Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH GEOGRAFI

”BENCANA GUNUNG BERAPI”

Disusun guna memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Geografi

Guru Mata Pelajaran :


Fitria Kurni Hastuty, S.Si

Disusun Oleh :
Dafit Priadi
Nurhadi
Kelas : X IPS (A)

MADRASAH ALIYAH
YAYASAN PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN
MATHLAUL HUDA AMBARAWA
TAHUN PELAJARAN
2021/2022
LEMBARA PENGESAHAN

Penelian ini berjudul :


“BENCANA GUNUNG BERAPI “

Yang dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Geografi :

Telah Disetujui Pada :


Hari : ...................................
Tanggal : ...................................

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Pembimbing

MAD TOYIB, S.Pd. FITRIA KURNI HASTUTY, S.Si

ii
KATA PENGATAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelasaikan karya ilmiah
ini tanpa ada suatu halangan apapun.
Penelitian ilmiah ini di susun dengan metode dan kajian pustaka tentang
lingkungan hidup dan sumber – sumber yang lain. Dengan demikian, semua pihak
secara aktif mengembangkan ide – idenya dari hasil kajian.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Mad Toyib, S.Pd selaku Kepala MA YPPTQMH AMBARAWA.
2. Ibu Fitria Kurni Hastuty, S.Si selaku guru Mata Pelajaran Geografi dan
pembimbing dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
3. Bapak dan Ibu guru serta karyawan karyawati MA YPPTQMH AMBARAWA
4. Ayah dan Ibu tercinta di rumah yang selalu memberi dukungan dan do’a
sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.
Namun, penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi peningkatan karya tulis ilmiah ini.
Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Ambarawa, ……………...2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2
A. Pengertian Gunung Berapi ................................................................... 2
B. Proses Terjadinya Gunung Berapi ........................................................ 3
C. Penyebab Terjadi Gunung Api ............................................................. 3
D. Terbentuknya Gunung Api ................................................................... 4
E. Tipe Gunung Berapi Berdasarkan Bentuk ............................................ 5
F. Dampak Positif Dan Negatif Akibat Gunung Meletus ......................... 6
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 8
A. Kesimpulan ........................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 9

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terbentuknya relief alam berupa gunung, bukit, lereng dan lain
sebagainya dikarenakan adanya tenaga endogen. Tenaga endogen adalah
tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan pada
kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya membentuk permukaan bumi
menjadi tidak rata. Mungkin saja di suatu daerah dulunya permukaan bumi
rata (datar) tetapi akibat tenaga endogen ini berubah menjadi gunung, bukit
atau pegunungan. Pada bagian lain permukaan bumi turun menjadikan adanya
lembah atau jurang.
Secara umum tenaga endogen dibagi dalam tiga jenis yaitu tektonisme,
vulkanisme, dan seisme atau gempa bumi. Memang kita mengakui bahwa
dampak dari gejala vulkanisme adalah Gempa Bumi yang dapat
ditimbulkanya dapat merusak bangunan. Awan panas dan lava pijar dari
gunung berapi dapat menyebabkan matinya hewan ternak, kebakaran hutan,
dan bahkan tebaran abu yang sangat tebal dan meluas dapat merusak
kesehatan dan mengotori sarana yang ada. Akibat gejala vulkanisme sehingga
esensi dari sifat membangun tenaga endogen untuk kehidupan terus terjadi,
karena itu sudah gejala alam untuk menyeimbangankan energi bumi yang
bersifat membangun bagi kehidupan dan bumi itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah gunung berapi ini terbagi menjadi
beberapa hal, antara lain :
1. Apa pengertian gunung berapi?
2. Proses terjadinya gunung berapi?
3. Apa penyebab terjadinya gunung berapi?
4. Bagaimana terbentuknya gunung berapi?
5. Apa saja tipe gunung berapi?
6. Apa saja dampak positif dan negatif akibat gunung meletus?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gunung Berapi


Sebelum kita mempelajari tentang pengertian gunung berapi, kita
pahami dulu tentang apa yang dimaksud dengan gunung. Gunung adalah
sebuah bentuk tanah yang menonjol di atas wilayah sekitarnya. Sebuah
gunung biasanya lebih tinggi dan curam dari sebuah bukit, tetapi ada
kesamaaan, dan penggunaan sering tergantung dari adat lokal. Beberapa
otoritas mendefinisikan gunung dengan puncak lebih dari besaran tertentu;
misalnya, Encyclopædia Britannica membutuhkan ketinggian 2000 kaki (610
m) agar bisa didefinisikan sebagai gunung. Sebuah gunung biasanya
terbentuk Gaya Endogen (Endogene Forces) adalah gaya yang bekerja pada
kulit bumi dan berasal dari dalam bumi yang berlangsung sangat lambat
namun kekuatannya sangat hebat. Dalam hal ini gunung dibagi menjadi 2
kategori, yaitu gunung berapi aktif dan gunung berapi tidak aktif.
Gunung berapi yaitu sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan
dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km
di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan
hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.
Istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena
pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau
gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai
musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di
daerah Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang populer sebagai Bledug Kuwu.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya.
Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat,
sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung
berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi
aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya dari pada
suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan
istirahat atau telah mati.

2
B. Proses Terjadinya Gunung Berapi
Gunung berapi terbentuk sejak jutaan tahun lalu hingga sekarang.
Pengetahuan tentang gunung api berawal dari perilaku manusia dan manusia
purba yang mempunyai hubungan dekat dengan gunung api. Hal tersebut
diketahui dari penemuan fosil manusia di dalam endapan vulkanik dan
sebagian besar penemuan fosil itu ditemukan di Afrika dan Indonesia berupa
tulang benulang manusia yang terkubur oleh endapan vulkanik. Gunung api
terbentuk pada empat busur, yaitu
1. busur dasar samudera yang terjadi akibat terobosan magma basa pada
penipisan kerak samudera.
2. busur tengah samudera, terjadi akibat pemekaran kerak samudera; dan
3. busur tepi benua, terbentuk akibat penunjaman kerak samudara ke kerak
benua;
4. busur tengah benua, terbentuk akibat pemekaran kerak benua;

C. Penyebab Terjadi Gunung Api


Planet bumi memiiki banyak cairan dan air di permukaan. Kedua factor
tersebut sangat mempengaruhi pembentukan dan komposisi magma serta
lokasi dan kejadian gunung api. Panas bagian dalam bumi merupakan panas
yang dibentuk selama pembentukan bumi sekitar 4,5 miliar tahun lalu,
bersamaan dengan panas yang timbul dari unsure radioaktif alami, seperti
elemen-elemen isotop terhadap waktu. Bumi pada saat terbentuk lebih
panas,tetapi kemudian mendingin secara berangsur sesuai dengan
perkembangan sejarahnya. Pendinginan tersebut terjadi akibat pelepasan
panas dan intensitas vulkanisma di permukaan. Perambatan panas dari dalam
bumi ke permukaan berupa konveksi, dimana material-material yang
terpanaskan pada dasar mantel, kedalaman 2.900 km di bawah muka bumi
bergerak menyebar dan menyempit disekitarnya.
Pada bagian atas mantel, sekitar 735 km di bawah muka bumi, material-
material tersebut mendingin dan menjadi padat, kemudian tenggelam lagi ke
dalam aliran konveksi tersebut. Litosfir termasuk juga kerak umumnya
mempunyai ketebalan 70-120 km dan terpecah menjadi beberapa fragmen

3
besar yang disebut lempeng tektonik. Lempeng bergerak satu sama lain dan
juga menembus ke arah konveksi mantel.Bagian alas litosfir melengser di atas
zona lemah bagian atas mantel, yang disebut juga astenosfir. Bagian lemah
astenosfir terjadi pada saat atau dekat suhu dimana mulai terjadi pelelehan,
kosekuensinya beberapa bagian astenosfir melebur, walaupun sebagian besar
masih padat. Kerak benua mempunyai tebal (lk. 35 km), berdensiti rendah
dan berumur 12 miliartahun, sedangkan kerak samudera lebih tipis (lk. 7 km),
lebih padat dan berumur tidak lebih dari 200 juta tahun. Kerak benua
posisinya lebih di atas dari pada kerak samudera karena perbedaan berat jenis,
dan keduanya mengapung di atas astenosfir.
Kerak yang menindih mantel hampir seluruhnya terdiri dari oksida yang
tidak melebur. Proses vulkanik membawa fragmen batuan ke permukaan dari
kedalaman lk.200 km melalui mantel, hal tersebut ditunjukkan dengan adanya
mineral-mineral olivine, piroksen dan garnet dalam peridotit pada bagian atas
mantel.

D. Terbentuknya Gunung Api


Pergerakan antar lempeng ini menimbulkan empat busur gunungapi
berbeda:
1. Pemekaran kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga
memberikan kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian
membentuk busur gunung api tengah samudera.
2. Tumbukan antar kerak, dimana kerak samudera menunjam di bawah kerak
benua. Akibat gesekan antar kerak tersebut terjadi peleburan batuan dan
lelehan batuan ini bergerak kepermukaan melalui rekahan kemudian
membentuk busur gunung api di tepi benua.
3. Kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal, sehingga
menimbulkan rekahan atau patahan. Patahan atau rekahan tersebut menjadi
jalan ke permukaan lelehan batuanatau magma sehingga membentuk busur
gunung api tengah benua atau banjir lavasepanjang rekahan.

4
4. Penipisan kerak samudera akibat pergerakan lempeng memberikan
kesempatan bagi magma menerobos ke dasar samudera, terobosan magma
ini merupakan banjir lava yang membentuk deretan gunungapi perisai.

E. Tipe Gunung Berapi Berdasarkan Bentuk


Dalam makalah gunung berapi atau gunung meletus ini, gunung berapi
dibagi menjadi 5 tipe, antara lain sebagai berikut :
1. Gunung api strato atau kerucut.
Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung api kerucut.
Letusan pada gunung api kerucut termasuk letusan kecil. Tersusun dari
batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat
menghasilkan susunan yang berlapis-lapis sehingga letusan dapat berupa
lelehan batuan yang panas dan cair. Seringnya terjadi lelehan
menyebabkan lereng gunung tersebut berlapis lapis.Oleh karena itu,
gunung api ini disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di
Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk Gunung
Merapi merupakan jenis ini.
2. Gunung api maar.
Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar
seperti danau kering. Jenis gunung api maar tidak banyak. gunung berapi
ini terbentuk karena ada letusan besar yang membentuk lubang besar pada
puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar memiliki corong.
Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya Klakah.
3. Gunung api perisai
Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk perisai. Gunung api
perisai contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api
perisai terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir
tanpa letusan. Lereng gunung yang terbantuk menjadi sangat landai.
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair,
sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam),
bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang

5
bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan
Hawai.
4. Gunung api Cinder Cone
Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan
vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini
membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500
meter dari tanah di sekitarnya
5. Gunung api Kaldera
Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat
yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan.
Gunung Bromo merupakan jenis ini.

F. Dampak Positif Dan Negatif Akibat Gunung Meletus


Sebagai negara yang mempunyai cukup banyak gunung berapi,
Indonesis cukup sering dilanda bencana gunung berapi. Meskipun demikian,
bencana gunung berapi mempunyai dampak positif dan dampak negatif.
Berikut ini merupakan dampak positif dan negatif gunung berapi.
Adanya gunung api ini memberi pengaruh bagi kehidupan, baik
pengaruh positif maupun negatif.
Dampak positif atau menfaat dari gunung berapi
1. Magma yang telah membeku di permukaan bumi menyimpan bermacam
material logam atau bahan tambang seperti emas dan perak
2. Material gunung api berupa batu, kerikil, dan pasir dapat dimanfaatkan
untuk bahan bangunan
3. Gunung berapi mengeluarkan abu vulkanis yang dapat menyuburkan tanah
4. Kawasan gunung api bisa di manfaatkan untuk lahan hutan, perkebunan
dan pariwisata
Dampak negatif atau kerugian yang disebabkan gunung api
1. Abu vulkanis yang membumbung tinggi keudara atau yang sering disebut
wedos gembel dapat mengganggu jalur penerbangan.

6
2. Lava dingin berupa aliran batu, kerikil, dan pasir bertumpuk – tumpuk
dipuncak gunung, pada saat tertentu akan meluncur menuruni daerah yang
dilalui dan menghancurkan apapun yang ada.
3. Lafa pijar yang bercampur air pada kawah gunung api membentuk lahar
panas yang dapat meluncur menuruni lereng menghancurkan apapun tak
terkecuali daerah pemukiman.
4. Apabila gunung berapi dibawah permukaan laut meletus, biasannya diikuti
gelombang tsunami.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gunung berapi atau gunung meletus adalah suatu sistem saluran fluida
panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman
sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi,
termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat
meletus. Gunung berapi atau gunung meletus merupakan bencana alam yang
sangat dasyat. Sudah banyak manusia yang tewas pada bencana alam ini.
Pada saat terjadi gunung meletus banyak bahaya langsung yang dirasakan
penduduk sekitar yaitu leleran lava, jatuhan piroklastik, lahar letusan, aliran
piroklastik/ awan panas, dan gas vulkanik beracun. Sedangkan bahaya
sekunder setelah terjadinya gunung meletus yaitu lahar hujan, banjir bandang,
dan longsor.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.muttaqin.id/2018/01/makalah-gunung-merapi-meletus.html

Anda mungkin juga menyukai