Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAN

JARINGAN IRIGASI
DAN DRAINASE
Modul ke:
Pengaturan Sungai dan Bangunan

14 Fakultas
TEKNIK SIPIL
DAN
Pelengkap
Disampaikan pada Perkuliahan Pertemuan 14
(Jumat, 2 Desember – Kamis, 8 Desember 2022)

Zakki Wasthon Nusantara, ST, MM, MBA, MT.


PERENCANAAN
Program Studi
Teknik Sipil
Bagian Isi
• Pendahuluan
• Lindungan Dasar Sungai
• Lindungan Tanggul Sungai
• Tanggul Banjir
• Sodetan Sungai
• Tanggul Penutup
Pendahuluan
Bangunan yang dibuat di sungai akan menyebabkan
terganggunya aliran normal dan akan menimbulkan pola aliran baru
di sekitar bangunan, yang dapat menyebabkan terjadinya
penggerusan lokal/setempat (local scouring) di dasar dan tepi
sungai sehingga perlu dibuat konstruksi-konstruksi lindung untuk
melindungi bagian sungai di sekitar bangunan utama terhadap efek
penggerusan. Pekerjaan lindungan sungai berupa bronjong,
pasangan batu kosong, pasangan batu atau pelat beton.
Setelah pembuatan bendung atau bendung gerak di sungai,
dasar sungai di bagian hulu akan naik dan cenderung kurang stabil
daripada sebelumnya. Diperlukan pekerjaan pengaturan sungai
guna memperbaiki pola aliran di hulu bangunan atau untuk
memantapkan bagian tanggul sungai yang belum stabil.
Pendahuluan

Gambar : Pengaturan Sungai


Lindungan Dasar Sungai
Bangunan di sungai mengubah pola aliran sehingga terjadi
gerusan lokal, sehingga perlu dilindungi. Di hilir kolam olak, bahan
pelindung terdiri pasangan batu kosong atau bronjong. Supaya
aman dan awet dilengkapi dengan filter. Bahan pelindung jangan
terbuat dari beton atau pasangan batu kali, karena akan
memperpanjang jalur rembesan yang menyebabkan gaya uplift.
Gerusan pada hulu bangunan juga ada, kalau disini boleh pakai
beton atau pasangan batu kali. Panjang pelindung hulu = 2-3 x
kedalaman air. Panjang pelindung hilir = 4x kedalaman gerusan.
Lindungan Tanggul Sungai
Di hilir bangunan utama, bahaya penggerusan tanggul sungai
biasanya lebih besar karena turbelensi dan kecepatan air lebih
tinggi. Di sungai yang relatif lebar dan dalam, krib bisa jadi
pemecahan yang ekonomis.
Jarak antara masing-masing krib adalah:
L < α C²h
2g
Dimana: L = jarak antar krib, m
∝ = parameter empiris (≈ 0,6)
C = koefisien Chezy, m1/2/dt (≈ 45 untuk sungai)
h = mean (nilai tengah) kedalaman air, m
g = percepatan gravitasi, m/dt2 (≈ 9,8)
Lindungan Tanggul Sungai
Kalau tidak ada alur krib yang cocok, krib dibuat tegak lurus
tanggul. Tinggi mercu krib sama dengan bantaran. Kemiringan
pelindung tanggul atau krib adalah 1 : 2,5 – 3,5 di bawah air, dan 1 :
1,5-2,5 yang di atas air. Kemiringan ujung krib adalah 1 : 5-10

Gambar : Contoh Krib


Tanggul Banjir
Panjang dan elevasi tanggul banjir di sepanjang sungai untuk
banjir dengan periode ulang yang berbeda, bisa dihitung dengan
dengan metode langkah standar (standar step method) bila potongan
melintang, kemiringan dan faktor kekerasan sungai ke arah hulu lokasi
bendung sudah diketahui sampai jarak yang cukup jauh:
z = h (1 – x/L)², untuk: h/a ≥ = 1 -> L = 2h/I
untuk: h/a ≤ 1 -> L = (a + h)/I
Dimana: a = kedalaman air di sungai tanpa bendung, m
h = tinggi air dengan adanya bendung (dimuka bendung), m
L = panjang total di mana kurve pengempangan terlihat, m
(lihat gambar kurva pengempangan)
z = kedalaman air pada jarak x dari bendung, m
x = jarak dari bendung, m
I = kemiringan sungai
Tanggul Banjir

Gambar : Kurva Pengempangan


Tanggul Banjir
• Tanggul banjir sebaiknya selalu jauh dari dasar air rendah sungai,
atau dilindungi dari bahaya erosi akibat aliran yang cepat.
• Tanggul banjir sebaiknya direncanakan 0,25 m di atas elevasi
pangkal bendung (abutment) guna menciptakan keamanan ekstra:
selama terjadi banjir yang luar biasa besar, bendung dan
pangkalnya akan melimpah dulu, melindungi bangunan agar tidak
terlanda banjir.
• Tanggul banjir direncanakan dengan lebar atas 3 m. Jika tanggul itu
harus juga menyangga jalan di atasnya, maka lebar itu hendaknya
ditambah sesuai dengan kebutuhan.
• Bila pondasi tanggul tidak kedap air, maka harus dibuat parit
halang (cut-off trench) yang dalamnya sampai 1/3 dari tinggi air.
Sodetan Sungai
Kadang-kadang lebih menguntungkan untuk membuat
bangunan utama di luar alur sungai yang ada dan membelokkan
sungai itu sesudah pelaksanaan selesai. Dalam metode pelaksanaan
ini, masalah keteknikan sungai hendaknya mendapat perhatian yang
sungguh-sungguh selama perencanaan, misalnya alur sodetan,
dimensi alur, perubahan dasar sungai serta penutupan sungai
Tata letak yang tepat untuk sodetan bergantung kepada banyak
faktor: geologi, geologi teknik, bangunan, topografi dan sebagainya.
Namun demikian, ada beberapa pertimbangan umum
berdasarkan perilaku sungai yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Gangguan morfologi sungai diusahakan sesedikit mungkin
- menurunnya dasar sungai akibat adanya sodetan harus dipikirkan
- kedalaman pondasi bangunan di sebelah hulu hendaknya dicek.
Tanggul Penutup
Perencanaaan penutupan dasar sungai lama dan pembelokan
sungai ke/melalui bangunan utama yang baru, perlu diperhatikan:
• aliran harus dibelokkan melalui sodetan (dan bangunan utama)
dengan sedikit menaikkan muka air hulu.
• Penutupan sungai harus dilakukan pada waktu terjadi aliran kecil
yang meliputi jangka waktu lama.
• Penutupan harus dilakukan dengan amat cepat.
• Bahan yang dipakai untuk menutup sebaiknya bahan berat dan
tersedia dalam jumlah yang cukup.

Bila penutupan awal telah berhasil, tanggul penutup diperkuat agar


menjadi permanen. Tanggul harus diberi lindungan terhadap erosi,
terutama sisi yang terkena air sungai. Tanggul penutup lebih baik
dibuat jauh dari sodetan setelah aliran sungai berhasil dibelokkan.
Terima Kasih
Zakki Wasthon N, ST, MM, MBA, MT

Anda mungkin juga menyukai