Anda di halaman 1dari 5

pelindung Tebing Sungai dengan Bio-engineering yang Berwawasan Lingkungan

merupakan teknologi sederhana berwawasan lingkungan yang dapat melindungi tebing


sungai. Prinsip kerja menggunakan krib, sehingga terjadi perlambatan kecepatan arus.
Kemudian sedimen mengendap pada bagian  yang tergerus arus sungai, akibat adanya
endapan maka bidang longsor tebing dapat diputus.

Keunggulan
Teknologi sederhana, mudah pelaksanaannya
Secara swadaya melindungi tanahnya dari erosi arus sungai
Teknologi alami, ramah lingkungan
Mempunyai efek peredaman sehingga hilir sangat sedikit
Biaya murah
Bahannya mudah didapat
Masyarakat mudah menirunya (skala kecil)

contoh
Major item pekerjaan dalam kontrak adalah tanggul sungai Beton K-175 dan tanggul
sungai bronjong pabrikasi. Spesifikasi teknis tanggul beton K-175 adalah campuran
semen, kerikil dan pasir dengan komposisi 1:2:3 tanpa pembesian. Dimensi Tanggul
beton di sungai kayamanya ada tiga type ukuran seperti gambar di bawah :
Untuk Type 1 berada dibagian hulu sungai dengan panjang 412,50 meter sisi kiri dan
432,10 meter sisi kanan, untuk Type 2 sepanjang 25 meter sisi kiri dan sisi kanan 39
meter, dan type 3 sepanjang 25 meter serta penambahan tinggi tanggul existing 1
meter sepanjang 14 meter.

Tanggul beton tanpa pembesian dimaksudkan untuk mengefisien dan


mengefektifkan biaya dalam upaya penanganan bantaran sungai yang cukup luas
dan panjang. Banjir di Sungai Kayamanya bukan seperti banjir bandang yang
membawa material, batu-batu atau kayu-kayu besar. Banjir disana hanya berupa
meluapnya air yang melebihi tanggul dan berlangsung tidak terlalu lama (tidak lebih
dari 24 jam), sehingga efisiensi dana yang ada diusahakan untuk lebih
mengefektifkan penanganan banjir dengan tanggul beton tanpa pembesian dimana
daya rusak air diperkirakan dapat ditahan dengan kekuatan beton K-175. Dalam
mendesain tanggul beton tanpa pembesian tersebut mengambil asumsi debit banjir
rencana sebesar Q25th (debit banjir rencana ibu kota kabupaten dalam lampiran
Permen PUPR Nomor : 28/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai
dan Danau adalah Q10-Q20th).

Sedangkan model tanggul bronjong pabrikasi dikerjakan di bagian hulu sungai


sepanjang 34 meter yang tersebar dititik-titik tebing sungai yang terancam gerusan
aliran sungai. Penanganan bronjong pabrikasi juga dilakukan untuk pembuatan
groundsil sebanyak 24 m3 dan pengaman koperan tanggul beton ditikungan
sebanyak 84 m3. Gambar bronjong penanganan sungai kayamanya dapat dilihat
sebagai berikut :

Mengingat panjang dan luasnya bantaran sungai kayamanya yang perlu ditangani,
dengan alokasi dana APBD Provinsi Sulawesi Tengah yang tersedia saat ini (tahun
2020) belum tuntas tertangani, maka diperlukan upaya-upaya lanjutan dalam
mengatasinya.

Anda mungkin juga menyukai