MEMUTUSKAN :
Pasal 1
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal2
(1) Maksud ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah untuk menjadi pedoman dalam
pengajuan permintaan pembayaran atas beban APBD Kabupaten Sambas.
(2) Tujuan ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah untuk mewujudkan pengelolaan
keuangan daerah yang tertib, transparan, akuntabel, efektif dan efisien.
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 3
BAB IV
PERMINTAAN PEMBAYARAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 4
(1) Pengeluaran kas atas beban APBD Kabupaten Sambas didasarkan atas DPA dan SPD
atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPD.
(2) Permintaan pembayaran atas beban APBD Kabupaten Sambas dilakukan melalui
mekanisme:
a . UP;
b. GU;
c. TU; dan
d. LS.
(3) Permintaan pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan atas beban
pengeluaran DPA SKPD.
Bagian Kedua
Permintaan UP
Pasal 5
(1) Permintaan pembayaran UP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a
oleh SKPD dilakukan dengan mengajukan SPP UP.
(2) SPP UP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disiapkan oleh Bendahara Pengeluaran.
(3) Kelengkapan dokumen SPP UP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari:
a. surat pengantar SPP UP;
b. ringkasan SPP UP;
c. rincian SPP UP;
d. salinan SPD;
e. potokopi Keputusan Bupati tentang besaran UP; dan
f. draf surat pernyataan untuk ditandatangani PA yang menyatakan bahwa uang
yang diminta tidak dipergunakan untuk keperluan selain UP saat pengajuan SP2D
kepada Kuasa BUD.
(4) Seluruh dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diajukan oleh Bendahara
Pengeluaran kepada PPK SKPD untuk diverifikasi.
Bagian Ketiga
Permintaan Pembayaran GU
Pasal 6
(1) Permintaan pembayaran GU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b
oleh SKPD dilakukan dengan mengajukan SPP GU.
(2) SPP GU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disiapkan oleh Bendahara Pengeluaran.
(3) Kelengkapan dokumen SPP GU sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari :
a. surat pengantar SPP GU;
b. ringkasan SPP GU;
c. rincian SPP GU;
d. bukti asli pertanggungjawaban penggunaan UP;
e. pengesahan laporan pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran atas
penggunaan dana UP/GU/TU sebelumnya yang telah disahkan oleh pejabat
berwenang;
f. salinan SPD;
g. draf surat pernyataan untuk ditandatangani oleh PA yang menyatakan bahwa uang
yang diminta tidak dipergunakan untuk keperluan selain GU saat pengajuan SP2D
kepada Kuasa BUD; dan
h. surat pernyataan tanggungjawab belanja GU bermaterai yang ditandatangani oleh
PA.
(4) Seluruh dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diajukan oleh Bendahara
Pengeluaran kepada PPK SKPD untuk diverifikasi.
Bagian Keempat
Permintaan Pembayaran TU
Pasal 7
(1) Permintaan pembayaran TU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf c
oleh SKPD dilakukan dengan mengajukan SPP TU.
(2) SPP TU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disiapkan oleh Bendahara
Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu.
(3) Kelengkapan dokumen SPP TU sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari:
a. surat pengantar SPP TU;
b. ringkasan SPP TU;
c. rincian SPP TU;
d. salinan SPD;
e. draf surat pernyataan untuk ditandatangani oleh PA yang menyatakan bahwa uang
yang diminta tidak dipergunakan untuk keperluan selain TU saat pengajuan SP2D
kepada Kuasa BUD;
f. surat keterangan yang memuat penjelasan keperluan pengisian TU; dan
g. surat pernyataan tanggungjawab belanja TU bermaterai yang ditandatangani oleh
PA.
(4) Seluruh dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diajukan oleh Bendahara
Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu kepada PPK SKPD untuk diverifikasi.
Pasal 8
(1) Penggunaan dana TU harus dipertanggungjawabkan dalam rentang waktu 1 (satu)
bulan sejak SP2D diterbitkan.
(2) Dalam hal dana TU tidak habis digunakan dalam rentang waktu 1 (satu) bulan sejak
SP2D diterbitkan, maka sisa dana TU yang ada harus disetorkan ke RKUD.
(3) Sisa dana TU sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat
dialokasikan/ digunakan kembali untuk kegiatan yang sama.
(4) Ketentuan batas waktu penyetoran sisa TU sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dikecualikan untuk :
a . kegiatan yang pelaksanaannya melebihi 1 (satu) bulan; dan/atau
b. kegiatan yang mengalami perubahan jadwal dari yang telah ditetapkan sebelumnya
akibat peristiwa di luar kendali PA/KPA.
Bagian Kelima
Permintaan Pembayaran LS
Pasal9
Permintaan pembayaran LS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf d terbagi
menjadi:
a. LS Belanja Tidak Langsung, terdiri dari:
1. LS Gaji dan Tunjangan;
2. LS Tambahan Penghasilan;
3. LS Insentif Pajak Daerah/Retribusi Daerah
4. LS Belanja Bunga;
5. LS Belanja Hibah;
6. LS Belanja Bantuan Sosial;
7. LS Belanja Bagi Hasil kepada Pemerintahan Desa;
8. LS Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintahan Desa;
9. LS Belanja Tidak Terduga; dan
10. LS pengeluaran Pembiayaan.
b. LS Barang Jasa.
Pasal 10
(1) Permintaan pembayaran LS Gaji dan Tunjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
9 huruf a angka 1 oleh SKPD dilakukan dengan mengajukan SPP LS Gaji dan
Tunjangan.
(2) SPP LS Gaji dan Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disiapkan oleh
Bendahara Pengeluaran.
(3) Kelengkapan dokumen SPP LS Gaji dan Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) terdiri dari :
a. surat pengantar SPP LS;
b . ringkasan SPP LS;
c. rincian SPP LS;
d. salinan SPD;
e. draf surat pernyataan untuk ditandatangani oleh PA yang menyatakan bahwa uang
yang diminta tidak dipergunakan untuk keperluan selain LS Gaji dan Tunjangan
saat pengajuan SP2D kepada Kuasa BUD; dan
f. lampiran lain yang diperlukan.
(4) Lampiran lain yang diperlukan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf f antara
lain:
a. pembayaran gaji induk;
b. gaji susulan;
c. kekurangan gaji;
d. gaji terusan;
e. uang duka wafat/tewas;
f. SK CPNS;
g. SK PNS;
h. SK kenaikan pangkat;
i. SK jabatan;
j. SK kenaikan gaji berkala;
k. surat pemyataan pelantikan;
1. surat pernyataan masih menduduki jabatan;
m.surat pemyataan melaksanakan tugas;
n. daftar keluarga (KP4);
o. fotokopi surat nikah;
p. fotokopi akte kelahiran;
q. surat keterangan penghentian pembayaran (SKPP) gaji;
r. surat keterangan masih kuliah;
s. surat pindah;
t. surat kematian; dan/ a tau
u. peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota
DPRD, serta gaji dan tunjangan Bupati/Wakil Bupati.
(5) Lampiran sebagaimana dimaksud pada ayat (4) digunakan sesuai dengan
peruntukannya.
(6) Seluruh dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan (4) diajukan oleh
Bendahara Pengeluaran kepada PPK SKPD untuk diverifikasi.
Pasal 11
(2) SPP LS Tambahan Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disiapkan oleh
Bendahara Pengeluaran.
(4) Seluruh dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diajukan oleh Bendahara
Pengeluaran kepada PPK SKPD untuk diverifikasi.
Pasal 12
(2) SPP LS Insentif Pajak Daerah/Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disiapkan oleh Bendahara Pengeluaran.
(3) Kelengkapan dokumen SPP LS Insentif Pajak Daerah/Retribusi Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) terdiri dari:
a. surat pengantar SPP LS;
b. ringkasan SPP LS;
c. rincian SPP LS;
d. kuitansi pembayaran;
e. salinan SPD;
f. draf surat pernyataan untuk ditandatangani oleh PA yang menyatakan bahwa uang
yang diminta tidak dipergunakan untuk keperluan selain LS Insentif Pajak
Daerah/Retribusi Daerah saat pengajuan SP2D kepada Kuasa BUD;
g. surat pernyataan tanggungjawab mutlak bermaterai yang ditandatangani oleh PA;
dan
h. lampiran yang diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku.
(4) Seluruh dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diajukan oleh Bendahara
Pengeluaran kepada PPK SKPD untuk diverifikasi.
Pasal 13
(2) SPP LS Belanja Bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disiapkan oleh
Bendahara Pengeluaran SKPKD.
(3) Kelengkapan dokumen SPP LS Belanja Bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
terdiri dari :
a. surat pengantar SPP LS;
b. ringkasan SPP LS;
c. rincian SPP LS;
d. salinan SPD;
e. draf surat pernyataan untuk ditandatangani oleh PPKD yang menyatakan bahwa
uang yang diminta tidak dipergunakan untuk keperluan selain LS Belanja Bunga
saat pengajuan SP2D kepada Kuasa BUD; dan
f. lampiran yang diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku.
(4) Seluruh dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diajukan oleh Bendahara
Pengeluaran SKPKD kepada PPK SKPD untuk diverifikasi.
Pasal 14
(2) SPP LS Belanja Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disiapkan oleh Bendahara
Pengeluaran SKPKD.
(3) Kelengkapan dokumen SPP LS Belanja Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
terdiri dari :
a. surat pengantar SPP LS;
b. ringkasan SPP LS;
c. rincian SPP LS;
d. salinan SPD;
e. draf surat pernyataan untuk ditandatangani oleh PPKD yang menyatakan bahwa
uang yang diminta tidak dipergunakan untuk keperluan selain LS Belanja Hibah
saat pengajuan SP2D kepada Kuasa BUD; dan
f. lampiran yang diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku.
(4) Seluruh dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diajukan oleh Bendahara
Pengeluaran SKPKD kepada PPK SKPD untuk diverifikasi.
Pasal 15
(2) SPP LS Belanja Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disiapkan oleh
Bendahara Pengeluaran SKPKD.
(3) Kelengkapan dokumen SPP LS Belanja Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) terdiri dari :
a . surat pengantar SPP LS;
b. ringkasan SPP LS;
c. rincian SPP LS;
d. salinan SPD;
e. draf surat pernyataan untuk ditandatangani oleh PPKD yang menyatakan bahwa
uang yang diminta tidak dipergunakan untuk keperluan selain LS Belanja Bantuan
Sosial saat pengajuan SP2D kepada Kuasa BUD; dan
f. lampiran yang diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku.
(4) Seluruh dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diajukan oleh Bendahara
Pengeluaran SKPKD kepada PPK SKPD untuk diverifikasi.
Pasal 16
(2) SPP LS Belanja Bagi Hasil kepada Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disiapkan oleh Bendahara Pengeluaran SKPKD.
(3) Kelengkapan dokumen SPP LS Belanja Bagi Hasil kepada Pemerintahan Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari :
a. surat pengantar SPP LS;
b. ringkasan SPP LS;
c. rincian SPP LS;
d. salinan SPD;
e. draf surat pernyataan untuk ditandatangani oleh PPKD yang menyatakan bahwa
uang yang diminta tidak dipergunakan untuk keperluan selain LS Belanja Bagi
Hasil kepada Pemerintahan Desa saat pengajuan SP2D kepada Kuasa BUD; dan
f. lampiran yang diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku.
(4) Seluruh dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diajukan oleh Bendahara
Pengeluaran SKPKD kepada PPK SKPD untuk diverifi.kasi.
Pasal 17
(4) Seluruh dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diajukan oleh Bendahara
Pengeluaran SKPKD kepada PPK SKPD untuk diverifikasi.
Pasal 18
(2) SPP LS Belanja Tidak Terduga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disiapkan oleh
Bendahara Pengeluaran SKPKD.
(3) Kelengkapan dokumen SPP Belanja Tidak Terduga sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) terdiri dari:
a. surat pengantar SPP LS;
b. ringkasan SPP LS;
c. rincian SPP LS;
d. salinan SPD;
e. draf surat pemyataan untuk ditandatangani oleh PPKD yang menyatakan bahwa
uang yang diminta tidak dipergunakan untuk keperluan selain LS Belanja Tidak
Terduga saat pengajuan SP2D kepada Kuasa BUD; dan
f. lampiran yang diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku.
(4) Seluruh dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diajukan oleh Bendahara
Pengeluaran SKPKD kepada PPK SKPD untuk diverifikasi.
Pasal 19
(2) SPP LS pengeluaran Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disiapkan oleh
Bendahara Pengeluaran SKPKD.
(4) Seluruh dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diajukan oleh Bendahara
Pengeluaran SKPKD kepada PPK SKPD untuk diverifi.kasi.
Pasal 20
(1) Permintaan pembayaran LS Barang Jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf
b oleh SKPD dilakukan dengan mengajukan SPP LS Barang Jasa.
(2) SPP LS Barang Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disiapkan oleh Bendahara
Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu.
(3) Kelengkapan dokumen SPP LS Barang Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
terdiri dari :
a. surat pengantar SPP LS;
b. ringkasan SPP LS;
c. rincian SPP LS;
d. salinan SPD;
e. draf surat pernyataan untuk ditandatangani oleh PA/KPA yang menyatakan bahwa
uang yang diminta tidak dipergunakan untuk keperluan selain LS Barang Jasa
saat pengajuan SP2D kepada Kuasa BUD;
f. surat surat pernyataan tanggungjawab belanja barang jasa bermaterai yang
ditandatangani oleh PA; dan
g. lampiran lain yang diperlukan.
(4) Lampiran lain yang diperlukan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf g terdiri
dari:
a. surat perjanjian kerjasama/ surat perintah kerja/ surat pesanan/ e-purchasing yang
ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan pihak ketiga/penyedia;
b. Surat Perintah Mulai Kerja;
c. Surat Perintah Pengiriman;
d. kuitansi pembayaran bermaterai yang ditandatangani oleh PA/KPA, Bendahara
Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu, serta pihak ketiga/penyedia;
e. berita acara pembayaran bermaterai yang ditandatangani oleh PA/KPA dan pihak
ketiga/ penyedia;
f. berita acara penyelesaian pekerjaan yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen;
g. berita acara pemeriksaan/penerimaan hasil pekerjaan;
h. berita acara serah terima pekerjaan;
i. bobot persentase pekerjaan;
j. dokumentasi tingkat kemajuan/ penyelesaian pekerjaan;
k. surat pengajuan uang muka dari pihak ketiga/penyedia;
1. surat jaminan bank atau yang dipersamakan yang dikeluarkan oleh bank/ lembaga
keuangan non bank;
m.potokopi NPWP pihak ketiga/penyedia;
n. potokopi rekening bank/ rekening koran pihak ketiga/ penyedia;
o. surat setoran pajak/faktur pajak/e-billing atau formulir/blanko lainnya sesuai
ketentuan yang berlaku;
p. bukti pertanggungjawaban penggunaan biaya untuk pekerjaan konsultan/ invoice;
dan/atau
q. DPA kegiatan.
(5) Lampiran sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disiapkan oleh PPTK untuk
selanjutnya disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran
Pembantu sebagai kelengkapan dokumen SPP LS Barang Jasa.
(6) Lampiran sebagaimana dimaksud pada ayat (4) digunakan sesuai dengan
peruntukannya.
(7) Seluruh dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan (4) diajukan oleh
Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu kepada PPK SKPD untuk
diverifikasi.
BABV
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25
(1) PPK SKPD melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dokumen SPP yang diajukan
oleh Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu/Bendahara
Pengeluaran SKPKD.
(3) Khusus untuk pengajuan SPP LS Barang Jasa yang diajukan oleh Bendahara
Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu, PPK SKPD melakukan verifikasi atas
(4) Verifikasi yang dilakukan oleh PPK SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
a dan ayat (3) dibuktikan dalam bentuk lembar verifikasi yang ditandatangani oleh
PPKSKPD.
(5) Hasil verifi.kasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disampaikan oleh PPK SKPD
kepada PA.
(6) Dalam hal basil verifi.kasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak memenuhi
syarat, PA tidak menerbitkan SPM dan mengembalikan dokumen pengajuan SPP
kepada Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu/Bendahara
Pengeluaran SKPKD untuk diperbaiki dan/atau dilengkapi melalui PPK SKPD.
BAB VI
SURAT PERINTAH MEMBAYAR
Pasal 26
(1) Dalam hal hasil verifi.kasi yang dilakukan oleh PPK SKPD sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 25 ayat (4) dinyatakan memenuhi syarat, lengkap dan benar, PA
memerintahkan pembayaran dengan menerbitkan SPM.
(2) SPM yang diterbitkan oleh PA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. SPM UP;
b. SPM GU;
c. SPM TU; dan
d. SPM LS.
(3) SPM sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan oleh PA kepada BUD melalui
KuasaBUD.
BAB VII
SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA
Pasal 27
(1) Kuasa BUD menerbitkan SP2D ata.s be ban APBD berdasarkan SPM yang diajukan
oleh PA.
(3) Dalam rangka penerbita.n SP2D sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kuasa BUD
berkewajiban untuk :
a. meneliti kelengkapan SPM yang diterbitkan oleh PA berupa Surat Pemyata.an
Tanggung Jawab PA;
b. menguji kebenaran perhitungan ta.gihan ata.s beban APBD yang tercantum dalam
perinta.h pembayaran;
c. menguji ketersediaan dana kegiatan yang bersangkutan; dan
d. memerintahkan pencairan dana sebagai dasar pengeluaran Daerah.
Pasal 28
Pasal 29
Pasal 30
Pasal 31
Kelengkapan SPM untuk penerbitan SP2D LS Gaji dan Tunjangan adalah SPM LS.
Pasal 32
Pasal 33
Pasal 34
Pasal 35
Pasal 36
Kelengkapan SPM untuk penerbitan SP2D LS Belanja Bantuan Sosial, terdiri dari :
a. SPM LS;
b. nota pencairan;
c. Keputusan Bupati ten tang penerima bantuan sosial dan/ atau persetujuan Bupati.
d. potokopi rekening penerima/ tujuan.
Pasal 37
Kelengkapan SPM untuk penerbitan SP2D LS Belanja Bagi Hasil kepada Pemerintahan
Desa, terdiri dari :
a. SPM LS;
b. nota pencairan;
c. Keputusan Bupati tentang penetapan Bagi Hasil; dan
d. potokopi rekening penerima/tujuan.
Pasal 38
Pasal 39
Kelengkapan SPM untuk penerbitan SP2D LS Belanja Tidak Terduga, terdiri dari :
a. SPM LS;
b. nota pencairan;
c. Keputusan Bupati tentang penetapan Belanja Tidak Terduga; dan
d. potokopi rekening bank penerima/ tujuan.
Pasal40
Pasal 41
(1) Kelengkapan SPM untuk penerbitan SP2D LS Barang Jasa pembayaran uang muka,
terdiri dari :
a. SPM LS;
b. potokopi surat jaminan uang muka atau yang dipersamakan yang dikeluarkan oleh
bank/lembaga keuangan non bank;
c. ringkasan pengadaan barang jasa yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen;
d. surat pernyataan tanggungjawab belanja barang jasa bermaterai yang
ditandatangani oleh PA;
e. potokopi DPA kegiatan;
f. potokopi NPWP pihak ketiga/ penyedia;
g. potokopi rekening bank/ rekening koran pihak ketiga/ penyedia; dan
h. surat setoran pajak/faktur pajak/e-billing atau formulir/blanko lainnya sesuai
ketentuan yang berlaku.
(2) Kelengkapan SPM untuk penerbitan SP2D LS Barang Jasa pembayaran termyn
kemajuan pekerjaan, terdiri dari:
a. SPM LS;
b. ringkasan pengadaan barang jasa yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen;
c. surat pernyataan tanggungjawab belanja barang jasa bermaterai yang
ditandatangani oleh PA;
d. potokopi SP2D pembayaran sebelumnya; dan
e. surat setoran pajak/faktur pajak/e-billing atau formulir/blanko lainnya sesuai
ketentuan yang berlaku.
(3) Kelengkapan SPM untuk penerbitan SP2D LS Barang Jasa pembayaran termyn
pemeliharaan, terdiri dari :
a. SPM LS;
b. ringkasan pengadaan barang jasa yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen;
c. potokopi surat jaminan bank atau yang dipersamakan yang dikeluarkan oleh
bank/ lembaga keuangan non bank;
d. surat pernyataan tanggungjawab belanja barang jasa bermaterai yang
ditandatangani oleh PA; dan
e. potokopi SP2D pembayaran sebelumnya.
(4) Kelengkapan SPM untuk penerbitan SP2D LS Barang Jasa pembayaran sekaligus,
terdiri dari :
a . SPM LS;
b. ringkasan pengadaan barang jasa yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen;
c. surat pernyataan tanggungjawab belanja barang jasa bermaterai yang
ditandatangani oleh PA;
d. potokopi DPA kegiatan;
e. potokopi NPWP pihak ketiga/penyedia;
f. potokopi rekening bank/ rekening koran pihak ketiga/ penyedia; dan
g. surat setoran pajak/faktur pajak/e-billing atau formulir/blanko lainnya sesuai
ketentuan yang berlaku.
BAB VIII
MEKANISME PENCAIRAN
Pasal 42
(1) Pencairan belanja atas beban DPA SKPD diatur sebagai berikut:
a. untuk Belanja Barang Jasa dengan nilai sampai dengan Rp. 25.000.000,00 (dua
puluh limajuta rupiah) dilakukan melalui mekanisme UP/GU/TU;
b. untuk Belanja Barang Jasa dengan nilai di atas Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima
juta rupiah) dilakukan melalui mekanisme LS Barang Jasa;
c. untuk Belanja Jasa Konsultansi dilakukan melalui mekanisme LS Barang Jasa;
d. untuk Belanja Modal dilakukan melalui mekanisme LS Barang Jasa; dan
e. khusus untuk Belanja Modal pengadaan tanah dilakukan melalui mekanisme TU.
BAB IX
PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 43
(1) PA/KPA bertanggungjawab penuh atas pembayaran yang telah dilakukan atas beban
DPA di SKPD /Unit SKPD yang dipimpinnya.
BABX
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 44
(1) Pembinaan dan pengawasan terhadap penerapan Peraturan Bupati ini dilakukan oleh
Sekretaris Daerah selaku Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah.
(2) Pembinaan secara teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh
SKPKD bersama-sama dengan Inspektorat Kabupaten.
(3) Pengawasan secara teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh
Inspektorat Kabupaten yang terintegrasi dalam bentuk kegiatan pengawasan.
BAB XI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 45
Pasal 46
Ditetapkan di Sambas
pada tanggal 25 September 2020
BUPATI SAMBAS,
TTD
ATBAH ROMIN SUHAILI
Diundangkan di Sambas
pada tanggal 25 September 2020
TTD
FERY MADAGASKAR
· Dengan Aslinya
IANHUKUM
UNI
. I (IV /b)
6121997101001
LAMPIRAN
PERATURAN BUPATI SAMBAS
NOMOR 50 TAHUN 2020
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN
BELANJA DAERAH ATAS ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
KABUPATEN SAMBAS
1. Kode SKPD
2. Nam.a SKPD
3. Tanggal dan Nomor DPA
4. Tahun Anggaran
5. Jumlah Belanja
Yang bertanda tangan di bawah ini adalah Pengguna Anggaran Satuan Kerja .... .. ........... . ,
menyatakan bahwa saya bertanggungjawab penuh atas segala pengeluaran-pengeluaran
yang telah dibayar lunas oleh Bendahara Pengeluaran kepada pihak yang berhak
menerima sebagaimana tertera dalam Laporan Pertanggungjawaban Ganti Uang yang
disampaikan oleh Bendahara Pengeluaran.
Selanjutnya bukti-bukti pengeluaran atas belanja yang tertera dalam Laporan
Pertanggungjawaban Ganti Uang tersebut disimpan dengan baik pada Satuan Kerja
. . . . . . . . . . . . sesuai ketentuan yang berlaku untuk kelengkapan administrasi
pertanggungjawaban, serta untuk keperluan pemeriksaan Aparat Pengawas Fungsional.
Demikian surat pernyataan tanggungjawab belanja Ganti Uang Persediaan ini dibuat
dengan se benar-benarnya.
..................
Pangkat/ Golongan Ruang
NIP ......... .. ... ...... .... ....... .
B. SURAT PERNYATMN TANGGUNGJAWAB BELANJA TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN
1. Kode SKPD
2. Nama SKPD
3. Tanggal dan Nomor DPA
4. Tahun Anggaran
5. Jumlah Belanja
Yang bertanda tangan di bawah ini adalah Pengguna Anggaran Satuan Kerja .................. ,
menyatakan bahwa saya bertanggungjawab penuh atas segala pengeluaran-pengeluaran
yang akan dibayar oleh Bendahara Pengeluaran kepada pihak yang berhak menerima
dengan menggunakan dana Tambah Uang Persediaan yang kami ajukan ini. Penggunaan
dana Tambahan Uang Persediaan 1m akan dilaporkan dalam Laporan
Pertanggungjawaban Ganti Uang Persediaan yang disampaikan oleh Bendahara
Pengeluaran.
Selanjutnya bukti-bukti pengeluaran atas belanja Tambahan Uang Persediaan ini
disimpan dengan baik pada Satuan Kerja ............ sesuai ketentuan yang berlaku untuk
kelengkapan administrasi pertanggungjawaban, serta untuk keperluan pemeriksaan
Aparat Pengawas Fungsional.
Demikian surat pemyataan tanggungjawab belanja Tambah Uang Persediaan ini dibuat
dengan se benar-benamya.
Sambas, ................... .
Pengguna Anggaran
..................
Pangkat/ Golongan Ruang
NIP ............................... .
C. SURAT PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB MUTLAK
Nama
NIP.
Jabatan
SKPD
Bahwa pembayaran yang diajukan ini telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam pembayaran ini sehingga
menimbulkan kerugian negara/ daerah, maka kami bersedia mengganti dan menyetorkan
kerugian tersebut ke Rekening Kas Umum Daerah Pemerintah Kabupaten Sambas, serta
bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selanjutnya dokumen pendukung yang berkaitan dengan pembayaran sebagaimana
tersebut di atas, disimpan dengan baik pada Satuan Kerja ............ sesuai ketentuan yang
berlaku untuk kelengkapan administrasi pertanggungjawaban, serta untuk keperluan
pemeriksaan Aparat Pengawas Fungsional.
Demikian surat pemyataan tanggungjawab ini dibuat dengan sebenar-benamya.
Sambas, ................... .
Pengguna Anggaran
..................
Pangkat/ Golongan Ruang
NIP .. ......................... ..
D. SURAT PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB BELANJA BARANG JASA
1. Kode SKPD
2. Nama SKPD
3. Tanggal dan Nomor DPA
4. Nama Kegiatan
5. Tahun Anggaran
6. Jumlah Belanja
Yang bertanda tangan di bawah ini adalah Pengguna Anggaran Satuan Kerja .................. ,
menyatakan bahwa saya bertanggungjawab penuh atas pembayaran kepada pihak ketiga
yang diajukan untuk Pekerjaan .................... dengan nilai pembayaran saat ini sebesar
Rp .............. (terbilang .................. .).
Selanjutnya seluruh dokumen dan bukti-bukti pendukung yang berkaitan dengan
pembayaran kepada pihak ketiga sebagaimana tersebut di atas disimpan dengan baik
pada Satuan Kerja . . . . . . . . . . . . sesuai ketentuan yang berlaku untuk kelengkapan
administrasi pertanggungjawaban, serta untuk keperluan pemeriksaan Aparat Pengawas
Fungsional.
Demikian surat pemyataan tanggungjawab belanja barang jasa ini dibuat dengan
sebenar-benarnya.
..................
Pangkat/ Golongan Ruang
NIP ........... ................. .
E . RINGKASAN PENGADAAN BARANG JASA
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dalam jabatan selaku Pejabat Pembuat Komitmen
untuk:
1. Kode SKPD
2. NamaSKPD
3. Tanggal dan Nomor DPA
4. Nama Kegiatan
5. Nama Pekerjaan
6. Nomor dan Tanggal Kontrak
7. Nilai pekerjaan
8. Pelaksana Pekerjaan
Dengan ini menyatakan bahwa untuk pekerjaan sebagaimana tersebut di atas, saat ini telah
berhak untuk dilakukan pembayaran dengan rincian sebagai berikut:
1. Nilai pekerjaan ......... ... ... .
2. Nilai pembayaran sebelumnya ............... .
3. Nilai pembayaran saat ini .... .. .. .. ..... .
4. Sisa nilai yang masih harus
dibayar
Bahwa nilai yang dibayarkan pada saat ini telah benar dan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dalam pengadaan barang jasa, serta telah sesuai dengan keadaan fisik di lapangan.
Selanjutnya seluruh dokumen dan bukti-bukti pendukung yang berkaitan dengan
pembayaran ini disimpan dengan baik pada Satuan Kerja ............ sesuai ketentuan yang
berlaku untuk kelengkapan administrasi pertanggungjawaban, serta untuk keperluan
pemeriksaan Aparat Pengawas Fungsional.
Demikian ringkasan pengadaan barangjasa ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
... ...............
Pangkat/ Golongan Ruang
NIP . ..... ......... .......... .
BUPATI SAMBAS,
TID
Diundangkan di Sambas
pada tanggal 25 September 2020
TID
FERY MADAGASKAR
gan Aslinya
HUKUM
V/b)
1997101001