I. PENDAHULUAN
Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
keseluruhan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Lumajang Tahun 2020. CaLK dimaksudkan
agar laporan keuangan dapat dipahami oleh pemakai informasi laporan keuangan secara luas tidak
terbatas hanya untuk pembaca tertentu. Oleh sebab itu laporan keuangan mungkin mengandung
informasi yang dapat mempunyai potensi kesalahpahaman diantara pembacanya. Untuk menghindari
kesalahpahaman, laporan keuangan dilengkapi dengan catatan atas laporan keuangan yang berisi
informasi untuk memudahkan pengguna dalam memahami laporan keuangan.
Kesalahpahaman dapat saja disebabkan oleh persepsi dari pembaca laporan keuangan.
Pembaca yang terbiasa dengan orientasi anggaran mempunyai potensi kesalahpahaman dalam
memahami konsep akuntansi akrual. Pembaca yang terbiasa dengan laporan keuangan sektor komersial
cenderung melihat laporan keuangan pemerintah seperti laporan keuangan perusahaan. Untuk itu
catatan atas laporan keuangan menjadi sangat penting bagi pengguna laporan keuangan pemerintah.
Selain itu, pengungkapan basis akuntansi dan kebijakan akuntansi yang diterapkan akan membantu
pengguna laporan keuangan untuk dapat menghindari kesalahpahaman dalam membaca laporan
keuangan.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan
BAB V PENUTUP
II. IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN SKPD
a. BELANJA DAERAH
Belanja merupakan pengeluaran oleh Bendahara Umum Daerah yang mengurangi
ekuitas dana lancar dalam periode Tahun angaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah.
Anggaran belanja daerah yang dikelola oleh Dinas Ketahanan Pangan meliputi belanja
tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung meliputi belanja gaji dan
tunjangan pegawai. Sedangkan belanja langsung meliputi belanja yang berkaitan dengan
pelaksanaan program dan kegiatan.
Ikhtisar pencapaian kinerja pengeluaran belanja Tahun 2020 sebagaimana tabel berikut:
Perbandingan realisasi jenis belanja selama 5 (lima) Tahun terakhir sebagaimana Tabel
berikut.
Tabel 1.2 Perkembangan Realisasi Belanja Operasi Tahun 2016 - 2020
Belanja 2016 2017 2018 2019 2020
2.4.2 Lemahnya pemahaman aparatur terhadap regulasi tentang pengelolaan keuangan dan
barang daerah
Pengelolaan keuangan daerah memerlukan pemahaman yang memadai terhadap regulasi
yang mengaturnya. Selama ini pemahaman terhadap regulasi yang masih lemah seringkali
menjadi permasalahan tersendiri bagi pejabat pengelola keuangan daerah. Hal ini disebabkan
seringkali aturan-aturan yang melandasinya berubah sesuai dengan perkembangan terkini
terhadap kondisi keuangan negara/ daerah.
Upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan pemahanan SDM terhadap
regulasi yang mengatur pengelolaan keuangan dan barang daerah adalah dengan jalan mengikuti
bimbingan teknis dan pembinaan-pembinaan secara rutin dan berkala serta melakukan
konsultasi-konsultasi kepada instansi yang berkompeten misalnya BPKD dan Inspektorat.
Belanja daerah meliputi belanja operasi dan belanja modal. Dibandingkan dengan Tahun 2019,
realisasi belanja Tahun 2020 turun sebesar 1,18%.
Anggaran TA 2020 Realisasi TA 2020 Realisasi TA 2019
(Rp) (Rp) (Rp)
Belanja operasi pada SKPD terdiri dari belanja pegawai dan belanja barang dan jasa, dengan
realisasi sebagai berikut.
Tabel 1.5 Realisasi Belanja Operasi Tahun 2020 dan 2019
Belanja pegawai meliputi belanja pegawai tidak langsung dan belanja pegawai
langsung. Belanja pegawai - tidak langsung merupakan pengeluaran untuk belanja gaji dan
tunjangan pegawai. Tahun 2020 Belanja pegawai - tidak langsung sebesar Rp 1.633.707.734,-
Sedangkan Belanja pegawai - langsung yang merupakan pengeluaran belanja pegawai
yang terkait dengan pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Ketahanan Pangan sebesar Rp,
36.669.850,-
Sehingga secara keseluruhan Belanja pegawai Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2020
sebesar Rp 1.670.377.584,- dari total Anggaran Belanja Pegawai sebesar Rp 1.696.985.728,-
Berikut Rincian realisasi belanja pegawai.
Tabel 1.6. Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2020
Dalam Rupiah
No Rincian Belanja Pegawai Anggaran 2020 Realisasi 2020 % Realisasi 2019
I BELANJA PEGAWAI - TIDAK LANGSUNG 1.660.272.318,- 1.633.707.734,- 98,40 1.786.107.992,-
1 Gaji pokok PNS / uang representasi 806.808.756,- 803.582.700,- 99,60 907.934.480,-
2 Tunjangan keluarga 87.772.032,- 87.417.556,- 99,60 105.224.876,-
3 Tunjangan jabatan 105.194.999,- 104.429.900,- 99,27 119.805.000,-
4 Tunjangan fungsional 0,- 0.- 0 8.640.000,-
5 Tunjangan fungsional umum 15.071.000,- 15.050.000,- 99,86 15.060.000,-
6 Tunjangan beras 43.854.638,- 43.669.260,- 99,58 49.390.363,-
7 Tunjangan PPh/tunjangan khusus 1.314.338,- 1.238.954,- 94,26 2.222.183,-
8 Pembulatan gaji 16.932,- 10.852,- 64,09 15.724,-
Iuran jaminan kecelakaan kerja dan jaminan
9 6.772.630,- 6.618.453,- 97,72 7.373.511,-
kematian
Tambahan penghasilan berdasarkan beban
10 593.466.993,- 571.690.059,- 96,33 570.441.855,-
kerja
II BELANJA PEGAWAI – LANGSUNG 36.713.400,- 36.669.850,- 99,88 0,-
Belanja Pegawai 36.713.400,- 36.669.850,- 99,88 0,-
1.786.107.992,-
JUMLAH BELANJA PEGAWAI I + II 1.696.985.718,- 1.670.377.584,- 98,40
Anggaran TA 2020 Realisasi TA 2020 Realisasi TA 2019
(Rp) (Rp) (Rp)
Belanja barang dan jasa adalah pengeluaran untuk pembelian/ pengadaan barang yang nilai
manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program
dan kegiatan pemerintah daerah, meliputi belanja persediaan, belanja jasa, belanja pemeliharaan,
belanja perjalanan dinas dan belanja lainnya. Rincian realisasi belanja barang dan jasa Tahun 2020 dan
2019 sebagai berikut.
No. Belanja Barang dan Jasa Anggaran 2020 Realisasi 2020 Realisasi 2019
1 Belanja Persediaan 132.382.400,- 130.513.200,- 204.741.860,-
2 Belanja Jasa 678.741.000,-, 637.719.894,- 667.290.277,-
3 Belanja Pemeliharaan 45.807.100,- 43.981.700,- 90.894.500,-
4 Belanja Perjalanan Dinas 104.731.779,- 104.731.779,- 333.389.973,-
5 Belanja Lainnya 0,- 0,- 0,-
Jumlah 961.662.279,- 916.946.573,-- 1.296.316.610,-
Belanja perjalanan dinas meliputi belanja untuk perjalanan dinas baik dalam maupun luar
daerah. Belanja Perjalanan Dinas sampai dengan 31 Desember 2020 terealisasi sebesar Rp.
104.731.779,- dari Anggaran Tahun 2020 sebesar Rp. 107.758.139,- terinci sebagai berikut.
Belanja modal meliputi belanja modal tanah, belanja modal peralatan dan mesin, belanja modal
gedung dan bangunan, belanja modal jalan, irigasi dan jaringan, belanja modal aset tetap lainnya dan
belanja modal aset lainnya.
Adapun Realisasi belanja modal Tahun 2020 sebagai berikut:
Belanja modal peralatan dan mesin berupa mesin Scanner sebesar Rp 6.000.000,-, dan belanja
modal gedung dan bangunan berupa Biaya Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor (belakang)
yaitu termasuk dalam Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) sebesar Rp. 9.130.000,-
Kas di bendahara pengeluaran merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan dibawah
tanggungjawab bendahara pengeluaran SKPD yang berasal dari Uang Persediaan (UP) dan
Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang diterima dari Bendahara Umum Daerah (BUD). Pada
akhir periode saldo kas di bendahara pengeluaran meliputi sisa UP/GU/TU yang belum
dipertanggungjawabkan dan belum disetor kembali ke kas daerah.
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing
sebesar Rp 0,- dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 2.4 Mutasi kas di Bendahara Pengeluaran Tahun 2020 dan 2019
31 Desember 2019
31 Desember 2020
(Rp)
(Rp)
1) Persediaan 1.375.150,- 1.657.900,-
Saldo persediaan per 31 Desember 2020 dan 2019, merupakan hasil stock opname yang dicatat
dengan metode periodik (fisik). Persediaan yang diperoleh melalui pembelian di ukur sebesar harga
perolehan dengan metode harga pembelian terakhir, sedangkan persediaan yang diperoleh melalui
hibah/sumbangan menggunakan nilai wajar.
No Uraian Jumlah
1 Persediaan per 31 Desember 2019 1.657.900,-
2 Koreksi Tahun berjalan atas persediaan awal +/- 0,-
3 Saldo persediaan setelah koreksi (1+2) 1.657.900,-
4 Ditambah :
5 Belanja Persediaan LRA 2020 (30.837.800,-)
6 Belanja Persediaan belum dibayar (utang belanja) (0,-)
7 Belanja Persediaan BOS (0,-)
8 Penerimaan hibah persediaan (0,-)
9 Jumlah tambahan persediaan (5+6+7+8) (0,-)
10 Dikurangi : (0,-)
11 Pembayaran utang belanja persediaan LRA 2019 (0,-)
12 Pengeluaran hibah persediaan (31.120.550,-)
13 Jumlah tambahan persediaan bersih (11+12) 0,-
14 Jumlah persediaan yang siap digunakan 0,-
15 Beban Persediaan (lihat Laporan Operasional) (0,-)
16 Persediaan Tahun 2020 (14+15) 1.375.150,-
a. ASET TETAP
31 Desember 2019
31 Desember 2020
(Rp)
(Rp)
1) Aset Tetap 2.790.730.875,- 2.724.773.375.-
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas)
bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap milik Pemerintah Kabupaten Lumajang meliputi
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, aset tetap lainnya dan
konstruksi dalam pengerjaan.
Seluruh aset tetap milik pemerintah kabupaten Lumajang disusutkan, kecuali tanah, aset tetap
lainnya selain alat musik modern dan aset tetap renovasi, dan konstruksi dalam pengerjaan.Atas
dasar pertimbangan kepraktisan, penerapan metode penyusutan sebagai berikut.
- Metode penyusutan garis lurus (straight line).
- Dalam menghitung penyusutan, nilai sisa aset tetap di akhir masa manfaatnya di abaikan.
- Aset tetap disusutkan satu Tahun penuh tanpa melihat tanggal dan bulan perolehan aset tetap
(pendekatan Tahunan).
- Perubahan nilai aset tetap akibat penambahan/ pengurangan kualitas dan/ atau nilai aset tetap,
maka penambahan/ pengurangan tersebut dikapitalisasi ke dalam nilai yang dapat disusutkan.
- Masa manfaat aset tetap telah ditetapkan dalam kebijakan akuntansi dan tidak dapat dirubah
kecuali (1) terjadi perubahan karakteristik fisik/penggunaan aset tetap; (2) terjadi perbaikan aset
tetap yang menambah masa manfaat atau kapasitas manfaat; atau (3) terdapat kekeliruan dalam
penetapan masa manfaat aset tetap yang baru diketahui di kemudian hari.
Saldo aset tetap per 31 Desember 2020 dan 2019 sebagai berikut:
Tabel 2.7 Daftar Mutasi Aset Tetap per 31 Desember 2020 dan 2019
Rincian mutasi penambahan dan pengurangan masing-masing kelompok Aset Tetap per 31
Desember 2020 sebagai berikut.
a) Mutasi Penambahan Aset Tetap sebesar Rp 264.530.000,- meliputi:
(1) Realisasi belanja modal yang menambah Aset Tetap sebesar Rp 6.000.000,-;
(2) Realisasi belanja modal menambah aset tetap KDP Rp 9.130.000,-;
(3) Realisasi belanja barang dan jasa yang membentuk Aset Tetap sebesar Rp 0,-;
(4) Reklasifikasi antar golongan Aset Tetap sebesar Rp 0,-;
(5) Reklasifikasi dari aset lain-lain ke Aset Tetap sebesar Rp 0,-;
(6) Utang Belanja Modal Peralatan Rp 0,-;
(7) Hibah barang yang membentuk Aset Tetap sebesar Rp 0,-;
(8) Mutasi masuk (transfer in) Aset Tetap antar SKPD sebesar Rp 249.400.000,-;
b) Mutasi Pengurangan Aset Tetap sebesar Rp 198.572.500,- meliputi:
(1) Penghapusan Aset Tetap sebesar Rp 0,-;
(2) Reklasifikasi antar golongan Aset Tetap sebesar Rp 0,-;
(3) Reklasifikasi dari Aset Tetap ke Aset Lain – lain sebesar Rp 0,-;
(4) Reklasifikasi dari Aset Tetap ke ekstra komptabel sebesar Rp 0,-; dan
(5) Mutasi keluar (transfer out) Aset Tetap antar SKPD sebesar Rp 198.572.500,-
31 Desember 2019
31 Desember 2020
(Rp)
(Rp)
(a) Tanah 668.260.000,- 668.260.000,-
Saldo Aset Tetap berupa Tanah per 31 Desember 2020 dan 2019 masing - masing sebesar
Rp 668.260.000,- dan Rp 668.260.000,- terinci sebagai berikut :
Tabel 2.8 Daftar Mutasi Aset Tetap Tanah per 31 Desember 2020 dan 2019
31 Desember 2019
31 Desember 2020
(Rp)
(Rp)
(b) Peralatan dan Mesin 1.076.359.575,- 1.019.532.075,-
Saldo aset tetap peralatan dan mesin per 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing
sebesar Rp 1.076.359.575,- dan Rp 1.019.532.075,- terinci sebagai berikut:
Tabel 2.9 Daftar Mutasi Aset Tetap Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2020 dan 2019
- Adanya Realisasi Belanja Modal pada Tahun 2020 berupa pembelian Peralatan dan Mesin
berupa mesin Scanner sebesar Rp 6.000.000,- dan Konstruksi Dalam Pengerjaan berupa Biaya
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Belakang sebesar Rp 9.130.000,- menambah
keadaaan Aset Tetap (AT) Tahun 2020.
- Adanya Aset Tetap (AT) yang masuk (Transfer in) berupa Mobil Toyota Kijang Innova
VXW N 483 YP dari Bagian Umum ke Dinas Ketahanan Pangan telah menambah Jumlah Aset
Tetap sebesar Rp 249.400.000,-
- Selain itu pada Tahun 2020 ini juga terdapat pengurangan Aset Tetap (AT) mutasi Keluar
(transfer out) dari Dinas Ketahahan Pangan ke Bagian Umum berupa Mobil Toyota
Rush N 1045 YP sebesar Rp 198.572.500,-
- Dari Saldo Awal Aset Tetap Peralatan dan Mesin sebesar Rp 1.019.532.075,- ditambah asset
tetap senilai Rp 255.400.000,- dan dikurangi asset tetap senilai Rp 198.572.500,- menyebabkan
perubahan pada Saldo Akhir Aset Tetap Peralatan dan Mesin sebesar Rp 1.076.359.575,-
31 Desember 2019
31 Desember 2020
(Rp)
(Rp)
(c) Gedung dan Bangunan 1.036.981.300,- 1.036.981.300,-
Gedung dan bangunan meliputi bangunan gedung dan monumen.
Adapun Saldo Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2020 dan 2019 ditampilkan dalam
tabel berikut.
Tabel 3.0 Daftar Perkembangan Jenis Aset Tetap Gedung dan Bangunan
Per 31 Desember 2020
dalam rupiah
Gedung dan Saldo Awal Mutasi Saldo
No Koreksi
Bangunan 31 Des 2019 Bertambah Berkurang 31 Des 2020
1 2 3 4 5 6 7
1 Bangunan Gedung 1.036.981.300,- 0,- 0,- 0,- 1.036.981.300,-
2 Monumen - - - - -
Jumlah 1.036.981.300,- 0,- 0,- 0,- 1.036.981.300,-
Tidak adanya jumlah aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan milik Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Lumajang, sehingga tidak menampilkan table.
31 Desember 2019
31 Desember 2020
(Rp)
(Rp)
(e) Aset Tetap Lainnya 0.- 0.-
Tidak adanya penambahan Saldo Aset Tetap Lainnya Per 31 Desember 2019 dan 2018 sehingga
tidak dapat menampilkan tabel.
31 Desember 2019
31 Desember 2020
(Rp)
(Rp)
(f) Konstruksi Dalam Pengerjaan 9.130.000,- 0.-
Saldo Aset Tetap Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) Per 31 Desember 2020 sebesar Rp
9.130.000,- berupa Biaya Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Belakang, sedangkan untuk
Tahun 2019 Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp 0,-
Mutasi aset tetap lainnya sebagai berikut:
b. ASET LAINNYA
31 Desember 2019
31 Desember 2020
(Rp)
(Rp)
1) Aset Lainnya
198.070.300,- 203.834.300,-
Aset lainnya merupakan aset yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset lancar,
investasi permanen maupun aset tetap.
Aset Lainnya Dinas Ketahanan Pangan terdiri dari Aset Tak Berwujud berupa
Software Website Dinas Ketahanan Pangan dengan nilai sebesar Rp 28.820.000,- dan Aset
Lain – lain berupa : Alat angkut, Bangunan Kantor Belakang (Gudang) dan Perpustakaan dengan
nilai sebesar Rp. 192.304.300,-
Aset Lainnya Dinas Ketahanan Pangan ini per 31 Desember 2020 sebesar Rp
28.820.000,- sedangkan saldo Per 31 Desember 2019 adalah sama sebesar Rp 28.820.000,- dengan
nilai akumulasi Amortisasi Aset Tak berwujud masing – masing Tahun 2020 sebesar 23.056.000,-
dan Tahun 2019 sebesar Rp 17.292.000,- sebagaimana terinci dalam tabel berikut:
Tabel 3.1 Daftar Rincian Aset lainnya per 31 Desember 2020
dalam rupiah
No Jenis 31 Desember 2019 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2020
c. KEWAJIBAN
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran ke luar sumber daya ekonomi pemerintah. Kewajiban diklasifikasikan atas
kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai
kewajiban jangka pendek jika diharapkan dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
pelaporan. Semua kewajiban lainnya diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.
Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi akan
dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai saat pelaporan, dan perubahan atas
kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal.
Kewajiban pemerintah daerah per 31 Desember 2020 dan 2019 berupa utang masing-masing
tercatat sebesar Rp 55.098.091,- dan Rp 45.619.064,- diuraikan sebagai berikut.
Kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban/ utang yang belum dibayar sampai dengan
akhir periode akuntansi. Kewajiban jangka pendek meliputi utang perhitungan fihak ketiga (PFK),
pendapatan diterima di muka dan utang belanja. Saldo kewajiban jangka pendek per 31 Desember
2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 55.098.091,- dan Rp 45.619.064,-. Kewajiban jangka
pendek tersebut meliputi utang PFK, pendapatan diterima di muka dan utang belanja.
31 Desember 2019
31 Desember 2020
(Rp)
(Rp)
(a) Utang Belanja 55.098.091,- 45.619.064,-
Utang belanja adalah kewajiban lancar pemerintah daerah yang belum dibayar sampai
dengan tanggal pelaporan keuangan, misalnya utang belanja pegawai, barang dan jasa serta
belanja modal.
Saldo utang belanja Per 31 Desember 2020 tercatat sebesar Rp 55.098.091,- terdiri dari
utang belanja pegawai sebesar Rp 50.773.147,- utang belanja jasa Rp 4.324.944,-, dan utang
belanja modal peralatan dan mesin sebesar Rp 0,- sebagaimana tabel dibawah.
Penambahan Pengurangan
No Jenis Utang 31 Des 2019 31 Des 2020
2020 2020
1 Utang Belanja pegawai 40,318,768,- 50.773.147,- 40,318,768,- 50.773.147,-
2 Utang Belanja Jasa 5.300.296,- 4.324.944,- 5.300.296,- 4.324.944,-
3 Utang Belanja Pemeliharaan 0,- 0,- 0,- 0,-
Utang Belanja Modal Gedung dan
4 0,- 0,- 0,- 0,-
Bangunan
Utang Belanja Modal Peralatan dan
5 0,- 0,- 0,- 0,-
Mesin
Jumlah 45.619.064,- 55.098.091,- 45.619.064,- 55.098.091,-
Saldo utang belanja pegawai per 31 Desember 2020 sebesar Rp 50.773.147,- merupakan
kewajiban atas Tunjangan pegawai sesuai dengan beban kerja (TPP) yang belum dibayar sampai
dengan akhir periode akuntansi sampai dengan 31 Desember 2020.
Saldo utang belanja Jasa per 31 Desember 2020 sebesar Rp 4.324.944,- merupakan
kewajiban atas jasa yang telah dikonsumsi/ diterima seperti jasa atas pemakaian listrik PLN,
telepon, air PDAM, internet dan jasa lainnya yang belum dibayar sampai dengan akhir periode
akuntansi. Sedangkan untuk Tahun 2019 Utang Belanja Jasa sebesar Rp 5.300.296,- sebagaimana
terinci dalam tabel berikut:
d. EKUITAS
31 Desember 2019
31 Desember 2020
(Rp)
(Rp)
1) Ekuitas 1.810.433.362,20 1.959.295.816,80,-
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah daerah, merupakan selisih antara jumlah aset dan
jumlah kewajiban pemerintah. Saldo ekuitas per 31 Desember 2020 dan 2019 sebagai berikut:
Ekuitas meliputi ekuitas awal ditambah surplus (defisit) LO dan ditambah/dikurangi dengan
dampak kumulatif perubahan kebiajakan akuntansi/ kesalahan mendasar, sebagai berikut.
Tabel 3.8 Daftar Rincian Ekuitas Pemerintah Kabupaten Lumajang per 31 Desember 2020 dan 2019
dalam rupiah
a. BEBAN
31 Desember 2020 31 Desember 2019
(Rp) (Rp)
Jumlah tersebut merupakan beban pegawai yang menjadi kewajiban Pemerintah Daerah
Tahun 2020 dan 2019, sebagai berikut.
Tabel 2.9 Perhitungan Beban Pegawai Tahun 2020 dan 2019
dalam rupiah
Uraian 2020 2019
0,- 0,-
Kekurangan gaji dan tunjangan pegawai (gaji pokok, dll) / Gaji susulan
Tabel 3. Rincian Beban Pegawai Yang Masih Harus Dibayar Per SKPD
Tahun 2020 dan 2019
dalam rupiah
Kekurangan Jumlah Beban
Utang Beban Pegawai
Gaji dan Lembur Pegawai Yang
No SKPD Tunjangan Yang belum
Tunjangan Belum di bayar Belum Dibayar
Uang Makan Dibayar 2019
Pegawai 2020
DINAS
1 0,00 0,00 0,00 50.773.147,- 40.318.768,-
KETAHANAN PANGAN
Pada Tahun 2020 belanja pegawai yang belum dibayar di Dinas Ketahanan Pangan berupa
TPP sebesar Rp 50.773.147,-. Sedangkan Beban Pegawai berupa TPP yang belum dibayar pada
Tahun 2019 sebesar Rp 40.318.768,-
31 Desember 2020 31 Desember 2019
(Rp) (Rp)
Beban barang dan jasa yang menjadi beban Pemerintah Daerah meliputi beban persediaan,
beban jasa, beban perjalanan dinas, beban pemeliharaan dan beban lain-lain untuk Tahun 2020
dan 2019 ditampilkan dalam tabel dengan rician sebagai berikut :
Beban jasa meliputi berbagai macam jasa seperti jasa kantor, sewa, upah/ ongkos tenaga
kerja, operasional, jasa konsultansi dan beban jasa lainnya. Jumlah beban jasa Tahun 2020 dan
2019 masing-masing sebesar Rp 0,- dan Rp 0,-.
Beban pemeliharaan meliputi pengeluaran untuk pemeliharaan aset tetap seperti peralatan
dan mesin, gedung dan bangunan, jalan irigasi dan jaringan dan aset tetap lainnya. Beban
pemeliharaan Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 0,- dan Rp 0,-.
Tabel 8. Daftar Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2020 dan 2019
dalam rupiah
No Beban Pemeliharaan Tahun 2020 Tahun 2019
1 Beban Perawatan Kendaraan Bermotor 34.181.700,- 0,-
2 Beban Pemeliharaan Alat Pengolahan 0,- 0,-
3 Beban Pemeliharaan Alat Kantor 0,- 0,-
4 Beban Pemeliharaan Alat Rumah Tangga 3.000.000,- 4.200.000,-
5 Beban Pemeliharaan Komputer 6.800.000,- 11.600.000,-
6 Beban Pemeliharaan Meja dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat 0,- 0,-
7 Beban Pemeliharaan Bangunan Gedung Tempat Kerja 0,- 38.662.800,-
8 Beban Pemeliharaan Bangunan Gedung Tempat Tinggal 0,- 0,-
9 Beban Pemeliharaan Aset Lainnya 0,- 0,-
10 Beban Pemeliharaan Bangunan Bukan Gedung 0,- 0,-
Jumlah 43.981.700,- 54.462.800,-
Beban perjalanan dinas meliputi perjalan dinas dalam daerah dan perjalann dinas luar daerah
dengan saldo sebagai berikut:
Tabel 9. Daftar Beban Perjalanan Dinas Tahun 2020 dan 2019
dalam rupiah
No Beban Perjalanan Dinas 2020 2019
1 Beban Perjalanan Dinas 0,- 0,-
2 Beban perjalanan dinas dalam daerah 68.900.000,- 77.290.000,-
3 Beban perjalanan dinas luar daerah 35.831.779,- 109.332.964,-
Jumlah Beban Perjalanan Dinas 104.731.779,- 186.622.964,-
Tabel 10. Daftar Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2020 dan 2019
dalam rupiah
Beban Perjalanan Pembayaran
Belanja Perjalanan Beban Perjalanan
No Nama Akun Dinas 2020 Perjalanan dinas
Dinas LRA Dinas LO
Terutang Tahun 2019
Beban lainnya merupakan beban yang tidak dapat dikategorikan sebagai beban persediaan,
beban jasa, beban pemeliharaan, beban perjalanan dinas, seperti perolehan barang-barang yang
tidak menambah aset tetap atau barang-barang ekstrakomtabel.
Beban lainnya Tahun 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 0,- dan Rp 0,- sebagai
berikut.
Tabel 11. Daftar Rincian Beban Lain-lain LRA dan LO Tahun 2020
dalam rupiah
No Uraian Jumlah
BELANJA LAINNYA – LRA
PENAMBAHAN
1 Beban 2020 belum dibayar 0,- 0,-
BEBAN LAINNYA LO 0,- 0,-
Beban penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat
disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Beban penyusutan
aset tetap/amortisasi aset tak berwujud menggunakan metode garis lurus.
Beban penyusutan dan amortisasi Tahun 2020 dan 2019 masing - masing sebesar Rp
127.643.552,60 dan Rp 131.703.565,10,- sebagai berikut.
Tabel 13. Daftar Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2020 dan 2019
dalam rupiah
No Beban Penyusutan Tahun 2020 Tahun 2019
1 Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 80.018.750,00 107.134,762.50,-
2 Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 18.804.802,60 18.804.802.60,-
3 Beban Penyusutan Jalan, Irigasi & Jaringan 0,- 0,-
4 Beban Penyusutan Aset Lainnya 0,- 0,-
Jumlah 98.992.552,60 131.703.565.10,00
104.587.552,60
31 Desember 2020 31 Desember 2019
(Rp) (Rp)
1) Beban Penyisihan Piutang 0,- 0,-
Penyisihan piutang adalah taksiran nilai piutang yang kemungkinan tidak dapat diterima
pembayarannya dimasa yang akan datang dari seseorang dan/atau korporasi dan/atau entitas lain.
Penyisihan piutang merupakan beban, agar nilai piutang dapat disajikan di neraca sesuai dengan
nilai yang diharapkan dapat ditagih (net realizable value). Beban penyisihan piutang Tahun 2020
dan 2019 masing-masing sebesar Rp 0,- dan Rp 0,-menambah jumlah penyisihan piutang tak
tertagih di neraca per 31 Desember 2020.
Tabel 14. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tahun 2020
dalam rupiah
Beban Penyisihan Piutang Beban Penyisihan Piutang
Kegiatan non operasional adalah kegiatan yang sifatnya tidak rutin, sehingga pendapatan dan
beban yang timbul dari kegiatan yang sifatnya tidak rutin perlu dikelompokkan tersendiri dalam
kegiatan non operasional. Yang termasuk dalam pendapatan/beban dari kegiatan non operasional
antara lain surplus/defisit penjualan aset non lancar, surplus/defisit penyelesaian kewajiban jangka
panjang, dan surplus/defisit dari kegiatan non operasional lainnya, misalnya defisit penghapusan
non lancar.
31 Desember 2020 31 Desember 2019
(Rp) (Rp)
Tabel 15. Rincian Defisit Penghapusan Aset Non Lancar Tahun 2020
dalam rupiah
NO Nama Akun JUMLAH Nama SKPD Keterangan
PESEDIAAN
1 Persediaan Alat Tulis Kantor 0,- Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang
2 Persediaan Barang cetakan 0,- Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang
Jumlah (1) 0,-
TANAH
1 Tanah Kantor 0,- Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang
Jumlah (2) 0,-
PERALATAN DAN MESIN
7 Peralatan Kantor 0,- Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang
10 Akumulasi Penyusutan Perlalatan Kantor 0,- Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang
11 Perlengkapan Kantor 0,- Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang
12 Akumulasi Penyusutan Perlengkapan Kantor 0,- Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang
13 Komputer / PC 0,- Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang
Akumulasi Penyusutan Komputer 0,- Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang
14 Meubelair 0,- Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang
15 Buffet 0,- Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang
16 Akumulasi Penyusutan Mebelair 0,- Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang
17 Peralatan Dapur 0,- Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang
18 Akumulasi Penyusutan Peralatan Dapur 0,- Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang
Jumlah (3) 0,-
GEDUNG
1 Gedung Kantor 0,- Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang
2 Akumulasi Penyusutan Gedung Kantor 0,- Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang
Jumlah (4) 0,-
KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN 0,-
1 Kontruksi Dalam Pekerjaan 0,- Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang
NO Nama Akun JUMLAH Nama SKPD Keterangan
Jumlah (6) 0,-
ASET LAINNYA
2 Software 0,- Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang
3 Akumulasi Amortisasi Aset Tidak Berwujud Lainnya 0,- Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang
4 Aset Lain-lain 0,- Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang
Jumlah (7) 0,-
UTANG BELANJA 0,-
1 Utang Belanja Jasa 0,- Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang
Jumlah (9) 0,-
BEBAN
1 Beban alat tulis kantor 0,- Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang
2 Beban cetak 0,- Dinas Ketahanan Pangan Kab. Lumajang
Jumlah (10 0,-
KAS LAINNYA 0,-
Jumlah (1) s/d (11) 0,-
d. Surplus (Defisit) LO
31 Desember 2020 31 Desember 2019
(Rp) (Rp)
Surplus (defisit) LO merupakan akumulasi dari surplus (defisit) dari kegiatan operasional,
kegiatan non operasional dan pos luar biasa, sebagai berikut.
Saldo ekuitas awal Tahun 2020 sebesar Rp 1.959.295.816,80 merupakan ekuitas yang
sebelumnya telah disajikan di Neraca Tahun 2020. Sedangkan ekuitas awal Tahun 2019
sebesar Rp 1.959.295.816,80 merupakan ekuitas yang telah disajikan di Neraca 2019 audited.
Surplus (defisit) LO adalah selisih antara pendapatan LO dan beban selama satu
periode pelaporan, setelah diperhitungkan surplus (defisit) dari kegiatan non operasional dan
pos luar biasa. Surplus/defisit LO untuk Tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2020 dan
2019, sebagai berikut.
Tabel 17. Surplus/ Defisit LO
Untuk Tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2020 dan 2019
dalam rupiah
No Uraian 2020 2019
1 Pendapatan LO 0,- 0,-
2 Beban 0,- 0,-
3 Surplus/Defisit Dari Operasional (1-2) 0,- 0,-
4 Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional 0,- 0,-
5 Pos Luar Biasa 0,- 0,-
6 Surplus/ Defisit LO (3+4+5) (2.701.673.486,60) (3.256.810.882,10,00)
Saldo ekuitas akhir per 31 Desember 2020 dan 2019, meliputi saldo awal ekuitas di
tambah surplus (defisit) LO dan dampak kumulatif atas koreksi kesalahan mendasar periode
sebelumnya, sebagai berikut.
Nama Lumajang berasal dari "LAMAJANG" yang diketahui dari penelusuran sejarah, data
prasasti, naskah-naskah kuno, bukti-bukti petilasan dan hasil kajian pada beberapa seminar dalam
rangka menetapkan hari jadinya. Beberapa bukti peninggalan yang ada antara lain:
1) Prasasti Mula Malurung
2) Naskah Negara Kertagama
3) Kitab Pararaton
4) Kidung Harsa Wijaya
5) Kitab Pujangga Manik
6) Serat Babat Tanah Jawi
7) Serat Kanda
Karena Prasasti Mula Manurung dinyatakan sebagai prasasti tertua dan pernah menyebut-
nyebut "Negara Lamajang" maka dianggap sebagai titik tolak pertimbangan hari jadi Lumajang.
Prasasti Mula Manurung mempunyai 12 lempengan tembaga . Pada lempengan VII halaman a
baris 1 - 3 prasasti Mula Manurung menyebutkan "Sira Nararyya Sminingrat, pinralista juru
Lamajang pinasangaken jagat palaku, ngkaneng nagara Lamajang" yang artinya: Beliau Nararyya
Sminingrat (Wisnuwardhana) ditetapkan menjadi juru di Lamajang diangkat menjadi pelindung
dunia di Negara Lamajang Tahun 1177 Saka pada Prasasti tersebut setelah diadakan penelitian/
penghitungan kalender kuno maka ditemukan dalam Tahun Jawa pada tanggal 14 Dulkaidah 1165
atau tanggal 15 Desember 1255 M.
Mengingat keberadaan Negara Lamajang sudah cukup meyakinkan bahwa 1255M itu
Lamajang sudah merupakan sebuah negara berpenduduk, mempunyai wilayah, mempunyai raja
(pemimpin) dan pemerintahan yang teratur, maka ditetapkanlah tanggal 15 Desember 1255 M
sebagai hari jadi Lumajang yang dituangkan dalam Keputusan Bupati Kepala Derah Tingkat II
Lumajang Nomor 414 Tahun 1990 tanggal 20 Oktober 1990
Nararyya Kirana penguasa Lamajang sejak Tahun 1255 M berurutan digantikan oleh
penguasa-penguasa selanjutnya sesuai dengan jaman yang merangkumnya. Selanjutnya, pada
perjalanan pemerintahan Kabupaten Lumajang berturut-turut dipimpin oleh:
1) KRY Kertodirejo (1928-1941);
2) R. Abu Bakar (1941-1948);
3) R. Sastrodikoro (1948-1959);
4) R. Sukardjono (1959-1966);
5) N.G. Subowo (1966-1973);
6) Suwandi (1973-1983);
7) Karsid (1983-1988);
8) H.M. Samsi Ridwan (1988-1993);
9) Tarmin ariyadi (1993-1998);
10) Drs. H. Achmad Fauzi (1998-2003);
11) Drs.H. Achmad Fauzi - H. Hartono, SH, S.Sos (2003-2008);
12) DR.H. Sjahrazad Masdar,MA - Drs. As'at (2008-2013);
13) DR.H. Sjahrazad Masdar,MA - Drs. As'at (2013-2018);
14) Drs. As’at, M.Ag – dr. Buntaran Suprianto, M.Kes (2014-2018)
b. VISI DAN MISI KABUPATEN LUMAJANG
Visi Kabupaten Lumajang:
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT LUMAJANG YANG SEJAHTERA, DAN
BERMARTABAT.”
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Kabupaten Lumajang memiliki misi sebagai
berikut.
1) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan perekonomian daerah dengan
pemanfaatan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan, menciptakan iklim usaha yang
kondusif, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pelaku ekonomi.
2) Meningkatkan masyarakat yang bermartabat melalui peningkatan tata kelola pemerintahan
yang baik dengan peningkatan sumber daya manusia dan profesionalisme aparatur.
3) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan kehidupan beragama, kualitas
pendidikan, pelayanan kesehatan, penanganan sosial dan pengentasan kemiskinan.
e. TOPOGRAFI
Topografi Kabupaten Lumajang terbagi dalam 4 daerah yaitu; daerah gunung, pegunungan,
dataran fluvial dan dataran alluvial. Pertama daerah Gunung Semeru dan Gunung Lamongan, untuk
kategori yang kedua Ranuyoso, Tempursari, sekitar Gunung Semeru, sekitar Gunung Tengger dan
Lamongan. Kecamatan yang termasuk dalam kategori ketiga adalah Lumajang, Sumbersuko dan
Sukodono. Kategori terakhir Kecamatan Rowokangkung, Jatiroto, Yosowilangun dan sepanjang
pantai mulai dari Yosowilangun sampai dengan Tempursari.
Kabupaten Lumajang terdiri dari dataran yang subur karena diapit oleh tiga gunung berapi
yaitu Gunung Semeru (3.676m), Gunung Bromo (3.292m) dan Gunung Lamongan. Untuk kawasan
selatan daerahnya sangat subur karena mendapat endapan sedimen dari sungai(sungai yang
mengalirinya. Ada beberapa sungai yang mengalir di kawasan tersebut yaitu Kali Glidik, Kali
Rawan, Kali Gede, Kali Regoyo, Rejali, Besuk Sat, Kali mujur dan Bondoyudo.
Ketinggian daerah Kabupaten Lumajang bervariasi dari 0 sampai dengan diatas 2000 m
diatas permukaan laut, dengan daerah yang terluas adalah ketinggian 100 – 500 m dari permukaan
laut (dpl) 63.109,15 ha (5,24%) dan yang tersempit adalah pada ketinggian > 2000 m dari
permukaan laut yaitu 6.889,4 ha atau 3,85% dari luas wilayah Kabupaten Lumajang.
2. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang sebagaimana tampak pada
gambar berikut ini.
2 IWAN HADI PURNOMO, S. STP, MM 19650509 199202 1 002 Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Pembina Tk. I / IV-b Sarjana Strata 2 Pertanian
3 Ir. BAMBANG GUNARDI, Msi. 19630826 199403 1 004 Ka. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Pembina / IV-a Sarjana Strata 2 Ekonomi Pembangunan
4 NOER RIANA SAPTA POEJI RAHAYU, ST 19611003 199602 2 001 Ka. Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan Penata Tk.I / III-d Sarjana Strata 1 Pertanian
5 Ir. YUDI BASUKI 19660706 199903 1 006 Kasi Konsumsi Pangan Penata Tk. I / III-d Sarjana Strata 1 Pertanian
6 CHUMRUL ZAIDAH 19671016 199202 2 004 Kasubag Keuangan Penata Tk.I / III-d SLTA
7 IKA WAHYU HARIYANTI., SP 19701111 200801 2 016 Kasi Distribusi Pangan Penata Tk.I / III-d Sarjana Strata 1 Pertanian
8 JOKO WINARNO, SP 19710908 200604 1 018 Kasi Ketersediaan Pangan Penata / III-d Sarjana Strata 1 Pertanian
9 INDRIA EKA PRASETYANI, S.KM 19800315 200501 2 001 Kasi Keamanan Pangan Penata / III-c Sarjana Strata 1 Kesehatan Masyarakat
10 CAHYONO HADI AZWAR S,TP 19811115 200501 1 003 Kasi Penganekaragaman Pangan Penata Muda Tk. I / II-b Sarjana Strata 1 Teknologi Pertanian
11 WURI LESTARI 19760330 199602 2 002 Kepala Sub Bag. Umum dan Kepegawaian Penata / III-c SLTA
12 DIDIK HARI WIBOWO 19740823 200701 1 008 Staf Pengatur/ II-d SLTA
13 EFI INDAYATI 19761109 201301 2 002 Staf Pengatur / II-c SLTA
14 ANDREAS SARWONO 19790601 201301 1 002 Staf Pengatur Muda / II-a SLTA
15 PUJI 19740708 200901 1 004 Staf Juru / I-c SMP
12
DAFTAR TENAGA KONTRAK
DINAS KETAHANAN PANGAN
TAHUN 2020P
12
V. P E N U T U P
Beberapa kesimpulan penting yang dapat diuraikan terkait dengan laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Lumajang Tahun angaran 2020 sebagai berikut.
1. Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Lumajang Tahun 2020 disusun untuk
memenuhi beberapa peranan antara lain akuntabilitas, manajerial, transparasi dan
keseimbangan antar generasi (Intergenerational Equity).
2. Disamping sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD, secara umum tujuan
dari penyusunan laporan keuangan Tahun 2020 adalah untuk menyediakan informasi
tentang:
a) Kemampuan Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam merealisir pendapatan dari
yang dianggarkan.
b) Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Lumajang
berdasarkan anggaran belanja yang telah ditetapkan.
c) Sumber-sumber pembiayaan dalam rangka menutup defisit/pemanfaatan surplus
anggaran.
d) Semua aset/sumber daya ekonomis yang dikuasai dan atau dimiliki oleh Pemerintah
Kabupaten Lumajang.
e) Kewajiban-kewajiban Pemerintah Kabupaten Lumajang kepada pihak ketiga yang
belum dibayar/diselesaikan sampai dengan tanggal neraca.
f) Kekayaan bersih (Ekuitas Dana) yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten
Lumajang pada tanggal neraca.
g) Sumber-sumber penerimaan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi.
h) Penggunaan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi.
i) Saldo kas dan setara kas pada awal dan akhir periode akuntansi.
j) Laporan keuangan pokok Pemerintah Kabupaten Lumajang Tahun 2020 terdiri:
(1) Laporan Realisasi Anggaran yang menginformasikan tentang perbandingan
antara anggaran dan realisasi APBD.
(2) Laporan Operasional yang menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang
menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah daerah
untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan.
(3) Laporan Perubahan Ekuitas yang menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan ekuitas Tahun pelaporan dibandingkan dengan Tahun sebelumnya.
(4) Neraca yang menginformasikan tentang posisi aset, kewajiban dan ekuitas dana
pemerintah daerah pada tanggal 31 Desember 2020.
(5) Catatan atas Laporan Keuangan yang berisi tentang informasi atau penjelasan
secara kualitatif atas empat laporan keuangan.
13