan Sekolah - LRA

Dst ^..^
[Pcndapatan dari Angsuran/Cicilan Penjualan - LRA
Angsur
an/Cicilan fenjualan Rumah Dinas Daerah Oolongan [II - LRA
Angsuran/Cicilan Penjualan Kendanutn Perorangan

Haail dar
i Pemanf
aatan Kekayaan Daerah Sewa - LRA
Dot
PendapatanHasilKerjasamaBLUD-LRA
Jst
HasildariPemanfaatanKekayaanDaerahBangunScrahGuna-LRA '

4 1 4 16 02 Hasildar
i PemanfaatanKekayaanDaer
ahKcnasamaPemanfaatan- LRA
4 1 4 16 03 HasildanPcmanfaatanKekayaanDaerahBangunGunaSerah-LRA
4 4 16 04
"f 4 IS PendapatanBLUD-LRA
j_ 4 18 01 PcndapetanJasaLayananUmumBLUD-LRA @
-r 4 02 PendapatanHibahBLUD-LRA
4 i 4 18 03
i_ 4 18 04

4 4 Lain-lainPADyangSahLainnya-LRA
4 i 4 19 01 Lain-lainPADyangSahLainnya-LRA "

4 2 PENDAPATANTRANSFER-LRA

4 2 1 PendapatanTransf
erPemer
intahPusat-DanaPer
imbangan-LRA
^2 T 01 BagiHasilPajak-LRA
2 -j- Ul 01 BagHasildari PajakBumidanBangunanaelctorPertambangan-LRA
4 1 01 02 BagiHasildariPajakBumidanBangunansektorPerlcebunan~T~RA "
2 i 01 03 BagiHasildanPajakBumidanBangunansektorPerhutanan-LRA
BagiHasildar
i PajakPenghasilan(PPh)Paaal25danPasal29WajibPajakOr
angPr
ibadiDatamNeger
i danPPhPasal21
4 2 i 01 O4
LRA
4 2 i 01 05 BagihasUCukaiHasilTembakau-LRA

4 2 i 02 BagiHasilBukanPajak/SumberDayaAlam-LRA
2 l 02 01 BagiHasildariluranHakPcngusahaanHutan-LRA
4 2 i 02 02 BagiHasildariProvisiSumberDayaHutan-LRA
4 2 i 02 03 BagiHasildari DanaReboisasi-LRA
4 i 02 04 BagiHasildari lur
anTetap(Land-Rent)-LRA
4 2 i 02 05 BagiHasildariluranEksplorasidanluranEkspkntasi(Royalti)-LRA
4 2 l 02 06 BagiHasildanPungutanPengusahaanPerikanan-LRA
4 2 j 02 07 lagiHasildar
i PungutanHasilPerikanan-LRA
4 2 i 02 08 BagiHasildari PertambanganMinyakBumi-LRA
4 2 l 02 09 BagiHasildari PertambanganGasBumi-LRA
4 2 i 02 10 BagiHasildanPertambanganPanasBumi-LRA

4 ? i 0.1 )anaAlokasiUmum(DAU|-LRA
4 2 l 03 01 DanaAlokasiUmum-LRA

4 i04 )anaAlokasiKhusus(DAK)-LRA
4 2 l04 01 DAKBidangInfrastrukturJalan-LRA
4 2 i04 02 )AKBidangInfrastrukturIr
igasi-LRA
4 2 i04 0.1 )AKBidangInfrastrukturAirMinum-LRA
4 2 i04 04 DAKBidangInfr
astrukturSanitaai-LRA
2 04 05 DAKBidangKeluargaBer encana -LRA
4 2 i 04 06 DAKBidangKehutanan-LRA
4 2 i O4 07 3AKBidangPerumahandanKawasanPemukiman-LRA
4 ? i 04 OK )AKBidangKcsehatan-LRA
2 l 04 0<J )AKBidangKelautandanPerikanan-LRA
4 2 i 04 10 DAKBidangPrasaranaPemer intahan-LRA
4 ? 04 11 DAKBidangTransports*!Perdesaan-LRA
4 2 i !H 12 1AKBidangPerdagangan-LRA
4 2 i 04 13 }AKBidangLingkunganHidup@LRA
4 2 t O4 14 DAKBidangSaranadanPrasaranaDaerahTertinggal(SPOT)-LRA
4 2 i 04 15 DAKBidangPertanian-LRA
4 ? i O4 16 )AKBidangEnei^iPedesaan-LRA
4 i 04 17 MKBidangSaranadanPrasaranaKawaaanPerbatasan-LRA
4 ? i [M IK DAKBidangPendidikan-LRA
4 2 i 04 19 )AKBidangKesclamatanTransportasiDarat-LRA
2 j_ 04 20

4 ? ? @endapatanTr
ansf
erPemerintahPusat-Lainnya-LRA

? ? 01 JanaOtonomiKhusus-LRA
4 ? ? (11 01 DanaOtonomiKhusus-LRA
4 ? ? 01 n? JanaTambahanInfrastruktur-LRA

4 2 2 1)3 )anaPenyesuaian-LRA
4 2 2 03 01 @unjanganPr
ofesiGuruPNSD LRA

150
Ds!
Dal
Dst
Dsl
Dst

4 2 2 03 02
4 2 2 03 03 DanaInsentifDaer
ah-LRA
4 2 2 03 DanaProyekPemerintahDaerahdanDesentralisasiProvinsi-LRA
4 2 2 03 05 BantuanOperasionalSekolah-LRA@ "
4 2 2 03 06

4 ^ 3~ - _ PendapatanTransferPemcrintahDaerahLainnya-LRA

4 2 3 01
4 2 3 01 01
4 2 3 01 02

4 2 3 02 PendapatanBagihasilLainnya-LRA
4 2 3 02 01
4 2 3 02 02

2 3 03
4 2 3 03 01

4 2 4
4 2 4 01 BantuanKeuangandanPemcrintah DaerahPr
ovinsiLainnya-LRA
4 2 4 01 ot BantuanKeuangandanPemer
intah DaerahProvinsi -LRA
4 2 4 01 02

4 2 4 02 BantuanKeuangandar
i Pemer
intah DaerahKabupaten-LRA
4 2 4 02 01 BantuanKeuangandanPemenntah UaeraiiKabupaten -LKA
4 2 4 02 02

4 2 4 03 BantuanKeuangandar
i Pemer
intah Daer
ahKota-LRA
4 4 03 01 BantuanKeuangandanPemerintah Daer
ahKota -LRA
4 2 _O3 02 Dst ..".,".. ""

4 3 LAIN-LAINPENDAPATANDAERAHYANGSAH-LRA

4 3 J _.

4 3 1 n\
4 3 L 1 01

4 .1 i 02
4 3 l 02 -P-L ^endapatanHibahdar
i Pemer
intahDaerahLainnya-LRA

4 3 1 03 PendapatanHibahdar
i Badan/Lembaga/Organises)SwastadalamNcger
i -LRA
4 3 i 03 01 PendapatanHibahdar
i Badan/Lembaga/OrganiaasiSwastadalamNcger
i -LRA
4 L3 i 03

4 3 i 04 PendapatanHibahdankelompokmasyarakat/perorangan -LRA
4 3 i 04 01
.1. 3 i 04 02

4 3 2 DanaDarur
at-LRA

4 3 2 01
4 ? 01 01
4 3 2 01 02

4 3 3

4 3 3 01
4 3 3 01 01
4 3 3 01 02

5 @

5 1 1ELANJAOPERASI

5 1 1

1 01
5 ;- 1 01 01
5 1 01 02

151
Insentif
Biaya Pemungutan
PemungutanPajak
Retribusi
BumiDaer
dan
ahBangunan
- Pengolahan
Perhutanan
Limbah Cair - LRA ^__

i Jtunjangan Ber
as '_ "_'_
' iTunjangan PPh/Tunjangan Khusua
. I Per
nbulaun G^i

JTunjangan Badan Musyaw


ijTunjangan Komisi
: JTunjangan Badan Anggara
Tur^angan Badan Kehormatan
Tunjangan Alal Kcleneitapan~Laii
Tunjangan Pcrumahan ~ ~
Uang Duka Wafat/fewaa
Uang Jasa
a Pengabdion
Pengabdian^ "

Ffambahan Pen^iasilan berdasarkan ter


npat bertugas
[Tambahan Penghasilan berdaaarkan kondisj ktrja
Tambahan Penghasilan berdaaarkan kelangkaan profeai

;r
ta KDH/WKDH

[ Biaya Pcmungutan Pajak By mi dan Bangui


Biaya Fcmungut
iBiaya on Pajak Bumi dan Bangui
Fcmungutan Bangunan Pertamb
Biaya Femungutan Pajak Bumi dan Bangunan Pcrkebui

Insentif Pemungutan Pajak Dacr ah - Pajak Kendaraan Bermotor - I,RA


inacntif Pemungutan ftuak Dae r ah - Bea Balik Nama Kendar aan it
ennotof"-" LRA
[nsentif Pemungutan Pajak Dacrah - Pajak Bahan Bakar Kendaraan Ef crmotor -LR
[naentif Pemungutan Fajah Dae r ah - Pajak Air Peroiukaan - LRA _
Insentif Penmngulan Pajak Daer ah - Pajak Rokok - LRA" ~~~ ~ ^ ~
Insentif Pemungutan
Prmiinmiiun Pajak
PaiuL' Daerah
nQi-@^ - Pajak
UnJ-i' Hotel
u--i - LRA
' da
[nsentif Pemungutan Fajak Dae r ah - Pajak Restoran - LRA
Inscntif Pemungutan Fujak Daer ah - Pajak Hiburan - LRA _
Inaentif Pemungutan Pajak Daer ah - Pajak Keklamc - LRA '
Inscntif Pemungutan Piyak Daerah - Pajak Pencrangan Jalan - LRA
Inseritif Pemungutan Pajak Daer ah - Pajak_Parkir ^RA ~ _ "

Insentif Pemungutan Pajak Daerah - Pajak Sarang Burung Walct - LRA~ '_ "
nsentif Pemungutan Pajak Daer
ah - Pajak Mineral Bukan LoganTdan Batuan - LRA ~ ~~
naentif Pemungutan Pajak Daerah - Pajak Bumi dan Bangunan Pcdeaaan dan Perkotaan* -~LRA
nacntif Pemungutan Pajak Daerah - Bea Perokhan Hak Alas Tanah dan Bangunan - LRA

[nsentif Femungutan Rctr


ibuai Dacr
ah
Insentif Ptmungutan Retr
ibuai Daerah - Pclayanan Keaehatan - LRA
InBentif Pemungotan Retr
ibusi Daer
ah - Peiayanan Reraampahan/ Kebcr
aihan - LRA~
isentif Pemungutan Retr
ibusi Daer
ah - Penggantian Biaya Cetak Kami Tanda Penduduk dan Akta Cata
iseniif Pemungutan Retr
ibusi Daerah - Pelayanan Pcmakaman dan Pengabuan Mayat - LRA

Insentif Pcmungutan Retr ibusi Daerah - Pelayanan Pasar - LRA ~~


In sent if Pcmungutan Retr
ibusi Daerah * Pengujian Kcndaraan Dcrmotor - LRA
Insmli? Pcmungutan Retr ibusi Daerah - Pemeriksaan Atat Pemadam Kcbakar an - LRA
Inscntif Pemungutan Retr ibuai Daerah - Penggantian Biaya Cctak Pcta - LRA
if Pemungutan Retribusi Daer
ah - Fenycdiaan dan/amu Penyedoian Kakus

Inacntif Pemungutan Retribusi Dacrah - Pelayanan Tera/Ter


a Ulang - LRA
Insentif Pemungutan Retribusi Daer
ah - Pelayanan Rendidikan - LRA
Inaentif Pemungutan Retribuai Dacrah - Penaendalian Mcnara Tctekomunikaai - LRA
mtif Pemungutan Retr
ibuai Daerah - Pcmakaian Kekayaan Daerah - LRA
InaenUf Hemungutan Retr ibuai Dacr
ah - Paaar Groair dan/ atau Pcr
tokoaii- LRA
[ risentif Pemungutan Retr
ibusi Daerah - Tempat Pelelangan - LRA

152
ilif Pemungutan Relr
ibusi Daerah - Ter
isentif Pemungutan Rctr ibusi Daer
ah - Tempat Khusua Parkir - LRA
;ntif Pernungutan Rctr
ibusi Daerah - Tempat Penginapan/ Pesanggrahan/ Villa - LRA
[nsentif Pemungutan Retribusi Daerah - Rumah Potong Hew an - LRA
[nsentif Pemungutan Retr ibusi Daerah - Pel ayan an Kepelabuhan - LRA
insentif Pemungutan Retr ibusi Daer
ah - Tempat Rekreaai dan Olah r aga- LRA

Insentif Pemungutan Retribusi Daer


ah - Penjualan Produksi Uaaha Daerah - LRA
Insentif Pemungutan Retribusi Daer
ah - Izin Mendirikan Bangunan - LRA
Insentif Pemimgutart Rctr
tbusi Daerah - lzln Tempat Pcnjualan Min n Beralkohol - LRA
icntif Pernungutan Retr
ibusi Daer
ah - Ian Gangguan - LRA
isentif Pcmungutan Rctribusi Daerah - Izin Trayck - LRA
ntif Pemungutan Retribusi Daerah - Izin Per
ikanan - LRA
lehtirKmungutah Betr
ibuaT Dacrati - Pcrpanjangan Izin Mcmpekerjakan Tenaga Keija"Asfng"(IHTA) - LRA

Uang Lembur
Uang~Leinbur>NS
UangLembur Non PNS
[Belaya Barang dan Jaaa

I Belanja Bahan PHkai Hat


jBetania alat tulis kanto
iBelanja dokumen/administrasi lender
[Belanja alat listr
ik dan elektr
onik (lampu pijar, battery ker
ing)
Belanja perangko, materai dan benda pos lainnya
BelatxJa peralatan kebersihan dan bahan pember aih

Belanja Prcmi Asuransi Barang Milik Daer


ah
I5sr.~~~~~. z~. ~~

Belanja Perawatan Kendaraan Bennoto


Belanja Jaaa Service __
Belanja Penggantian Suku Cadang
Belanja Bahan f takar Mttiyak/Oaa dan p
iclanja Jasa KIR
[gejanja Pajak Kendaraan Bermotor
jBdanja Bea Batik Nama Kendaraan Bern

iBelanja Cetak dan Per

[Belflnja Fenggandaan

153
[Belanja
ja aewa gedung/
pakaian adat/lradtaional
kantor/temjxit_

[Belanja Sewa Rumah/Oedung/Oudang/Parldr


Belanja sewa rumah jabatan/rumah dinas
va gedung/ kan tor/ter
npat
@a ruang r
apat/pertemtian
jBelanja aewa tempat parkir/uang tambat/har^

IBelanja Sewa Sarana Mobilitas


Beianja aeWa Sarana Mobililaa Para
pBeianJa aewa Sarana MoblBtag Air"'"
Belanja aewa Sarana Mobilitaa Udara

pelanja Sewa Alat Beral


|Bclar\ a aewa Eskavator
[Belanja scwa Buldoaer

Belaya Sewa Pterlengkapan dan Per


alatan Kantor
Belanja aewa meja kursi
Belanja aewa kompuler dan printer
Belanja scwa pr oycktor
BcJanja sewa generator
Belai\ a aewa tends

iBelanJa Makanan dai


Belanja makanan dai
[Belanja makanan dan minui
JBclanja makanan dan minuman tamu
JBclf
lnja makanan dan minuman pelatihan

Belanja Pakaian Dinas dan Atr


ibutnya
Belanja pakaian Dinas KOH dan WKDH
Bclanja Pakaian Sipil Har
ian(P3H|
[Bclaoja Pakaian Sipil Lengkap (P9L)
n [PDHI
Belanja Pakaian Dinas Upacara (PDU|

Bclanja Pakaian Kerja


[Belanja pakaian kerja lapangan

rBclanja Pakaian khusvjs dan har i-hari t<


iBelanja pakaian KORPRI
[Belanja pakaian adat dacrah
elanja pakaian batik tradiaional
B^ianja pakaian olahr
aga

|Belanja Perjalanan Dinaa


Bclanja peijalanan dinas dalam daerah
Belagja pcrjat
anan dlnaa luar daerah
[Belanja pcrjalanan dinas luar neger
i

Bclanja Feijalanan Pindah Tugas


Belanja perjalanan pindah tugas dalam daerah
Belanja perjalanan pindah tugas luar daer
ah

Belar^a pemulangan pegawai yang penaiun dalam daerah


jBelanja pcmulmigan pegawai yang pensiun luar daetah

MBelanja Pemeliharaan
[Bclanja Pcmeliharan Tanah
fBeiaqja Pemeliharan Pfer
alatan dan Meain
IBelanja Femeliharan Gedung dan Banguni
iBelanja Femeliharan Jalan, Irigaai, dan Ja
Belanja Peme'liharan Aset Tetap Lainnya

154
BungaUtangObligasi
Dst
Dsl
1st
Dst
JS(
BelanjaJasaKonsultansi

5 1 2 19
5 1 2 19 01 BclanjaJasaKonsultansiPenelitian
S 1 2 iy 02 BelanjaJasaKonsultansiPrrcncanaan
5 ] 2 19 03 BelanjaJasaKonsultansiPtngawasan @ "
5 I 2 19 04 Dst '

5 1 2 20 BelanjaBar
angUntukDiserahkankcpadaMasyar
akat/PihakKetiga
5 1 2 20 01 BelanjaBarangYangAkanDiserahkanKepadaMasyarakal
_5_ 1 2 2oJ 02 BelanjaBarangYangAkanDiserahkanKepadaPihakKetiga

5 1 2 '2\ BelanjaBarangUntukDgualkepadaMasyar
akat/PihakKetiga
5 1 2 1 01 BelanjaBar
angYangAkanDuualKepadaMasyarakat
5 1 21 02 BelanjaBarangYangAkanDijualKepadaPihakKetiga

5 1 , 2 22 BelanjaBeasiswaPtndidikanPNS
5 1 2 22 01 ielanjabeasiswatugasbclajarD3
5 1 2 22 02 BelanjabeasiswatugasbelajarSI
5 1 2 22 03 BelanjabcasiswatugasbelajarS2
5 2 22 04 3elanjabeasiswatugasbclajarS3
5 1 2 22 05

1 2 23 Belanjakur
eus,pelatihan,sosialisasidanbimbingantcknisPNS
h 1 2 2.1 ~oi Jcianjakursus-kursussingkat/pelatihan
5 1 2 23 02 Belanjasosialisasi
5 1 2 23 03 ) lanjabimbinganteknis
5 1 2 23 04
5 f 2 24 BelanjaHonorariumNonF*egawal
5 1 2 24 01
5 1 2 24 02 Moderator
5 1 2 24 03

5 1 2 25 Honorar
iumPNS
5 1 2 25 01 Honor
ariumPanidaPelakaanaKegiatan
5 1 2 25 02 (onorar
iumTimPcngadaanBar angdanJaaa
5 1 2 25 03 lonoranumTenagaAhli/lnstruktur/Nar
asumber
5 1 2 25 O4
5 Honorar
iumNonPNS
5 ;
2
2 2fi 01 Honor
ariumTenagaAhli/lnstruklur/Nar
asumber
5 i 2 26 02 honorar iumPegawaiHonorer/TidakTetap
5 j__ 2 26 03

5 -j- 2 27 JanguntukdiberikankepadaPihakKetiga/Maayar
akat
5 2 27 01 UanguntukdibenkankepadaPihakKetiga
5 i 2 27 02 JanguntukdibenkankepadaMasyar akat
5 i 2 27 03

5 -L 3 lelanjaBunga
~
5 i 3 01 BungaUtangPinjaman
5 i II 01 lungaUtangPinjamankepadaPemer
intah
5 i 3 )l 02 )ungaUtangPinjamankepadaPemer
intahDaerahlainnya
5 l 3 01 03 3ungaUtangPinjamankepadaLembagaKeuanganBank
5 i 3 01 04 BungaUtangPinjamankepadalembagaKeuanganBukanBank
5 i 3 01 05 lungaUtangPiiijantanLainnya

5 i .1 0? JungaUtangObligasi
5 l 3 02 01
4 elanjaSubsidi
t

5 i 4 01 IclanjaSubsidi
5 i 4 01 01 BclanjaSubsidikepadaBUMN
5 i 4 )} 02 telanjaSubsidikepadaBUMD
5 i 4 01 03 BclanjaSubsidikepadaPihakKetigaLainnya _

J> l 5 BclanjaHibah

5 i s 01 clanjaHibahkepadaPemerintah
f
'-50101BclanjaHibahkepadaftmcr
inWh

155
Belanja Hiheh kepada Perusahaan Daer
ah/BUMD _

Belanja Hibah kepada Pemerintah Dacrah lainnya


Tlibah kepada f
trnerintah Pr
ovinsi
Hibah kepada Pemcrintah Kabupaicn
Hibah kcpada Ptmerinlah Kota

Beianja Hibah kepada t


ouaahaan Paerah/BUMD ..

Bclanja Hibah kepada Kelompok Maayarakat


[Belanja Hibah kepada Kciompok Masyar
akat ,

[Belanja Hibah kepada Organisasi Kemaayar


akatan
iBelanja Hibah kepada Organiaasi Kemaayaralcaian ..

|Belanja Hibah Dana BOS untuk Satu


[Belajija Hibah Dana BOS kc Satuan Fendidikan Daaar di Kabupaten/Kot

Belanja Bantuan Sosial


Belanja Bantuan SoaiaJ kepada Organisasi Sosial Kemasyarakata
Belanja Bantuan SosiaJ kepada Qrganisasi Soaial Ketnasyar
akatan
Dst...~.'.~ ~

[Belanja Bantuan Sosial kepada Maayar


akat
Bdanja Bantuan Soaial kepada ..

BELANJA MODAL

BeJainja modal Pengadaan Tanah Pcrkampungan


Belanja modal Pengadaan Tanah Kampung " "~
'Belarya. modal Fengadaan fanah EmplaBtnei
JBelanJa modal Pengadaan Tanah Kuburan

[Belanja modal FengadaanTanah Pertanian


Beianja modal Pengadaan Tanah Sawah Satu Tahun Ditanami
Belanja modal Pengadaan Tanah Tegaian
Belanja modal Pcngadaan Tanah Ladang

iBelanja modal Pengadaan Tanah Pcrkcbunt


[Belanja modal Pengadaan Tanah Perkeburu

[Belanja modal Pengadaan Ktbun Campur a


IBelarya modal Fengadaan Bidang Tanah Yang Tidak Ada Jaringan Pcngairan
[Bclanja modal PCngHdaan Tumbuh Liar Bcrcampur Jenia Lain ~
[DsT.l.. '"'" "" _I^J ___ __

Belanja modal Pengadaan


[Betanja modal Pengadaan Hutan Lebat
Bclanja modal Pengadaan Hutan Belukar
Belanja modal Pengadaan Hutan Tanaman Jenis
[Bclanja modal PcngadaanTiutan Alam Sejenis/Hutan Rawa'
Bet
anja modal Pengadi

[Belarus modal Pengadaan Tanah Danau/Rawa


Beianja modal Pengadaan tanah Rawa
02 }Belanja modal Pengadaan tanah Danau

156
Bclanja
Beiai^a
Betanja modal
modaJ Fengadaan
t;ngadaan Tanah
f Penamhangan
Amphibi
Lapangan
Dr
edger Olah Raga

[Bejanja modal Pcngadaan Tanah Tandus/Ruaa


[Belanja modal Pengadaan Tanah Tandus
[Bflanja modal Fengadaan Tanah Rusak

.Uelanja modal Pengadaan Tanah Alang-alang dan Padang Rumput


[Belanja modal Pengadaan tanah Alang-aliang
Belanja modal Pengadaan tanah Radang Rumput

IBelanja modal Pengadaan Tanah Fengguna Lain


Belanja modal Fengarfaan Tanah Pei

[Belanja modal Fengadaan Tanah Untuk Bangunan Gedung


Belanja modal Pengadaan Tanah Bangunan F^rumahan/Odung Ten
Belanja modal Fengadaan Tanah Untuk Bangunan Oedung Berdagangan/Perusahaan
Belanja modal Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Industri
Belanja modal Pengadaan Tanah Ontuk Bangum i Tempat Kerja/Jasa
Belanja modal Rengadaan Tanah Kosong
,Belanja modal Pengadaan Tanah Petemakan
|Belanja modal Pengadaan Tanah Bangunan Penf
[Belanja modal lYngudaan Tanah Bangum l Jalan dan Jembatan
IBetanja modal Pengadaan Tanah Lembirai /Bantaran/ |^:!<^/Setr
cn_
hDst.7~ ~

Bclanja modal FVngadaan Tanah Pertain b&ngan

Belanja modal Fcngadaan Tanah Untuk Bangun&n Dukan Gedung

Bcla^ja modal Pem n Tanah Lapangan Parlor


Belanja modal Pengadaan Tanah Lapengan Penir
obun Barang
Belarya modal Pengadaan Tanah Lapangan Pemancar dan Studio Alam
Belanja modal Pengadaan Tanah Lapangan Ftngujian/Pengolahan
Belanja modal Pengadaan Tanah Lapangan Terbang
Belanja modal Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Jalan

Belanja modal Pengadaan Tr


actor
Beianja modal Pengadaan Grader __
Bclanja modal Pengadaan Excavator
Belanja modal Rsngadaan Pile Driver
Belanja modal Pengadaan Hauler ~" --@@ @
Belanja modal Pwigadaan Asphal Equipment
Belanja modal Pengadaan Compacting Equipment
Belanja modal Pengadaan Aggregate S Concrete EquipmcnT
Belanja modal Pengadaan Loader - @-

Belanja modal Pengadaan Mesin Pr


oses

JBelanja modal Pengadaan Alat-Alat Beaar Apung


. JBelanja modal Pengadaan Dredger
Bclanja modal Pengadaan Floating Excavator

Bclanja modal Pcngadaan Meain Pr


oses Apung

Belanja modaJ Fengadaan Alat-alal Bai


Belarya modal Ff
engactaan Alat Rsnartk
Bclanja modal Pcngadaan Feeder
Belanja modal Fengadaan Compressor

157
"[Bclanja
Bclanja modal
modal Pengadaan
Pengadaan Perkakaa
Alat UkurBcngkel Kayu __

Belanja modal Pcngadaan Electr


ic Generating Set
To5 [Belanja modal Pengadaan Pom pa
| 06 jBelanja modal Pengadaan Mesin Bor
jBelanja modal Ft
engadaan Unit Pemcliharaan Lapangan
iBflanja modafPengadaan Alat Penjpiahan Air Kotor

11 03 jBelanja modal Pengadaan Kendaraan Bermotor Angkut


v| fMjBelanja modal Pengadaan Kendaraan Bennotor Khusu:
BcUuija modal Fengadaan Kendar
aan Bcrmotor Beroda Una
Bclanjs modal Pengadaan Kcndaraan Bermotor Beroda Tiga

Belanja modal Pengadaan Alat Angkutan Darat Tak Bermotor


Belanja modal Pengadaan Kcndaraan Bermotor Angkutan Bar ang
Bclanja modal Pengadaan Kendaraan Tak Bermotor Berpenumpang
Bclanja modal Pengadaan Alat Angkut Apung Bermotor
n Alat Angkut Apung Bermotor Barang
iBelanja modal Pengadaan Alat Angkut Apung Bcrmolor Pcrtumpang
Belanja modflJ Fenf
fadaan Alat Angkut Apung Bermotor Khusus

01 Belanja modal Fengadaan Alat Angkut Apung Tak Bcrmotor Untuk Barang
02 Bclanja modal Pengadaan At
erAngkut Apung Tak Bcrmotor Penumpang
Bcianja modal Pengadaan Alat Angkut Apung Tak Ber
aiotor Khuoua

Belaya modal Pengadaan Alat Angkut Bern


iBelanja modal f
t^ngpHaan Peaawat Terbang

[Bclanja modal Pengadaan Mat Bengkel Bermesin


[Bclanja modal Pengadaan Pcrkakas Konstrukai Logam Tcrpasang pada Pondasi
Belanja modal Pgngadaan Perkakas Konatruksi Logam yang Berpindah
[Bclanja modal Pengadaan Perkakas Bcngkd Uatr ik "
| Belanja modal Pengadaan Perkaka* Bengkcl Service ~"
Belanja modal Pengadoan Perkakas Pengangkat Bermcsin

Belanja modal Pengadaan Pcrkakaa Bengkcl Khu:


[Belanja modal Pcngadaan Peralatan Las
Belanja modal Pcngfldaan Perkakas Pabrik Es

[Belanja modal Pengadaan Alat Bengkel Tak Bermcain __


[Bclanja ikodal Penepdaan Pcrkakaa Ben^cel Konatruksi LQga'm
elanja modal Pcngadaan Ferkakas Bengke! Lisirik
[BelanjH modal Pcngadaan Perkakas Bengkel Scrv
I Belanja modal Fengadaan Pcrkakas Pengangkal _^ I
I Belanja modal Pengadaan Perkakas Standar (Standart Tool)
06JBclanja modal Rmgadaan Perkakas Khusus (Special Toot}
Belanja modal Pengadaan Perkakaa Bengkel Ke_rja_
Belanja modal Pengadaan Peralatan Tukang-Iukang Besi
Belanja modal Pcngadaan Per
alatan Tukang Kayu __
tO [Belanja modal Fengadaan Peratatan Tukang Kulit
11 JBelanja modal PengadaanFer alatan Ukur, Gip h Feting _
fiTDat 7 " ' '_

IBelanja modal Pengadaan AJat Ukur universal


[Belanja modal Pengadaan Aiat Ukur/Teat Intetegensia
fBelanja modal Pengadaan Alat Ukur/Tert Mat Kepr ibadia
IBclanja modal Pengadaan Alat Ukur /Test Klinia Lain
[Belanja modal Pengadaan Alat Calibraai
Bclanja modal Pengadaan Oscilloscope
|BeTanja modal Pengadaan Universal Tester
[Bclanja modal Pengadaan Mat Ukur/Pembanding
Belanja modal Pcngadaan Alat Ukur Utinnya
|Belanja modal f
tpgd'"'i Alat Timbangan/Blora
I I 11 |Belanja modal Pcngadaan Anak Timbangan/Biaaa

158
04[Bclanja
JBelanja
Bclanja modal f
e
Pf
Pengadaan
en^daan
ngadaan Mcja
Ala I Labor
Alat Panen
nKerja
Hitung/Jumlah
aPqabat
tor
i ur
n __^

lanja modal Pengadaan Takaran Kcr


ing
Belanja modal Pengadaan Takaran Bahan B
Belanja modal Pcngadaan fakar
an Latex/Getah Suau
Belanja modal Fengadaan Oelaa Takar Berbagai Capaaitas

JBelanja modai Pengadaan Alat Pengolahan


Bctanja modal Pt-ngadaan Alat Pcngolahan Tanah dan Tar
[Belanja modal pengadaan Alat Paren/Pengolahi
IBelanja modal Pengadaan Alat-Alat Peternakan
JBeianja modal Pengadaan Mat Penyimpanan Hasil Percobaan Pertania
|Belanja modal Pengadaan Alat Labors tori um Pertanian
Bclanja modal Pengadaan Mat Pr occsing ~"
)7 iBelanja modal Pcngadaan At at Pasca Pancn
)8 iBeianja modal Pcngadaan Alat Produkai Perlkanan

Belanja modal Pengadaan AJat Femeliharaan Tanaman/Alal Penyimpan


Belanja modal Perigadaan Alat Pemeliharaan Tanamon

03[Belanja modal Fengadaan Alal Penyimpanan

Belanja modal Fengadaan Alat Penangkap Ikan

[Belanja modal Fcngadaan Mat KanI


Bclanja modal Pengadaan Mcsin Kelik
02iBelanja modal Fengadas
03j Beianja modal Pengadat i Mat Repr
odukai (Penggandaj
iBeiaixJa modal Pengadaan Alat Penyimpanan Perlengkapan Kant
Belanja modal Pengadaan Alat Kantor Lainnya

[Bcjanja modal Pengadaan Alat Ruraah Tangga


Belanja modal Pcngadaan Meubelair
Belanja modal fVngadaan Alat Pengukur Waktu

(Belanja modal Pengadaan Komputer Unit/Jar


ingan
[Belanja modal Ft
engadaan Peralatan Komputer Mainframe

@Betanja modal Fengariaan Mrja Dan Kur


ai Keija/Rapat Pejabai

05 Belanja modal Pengadaan Kurai Hadap Depan Meja Kerja Pejabat


j5T Belanja modal PengadaajTKursi Tamu di Ruangan Pejabat
Belanja modal Pcngadaan Lemari dan Araip Prjabal

Bclanja modal Pengadaan Alat Studio


JBeianja modal Fengadaan Peralatan Studio Visual "

Belanja modal Pengadaf


03 iBelanja Fengadaan Pfcr
alatan" Studio Video dan Fflm~X~
[Bclanja modal Pengadaan Peralatan Cetak

Belanja modal Ptngadaan Pcralatan Pemetaan Ukur

159
mr amus.nz iRrlnnifl modal Pencadaan Alat Komunikasi I
El in
I.5JI_2J
ElGE
L?J
D>LiBelania modal Pencadaan Mat Komunikasi Telephone
|_19_[Si.iBelania modal Peneadaan Mat Komunikasi Radio HUB
|
\
Li]I ?JDlILiiL03J Rrlanfa modal Penr adaan Mat Komunikaai Radio KF/P'M I
LjlJUlJmt o 1st,iBelanja modal Pennadaan Alat Komunikasi Radio V1IF i
UUUJUJU2l I 05 iBelania modal Penaadaan Alat Komunik&si Radio uhh I
LjUUUUJL19JI 06 iBelanja modal Pen adaan Alat Komunikasi Sosial i
I JJI 2.1mLI9JLZJIRelAtiin modal Penaf
ldaan Alat-alat Sandi I
Id [ 2lra QELO J[n t I
r_jnr.]?L I 1
m d
mmwL fBelania modal Pwiaadaan Ptralatan Pemancar
LAJL?JL?JUOJLaiJiHHania modal Peiuzadaan Persia Ian FVmancar MP/MW
I
I
L?JL?JUl]|20,I 02 iBelania modal Denjtadaan Feralatan Femancar HF/SW I
1.5JuuLUISl ?JiBelania modal Pensadaan Per aletan Femancar vhk/km I
UlJL?JUJL20JL JIBelania modal Pengadaan PenUatan Pemancar UHK I
LjlJLiJLjlI[20J I 05 |
iHrlnnia modal Pensadaan Per
alatan Pemancar SHF I
r[ 2 1[I]Ho]|06|
a |O
T |
lR<-l n[a mort
al Pcnoadaan Pfer
iBelania modal Pfcnaadaan Pcr
alatan Antena MF/MW
alatan Antena HF/SW
I
|
m 2 1 08 Belanja modal Fengadaan Peralatan
3 m m Antena VHF/FM ,
mu mD I 2 I L sJ[Betania^modal Pcnfiadaan PcmialBn Antcna UHF - - _
I 5 I 2 I 2 |I 20] 10JiRj-lania inmtsl Pmoadaan Peralatan Antena SHK/FaraDoia
__
I
m4^ 4\@mRis[Belanja modal Pcnsadaan Pcr
alatan Translator VHF/VHF .

m i tim
-a 3oj iRplnnla modal Pcnandaan FeraiaTan Tr

m al 2lMDHjiRflnmn mnrfAl Fenfadaan Fer


anslator VHF/UHF
alatan Translator UHF/VHF
J
I
m JLJ335]D15][BHanla modal Penaadaan Peralaten Microvawe PPU I
a !Ll[Rrlnnin modal Pwitzadaan Per
LU 2j ^0]LjL<UiRrlanin modal PenoadafUi Ptraiatan Micr
ovawe Terminal I
m^1 12mD elatan Microvawe TVRO I
m 2] 20]DLJiRHnma
al mnrinl Prnsadaan Peralatatl Dummy Load |
mTJ aSID<J]IiFt
Belania modal Pcnoadaan Switcher Antcna I
[jlJ LjlJJLJI Ml
. ?.! elania modal Peneadaan Switcher/Menara Antcna I
El JLl13u ]uuiBelania modal Penjtadaan Feeder |
I =1 2 | 3j 20JL J n^lnnin modal Ppnaadaan Humititv Control I
El331] M]SJ iBclania modal Fcruadaan ProRr
am Input Equipment I

m IIT120 24 iBeianja modal Fcngadaan Peralatan Antena Peneruna VHK


20] 25jIriaT' "" " """" 1
I

LH:A3
? _J LJ [ I
JUJLJ IRHnnia mortal Pens&daan Alat Kedokteran I
m XI 2] J Jroi iiRrlnniB modal Peruradaan Alat Kedokter
an Umum I

m4\41n\ rRHnnia modal Pwuzadaan Alat Kedokteran Mata


[Bclanja modal Pengadaan Alal Kedokteran Gigi _^ ___ ___ @

m arljiiJro4i " |

m H1]il]
mIDinHIED
05 [Belanja modal Pengadaan At
a t Kedokter
an T.H.T
| 06 IIRi-lnniH linnrial Peruradaan Alal Rotsen
iHelania modal f enoadaan Alat Farmasi
~ " 1
I
.

[13 2] aJJ*iJ[ tl HclBtiia modal PWuzadaan Alat Kedokter an Bcdah I


Id
I si 51 2.1 [Ml[Rrlania modal PenmKiafln Alat Kesehatan Kebidanan dan Penyalat Karulungan j
m npa
Ti^nTH [R^innin mndnl Ppncadflan Alat Kedokteran Bajdan Penyakit Dalam I
mX!313DD \ Iftalnnia modal Rsnaadaan Mortuary ._. I
en XI u
2j 211 I2JiRelnnia modal Peneadaan Alat Keaehatan Anak I

r
a Vi1\1\ M iBelaflja modal Pengadaan Poliklinik Set
^fvlnnto mortal Benaadaan At ot Kedokteran PMider
iifl Cacat Tubuh ~ 1
.

nn m
"2 | il 2.1 Ftrlania mnrinl f t-noadaan Alat Kedokteran Neur
ologi (Byar
al) I
El3113in J*2 HHarTia modal Peneadaan Alat Kedoktenui Jantung
lJ vj RHnnia modal Fenaadaan Alat Kcdokter an Nuklir
j
I
no al n 2f
Rrlnnin mort al Pencadaan Alat Kedokter
an Radiolofd |
in
nrrT7in _1 si[[f
~llTI 2.1] i9] c-i nia mnHnl Ppruradaan Alat Kedokter an KuUt dan Kelamln I
m n
m 2 1 ~a | anraoiiRoUniH mnHaff t-noadaan Alat Kedokteran Gawgt Darur at |

1 i 2i 21 IrBclanja modal Pengadaan Mat Kedokter an Jiwa l


~2 I [Belanja modal Penggdaan Mat Kedoktcran Hewan ^ _ -
22j

til zizl3
^i
m 2] 2[ JE J Rrlnnia modal Fenr
adaan Alat Kesehatan I
Bctanja modal Pengadaan AJat Kesehatan Perawatan i
[44-S 41
-ft
m
@Si
\ Inrinnia mnrinl Pmmdaan Mai Kesehatan Matr a Laul ~" ]
tf\-ft Ml
Bclanja modal Fcngadaan Alat Keaehatan Matra Udar
aKepoiisian
_" _ _ ~ Ji

m^1
1\1\ 04 R^lnniH
22] 05 I
morfal Ptniadaan
a I ^1-@22\r06l n^lonin mort
Alat Kcochatan Kedokteran
al Penoadaan Mat Keaehatan Olahraga
~~
j
T\ HI 07J
E3
ZI in13 I

160
4 r" @-

5 23 BelanjamodalPcngadaanUnit-UnitLaboratorium
5 2 23
5 7 23 02
5 2 23 03 BelanjamodalPcngadaanAlatLaborator
iumHidroKimia
5 2 23 04 BelanjamodalPcngadaanAlatLaborator
iumModel/Hidrolika
5 2 23 05 BelanjamodalPcngadaanAlatlaborator
iumBuatan/C.eologi
5 2 23 06 BelanjamodalPcngadaanAlatLaborator
iumBahanBangunanKonstruksi
5 2 23 07 BelanjamodalPengadaanAlatLaborator
iumAapalCat&Kimia
5 2 23 08 BelanjamodalPengadaanAlatlaborator
iumMekanikTanahdanBatuan
5 2 23 BelanjamodalPengadaanAlatLaboratoriumCocokTanam
5 2 23 io BelanjamodalPcngadaanAlatLaboratoriumLogam,Mesin,Listrik
5 2 23 1 BelanjamodalPengadaanAlatLaboratoriumLogam,MesinListr
ikA
5~1 2 23 2 BelanjamodalPengadaanAlatLaboratoriumUmum
5 2 23 3 BelanjamodalPengadaanAlatLaborator
iumUmumA
5 2 23 4 BelanjamodalPengadaanAlatLaborator
iumKedoktcran
5 7. 23 5
S 2 ?3 ft

7 23 tf
5 2 23 9 BelanjamodalPengadaanAlatLaboratoriumImmunologi
5 2 23 20 BelanjamodalPengadaanAlatLaboratoriumHematologi
5 2 23 21 BelanjamodalPcngadaanAlatLabor atoriumFilm
S 2 23 22 BelanjamodalPengadaanAlatLabor atorium Makanan
5 2 23 23 BelanjamodalPcngadaanAlatLaboratoriumStandansasi,KalibrasidanInstrumental
5 2 23 24 BelanjamodalPengadaanAlatLabor atoriumFarmasi
5 2 23 25 BelanjamodalPengadaanAlatLabor atoriumFisika
5 2 23 26 BelanjamodalPengadaanAlatLaboratoriumKidrodinamika
5 2 23 27 BelanjamodalPcngadaanAlatLabor atorium Klimatologi
S 7 23 2H BelanjamodalPengadaanAlatLabor atoriumProsesPeleburan
5 2 23 29 BelanjamodalPengadaanAlatLabor atoriumPasir
S 2 23 30 BelanjamodalPengadaanAlatLabor atoriumProsesPembuatanCeiakan
5 2 23 31_j BelanjamodalPcngadaanAlatLabor
ator
iumProsesPembuatanPola
5 2 23 32 BelanjamodalPcngadaanAlatLaborator iumMetalography
5 2 23 33 BelanjamodalPengadaanAlatLabor atoriumProsesPengelasan
5 2 23 34 3elanjamodalPcngadaanAlatLabor atoriumUjiProsesPengelasan
2 23 35 3elanjamodalPengadaanAlatLabor atoriumProsesPembuatanLogam
5 2 23 36 BelanjamodalPengadaanAlatLabor atoriumMatrologie
5 2 23 37 BelanjamodalPengadaanAlatLabor atoriumProsesPclapisanLogam
5 2 23 38 BelanjamodalPengadaanAlatLabor atoriumProsesPengolahanPanas
5 2 23 39 BelanjamodalPengadaanAlatLabor atoriumProsesTeknologiTextH
5

5
4 2 23
23
2 23
40
41 BelanjamodalPcngadaanAlatLaborator
42 BelanjamodalPengadaanAlatLabor ator
iumProsesTeknologiKeramik
iumProsesTeknologiKulitKarct
S 2 23 43 3elanjamodalPengadaanAlatLabor atoriumUjiKulit.KarctdanPlastik
5 SelanjamodalPengadaanAlatLabor
atoriumUjiKeramik
5 2 23 4S BelanjamodalPcngadaanAlatLaborator iumProsesTeknologiSelulosa
5 2 23 46
5 2 23 47 BelanjamodalPengadaanAlatLaborator iumPertanianA
5 2 23 3elanjamodalPengadaanAlatLabor
atoriumPertanianB
5 -\ 2 23 49 BelanjamodalPengadaanAlatLabor atoriumElektromkadanDaya
5 2 23 50 BeJanjamodalPengadaanAlatLabor atoriumEnergiSurya
5 2 23 51 BelaryamodalPengadaanAlatLaborator iumKonvcrsiBatubaradanBiomas
5 2 23 52
5 2 23 53 3elanjamodalPengadaanAlatLabor atoriumLingkunganPerairan
5 2 23 54 3e!anjamodalPengadaanAlatLabor atoriumBiologiPeralatan
5 2 23 55 BelanjamodalPengadaanAlatLabor atoriumBiologi
5 2 23 56 BelanjamodalPengadaanAlatLabor atoriumGeofisika
5 2 23 57 BelanjamodalPengadaanAlatLabor atoriumTambang
5 2 23 58 BelanjamodalPengadaanAlatLaborator iumProses/teknikKimia
5 2 23 59 UelanjamodalFengadaanAlatLaborator iumProsesIndustn
5 2 91 60 t elanjamodalPengadaanAlatLaboratonumKesehatanKerja
5 2 23 61 BelanjamodalPengadaanLaborator iumKearsipan
5 2 23 62 BelanjamodalPengadaanLaborator iumHematologi&Urinalisis
5 2 23 63 BelanjamodalPcngadaanLaborator iumHematologi&Ur inalisisA
2 23 64 3elan]amodalPengadaanAlatLabor atoriumLainnya
5 2 23 65

161
JBclanja
|5
Belar\
Belanjaa modal
modal" Pengadaan
Pengadaan
""'" " ~Pemeainan"7ModeTsh[p
MOB
Mat
Bangunan
Per
iindungan
Oedung Unluk
Workshop
Poa Jaga
__

Belanja modan^igadaan Peralatan Laborator ium Hidrodin


c
Belanja modal PcngHttaan Towing Carr
Carriage
iage
Belanja modal Pcngadaan Wave Generator and Abaorbcr
Belanja modal Fengadaan Data Accquistion and Analyzing Systi
[Bclanja modaJ Hengadaan Captation Tunnel
Belanja modal f engadaan
Be Ut rye modal PengadaonFeralatan ur
aum
BeLairija
JBelanjiTmodal Fengadaan Femesinan : Pr opeller Model Workshop
IBe tan) a modal Pengadaan Pcmesinan : Mechanical Workshop
Bclanja modal Fengadaan Femesinan : Precision Mechanical Workshop

[Bclanja modal Pengadaan Peniesinan : Ship Model Preparation Shop


eclanja modal Pcngadaan PemCBinan ^Electr
f ical Workshop

[Belanja modal Pengadaan Photo and Film Equipment

Bclanja modal Pengadaan Amunisi Dai

fBctanja modal Pengadaan Senji


[Belanja modal Pengadaan Lasc

Belanja modal Pcngadaan Alat Keamanan dan Ferljndungan


Belanja modal Pengadaan Alat Bantu Keamanan __@

Bclanja modal Pengadaan Atat Bantu Lalu Lintaa Dar


al dan Air

Belanja Modal Gedung dan Bangunan

Belanja
Belanja modal Fengadaan
P Bangun n Gcdung Tempat Kerja
lielanja P Bangun n Oedung Kant
Belanja modal Pengadaan or
Belanja" modal Pengadaan Bangun,
Bclanja modal Pengadaan Bangunan Gudang Untuk Bcngkel
Belanja modal ft
engadaan Bangunan Gedung Instat
es: __
Pengadaan Bangunan Gedung Laborator
iur n
Pengadaan Bangunan Kesehatan
Pengadaan Bangunan Oceanarium/Opscrvatorii
Pengadaan Bangunan Gcdung Tempal Ibadah
Pengadaan Bangunan Gcdung Tempal ftrtemui
Belanja modal Pengadaan Bangunan Qedung Tempat Pcndidikan
Belanja
Belarya modal Pengadaan Bangunan Gedung Periokoen/koperasi/Pi
Belanja
Belanja modal Pengadaan Bangunan Oedung Garaai/Pool
a modal Pengadaan Bangunan Gedung Pemotongan Hewai
a modal Pengadaan Bangunan Oiedung Pabr ik
h mcxlal Pcngadaan Bangunan Stasiun Bus
a modal Pengadaan Bangunan Kandang Hewan/Tcrnak

163
Dst
Jst
____
Dst
lat .._ .._. .. . .

5 2 01 19 Et
elanjamodalPengadaanBangunanGedungPerpustakaan
5 2 0! 20 BelanjamodalPengadaanttangunan(JedungMuseum
5 2 01 21 BelanjamodalPengadaanBangunanGcdungTerminal/Pelabuhan/Bandar
5 01 22 BelanjamodalPengadaanBangunanPengujianKelaikan
5 ~2 01 23 BelanjamodalPengadaanBangunanLembagaPemaayarakalan
5 2 01 24 BelanjamodalPengadaanBangunanRumahTahanan
5 2 01 25 BelanjamodalPengadaanBangunanGedungKramator ium
5 2 01 26 BelanjamodalPengadaanBangunanPembakaranBangkaiHewan
5 2 01 27 BelanjamodalPengadaanBangunanOedungfempatKerjaLainnya

02 BelanjamodalPengadaanBangunanOedungTempatTinggal
5~ 2 02 01 BelanjamodalPengadaanBangunanRumahNegaraGolongani
5 2 02 02 BetanjamodalPengadaanBangunanRumahNegara GolonganII
6 2 02 03 BelanjamodalPengadaanBangunanRumahNegaraGoloonganIII
__2_ 02 04 BelanjamodalPengadaanBangunanMess/Wisma/Bungalow/Tempat Per
istirahatan
5 2 02 05 BelanjamodalPengadaanBangunanAsrama
5 2 02 06 BelanjamodalPengadaanBangunanHotel
5 2 02 07 JelanjamodalPengadaanBangunanMotel
2 02 JL
5 2 02 09

5 2 03 BelanjamodalPengadaanBangunanMenar
a
5 2 03 01 BelanjamodalPengadaanBangunanMenar
a PerambuanPenerangPantai
5 2 03 02 BelanjamodalPengadaanBangunanPer
ambutPeneranganPanialTfdakBermenara
5 2 03 03 BelanjamodalPengadaanBangunanMenaraTelekomunikasi
5 2 03 04

5 2 04 - 3elanjamodalPengadaanBangunanBersejarah
5 2 04 01 BelanjamodalPengadaanIstanaPenngatan
5 2 04 02 BelanjamodalPengadaanRumahAdat
5 2 04 03 BelanjamodalPengadaanRumahPeningggalanSejarah
5 2 04 04 jelanjamodalPengadaanMakamSejarah
2 05 lelanjamodalPengadaanBangunanTempatIbadahBersejar
ah
5 V 04 06
's 2 05 @ BelanjamodalPengadaanTuguPenngatan
5 2 05 01 JelanjamodalPengadaanTuguKemerdekaan
? 1)5 02 ielanjamodalPengadaanTuguPer
nbangunan
5 2 05 JelanjamodalPengadaanTuguPer
ingatanLainnya
-
5 2 06 3elanjamodalPengadaanCandi
5 2 36 01 JelanjamodalPengadaanCandiHindhu
2 06 02 BelanjamodalPengadaanCandiBudha
"ff 06 03 BelanjamodalPengadaanCandiLainnya
~2~ 07 ielanjamodalPengadaanMonumen/Bangunan[Jerscjarah
5 2 07 01 letanjamodalPengadaanBangunanBeraejarahlainnya

5 2 OB JelanjamodalPengadaanTuguPeringatan
5 2~ -08 01 BelanjamodalPengadaanTuguPer
ingatan

5 2 09 BelanjamodalPengadaanTuguTitik(Contr
ol/Pastl
5 2 !)9 01 JclanjamodalPengadaanTugu/TandaBatas
_5_ 2_ 09 02

5 2 10 JetanjamodalPengadaanRambU'Ranibu
5 2 10 01 BelanjamodalPengadaanRambuBersuarLaluLintasDarat
5 2 10 02 BelanjamodalPengadaanRambuTidakBersuar
5 2 1003
~5~ 3elanjamodalPengadaanRambu-RambuLalulintasUdar a
5 2 01 ielanjamodalPengadaanRumwey/ThreBholdLight
5 2 02 ielanjamodalPengadaanVisualAppr
oachSlopeIndicator(VASI)
5 2 03 lelanjamodalPengadaanApproachlight
5 2 04 f
clanjamodalPengadaanRumweyIdentificationLight(Rella)
R 2 05 3elanjamodalPengadaanSignal
5 2 06
52 07

164
Dst
Dst
)st
Dst

_5 2 4 SelanjaModalJaJan,irigasidanJar
ingan

5 01 BelanjamodalPengadaanJalan
5 01 01 BelanjamodalPengadaanJalanNegara/Nasional ""
5 01 02 BelanjamodalFengadaanJalanPropinsi
5 01 03 BelanjamodalPengadaanJalanKabupaten/Kota
b 01 04 BelanjamodalPengadaanJalanDcsa
5 01 05 belanjamodalr
engadaanJalanKhusus
5 01 06 BelanjamodalPengadaanJalanTol
5 Ol 07 BelanjamodalPengadaanJalanKer
eta
$ 01 OB BelanjamodatPengadaanLamiasanPacuPesawatTerbang
"5 01 09

_JL 02 BelanjamodalPengadaanJembatan
.
5 02 02 BelanjamodalPengadaanJembatanPropinsi
5 02 03 BelanjamodalPengadaanJembatanKabupaten/Kota
5 02 04 belanjamodalr
ertgadaanJemDatanUcsa
5 02 05 BelanjamodalPengadaanJembatanKhusua
5 02 06 BelanjamodalPengadaanJembatanPadaJalanfol
5 02 07 BelanjamodalHengadaanJembatanl*adaJalanKeretaApi
5 02 08 BelanjamodalPengadaanJembatanPadaLandaaanPacuPesawatTerbang
5 02 09 BelanjamodalPengadaanJembatanPenyeberangan
5_ t 02 10
-
5 03 BelanjamodalPengadaanBangunanAirIrigasi
5 03 01 BelanjamodalPengadaanBangunanWaduk
5 03 02 BelanjamodalPengadaanBangunanPengambilanIrigasi
5 03 03 BelanjamodalPengadaanBangunanPembawaIrigasi
5 03 04 BelanjamodalPengadaanBangunanPembuangIrigasi
5 03 05 BelanjamodalPengadaanBangunanPengamanIrigasi
5 03 06 BelanjamodalPengadaanBangunanPelengkapIrigasi
5 03 07

5 04 BelanjamodalPengadaanBangunanAirPasangSurut
5 04 "of BelanjamodalPengadaanBangunanWaduk
04 02 BelanjamodalPengadaanBangunanPengambilanPasangSurut
"5 04 03 BelanjamodalPengadaanBangunanPembawaPasangSurut
5 04 04 BelanjamodalPengadaanBangunanPembuangPasangSurut
5 04 05 BelanjamodalPengadaanBangunanPengamanPasangSurut
5 04 Ob BelanjamodalPengadaanBangunanPelengkapPasangSurut
04 07 BelanjamodalPengadaanBangunanSawahPasangSurut
Jl 04 08

5 05 BelanjamodalPengadaanBangunanAirRawa
5 05 01 BelanjamodalPengadaanBangunanAirPengembangRawadanPoder
5 05 0'2 BelanjamodalPengadaanBangunanPengembalianPasangRawa.
5 OS 03 clanjamodalPengadaanBangunanPembawaPasangRawa
f
5 05 04 BelanjamodalPengadaanBangunanPembuangPasangRawa
5 05 05 3elanjamodalPengadaanBangunanPengamananPasangSurut
05 06 BelanjamodalPengadaanBangunanPelengkapPasangRawa
~5 A.OS 07 BelanjamodalPengadaanBangunanSawahPengembanganRawa
5 05 08~

5 06 BelanjamodalPengadaanBangunanPengamanSungaidanPenanggulanganBencanaAlam
5 06 01 BelanjamodalPengadaanBangunanWadukPenanggulanganSungai
5 06 02 3elanjamodalPengadaanBangunanPengambilanPengamananSungai
5 06 03 BelanjamodalPengadaanBangunanPembuangPengaman
5 06 04 BelanjamodalPengadaanBangunanPembuangPengamanSungai
"5 - 06 05 BelanjamodalPengadaanBangunanPengamanPengamananSungai
5 06 O6 BelanjamodalPengadaanBangunanPelengkapPengamananSungai
5 06 07

5 07 BelanjamodalPengadaanBangunanPengembanganSumberAirdanAirTanah
5 07 01 BelanjamodaTPengadaanBangunanWadukPengembanganSumberAir "
5 07 02 3elanjamodalPengadaanBangunanPengambilanPengembanganSumberAir
5 07 03 BelanjamodalPengadaanBangunanPembawaPengembanganSumberAir
5 0704 3elanjamodatPengadaanBangunanPembuangPengembanganSumberAir
O Ds)
Dst
Dst
D3t
Dst _

5 4 07 BelanjamodalPengadaanBangunanPcngamananPengembanganSumberAir
5 ! 4 07 ~Q6 BelanjamodalPengadaanBangunanPekngltapPengembanganSumberAir
5 2" "4 07 07"

5 4 BelanjamodalPengadaanBangunanAirBersih/Baku
i ,U 01
2 4 08 02 BelanjamodalPengadaanBangunanPengambUanAirBersih/Baku
2 4 06 03 BelanjamodalPengadaanHangunanPetnbawaAirBersih
5 7. OP 04 BelanjamodalPengadaanBangunanPembuangAirBersih/AirBaku
"5" 2 4 tW 05 BelanjamodalPengadaanBangunanPelengkapAirBersih/AirBaku
2 4 O; 06

~5~ 4 Ot BelanjamodalPengadaanBangunanAirKotor
5 2 4 & 01
5 2 4 0< 02 BelanjamodalPengadaanBangunanWadukAirKotor
5 ?. 4 0<J 03 BelanjamodalPengadaanBangunanPembuanganAirKotor
S ?. 4 <)* 04 BelanjamodalPengadaanBangunanPengamanAirKotor
5 2 4 0? 05 BelanjamodalPengadaanBangunanPelengkapAirKotor
5 2 4 (W 06

5 2 4 1C BelanjamodalPengadaanBangunanAir
5 2 4 11 01 BelanjamodalPengadaanBangunanAirLaut
5 7. 4 11 02 BelanjamodalPengadaanBangunanAirTawar
5 2 4 10 03
-
5 i 4 1 BelanjamodalPengadaanInstalasiAirMinumBersih
5 7 4 1 01 SelanjamodalPengadaanAirMukaTanah
2 4 1 0?
"is"' 2 4 03 BelanjamodalPengadaanAirTanahDalam
5 4 04
S 05 BelanjamodalPengadaanAirBersih/AirBakuLainnya
5 2 4 06

S ? 4
5 2 4 01 BelanjamodalPengadaanInstalasiAirKotor
5 ? 4 02 BelanjamodalPengadaanInstalasiAirBuarvganlndustri " ^
5 4 03 BelanjamodalPengadaanInstalasiAirBuanganPertanian
5 2 4 04

5 2 4 BelanjamodalPengadaanInstalasiPengolahanSampahNonUrganik
5 2 01 BelanjamodalPengadaanInstalasiPengolahanSampahOrganik
__5_" 7 4 02 BelanjamodalPengadaanInstalasiPengolahanSampahNonOrganik

7 4 BelanjamodalPengadaanInstalasiPengolahanBahanBangunan
_5_ :@2 4 _J_ BelanjamodalPengadaanInstalasiPengolah

S 7 4 BelanjamodalPengadaanInstalasiPembangkitListrik
5 2 4 01 BelanjamodalPengadaanPembangkitListri TenagaAir
5 1 4 02 BeianjamodalPengadaanPembangkitUstr i TenagaDiesel
@s 7 4 03 BelanjamodalPengadaanPembangkitLiatri :TenagaMikr
o (Hidt
o)
04 BelanjamodalPengadaanPembangkitListri tTenagaAngin(PLTAN)
05 Belanjamodal"PengadaanPembangkitListr
i TenagaUap(PLTUJ
S 7 4 06 BetanjamodalPengadaanPembangkitListri TenagaNukUr(PLTN)
2 4 07 BelanjamodalPengadaanPembangkitListri TenagaGas(PLTG|
5 7 4 08 BelanjamodalPengadaanPembangkitListrikTenagaPanaaBumi(PLTP)
2 4 09 BelanjamodalPengadaanPembangkitUstr il
s" ?, 10 BelanjamodalPengadaanPembangkitListri<TenagaBiogas(PLTB)
5 2 11 BelanjamodalPengadaanInstalasiPembangkitUstrikTenagaSamudera/QelombangSamudera(PLTSm)
_5 -2 4 12

5 2 4 BelanjamodalPengadaanInstalasiGarduListr
ik
1 01
5 2' I 4 _02_
5' 2 4 03 BelanjamodalPengadaanInstalasiPusatPengaturUstr
ik
5 ! 4 04

5
: 01
02

166
f Dst
DM
Dst
Dst """

5 a 18 BelunjamodalPengadaanInstalasiGas
5 2_ IB 01 BelanjamodalPengadaanInstalasiGarduGas
5 2 Tif 02 BelanjamodalPengadaanInstalasiJaringanPipaOas
5 18 03

5 2 19 BelanjamodalPengadaanInstatasiPengaman
5 2 19 01 BelanjamodalPengadaanInstalasiPengamanPcnangkalPctir
5 2 11 -p-2_
5 2 20 BelanjamodalPengadaanJaringanAirMinum
5 2 20 01 BelanjamodalPengadaanJaringan Pembawa
5 2 20 02
5 2 20 03 BelanjamodalPengadaanJar
inganCabangDistr
ibusi
5 2 20 04 BelanjamodalPengadaanJar
inganSambunganKcrumah
5 2 20 05

5 ~2"
5 2 21 ~bT
5 2 21 02

5 2 22 BelanjamodalPengadaanJaringanTelepon
5 22 01 BelanjamodalPengadaanJaringanTeleponDiataaTanah
5 22 02 BelanjamodalPengadaanJaringanTeleponDibawahTanah
5 @?, 22 03

5 23 BelanjamodalPengadaanJar
inganGas
"2 23 01 BelanjamodalPengadaanJaringanPipaGasTransmisi
2 23
2 23 BelanjamodalPengadaanJarinpmPipaDinas
2 23 04 BelanjamodalPengadaanJar
inganBBM
...... 2 23 OS
5 2 BelanjaModalAsetTetapLainnya
~5 2 01 ilelanjamodalPengadaanBuku
5 2 0) 01 3elanjamodalPengadaanUtrtum
2 01
5 2 01 ~o.V BelanjamodalPengadaanAgama
5 2 0) BelanjamodalPengadaanllmuSosial
S 2 01 05
2 01
~5~ 2 01 07
5 2 ni OR
5 2
5 1 01 10

5 2 02
5 7 02 "01
5 ? 02 0?
5 2 02 03 D" _.. . .. .

5 ? 0.1
? 1)3 01
5 a 03 02 BelanjamodalPengadaanNaskah(Manuskr
ip)
2 03 03
5~ 2 03 04 BelanjamodalPengadaanKaryaGraf
ika(GraphicMaterial)
5 l
j
s 05 BelanjamodalPengadaanThreeDimensionalArtetacsandRealita
5 06 BelanjamodalPengadaanBemukMicro(Microform)
5 07
5 2 Of
t
?" o^
? 03 10
5 ? 03 11

167
Dst
TransferBagHaailPendapatanLainnyaKepadaPemenntahanKabupaten/Kota
TransferBagiHasilPajakDaerahKepadaPemer
Dst intahanKabupaten/Kota

2 5 04
2 5 04 01
5 2 5 04 02
5 2JT 04 03
5 25 04 04
5 2b 04 05
5 2s O4 06
5 5 04 07
5~ 5 04 08
5 2'" 5 04 09

5 5 05 BelanjamodalPengadaanAlatOlahRagaLainnya
5 ~2' 5 05 6T
5 2 5 OS 02
5 2 S 05 03
5 2 5 05 04 BelanjamodalPengadaanAlatOlahRagaLainnya
5 2 5 05 05

5 2 5 06 BelanjamodalPengadaanHewan
5 2 5 06 01 BelanjamodalPcngadaanBinalangTemak
5 2 S 06 02
5 2 5 Of. 03
5 2 5 06 04
5 2 5 06 05
5 2 5 06 06
5 2 5 06 07

2 5 07
5 2 S 07 01
5 2 5 07 02
5 2 5 07 03
2 5 07 04
2 5 07 05
5 ? 07 06

S .1 BELANJATAKTERDUGA

5 1

5 1 ni
5_ 3 1 oi 01
~6~ TRANSFER
._.
6 _l_
"!_
~6~

6 1 i 01 Tr
ansferBagiHasilPajakDaerahKepadaPemer
intahanKabupaten/Kota
6 1 1 01 01
6 1 i 01 02 Dst....
~K 7

6 1 V 01 TransferBagiHasilPendapatanLainnyaKepadaI'emer
intahanKabupaten/Kota
6 1 2 | 2 01
J> f '?" 0?

6 2 TRANSFERBANTUANKEUANOAN

2 ] TransferBantuanKeuangankePemerintahDaerahlainnya

2 01
6 2 r 01
"f
i 01 02

6 2 i 02
6 2 i 02
6 2 02"o?

168
Dsl
PinjamanDalamNegendanBank
IBantuan
Dst
PencairanDanaCadangan
Keuangan kepada Partai Politik

transfer Bantuan Keuangan ke Desa

Transfer Bantuan Keuangan kc Desa


[Transfer Bantuan Keuangan ke Desa ..

Ttransf
er Bantuan Keuangan Lainnya _____

Bantuan Keuangan kepada Partai Politik

[Transfer Dana Otonomi Khm

Tr
ansfer Dana Otsua Kabupaten/Kota
Tr
ansfer Dana Otsus Kab u paten/Kota ..

7 PEMBIAYAAN

7 i PENER1MAANPEMBIAYAAN

7 1 i PenggunaanSiLPA

7 _i_ 01 PcnggunaanSiLPAtahunsebelumnya
7 01 01 PenggunaanSiLPAtahunsebelumnya

7 A- 2_ PencairanDanaCadangan

7 l 2 01 PencairanDanaCadangan
7 l 2 01 01
7 i 2 01 02
7~ __ ~3~ _ HasilPenjualanKekayaanDaerahyangDipisahkan

7 j 3 01 HasilPenjualanKekayaanDaerahyangDipisahkan
7 l 3 01 01 Hasil"penjualankekayaandaerahyangdipisahkanpadaperusahaanmilikPemerintah/BUMN
l 3 01 02 Hasilpenjualankekayaandaerahyangdipisahkanpadaperusahaanmilikdaerah/BUMD
7 i 3 01 03 Hasilpenjualankekayaandaerahyangdipisahkanpadaperusahaanmilikswasta

7 i 4 PfryamanDaiamNeger
i

7 l 4 01 PinjamanDalamNeger
i danBank
4 01 01
7 i 4 01 02

7 i 4 02 PinjamanDalamNeger
i dar
i LembagaKeuanganBukanBank
7 i 4 02 01 PinjamanDalamNegeridar
i LembagaKeuanganBukanBank

l 4 03 PenerimaanHasilPenC
TbitanObligasiDaerah
4 SIL PencrimaanHasilPenerbitanObligasiDaerah
7 f ~4~ 04 PinjamanDalamNegeridar
i Pemer
intahPusat
7 l 4 04 01 PinjamanDalamNeger
idanPemer intahPusat

7 i 4 05 PinjamanDalamNegeridanPemerintahProvinsiLainnya
7 l 4 05 01 PinjamanDalamNeger
i dar
i Pemer
intahProvinsiLainnya

7 j 4 Of
i 'uijamanDalamNeger
i danPemer
intahKabupaten/Kota
06 01 PinjamanDalamNeger
idanPemerintahKabupaten/Kota

7 l 5 Pener
imaanKembaliPiutang

7 l 5 01 PenenmaanKembaltPiutangkepadaPerusahaanNegara
7 i 5 01 01 Pener
imaanKembaliPiutangkepadaPentsahaanNegara

7 i 5 02 Pener
imaanKembaliPiutangkepadaPerusahaanDaerah
7 l 5 02 01 PenenmaanKcmbaJiPiutangkepadaPerusahaanDaerah

169
Pelunasan Obligasi Daer
ahingan

Penerimaan Kembali Piutang kcpeda Per


n.
i Kcmbali Piutang kepada Petnerintah Puss
fpcncr
imafln Kembali Piutang kepada Pemer
intah Daerah Lainnya
Penerimaan KembaJi Piutang kepada Pcmer
intah Daer
ah Lainnya

n Kembali Piulang Lainnya


Penerimaan Kembali Piutang La'iinnya

Pcner
imaan Ker
abali lovestasi Non Permancn Lainnya

Pener
imaan Kembali Invcslasi dalam Proyek PcmbanRUi

Pinjaman Luar Neger


i
Pinjaman Luar Negeri

Fener
imaan Utang Jangka Panjang Lainnya__

Pener
imaan Utang Jangka Panjang Lainnya
Pener
imaan Utang Jangka Panjang Lainnya

PENGELUARAN PEMBIAYAAN

Rsmbenlukan Dana Cadangan


I Rwnbentukan Dana Cadai
1 Pembentukan Dana Cadangan

t;nycrtaan Modal/Investami Pemer


f intah Daer
ah

Penyertaan Modal pada BUM N_


Penyertaan Modal pada BUMN
Penyeftaan Modal pada BUMP
Pcnyeriaan Modal pada~BUMD~

Penyertaan Modal pads


Penycrtaan Modal pada Pcrusahaan Swat

Ptembayar
an Pokok Pinjaman Dalam Negcr
i

Pembayaran Pokok Pinjaman kepada Bank


Pembayaran Pokok Pinjaman kepada Bank

Pembeyaran Pokok Pinjaman kepada Lembaga Keuangan Bukan Bank


Pembayar
an Pokok Pinjaman kepada Lembaga Keuangan Bukan Bank

Pembayaran Pokok Pinjaman kepada Pemcr


intah Puaat
Pembayar
an Pokok Pinjaman kepada Pcmerintah Pusat

Pcmbayaran Pokok Pinjaman kepada Femerintah Pr


avinsi Lainnya
Pembayaran Pokok Pu\ aman kepada Pemcr
intah Provinsi I^innya

170
Dst

7 2 3 06 PembayaranPokokPinjamankepadaPemer
intahKabupatcn/Koca
7 2 3 06 01 PembayaranPokokPinjamankepadaPemer
intahKabupaten/Kota

7 2 4
~T 2 01
7 4 01 01

2 4 02
~T~~ @}, 02 01

_7_^ 2 4^ 03
_7_ 2 4 03 01 RsmberianPinjamanDaer
ahkepadaPemerintahPusat

7 4 CM PemberianPinjamanDaerahkepadaPemerintahDaer
ahUunnya
7 _2_ 4 O4 01 PemberianPinjamanDaer
ahkepadaPemerintahDaerahLainnya

7 2 5

7 2 5 01 PembentukanInvestasidalamProyekPembangunan
7 2 5 01 01 PembentukanInvestasidalamProyekPembangunan

2 5" 02
7 2 5 02 6i~

7 2 5 03
7 2 5 03 01 PembentukanDepositoJangkaPanjang

61

2 6
? 6 oi 01

~y 7 7

2 7
2 7 01 0!

8 PKNDAPATAN-LO
a"" V
PendapaianPajakDaerah-LO

1
8 1 01 01
8 1 m 02
8 1 01 IVA
01 04 PKB-MobilBus-Micr
obus-LO
01 05 PKB-MobilBus-Bus-LO
06
01 07 PKB-MobilBarang/Beban-LightTruck-LO

io.
rr 01 'n
H 1 01 12

1 02 BeaBallkNamaKendaraanBermotor(BBNKBJ-LO
8 1 0? 01
ft 1 02 02
ft1 02 03
8 1 07 04
1
ft W OS BBNKB-MobilBus-Bus-LO
1 02 06
ft 1 0? 07
8 1 02 08 BBNKB-MobilBar
ang/Beban-Truck-LO
172
i PajakAirTanah-LO
2 01 PajakAirTanah-LO " "

8~ "i" PajakSanuigBurungWalet-LO
8 i 3 01 PajakSar
angBurungWalet-LO

8 i PajakMiner
alBukanLogamdanBatuan-LO
4 01^ Asbes-LO
~1 4 02 BamTulls-l-O
8 i 4 03 Satusetengahpermata-IX)
a i 4 04 BatuKapur-LO
8 i 4 05
8 4 06 BatuPermata-LO
8 4 ^7 Bentonit-LO "
8 ~r 4 08 Doiomit-LO
8 i 4 09
8 i 4 10 GaramBatu(Halite)-LO
8 i Gr
afit-LO
8 4 12 Granit/Andeait-LO
8 4 13 Gips-LO
8 i 4 14 Kalsit-LO
8 i 4 15 Kaolin-LO
8 4 16 Leusit-LO
8 i 4 17 Magoesit-LO
8 i 4 18 Mika-LO
8 1 4 19 Wanner-LO
8 i 4 20 Nitr
at-LO
8 4 21 Opsdien-LO
4 22 Oker-LO
i:i 4 24
8 i
8 Paairdankerikil-1X5
8 PasirKuaraa-1X3
8 i 4 35 tr
f iil-LO
8 i 4 26 Phospat-LO
8 4 27 Talk LO
8 4 28 TanahScrap(Fullersearth)-LO
8 T 4 29 TanahDiatome-LO
8 i 4 30 TanahLiat-LO
8 i 4 31 Tawas(Alum)-LO
8 i 4 32 Tras-LO
8 _L. 4 33 Yarosif-LO
8 4 34 Zeolil-LO
~8 4 35 Basal-LO
8 i 4 36 Trakit-LO
8 i 4 37 Mineralbukanlogamdanlainnya-LO

8 PajakBumldanBangunanPedesaandanPerkotaan-LO
8 -- 5 01 PajakBumidanBangunanPcrdesaandanPerkotaan-LO

8 i 5 BcaPer
olehanHakAUsTanahdanBangunan(BPHTB)-LO
8 6 01 BPHTB-PcmindahanHak-LO
6 02 BPHTB-PemberianHakBaru-LO ~'

~8~ T ~2 PcndupatanRelr
ibusiDaer
ah-LO

8 i 2 ( 1
8 ! 2 ( 1 01
a 1 2 01 02
2 01 03 Puskesmaspembantu-LO
8 2 01 04 BalaiPengobatan-LO
8 t 2 1 1 05 RumahSakilUmumDaerah-LO
8 1 2 ( 1 06 Ter
opatpelayanankeaehatanlainnyayangaejenisyangdimilUddan/ataudikelolaolchpemda@LO

a 1 i_2 0 2 Retr
ibusiPelayananPer
aampahan/ Keber
eihan-LO
0 2 01 Pengambilan/Pengumpulan Sampahdansumbemyakelokasipembuangansementar
a -LO
PengangkutanSampahdaiiSumbemyadan/ataulokas)pembuangansementar
a kelokaslpembuangan/pembuangan

f" ~T
t
;
c 2 02 akhirsampah-LO
r 2 03 PenyediaanLokasiPembuangan/Pemusnahan AkhirSampah-LO
"ft" ~i" 2 C 3 Rctr
ibusiPenggantianBiayaCctakKartuTandaPendudukdanAktaCatalanSipil-LO
a l 2 03 01 Kar tuTandaPenduduk-LO

173
Dst

8 I 2 03 02
8 2 03 03 KartuIdcntltasKerja-LO
8 2" 03 04 KanuPcndudukSementara-LO
8 I 2 03 05 KartuIdcntitasPcndudukMusiman-LO
03 06 KanuKeluw^a-LO
03 07
"s~ 1 2 04 @ Rcir ibusiPclayananPemakamandanPengabuanMayat-LO
8 ] 2 O4 01 PelayananPcnguburan/Pemakaman -I-O
W2 ScwaTempatPemakamanatauPembakaran/PengabuanMayat-LO

8 j. 2 RetribusiFtlayananParkirdiTepiJalanUmum-LO
8 2 05 01 PenyediaanPelayananParkirdiTcpiJatanUmum-LO

2 06 RetnbusiPelayananPasar-LO
2 06 01 Pclatar
an-LO
2 06 02 Los-LO
06 03 Kios-LO
~8~ 1 2 07 Retr
ibusiPengujianKendaraanBcrmotor-LO
8 1 2 07 01 Retr
ibuaiPKB-Mobi!Pcnumpang-Sedan-LO
2 07 02 RetribusiPKB-MobilPcnumpang-Jeep-LO
2 07 03 Retr
ibusiPKB-MobilPenumpang-Minibus-LO
2 oi 04 Rctr
ibusiPKB-Mobi!Bus-Mf crobus-LO
8 1 2 05 RetribusiPKB-MobilBus-Bus-LO
8 1 2 07 06 RetribusiPKB-MobilBarang/Beban-PickUp-LO
8 1 07 07 Retr
ibusiPKB MobilBar ang/Beban-LightTrack-LO
8 2 08
8 .... 2 07 09 Retr
ibusiPKB-SepedaMotor-ScpedaMotorRoda2-\ i
8 1 2 07 10 Retr
ibusiPKB-SepedaMotor-SepedaMotorRoda3-LO
8 ) 2 07 It Retr
ibusiPKB-KendaraanBcrmotoryangDioper
asikandiAir-LO
u1 _2_ 07 12

IT "2- 7)8 Retr


ibusiPemeriksaanAlatPonadamKebakaran-LO
8 1 2 08 01 PelayananPemeriksaandan/atauPengujianAlatPemadamKebakaran-LO
8 2 O8 02 AlatPenanggulanganKebakaran-LO
8 I 2 08 03 AlatPenyelematanJiwa -LO
1 2 04
~8 1 7 Tw
~8~ 1 2 09 01 PcnyediaanPetaDasar(Oaris)-LO
A 1 7 m 02 PenyediaanPetaFoto-LO
8 2 09 03
8 1 2 09 04
8 7 09 05

8 1 2 10 Retr
ibusiPenyediaandan/atauPenyedotanKakus-LO
8 I 7 in 01
@~8~" :@- 2 11 Retr
ibusiPengolahanUr
nbahCair-LO
8 2 11 01 RumahTangga-LO
8 7 11 02 Rerkantoran-LO
a i 2 11 03 Industr
i -LO

~8~ ~2~
8 i ? 1? 01 PengujianAlat-alatukur,takar,timbang,danpcrlengkapannya-LO
a 2 12 02 Pengujiandalamkeadaanterbungkus-LO

'8 T 7. 13 02 PelatihanTeknis-LO
i
14 of Pemanfaatanruanguntukmenaratelekomunikasi-IX)

8
8 2 15 Ol"
ft 2 15 02 Laboratorium-LO
8 ? 15 03
8 i 2 15 04 KendaraanBermotor-LO
8 ? 1b
H 1 2 16 01
8 "I 2 16 02
2 16 03 FasilitaaPasaratauFcrtokoanyangdiscdiakan/disclenggarakjinolchPemerintahDaeiah-LO

2 17
T 17 01
2 17 02
"a 2 17 03
R i 2 17 04
2 17 05 JasaPelelangansenaFasilitasLainnyayangdisediakandiTempatPelelangan-LO
~8~ T 2 18 Retr
ibusiTerminal-LO
8 i 2 18 01 PclayananPenyediaanTempatPar iuruntukKendar
aanPenumpangdanBisUmum-LO
8 i 7 18 02
8 1 2 18 03 FasilitasLainnyadiLingkunganTerminal-LO

8 i 2 19
J- 2 19 01

8 2
8 H 2_ 01

8 1 2 ~2T ,
8 01 PeiayananPemer
iksaanKesehatanHewansebelumdipotong-LO
8 "T 02 PeiayananPemeriksaanKesehatanHewansesudahdipotong-LO
8~ "V 2 22
8 i 2 22 01
8 2 23
8 i 2 23 01
8 i 2 23 02
8 i 2 23 03

a i 2 24
R i 2 24 01
i 2 24 02

2 25 Retr
ibusiPenjuat
anProduksiUsahaDaerah-LO
Penjuat
anHasilProduksiUsahaDaerah-LO" "
8 i 2 25 01

8 i 2 26
8 i 2 26 01

8 i 2 27
8 i 2 27 01 Pember
ianIzinuntukTempatPenjualanMinumanBeralkohol-LO

8 i 2 28
8 l 2 28 01 Pember
ianIzinGangguantempatUsaha/KegiatankepadaOrangPribadi-LO
8 i 2 28 02 PemberianIzinGangguantempatUsaha/KegiatankepadaBadan-LO

8 i } 29
8 i 2 29
8 l 2 29 02

8 7 30
8 i i ;w> 01
8 2 30 02 PemberianIzinusahaPer
ikanankepadaBadan-IX)

8 T" 7 31
8 i 2 31 01
8 i 2 02
8 i T 3T "0T Penggunaankawasantertenlupadawaktutertentuolehkendaraanbermotorperseor
angandanbarang-LO

8 l 2 32 Retr
ibusiPerpanjanganIzinMempekerjakanTenagaKcrjaAsing(IMTA)-LO
8 i 2 32 01 Pember
ianPerpanjanganIMTAkepadaPemneriKerjaTenagaKerjaAsing-LO

175
Dst

3 PendapatanHasilPengelolaanKekayaanDaerahyangDipisahkan-LO

- BagianLabeyangdibagikankepadaPemda(deviden)ataspenyertaanmodalpadaPeru&ahaanMilikDaerah/BUMD-LO
8 1 3 01
8 3 01 BagianLabavary?ditxypkankepadaPemda(devidoi)ataspenyertaanmodalpadaPeruaahaanDaerah-LO
8 T ~3 of 02 BagianLabayangdibagikankcpadaPemda(deviden)alaspenyertaanmodalpadaBUMD -LO
8 i 3 01 03
BagianLabayangdibagikankcpadaPemda(devidcn)ataspenyertaanmodalpadaPeruaahaanMilikPemerintah/BUMN -
8 i 3 02 LO
8 l 31 02 01 BagianLabayangdibagikankepadaPemda(deviden}ataspenyertaanmodalpadaBUMN-LO
~8 lH "3" 02 02 P* - -

8 i 3 03 BagianLabavanndibagikankepadaPemda(deviden)ataspenyertaanmodalpadaPerusahaanMilikSwasta-LO

8 l 3 03 01 BagianLabayangdibagikankcpadaPemda(devidcn)ataspenyertaanmodalpadaPerusahaanMilikSwasta.... -LO
~8~ i 3 03 02

8 j_ 4

8 i 4 01
8 l 1)1 01
8 i 4 ()] 02
^ i 4 01 03
8 i 4 01 04
8 i 4 01 05 HasilPenjualanAsetTetapLainnya-LO

8 i 4 02
8 i 4 0'2 01

8 i 4 0.1
8 i 4 03 01
8 i 4 03 02
8 4 03 03 JasaGiroDanaCadangan-LO
8 i 4 03 04

8 i 4 (M
8 i 4 04 01
8 i 4 04 02
4 04 03

IT i 05
8 i ~4~ OS 01
8^ i A. 05 0? TuntutanGantiKerugianDaer
ahTerhadapPcgawaiNegeriBukanBendahara-LO

i 06
R i 4 O6 01
B i 4 06 02,
06 03"1 Pener
imaanKeuntunganSelisihNilaiTukarRupiahdar
i -LO
8 i 4
l .^_ U6 _O4_

t 07 PendapatanDendaatasKeterlambetanPelakaanaanPekerjaan-LO
a i 4 07 01 PendapatanDendaatasKetcrlambatanPclakaanaanPekenaan-LO
t
f i 4 07 02

ft 4 i 08
8 4_|
i OB 01
8 4 i OH 02 PendapatanDendaBcaBalikNamaKendar
aanBermotor-LO
4 i 08 03 PendapatanDendaPajakBahanBakarKendaraanBermotor-LO
8 4 i 08 04
'R 4 i 08 05
t
f 4 i 08 06
8 4 i OH 07
8 4 i OR OR
8 4 i 08 09
H 4 i 08 0
ft 4 i 08 1
ft 4 l OH @i
8 4 i t .1
Of
8 f- 4 OB 4 PendapatanDendaPajakMineralBukanLogamdanBaiuan-LO
l
f 4 on PendapatanDendaPajakBumidanBangunanPcrtJcseandanPerkotaan-LO
8 i 4 Of
t PendapatanDendaBeaPerolehanHakAtasTanahdanBangunan-LO

176
Dst
Dst..

8 PendapatanDendaRetribusi-LO
8_ PendapatanDendaRetribusiPelayananKesehatan-LO
8 PendapatanDendaRetribuaiPelayananPersampahan/Kebersihan-IX)
"4 m m~ PendapatanDendaKetnbusiPenggantianBiayaCetakKartu TandaPendudukdanAktaCatalanSipil-LO
8 09 04 PendapatanDendaRetribusiPelayananPemakamandanPengabuanMayat-LO
8 O9 05 PendapatanDendaRetribuaiPelayananPar it
irdlTepiJalanUmum-LO
8 09 06 PendapatanDendaRetribusiPelayananPasar-LO
8 09 07 PendapatanDendaRetnbusiPengujianKendaraanBermolor-LO
09 08 PendapatanDendaRetnbusiPemer iksaanAlatPemadamKebakaran-LO
8 09 09 PendapatanDendaRetribuaiPenggantianBiayaCetakPeta-LO
8 0*i 10 PendapatanDendaRetribusiPenyediaandan/atauPenyedotanKakus-LO
8 09 11 PendapatanDendaRetribusiPengoiahanLimbahCair-LO
8 09, 12 PendapatanDendaRetribusiPelayananTera/TeraUlang-LO
8 09 13 PendapatanDendaRetribusiPelayananPendidikan-LO
8 09 14 PendapatanDendaRetr
ibusiPengendalianMenaraTelekomunikasi LO
8 09 Yb PendapatanDendaRetr
ibusiPemakaianKekayaanDaer ah-LO
8 09 16 PendapatanDendaKetnbusiPasarUrosirdan/atauPcrtokoan-LO
8 09 17 PendapatanDendaRetr
ibusiTempatPelelangan-LO
8 09 18 PendapatanDendaRetr
ibusiTerminal-LO
8 09 PendapatanDendaRetribusiTempatKhususParkir-LO
8 09 PendapatanDendaRetribusiTempatPenginapan/Pesanggrahan/Villa-LO
8 O9 21 PendapatanDendaRctribusiRumahPotongHcwan-LO
09 22 PendapatanDendaRctr
ibusiPelayananKepelabuhan-LO
09 23 PendapatanDendaRetr
ibusiTempatRekreaatdanOlahrags-LO
8 09 24 PendapatanDendaRetribusiPcnyebranganAir-LO
8 09 25 PendapatanDendaRetr
ibusiPenjualanProdukaiUsahaDaerah-LO
8 09 26 PendapatanDendaRetr
ibusiUinMendir ikanBangunan-LO
8 09 27 PendapatanDendaRetribusiIzinTer
apatPenjualanMinumanBeralkohol-LO
8 09 28 PendapatanDendaRetribusiIzinGangguan-LO
8 09 29 PendapatanDendaRctr
ibusiIzinTrayek-LO
8 09 30 PendapatanDendaRetribusiIzinPerikanan-LO
8 09 31 PendapatanDendaRetr
ibusiPengendalianLaluLtntas-LO
8 09 32 PendapatanDendaRetr
ibusiPerpanjanganIzinMempekerjakanTenagaKenaAsing(IMTA)-LO

8 10 PendapatanDendaPemanfaatanAsctDaerah-LO
8 10 01 PendapatanDendaSewaAsetDaerah-LO
8 10 O2 ^endapatanDendaKerjasamaPemanfaatanAsetDaerah-LO
8 10 03 PcndapetanDendaBangunGunaSer eh-LO
8 10 04 PendapatanDendaBangunSerahGuna-LO

8 11 PendapatanDendaAtasPelanggaranPcrda-LRA
8 11 01 PendapatanDendaAtasPelanggaranPerda-LRA
8 11 02

8 12 PendapatanHasiJEksekusiatasJaminan -LO
8 12 01 HasilEksekusiAtasJaminanatasPelaksanaanPengadaanBarang/Jasa-LO
12 02
8 12 03

8 13 PendapatandanPengembalian-LO
8 - 13 01 PendapatandariPengembalianPajakPenghasilanPasal21-LO
8 13 02 PendapatanDar
i PengembalianKelebihanPembayaranAsuransiKesehalan-LO
8 13 03 PendapatanDar
i PengembalianKelebihanPembayaranGajidanTunjangan-LO
8 13 04 PendapatanDar
i PengembalianKelebihanPembayaranPerjalananDinas-LO
8 13 05"

8 14 FaailitasSoalaldanFasllltasUmum-LO
8 14 01 FasilitasSosial-LO
8 14 02 FaailitasUmum-LO
8 14 03
~8 - 15 @endapatanPenyelenggar
aanSekolahdanDiktat LO
8 15 01 PendapatanPenyelenggaraanSekolah-LO
8 - J5~ 02 VndapatanPenyelenggaraanDiklat-LO
8 15 03

8 16 Pendapatandari PenyelenggaraanPendidikandanPelatihan-LO
8 16 01 UangPendaftaran/UjianMasuk-LO
8 16 02 UangSekolah/PendidikandanPelatihan-LO
8 16 03 UangUjianKenaikanTingkat/Kelas-LO
8 16 04 Dst ___

8 1 4 17 Pendapatandar
i Angsuran/CicilanPenjualan-LO

177
Dst
Dst

8 ~T 4 IV i_01 Angsur
an/CicilanPenjuaianRumahDinasDacrahGolongan111-LO
8 17 02 Angsuran/CicilanPcnjuaianKenderaanPcrorangan Dinas-LO
8 -j 4 17 03

tf 1 4 18 Hasi]dariPemanfaatanKekayaanDacrah-LO
ft i 4 18 01 HasildanPemanfaatanKekayaanDaerahSewa-LO
ft i 4 18 02 HasildanPemanfaatanKekayaanDaerahKerjasamaPemanfaatan-LO
8 i 4 18 03 HasildariPemanfaatanKekayaanDaerahBangunOunaSerah-LO
ft 1 4 18 04 Haaildar
i PemanfaatanKekayaanDaerahBangunScranGuna-LO

tf i 4 19
8 i 4 19 01
8 i 4 19 02

B i -4 20
8 i 4 20 01
i 4 20 02
8 i 4 20 03
8 i 4 20 04

8 i 4 21
8 i 4 21 01

8 2 PENDAPATANTRANSFER-LO

8 7 1

2
tf 1 01 of BagiHasildari PajakBumidanBangunansektorPertambangan-LO
8 2 1 01 02 BagiHasildari PajakBumidanBangunansektorPerkebunan-LO
8 7 ] 01 Oil BagiHasildar
i PajakBumidanBangunansektorPerhutanan-LO
BagiHasildar
iPajakPenghasilan(PPh|Paaal25danPasal29WajibPajakOrangPr
ibadiDalamNeger
i danPPhPasal21 -
8 2 1 01 04 LO
~ft~ 2 I 01 05

8 7 1 O'A
8 2 1 02 01 BagiHasildar
iIuranHakPengusahaanHutan-LO
2 1 BaRiHasildar
iProvlsiSumberDayaHutan-LO
8 '2 02 03 BagiHasildar
i DanaReboisasi-LO
8 2 1 02 O4 BagiHasildar
i IuranTetap(Land-Rent)-LO
8 2 1 02 05 BagiHasildar
iIuranEksplorasidanIuranEksploitasi(Royalti)-LO
8 2 1 02 06 BagiHasildar
i PungutanPengusahaanPenkanan-LO
8 2 1 02 07 BagiHaaildar
i PungutanHasitFerikanan-LO
ft 2 i 02 08 BagiHasiidar
i PertambanganMinyakBumi-LO
J3 ? 1 02 09 BagiHasildar
i PertambanganOasBumi-LO
8 2 1 02 10 BagiHasildanPertambanganPanasBumi-LO

tf 2 1 03 DanaAlokasiUmum(DAU)-LO
ft 2 1 03 01 DanaAlokasiUmum-LO

8 1 04 DanaAlokaaiKhusus(DAK)-LO
if j 04 01
?
t
f ] 04 02
2
ft 1 O4 03
2
t
f 1 04 04 DAKBidangInfr
2 astrukturSanitasi-LO
ft 1 04 05 DAKBidangKeluargaBerencana -LO
2
8 1 04 Ob
2
a 1 04 07 DAKBidangPerumahandanKawasanPemuldman-LO
2
8 1 2 08 DAKBidangKesehatan-LO
8 2O4 09 DAKBidangKelautandanPerikanan-LO
ft ?O4 !>
8 1 04
2 1 DAKBidangTransportasiPerdesaan-L0
ft 1 04
7
8 2
1 04
8 2
1 04 DAKBidangSaranadanPrasaranaDaerahTertinggaljSPDT)-LO
8 1 04
2 DAKBidangPcrtanian-LO
04 DAKBidangEnergiPedcsaan-LO
"ft" 2 "T" 04 DAKBidangSaranadanPrasaranaKawasanPerbatasan-LO
8 i 04
8 2 i O4 DAKBidangKeselamatanTransportasiDarat-LO
8 2 i 04 20

178
Pen'dapalanBagihaaiiLaTnnyaTy.7-1.6
Dst ~"

I Pendapatan Transfer Femerintah Pusat - Lainnya - LO

I Dana Otonomi Khu:

Dana Tambahan Infrastruktur- LO

8 7 7. 03 DanaPenyeauaian-LO
8 7 7 03 01 TunjanganPr of
esiGuruPNSD-LO
8 7 7 03 02 DanaTambahanPenghasilanGuruPNSD-LO
8 2 2 03 03 DanaInsentifDaerah-LO
8 2 03 04
8 2 2 03 06 DsT~......@..! ~

8 2 3 PendapatanTransf
erPemerintahDaerahLainnya-LO

8 2 01 PendapatanBagiHasilPajak-LO
8 ?. 3 01 01 PendapatanBagiHaailPajak -LO
8 2 3 01 02

8 2 02 PendapatanBagihasilLainnya-LO
8 7 3 02 01
8 7 3 02 02

8 2 3 03 PendapatanDanaOtonomiKhusus-LO
"8 ~2~ ~3~ 03 "or PendapatanDanaOtonomiKhusus-LO

8 2 4 BantuanKeuangan-LO

7 4 01 BantuanKeuangandariPemer
intah DaerahProvinsiLainnya-LO
2 01 BantuanKeuangandar
i Pemer
intah DaerahProvinsi -LO
a 2 4 01 02

8 2 4 02 BantuanKeuangandar
i Pemer
intah DaerahKabupatcn-LO
8 2 4 02 01 BantuanKeuangandar
i Pemer
intah Daer
ahKabupaten -LO
8 2 4 02 02 Dst....

8 2 4 03 BantuanKeuangandar
i Pemer
intah Daer
ahKota-LRA
8 2 4 03 01 BantuanKeuangandar
i Pemer
intah DaerahKota -LRA
8 2 4 03 02

8 3 LAIN-LAINPENDAPATANDAERAHYANOSAH-LO

8 3 1 PendapatanHibah-LO

8 3 1 01 PendapatanHibahdar
i Pemer
intah-LO
a 3 1 01 01 PendapatanHibahdar
i Pemer
intah-LO

8 3 1 02 PendapatanHibahdari Pemer
intahDaerahLainnya-LO
8 3 1 02 01 PendapatanHibahdar
iPemer intahDaerahLainnya-LO

~8~ ~3 "l 03 PendapatanHibahdar


i Badan/Lembaga/OrganisesiSwastadalamNeger
i -LO
8 3 1 03 01 PendapatanHibahdar
i Badan/Lembaga/Organises!SwastadalamNeger
i....-LO
8 3 1 03 02

8 3 1 04 PendapatanHibahdankelompokmasyarakat/perorangan-LO
8 3 1 04 01 PendapatanHibahdari kelompokmasyarakat-LO
8 3 1 04 02 PendapatanHibahdankelompokperorangan-LO

8 3 2 DanaDarurat-LO

8 3 2 01 DanaDarurat-LO
a 3 2 01 01 Korban/KerusakanAkibatBencanaAlam-LO
8_ 3 2 01 02
~8~ ~3~ 3 PendapatanLainnya-LO

8 3 3 01 PendapatanLainnya-LO
B 3 3 0) 01 PendapatanLainnya-LO
8 3 3 01 02

179
Dst
Dst
Dst

8 4 SURPLUSNONOPERASIONAL-LO

~8~ i 01
8 ~4 0] 01
8 4 i 01 07
8 4 i 01 03
8 4 i 01 04
8 01 0!S
8 01 06
~R 4 i 01 07

8 4 2_
-
8 4 7 01
8 2 01 01 SurplusPcnyelesaianUtangDalamNegeriSektorPerbankan-LO
8 4 2 01 02 SurplusPenyelesaianUtangDar
i LembagaKcuanganBukanBank-LO
4 2 01 03 SurplusPenyelesaianUtangDalamNegen-Obbgasi-LO
8 2 01 04 SurplusPenyelesaianUtangPemerintahPusat-LO
8 2 05
8 4 2 06 SurplusPenyelesaianUtangPemer
intahKabupaten/Kola-LO
8 4 2 01 07
8 4 2 Ol 08

8 4

8 4 "~3~ 01
t"
f 01 7>T
8 4 01 m
8 4 3 01 03

8 B PENDAPATANLUARB1ASA-LO

8 5^ 1 PendapatanLuarBiaaa-LO

8 5 01
8 5 1 01 01

q 3EBAN

I
__
9 1 1

9
9 :: 01
9 1 02
9 ~\ 01 03
9 01 04
9 1 05
9 ^)f Oft
9 01 07
9 1_ 01 08
9 01 09 luranJaminanKesehatan -LO
9 01 10
9 1 01 11
9 01 12
9 ~r 01 TunjanganBadanAnggaran-LO
9 i 01 14 TunjanganBadanKehormatan-LO
9 01 151
9 i 01 16
9 i jo , 17 UangDukaWafat/Tewas-LO
9 - 18 UangJasaPengabdian-LO
9 i 01 19 BelanjaPenunjangOper
asionalPimptnanDPRD-LO
9 i 01 20
21

9 i 02 BebanTambahanPenghasilanPNS-LO
9 ~i 02 01 fambahanPenghasilanberdaaarkanbebankerja -LO
9 i 02 02 TambahanPenghasilanbcrdasarkantempatbertugas-LO

180
Dst

9 02 03 TambaiianPcnghasilanberdasarkankondisikerja-LO
9 02 O4 TambahanPcnghasilanberdasarkankelangkaanprotest @LO
9 02 05_

9 03 BebanPener
imaanlainnyaPimpinandananggotsDP " "* KDH/WKDH-LO
9 03 01 BebanTunjanganKomunikasiintensifPimpinandanAnggotaDPRD-LO
9 03 02 BebanPenunjangOperasionalKDH/WKDH-LO
9 03 03

9 O4 BebanPemungutanPajakBur
ntdanBangunan-LO
04 01 BebanPemungutanPajakBumfdanBangunanPertambangan -LO
04 02 BebanPemungutanPajakBumldanBangunanPerkebunan-IX)
_9j - 04 03 BebanPemungutanPajakBumidanBangunanFerhulanan-LO

~9~ 05 InsentifPemungutanPajakDaer
ah
9 - 05 01 InsentifPemungutanPajakDaerah-PajakKendaraanBennotor-\ >
9 05 02 (nsentifPemungutanPajakDaer
ah-BeaBalikNamaKendar aanBermotor-LO
05 03 InsentifPemungutanPajakDaerah-PajakBahanBakarKendaraanBermotor-LO
05 04 In cntifPemungutanPajakDaer
ah-PajakAirPcrmukaan LO ~ ~
9 05 05 InsentifPemungutanPajakDaer
ah-PajakRokok-LO
9 05 06 InsentifPemungutanPajakDaer
ah-PajakHotel-LO
~9 05 07 InsentifPemungutanPajakDaerah-PajakRestoran-LO
9 05 08 InsentifPemungutanPajakDaer
ah-PajakHiburan-LO
9 05 i9 InsentifPemungutanPajakDaer
ah-PajakReklame-LO
9 05 0 InsentifPemungutanPajakDaer
ah-PajakPeneranganJalan-LO
9 05 11 InsentifPemungutanPajakDaerah-PajakParkir-LO
9 05 12 [nsentifPemungutanPajakDaer
ah-PajakAirTanah-LO
9 05 13 [nsentifPemungutanPajakDaerah-PajakSarangBurungWalet-LO
9 05 14 InsenlifPemungutanPajakDaer
ah-PajakMineralBukanLogamdanBatuan-LO
05 15 InsentifPemungutanPajakDaer
ah-PajakBumidanBangunanPedesaandanPerkotaan-LO
9 05 16 insentifPemungutanPajakDaer
ah-BeaPerolehanHakAtasTanahdanBangunan-LO

9 06 InsentifPemungutanRetr
ibusiDaerah
9 06 01 InsentifPemungutanRetribusiDaerah-PelayananKesehatan-LO
9 Ob 02 InsentifPemungutanRetr
ibusiDaerah-PelayananPersampahan/Keberaihan-LO
9 06 03 InsentifPemungutanRetr
ibusiDaerah-PenggantianBiayaCctakKartuTandaPendudukdanAktaCatatanSipil-LO
9 06 04 InsentifPemungutanRetribusiDaerah-PelayananPemakamandanPengabuanMayat-LO
9 06 05 InsentifPemungutanRetribusiDaerah-PelayananParkirdiTepiJalanUmum LO
9 06 06 InsentifPemungutanRetribusiDaerah-PelayananPasar-LO
9 06 07 InsentifPemungutanRetribusiDaer
ah-PengujianKendaraanBermotor-LO
V 06 08 InsentifPemungutanRetr
ibusiDaerah-Pemer iksaanAlatPemadamKebakaran-LO
9 06 09 InsentifPemungutanRetr
ibusiDaerah-PenggantianBiayaCctakPeta-LO
9 06 0 InsentifPemungutanRetribusiDaerah-Penyediaandan/atauPenyedotanKakus-LO
9 06 InsentifPemungutanRetr
ibusiDaerah-PengolahanLimbahCair-LO
9 06 2" InsentifPemungutanRetr
ibusiDaerah-PelayananTer a/TeraUlang-LO
9 06 3 [nsentifPemungutanRetribusiDaerah-PelayananPcndidikan-LO
9 06 4 InsentifPemungutanRetribusiDaerah-PengendalianMcnaraTelekomunikasi-LO
9 06 5 insentifPemungutanRetr ibusiDaerah-PemakaianKekayaanDaerah-LO
9 06 6 InsentifPemungutanRetr ibusiDaerah-PasarOrosirdan/atauPertokoan-LO
9 06 7 InsentifPemungutanRetribusiDaerah-Ter npatPelelangan-LO
9 06 a InsentifPemungutanRetribusiDaerah-Terminal-LO
9 06 9 InsentifPemungutanRetribusiDaerah-TempatKhususParkir-LO
9 06 20 InsentifPemungutanRetr
ibusiDaerah-TempatPcnginapan/Pesanggrahan/Villa-LO
9 06 21 InsentifPemungutanRetr
ibusiDaerah-RumenPotongHewan-LO
9 06 22 InsentifPemungutanRetribusiDaerah-PelayananKepelabuhan-LO
9 06 23 InsentifPemungutanRetribusiDaerah-TempatRekreasidanOlahr aga-LO
9 06 24 InsentifPemungutanRetribusiDaerah-PenyebranganAir-LO
9 06 25 InaentifPemungutanRetribusiDaerah-PenjualanProduksiUsahaDaerah-LO
9 06 26 InsentifPemungutanRetribusiDaerah-IzinMendir
ikanBangunan-LO
9 06 27 InsentifPemungutanRetribusiDaerah-t
onTempatPenjualanMinumanBeralkohol-LO
9 - 06 28 InsentifPemungutanRetribusiDaerah-IzinQangguan-LO
9 06 29 InsentifPemungutanRetr
ibusiDaerah-IzinTrayek-LO
9 06 30 nsentifPemungutanRetribusiDaerah-IzinPerikanan-LO
9 06 31 nsentifPemungutanRetribuaiDaerah-PengendalianLaluUntas-LO
J> 06 32 InsentifPemungutanRetribusiDaer
ah-PcrpanjanganizinMempekerjakanTenagaKerjaAsing(1MTA)-LO

9 07 UangLembur-LO
9 07 01 UangLemburPNS LO
9 07 02 UangLemburNonPNS-LO

181
Dst
Qst

9 1 2 BebanBarangdanJasa

9 1 2 0! BebanBahanPakaiHabiB
] 2 ni 01 BebanPersediaanalattuliskantor
9' 1 2 01 02 BebanPersediaandokumen/administrasitender
9 2 01 03 BebanPersediaanalatlistrikdanelektr
onik(iaxnpupijar,batteryker
ing)
9 I 2 01 O4 BebanPersediaanpcrangko,materaidanbendaposlainnya
9 1 2 01 05 BebanPer
aediaanperalatankebersihandanbahanpembersih
9 I 2 01 06 BebanPersediaanBahanBakarMinyak/Gaa
9 2 01 07 BebanPersediaanpenglsiantabungpemadamkebakaran
~9~ V 2 08 BebanPersediaanpengisianisitabunggas
9 .... 2 01" 09

9 1 2 02 BebanPersediaanBahan/ Material
9 1 2 02 01 BebanPersediaanbahanbakubangunan
9 1 2 02 02 BebanPersediaanbahan/bibittanaman
9 1 2 02 03 BebanPersediaanbibitternak
9 1 2 02 04 BebanPer
aediaanbahanobat-obatan
BebanPer
aediaanbahankimia
9 ; 2
2
02
02
02
05
06
07
BebanPersediaanMakananPokok " ~
9 _! 2

9 i 2 03 BebanJasaKantor
9 i 2 03 01 BebanJasatelepon
9 i 2 03 02 BebanJasaair
JL i 2 03 03 BebanJasalistr
ik
9 i 2 03 04 BebanJasapengumumanlelang/pemenanglelang
9 i 2 03 05 3ebanJasasuratkabar/majalah
9 i 2 03 06 BebanJasakawat/faksimili/internet
9 i 2 03 07 BebanJasapaket/pengiriman
9 i 2 03 08 BebanJasaSertifikasi
9 i 2 03 09 BebanJasaTransaksiKeuangan
9 i 2 03 10 BebanJasaadministrasipungutanPajakPeneranganJalanUmuni
y 2 03 U BebanJasaadministrasipungutanPajakBahanBakarKendaraanBermotor
9 1 2 03 12 Dst .... . . . .

9 i 2 04 BebanPremiAsuransi
9 i 2 04 01 BebanJasaPremiAsuransiKeaehatan
9 i 2 04 02 BebanJasaPremiAsur ansiBarangMilikDaerah
9 i 2 04 03

9 2 05 BebanPerawatanKendaraanBermotor
9 i 2 05 01 BebanJasaService
9 1 2 05 02 3ebanPenggantianSukuCadang
9 i 2 05 03 BebanBahanBakarMinyak/Gaadanpelumas
9 i 2 05 04 BebanJasaKIR
9 i 2 05 05 BebanPajakKendaraanBermotor
9 2 OS Of
i 3ebanBeaBalikNamaKendaraanBermotor

g T T Of* 3ebanCetakdanPenggandaan
9 2 Ot BebanCetak
9 1 2 Oft 02 BebanPenggandaan

9 1 2 07 BebanSewaRumah/Gedung/Oudang/Parkir
9 1 2 07 01 3ebanscwaruoiahjabatan/rumahdinas
9 1 2 07 02 Bebansewagedung/kantor/ter
npat
@) 1 7, 07 03 3ebansewaruangrapat/pertemuan
9 1 2 07 04 3ebansewatempatparldr/uangtambat/hanggarsaranarnobilitas
9 1 2 07 05 3st....

9 1 2 08 3ebanSewaSaranaMobilitas
9 1 2 Of
t 01 BebanSewaSar
anaMobilitasDarat
9 1 ? oa 02 BebanSewaSar
anaMobilitasAir
9 1 2 08 03 BebanSewaSar
anaMobilitasUdara
9 1 2 oa 04 Jst...

2 09 BebanSewaAlatBerat
9
9 \ 2 09 01 3ebanSewaEskavator
9 2 09 02 3ebanSewaBuldoser
9 1 2 09 03 Dst...

182
DaL

9 2 10 BebanScwaPerlengkapandanPenalatanKantor
9 2 10 01 Bebansewar aejaloirs!
g 2 1C 02 Bebansewfl bomputerdanpr
inter
9 2 10 03 Bebansewaprpyektor
9 2 1C 04 Bebansewagener ator
9 2 10 05 Bebanscwatenda
9 2 10 06
9 2 10 07 Dst....

9 2 )1 BebanMakanandanMinuman
9 2 11 01 Bebanmakanandanminumanhar
ianpegawai
) 2 11 02 Bebanmakanandanminumanrapat
9 2 11 03 Bebanmak^nandanminuman'Amu
g 2 11 04 Bebanmakanandonminumanpelatihan
9 2 11 05 Dst...

9 2 12 BebanPakaianDinasdanAtr ibutnya
9 2 12 01 BebanpakaianDitiasKDMdanWKDH
y 2 12 02 BebanPakaianSipilHarian(PSH)
9 2 12 03 BebanPakaianSipilLengkap(PSL)
2 12 04 BebanPakaianDinaaHar ian(PDH)
9 2 12 05 BebanPakaianDinasUpacar a (PDU)
9 2 12 06 Dst...

9 2 13 BelanjaPakaianKeija
9 2 13 01 Bebanpakaiankerjalapangan
9 2 13 02 Dst...

9 2 14 BelanjaPakaiankhususdanhar i-hariter
tentu
9 2 14 01 BebanpakaianKORPRI
9 2 14 02 Bebanpakaianadatdaerah
9 2 14 03 Bebanpakaianbatiktradisional
9 2 14 04
9 2 14 05 Dst...

9 2 15 BebanPcr
ialananDinas
9 2 15 01 Bebanpeijalanandinasdalamdaerah
9 2 15 02 Bebanpeijalanandinasluardaerah
9 2 15 03 Bebanpeijalanandinasluarneger
i

9 2 16 BebanPeijalananPlndahTugas
9 2 16 01 Bebanpeijalananpindahtugasdalamdaerah
9 2 16 02 Bebanpeijalananpindahtugasluardaerah

9 2 17 BebanPemulanganPegawai
9 2 17 01 Bebanpemulanganpegawaiyangpensiun.dalamdaerah
9 2 17 02 Bebanpemuianganpegawaiyangpensuinluardaerah

9 2 18 BebanPemeliharaan
9 2 18 01 BebanPemeliharanTanah
9 2 18 02 BebanPemeliharanPeralatandanMesin
9 2 IS 03 BebanPemelihar
anGedungdanBangunan
9 2 18 04 BebanPemeliharanJalan,Irigasi,danJar
ingan
9 2 18 05 BebanPemeliharanAsetTetapLainnya
9 2 18 06

9 2 19 3ebanJasaKonsultasi
9 2 19 01 BebanJasaKonsultansiPcnelitian
9 2 19 02 BebanJasaKonsultansiPcrcncanaan
9 2 19 03
9 2 19 04 Dat...

9 2 20 BebanBar
angUntukDiser
ahkankepadaMasyarakat/PihakKetiga
9 2 20 01 BebanBarangYangAkanDiserahkanKepadaMasyarakat
9 2 20 02 t
ebanBarangYangAkanDiserahkanKepadaPihakKetiga

9 2 21 BebanBar
angUntukDijualkepadaMaeyamkat/PihakKetiga
9 2 21 01 BebanBarangYangAkanDijualKepadaMasyar
akat
9 22102BebanBarangYangAkanDijualKepadaPihakKetiga

183
BebanHibahkepadaKelompokMasyarakat
Dst
Dst
Dst _

9 2 27 BebanBcasinwaPendidikanPNS
9 2 22 01 BebenbeasiswatugasbelajarD3
| 7 77 02 BebanbeasiswatugasbclajarSI
9 1 2 22 03 9cbanbeasiswalugasbclajarS2
'JJ (M BebanbeasiswatugasbelajarS3
?? 05

~9 ? 73 Bebankur
aus,pelatihan,sosialisasidanbimbinganteknisPNS
9 ? 7?, 01 Bebankursus-kursussuigkal/pelatihan
V 1 7 07 Bebanaoslallsasi
q 1 2 22 03 Bebanbimbinganteknis
9 1 z; 04

9 2 24 BebanHonorar
iumNonPegawai
9 2_ 24 01 Honor
ariumTcnagaAhJi/Narasumbcr/Inairuktur
9 1 2 24 02 Moder
ator
9 i 2 24 03

9 25 Honor
ariumPNS
9 ~i 2 25 of Honorar
iumPanitiaPelaksanaKegiatan - - - - _. .
2 25 Honorar
iumTimPengadaanBarangdanJasa
2 25 Honor
ariumTenagaAhli/lnstruktur/Nar
asumber
2 25 04 Dsi " ~

"9~ 2 26 Honor
ariumNonPNS
9 i 2 26 01 HonoranumTenagaAhli/lnstruktur/Narasumber
9 2 26 02 Honor
ariumPegawaiHonorer/TidakTetap
9 i 2 26 03

9 2 27 Uanguntukdibcr
ikankepadaPihakKetiga/Masyar
akat
9 ~T 2 27 01 Uanguntukdibcr
ikankepadaPihakKetiga
9 i 2 27 02 UanguntukdibenkankepadaPihakMasyar akat
9 '@ 2 27 03

9 3 BebanBunga

9 i 3 01 BungaUtangPinjaman
9 i 3 01 01 BebanBungaUtangPinjamankepadaPcmcrintah
jT i 3 01 02 BebanBungaUtangPinjamankepadaPemerintahDaerahlainnya
9 i 3 01 03 BebanBungaUtangPinjamankepadaLcmbagaKeuanganBank
9 i 3 01 04 BebenBungaUtangPinjamankepadaLembagaKeuanganBukanBank
9 i 3 01 05 SungaUtangPinjamanLainnya

9 i 3 07 BungaUtangOblJgasi
9 i 3 02 01 BungaUtangObligasi

9 i 4 BebanSubaidi
""" """"
9 i 4 BebanSubsidi
9 4 of 01 BebanSubsidikepadaBUMN
9 i 4 01 02 BebanSubsidikepadaBUMD
9 i 4 UI 03 BebanSubsidikepadaPihakKetigaLainnya
~9~ ~r 5 BebanHibah

9 i 5 01 BebanHibahkepadaPemer
intah
9 i 5 01 01 BebanHibahBar
angkepadaPemerintah

9 5 02 BebanHibahkepadaPemer
intahDaerahlainnya
9_ i 5~ 02 01 BebanHibahkepadaPemerintahPr
ovinsi
9 i 5 02 02 BebanHibahkepadaPemer
intahKabupaten
9 i 5 02 03 BebanHibahkepadaPemer
intahKota

9 i 5 03 BebanHibahkepadaPcrusahaanDaerah/BUMD
9 03 01
9 l 5 03 02 D - - - -@ --

9 -j S~ ~O4 lebunHibahkepadaKekimpokMasynrakai
9 i 5 04 01
9 i 5 04 01

184
JBeban
Jjcban
Jf
Beban
Beben
aleban
benPenyusutan
Penyusutan
inTugu
Senjata
Mat
Alat
Alal Laborator
Mat
Peralatan
Peraga/Praktek
Runmh
Angkul
Bengkel
Titik
ApiPemancar
Kontr
Tangga
Apung
i
Tak
um
ol/Paati
Bermeain
Ungkungan
Bermotor
Sekolah Hidup

Bcban Bantuan Soaial

Bcban Bantuan SosiaJ kepada Organisaai SoaialKemasyarakata


UJeban
Beban Bami
Baniuan Sosial kepada Organiaasi Soaial Kemasyamkata

Beban Bamuan Soaial kepada Masyarakat


Beban Bantuan Sosial b

n dan Amor
t isasi
[Bcban Pcnyuautan Persia tan dan Meain
|Dcban Pcnyut
Beban f
enyusutan Alal-Alat Beaar Apung

jBeben Penyuautan Alat Angkutan Dar


at Bermotor
jBeban Penyuautan Alat Angkutan Ber
at fak Bcrmotor

Beban Pcnyusutan AlaI Angkut Apung Tak Bcrmotor


Beban Fenyusutan Alat Angkut Bermotor Udara

Beban Fenyuautan Mat Ukur


\ I Be ban Penyusulan Alal Pengolahan Pertanian
Ef eban Penyusutan Alat Pemeliharaan Tanaman/Alat Penyimpan Pertania
Jeban Penyusutan Alat Kan tor

Beban Fenyusutan Per


aJatan Kompute
Bcban Penyusutan Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pcjabat
Beban Penyuautan Alat Studio
JBeban Penyusutan Ala) Komunikasi

iBeban Penyusutan Atat Kedokter


an
iBeban Penyusutan Alat Keaehatan
JBeban Penyuautan Unit-Unit Laborator
ium

I Bcban Penyusutan Unit Alat Labor


atorium Kimia Nuklir
[Beban Penyijautan Alat Labotator
ium Fiaika Nuklir / Elektronika
1Bcban Pcnyusutan Alal Proleksi Radiaai / Pr
otckai Lingkungan
IBcban Penyusutan Radiation Aplication and
and Non
Hon Destructive
Destructive Testing
Testi Laboratory (BATAM)

@Bcban Penyuautan Fer


alatan Labor
atorium Hidrodint

Be ban Penyusutan Persenjaiaan Non Senjata Api


33 iBeban Penyuautan Alat Keamanan dan Fcr iindui

[Bebein Rcnyusulan Gedung dan Bangunan


[Beban Pcnyusutan Bangunan Gedung Tempal Kcrja
Beban Pcnyuautan Bangunan Gedung Tempat Tinggal
n Penyusutan Bangunan Menara
n Fenyuautan Bangunan Beraejar
ah
n Penyusutan Tugu Per
ingatan

n R?nyuautan Monu men/Bangunan Beraejarah


n Penyuautan Tugu Per
ingatan Lain

Bcban Penyusulan Bang n Rambu-Rambu


TBcban Penyuautan Bangunan Rambu-Rambu Lalu Lintas Udara

IBe ban Prtiyuautan Jalan, Irigaai, dan Jaringan


[Bcban Penyuautan Jalan
[Bcban Benyusutaii Jcmbata

185
Dst
Dsl

9 7 m 03 BebanPenyusutanBangunanAirIr igasi
9 7 03 04 BebanPenyusutanBangunanAirPasangSurut
i 7 03 05 BebenPenyusutanBangunanAirRawa
p 7 03 06 BebenFenyusutanBangunanPengamanSungaidanPenanggulanganBencanaAlam
g 7 03 07 BcbanPenyusutanBangunanPenger abanganSumberAirdanAirTanah
9 7 03 OH BebanPenyusutanBangunanAirBersih/Baku
9 7 03 09 BebanPenyusutanBangunanAirKotor
9 7 03 0 BebanPenyusutanBangunanAir
9 7 03 1 BebanPenyusutanInslaiasiAirMinum/AirBersih
9 7 03 2 BebanPenyusutanInstalaslAirKotor
9 7 03 3 BebanPenyusutanInstalasiPengolahanSampan
g 7 03 4 BebanPenyusutanInstalasiPengolahanBahanBangunan
9 7 03 5 BebanPcnyuautanInstalasiPembangkitListr
ik
9 7 03 b BebanPenyusutanInstalasiGarduListrik
9 7 03 7 3ebanPenyusutanInstalasiPer
tahanan
9 7 03 8 BebanPenyusutanInstalasiOas
9 7 03 9 BebanPenyusutanInstalasiPengaman
9 7 03 20 BebanPenyusutanJannganAirMinum
9 21
9 - 7 03 22 BebanPenyusulanJar
inganTelepon
BebanPenyusutanJar
inganOas

9 7 04 BebanAmor
tisasiAsetTidakBerwujud
7 04 01 BebanAmortisasiGoodwill
9 7 04 02 BcbanAmortisasiUsensidanfrenchise
9 7 04 03 BebanAmortisasiHakCipta
9 7 04 04 BebanAmortisasiPaten
9 7 04 05 BebanAmortisasiAsctTidatBerwujudLainnya

9 8 BcbanPenyisihanPiutang

9 8 01 BebanPenyisihanPiutangPendapatan
9 8_ 01 1 BebanPenyisihanPiutangPajak
9 8 01 2 3ebanPenyisihanPiutangRctr
ibusi
9 8 01 03 BebanPenyisihanPiutangHasilPengelolaanKekayaanDaerahyangDipisahkan
9 8 01 04 BebanPenyisihanPiutangLain-lainPADyangSah
9 8 01 05 BebanPenyisihanPiutangTr
ansferPemerintahPusat
9 8 01 06 BebenPenyisihanPiutangTr
ansf erPemerintahPusat-Lainnya
9 8 01 07 BebanPenyisihanPiutangTransferPemer intahDaerahLainnya
9 a 01 08 BebanPenyisihanPiutangBantuanKeuangan
9 8 09 BebanPenyisihanPiutangHibah
9 8 "oil 10 Beban^nyisihanPiutangPendapatanLainnya
9 8 01 11
9~ a 02 BebanPenyisihanPiutangLainnya
9 8 02 01 BebanPenyisihanBagianLancarTagflianJangkaPanjang
9 K 02 02 BebanPenyisihanBagianLancarTagihanPinjamanJangkaPanjangkepadaEntitasLainnya
9 ft 02 03 BebanPenyisihanBagianLancarTaRihanPeniualanAngsuran
9 8 02 04 BebanPenyisihanBagianlancarTuntutanGantiRugi
9 8 02 05 BebanPenyisihanUangMuka
9 8 02 06

9 9 BebanLain-lain

9 9 01 BebenPenurunanNilaiInvestaai
9 9 01 01 BebenPenurunanNilaiInvestasi

9 9 02 BebanPenyisihanDanaBergulir
9 9 02 01 BebanPenyisihanDanaBergulir
9~ 9 03 @ BebanLain-lain
9 9 03 01 BebanLain-lain

9 2 BEBANTRANSFER

9 2 1 BebanTransferBagiHasilPajakDaerah

9 ^2 BebanTransferBagiHasilPajakDaerahKepadaPemer
-J 01 intahanKabupaten/Kota
01 oT BebanTransferBagiHasilPajakDaerahKepadaPemer
intahanKabupalen/Kola....
9 2 1 01 02 Dst...

186
Dst
BebanTransferBagiHasilPendapatanLainnyaKepadaPemerintahanKabupaten/Kota
BebanTransferBantuanKepadaPartaiPolitik
BebanTr
Dst ansferBantuanKeuangankeKabupaten/Kota

9 2 2 BebanTransferBagiHasilPendapatanLainnya

2 2 BebanTransf
erBagiHasilPendapatanLainnyaKepadaPemer
intahanKabupaten/Kola
9 ? ? 01 01
9 2 3 01 02

9 2 3 BebanTransferBantuanKeuangankePemer
intahDaer
ahLainnya

9 2 3 01 BebanTransferBantuanKeuangankePropinsi
@} ? 3 01 01 BebanTransferBantuanKeuangankePropinsi....
9 2 3 01 02

9 2 02 BebanTransferBantuanKeuangankeKabupaten/Kota
9 '/ 3 oy 01
9 3 0? m

9 2 4 3ebanTransferBantuanKeuangankeDesa
@
9 BebanTransferBantuanKeuangankeDesa
g 2 4 01 01 BebanTransf
erBantuanKeuangankeDesa....
q 2 4 01 02 Dst....

9 BebanTransferBantuanKeuanganLainnya

9 2 5 01 BebanTransferBantuanKepadaPartaiPolitik
2 S 01 01
9 2 5 01 02 Dst....

9 2 6 BebanTransferDanaOtonomiKhusus

9 2 6 01 BebanTransferDanaOtsusKabupaten/Kota
9 2 (S 01 0! BebanTransferDanaOtsuaKabupaten/Kota...
9 2 i 01 02 Dst....
f

y 3 DEFISITNONOPERAS1ONAL

a 1 DefisitPenjualanAsetNonLancar-LO

9 i 01 DefisitPenjualanAsetNonLancar-LO
9 3 i 01 01 DefisitPenjualanAsetTanah-LO
9 3 i 01 02 DefisitPenjualanAsetPeralatandanMesin-LO
9 i 01 03 DefisitPenjualanAsetGedungdanBangunan-LO
9 3 i 04 DefisitPenjualanAsetNonLancar/AsetTetapLainnya-LO
9 .1 T oi 05 DefiaitPelcpasanlnveatasiJangkaPanjang-LO
9 .1 i i DefisitPenjualanAsetLam-lain-LO
01 Of
9 3 1 01 07

9 3 2 DefisitPenyelesaianKewajibanJangkaPanjang-LO

9 3 2 01 DefiaitPenyeiesaianKewajibanJangkaPanjang-LO
9 3 2 01 01 DefisitPenyelesaianUtangDalamNegeriSektorPerbankan-LO
~9~3 7 01 02 DefisitPenyeiesaianUtangDariLembagakeuanganBukanBank-LO
9 3 ? 01 03 DefisitPenyelesaianUtangDalamNeger i -Obligasi-LO
3 ? 01 04 DefisitPenyeiesaianUtangPemer intahPusat-LO
9 3 2 01 05 DefisitPenyclesaianUtangPemer intahProvinsi-LO
9 3 ? 01 06 DefisitPcnyelesaianUtangPemer intahKabupaten/Kota-LO
9 3 2 01 07 DefisitPenyelesaianPremium(Diskonto)Obligasi-LO
9 3 ? 01 Ofi

187
r~Q~| 3 3 DeflsitdariKeguatanNonOperasionalLainnya- LO

3 Deflaitdari KegiatanNonOpe asionalLainnya- LO


9 3 ni ni Dcfisi dariKegiatanNonOpcr asionalLainnya- LO
9 3 3 m 02 Deiisi PelepasanInvestasiJangkaPendek-LO
9 3 01 03 Dst..

9 4 3EBANLUARB1ASA

g 4 1 Beba LuarBiasa

q" - Bebai LuarBiasa " . . . . ... ..


4 , 01
9 4 1 01 01 Bebar BencanaAlam
9 4 1 01 02 BebanLuarBiasaLainnya
9 4 1 01 03 Dst..
BAB VII

TATA CARA PENATAUSAHAAN


DAN PBNYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
BENDAHARA SERTA PBNTAMPAIANNYA

A.KEDUDUKAN KEUANQAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA

DAERAH
Sesuai amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, Pemerintah Daerah berwenang untuk mengatur dan

mengurus sendiri urusan pemer


intah menurut asas otonomi dan tugas

pembantuan. Pember
ian otonomi luas kepada daerah diarahkan untuk

mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan

pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat. Prinsip otonomi

daerah menggunakan prinsip otonomi seluas- luasnya dalam arti daerah

diberikan kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan

pemerintahan diluar yang menjadi urusan pemer


intah yang ditetapkan

Undang-Undang. Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah

untuk member
i pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa, dan

pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan

rakyat. Sejalan dengan pr


insip tersebut dilaksanakan pula prinsip otonomi

yang nyata dan bertanggungjawab.

Dalam rangka penyelenggaraan otonomi yang luas, nyata, dan

bertanggungjawab tersebut, Bupati dan Wakil Bupati mempunyai peranan

yang sangat strategis di bidang penyelenggaraan pemer


intahan,

pembangunan, dan pelayanan masyarakat serta bertanggungjawab

sepenuhnya tentang jalannya pemer


intah daerah.

Oleh karena itu, dalam melaksanakan tugas dan fangsinya sebagai

pejabat Negara perlu diberikan hak keuangan seperti gaji, tunjangan,

tambahan penghasilan, dan biaya lainnya. Dalam melaksanakan

189
kedudukannya sebagai Bupati dan wakil Bupati disediakan biaya

operasional antara lain :

1.Biaya rumah tangga, dipergunakan untuk membiayai kegiatan rumah

tangga Bupati dan Wakil Bupati;


2.Biaya pembelian inventar
is rumah jabatan, digunakan untuk membeli

barang-barang inventar
is rumah jabatan Bupati dan Wakil Bupati;

3.Biaya pemeliharaan rumah jabatan dan barang-barang inventar


is,

digunakan untuk pemeliharaan rumah jabatan dan barang-barang

inventaris yang dipakai atau digunakan oleh Bupati dan Wakil Bupati;

4.Biaya pemeliharaan kendaraan dinas, digunakan untuk pemeliharaan

kendaraan dinas yang dipakai atau digunakan oleh Bupati dan Wakil

Bupati;

5.Biaya pemeliharaan kesehatan, dipergunakan untuk pengobatan,

perawatan, rehabilitasi bagi Bupati dan Wakil Bupati beserta keluarga;

6.Uang duka bagi Bupati dan Wakil Bupati, diberikan kepada ahli wans;

7.Biaya perjalanan dinas, dipergunakan untuk membiayai perjalanan dinas

dalam rangka tugas Bupati dan Wakil Bupati;

8.Biaya pakaian dinas, dipergunakan untuk pengadaan pakaian dinas

Bupati dan Wakil Bupati ber


ikut atr
ibutnya;
9.Biaya penunjang operasional, digunakan untuk koordinasi,

penanggulangan kerawanan sosial kemasyarakatan, pengamanan, dan

kegiatan khusus lainnya guna mendukung pelaksanaan tugas Bupati

dan Wakil Bupati, kwitansi atau tanda terima lainnya adalah sebagai

bukti surat pertanggungjawaban (SPJ) yang sah dan berlaku untuk tanda

ter
ima penerimaan uang.

10. Besarnya biaya penunjang operasional Bupati dan Wakil Bupati

ditetapkan berdasarkan klasif


ikasi Pendapatan Daerah Asli sebagai

ber
ikut :

a. Sampai dengan Rp 5 milyar paling rendah Rp 125 juta dan paling

tinggi sebesar 3%;

b. Diatas Rp 5 milyar s/d 10 milyar paling rendah Rp 150 juta dan

paling tinggi sebesar 2%;

190
c. Diatas 10 milyar s/d 20 milyar paling rendah Rp 200 juta dan paling

tinggi sebesar 1,50%;

d. Diatas 20 milyar s/d 50 milyar paling rendah Rp 300 juta dan paling
tinggi sebesar 0,80%;

e. Diatas Rp 50 milyar s/d Rp 150 milyar paling rendah Rp 400 juta


dan paling tinggi sebesar 0,40%;

f. Diatas Rp 150 milyar paling rendah Rp 600 juta dan paling tinggi
0,15%.

Menyadari kondisi dan keterbatasan kemampuan keuangan daerah,

maka pengaturan mengenai biaya operasional disesuaikan dengan kondisi

keuangan daerah dan tetap memperhatikan prinsip ef


isiensi, efektif
itas,

transparansi, kehematan, dan dapat dipertanggungjawabkan.

B. TATA CARA PENATAUSAHAAN PENEMMAAN.


1. PENDAHULUAN
Sistem dan prosedur penatausahaan penerimaan merupakan system

dan prosedur yang digunakan dalam menatausahakan kegiatan

menerima, menyimpan, menyetor, membayar, menyerahkan dan

mempertanggungjawabkan pener
imaan uang yang berada dalam

pengelolaan Bendahara Pener


imaan. Penerimaan daerah dianggap sah

bilamana Kuasa Bendahara Umum daerah ( BUD ) telah menerima nota

kredit.

Pungsi Bendahara Penerimaan dapat dibantu oleh Bendahara

Penerimaan Pembantu bilamana terdapat objek pendapatan daerah yang

tersebar atas pertimbangan kondisi geograf


is atau kondisi lainnya yang

menuntut penunjukan Bendahara Pener


imaan Pembantu. Kepala Daerah

juga berhak menunjuk Bank, badan. Lembaga keuangan atau kantor pos

untuk menjalankan sebagian tugas dan fungsi Bendahara Penerimaan.

191
2. KETENTUAN UMUM
1) Semua pener
imaan daerah dalam rangka pelaksanaan urusan

pemer
intahan daerah dikelola dalam APBD. Setiap SKPD yang

mempunyai tugas memungut dan/atau menerima pendapatan daerah

wajib mengintensif
lcan pemungutan pendapatan yang menjadi

wewenang dan tanggungjawabnya.

2) SKPD dilarang melakukan pungutan selain dari yang ditetapkan dalam

peraturan daerah.

3) Pener
imaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk membiayai

pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-

undangan. Pener
imaan SKPD berupa uang atau cek harus disetor ke

Rekening Kas Umum Daerah paling lambat 1 (satu) har


i kerja, kecuali

untuk daerah yang jarak tempuhnya lebih dar


i 6 jam dapat disetorkan

lebih dar
i 2 x 24 jam.
4) Pener
imaan daerah disetor ke Rekening Kas Umum Daerah.

5) Bendahara Penerimaan dilarang melakukan, baik secara langsung

maupun tidak langsung kegiatan perdagangan, pekerjaan

pemborongan dan penjualan jasa atau bertindak sebagai penjamin

atas kegiatan/pekerjaan/penjualan.

6) Bendahara Pener
imaan juga tidak boleh membuka rekening dengan

atas nama pr
ibadi pada Bank atau giro pos dengan tujuan

pelaksanaan APBD.

7) Bendahara Penerimaan tidak diperbolehkan menyimpan uang, cek

atau surat berharga lebih dar


i 1 (satu) har
i kerja.

3. FUWGSI TANG TERKAIT

1) Pengguna Anggaran

Dalam kegiatan ini Pengguna Anggaran memiliM wewenang untuk

menerima dan mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban

Penerimaan dari Bendahara Penerimaan melalui PPK-SKPD.

192
2) PPK-SKPD
Dalam kegiatan ini PPK-SKPD memiliki wewenang untuk melakukan

verif
ikasi har
ian atas pener
imaan.

3) Bendahara Penerimaan

Dalam kegiatan ini Bendahara Pener


imaan memiliki wewenang untuk :

a) Menerima pembayaran sejumlah uang yang tertera pada Surat

Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah)/Surat Ketetapan Retribusi

Daerah (SKR-Daerah) atau dokumen lain yang dipersamakan dari

Wajib Pajak/Retr
ibusi;
b) Memverif
ikasi kesesuaian jumlah uang yang diter
ima dengan

dokumen Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah)/Surat

Ketetapan Retr
ibusi Daerah (SKR-Daerah) atau dokumen lain yang

dipersamakan yang diter


imanya.

c) Membuat Surat Tanda Setoran (STS) dan Surat Tanda Bukti

Pembayaran/Bukti lain yang sah.

d) Menyerahkan Tanda Bukti Pembayaran/tanda bukti lain yang sah

kepada Wajib Pajak/Retr


ibusi.
e) Menyerahkan STS (Surat Tanda Setoran) beserta uang yang

diterimanya pada Bank.

f) Membuat dan menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban

Penerimaan kepada Pengguna Anggaran dan PPKD selaku BUD.

4) PPKD selaku BUD


Dalam kegiatan ini PPKD selaku BUD memiliki wewenang untuk :

a. Menerima Laporan Pertanggungjawaban Penerimaan dar


i Bendahara

Penerimaan.

b. Melakukan ver
ifikasi, evaluasi serta analisis atas laporan

pertanggungjawaban bendahara pener


imaan SKPD dalam rangka

rekonsiliasi penerimaan.

193
4.PENATAU8AHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIHAAN SKPD

Uraian prosedur penatausahaan pener


imaan adalah sebagai berikut :

a. Penatausahaan Pener
imaan Pendapatan

Bendahara penerimaan SKPD menerima pembayaran sejumlah uang

yang tertera pada Surat Ketetapan Pajak (SKP) daerah dan/atau Surat

Ketetapan Retr
ibusi (SKR) dan/atau dokumen lain yang dipersamakan

dengan SKP/SKR dari wajib pajak dan/atau wajib retribusi dan/atau


pihak ketiga yang berada dalam pengurusannya. Bendahara

penerimaan SKPD mempunyai kewajiban untuk melakukan

pemeriksaan kesesuaian antara jumlah uang dengan jumlah yang telah

ditetapkan.

Bendahara penerimaan SKPD kemudian membuat Surat Tanda Bukti

Pembayaran/bukti lain yang sah untuk diberikan kepada wajib

pajak/wajib retr
ibusi.

b. Pembukuan Pener
imaan Pendapatan

Pembukuan pendapatan oleh bendahara penerimaan menggunakan

Buku Pener
imaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan

Dalam melakukan pembukuan tersebut, bendahara pener


imaan

menggunakan dokumen-dokumen tertentu sebagai dasar pencatatan

antara lain :

@ Surat Tanda Bukti Pembayaran

@ Nota Kredit

@ Bukti Penerimaan Yang Sah, dan

@ Surat Tanda Setoran


Daftar STS yang dibuat oleh bendahara pener
imaan didokumentasikan

dalam Register STS

Prosedur pembukuan dapat dikembangkan dalam 3 (tiga) prosedur,

antara lain :

1) Pembukuan atas pendapatan yang dibayar tunai

2) Pembukuan atas pendapatan yang dibayar melalui rekening

bendahara penerimaan

3) Pembukuan atas pendapatan yang dibayar melalui Kas Umum

Daerah

Tata cara pembukuan atas ketiga prosedur tersebut adalah sebagai

ber
ikut :

1) Pembukuan atas pendapatan yang dibayar tunai

Proses pencatatan yang dilakukan dimulai dari saat bendahara

pener
imaan mener
ima pembayaran tunai dar
i wajib pajak atau wajib

retr
ibusi. Apabila pembayaran menggunakan cek/giro, maka

pencatatan dilakukan ketika cek tersebut diuangkan bukan pada

saat cek tersebut diterima.

Selanjutnya pencatatan dilakukan pada saat bendahara pener


imaan

menyetorkan pendapatan yang diter


imanya ke rekening kas umum

daerah.

Pencatatan dilakukan pada Buku Kas Umum.

Langkah-langkah pembukuan pada saat pener


imaan tunai adalah

sebagai ber
ikut :

> Berdasarkan Bukti Penerimaan/Bukti Lain Yang Sah, bendahara

penerimaan mengisi Register Tanda Bukt


i penerimaan.

195
> Kemudian bendahara penerimaan mengidentif
ikasi jenis dan kode

rekening pendapatan. Lalu bendahara penerimaan mencatat pada

Buku Kas Umum.

Langkah-langkah pembukuan pada saat penyetoran adalah sebagai

berikut :

> Bendahara penerimaan membuat STS dan melakukan penyetoran

pendapatan yang diter


imanya ke rekening kas umum daerah.

> Bendahara penerimaan mencatat penyetoran ke kas umum

daerah pada buku kas umum pada bagian penyetoran .

Selain pembukuan pada Buku Kas Umum, bendahara pener


imaan

mengisi register STS.

Berikut adalah bagan alir yang menggambarkan proses Pembukuan

Penerimaan dan Penyetoran atas Penerimaan Secara Tunai.


a).l. Pencatatan Pener
imaan Tunai
Uraian Bendahara Pener
imaan

Proses Penerimaan Tunai

1. Bendahara penerimaan
menyiapkan Surat Tanda Bukti SuratTandaBukti
Pembayar an/Bukti
Pembayaran/Bukti Lain Yang
lain Yang Sah
Sah

Melakukan Penglsian
2. Berdasarkan Dokumen Bukti
buku kas umum
Pembayaran/Bukti Lain Yang
Sah tersebut, Bendahara
Penerimaan melakukan
Pengisian Buku Kas Umum
pada bagian penerimaan.

3. Hasil dar
i penatausahaan ini
adalah buku kas umum yang
sudah terupdate.

197
a).2. Pencatatan atas Penyetoran Penerimaan Tunai
Uraian Bendahara Penerimaan

ProsesPenyetoran
PenerimaanTunaikekas

1. Bendahara penerimaan
menyiapkan bukti tanda setoran S**fnr3n
ke rekening kas umum daerah

2. Berdasarkan STS tersebut,


Melakukan Pengisian
bendahara penerimaan mengisi buku kas umum
Buku Kas Umum pada Bagian
Penyetoran.

Melakukan Pengisisan
3. Kemudian bendahara register STS
pener
imaan mengisi register
STS

4. Hasil dari penatausahaan ini


Suku Kas Umum
adalah buku kas umum dan
register STS yang sudah
terupdate.

198
2) Pembukuan atas pendapatan yang dibayar melalui rekening

bendahara penerimaan

Wajib pajak/wajib retribusi dapat melakukan pembayaran melalui

rekening bendahara penerimaan. Dalam kondisi tersebut, pencatatan

dilakukan saat bendahara penerimaan menerima informasi dari bank

mengenai adanya penerimaan pendapatan pada rekening bendahara

penerimaan hingga penyetorannya.

Pencatatan dilakukan pada Buku Kas Umum pada saat penerimaan dan

penyetoran

Langkah-langkah dalam membukukan penerimaan yang diterima di

rekening bank bendahara penerimaan adalah sebagai berikut :

1. Bendahara penerimaan menerima pemberitahuan dari pihak Bank

mengenai adanya penerimaan di rekening bendahara penerimaan.

2. Berdasarkan info tersebut dan info pembayaran dari wajib

pajak/retribusi bendahara penerimaan melakukan verifikasi dan

rekonsiliasi atas penerimaan tersebut.

3. Setelah melakukan verifikasi dan mengetahui asal pener


imaan,

bendahara penerimaan mencatat penerimaan di buku kas umum.

4. Kemudian bendahara pener


imaan mengisi kolom kode rekening

sesuai dengan jenis pendapatan yang diter


ima.

Langkah-langkah dalam membukukan penyetoran ke rekening kas

umum daerah atas pener


imaan pendapatan melalui rekening bank

bendahara penerimaan adalah sebagai berikut :

1. Bendahara pener
imaan membuat STS dan melakukan penyetoran

pendapatan yang diter


imanya dengan cara mentransfer melalui

rekening bank bendahara penerimaan ke rekening kas umum

daerah.

199
2. Bendahara penerimaan mencatat penyetoran ke kas umutn daerah

pada buku kas umum pada bagian penyetoran.

Selain pembukuan pada buku kas umum bendahara penerimaan

mengisi register STS.

Berikut adalah bagan alir yang menggambarkan proses pembukuan dan

penyetoran atas penerimaan melalui rekening bendahara penerimaan.

b)l. Pembukuan Penerimaan melalui Rekening Bank Bendahara


Penerimaan
Uraian Bendahara Pener
imaan

ProsesPenerimaandibank
bendaharapenerimaan

1. Bendahara penerimaan
Nota
menyiapkan nota kredit/informasi
kredit/informasilainnya penerimaantainnya
mengenai adanya penerimaandi

(
rekeningbankbendahara
penerimaan

MelakukanPengisian
2. Bendahara penerimaan bukukasumum
melakukan pengisian Buku Kas
Umum pada bagian
pener
imaan.

BukuKasUmum
3. Hasil dar
i penatausahaan ini Bendahara
adalahbukukasumum Ppnprimaan
Bendahara Penerimaanyang
sudah terupdate.

200
terupdate.

b)2. Penyetoran Penerimaan di rekening Bendahara Penerimaan ke


Kas Umum Daerah
Uraian Bendahara Penerimaan

ProsesPenyetoran
Penerimaan kekasumum

1. Bendahara penerimaan SuratTandaSetoran


menyiapkan bukti surat tanda
setoran ke rekening kas umum NotaKredit

daerah dan nota credit yang


__^^@
dikeluarkan oleh bank.

MetakukanPengisian
2. Berdasarkan STS dan nota bukukasumum
credit tersebut, bendahara
penerimaan mengisi Buku Kas
Umum pada Bagian Penyetoran.

MelakukanPengisisan
registerSTS
3. Kemudian bendahara
penerimaan mengisi register
STS

| RegisterSTS |

BukuKasUmum
4. Hasil dari penatausahaan ini
adalah buku kas umum
Bendahara Penerimaan dan
register STS yang sudah

201
3) Pembukuan atas pendapatan yang dibayar melalui Kas Umum Daerah

Wajib pajak/wajib retr


ibusi dapat melakukan pembayaran secara

langsung melalui rekening kas umum daerah. Pencatatan dilakukan

saat bendahara pener


imaan menerima informasi BUD mengenai adanya

penerimaan pendapatan pada rekening kas umum daerah.

Pencatatan dilakukan pada Buku Kas Umum.

Langkah-langkah dalam membukukan penerimaan yang diterima

langsung direkening bank Kas Umum Daerah adalah sebagai berikut :

1. Bendahara penerimaan menerima slip setoran/bukti lain yang sah

dari wajib pajak/retribusi atas pembayaran yang mereka lakukan ke

kas umum daerah.

2. Berdasarkan slip setoran/bukti lainnya, bendahara penerimaan

mencatat pener
imaan pada buku kas umum pada bagian
penerimaan.

3. Lalu berdasarkan slip setoran/bukti lainnya, bendahara penerimaan

juga mencatat penyetoran pada buku kas umum pada bagian

penyetoran.

Berikut adalah bagan alir yang menggambarkan proses pembukuan

penerimaan dan penyetoran pendapatan melalui rekening kas umum

daerah.

202
c) Penerimaan di Rekening Kas Umum Daerah
Uraian Bendahara Penerimaan

ProsesPenerimaandikas
umumdaer ah

1
MelakukanPengisianbuku
kasumumbendahara
penerimaan

1
MelakukanPenglsianBukukas
umumpadaPenerimaandan
Penyetoran

i
Bukukasumum
BendaharaPenerimaan

4. Hasil akhir dar


i proses ini
adalah buku kasumum.

c. Pertanggungjawaban dan Penyampaian

a) Pertanggungjawaban Administrate

Bendahara penerimaan SKPD wajib mempertanggungjawabkan

pengelolaan uang yang menjadi tanggungjawabnya secara

administrat
ive kepada Pengguna Anggaran melalui PPK SKPD paling

lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

Laporan pertanggungjawaban bendahara pener


imaan merupakan

penggabungan dengan laporan pertanggungjawaban bendahara

penerimaan pembantu dan memuat informasi tentang rekapitulasi

203
pener
imaan, penyetoran dan saldo kas yang ada di bendahara. Laporan

pertanggungjawaban tersebut dilampiri dengan :

@ Buku Kas Umum

@ Buku Pendapatan Harian

@ Register STS

@ Bukti Penerimaan yang sah dan lengkap

@ Pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu

Langkah - langkah penyusunan dan penyampaian pertanggungjawaban

bendahara penerimaan SKPD adalah sebagai berikut :

1. Bendahara pener
imaan menerima pertanggungjawaban yang

dibuat oleh bendahara pembantu paling lambat tanggal 5 bulan

berikutnya.

2. Bendahara pener
imaan melakukan ver
ifikasi, evaluasi dan analisis

kebenaran pertanggungjawban yang disampaikan oleh bendahara

peneriimaan pembantu.

3. Bendahara penerimaan menggunakan data per


tanggungjawaban

bendahara penerimaan pembantu yang telah diverifikasi dalam

proses pembuatan laporan pertanggungjawban bendahara

pener
imaan yang merupakan gabungan dengan laporan

pertanggungjawaban bendahara pembantu.

4. Bendahara pener
imaan member
ikan laporan pertanggungjawaban

kepada PA/KPA melalui PPK SKPD.

5. Atas pertanggungjawaban yang disampaikan oleh bendahara

pener
imaan, maka PPK SKPD akan melakukan verifikasi kebenaran

terhadap Laporan Pertanggungjawaban tersebut.

6. Apabila disetujui, maka Pengguna Anggaran akan menandatangani

Laporan Pertanggungjawaban (administrative) sebagai bentuk

pengesahan.

204
Per
tanggungjawaban administrative pada bulan terakhir tahun

anggaran disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan

tersebut.

b) Pertanggungjawaban Fungsional

Bendahara pener
imaan SKPD juga menyampaikan

pertanggungjawaban secara fungsional kepada PPKD paling lambat

tanggal 10 bulan berikutnya menggunakan format laporan

pertanggungjawaban yang sama dengan pertanggungjawban

administrative. Laporan pertanggungjawaban fungsional ini dilampiri

dengan :

@ Buku Kas Umum

@ Buku Pendapatan Har


ian

@ Register STS

@ Pertanggungjawaban bendahara penerimaan

Langkah - langkah penyusunan dan penyampaian

pertanggungjawaban bendahara penerimaan SKPD adalah sebagai

berikut :

1. Bendahara penerimaan menerima pertanggungjawaban yang dibuat

oleh bendahara penerimaan pembantu paling lambat tanggal 5

bulan berikutnya.

2. Bendahara penerimaan melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis

kebenaran pertanggungjawaban yang disampaikan oleh bendahara

penerimaan pembantu.

3. Bendahara penerimaan menggunakan data pertanggungjawaban

bendahara penerimaan pembantu yang telah diverifikasi dalam

proses pembuatan laporan pertanggungjawaban bendahara

205
penerimaan yang merupakan gabungan dengan laporan

pertanggungjawaban bendahara pembantu.

4. Bendahara dapat menyempurnakan laporannya apabila terdapat

masukan dari PPK SKPD ket


ika melakukan verif
ikasi atas

pertanggungjawaban administrative.

5. Bendahara penerimaan menyerahkan 1 (satu) lembar laporan

pertanggungjawaban kepada PPKD sebagai bentuk

pertanggungjawaban fungsional paling lambat tanggal 10 bulan

berikutnya.

6. PPKD kemudian melakukan verif


ikasi, evaluasi dan analisis dalam

rangka rekonsiliasi pendapatan.

Pertanggungjawaban fungsional pada bulan terakhir tahun anggaran

disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan tersebut.

Format dokumen tata cara penatausahaan penerimaan terdapat pada

halaman 319 sampai dengan 326

Berikut Bagan Alir Penyampaian Pertanggungjawaban Bendahara

Penerimaan

206
8
o S.@ c @

or
8 ?
pifffl
1 I * E 11

O o a>a-

1
5. PENATAUSAHAAN DAN PENTUSUNAN LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN OLEH BENDAHARA PENERIMAAN
PBMBANTU SKPD

a. Penatausahaan Penerimaan Pendapatan

Bendahara pener
imaan pembantu SKPD mener
ima pemabayaran

sejumlah uang yang ter


tera pada Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan/atau

Surat Ketetapan Retr


ibusi (SKR) dan/atau dokumen lain yang

dipersamakan dengan SKP/SKR dar


i wajib pajak dan/atau wajib
retr
ibusi dan/atau pihak ketiga yang berada dalam pengurusannya.

Bendahara pener
imaan pembantu SKPD mempunyai kewajiban untuk

melakukan pemer
iksaan kesesuaian antara jumlah uang dengan jumlah

yang telah ditetapkan.

Bendahara penerimaan pembantu SKPD kemudian membuat Surat

Tanda Bukti Pembayaran/bukti lain yang sah untuk diberikan kepada

wajib pajak/wajib retr


ibusi.

Setiap pener
imaan yang diterima oleh bendahara pener
imaan pembantu

SKPD harus disetor ke rekening kas umum daerah paling lambat 1

9satu) har
i ker
ia ber
ikutnya dengan menggunakan formulir Surat Tanda

Setoran (STS)

b.Pembukuan Pendapatan

Pembukuan pendapatan oleh bendahara pener


imaan pembantu

menggunakan Buku Kas Umum.

Dalam melakukan pembukuan tersebut, bendahara pener


imaan

pembantu menggunakan dokumen-dokumen tertentu sebagai dasar

pencatatan antara lain :

1. Surat Tanda Bukti Pembayaran

2. Bukti Penerimaan yang Sah, dan

3. Surat Tanda Setoran

208
Daftar STS yang dibuat oleh bendahara pener
imaan pembantu

didokumentasikan dalam Register STS.

Khusus bendahara penerimaan pembantu ada satu prosedur

pembukuan penerimaan dan cara pembayaran yang dilakukan oleh

wajib pajak atau wajib retribusi. Prosedur tersebut adalah

pembukuan atas pendapatan yang dilakukan secara tunai.

Proses pencatatan yang dilakukan dimulai dari saat bendahara

penerimaan pembantu menerima pembayaran tunai dari wajib pajak

atau wajib retribusi. Apabila pembayaran menggunakan cek/giro,

maka pencatatan dilakukan ketika cek tersebut diuangkan bukan

pada saat cek tersebut diterima. Sedangkan pencatatan transaksi

penyetoran dilakukan pada saat bendahara penerimaan pembantu

menyetorkan pendapatan yang diterimanya ke rekening kas umum

daerah.

Pencatatan dilakukan pada Buku Kas Umum pada saat penerimaan

dan pada saat penyetoran.

Berikut Bagan alir yang menggambarkan proses pembukuan

penerimaan dan penyetoran atas pener


imaan secara tunai.

209
b.l). Pembukuan atas Pener
imaanTunai
Uraian Bendahara Penerimaan
Pembantu

ProsesPenerimaan tunai

i
SuratTandaBukti
Pembavaran

MeiakukanPengisian
bukukasumum
bendahara
penerimaan

BukuKasUmum
bendaharapenerimaan
pembantu
3. Hasil akhir dari penatausahaan
ini adalah buku kasumum
bendahara penerimaan
pembantuyangtelahterupdate.

210
b.2). Pembukuan atas Penyetoran Penerimaan Tunai
Uraian Bendahara Penerimaan
Pembantu

ProsesPenerimaan tunai

i
1. Bendahara pener imaan SuratTandasetoran

pembantu menyiapkan bukti


surat tanda setoran ke rekening
kas umum daerah

MelakukanPengisianbuku
kasumum
2. Berdasarkan Surat Tanda
Setoran tersebut penerimaan
pembantu mengisi buku kas
umum bendahara penerimaan.

MelakukanPenglsfanRegister
STS

3. Kemudian bendahara
penerimaan pembantu mengisi
register STS

Buku kas umum


4. Hasil akhir dari penatausahaan
bendahara penerlmaan
ini adalah buku kas umum pembantu
bendahara pener imaan
pembantu yang telah terupdate.

211
c. Pertanggungjawaban dan Penyampaiannya

Bendahara penerimaan pembantu SKPD menyampaikan

pertanggungjawaban kepada bendahara penerimaan paling lambat

pada tanggal 5 bulan berikutnya.

Pertanggungjawaban ini berupa Buku Pener


imaan dan Penyetoran

yang telah dilakukan penutupan pada akhir bulan, dilampiri dengan :

1. Register STS

2. Bukti pener
imaan yang sah dan lengkap

Pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu pada bulan

terakhir tahun anggaran disampaikan paling lambat 5 har


i kerja

sebelum har
i kerja terakhir bulan tersebut.

Berikut adalah bagan alir Penyampaian Pertanggungjawaban

Bendahara Pener
imaan Pembantu

212
3;

m\

si
oo
Ec

D O O fl> cl
6. PENATAUSAHAAN DAN PBNYUSUNAN LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN PPKD 8ERTA
PENYAMPAIANNYA

a. PENATAUSAHAAN PENERIBIAAN PPKD

Penerimaan yang dikelola PPKD dapat berupa pendapatan dana

per
imbangan, pendapatan Iain-lain yang sah, dan pembiayaan

pener
imaan. Pener
imaan-penerimaan tersebut diter
ima secara langsung

di Kas Umum Daerah.

b. PEMBUKUAN PENERIMAAN PPKD

Pembukuan Pendapatan oleh bendahara penerimaan PPKD

menggunakan Buku Penerimaan Pendapatan PPKD

Dalam melakukan pembukuan tersebut, bendahara penerimaan PPKD

menggunakan dokumen-dokumen tertentu sebagai dasar pencatatan

dengan menggunakan bukti penerimaan lainnya yang sah.

Pembukuan pendapatan PPKD dimulai dari saat bendahara penerimaan

PPKD menerima informasi dari BUD/Kuasa BUD mengenai adanya

penerimaan di rekening kas umum daerah.

Format Buku penerimaan PPKD tercantum dalam halaman 327

Berikut bagan alir yang menggambarkan proses Pembukuan

Penerimaan Pendapatan PPKD

214
b. Pembukuan atas Penerimaan PPKD
Uraian Bendahara Penerimaan PPKD

Pr
oses Penerimaan dikas
umum daerah yang telah
diatur dalam PerKDH
mengenai system dan

NotaKr
edit/BuktiLain
YangSah

MelakukanPengisianbuku
penerimaanPPKD

BukuPenerimaan
3. Hasil akhirdari penatausahaan PPKD

ini adalah buku pendapatan


PPKD.

c. PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENYAMPAIANNYA

Bendahara penerimaan PPKD mempertanggungjawabkan pengelolaan

uang yang menjadi tanggungjawabnya kepada PPKD paling lambat

tanggal 10 bulan berikutnya. Pertanggungjawaban tersebuut berupa

Buku Penerimaan PPKD yang telah dilakukan penutupan pada akhir

bulan, dilampiri dengan bukti-bukti pendukung yang sah dan lengkap.

Berikut adalah bagan alir yang menggambarkan proses penyusunan

dan penyampaian pertanggungjawaban bendahara penerimaan PPKD

215
c.Penyampaian Per
tanggungjawaban Bendahara Penerimaan PPKD
Bendahara
Fungsi
Uraian PPKD Pener
imaan
Ver
iif
ikasi
PPKD
1. Berdasarkan Buku
Penerimaan PPKD dan
Bukti penerimaan yang
sah Bendahara
Penerimaan PPKD
menyusun
Pertanggungjawabannya

2. Bendahara Penangfung)Mvab
penerimaan PPKD wiBwK>ah*r*
Pvrwtimun PWCD
menyerahkan
Pertanggungjawaban
bendahara pener
imaan
PPKD kepada fungsi
verif
ikasi PPKD

3. Dilakukan proses
verif
ikasi, evaluasi dan
analisis untuk mendapat
informasi pendapatan
PPKD yang sinkron dan
kredibel

4. PPKD melakukan Per


tanBundw*ban
Bendihan
penandatanganan Bcndrtin
Penertmun PPKD
pertanggungjawaban
bendahara penerimaan
sebagai bentuk
persetujuan

216
C. TATA CARA PENATAUSAHAAN PENGELUARAN

1.PBNDAHULUAN

Prosedur Penatausahaan Bendahara Pengeluaran merupakan Prosedur

yang digunakan menatausahakan menerima, menyimpan, menyetor,

membayar, menyerahkan dan mempertanggungjawabkan pengeluaran

uang yang berada dalam pengelolaan Bendahara Pengeluaran.

2.KETENTUAN UMUH

a. Setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung

dengan bukti yang lengkap dan sah.

b. Bukti tersebut harus mendapat pengesahan oleh pejabat yang

berwenang dan bertanggungjawab atas kebenaran material yang

timbul dari penggunaan bukti tersebut.

c. Bendahara pengeluaran baik secara langsung maupun tidak

langsung dilarang melakukan kegiatan perdagangan, pekerjaan

pemborongan dan penjualan jasa atau bertindak sebagai penjamin

atas kegiatan/pekerjaan/penjualan, ser


ta membuka rekening/giro

pos atau menyimpan uang pada suatu bank atau lembaga keuangan

lainnya atas nama pribadi.

3.FUNGSI TANG TERKAIT

Secara umum fungsi yang terkait pada Prosedur Penatausahaan

Bendahara Pengeluaran antara lain :

1) Bendahara Pengeluaran

Merupakan Pegawai yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan,

membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan

217
uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan

APBD pada SKPD.

2) Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK )

Merupakan Pejabat pada Unit Kerja SKPD yang melaksanakan satu

atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang

tugasnya dan bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada

Pengguna Anggaran, PPTK bertugas mencakup :

a) pengendalian pelaksanaan kegiatan;

b) melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan; dan

c) menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran

pelaksanaan kegiatan.

3) Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (

PPK - SKPD )

Dalam kegiatan ini PPK-SKPD memiliki wewenang untuk melakukan

verif
ikasi harian atas pengeluaran. PPK-SKPD tidak boleh merangkap

sebagai pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan

Negara/daerah, bendahara, dan/atau PPTK.

4) Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran ( PA/KPA)

5) Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Selaku Bendahara Umum

Daerah (PPKD selaku BUD)

6) Pembantu Bendahara Pengeluaran

7) Kuasa Bendahara Umum Daerah ( Kuasa BUD )

218
4.PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN
PERTANQGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN SKPD
SERTA PENYAMPA1ANNYA

Dalam melakukan penatausahaan pengeluaran Pemer


intah Kabupaten

Bengkayang telah menggunakan Simda Keuangan sehingga Prosedur

penatausahaan pengeluaran mengacu pada peraturan berlaku yang

terdiri atas :

4.1 PBNBRBITAN SURAT PENYEDIAAN DANA (SPD)

Dokumen yang digun.ak.an dalam prosedur penyediaan dana,

penerbitan Surat Penyediaan Dana ( SPD ) adalah sebagai

berikut:

a) Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Pengelolaan

Keuangan Daerah ( DPA - SKPD );

b) Dokumen Anggaran Kas Pemerintah Daerah; dan

c) Surat penyediaan dana (SPD ).

Uraian Prosedur untuk penerbitan Surat penyediaan Dana

(SPD) adalah sebagai berikut :

a) SPD diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah dapat

berdasarkan anggaran kas yang sudah dibuat oleh SKPD dan

sudah ditetapkan sebagai Anggaran Kas Pemerintah Daerah.

b) Dokumen Rancangan Anggaran Kas Pemer


intah Daerah dan

DPA - SKPD yang sudah disahkan kemudian

didistr
ibusikan ke pihak-pihak terkait, Yaitu :

- Bidang Anggaran;

- Satuan Kerja yang bersangkutan, sebagai arsip.

219
c) PPKD selaku BUD membuat dokumen SPD sejumlah 3 (tiga)
rangkap, masing - masing sebagai ber
ikut :

- 2 (dua) rangkap diserahkan kepada Pengguna

Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.

- 1 (satu) rangkap digunakan sebagai arsip oleh PPKD

selaku BUD.

d) SKPD menggunakan SPD sebagai dasar pengajuan SPP yang

dibuat oleh Bendahara Pengeluaran.

e) Penerbitan SPD dilakukan perbulan, pertriwulan atau

persemester sesuai ketersediaan dana.

Hal - hal yang harus diperhatikan dalam penerbitan SPD

antara lain :

a) Pembuatan SPD tidak dapat dilakukan jika tanggal


pengesahan DPA tidak diisi.

b) Kecuali sampai tahun anggaran berjalan belum

ditetapkan APBD, maka dalam rangka pemenuhan

belanja yang bersifat wajib dan mengikat dapat dibuatkan

SPD.

c) Pembuatan SPD harus memasukkan rencana

penggunaan dana sampai ke rekening rincian objek yang

dapat diambil dari Anggaran Kas yang telah ditetapkan.

4.2 PENGAJUAN SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)

Bendahara pengeluaran mengajukan Surat Permintaan

Pembayaran (SPP) dalam rangka melaksanakan belanja. Dalam

hal ini bendahara pengeluaran menyusun dokumen SPP yang

dapat berupa :
@ Uang Persediaan (UP)

@ Ganti Uang (GU)

@ Tambah Uang (TU)

@ Langung (LS)

@ LS untuk pembayaran Gaji dan Tunjangan

@ LS untuk pengadaan Barang dan jasa

Disamping membuat SPP Bendahara Pengeluaran juga

membuat register untuk SPP yang diajukan, SPM dan SP2D

yang sudah diterima oleh bendahara.

a) SPP Uang Persediaan (UP)

Bendahara pengeluaran mengajukan SPP Uang Persediaan

(UP) setiap awal tahun anggaran setelah dikeluarkannya SK

Kepala Daerah tentang besaran UP. SPP-UP dipergunakan

untuk mengisi uang persediaan tiap-tiap SKPD.

Pengajuan UP hanya dilakukan sekali dalam setahun tanpa

pembebanan pada kode rekening tertentu.

Bendahara mempersiapkan dokumen-dokumen yang

diperlukan sebagai lampiran dalam pengajuan SPP UP,

selain dari dokumen SPP UP itu sendiri. Lampiran tersebut

antara lain :

@ Surat Pengantar SPP-UP

@ Ringkasan SPP-UP

@ Rincian SPP-UP

@ Salinan SPD

@ Draf Surat pernyataan Pengguna Anggaran

221
Bendahara Pengeluaran SKPD dapat melimpahkan sebagian

uang persediaan yang dikelolanya kepada bendahara

pengeluaran pembantu SKPD untuk kelancaran

pelaksanaan kegiatan. Pelimpahan tersebut dilakukan

berdasarkan persetujuan pengguna anggaran.

b) SPP Ganti Uang Persediaan (GU)

Ganti uang merupakan mekanisme penggantian uang

persediaan yang dapat dilakukan jika realisasi uang

persediaan mencapai 50 % dari total uang persediaan yang

diberikan kepada SKPD

Pada saat uang persediaan telah terpakai bendahara

pengeluaran dapat mengajukan SPP Ganti Uang Persediaan

(GU) dengan besaran sejumlah SPJ penggunaan uang

persediaan yang telah disahkan pada periode waktu

ter
tentu. SPP-GU tersebut dapat disampaikan untuk satu

kegiatan tertentu atau beberapa kegiatan sesuai dengan

kebutuhan yang ada.

Dokumen yang digunakan dalam prosedur pengajuan

Surat Permintaan Pembayaran Ganti Uang ( SPP - GU )

adalah :

@ Surat Pengantar SPP - GU;

@ Ringkasan SPP - GU;

@ Rincian Penggunaan SP2D UP/GU yang lalu;

@ Bukti transaksi yang sah dan lengkap;

@ Salinan SPD

@ Surat Pernyataan Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna

Anggaran yang menyatakan bahwa uang yang diminta

222
tidak dipergunakan untuk keperluan selain ganti uang

persediaan saat pengajuan SP2D kepada Kuasa BUD;

SPP Tambahan Uang (TU)

Apabila terdapat kebutuhan belanja yang sifatnya

mendesak, yang harus dikelola oleh bendahara

pengeluaran, dan uang persediaan tidak mencukupi

karena sudah direncanakan untuk kegiatan yang lain,

maka bendahara pengeluaran dapat mengajukan SPP-

TU. Batas jumlah pengajuan SPP-TU harus mendapat

persetujuan dari PPKD dengan memperhatikan r


incian

kebutuhan dan waktu penggunaan. Jumlah dana yang

dimintakan dalam SPP-TU ini harus

dipertanggungjawabkan tersendiri dan bila tidak habis,

harus disetorkan kembali.

Dalam hal dana tambahan uang tidak habis digunakan

dalam l(satu) bulan, maka sisa tambahan uang disetor

ke rekening kas umum daerah. Ketentuan batas waktu

penyetoran sisa tambahan uang dikecualikan untuk :

@ Kegiatan yang pelaksanaannya melebihi 1 (satu)

bulan;

@ Kegiatan yang mengalami penundaan dari jadwal

yang telah ditetapkan yang diakibatkan oleh

per
istiwa diluar kendali PA/KPS;

Dokumen yang digunakan dalam prosedur pengajuan

Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang ( SPP

TU ) adalah :

@ Surat Pengantar SPP - TU;

@ Ringkasan SPP - TU;

223
@ Rincian rencana penggunaan TU;

@ Salinan SPD;

@ Surat pernyataan untuk ditandatangani oleh

Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran

yang menyatakan bahwa uang yang diminta tidak

dipergunakan untuk keperluan selain tambahan

uang persediaan saat pengajuan SP2D kepada Kuasa

BUD;
@ Surat keterangan yang memuat penjelasan keperluan

pengisian tambahan uang persediaan;

@ Surat pernyataan Pengguna Anggaran/Kuasa

Pengguna Anggaran yang menyatakan bahwa uang

yang diminta akan habis digunakan dalam waktu 1

(satu) bulan, apabila tidak habis maka sisanya akan

dikembalikan kecuali untuk kegiatan yang

pelaksanaannya lebih dari 1

(satu) bulan dan kegiatan yang mengalami

penundaan dari jadwal yang telah ditetapkan yang

diakibatkan oleh peristiwa diluar kendali.

d) SPP Langsung (LS)

SPP Langsung (SPP-LS), yang dipergunakan untuk

pembayaran langsung pada pihak ketiga dengan jumlah

yang te;ah ditetapkan. SPP-LS dapat dikelompokkan

menjadi

@ SPP-LS untuk pembayaran Gaji dan Tunjangan

@ SPP-LS untuk pengadaan Barang dan Jasa

Bendahara mempersiapkan dokumen-dokumen yang

diperlukan sebagai lampiran dalam pengajuan SPP LS,

selain dar
i dokumen SPP LS itu sendir
i. Lampiran

t*r<w*hiit antara lain :

224
Dokumen yang digunakan dalam prosedur pengajuan

Surat Permintaan Pembayaran Langsung ( SPP-LS ) Gaji

dan Tunjangan adalah :

i. Surat Pengantar SPP-LS;

ii. Ringkasan SPP-LS;

iii. Rincian SPP-LS;

iv. Lampiran SPP-LS, yang terdiri dari :

@ Pembayaran gaji induk;

@ Gaji susulan;

@ Kekurangan gaji;

@ Gaji terusan;

@ Uang duka wafat/tewas yang dilengkapi dengan

daftar gaji induk/gaji susulan/kekurangan

gaji/uang duka wafat/tewas;

@ SKCPNS;

@ SKPNS;

@ SK kenaikan Pangkat;

@ SKJabatan;

@ Kenaikan gaji berkala;

@ Surat Pernyataan Pelantikan;

@ Surat pernyataan masih mendudukijabatan;

@ Surat pernyataan melaksanakan tugas;

@ Daftar keluarga (KP4);

@ Fotokopi surat nikah;

@ Fotokopi akte kelahiran;

225
@ Surat keterangan pemberhentian pembayaran

(SKPP) gaji;
@ Daftar potongan sewa rumah dinas;

@ Surat keterangan masih sekolah/kuliah;

@ Surat pindah;

@ Surat kematian;

@ SSP PPh Pasal 21; dan

@ Peraturan perundang - undangan mengenai

penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji

dan tunjangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah.

Dokumen yang digunakan dalam prosedur pengajuan

Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS)

barang dan jasa adalah sebagai berikut:

i. Surat Pengantar SPP-LS;

ii. Ringkasan SPP-LS;

iii. Rincian SPP-LS;

iv. Lampiran SPP-LS, yang terdiri dari :

@ Salinan SPD;

@ Salinan surat rekomendasi dari SKPD teknis

terkait;

@ SSP disertai faktur pajak (PPN dan PPh ) yang


telah ditandatangani wajib pajak dan wajib

pungut;

@ Surat perjanjian kerjasama/kontrak antara

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan pihak

ketiga serta mencantumkan nomor rekekning

Bank pihak ketiga;

226
Ber
ita Acara penyelesaian pekerjaan;

Berita Acara Serah Ter


ima barang dan jasa;

Berita Acara Pembayaran;

Kwitansi bermaterai, nota/faktur yang

ditandatangani pihak ketiga dan PPK ser


ta

disetujui oleh Pengguna Anggaran;

Surat jaminan Bank atau yang dipersamakan yang

dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya non bank;

Dokumen lain yang dipersyaratkan untuk kontrak

- kontrak yang dananya sebagian atau seluruhnya

bersumber dari penelusuran pinjaman/hibah luar

negeri;

Berita acara pemeriksaan yang ditandatangani

oleh pihak ketiga/rekanan serta unsur panitia

pemeriksaan barang berikut lampiran daftar

barang yang diper


iksa;

Surat angkutan atau konosemen apabila

pengadaan barang dilaksanakan di luar wilayah

kerja;

Surat pember
itahuan potongan denda

keterlambatan pekerjaan apabila pekerjaan

mengalami keterlambatan;

Foto/buku/dokumentasi tingkat kemajuan

/penyelesaian pekerjaan;

Potongan jamsostek (potongan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku/surat pemberitahuan

jamsostek); dan

227
@ Khusus untuk pekerjaan konsultan yang

perhitungan harganya menggunakan biaya

personil (billing rate), ber


ita acara presentasi

kemajuan pekerjaan dilampiri dengan bukti

kehadiran tenaga konsultan sesuai pentahapan

waktu pekerjaan dan bukti penyewaan/pembelian

alat penunjang serta bukti pengeluaan lainnya

berdasarkan rincian dalam surat penawaran.

Ber
ikut adalah format register SPP/SPM/SP2D
R
M
O
N

2
P
S
D

L
G
N
A
T

H
A
L
M
U
J as-
Z

O
M
N
R
M
P
S

L
A
G
N
T

H
A
L
M
U
J

R
M
O
N
P
P
S

T
L
A
G
N

s" 5
2 tO - o

D CD D CO g
4.3 PRO8EDUR PENERBITAN SURAT PBRINTAH MEMBAYAR (SP1

@ PPK mener
ima SPP yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaj
dan dicatat dalam Register SPP-UP/GU/TU/LS.

@ PPK meneliti kelengkapan dan kesesuaian dokumen ya

diajukan oleh Bendahara Pengeluaran dengan SPD dan DF


SKPD.

@ Penelitian dilakukan dengan cara memberi tanda check list

pada lembar penelitian kelengkapan dokumen.

@ Jika proses verif


ikasi tidak dilakukan SPM tidak dapat disiapke
oleh fungsi tata usaha keuangan (PPK SKPD) dengan aplika
simda keuangan.

. Jika SPP- SPP-UP/GU/TU/LS dinyatakan tidak lengkap mak


PPK-SKPD membuat surat penolakan penerbitan SPM.

@ Surat Penolakan Penerbitan SPM yang diserahkan kepadi


Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran paling lambat ]
(satu) hari kerja sejak SPP diterima.

Format Surat penolakan Penerbitan SPM terdapat pada


halaman 328

@ Pengguna Anggaran/Kuasa pengguna Anggaran melakukan

otorisasi terhadap Surat Penolakan Penerbitan SPM sebelum

mengajukan kembali usulan pembuatan SPP-UP/GU/TU/LS yang


baru kepada bendahara.

@ SPP-UP/GU/TU/LS yang dinyatakan lengkap PPK menyampaikan


kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk

mendapatkan persetujuan pembayaran, atas dasar nota

persetujuan maka PPK menyiapkan SPM untuk ditandatangani


oleh Pengguna Anggaran.

230
Penerbitan SPM tersebut paling lambat 2 (dua) har
i kerja

terhitung sejak diter


imanya dokumen SPP-UP/GU/TU/LS.

SPM yang telah diterbitkan tersebut dijadikan dasar pengajuan

SP2D yang diajukan kepada Kuasa BUD untuk penerbitan SP2D.

Penerbitan SPM-UP/GU/TU/LS terdir


i dari 5 rangkap :
- Lembar 1, 2 dan 3 dikirim ke Kuasa BUD (BPKAD)

- Lembar 3 akan dikembalikan ke SKPD (untuk arsip Bendahara

Pengeluaran) setelah dibubuhi cap : telah diterima Kuasa BUD

- Lembar 4 sebagai arsip PPK SKPD

- Lembar 5 untuk PPTK

SPM lembar 1, 2 dan 3 berikut Dokumen SPP (Salinan 1 dan 2)

beserta kelengkapan/lampirannya kemudian disampaikan oleh

Bendahara Pengeluaran kepada Kuasa BUD (BPKAD) untuk

penerbitan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana).

SPM GU yang dipersiapkan oleh PPK SKPD harus memperhatikan

hal - hal sebagai berikut :

- Rekening pada SPM GU menunjuk rekening-rekening belanja

sesuai dengan pengesahan SPJ atas penggunaan uang

persediaan.

- Rekening-rekening pada SPM GU memisahkan program dan

kegiatan untuk masing-masing realisasi.penggunaan uang

persediaan.

- Dalam SPM GU tidak ada potongan SPM karena SPM GU

merupakan perpindahan kas yang didasarkan atas pengesahan

SPJ, sehingga jumlah nilai pada SPM GU akan sama dengan

jumlah nilai pada pengesahan SPJ.

- Perlakuan, sifat dan nilai SPM GU sesuai dengan SPP GU.

- Jumlah bans rincian objek yang ditampilkan dalam tiap

halaman SPM maxsimal sebanyak 10 baris, maka halaman

SPM diterbitkan dalam beberapa halaman dan harus

231
ditandatangani/diparaf oleh Pengguna Anggaran pada setiaj:

halaman.

SPM TU yang dipersiapkan oleh PPK SKPD juga harus


memperhatikan hal - hal sebagai berikut :

- Uraian rekening pada SPM TU menunjuk ke rekening Kas di

bendahara Pengeluaran sesuai dengan SPP TU.

- SPM TU tidak ada potongan maupun informasi potongan, hal

ini disebabkan oleh SPM TU merupakan sarana transfer kas

dari Kas di Kas daerah ke kas di Kas di Bendahara

Pengeluaran.

SPM LS yang dipersiapkan oleh PPK SKPD harus memperhatikan


hal - hal sebagai berikut :

- Potongan SPM

Potongan SPM akan diperlakukan sebagai pengurangan nilai

pembayaran.

- Informasi SPM

Informasi SPM mempunyai batasan seperti potongan SPM,

namun informasi SPM benar - benar berfungsi sebagai

informasi, informasiSPM tidak akan mengurangi jumlah

pembayaran SPM.

4.4PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH PBNCAIRAN DANA

(SP2D)
Langkah - langkah dalam penerbitan SP2D adalah :

@ Kuasa BUD menerima dan meneliti kelengkapan SPM yang

diajukan oleh Pengguna Anggaran terhadap pengeluaran yang

diajukan antara lain :

- Tidak melampaui pagu

- Memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan

perundang-undangan

232
Jika Dokumen SPM tidak lengkap dan/atau tidak sah

pengeluaran melampaui pagu, kuasa BUD menolak menerbitkan

SP2D, paling lama 1 (satu) hari kerja sejak SPM diterima.

Format surat penolakan penerbitan SP2D tercantum pada

halaman 329

Jika Dokumen SPM telah lengkap dan sah, Kuasa BUD

menerbitkan SP2D paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak SPM


diterima.

Penerbitan SP2D terdir


i dari 6 lembar :

- Lembar 1 dikjrim ke Bank

- Lembar 2 dikirim ke SKPD (diserahkan kepada PPK)


- Lembar 3 dan 4 untuk arsip Kuasa BUD

- Lembar 5 untuk fungsi akuntansi BPKAD

- Lembar 6 untuk pihak ketiga (pengadaan barang dan jasa).

SP2D untuk pembayaran Uang Persediaan ( UP ) langsung

menunjuk ke rekening Kas di Bendahara Pengeluaran sehingga

belum membebani rekening belanja dan pengakuannya hanya

merupakan perpindahan kas dari Kas di Kas Daerah ke Kas di

Kas Bendahara Pengeluaran. Jurnal untuk perpindahan kas ini

dilakukan dengan lawan rekening antara ( R/K SKPD dan R/K

Pusat)
Dalam hal sisa Uang Persediaan tahun lalu tidak disetor, maka

Bendahara Pengeluaran wajib menyetorkan terlebih dahulu Uang

Persediaan tahun lalu, kemudian SPP UP dapat diajukan sesuai

ketetapan

SP2D untuk pembayaran Ganti Uang Persediaan yang diterbitkan

oleh BUD menunjuk rekening belanja sesuai pengesahan SPJ,

SPP dan SPM. Dalam SP2D untuk pembayaran Gantu Uang ( GU )

mempunyai 2 fungsi yaitu :

233
Pengakuan Belanja

Sesuai penjelasan pada point SPP Nihil bahwa pengakuan

belanja ada di unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan

yaitu SKPKD yang berfungsi sebagai BUD. Dalam aplikasi

simda keuangan semua Pengakuan terletak pada unit yang

mempunyai fungsi perbendaharaan pada saat penerbitan

SP2D. Demikian juga untuk belanja pada penerbitan SP2D

GU, maka rincian belanja/rekening - rekening belanja pada

SP2D merupakan pengakuan belanja definitive atas

penggunaan uang persediaan sebelumnya. Jadi pada saat

SP2D atas pembayaran GU belanja - belanja definitive/SPJ

atas penggunaan Uang Persediaan diakui. Pengakuan belanja

ini sesuai dengan rekening-rekening belanja pada pengesahan

SPJ UP/GU.
Pengisian kembali uang persediaan

Rekening - rekening belanja yang telah diakui sebagai belanja

definitive tersebut harus diganti dengan jumlah uang dengan

nilai yang sama dengan pengakuan belanja. Penggantian

kembali uang persediaan tersebut diberikan sebesar jumlah

yang sama dengan pengakuan belanja

SP2D LS, pembayaran langsung dengan SP2D LS merupakan

proses pembayaran yang langsung membebani

anggaran/mengakui belanja secara definitif. Ketentuan belanja LS

berikut dokumen pendukung mengacu pada ketentuan peraturan

yang berlaku. Rekening - rekening belanja yang diajukan sesuai

dengan SPM akan segera dijurnal/diakui ke belanja yang

bersangkutan saat dokumen ini diterbitkan oleh BUD.

Kas yang dibayarkan kepada penerima sebesar jumlah yang

diminta dikurangi dengan potongan SPM jika ada, untuk

potongan SPM akan secara otomatis dijurnal ke rekening

penerimaan perhitungan Fihak Ketiga ( PFK ) oleh BUD.

234
@ Hal- hal yang harus diperhatikan dalam rangka penerbitan SP2D

antara lain :

a. SP2D merupakan dokumen yang dijadikan dasar pengakuan

belanja.

b.Jurnal pengakuan belanja dilakukan saat dokumen ini dibuat

sehingga penerbitan SP2D merupakan dasar pencatatan atas

semua transaksi belanja.

4.5TATA CARA PENCAIRAN UP/GU/TU/LS

Tata cara pencairan UP/GU/TU/LS dapat dilakukan dengan cara :

@ SP2D yang diterbitkan dapat langsung diserahkan ke Bank untuk

proses pemindahbukuan dar


i rekening Kas Umum Daerah ke

Rekening Bendahara Pengeluaran atau Rekening Pihak Ketiga.

@ SP2D yang telah diterbitkan oleh Kuasa BUD diserahkan ke

Pemegang Kas Daerah untuk dibuatkan Bilyet Giro (BG).

Untuk SP2D LS barang dan jasa dibuatkan dalam 2 BG antara

lain :

1 ( satu ) BG untuk diserahkan kepada pihak ketiga.

1 ( satu ) BG untuk pajak yang dipotong oleh BUD .

BG yang telah diterbitkan diserahkan oleh Bendahara

Pengeluaran kepada Bank untuk dilakukan transfer ke rekening

Bendahara Pengeluaran SKPD,

BG yang diterbitkan untuk pihak ketiga diserahkan kepada Bank

oleh pihak ketiga untuk dilakukan transfer ke rekening pihak

ketiga.

235
4.6 PEMBUKUAN BBLANJA

a) Buku-Buku Yang Digunakan

Pembukuan Belanja oleh bendahara pengeluaran menggunakan :

@ Buku Kas Umum (BKU)

@ Buku Pembantu BKU seperti :

Buku Pembantu Kas Tunai;

Buku Pembantu Simpanan/Bank;

Buku Pembantu Panjar;

Buku Pembantu Pajak;

Buku Pembantu Rincian Objek Belanja.

Dalam pelaksanaannya, tidak semua dokumen pembukuan

digunakan secara bersamaan untuk membukukan satu

transaksi keuangan yang dilakukan oleh bendahara

pengeluaran.

Dokumen-dokumen yang digunakan sebagai dasar dalam

melakukan pembukuan adalah :

. SP2D UP/GU/TU/LS
@ Bukti Transaksi yang sah dan lengkap

@ Dokumen-dokumen pendukung lainnya

Format Buku Penatausahaan Pengeluaran terdapat pada

halaman 330 sampai 336

236
b) Pembukuan Penerimaan SP2D UP/GU/TU

Pembukuan pener
imaan SP2D UP/GU/TU merupakan proses

pencatatan transaksi 87pener


imaan SP2D UP/GU ke dalam

BKU dan Buku Pembantu yang terkait. Proses pembukuan

dilakukan ketika bendahara pengeluaran menerima SP2D

UP/GU/TU dan BUD/Kuasa BUD. Pencatatan dilakukan sebesar

jumlah yang tercantum di SP2D sebagai "penerimaan SP2D".

Apabila atas persetujuan Pengguna Anggaran, bendahara

pengeluaran melakukan pelimpahan uang persediaan ke

bendahara pengeluaran pembantu maka pencatatan dilakukan

sebesar jumlah yang dilimpahkan sebagai "pelimpahan UP"

Untuk keperluan pengendalian, bendahara pengeluaran dapat

membuat buku pembantu yang dioperasikan secara khusus

untuk memantau jumlah uang persediaan pada bendahara

pembantu.

Ber
ikut adalah bagan alir untuk menggambarkan prosedur

diatas

237
b. 1) Penatausahaan Penerimaan SP2D UP/GU/TU
Uraian Bendahara Pengeluaran

ProsespenerbitanSP2D
UP/GUAU

5P2D UP/GU/TU
2. Bendahara pengelual
mener
ima SP2D UP/GU/Tl]

3. Bendahara pengeluaran Melakukan pengisian BKU


kemudian melakukan
proses pengisian BKU
pada kolom penerimaan

4. Kemudian bendahara
Melakukan pengisian Buku
pengeluaran melakukan Pembantu Simpanan/Bank
proses pengisian Buku
Pembantu
Simpanan/Bank pada
kolom pener
imaan

5. Hasil akhir dari proses ini


adalah BKU dan Buku
Pembantu
Simpanan/Bank yang
c 8uku Pembantu
Simpanan/Bank

sudah ter-update

238
Pengeluaran

b.2) Pembukuan Pergeseran Dana dari Rekening Bank


Bendahara Pengeluaran ke Kas Tunai Bendahara

Uraian Bendahara Pengeluaran

Prosespergeserandana

1. Bendahara pengeluaran
menyiapkan bukti
pergeseran dana

2. Berdasarkan bukti Melakukan pengisian BKU


tersebut, bendahara pada kolom pengeluaran
pengeluaran mencatat di
BKU pada kolom
pengeluaran

3. Bendahara pengeluaran
Melakukan pengisian BKU
mencatat di BKU pada pada kolom pengeluaran
kolo, penerimaan. Jumlah
yang dicatat sama dengan
jumlah yang dicatat pada
kolom pengeluaran

4. Kemudian Bendahara
Melakukan pengisian Buku
pengeluaran mencatat di Pembantu Sltnpanan/Bank
Buku Pembantu
Simpanan/Bank pada
kolom pengeluaran

5. Selanjutnya Bendahara Metakukan pengisian Buku


Pembantu Kas Tunai
pengeluaran mencatat di
buku pembantu kas tunai
pada kolom penerimaan

6. Hasil akhir dari proses ini


adalah BKU dan Buku Buku Pembantu
Pembantu BKU yang Slmpanan/Bank
sudah ter-update. Buku Pembantu Kas
Tunai

239
b.3). Pembukuan Pelimpahan Dana UP/GU ke Bendahara Pengeluaran Pembantu
Uraian Bendahara Bendahara
Pengeluaran Pengeluaran
Per
nbantu

Proses
pergesera

1. Bendahara Pengeluaran Bukti transfer


melakukan transfer dana
ke rekcning bank
bendahara pengeluaran
pembantu

2. Berdasarkan bukti
Melakukan
transfer, bendahara
pengisian BKU
pengehaaran mencatat di
BKU pada kolom
pengeluaran

Melakukan
3. Bendahara pengeluar
an pengisian Buku
mencatat di Buku
Pembantu
Simpanan/Bank pada
kolom pengeluaran

4. Bendahara pengeluaran Melakukan


pembantu mencatat pertgisian BKU
pener
imaan di BKU

5. Bendahara pengeluaran
pembantu mencatat
penerimaan di Buku
Pembantu
Simpanan/Bank

6. Hasil dari proses ini


adalah BKU pembantu
dan Buku Pembantu BKU
yang terupdate
c Butcu Pembantu
Simpanan/Bank

240
c) Pembukuan Belanja menggunakan Uang Persediaan

Dalam proses belanja menggunakan uang persediaan, terdapat

kemungkinan 2 (dua) cara bagi bendahara pengeluaran dalam

melakukan pembayaran. Pertama bendahara melakukan

pembayaran tanpa melalui panjar. Kedua bendahara

pengeluaran melakukan pembayaran ,elalui panjar terlebih

dahulu kepada PPTK.

@ Pembukuan pembayaran belanja tanpa melalui uang panjar

Proses pembukuan dimulai ketika Bendahara pengeluaran

membayar sejumlah uang atas belanja yang telah dilakukan.

Pembayaran dapat saja menggunakan uang yang ada di kas

tunai maupun uang yang ada di rekening bank bendahara

pengeluaran.

Berdasarkan bukti-bukti belanja yang disiapkan oleh PPTK,

bendahara melakukan pembayaran. Atas pembayaran

tersebut, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan

sebesar nilai belanja bruto sebagai "belanja".

Jika pembayaran dilakukan dengan transfer dari rekening

bank, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan

sebesar nilai belanja bruto sebagai "belanja"

Apabila bendahara pengeluaran melakukan pungutan pajak

atas transaksi belanja di atas, bendahara pengeluaran

melakukan pembukuan sebesar jumlah pajak yang dipotong

sebagai "pemotongan PPh/PPN"

Ketika bendahara pengeluaran penyetoran atas pungutan

pajak, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan

sebesar jumlah pajak yang disetorkan sebagai "setoran

PPh/PPN"

241
1) Pembukuan Belanja UP/GU/TU-Rekening Bendahara Pengeluaran

URAIAN BENDAHARA PENGELUARAN

Proses BelanjaUP/GUAU |

1. Bendahara Pengeluaran Buktl B*ati|.


menyiapkan bukti belanja dan bukti
pembayaran yang terkait

2. Bendahara pengelauran kemudian


melakukan proses pengisian BKU Melakukan
pada kolom pengeluaran pengisian BKU

3. Bendahara pengeluaran melakukan


proses pengisian Buku Pembantu Melakukan
Sim panan/Bank pada kolom pengisian Suku
pengeluaran Pembantu

4. Kemudian bendahara pengeluaran


Melakukan
melakukan proses pengisian buku
pengisian Buku
pembantu r
incian obyek belanja
pern bantu

5. Hasil akhir dari proses ini adalah


BKU dan Buku Pembantu BKU yang
sudah ter-update Buku Pembantu j
Simpanan/Bank |
@| Buku Pembantu
1 rincian
I Simpanan/Bank

242
.2) Pembukuan Belanja UP/OU/TU-Kaa Tunai Bendahara Pengeluaran

URAIAN BENDAHARA PENGELUARAN

5 Belanja UP/GU/TU

1. Bendahara Pengeluaran Bukti BaTanja


menyiapkan bukti belanja dan bukti
pembayaran yang terkait Bukti Pembavar
an

2. Bendahara pengelauran kemudian


melakukan proses pengisian BKU Melakukan
pada kolom pengeluaran pengisian BKU

3. Bendahara pengeluaran melakukan


proses pengisian Buku Pembantu Kas Melakukan
tunai pada kolom pengeluaran pengisian Buku
Pembantu Kas

4. Kemudian bendahara pengeluaran


melakukan proses pengisian buku
pembantu rincian obyek bclanja

5. Hasil akhir dari proses ini adalah


BKU dan Buku Pembantu BKU yang
sudah ter-update

243
Pembukuan belanja melalui uang panjar

Pembukuan atas uang panjar merupakan proses pencatatan

pember
ian uang panjar kepada PPTK termasuk didalamnya

pencatatan atas pertanggungjawaban yang diberikan oleh PPTK

untuk uang panjar yang diterimanya.

Proses pembukuan dimulai ketika bendahara pengeluaran

memberikan uang panjar kepada PPTK untuk melaksanakan kegiatan

yang menjadi tanggung jawabnya. Berdasarkan Nota Pencairan Dana

(NPD), memo persetujuan PA/KPA, serta bukti pengeluaran

uang/bukti lainnya yang sah, Bendahara Pengeluaran mencatat

pemberian uang panjar sebesar uang yang diberikan.

Langkah-langkah dalam membukukan pertanggungjawaban uang

panjar adalah sebagai berikut :

1. Bendahara pengeluaran menerima bukti belanja/bukti

pengeluaran uang/bukti lainnya yang sah dar


i PPTK sebagai

bentuk pertanggungjawaban uang panjar. Setelah

pertanggungjawaban tersebut diterima, Bendahara Pengeluaran

mencatat pengembalian panjar.

2. Bendahara Pengeluaran kemudian mencatat belanja yang

sebenarnya terjadi berdasarkan per


tanggungjawaban yang

diberikan PPTK.

3. Apabila uang panjar yang diberikan lebih besar daripada belanja

yang dilakukan, PPTK mengembalikan kelebihan tersebut.

4. Apabila uang panjar yang diberikan kecil daripada belanja yang

dilakukan, bendahara pengeluaran membayar kekurangannya

kepada PPTK.

244
c.3) Pembukuan Pemberian Uang Panjar

Uraian Bendahara Pengeluaran

Prosespemberian
uangpanjar

1. Bendahara pengeluaran menyiapkan

NPD, memo persetujuan, bukti


pcmbayaran/bukti lainnya yang sah

2. Bendahara pengeluaran kemudian


Melakukan
melakukan proses pengisian BKU
pengisian BKU
pada kolom pengeluaran

3. Jika uang panjar diberikan melalui


kas tunai, maka bendahara Melakukan pengisian
Buku pembantu kas
pengeluaran melakukan proses
pengisian buku pembantu kas tunai
kolom pengeluaran

4. Jika uang panjar diberikan melalui


rekening bank, maka bendahara Melakukan pengisian
Buku pembantu kas
pengeluaran melakukan proses
pengisian buku pembantu

simpanan/Bank pada kolom


pengeluaran

5. Kemudian bendahara pengeluaran


Melakukan pengisian
melakukan proses pengisian buku
Buku pembantu
pembantu panjar pada kolom
pengeluaran

6. Hasil akhir dar


i proses ini

adalah BKU dan buku


pembantu BKU yang audah ter-
update

245
p74) Pembukuan Pertanggungjawaban Uang Panjar

Uraian Bendahara Pengeluaran

Proses
Pertanggungjawaban

Bendahara Pengeluaran menerima bukti

belanja/bukti pengeluaran uang lainnya

clar
i PPTK dan sejumlah uang yang
IjBukti belanja

berasal dari sisa uang panjar

Bendahara pengeluaran kemudian

melakukan proses pengisian BKU pada Melakukar^pengisian BKU

kolom penerimaan. Jumlah yang dicatat

sebesar jumlah uang panjar yang

pernah diberikan

Bendahara Pengeluaran melakukan


Melakukanf
engisianBuku
proses pengisian buku pembantu panjar Per
nbantu Panjar

pada kolom penerimaan

Bendahara Pengeluaran mencatat


Melakukan pengisian Buku
belanja di BKU pada kolom pengeluaran Kas Umum
sebesar yang diberikan kepada PPTK

Bendahara Pengeluaran mencatat

belanja pada buku pembantu perincian

obyek.

Proses selanjutnya adalah pencatatan

actual belanja yang dilakukan. Apakah

uang panjar kurang dari jumlah belanja

atau lebih dari uang belanja

246
:.5) Pembukuan Pertanggungjawaban Uang Panjar

Uraian Bendahara Pengeluaran

Jika uang panjar lebih besar dari pada

belanja maka PPTK wajib

mengembalikan sisa uang panjar

tersebut, Bendahara Pengeluaran Melakukan pengisian Buku


Pembantu Kas Tunai atau
mencatat pengembalian uang panjar
Buku Simpatian/Bank
dalam buku pembantu kas tunai atau

buku pembantu simpanan/bank pada

kolom penerimaan sejumlah sisa uang

panjar.

Jika uang panjar kurang dari belanja,

bendahara pengeluaran melakukam

pembayaran atas kekurangan tersebut

Bendahara Pengeluaran mencatat pada

buku pembantu kas tunai atau buku

pembantu simpanan/ bank sejumlah

kekurangan uang panjar.

I 9. Hasil akhir dari proses ini adalah BKU


Bendahara dan Buku Pembantu BKU

Bendahara Pengeluaran yang sudah

terupdate

247
d) Pembukuan Belanja melalui LS

@ Pembukuan SP2D LS untuk pengadaan Barang dan Jasa

Pembukuan atas proses belanja LS untuk pengadaan barang

dan jasa dimulai ketika bendahara pengeluaran menerima

SP2D LS barang dan jasa dari BUD atau Kuasa BUD melalui

Pengguna Anggaran. Pembukuan dilakukan sebesar jumlah

belanja bruto (sebelum dikurangi potongan) sebagai "belanja

barang dan jasa"

Terhadap informasi potongan pajak terkait belanja pengadaan

barang dan jasa, bendahara pengeluaran melakukan

pembukuan sebesar jumlah pajak yang dipotong sebagai

"pemotongan PPh/PPN.

@ Pembukuan SP2D LS untuk pembayaran Gaji dan Tunjangan

Pembukuan atas SP2D LS untuk pembayaran Gaji dan

Tunjangan dimulai ketika bendahara pengeluaran menerima

SP2D LS Gaji dari BUD atau Kuasa BUD melalui Pengguna


Anggaran. Pembukuan dilakukan sebesar jumlah belanja bruto

(sebelum dikurangi potongan) sebagai "belanja gaji dan

tunjangan''

248
|d. 1) Penatausahaan Belanja SP2D LS Barang dan Jasa

Uraian Bendahara Pengeluaran

Proses Penerbftan SP2O


15 Barang dan Jasa

Bendahara Pengeluaran
SP2D LS Barang
mener
ima SP2D LS barang dan dan Jasa

jasa untuk belanja yang

dilakukan
Bendahara pengeluaran

kemudian melakukan proses Melakukan pengisian BKU

pengisian BKU pada kolom


penerimaan.

Bendahara Pengeluaran
Melakukan pengisian Buku
melakukan proses pengisian pada kolom pengeluaran

BKU pada kolom pengeluaran.


Tanggal dan jumlah yang dicatat
sama dengan tanggal dan jumlah
yang dicatat di kolom
penerimaan.

Bendahara Pengeluaran
Melakukan pengisian Buku
melakukan proses pengisian pembantu rincian objek belanja

buku pembantu rincian objek

belanja
Hasil akhir dari proses ini adalah

BKU dan Buku Pembantu BKU


yang sudah ter-update

249
^1.2) Penatausahaan Belanja SP2D LS Gaji

Uraian Bendahara Pengeluaran

ProsesPenerbitanSP2D
LSGajl

Bendahara Pengeluaran
SP2DLSGaji
mener
ima SP2D LS gaji untuk

belanja yang dilakukan

2. Bendahara pengeluaran

kemudian melakukan proses MelakukanpengisianBKU

pengisian BKU pada kolom


penerimaan.

Bendahara Pengeluaran
Melakukan pengtsian Buku
melakukan proses pengisian pada kolom pengeiuaran

BKU pada kolom pengeluaran.


Tanggal dan jumlah yang dicatat
sama dengan tanggal dan jumlah
yang dicatat di kolom
penerimaan.

Bendahara Pengeluaran
Melakukan pengisian Buku
melakukan proses pengisian pembantu nncian objek belanja

buku pembantu rincian objek

belanja
Hasil akhir dari proses ini adalah
BKU dan Buku Pembantu BKU
yang sudah ter-update

250
4.7 PBRTANGGUNGJAWABAN DAN PBNYAMPAIANNYA

Bendahara Pengeluaran wajib menyampaikan pertanggungjawaban

atas pengelolaan uang yang terdapat dalam kewenangannya.

Pertanggungjawaban tersebut terdiri atas :

1) Pertanggungjawaban Penggunaan Uang persediaan

2) Pertanggungjawaban penggunaan TU

3) Pertanggungjawaban administrative

4) Pertanggungjawaban fungsional

1) Per
tanggungjawaban Penggunaan Uang Persediaan

Bendahara Pengeluaran melakukan pertanggungjawaban

penggunaan uang persediaan setiap akan mengajukan GU.

Dalam melakukan pertanggungjawaban tersebut dokumen yang

disampaikan adalah Laporan Pertanggungjawaban Uang

Persediaan dan dilampiri dengan bukti - bukti belanja yang

sah.

Langkah - langkah dalam membuat per


tanggungjawaban uang

persediaan adalah :

@ Mengumpulkan bukti - bukti yang sah atas belanja yang

menggunakan uang persediaan termasuk bukti - bukti yang

dikumpulkan oleh Bendahara Pengeluaran pembantu, jika

ada sebagian uang persediaan yang sebelumnya dilimpahkan

kepada bendahara pengeluaran pembantu.

@ Berdasarkan bukti - bukti yang sah tersebut bendahara

pengeluaran merekapitulasi belanja ke dalam Laporan

Pertanggungjawaban Uang Persediaan sesuai dengan

program dan kegiatannya masing - masing.

251
@ Laporan Pertanggungjawaban Uang Persediaan tersebut

dijadikan lampiran pengajuan SPP-GU

Format Laporan pertanggungjawaban Uang persediaan pada

halaman 337

2) Pertanggungjawaban Penggunaan TU

Bendahara Pengeluaran melakukan pertangungjawaban

penggunaan TU apabila TU yang dikelolanya habis/selesai

digunakan untuk membiayai suatu kegiatan atau telah sampai

pada waktu yang ditentukan sejak TU diter


ima.

Dalam melakukan pertanggungjawaban tersebut dokumen yang

disampaikan adalah Laporan pertanggungjawaban Tambahan

Uang Persediaan. Dokumen ini dilampirkan dengan bukti -

bukti belanja yang sah dan lengkap.

Langkah - langkah dalam membuat pertanggungjawaban TU

adalah sebagai berikut :

@ Bendahara Pengeluaran mengumpulkan bukti - bukti belanja

yang sah atas penggunaan tambahan uang persediaan.

@ Apabila terdapat TU yang tidak digunakan bendahara

pengeluaran melakukan setoran ke Kas Umum Daerah. Surat

Tanda Setoran atas penyetoran itu dilampirkan sebagai

lampiran laporan pertanggungjawaban TU.

@ Berdasarkan bukti - bukti belanja yang sah dan lengkap

tersebut dan bukti penyetoran sisa tambahan uang

persediaan ( apabila tambahan uang persediaan melebihi

belanja yang dilakukan) bendahara pengeluaran

merekapitulasi belanja kedalam Laporan


Pertanggungjawaban Tambahan Uang Persediaan sesuai

dengan program dan kegiatannya yang dicantumkan pada

awal pengajuan TU.

@ Laporan pertanggungjawaban tersebut kemudian diberikan

kepada Pengguna Anggaran melalui PPK SKPD.

@ PPK SKPD kemudian melakukan verif


ikasi atas

pertanggungjawaban yang dilakukan oleh bendahara

pengeluaran.

@ Pengguna Anggaran kemudian menandatangani laporan

pertanggungjawaban TU sebagai bentuk pengesahan.

@ Berdasarkan pengesahan SPJ TU, bendahara pengeluaran

membuat SPP nihil. Nilai SPP nihil adalah sebesar nilai

pengesahan pertanggungjawaban SPJ.

@ PPK SKPD melakukan verif


ikasi atas SPP nihil dan

menyiapkan SPM Nihil. Berdasarkan SPM Nihil, maka BUD

menerbitkan SP2D nihil atas TU tersebut.

@ Dengan terbitnya SP2D Nihil maka penggunaan TU telah

diakui/disahkan pertanggungjawaban belanja -belanjanya

oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.

Format Laporan pertanggungjawaban Tambahan Uang

persediaan pada halaman 338

253
f2. Pertanggungjawaban Penggunaan TU

Uraian PA/KPA Bendahara Pengeluaran

Bendahara Pengeluaran
menyiapkan bukti setoran
sisa dana TU ke rekening kas
Umum Daerah dan bukti
belanja atas penggunaan TU
Bendahara pengeluaran
membuat laporan

pertanggungjawaban
penggunaan dana TU dan
menyampaikan ke PA/ KPA

melalui PPK SKPD


PPK SKPD melakukan

ver
if
ikasi atas
pertanggungjawaban yang
disampaikan dan kemudian

memberikan kepada PA/KPA


untuk mendapatkan
pengesahan

Buktf Setor
an
BuktiBdanja
LapPengguna
TUP

PA/KPS melakukan proses


pengesahan laporan
pertanggungjawaban
penggunaan TUP

PA/KPA member
ikan laporan
pertanggungjawaban TUP
kepada Bendahara

Pengeluaran

Bendahara Pengeluaran
menyampaikan iaporan Bukti setoran dan Lap
pertanggungjawaban
pertanggungjawaban TUP
dan bukti setor kepada TUP

BUD/Kuasa BUD

254
3) Pertanggungjawaban Administratif

Pertanggungjawaban administrative dibuat oleh bendahara

pengeluaran dan disampaikan kepada Pejabat Pengguna

Anggaran paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

Pertanggungjawaban administrative tersebut berupa Surat

Pertanggungjawaban (SPJ) yang menggambarkan jumlah

anggaran, realisasi dan sisa pagu anggaran baik secara

kumulatif maupun perkegiatan. SPJ ini merupakan

penggabungan dengan SPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu

Pertanggungjawaban administrative berupa SPJ dilampiri

dengan :

@ Buku Kas Umum;

@ Laporan Pertanggungjawaban Kas;

@ SPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu.

Pertanggungjawaban administrative pada bulan terakhir tahun

anggaran disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan

tersebut. Per
tanggungjawban tersebut harus dilampiri bukti

setoran sisa uang persediaan.

Langkah - langkah dalam membuat dan menyampaikan SPJ

bendahara pengeluaran adalah sebagai berikut :

@ Bendahara Pengeluaran menyiapkan laporan penutupan kas.

@ Bendahara pengeluaran melakukan rekapitulasi jumlah -

jumlah belanja dan item terkait lainnya berdasarkan BKU

dan buku pembantu BKU lainnya serta khususnya Buku

Pembantu Rincian Obyek untuk mendapatkan nilai belanja

perrincian obyek.

25S
@ Bendahara Pengeluaran menggabungkan hasil rekapitulasi

tersebut dengan hasil yang ada d SPJ Bendahara

Pengeluaran Pembantu.

@ Berdasarkan rekapitulasi dan penggabungan itu, bendahara

pengeluaran membuat SPJ atas pengelolaan uang yang

menjadi tanggungjawabnya.

@ Dokumen SPJ beserta BKU, laporan penutupan kas dan SPJ

bendahara pengeluaran pembantu kemudian diberikan ke

PPK SKPD untuk dilakukan verif


ikasi.

@ Setelah mendapatkan verif


ikasi, Pengguna Anggaran

menandatangani sebagai bentuk pengesahan.

Format Laporan penutupan kas bulanan dan Laporan

Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran (SPJ-Belanja

Administratif) pada halaman 340 sampai 341

4) Pertanggungjawaban Fungsional

Pertanggungjawaban fungsional dibuat oleh bendahara

pengeluaran dan disampaikan kepada PPKD selaku BUD paling

lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Pertanggungjawaban

fungsional tersebut berupa Surat Pertanggungjawaban (SPJ)

yang merupakan penggabungan dengan SPJ Bendahara

Pengeluaran Pembantu. SPJ tersebut dilampiri dengan :

@ Laporan Penutupan Kas;

@ Berita Acara Penutupan Kas;

@ Buku Kas Umum;

@ Buku Kas Tunai;

@ Buku Pembantu Simpanan/Bank;

@ Buku Pajak ser


ta SSP;

256
@ Rincian Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran;

@ Buku Rekapitulasi Pengeluaran Per


incian Obyek;

@ Pengesahan Per
tanggungjawaban Bendahara Pengeluaran;

@ Surat Pengesahan Bendahara Pengeluaran ( SPJ Belanja).

@ Bukti - bukti belanja yang sah dan lengkap;

Pertanggungjawaban fungsional pada bulan terakhir tahun

anggaran disampaikan paling lambat har


i kerja terakhir bulan

tersebut. Pertanggungjawaban tersebut dilampiri dengan bukti

setoran sisa uang persediaan, sisa UYHD per 31 Desember

harus disetorkan ke Kas Daerah paling lambat tanggal 10

Januari tahun berikutnya.

Format Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran

(SPJ Fungsional) pada halaman 342 sampai 343

Berikut adalah bagan alir pertanggungjawaban bendahara

pengeluaran

257
5. PENATAUSAHAAN BENDAHARA PENGELUARAN PBHBANTU SKPD

a. PENGAJUAN SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)

Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang dilakukan

bendahara pengeluaran pembantu meliputi :

a)Tambahan Uang (TU)

b) Langsung (LS) Barang dan Jasa

Bendahara pengeluaran pembantu hanya bisa mengajukan SPP TU

dan SPP LS pengadaan barang dan jasa karena untuk UP/GU dan

LS gaji hanya boleh dilakukan oleh bendahara pengeluaran.

Disamping membuat SPP bendahara pengeluaran pembantu juga

membuat register untuk SPP yang diajukan, SPM dan SP2D yang

sudah diterima oleh bendahara pengeluaran pembantu.

a) SPP tambahan Uang (TU)

Apabila terdapat kebutuhan belanja yang sifatnya mendesak,

yang harus dikelola oleh bendahara pengeluaran pembantu, dan

uang persediaan yang diberikan oleh bendahara pengeluaran

tidak mencukupi karena sudah direncanakan untuk kegiatan

yang lain, maka bendahara pengeluaran pembantu dapat

mengajukan SPP Tambahan Uang (TU). Batas jumlah pengajuan

SPP-TU harus mendapat persetujuan dari PPKD dengan

memperhatikan rincian kebutuhan dan waktu penggunaan.

Jumlah dana yang dimintakan dalam SPP TU ini harus

dipertanggungjawabkan tersendiri dan bila tidak habis, harus

disetorkan kembali.

Dalam hal dana tambahan uang tidak habis digunakan dalam 1

(satu) bulan, maka sisa tambahan uang disetor ke rekening kas

umum daerah. Ketentuan batas waktu penyetoran sisa

tambahan uang dikecualikan untuk :

259
> Kegiatan yang pelaksanaannya melebihi 1 (satu) bulan;

> Kegiatan yang mengalami penundaan dari jadwal yang telah

ditetapkan yang diakibatkan oleh peristiwa di luar kendali

KPA;

b) SPP Langsung (LS)

Bendahara pengeluaran pembantu dapat mengajukan SPP-LS

Barang dan Jasa kepada Pengguna Anggaran melalui PPK-SKPD

berdasarkan dokumen-dokumen yang disiapkan oleh PPTK.

b. PEMBUKUAN

Pembukuan Belanja oleh bendahara pengeluaran pembantu

menggunakan :

a) Buku Kas Umum (BKU)

b) Buku Pembantu BKU yang terdiri dari :

@ Buku Pembantu Kas Tunai;

@ Buku Pembantu Simpanan/Bank;

@ Buku Pembantu Pajak;

@ Buku Pembantu panjar;

@ Buku Pembantu Rincian Objek Belanja.

Dalam pelaksanaannya, tidak semua dokumen pembukuan

digunakan secara bersamaan untuk membukukan satu transaksi

keuangan yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran pembantu.

Pembukuan penerimaan SP2D TU dan Pelimpahan UP/GU

Pembukaun penerimaan SP2D TU merupakan proses pencatatan

transaksi penerimaan SP2D TU ke dalam BKU dan Buku Pembantu

260
yang terkait. Proses pembukuan dilakukan ketika bendahara

pengeluaran pembantu menerima SP2D TU dari BUD/Kuasa BUD.

Pencatatan dilakukan sebesar jumlah yang tercantum di SP2D

sebagai "pener
imaan SP2D"

Atas persetujuan Pengguna Anggaran, bendahara pengeluaran

pembantu melakukan pelimpahan uang persediaan ke bendahara

pengeluaran pembantu.Atas dasar "pelimpahan UP: tersebut, maka

bendahara pengeluaran pembantu mencatat sebesar jumlah yang

dilimpahkan.

b. 1 Pembukuan Pener
imaan SP2D TU
Uraian Bendahara Pengeluaran
Pembantu

Prosespenerbitan
SP2DTU

1. Bendahara pengeluaran
pembantu menerima SP2D TU

2. Bendahara pengeluaran
pembantu kemudian Melakukan
melakukan proses pengisian pengisian BKU
BKU pada kolom pener
imaan

3. Kemudian bendahara
pengeluaran pembantu Melakukan
melakukan proses pengisian pengisian buku
pembantu
Buku Pembantu
SImpanan/Bank pada kolom
pener
imaan

4. Hasil akhir dari proses ini


adalah BKU dan Buku
Pembantu simpana/bank yang
sudah ter-update
u Buku Pembantu
Simpanan/Bank

261
b.2 Pembukuan Pelimpahan Dana UP/GU dar
i Bendahar
a Pengeluaran
Uraian Bendahara Bendahara
Pengeluaran Pengeluaran
Pembantu

. Bendahara Pengeluaran
melakukan transfer dana
kc rekening bank
bendahara pengeluaran
pembantu
Berdasarkan bukti
Melakukan
transfer, bendahara
pengisian BKI
pengeluaran mencatat di
BKU.

3. Bendahara pengeluaran
Metakukan
mencatat di Buku
penglslan buku
Pembantu pembantu
Simpanan/ Bank pada
kolom pengeluaran

4. Bendahara pengeluaran
Melakukan
pembantu mencatat
pengisian BKU
penerimaan di BKU

5. Bendaahara pengeluaran
Melakultan
kukan
pembantu mencatat
pengisiati buku
penerimaan di Buku
pembantu
Pembantu
Simpanan/ Bank

Hasil dari proses ini


adalah BKU pembantu
dan Buku pembantu
simpanan/bank yang ter-
update

262
Pembukuan Belanja Menggunakan Uang Persedlaan

Dalam proses belanja menggunakan uang persediaan, terdapat

kemungkinan 2 (dua) cara bagi bendahara pengelauaran

pembantu dalam melakukan pembayaran. Pertama bendahara

melakukan pembayaran tanpa melalui panjar. Kedua bendahara

pengeluaran melakukan pembayaran melalui panjar terlebih

dahulu kepada PPTK.

@ Pembukuan pembayaran belanja tanpa melalui uang panjar

Proses pembukuan dimulai ketika Bendahara pengeluaran

pembantu membayar sejumlah uang atas belanja yang telah

dilakukan. Pembayaran dapat saja menggunakan uang yang

ada di kas tunai maupun uang yang ada di rekening bank

bendahara pengeluaran.

Berdasarkan bukti-bukti belanja yang disiapkan oleh PPTK,

bendahara pengeluaran pembantu melakukan pembayaran.

Atas pembayaran tersebut, bendahara pengeluaran

melakukan pembukuan sebesar nilai belanja bruto sebagai

"belanja".

Jika pembayaran dilakukan dengan transfer dari rekening

bank, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan

sebesar nilai belanja bruto sebagai "belanja"

Apabila bendahara pengeluaran melakukan pungutan pajak

atas transaksi belanja di atas, bendahara pengeluaran

melakukan pembukuan sebesar jumlah pajak yang dipotong

sebagai "pemotongan PPh/PPN"

Ketika bendahara pengeluaran penyetoran atas pungutan

pajak, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan

sebesar jumlah pajak yang disetorkan sebagai "setoran

PPh/PPN"

263
Pembukuan Belanja UP/GU/TU-RekeninR Bendahara Pengeluaran Pembantu
Uraian Bendahara Pengeluaran Pembantu

Pr
osesBelanjaUP/6U/TU

Bendahara Pengeluaran pembantu


menyiapkan bukti belanja dan bukti
pembayaran yang terkait

2. Bendahara pengeluaran pembantu


Melakukan
kemudian melakukan proses
pengisian BKU pada kolom pengislan BKU
pengeluaran

3. Bendahara pengeluaran pembantu


melakukan proses pengisian Buku Melakukan
Pembantu Simpanan/Bank pada pengisian Buku
kolom pengeluaran Pembantu

4. Kemudian bendahara pcngeluaran


pembantu melakukan proseB
pengisian buku pembantu r
incian
obyek belanja

5. Hasil akhir dari proses ini adalah


BKU dan Buku Pembantu BKU yang
sudah ter-update

264
Pembantu

c.2) Pembukuan Belanja UP/GU/TU-Kas Tunai Bendahara Pengeluaran


Pembantu
Bendahara Pengeluaran

ProsesBeianjaUP/GU/TU

1. Bendahara Pengeluaran Bukti Belanja


pembantu menyiapkan bukti
belanja dan bukti pembayaran Bukti Pembayaran
yang terkait

2. Bendahara pengeluaran pembantu


Melakukan
kemudian melakukan proses
pengisian BKU
pengisian BKU pada kolom
pengeluaran

3. Bendahara pengeluaran pembantu


melakukan proses pengisian Buku Meiakukan
Pembantu Kas tunai pada kolom pengisian Buku
Pembantu Kas
pengeluaran

4. Kemudian bendahara pengeluaran Melakukan


pembantu melakukan pr oses pengisian 6uku
pengisian buku pembantu r
incian pembantu
obyek belanja

5. Hasil akhir dari proses ini adalah


BKU dan Buku Pembantu BKU
yang sudah ter-update

265
Pembukuan belanja melalui uang panjar

Pembukuan atas uang panjar merupakan proses pencatatan

pember
ian uang panjar kepada PPTK termasuk didalamnya

pencatatan atas pertanggungjawaban yang diberikan oleh PPTK

untuk uang panjar yang diterimanya.

Proses pembukuan dimulai ketika bendahara pengeluaran pembantu

memberikan uang panjar kepada PPTK untuk melaksanakan kegiatan

yang menjadi tanggung jawabnya. Berdasarkan Nota Pencairan Dana

(NPD), memo persetujuan PA/KPA, serta bukti pengeluaran

uang/bukti lainnya yang sah, Bendahara Pengeluaran pembantu

mencatat pemberian uang panjar sebesar uang yang diberikan.

Langkah-langkah dalam membukukan pertanggungjawaban uang

panjar adalah sebagai berikut :

1. Bendahara pengeluaran menerima bukti belanja/bukti

pengeluaran uang/bukti lainnya yang sah dar


i PPTK sebagai

bentuk pertanggungjawaban uang panjar. Setelah

pertanggungjawaban tersebut diterima, Bendahara Pengeluaran

mencatat pengembalian panjar.

2. Bendahara Pengeluaran kemudian mencatat belanja yang

sebenarnya terjadi berdasarkan pertanggungjawaban yang

diberikan PPTK.

3. Apabila uang panjar yang diber


ikan lebih besar daripada belanja

yang dilakukan, PPTK mengembalikan kelebihan tersebut.

4. Apabila uang panjar yang diberikan kecil dar


ipada belanja yang

dilakukan, bendahara pengeluaran membayar kekurangannya

kepada PPTK.

266
c.3) Pembukuan Pemberian Uang Panjar

Uraian Bendahara Pengeluaran Per


nbantu

Prosespemberian
uangpanjar

1. Bendahara pengeluaran pembantu


menyiapkan NPD, memo persetujuan,
bukti pcmbayaran/bukti lainnya yang

sah

2. Bendahara pengetuaran pembantu


Melakukan
kemudian melakukan proses pengisian
pengisian BKU
BKU pada kolom pengeluaran

3. Jika uang panjar diberikan melalui kas


, tunai, maka bendahara pengeluaran
pembantu melakukan proses pengisian
buku pembantu kas tunai kolom

pengeluaran
4. Jika uang panjar diberikan melalui
rekening bank, maka bendahara
pengeluaran melakukan proses
pengisian buku pembantu
simpanan/Bank pada kolom

pengeluaran
5. Kemudian bendahara pengeluaran
melakukan proses pengisian buku
pembantu panjar pada kolom

pengeluaran
6. Hasil akhir dar
i proses ini adalah

BKU dan buku pembantu BKU

yang sudah ter-update

267
;.4) Pembukuan Per
tanggungjawaban Uang Panjar

Uraian Bendahara Pengeluaran


Pembantu

Proses
Pertanggungjawaban

Bendahara Pengeluaran pembantu

mener
ima bukti belanja/bukti

pengeluaran uang lainnya dar


i PPTK

dan sejumlah uang yang berasal


0 Bukti belanja

dari sisa uang panjar

Bendahara pengeluaran pembantu

kemudian melakukan proses i Melakukan pengisian BKU

pengisian BKU pada kolom

pener
imaan. Jumlah yang dicatat

sebesar jumlah uang panjar yang

pernah diber
ikan

Bendahara Pengeluaran pembantu


Melakukan pengisian Buku
melakukan proses pengisian buku Pembantu Panjar

pembantu panjar pada kolom

penerimaan
Bendahara Pengeluaran pembantu
Melakukan pengisian Buku
mencatat belanja di BKU pada KasUmum
kolom pengeluaran sebesar yang

diberikan kepada PPTK

Bendahara Pengeluaran pembantu


Melakutcan pengtsian Buku
mencatat belanja pada buku Pembantu Perincian obyek

pembantu per
incian obyek.

Proses selanjutnya adalah

pencatatan actual belanja yang

dilakukan. Apakah uang panjar

kurang dar
i jumlah belanja atau

I lebih dar
i uang belanja

268
|c.5) Pembukuan Pertanggungjawaban Uang Panjar

Uraian Bendahara Pengeluaran


Pembantu

Jika uang panjar lebih besar dari

pacla belanja maka PPTK wajib

mengembalikan sisa uang panjar

tersebut, Bendahara Pengeluaran Melakukan pengisian Buku


Pembantu Kas Tunai atau
pcmbantu mencatat pengembalian K+rai^
Buku Simpanan/Bank
uang panjar dalam buku pembantu

kas tunai atau buku pembantu

simpanan / bank pada kolom

penerimaan sejumlah sisa uang

panjar.

Jika uang panjar kurang dari

belanja, bendahara pengeluaran

pembantu melakukam pembayaran

atas kekurangan tersebut

Bendahara Pengeluaran mencatat

pada buku pembantu kas tunai atau

buku pembantu simpanan/bank

sejumlah kekurangan uang panjar.

Hasil akhir dari proses ini adalah

BKU Bendahara dan Buku

Pembantu BKU Bendahara

Pengeluaran yang sudah terupdate

269
Pembukuan Belanja melalui LS

@ Pembukuan SP2D LS untuk pengadaan Barang dan Jasa

Pembukuan atas proses belanja LS untuk pengadaan barang

dan jasa dimulai ketika bendahara pengeluaran mener


ima

SP2D LS barang dan jasa dari BUD atau Kuasa BUD melalui

Pengguna Anggaran. Pembukuan dilakukan sebesar jumlah

belanja bruto (sebelum dikurangi potongan) sebagai "belanja

barang dan jasa"

Terhadap Unformasi potongan pajak terkait belanja pengadaan

barang dan jasa, bendahara pengeluaran melakukan

pembukuan sebesar jumlah pajak yang dipotong sebagai

"pemotongan PPh/PPN.

270
^i.l) Penatausahaan Belanja SP2D LS Barang dan Jasa

Uraian Bendahara Pengeluaran


Pembantu

Proies Penerbitan SP2O


LS Barang dan Jasa

Bendahara Pengeluaran pembantu


SP2D LS Barang
mener
ima SP2D LS barang dan jasa dan Jasa

untuk belanja yang dilakukan

Bendahara pengeluaran pembantu


Melakukan pengisian BKU
kemudian melakukan proses

pengisian BKU pada kolom

penerimaan.

Bendahara Pengeluaran pembantu Melakukan pengisian Buku


pada kolom pengeluaran
melakukan proses pengisian BKU

pada kolom pengeluaran. Tanggal

dan jumlah yang dicatat sama

dengan tanggal dan jumlah yang

dicatat di kolom penerimaan.

Bendahara Pengeluaran pembantu


Melakukan pengisian Buku
melakukan proses pengisian buku petnbantu rtncian objek belanja

pembantu rincian objek belanja

5. Hasil akhir dari proses ini adalah

BKU dan Buku Pembantu BKU yang

sudah ter-update

271
c. PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENYAMPAIANNYA

Pertanggungjawaban pengeluaran merupakan proses

per
tanggungjawaban seluruh pengeluaran belanja yang dilakukan

oleh bendahara pengeluaran pembantu dalam rangka pelaksanaan

APBD. Proses ini merupakan proses lanjutan dari proses

pembukuan pengeluaran. Pertanggungjawaban bendahara

pengeluaran pembantu terdiri dari :

a) Pertanggungjawaban penggunaan tambahan uang persediaan

Bendahara Pengeluaran pembantu melakukan

pertangungjawaban penggunaan TU apabila TU yang

dikelolanya habis/selesai digunakan untuk membiayai suatu

kegiatan atau telah sampai pada waktu yang ditentukan sejak

TU diterima.

Dalam melakukan pertanggungjawaban tersebut dokumen yang

disampaikan adalah Laporan pertanggungjawaban Tambahan

Uang Persediaan. Dokumen ini dilampirkan dengan bukti -

bukti belanja yang sah dan lengkap.

Langkah - langkah dalam membuat pertanggungjawaban TU

adalah sebagai berikut :

@ Bendahara Pengeluaran pembantu mengumpulkan bukti -

bukti belanja yang sah atas penggunaan tambahan uang

persediaan.

@ Apabila terdapat TU yang lidak digunakan bendahara

pengeluaran pembantu melakukan setoran ke Kas Umum

Daerah. Surat Tanda Setoran atas penyetoran itu

dilampirkan sebagai lampiran laporan pertanggungjawaban

TU.

@ Berdasarkan bukti - bukti belanja yang sah dan lengkap

tersebut dan bukti penyetoran sisa tambahan uang

272
persediaan (apabila tambahan uang persediaan melebihi

belanja yang dilakukan) bendahara pengeluaran pembantu

merekapitulasi belanja kedalam Laporan

Pertanggungjawaban Tambahan Uang Persediaan sesuai

dengan program dan kegiatannya yang dicantumkan pada

awal pengajuan TU.

@ Laporan pertanggungjawaban tersebut kemudian diberikan

kepada Pengguna Anggaran melalui PPK SKPD.

@ PPK SKPD kemudian melakukan verifikasi atas

pertanggungjawaban yang dilakukan oleh bendahara

pengeluaran.

@ Pengguna Anggaran kemudian menandatangani laporan

pertanggungjawaban TU sebagai bentuk pengesahan.

273
3.a. PertanggungjawabanPenggunaanTU
Uraian PA/KPA PPKSKPD Bendahara Pengeluaran
Pembantu
1. Bendahara Pengeluaran rr~ 1
aukttsetoran |
Pembantu menyiapkan bukti
setoran sisa dana TU kc Belanja
L -~~~'
rekening kas Umum Daerah

I
dan bukti belanja atas

penggunaanTU

2. Bendahara pengeluaran
| BuktiSetoran | BuktiSetoran
Pembantu membuat laporan
L| But
t)Belanja | [1 BuktiBelanja
pertanggungjawaban LapPenggunaan 1 LapPenggunaan
penggunaan dana TU dan TUP 1
TUP
menyampaikan ke PA/KPA

melaluiPPKSKPD

3. PPK SKPD melakukan ver


if
ikasi

atas per
tanggungjawaban yang
disampaikan dan kemudian y^Apakah ^s. I"""
*s. disetujui? j?~
member
ikan kepada PA/KPA
untuk mendapatkan

pengesahan

1 BuktiSetor
an 1 BuktiSetoran
L 1 BuktiBelanja L I BuktiBelanja |

I LapPenggunaan
TUP
1 LapPenggunaan
TUP

PA/KPS melakukan proses 1


pengesahan laporan Proses
pengesahan
pertanggungjawaban
penggunaanTUP ?
5. PA/KPA memberikan laporan
pertanggungjawaban TUP
BuktiSetoran
LJ BukrlBelanja
Ir uktiSetoran
1 1 BuktiBelanja |
kepada Bendahara Pengeluaran 1 LapPenggunaan LapPenggunaan
Pembantu 1 TUP TUP
t @"
6. Bendahara Pengeluaran
Pembantu menyampaikan Bukti setoran dan
laporan pertanggungjawaban
TUP dan bukti setor kepada
BUD/KuasaBUD pertanggungjawaban
TUP

274
b) Pertanggungjawaban fungsional

Pertanggungjawaban fungsional dibuat oleh bendahara

pengeluaran dan disampaikan kepada PPKD selaku BUD paling

lambat tanggal 5 bulan ber


ikutnya. Pertanggungjawaban

fungsional tersebut berupa Surat Pertanggungjawaban (SPJ)

dilampir
i dengan :

@ Buku kas Umum

@ Laporan Penutupan Kas

Pertanggungjawaban fungsional pada bulan terakhir tahun

anggaran disampaikan paling lambat 5 hari kerja sebelum hari

kerja terakhir bulan tersebut. Pertanggungjawaban tersebut

dilampiri bukti setor sisa uang persediaan.

275
I

2
I SIS
en co n 3
c J E g-
@a s o.
Hi
fggl
lit Iflfl
&a! pa 6 @ -3 a
6. PBNATAVSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN PPKD SERTA

PENYAMPAIANNYA

a. PENGAJUAN SURAT PBRMINTAAN PEMBAYARAN (SPP)

Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang dilakukan

bendahara pengeluaran PPKD adalah untuk melakukan

pengeluaran/belanja PPKD dan pengeluaran pembiayaan. Dalam

proses ini bendahara pengeluaran PPKD menyusun dokumen SPP-LS

PPKD.

SPP-LS PPKD sebagai alat pengajuan dana atas belanja-belanja PPKD

seper
ti belanja hibah, belanja bunga dan belanja tak terduga. SPP-LS

PPKD ini disusun oleh bendahara pengeluaran PPKD.

Bendahara mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan

sebagai lampiran dalam pengajuan SPP-LS, selain dari dokumen SPP-

LS itu sendiri. Lampiran tersebut antara lain :

> Surat Keputusan Kepala Daerah tentang belanja hibah, belanja

bantuan sosial, belanja bunga dan belanja tak terduga;

> NPHD untuk belanja hibah;

> Proposal pengajuan dana; dan

> Lampiran lain yang diperlukan.

Setelah itu bendahara pengeluaran PPKD mengisi dokumen SPP-LS

PPKD yang telah disiapkan. Disamping membuat SPP, bendahara

pengeluaran PPKD juga membuat register untuk SPP yang diajukan,

SPM dan SP2D yang sudah diterima oleh bendahara.


b. PEMBUKUAN BELANJA PPKD

Pembukuan bendahara pengeluaran PPKD merupakan proses

pencatatan SP2D LS PPKD ke dalam BKU Pengeluaran dan Buku

Pembantu yang terkait. Pembukuan dimulai ketika bendahara

pengeluaran PPKD menerima SP2D LS PPKD dari BUD/Kuasa BUD

Dokumen-dokumen yang digunakan dalam pembukuan bendahara

pengeluaran PPKD adalah :

a. Buku Kas Umum (BKU)-Bendahara Pengeluaran PPKD

b. Buku Pembantu BKU-Bendahara Pengeluaran PPKD yang terdiri

dari Buku rekapitulasi pengeluaran per rincian objek-bendahara

pengeluaran PPKD

Langkah-langkah dalam membukukan SP2D LS PPKD yang diter


ima

adalah sebagai berikut :

a. Pembukuan bendahara pengeluaran PPKD menggunakan BKU-

Bendahara pengeluaran PPKD dan Buku rekapitulasi pengeluaran

per objek.

b. Terhadap SP2D LS PPKD yang diterima oleh bendahara

pengeluaran PPKD, transaksi tersebut dicatat di BKU-bendahara

pengeluaran PPKD. Nilai yang dicatat sebesar jumlah kotor.

Kemudian bendahara pengeluaran PPKD mencatat di BKU

bendahara pengeluaran PPKD pada kolom pengeluaran sebesar

jumlah yang dicatat sebelumnya di kolom penerimaan.

c. Terhadap semua belanja yang dilakukan oleh bendahara

pengeluaran PPKD selain dicatat pada BKU-bendahara

pengeluaran PPKD, belanja-belanja tersebut juga perlu dicatat di

Buku Pembantu rincian per objek.

278
2) Pembukuan Belanja SP2D LS PPKD
Uraian Bendahara Pengeluaran
PPKD

neratiiranvpnohcHakii

1. Bendahara pengeluaran PPKD


mener
ima SP2D LS PPKD
untuk belanja yang dilakukan

2. Bendahara pengeluaran PPKD


Melakukan penglsian
kemudian melakukan proses BKU Bend h ra
pengisian BKU-Bendahara Pengeluaran PPKD pada
Pengeluaran PPKD pada
Kolom penerimaan

3.Bendahara pengeluaran PPKD


kemudian melakukan proses Melakukan pengtsian
BKU Bendahara
pengisian BKU-bendahara Pengeluaran PPKO pada
pengeluaran PPKD pada
kolom pengeluaran. Tanggal
dan jumlah yang dicatat sama
dengan tanggal dan jumlah
yang dicatat di kolom
penerimaan
4.Bendahara pengeluaran PPKD Melakufcan peng&an
melakukan proses pengisian BKU Bendahara
buku rekapitulasi Pengeluaran PPKD pa da
pengeluaran per rincian
objek-bendahara pengeluaran
PPKD

5.Hasil akhir dari proses ini


BKU Bendahara
adalah BKU-bendahara Peneeluaran PPKO
pengeluaran PPKD dan Buku
Buku rekapitulasi
Pembantu BKU-Bendahara
perinclan pengeluaran
Pengeluaran PPKD per-objek-pengeluaran

279
c. PERTANGGUNGJAWABAN

Bendahara pengeluaran PPKD menyampaikan pertanggungjawaban

atas pengelolaan fungsi kebendaharaan yang berada dalam

tanggungjawabnya setiap tanggal 10 bulan berikutnya.

Pertanggungjawaban disampaikan kepada PPKD. Dalam melakukan

pertanggungjawaban tersebut, dokumen yang disampaikan adalah

Surat Pertanggungjawaban (SPJ)

Dokumen SPJ tersebut dilampirkan dengan :

a. Buku kas Umum (BKU)- bendahara pengeluaran PPKD

b. Ringkasan pengeluaran per rincian objek-bendahara pengeluaran

PPKD yang disertai dengan bukti-bukti pengeluaran yang sah atas

pengeluaran dari setiap rincian objek yang tercantum dalam

ringkasan pengeluaran per rincian objek dimaksud.

Disamping laporan pertanggungjawaban diatas bendahara

pengeluaran PPKD membuat register untuk SPP yang diajukan serta

SPM dan SP2D yang telah diterbitkan.

Langkah-langkah dalam membuat dan menyampaikan SPJ

bendahara PPKD adalah sebagai berikut :

a. Berdasarkan BKU-bendahara PPKD dan buku pembantu BKU

lainnya, bendahara pengeluaran PPKD membuat SPJ atas

pengelolaan uang yang menjadi tanggungjawabnya.

b. Dokumen SPJ bendahara pengeluaran PPKD dan kelengkapannya

tersebut kemudian diberikan ke PPK SKPKD untuk melakukan

verif
ikasi.

c. Setelah mendapat ver


ifikasi, dokumen SPJ bendahara pengeluaran

PPKD dan kelengkapannya tersebut kemudian diber


ikan ke PPKD

untuk mendapatkan pengesahan.

280
Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran PPKD

Uraian PPKD
1. Berdasarkan BKU
Pengeluaran PPKD, dan
Buku Pembantu BKU
pengeluaran PPKD,
Bendahara pengeluaran
PPKD membuat SPJ
Bendahara Pengeluaran
PPKD

Bendahara pengeluaran
PPKD menyerahkan SPJ
bendahara pengeluaran
PPKD kepada PPKD melalui
PPK SKPKD

3. PPK SKPKD melakukan


ver
ifikasi atas SPJ yang
disampaikan dan kemudian
member ikan kepada PPKD
untuk mendapatkan
pengesahan

k. PPKD melakukan verif


ikasi,
evaluasi dan analisis atas
SPJ bendahara pengeluaran
| PPKD yang disampaikan

Selanjutnya PPKD
melakukan pengesahan atas
SPJ yang disampaikan oleh
bendahara pengeluaran
PPKD

282
D. PENYUSUNAN LAPORAN BENDAHARA UMUM DABRAH

Bendahara umum Daerah membuat laporan atas kas umum daerah

yang berada dalam pengelolaannya. Bendahara Umum Daerah

menyampaikan laporan tersebut kepada Kepala Daerah. Dokumen-

dokumen yang dihasilkan oleh penatausahaan dan bukti-bukti transaksi

pada kas umum daerah akan dijadikan dasar dalam membuat laporan

BUD.

Laporan Bendahara Umum Daerah disusun dalam bentuk :

a. Laporan Posisi Kas Har


ian (LPKH); dan

b. Rekonsiliasi Bank

Laporan tersebut dibuat setiap hari dan diserahkan kepada Kepala

Daerah setiap har


i kerja pertama setiap minggunya

Disamping laporan-laporan diatas Bendahara Umum Daerah membuat

register untuk SPP yang diajukan serta SPM dan SP2D yang diterbitkan.

Format dokumen laporan terdapat pada halaman 344 sampai dengan

347

Bendahara Umum Daerah menyusun pertanggungjawabannya setiap har


i

dalam bentuk Rekonsiliasi Bank dan Laporan Posisi Kas Har


ian.

Langkah-langkah dalam menyusun Rekonsiliasi Bank dan Laporan Posisi

Kas har
ian adalah sebagai ber
ikut :

a. Berdasarkan bukti-bukti yang ada (SP2D/STS/Bukti lainnya yang

sah), setiap har


i BUD menyususn laporan posisi kas har
ian.

b. BUD menerima rekening koran dan Bank setiap har


i untuk transaksi

satu har
i sebelumnya.

283
c. Berdasarkan rekening koran dan laporan posisi kas har
ian BUD

menyususn rekonsiliasi bank.

d. Rekonsiliasi bank disusun dengan cara membandingkan saldo kas di

Bank menurut rekening koran dengan saldo kas di Bank menurut

laporan posisi kas harian.

e. Laporan posisi kas harian dan rekonsiliasi bank tersebut diserahkan

kepada Kelapa Daerah hari pertama setiap minggunya.

Berikut adalah bagan alir pertanggungjawaban Bendahara Umum

Daerah

284
Pertanggunaawaban Bendahara Umum Daerah
Uraian

tyttemdinprofiedur
J
1. Bendahara Ur aum daerah
I SP2D/STS/BuktJ
mengumpulkan semua bukti-
I lalnnyayang sah
bukti transaksi yang terjadi
dalam satu har
i.

2. Berdasarkan bukti-bukti yang


ada Bendahara Umum Daerah
menyusun laporan posisi kas
harian

3. Laporan posisi kas har


ian akan
dijadikan dasar penyusunan
rekonsiliasi bank

4. BUD menerima rekening kor an


dari bank setiap har i untuk
transaksi satu har
i sebelumnya

5. BUD menyusun Rekonailiasi


Bank dengan membandingkan Pembuatan
rekorwlllasl Bank
saldo kas pada laporan posisi
kas har ian dan saldo kas
rekening koran
6. BUD menyerahkan laporan
1 posisi kas harian kepada Kepala
Daerah setiap har i pertama
kcrja setiap miinggunya

285
E. PENBRTCBAN PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PENCATATAN
PAJAK.

a. Ketentuan Pemotongan Pajak.

Pemotongan Pajak PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23 dan PPN

mengacu pada aturan perpajakan yang berlaku.

Pemer
intah Daerah dalam hal ini Pemerintah Daerah Kabupaten

Bengkayang dapat membuat peraturan daerah mengenai belanja yang

kena pajak, untuk menambah pendapatan daerah.

b. Pemungutan dan Penyetor


an Pajak

Tata Cara Pemungutan dan Penyetoran :

1) Pemungutan pajak dilakukan oleh bendahara pengeluaran dengan

membuat SSP dan faktur pajak atas setiap pembayaran barang

kena pajak dan/atau jasa kena pajak.

2) Faktur pajak tersebut disesuaikan dengan ketentutan perpajakan

yang berlaku dibuat dalam rangkap 3 ( tiga )


Lembar kesatu untuk bendaharawan

Lembar kedua arsip PKP rekanan

Lembar ketiga untuk KPP

3) SSP sebagaimana yang dimaksud pada angka 1 diisi dengan

membubuhkan NPWP serta identitas rekanan/bendahara

pemungut dan mengisi kode MAP sesuai dengan jenis pemotongan

pajak menurut ketentuan perpajakan yang berlaku dibuat dalam

rangkap 5 (lima )
@ Lembar kesatu untuk PKP rekanan

@ Lembar kedua untuk KPP melalui Bank/Pos

@ Lembar ketiga untuk lampiran SPT masa PPN

@ Lembar keempat untuk Bank Persepsi/Pos dan Giro

@ Lembar kelima sebagai arsip bendaharawan


4) NPWP rekanan harus berdomisili di Kabupaten Bengkayang

5) SSP tersebut sah apabila telah dibubuhi tandatangan dan telah

dicap oleh Bank persepsi atau Kantor Pos sebagai bukti bahwa

pajak tersebut telah disetorkan ke Kas Negara.

6) Pajak yang telah dipungut harus disetorkan ke kas Negara melalui

Bank Persepsi/pos dan giro di tahun berjalan sehingga tidak ada

pajak yang terhutang.

7) Untuk PPN Penyetoran dilakukan selambat - lambatnya tanggal 7

bulan takwim berikutnya setelah Masa pajak berakhir jika tanggal

7 bertepatan dengan har


i libur, maka penyetoran dilakukan pada

hari kerja berikutnya.

8) PPH Pasal 22 penyetoran dilakukan di hari yang sama.

9) PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 4 ayat (2) penyetoran
dilakukan selambat - lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya.

10) Ketelambatan setor dikenakan sanksi bunga sesuai ketentuan yang

berlaku dalam peraturan perpajakan.

c. Pelaporan Pajak.

Pemungutan pajak yang telah dilakukan wajib dilaporkan oleh

Bendahara ke KPP tempat dimana Bendahara terdaftar. Pelaporan

dilakukan dengan menggunakan Surat Pemberitahuan (SPT)

a. Untuk PPh Pasal 22 ( Bendahara Jselambat - lambatnya 14 (empat

belas) hari kerja setelah masa pajak berakhir dalam hal tanggal 14

jatuh pada hari libur maka pelaporan dilakukan pada hari kerja

sebelumnya.

b. Untuk PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 4 ayat ( 2)
selambat - lambatnya dilaporkan pada tanggal 20 bulan

berikutnya.

c. Keterlambatan lapor dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang

berlaku dalam peraturan perpajakan.

287
d. Pencatatan Pajak

Pajak yang telah dipungut dan disetorkan oleh Bendahara Pengeluaran

wajib dicatat dalam buku pajak SKPD dengan ketentuan :

@ Pajak yang dipungut dicatat pada sisi pemotongan di Buku pajak.

@ Pencantuman tanggal pungut pada buku pajak sesuai dengan

tanggal transaksi belanja untuk barang kena pajak dilakukan.

@ Pajak yang telah disetorkan dicatat pada sisi penyetoran.

@ Pencantuman tanggal penyetoran pada buku pajak sesuai dengan

tanggal validasi SSP yang dilakukan oleh Bank persepsi/Kantor

Pos.

@ Untuk memudahkan pengendalian dan pengawasan terhadap

pajak yang dipungut dan disetorkan oleh bendahara, pada SSP

sisi kanan atas wajib dicantumkan nomor sesuai dengan nomor

unit pada buku pajak.


F. PEDOMAN PERSYARATAN DOKUMEN YANG VALID DAN AKUNTABEL
UNTUK PBRTANGQUNGMWABAN KEUANGAN DAERAH

Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan akan menekankan pada

bahasan bagaimana menyiapkan laporan keuangan sehingga laporan

keuangan tersebut dapat disajikan dengan akurat dan menampilkan data

dan dokumen yang valid dan akuntable, dasar pembuatan laporan

keuangan adalah surat per


tanggungjawaban bendahara pengeluaran (SPJ)

ser
ta bukti - bukti pendukung yang sah, berikut adalah bukti - bukti yang

sah yang harus dilampirkan dalam surat pertanggungjawaban bendahara

sesuai dengan belanja yang dilakukan:

1. Untuk Belanja Pegawai/Personalia yang meliputi :

Belanja Gaji, Tunjangan Keluarga, Tunjangan Jabatan, Tunjangan

Beras dan Tunjangan PPh harus dilengkapi Daftar Gaji.

- Tunjangan Kesejahteraan harus dilengkapi oleh SK Bupati

Bengkayang, Daftar Kesejahteraan Pegawai yang telah ditanda

tangani oleh Pegawai yang bersangkutan dan dikenakan Pajak bagi

Pegawai Golongan IV, HI dan Tenaga Honorer sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

2. Untuk Belanja Beasiswa, Bantuan Tugas Belajar Ikatan Dinas

dilengkapi dengan :

- Rekomendasi /Surat Tugas Bupati tentang Tugas Belajar

- SK Bupati Bengkayang yang memuat Besaran Biaya pertahun atau

perpaket bagi Pegawai yang mendapatkan Biaya Tugas Belajar

Ikatan Dinas yang berjenjang

- Kwitansi adalah tanda terima dari Pegawai yang berhak sesuai

dengan Lampiran SK Bupati Bengkayang.

3. Untuk Belanja Pelatihan dan Kursus Ketrampilan dilengkapi dengan :

Harus terprogram dalam satu tahun jenis - jenis pelatihan dan

kursus ketrampilan yang harus diikuti


Fax/ surat pember
itahuan diadakan Pelatihan/kursus ketrampilan

- Surat Tugas dan Surat Perintah Perjalanan Dinas dari Kepala

Dinas berikut lampiran belakang yang ditandatangani oleh pejabat

yang dikunjungi.

- Kwitansi setoran Pelatihan/kursus ketrampilan.

- Fotocopy Sertifikat Pelatihan atau Kursus Ketrampilan yang diikuti.

- Besaran Biaya Perjalanan Dinas untuk Pelatihan/kursus

ketrampilan mengacu pada standar Perjalanan Dinas.

4. Belanja alat listrik dan elektronik, ATK, Penggandaan, Peralatan

pembersih dan bahan pembersih, Belanja penggantian suku cadang

harus dilengkapi dengan :

Harga barang sesuai dengan standar harga barang yang ditetapkan

oleh SK Bupati Bengkayang.

- Surat Pesanan dan Surat Tagihan/SPK yang besarannya sesuai

dengan peraturan mengenai pengadaan barang dan jasa yang

berlaku.

- Kwitansi pembayaran

- Bukti setoran Pajak berupa SPP untuk barang yang kena pajak.

5. Belanja pengisian tabung kebakaran, gas dan belanja perangko,

materai dan benda pos lainnya, BBM harus dilengkapi dengan :

- Surat Pesanan Barang dan Surat Tagihan

- Kwitansi pembayaran

6. Belanja Makan minum dilengkapi dengan :

- Harga barang sesuai dengan standar harga barang yang ditetapkan

oleh SK Bupati Bengkayang;


- Surat Pesanan dan Surat Tagihan/ SPK yang besarannya sesuai

dengan peraturan mengenai pengadaan barang dan jasa yang

berlaku.

290
Pengenaan pajak untuk makan minum sesuai dengan ketentuan

yang berlaku untuk PPh 23 dan Pajak daerah.

Bukti penyetoran pajak berupa SSP yang telah ditandatangani oleh

Bank persepsi/kantor pos.

Bukti setor pajak daerah yang telah ditandatangani oleh Bank.

Kwitansi pembayaran.

7. Belanja Sewa dilengkapi dengan :

Surat perjanjian sewa;

Surat Tagihan, kwitansi pembayaran dan dikenakan pajak sesuai

aturan perpajakan yang berlaku;

- Bukti penyetoran pajak berupa SSP yang telah ditandatangani oleh

Bank persepsi/kantor pos.

Kwitansi pembayaran.

8. Belanja listrik, Telepon, dan Air harus dilengkapi dengan :

Belanja yang dibayar adalah belanja riil keperluan Kantor bukan

yang lainnya.

- Kwitansi ditandatangani oleh petugas yang bersangkutan (pihak

listrik, telepon dan air).

9. Honorarium Tim Panitia Pelaksana Kegiatan, Uang Lembur PNS dan

Uang Lembur Non PNS harus dilengkapi dengan :

SK/Surat Tugas yang ditandatangani oleh Bupati atau Sekretaris

Daerah Kabupaten Bengkayang jika kegiatan yang dilaksanakan

lintas SKPD,

- SK Kepala SKPD/Surat Tugas jika kegiatan yang dilaksanakan

hanya dilingkup SKPD yang bersangkutan,

Daftar nama Pegawai yang menerima honorarium dan uang lembur

yang ditandatangani oleh PPTK dan diketahui oleh Pengguna

Anggaran dan dikenakan Pajak sesuai aturan perpajakan yang

berlaku.

Untuk uang lembur dan Honorarium Tim besarannya sesuai

dengan SK Bupati Bengkayang yang dilengkapi dengan surat tugas,

291
daftar hadir lembur berikut jam lembur daftar lembur dan

dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

- Kwitansi yang ditandatangani oleh PPTK.

Bukti penyetoran pajak berupa SSP yang telah ditandatangani oleh

Bank persepsi/kantor pos.

10. Honorar
ium Peserta dilengkapi dengan:

daftar nama serta tanda tangan peserta yang menerima dan

dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

- Bukti penyetoran pajak berupa SSP yang telah ditandatangani oleh

Bank persepsi/kantor pos.

Kwitansi yang ditandatangani oleh PPTK

11. Upah Tukang/tukang tebas/Honorar


ium Pegawai tidak tetap

dilengkapi dengan Surat Tugas, daftar nama serta tanda tangan yang

mener
ima dan kwitansi yang ditandatangani oleh PPTK.

12. Belanja Cetak dan Fotocopy harus dilengkapi dengan :

Harga harus sesuai dengan standar harga barang yang ditetapkan

oleh SK Bupati Bengkayang

- Surat Pesanan dan Surat Tagihan/SPK yang besarannya sesuai

dengan peraturan mengenai pengadaan barang dan jasa yang

berlaku.

Kwitansi Pembayaran.

Bukti penyetoran pajak berupa SSP yang telah ditandatangani oleh

Bank persepsi/kantor pos.

13. Belanja Pakaian Dinas harus dilengkapi dengan :

- Harga barang harus sesuai dengan standar harga barang yang

berlaku.

Kwitansi pembayaran.

Surat Pesanan dan Surat Tagihan/ SPK yang besarannya sesuai

dengan peraturan mengenai pengadaan barang dan jasa yang

berlaku.

- Bukti penyetoran pajak berupa SSP yang telah ditandatangani oleh

Bank persepsi/kantor pos.

292
14. Belanja Perjalanan Dinas harus dilengkapi dengan :

- SPPD dan Surat Tugas

- Berdasarkan Standar biaya perjalanan dinas yang ditetapkan oleh

SK Bupati Bengkayang

Laporan Perjalanan Dinas

Kwitansi diter
ima oleh pegawai yang bersangkutan

15. Untuk belanja yang bersifat LS barang dan jasa kelengkapannya

sesuai dengan Peraturan mengenai pengadaan barang dan jasa


ii
PEMERINTAH KABUPATEN BENOKAYANG
BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH - PPKD LAPORAN
RBALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA Untuk Tahun Yang
Berakhir Sampai Dengan Tahun 20X1

No Uraian Anggaran Realisasi

1 PENDAPATAN - LRA
2 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) -LRA
3 Pendapatan Pajak Daerah - LRA

4 Pendapatan Retribusi Daerah - LRA

5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

6 Lain-lain PAD yang Sah - LRA


7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah (3 s.d. 6)
8
9 PENDAPATAN TRANSFER -LRA
10 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat -LRA

11 Bagi Hasil Pajak - LRA


12 Bagi Hasil Sumber Daya Alam - LRA

13 Dana Alokasi Umum (DAU) - LRA

14 Dana Alokasi Khusus (DAK) - LRA


15 jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - LRA
(11 s.d. 14)

16
17 Pendapatan Bagi hasil Lalnnya - LRA

18 Pendapatan Bagi Hasil Pajak - LRA

19 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya -LRA

20 Jumlah Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - LRA (18 s.d.

21 Jumlah Pendapatan Transfer (15 + 20)

23 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - LRA


24 Pendapatan Hibah dari Pemer
intah Pusat - LRA
25 Pendapatan Lainnya - LRA
26 Jumlah Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah (24 s.d. 25)

27 JUMLAH PENDAPATAN -LRA(7 +21 + 26)


28
29 BELANJA
30 BELANJA OPERASI
31 Belanja Pegawai
32 Belanja Barang dan Jasa
33 Belanja Bunga
34 Belanja Subsidi
35 Belanja Hibah
36 Belanja Bantuan Sosial
37 Jumlah Belanja Operas! ( 31 s.d. 36)
38

295
No Ur
aian Anggaran Realisasl

39 BELANJA TAKTERDUQA
40 Belanja TakTerduga
41 Jumlah Belanja TakTerduga (40)
42 JUMLAH BELANJA (37 + 41)
43
44 TRANSFER
45 " TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN

46 Transfer Bagi Hasil Pajak


47 Transfer Bagi Hasii Pendapatan Lainnya
48 Jumlah Transfer Bagi Hasil Pendapatan (46 s.d. 47)
~"4<T

50 JUMLAH TRANSFER (48)


51 JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER (42 + 50)
52 SURPLUS/DEFISIT (27 - 51)
53
54 PEMBIAYAAN
55 PENERIMAAN PEMBIAYAAN
56 Penggunaan SiLPA
57 Pencairan Dana Cadangan
58 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
59 Pinjaman Dalam Neger
i
60 Pener
imaan Kembali Piutang
61 Penerimaan Kembali Investasi Dana Bergulir
62 Jumlah Penerimaan Pembiayaan (56 s.d. 61)
63
64
65 Pembentukan Dana Cadangan
'"66 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri
67 Pember
ian Pinjaman Daerah
68 Jumlah Pengeluaran Pemblayaan (65 s.d. 67)
69 PEMBIAYAAN NETTO (62 -68)
70
71 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANOOARAN (52 + 69)

296
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG
LAPORAN OPERASIONAL
BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH - PPKD
Untuk Tahun Tang Berakhir Sampai Dengan Tahun 20X1

No Uraian Jumlah
1 KEGIATAN OPERASIONAL
2 PBNDAPATAN - LO
3 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LO
4 Pendapatan Pajak Daerah - LO
5 Pendapatan Retr
ibusi Daerah - LO
6 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - LO
7 Lain-lain PADyang Sah - LO
8 Jumlah Pendapatan Asli Daerah - LO (4 .d. 7)
9 PBNDAPATAN TRANSFER-LO
10 Pendapatan Transfer Pemerlntah Pusat -LO
11 Bagi Hasil Pajak - LO
12 Bagi Hasil Sumber DayaAlam - LO
13 DanaAlokasi Umum (DAU) - LO
14 DanaAlokasi Khusus (DAK) - LO
15 Jumlah Pendapatan Transfer Pemerlntah Pusat - LO (11 s.d. 14)
16 Pendapatan Transfer Pemerlntah Pusat - Lainnya - LO
17 Dana Otonomi Khusus - LO
18 Dana Penyesuaian - LO
19 Dana Darurat - LO
20 Jumlah Pendapatan Transfer Pemerlntah Pusat - Lainnya - LO
21 Pendapatan Transfer Pemerlntah Daerah Lainnya - LO
22 Pendapatan Bagi Hasil Pajak - LO
23 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - LO
24 Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Lainnya - LO
25 Bantuan Keuangan - LO
26 Bantuan Keuangan dar
i Pemerintah Daerah Lainnyayang Bersifat
Umum - LO
27 Bantuan Keuangan dar
i Pemer
intah Daerah Lainnyayang Bersifat
Khusus - LO
28 Jumlah Bantuan Keuangan - LO (26 s.d. 27)
29 Total Pendapatan Transfer 115 + 20 + 24 +28)
30 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANGSAH -LO
31 Pendapatan Hibah - LO
32 Pendapatan Lainnya - LO
33 Total Lain-lain Pendapatan DaerahYangSah (31 s.d. 32)
34 TOTALPENDAPATAN -LO 18 +29 +331
35
36 BEBAN
37 BEBANOPERASI-LO
38 Beban Pegawai
39 Beban Barang
40 Beban Bunga
41 Beban Subsidi
42 Beban Hibah
43 Beban Bantuan Sosial
44 Beban Penyusutan
45 Beban Penyisihan Piutang
46 Beban Lain-lain
47 Jumlah Beban Operas! (38 s.d. 46)

297
-

No Uraian Jumlah

48
49
50
51 Transfer Bantuan Keuansan ke Pemer
intah Daerah Lainnya
52 Transfer Bantuan Keuangan ke Desa
53 Transfer Bantuan KeuanRan Lainnya
54 Jumlah Beban Transfer (49 *.d. S3)
55 TOTALBEBANOPERAS! DANTRANSFER(47 +54)
56
57 SURPLUS/DEFISIT KEGIATANOPERASIONAL(34- 55)
58
_S9_
60
61 Surplus Penjualan Aset Non Lancar - LO
62 Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang- LO
63 Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO
64 Jumlah Pendapatan Non Operasional - LO (61 s.d. 63)
65 BEBANNONOPERASIONAL
66 Def
isit Peniualan Aset Non Lancar - LO
67 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Paniang - LO
68 Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO
Jumlah Beban Non Operasional (66 s.d. 68)
70 ~
71 8URPLU8/DEFIS1T KEOIATAN NONOPERASIONAL(64- 691
72
73
74 POSLUARBIASA-LO
75 Pos Luar Biasa - LO
"76 Jumlah Pos Lnar Blasa (75)
77
78 BEBAN LUARBIASA
79
80
81
82 SURPLUS/DEFISIT POSLUARBIASA176-80)
83
84 SURPLUS/DEFISIT - LO(57 +71 + 831

298
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG
BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH - PPKD LAPORAN
PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Periode yang Berakhlr Sampai Dengan 31 Desember 20X1

No. Uraian Jumlah


1 Ekuitas Awal
2 ISurplus/Def
isit - LO

3 DampakKumulatifPerubahan Kebijakan/Kesalahan

4 - Koreksi Nilai Persediaan


5 - Selisih RevaluasiAsetTetap
"~~6~ - Lain-lain

EkuitasAkhlr
7

299
JUMLAH KEWAJIBAN (32 + 38)

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKATANO


BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH - PPKD NERACA
Per Desember 20X1 dan 20X0

No. Uraian 20X1 20X0

2 ASETLANCAR
3 Kas di Kas Daerah
4 Investasi Jangka Pendek
5 R/KSKPD
6 Jumlah Aset Lancar 13 s/d SI
7
8 INVESTASI JANOKAPANJANQ
9 Piniaman Janeka PanianR
10 Jumlah Investasi Nonpennanen (9|
11 InvestasiPermanen
12 Penvertaan Modal Pemer
intah Daerah
13 jumlah Investasi Permanen (12 1
14 Jumlah InvestasiJanKka Panjane (10 +
15
16 DANACADANGAN
17 DanaCadangan
JumlahDanaCadanxan(17) @ - @
18
19
20 ASETUUNNYA
21 Kemitraan denean Pihak KetiRa
22 Aset Lain-Lain
23 JumlahAsetLainnya (21 s/d221
24
25 JUMLAHASET(6+ 14+ 18 + 23)
26
27
28 KEWAJIBAN JANGKAPENDEK
29 UtanR PerhitunRan Pihak KetiRa (PFK)
30
31 BaRiajl Lancar UtanRJangka PanianR
32 JumlahKewajibanJanKka Pendek(29 s/d
33
34 KEWAJIBANJANGKAPANJANG
UtanR Dalam NeRer
i - Sektor Perbankan
36 UtanR Pemer
intah Pusat
37 UtanRJanKka PanianR Lainnva
38 jumlahKewajibanJangka Panjanc(35 s/d
39
40
41 EKUITA8
42 EKUITAS
43 JUMLAH KEWAJIBAN DAKEKUITASDANA

300
PEMERINTAH KABUPATBN BBNGKATANG
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tabun yang Berakhlr Sampai Dengan 31 Desember 20X1

No Uraian Jumlah

ARUS KASDARIAKTIWTASOPERASI
2 Arns Hasnk Km
Penerimaan PajakDaerah
4 Penerimaan Retribusi Daerah
5 Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerahyang Dipisahkan
Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah
Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak dari Pemerintah Pusat -
7
8 Pener
imaan Dana Bagi Bukan Pajak dar i Pemerintah Pusat
9 Pener
i maan Dana Alokasi Umum
10 Penerimaan Dana Alokasi Khusus
11 Penerimaan Bagi Hasil Pajakdari Provinsi
12 Penerimaan Hibah
13
jumlah Arus Masuk Kas
14
15
16 Ar
al Keluar Kas
17
18 Pembayaran BarangdanJasa
19
20 Pembayaran Subsidi
21 Pembayaran Hibah
22 Pembayaran Bantuan Sosial
23 Pembayaran TakTerduga
24 Pembayaran Bagi Hasil Retribusi ke Desa
Jumlah Arus Keluar Kas
25

27 Arus Kas Bersih dar


i Aktivitas Operas! (14-25)

28
ARUS KASDARIAKTIVITAS INVESTASI
~ 30 Arus Masuk Kas
Penerimaan dari Penjualan AsetTetap
31
jumlahArus Masuk Kas
32
33
34 Arus Keluar Kas
@ @
35
36
37 Pembayaran Gedung dan Bangunan
38 Pembayaran Jalan, Irigasi dan Jaringan
Pembayaran AsetTetap Lainnya @ - @
39
40 Pembayaran Aset Lainnya
41 Jumlah Arus Keluar Kas

42
43 Arus Kas Bersih dariAktivitas Investasi (32-41)

301
AnM Jumlah
Masuk Ka
Am* Keluar Ka

No Uralan Jumlah

4
45 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan


*iL
Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat
48
Jumlah Arus Hasuk Kaa
49
50
51 {Arus Keluar Kas
Pembentukan Dana Cadangan
52
53 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Neger i - Pemerintah Pusat
_55_ Pember
ian Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah
56
57
58~ Anu Km Bertlh dar
i Af
ctirlta* Pendanaan (49-56)
59
Iarus kas dari aktivitas trawsitows
[Atus Masuk Kas
61
62 Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
63 Investasi jangka pendek {Deposito 6 bin)
.inwiiph Arus Blasuk Kan

65

67 I Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)


~68 | Jumlah Arus Keluar Kas

69
70 Ann Km B r ih dari AkOvitas Tr
an itor
i (64-68)

71
Kenalkan/Penurunan Km (27+43+58+70)
72
_73
Saldo Awal Kas :
74
- Kas di Kas Daerah
- Kas di Bendahara Pengeluaran
76
- Kas di Bendahara Pener
imaan
11
78 Jumlah Saldo Awal Kas

79
?Q_ Soldo Akhlr Km (72+78)
81
Perincian Saldo Kas
82
~83_ - Kas di Kas Daerah

84_ - Kas di Bendahara Pengeluaran


- Kas di Bendahara Pener
imaan
86^

302
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANQ
LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANOOARAN LBBIH
Per 31 Desember 20X1

No. Uraian Jtunlah


Saldo Anggaran LebihAwal
Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan
Tahun Berjalan

3 Subtotal(1-2)
4 Sisa Lebih/KurangPembiayaanAnggaran
(SILPA/SIKPA)
5 Subtotal(3+4)
Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya

7 Lain-Lain
SaldoAnggar
8 anLebihAkbir(5+6+7)

303
L?

i
II
5 -
I"!
1

no

5?
I
a g.

L*

? I I
CO U U
KJj >@ O

IT I w S K 3
m. ml -a\
2
I: I*
Q g

c
3
OS

@ 3?

1
p

I El

I1
2
o

3> s
I @ "S n 55

|a.|

I
3

I
1
Ill
It
II
U ?*

if Pi

5
5 P3

8S
5f
l|C*|0i|-*|w|N)|i-'|O|vO|00|- C
T |0i|-^|w|K)j -*|O|

@p
11 s

I3

it
!|2 8;

S2
I?
@^ no
i?H @II
Sif
ti s- &. a & >
a n !

a Hi @ tr Er p 5
5 m a <@ @

g!j m a "i i 3

25??
131

Is
PEMERINTAH KABUPATEN BBNGKAYANG
LAPORAN PERXJBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH
Per 31 December 20X1

No. Uraian Jumlah


1 Saldo Anggaran Lebih Awal
2 Penggunaan SAL scbagai Penerimaan
Pembiayaan Tahun Berjalan

3 Subtotal (1-2)
4 Sisa Lebih/Kurang PembiayaanAnggaran
(SILPA/SIKPA)
5 Subtotal(3+4)
6 Koreksi Kesalahan PembukuanTahun Sebelumnya

7 Lain-Lain
8 SaldoAnggaran LebihAkhir(5+6+7)

318
FORMAT BUKU PENATAU8AHAAN ATAS PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN

1. FORMAT BUKU PENATAUSAHAAN PENERIMAAN

a. BUKU KA8 UMUM

KABUPATEN BENGKAYANG
BUKUKAS UMUM

SKPD :@
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran :2
Bendahara Pener
imaan :3

No Tgl No. Kode Uraian Pener


imaan Pengeluaran/Penyetoran
Bukti Rek
1 2 3 4 5 6 7

Jumlah per
iode ini Rp. Rp.
Jumlah sampai per
iode lalu Rp. Rp.
Jumlah sampai per
iode ini T3 Rp,
Sisa Kas Rp.
Pada har
i ini

Oleh Kami didapat didalam kas

Dengan huruf)

Mengetahui,

Pengguna Anggaran, Bendahara Penerimaan


Kuasa Pengguna Anggaran

( tanda tangan ) ( tanda tangan)

( nama lengkap ) ( nama lengkap)


NIP. NIP.

319
Cara Pengisian :

1. ' Diisi dengan nama SKPD.

2. 2 Diisi dengan nama pengguna anggaran/kuasa pengguna


anggaran.

3. 3 Diisi dengan nama bendahara pener


imaan.

4. Kolom 1 diisi dengan nomor unit penerimaan kas.

5. Kolom 2 diisi dengan tanggal pener


imaan kas.

6. Kolom 3 diisi dengan nomor STS.

7. Kolom 4 diisi dengan kode rekening penerimaan kas.

8. Kolom 5 diisi dengan uraian penerimaan kas.

9. Kolom 6 diisi dengan jumlah rupiah pener


imaan kas.

10. Kolom 7 diisi dengan jumlah rupiah pengeluaran kas.

320
b. REKAPITULASI PENERIMAAN HARIAN/BUKU PENDAPATAN HARIAN

PEMERINTAH KABUPATEN BBNOKATANG


BUKU PENDAPATAN HARIAN

Unit Organisasi :'


Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran :2
Bendahara Pener
imaan :3

s/d Periode s/d


Per
iode ini per
iode
Kode Jumlah lalu ini Sisa
Uraian
Rek Anggaran Penerimaan Anggaran
Penyetoran
sisa

1 2 3 4 5 6 7

Mengetahui,

Pengguna Anggaran, Bendahara Pener


imaan

( tanda tangan ) ( tanda tangan)

( nama lengkap ) ( nama lengkap)


NIP. NIP.

321
Cara Pengisian:

1. Per
iode diisi sesuai per
iode SPJ

2. @ Diisi dengan nama SKPD.

3. 2Diisi dengan nama Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran.

4. 3Diisi dengan nama bendahara pener


imaan.

5. Kolom 1 diisi dengan kode rekening.

6. Kolom 2 diisi dengan uraian penerimaan kas.

7. Kolom 3 diisi dengan jumlah anggaran/target.

8. Kolom 4 diisii dengan jumlah penerimaan periode yang lalu.

9. Kolom 5 diisi dengan jumlah penerimaan per


iode ini.

10. Kolom 6 diisi dengan jumlah total penerimaan sampai periode ini.

11. Kolom 7 diisi dengan jumlah sisa anggaran/target penerimaan

322
(dengan huruf)

c. SURAT TANDA SBTORAN ( STS )

PEMERINTAH KABUPATBN BBNOKATANG


SURAT TANDA SBTORAN
(STS)
STS No Bank :..
No. Rekening

Harap diter
ima uang sebesar Rp..

Dengan rincian pener


imaan sebagai berikut :
No Kode Rekening Uraian Rincian Objek Jumlah
(Rp)
1 2 3 4
Rp.
Jumlah Rp.

Mengetahui,

Pengguna Anggaran, Bendahara Penerimaan

( tanda tangan ) ( tanda tangan)

( nama lengkap ) ( nama lengkap)


NIP. NIP.

Catatan :
STS dilampiri slip setoran Bank

Cara Pengisian :

1. Kolom Kode rekening diisi dengan kode rekening setiap r


incian objek
pendapatan;

2. Kolom uraian rincian objek diisi uraian nama rincian objek


pendapatan;

3. KOlom jumlah diisi dengan nilai nominal penerimaan setiap rincian


objek pendapatan

323
Per
iode

d. REGISTER SURAT TANDA SETORAN (STS)

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG


REGISTER SURAT TANDA SETORAN

Tanggal No. STS Uraian Nilai STS


1 2 3 4
Rp.

TotalRp.

Cara pengisian :

1. Kolom 1 diisi dengan tanggal sesuai dengan tanggal terima uang


yang tertera di STS;

2. Kolom 2 diisi dengan nomor STS;

3. Kolom 3 diisi dengan Uraian nama rincian objek pendapatan;

4. Kolom 4 diisi dengan nominal penerimaan sesuai dengan STS.

324
2. Bendahara penerimaan Pembantu Rp

f. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN ADMINISTRATIF/FUNGSIONAL


BENDAHARA PENERIMAAN

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN ADMINISTRATE/FUNGSIONAL


BENDAHARA PENERIMAAN

SKPD :
PERIODE :

Mengetahui,

Pengguna Anggaran, Bendahara Pener


imaan

( tanda tangan ) ( tanda tangan)

( nama lengkap ) ( nama lengkap)


NIP. NIP.
FORMAT BUKU PENEREMAAN PPKD

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG


BUKU PENERIMAAN PPKD/BKU
BENDAHARA PENERIMAAN PPKD

No Tgl No. Kode Uraian Penerimaan Pengeluaran/Penyetoran


Bukti Rek
1 2 3 4 5 6 7

Jumlah periode ini Rp. Rp.


Jumlah sampai periode lalu Rp. Rp.
Jumlah sampai periode ini _REL
Sisa Kas Rp.
Pada hari ini

Oleh Kami didapat didalam kas

Dengan huruf)

Mengetahui,

PPKD Bendahara Penerimaan PPKD

( tanda tangan j (tanda tangan)

( nama lengkap ) ( nama lengkap)


NIP. NIP.

327
1

FORMAT SURAT PENOLAKAN PBNBRBITAN SPH

KABUPATEN BENGKAYANG

SURAT PENOLAKAN PENERBITAN SPM

.20..

Kepada Yth.
Bendahara/PPTK..

di-

Perihal : Pengembalian SPP

Bersama ini terlampir Surat Permintaan Pembayaran Uang


Persediaan/Ganti Uang/Tambahan Uang dan Langsung (SPP-

tanggal 20 dikembalikan karena tidak memenuhi syarat untuk


diproses.
Adapun kekurangannya sebagai ber
ikut :

2.

3.

Demikian disampaikan, atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Pengguna Anggaran/
Kuasa Pengguna Anggaran

(tanda tangan)

[nama lengkap)
NIP.

328
1

FORMAT SURAT PENOLAKAN PENERBITAN SP2D

KABUPATEN BENGKAYANG
SURAT PENOLAKAN PENERBITAN SP2D

.20..

Kepada Yth.
Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran

di-

Perihal : Pengembalian SPM

Bersama ini terlampir Surat Per


intah Membayaran Uang
Persediaan/Ganti Uang/Tambahan Uang dan Langsung (SPP-

tanggal 20 dikembalikan karena tidak memenuhi syarat untuk


diproses.
Adapun kekurangannya sebagai berikut :

Demikian disampaikan, atas kerjasamanya diucapkan ter


ima kasih.

Kuasa Bendahara Umum Daerah

(tanda tangan)

Inama lengkap)
NIP.

329
Sub
c.Surat
UnitBerharga
Organisasi Rp
:

2. FORMAT BUKU PENATAUSAHAAN PENGELUARAN

a. BUKU KAS UMUM

PEMERIHTAH KABUPATEN BENGKATANG


BUKU KAS UMUM
BENDAHARA PENGELUARAN

No.
No. Tanggal Uraian Kode Rek. Penerimaan Pengeluaran Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6 7 8

Kas di Bendahara Pengeluaran Rp..

Dengan huruf)

Terdiri dari :

Mengetahui,
Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran

( tanda tangan) ( tanda tangan)

( nama lengkap ) ( nama lengkapl


NIP. NIP.

330
Cara Pengisian :

1. Per
iode diisi sesuai dengan per
iode pertanggungjawaban.

2. Unit pemerintahan, bidang pemerintahan, unit organisasi dan sub

unit organisasi diisi sesuai SKPD yang bersangkutan.

3. Kolom 1 diisi dengan nomor urut transaksi BKU Bendahara

Pengeluaran ( dimulai dar


i nomor 1 dan seterusnya).

4. Kolom 2 diisi dengan tanggal transaksi.

5. Kolom 3 diisi sesuai dengan nomor bukti pada kwitansi.

6. Kolom 4 diisi dengan uraian transaksi.

7. Kolom 5 diisi dengan nomor kode rekening

8. Kolom 6 diisi dengan jumlah rupiah transaksi penerimaan.

9. Kolom 7 diisi dengan jumlah rupiah transaksi pengeluaran

10. Kolom 8 diisi dengan jumlah atau saldo

11. Kas dibendahara pengeluaran diisi dengan nilai yang tercantum

pada kolom saldo pada saat penutupan akhir bulan. Kas

dibendahara pengeluaran dapat berupa kas tunai atau simpanan di

Bank.

331
Perlode

b. BUKU PEMBANTU KAS TUNAI

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG


BUKU PBMBANTU KAS TUNAI
BENDAHARA PENGELUARAN

Urusan Pemerintahan
Bidang Pemerintahan
Unit Organisasi
Sub Unit Organisasi

Tanggal No. Uraian Kode Penerimaan Pengeluaran Saldo

Bukti Rek.

1 2 3 4 5 6 7

Kas di Bendahara Pengeluaran Rp..

Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran

( tanda tangan) ( tanda tangan)

( nama lengkap ) ( nama lenekap)


NIP. NIP.

Cara Pengisian :

1. Per
iode diisi sesuai dengan per iode pertanggungjawaban.
2. Unit pemerintahan, bidang pemerintahan, unit organisasi dan sub
unit organisasi diisi sesuai SKPD yang bersangkutan.
3. Kolom 1 diisi dengan tanggal pener imaan atau pengeluaran tunai
bendahara pengeluaran.
4. Kolom 2 diisi dengan nomor bukti sesuai dengan kwitansi.
5. Kolom 3 diisi dengan uraian penerimaan atau pengeluaran.
6. Kolom 4 diisi dengan kode rekening pengeluaran.
7. Kolom 5 diisi dengan jumlah penerimaan tunai.
8. Kolom 6 diisi dengan jumlah rupiah pengeluaran tunai.
9. Kolom 7 diisi dengan jumlah/saldo kas tunai

332
Per
iode

c. BUKU PEMBANTU SIHPANAN/BANK

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKATANG


BUKU PEMBANTU SIMPANAN/BANK
BENDAHARA PENGELUARAN

Urusan Pemer intahan


Bidang Pemerintahan
Unit Organisasi
Sub Unit Organisasi

Tanggal No. Uraian Kode Penerimaan Pengeluaran Saldo

Bukti Rek.

1 2 3 4 5 6 7

Kas di Bendahara Pengeluaran Rp..

Mengetahui,
Pengguna Anggar
an, Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran

( tanda tangan) ( tanda tangan)

( nama lengkap ) ( nama lengkapl


NIP. NIP.

Cara Pengisian :

1. Periode diisi sesuai dengan periode pertanggungjawaban.


2. Unit pemer intahan, bidang pemerintahan, unit organisasi dan sub
unit organisasi diisi sesuai SKPD yang bersangkutan.
3. Kolom 1 diisi dengan tanggal penerimaan atau pengeluaran tunai
bendahara pengeluaran.
4. Kolom 2 diisi dengan nomor bukti sesuai dengan kwitansi.
5. Kolom 3 diisi dengan uraian penerimaan atau pengeluaran.
6. Kolom 4 diisi dengan kode rekening pengeluaran.
7. Kolom 5 diisi dengan jumlah penerimaan melalui Bank.
8. Kolom 6 diisi dengan jumlah rupiah pengeluaran melalui Bank.
9. Kolom 7 diisi dengan jumlah/saldo Bank.

333
Per
iode

d. BUKU PEMBANTU PANJAR

PBHBRINTAH KABUPATBN BENGKAYANG


BUKU PBMBANTU PANJAR
BENDAHARA PBNGELUARAN

Urusan Pemerintahan
Bidang Pemerintahan
Unit Organisasi
Sub Unit Organisasi

Tanggal No. Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo


BKU
1 2 3 4 5 6

Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran

( tanda tangan ) ( tanda tangan)

( nama lengkap) ( nama lengkap)


NIP. NIP.

Cara Pengisian :

1. Per
iode diisi sesuai dengan per iode pertanggungjawaban.
2. Unit pemerintahan, bidang pemer intahan, unit organisasi dan sub
unit organisasi diisi sesuai SKPD yang bersangkutan.
3. Kolom 1 diisi dengan tanggal penerimaan atau pengeluaran tunai
bendahara pengeluaran.
4. Kolom 2 diisi dengan nomor unit penerimaan atau
pertanggungjawaban panjar pada BKU
5. Kolom 3 diisi dengan uraian penerimaan atau pertanggungjawaban
panjar.
6. Kolom 5 diisi dengan jumlah rupiah SPJ panjar.
7. Kolom 6 diisi dengan jumlah rupiah pemberian panjar.
8. Kolom 7 diisi dengan jumlah/saldo sisa panjar yang masih berada

pada PPTK.

334
Per
iode

e. BUKU PEMBANTU PAJAK

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG


BUKU PEMBANTU PAJAK
BENDAHARA PENGELUARAN

Urusan Pemerintahan
Bidang Pemerintahan
Unit Organisasi
Sub Unit Organisasi

Tanggal No. Uraian Pemotongan Penyetoran Saldo

BKU
1 2 3 4 5 6

Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran

(tanda tangan ) (tanda tangan|

( nania lengkap ) 1 nama lengkapl


NIP. NIP.

Cara Pengisian :

1. Per
iode diisi sesuai dengan per iode pertanggungjawaban.
2. Unit pemerintahan, bidang pemerintahan, unit organisasi dan sub
unit organisasi diisi sesuai SKPD yang bersangkutan.
3. Kolom tanggal diisi dengan tanggal pemotongan atau penyetoran
pajak.
4. Kolom nomor BKU diisi dengan nomor pemotongan atau penyetoran
pajak.
5. Kolom Uraian diisi dengan uraian pemotongan atau penyetoran
pajak.
6. Kolom Pemotongan diisi dengan jumlah rupiah pemotongan pajak.
7. Kolom penyetoran diisi dengan jumlah rupiah penyetoran pajak.
8. Kolom saldo diisi dengan saldo/jumlah pemotongan atau penyetoran
pajak.

335
f. BUKU RINCIAN OBJBK BELANJA

Kode Rekening
Nama rekening
Kredit APBD
Tahun Anggaran

Pengeluaran
No. BKU No. Bukti
LS UP/GU/TU Jumlah
1 2 3 4 5
Jumlah Per
iode ini
Jumlah sampai per
iode
lalu
Jumlah semua sampai
per
iode ini

Mengetahui,
Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran Bendahar
a Pengeluaran

( tanda tangan ) ( tanda tangan)

( nar
aa lcngkap ) ( nama lengkapl
NIP. NIP.

Cara Pengisian :
1. Kode rekening, nama rekening, kredit APBD dan tahun anggaran diisi
sesuai dengan rekening belanja.
2. Kolom 1 diisi dengan nomor BKU.
3. Kolom 2 diisi dengan nomor SPJ pengesahan.
4. Kolom 3 diisi dengan jumlah rupiah belanja yang menggunakan SPP
LS
5. Kolom 4 diisi dengan jumlah rupiah belanja yang menggunakan SPP
UP/GU/TU.
6. Kolom 5 diisi dengan akumulasi dari setiap transaksi belanja UP/GU,
TU dan LS

336
Kepala SKPD

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN UANG PERSEDIAAN


BENDAHARA PENGELUARAN

Urusan Pemerintahan
Unit Organisasi
Sub Unit Organisasi
Tahun Anggaran
Program
Kegiatan
Tanggal SP2D

KODE

REKENING URAIAN JUMLAH

Total

Uang Persediaan/Ganti Uang Persediaan Awal

Periode

Uang Persediaan/Ganti Uang PersediaanAkhir

Per
iode

Menyetujui,
Bendahara Pengeluaran

(nama lengkap) (nama lengkap)


NIP. NIP.

337
Kepala SKPD

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN


BENDAHARA PENGELUARAN

Urusan Pemer intahan


Unit Organisasi
Sub Unit Organisasi
Tahun Anggaran
Program
Kegiatan
Tanggal SP2D

KODE

REKENING URAIAN JUMLAH

Total

Tambahan Uang Persediaan

SisaTambahan Uang Persediaan

Menyetujui,
Bendahara Pengeluaran

fnama lengkap) (nama lengkap)


NIP. NIP.

338
2. Saldo di Bank
BULAN TAHUN Rp

FORMAT LAPORAN PENUTUPAN KAS BULANAN

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG


LAPORAN PENUTUPAN KAS BULANAN

Kepada Yth.

Di Tempat

Tahun tentang Sistem Akuntansi dan Prosedur Penatausahaan dan


Per
tanggungjawaban APBD bersama ini kami sampaikan Laporan
Penutupan Kas Bulanan yang terdapat di Bendahara Pengeluaran
SKPD adalah sejumlah Rp dengan rincian sebagai berikut :

A. Kas di Bendahara Pengeluaran

Saldo akhir bulan tanggal.... Terdiri dari saldo di kas tunai sebesar

B. Kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu

Saldo akhir bulan tanggal.... Terdiri dari saldo di kas tunai sebesar

C. Rekapitulasi Posisi Kas di Bendahara Pengeluaran

3. Saldo Total Rp..

Bendahara Pengeluaran

( tanda tangan)

( nama lengkap)
NIP.

339
s A
i
S
P
u
g
a a
g
n
r

(
S
T
)
d
L
G
/
P
U
+
s.
P
S
l
h
J
J
m
u
a
i
B
l
n
a
u

2<
i
B
d
l
s.
a
n
u

P
B
S
L
d
J
n
a
s
a
q
r-

ni I
d
i
!
B
l
i
s.
a
u
n
S
P
G
p
J
L
a-
P
S
J-
G
U
T
/

<2<
<<
m53
<<5
X X UJ

ma
si
A
r
a
g
n
J
l
h
m
u
a

ae

2
5 I
J
l
P
h
i
t
K
m
n
a
u
r
p
e

J
l
h
m
u
a
U
i
a
r
n

P
j
k
t
g
n
o
a

D O 0 CO
h- CM
1
2 CN CN

I li i R
k
i
e
g
n i
r
P
e
n
m
n
a
2
P-
S
D
z
F
P
a. P
F
b. P
Fc. d.
Fi
P
.S
L
la- r
n
a J
l
h
i
P
m
a
u
n
e

K
d
o
e

2 5 13
Df
i D wl
s A
i
S
P
g
a
u r
g
n
a

S
L
(
G
/
P
U
T
)
d
+
s.
l
h
J
J
P
S
m
u
a
B
l
i
n
u
a
: O
:O
: JD
: <1>
: O> O) o
:c 0)
: <D
@ D-
as
ID
o
@g o
z

-q
P
S
L
B
J
d
n
a
s
a
q
r-

P
S
J-
T
U
G
/
P
G
S
i
i
J
L
a-
B
i
l
n
a
u

d
l
B
s.
n
a
u
u

A
n
a
r
g
h
J
l
m
u
a
D
D c
O) 0 S
O) O)
c c
< a
M
en
y
n
e g
a
u T
(
d
T
a
n

o
U
i
a
r
n P
U
G
(
D
2
S
/
T
L
]
+@
j
t
P
k
a
e
n
r
y
o

r
a
u
n
> 2
1
2
t
P
b. 2
h
P
c.- 2
3
h-
P
d.
P
N
a. l
i
L
a
n-
n
J
l
P
h
m
u
a
e
e
q
n
l
P
g
n
r
e
u
n
a
R
k
i
e
g
n
K
d
o
e

O
-3 m

03 5

3 + -D

SO
as -J
3

el

Q m
jr
ot

D <n D co a,
"3 m

xi O .2

@ !@
. oh

*!
FORMAT LAPORAN BENDAHARA UMUM DAERAH

KABUPATBN BENGKAYANG
LAPORAN POSISI KAS HARIAN

HARI :
TANGGAL :
PERIODE :

Transaksi
Lain- Uraian Penerimaan Pengeluaran
Nomor SP2D STS
lain
1 2 3 4 5

Jumlah
Perubahan Posisi Kas Har
i ini
Posisi Kas (H-l)
Posisi Kas (H)

Rekapitulasi Posisi Kas di BUD


Saldo di Bank 1 Rp
Saldo di Bank 2 Rp
Total Saldo Kas* Rp

Bendahara Umum Daerah

(Tanda Tangan)

(nama Jelas)
NIP.

?Total saldo harus sama dengan Posisi Kas (H)


Cara Pengisian :

1. Judul diisi dengan nama Kabupaten, Hari, tanggal dan per


iode diisi

dengan hari, tanggal dan bulan laporan posisi kas har


ian.

2. Kolom 1 diisi dengan nomor urut transaksi.

3. Kolom 2 diisi dengan nomor salah satu bukti transaksi apakah

SP2D/STS/Bukti lain yang sah.


4. Kolom 3 diisi dengan uraian sesuai dengan bukti transaksi.

5. KOlom 4 diisi dengan jumlah (Rp) penerimaan yang masuk ke kas

umum daerah.

6. Kolom 5 diisi dengan jumlah (Rp) pengeluaran yang keluar dari kas

umum daerah.

7. Jumlah diisi dengan jumlah kolom penerimaan dan pengeluaran.

8. Perubahan posisi kas hari ini diisi dengan jumlah selisih antara jumlah

kolom penerimaan dengan jumlah kolom pengeluaran. Apabila lebih

besar jumlah kolom penerimaan maka selisih ditulis pada kolom

pengeluaran. Apabila lebih besar jumlah kolom pengeluaran maka

selisih ditulis pada kolom penerimaan.

9. Posisi Kas (H-l) diisi Posisi Kas satu hari sebelumnya.

10. Posisi Kas (H) diisi dengan penjumlahan antara posisi Kas (H-l) dengan

Perubahan Posisi Kas Har


i ini.

345
c. Dst
a.
b. SP2DKredit
Nota No No Periode

KABUPATEN BENGKAYANG
REKONSILIASI BANK

Saldo Kas Umum Daerah Rp.


menurut Buku
2. Saldo Kas Umum Daerah Rp..
menurut Bank
Selisih Rp..

Keterangan Selisih
Penerimaan yang telah dicatat
oleh buku,
Belum dicatat oleh Bank
Rp.
b. Bukti Lain yang sah Rp.
Rp.. Rp._
Rp.
B. Pengeluaran yang telah dicatat
oleh buku,
Belum dicatat oleh Bank
a. SP2D No Rp.
b. Bukti Lain yang sah Rp.
c. Dst... Rp.
Rp.
C. Penerimaanyang telah dicatat
oleh Bank,
BelumdicatatolehBuku
Rp.
Rp.
c. Bukti LainYang Sah Rp.

Rp.
D Pengeluaran yang telah dicatat
oleh Bank,
Belum dicatat oleh Buku
a. SP2D No Rp.
b. Nota Debit No Rp.
c. Bukti Lain Yang San Rp.
d. Dst.... Rp.- Rp..
Rp.

Bendahara Umum Daerah

(Tanda Tangan)

(Nama Jelas)
NIP.
346
Cara Pengisian :

1. Judul diisi dengan nama Kabupaten, per


iode diisi dengan tanggal

rekonsiliasi.

2. Saldo Kas Umum Daerah menurut Buku diisi jumlah saldo akhir kas

pada rekening bank menurut catatan buku pada tanggal rekonsiliasi.

3. Saldo Kas umum daerah menurut Bank diisi jumlah saldo akhir kas di

Bank menurut catatan Bank pada tanggal rekonsiliasi.

4. Selisih diisi dengan jumlah selisih antara kas menurut catatan buku

dan menurut catatan bank.

5. Penerimaan yang telah dicatat oleh buku, belum dicatat oleh Bank diisi

dengan jumlah (Rp) STS/Bukti Lain Yang Sah yang sudah dicatat
dibuku tetapi belum dicatat di Bank.

6. Pengeluaran yang telah dicatat oleh buku, Belum dicatat oleh Bank diisi

dengan jumlah (Rp) SP2D/Bukti lain yang sah yang sudah dicatat di
buku tetapi belum dicatat di Bank.

7. Penerimaan yang telah dicatat oleh Bank, belum dicatat oleh Buku diisi

jumlah (Rp) STS/Bukti lain yang sah yang sudah dicatat di bank tetapi
belum dicatat di Buku.

8. Pengeluaran yang telah dicatat oleh bank, Belum dicatat oleh buku diisi

dengan jumlah (Rp) SP2D/Bukti lain yang sah yang sudah dicatat di
bank tetapi belum dicatat di buku.

A^UPATI BENGKAYANG.f-

b SURYADM^N GIDOT

347

Anda mungkin juga menyukai