Anda di halaman 1dari 15

“CRITICAL BOOK REPORT”

Dosen pengampu: Drs. Muhamad Arif, M.Pd

Dalam Mengikuti Perkuliahan Geografi Regional Indonesia

Disusun Oleh :

CHINTYA S.D SIMARMATA

3193131009

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Medan

TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat-Nya, saya dapat
menyelesaikan critical book report ini. Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak
Drs. Muhamad Arif, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Geografi Regional Indonesia,
yang memberikan tugas ini kepada kami.

saya berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan.
kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
tugas yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga tugas yang sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya. Semoga
tugas yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Medan, November 2020

Chintya S.D Simarmata

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................................................3
B. Tujuan.................................................................................................................................................3
C. Manfaat...............................................................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
2.1 IDENTITAS BUKU..........................................................................................................................4
Buku Utama.........................................................................................................................................4
2.2 INTISARI SETIAP BAB PADA BUKU...........................................................................................5
BUKU UTAMA..................................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................................12
KRITIK ISI BUKU...................................................................................................................................12
BAB IV.....................................................................................................................................................13
PENUTUP.................................................................................................................................................13
1.KESIMPULAN..................................................................................................................................13
2. SARAN.............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSAKA..................................................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wilayah Indonesia dikenal dengan Benua maritim Indonesia dengan jumlah pulau
17.504. Kawasan perairan laut mencapai 7,9 juta km² atau 81% dari luas keseluruhan terdiri
atas perairan laut teritorial laut nusantara dan laut Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
(ZEEI). Garis pantainya nomor dua terpanjang di dunia setelah Kanada. Pada wilayah
daratan seluas 1,9 km² sebesar 25% atau sekitar 0,54 juta km² merupakan perairan umum seperti
sungai, rawa, danau, waduk (BNPB: 2011). Indonesia memiliki kepadatan penduduk tertinggi
nomor empat di dunia dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 210 juta jiwa. Secara
geologi wilayah Indonesia berada pada persebaran tiga lempeng tektonik aktif, yaitu
lempeng Indo-Australia dibagian selatan, lempeng Eurasia dibagian Timur. Keadaan
alamiah yang demikian memberikan ancaman bencana di wilayah Indonesia sangat besar.
Letak geografis Indonesia diantara dua benua dan dua samudera serta terletak disekitar
garis khatulistiwa merupakan faktor klimatologis penyebab banjir dan kekeringan.

B. Tujuan
1. Mengulas isi sebuah buku

2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku

3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap bab dari
buku utama dan buku pembanding

C. Manfaat
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Geografi Regional Indonesia”
2. Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang Geografi Regional Indonesia yang
lebih dalam
3. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan buku

4
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 IDENTITAS BUKU
Buku Utama :
a.Judul : Pengantar Geografi Regional
b.Pengaran : Drs. Marhadi S.K, M. Si.
c.Penerbit : Ombak
d.Kota Terbit : Depok
e.Tahun Terbit : 2014
f.ISBN : 978-602-258-222-9

5
2.2 INTISARI SETIAP BAB PADA BUKU

BUKU UTAMA

Bab 1

“ Hakikat , Objek Kajian dan Tema Geografi ”

Secara umum, objek studi geografi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu objek material dan objek
formal.

1. Objek material

Objek material meliputi segala sesuatu yang berada di bumi berupa semua benda, baik benda
mati maupun benda hidup, beserta lingkungannya. Inilah yang disebut fenomena geosfer.
Geosfer terdiri atas hal-hal berikut.

a) Atmosfer atau udara yang menyelubungi bumi


Atmosfer mempunyai ketebalan sekitar 1.000 km, tersusun atas unsur nitrogen 78,08%,
oksigen 20,95%, dan karbon dioksida 0,034%. Untuk mengkaji atmosfer, kita
memerlukan ilmu bantu meteorologi dan klimatologi.
b) Litosfer atau kulit bumi
Bumi tempat kita berpijak terdiri atas beberapa lapisan tanah, batuan, dan mineral-
mineral penyusun kerak bumi/kulit bumi. Kulit bumi dapat dipelajari melalui beberapa
cabang ilmu pendukung lain, misalnya geologi, geomorfologi, dan ilmu tanah.
c) Hidrosfer (air)
Hampir dua pertiga bagian permukaan bumi adalah air, untuk mempelajari keberadaan air
di kulit bumi dapat dilakukan melalui cabang ilmu hidrologi (untuk air tawar), misalnya
limnologi (mempelajari tentang danau), hidrometeorologi (mempelajari tentang
kandungan air di udara), hidrologi fluvial (sungai), dan hidrologi air tanah (groundwater
hidrology), serta oseanografi untuk mempelajari air laut/ lautan.
d) Biosfer (hewan dan tumbuhan)Biosfer dipelajari melalui ilmu biogeografi dan ekologi
serta antropologi sebagai inti tema yaitu manusia.
e) Antroposfer (manusia)
Untuk mengkaji objek material diperlukan metode atau cara pandang atau pendekatan
yang digunakan sehingga sebuah ilmu dapat dibedakan dengan ilmu lain. Misalnya,
pendekatan yang digunakan dalam ilmu geografi adalah sudut ruangan; pendekatan yang
digunakan dalam ilmu sejarah adalah waktu; pendekatan yang digunakan dalam ilmu
antropologi adalah budaya.

6
2. Objek formal

Objek formal adalah cara pandang, cara berfikir atau analisis terhadap segi materialnya. Segi
formal inilah yang membedakan geografi dengan ilmu lainnya. Adapun cara pandang atau
metode atau pendekatan geografi sebagai berikut.

a. Analisis keruangan

Analisis keruangan dilakukan dengan cara mengetahui karakteristik atau fenomena pada suatu
wilayah. Analisis ini mengkaji variabel yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lain, kemudian
mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan tersebut. Misalnya, keterkaitan antara
lereng dan erosi, keterkaitan antara relief dan transportasi.

b. Analisis ekologi/kelingkungan

Analisis ekologi dilakukan dengan cara mengetahui interaksi antara organisme hidup dan
lingkungannya. Misalnya, keterkaitan antara pantai dan nelayan.

c. Analisis kewilayahan

Analisis kewilayahan merupakan kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi.
Analisis ini dilakukan dengan mengetahui perbedaan suatu wilayah dengan wilayah lain.

Bab 2

“ Pendekatan Geografi”

Pendekatan geografi adalah hal-hal yang menjadi objek formal geografi, terdiri atas pendekatan
keruangan, kelingkungan, dan kompleks kewilayahan.

 Pendekatan keruangan, suatu cara pandang atau kerangka analisis yang menekankan
eksistensi ruang yang berkaitan dengan fenomena fisik permukaan bumi. Eksistensi
ruang dalam perspektif geografi dapat dipandang dari struktur keruangan (spatial
structure), pola keruangan (spatial pattern), dan proses keruangan (spatial processes).
 Pendekatan kelingkungan, suatu cara pandang atau pendekatan terhadap keterkaitan
fenomena geosfer tertenu dengan variabel lingkungan. Pendekatan kelingkungan
dalam kerangka analisis mengaitkan hubungan antara makhluk hidup dan lingkungan
alam di suatu ruang.
 Pendekatan kompleks kewilayahan, suatu cara pandang atau pendekatan dengan
mengombinasikan antara pendekatan keruangan dan pendekatan kelingkungan.

7
Wilayah sebagai objek memiliki kajian yang bersifat horizontal adalah analisis yang
menekankan keruangan, sedangkan kajian yang bersifat vertikal menekankan aspek
kelingkungan.

Bab 3

“Kedudukan Mata Pelajaran Geografi di SMP?MTs dan SMA/MA”

Bahwa materi pembelajaran Geografi tentang konservasi di SMP (Sekolah Menengah


Pertama)dan SMA (Sekolah Menengah Atas), misalnya, perlu disesuaikan dengan materi
konservasi dalam pengolahan lahan. Karena itu, materi pembelajaran Geografi perlu disesuaikan
dengan keadaan fisis dan sosial di lingkungan siswa berada, sehingga lingkungan tempat belajar
siswa dapat dijadikan sumber belajar.

Geografi merupakan disiplin ilmu terintegrasi dalam kajian ilmu-ilmu sosial serta ilmu-ilmu fisis
dan sosial, yang memungkinkan peserta didik dapat mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan Geografi untuk berbagai situasi kehidupan, baik di rumah maupun di lingkungan
luar rumah. Dengan mempelajari Geografi dalam pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan yang ada dalam kehidupan manusia dan
lingkungannya. Geografi mempelajari persamaan dan perbedaan permukaan bumi dari sudut
pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan

Bab 4

“Devenisi Geografi, Region dan Geografi Regional”

Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan, persamaan dan perbedaan antarruang
di bumi. Pusat kajian geografi adalah hubungan manusia dan lingkungannya. Secara umum,
geografi terbagi menjadi dua cabang keilmuan yaitu geografi fisik dan geografi manusia

Pengertian dari regional yaitu wilayah yang jelas teridentifikasi meskipun sebenarnya untuk
wilayah tersebut relatif tergantung konteks waktu selain itu unsur yang mendorong identifikasi
diri adalah secara sejarah dan juga geografisnya serta aktivitas yang dilakukan terutama di
bidang ekonomi. erdasarkan pengertian geografi.suatu wilayah dengan karakteristik tertentu
yang dapat dibedakan dengan wilayah lainnya disebut regional.

Geografi regional menegaskan kembali topik bahasan geografi pada ruang dan tempat. Ahli
geografi regional memfokuskan pada pengumpulan informasi deskriptif tentang suatu tempat,
juga metode yang sesuai untuk membagi bumi menjadi beberapa wilayah atau region. Geografi
regional yaitu studi tentang variasi penyebaran gejala dalam ruang pada suatu wilayah tertentu
baik secara lokal negara maupun wilayah yang luas seperti benua. Geografi regional

8
mempelajarihubungan yang bertautan antara aspek – aspek fisik dengan aspek – aspek manusia
dan kaitan keruangan di suatu wilayah (region) tertentu.

Bab 5

“Konsep Wilayah, Perwilayahan dan Pendekatan Kajian Geografi Regionals”

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada dasarnya merupakan strategi untuk mencapai sekolah
yang efektif, karena itu MBS bukanlah tujuan akhir tetapi merupakan sarana dan strategi untuk
mencapai tujuan. MBS adalah suatu konsep di mana kekuasaan pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan pendidikan diletakkan pada tempat yang paling dekat dengan terjadinya proses
pembelajaran, dalam hal ini berarti sekolah. Jadi MBS pada hakikatnya adalah kewenangan
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan sekolah diberikan kepada sekolah itu sendiri.
Implementasi manajemen berbasis sekolah, pada dasarnya bertujuan untuk memberdayakan
sekolah secara optimal dalam pengelolaan dan pengembangan sekolah Ada beberapa prinsip
manajemen berbasis sekolah yang perlu mendapatkan perhatian seorang kepala sekolah atau
lembaga yang terkait dengan pembinaan sekolah, agar implementasi MBS dapat lebih optimal.
Prinsip-prinsip tersebut adalah keterbukaan, kebersamaan, berkelanjutan, menyeluruh,
pertanggungjawaban, demokrasi, kemandirian sekolah, berorientasi pada mutu, pencapaian
standar minimal, dan pendidikan untuk semua. MBS menawarkan kepada sekolah untuk
menyediakan pendidikan yang lebih baik dan memadai bagi para siswa. Adanya otonomi dalam
pengelolaan sekolah merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja para staf,
menawarkan partisipasi langsung pada masyarakat dan meningkatkan pemahaman mereka
terhadap kebutuhan pendidikan.

Bab 6

“Metode Mengidentifikasi Wilayah”

Perwilayahan (regionalisasi) adalah suatu proses penggolongan wilayah berdasarkan kriteria


tertentu. Klasifikasi atau penggolongan wilayah dapat dilakukan secara formal maupun
fungsional. Penggolongan wilayah secara garis besar terbagi atas:

 Natural Region (Wilayah Alamiah atau Fisik); berdasarkan ketampakan alami, seperti
wilayah pertanian dan kehutanan.
 Single Feature Region (Wilayah Ketampakan Tunggal); berdasarkan pada satu
ketampakan, seperti wilayah berdasarkan iklim, hewan, atau iklim saja.
 Generic Region (Wilayah Berdasarkan Jenisnya); didasarkan pada ketampakan jenis
atau tema tertentu. Misalnya di wilayah hutan hujan tropis yang ditonjolkan hanyalah
flora tertentu seperti anggrek.

9
 Specific Region (Wilayah Spesifik atau Khusus); dicirikan kondisi grafis yang khas
dalam hubungannya dengan letak, adat istiadat, budaya, dan kependudukan secara
umum. Misalnya wilayah Asia Tenggara, Eropa Timur, dsb.
 Factor Analysis Region (Wilayah Analisis Faktor); berdasarkan metoda statistik-
deskriptif atau dengan metoda statistik-analitik. Penentuan wilayah berdasarkan
analisis faktor terutama bertujuan untuk hal-hal yang bersifat produktif, seperti
penentuan wilayah untuk tanaman jagung dan kentang.

Bab 7

“Proses dalam Ruang dan Waktu”

Ilmu geografi sangat menekankan eksistensi ruang sebagai pendekatan kerangka analisisnya.
Analisis keruangan (spatial) mempelajari perbedaan lokasi mengenai sifat – sifat penting atau
serangkaian sifat-sifat penting. Ahli geografi akan bertanya faktor – faktor apa yang menguasai
pola penyebaran dan bagaimanakah pola tersebut dapat diubah agar penyebarannya menjadi
lebih efektif dan efisien. Dengan kata lain, dalam analisis keruangan harus diperhatikan adalah
pertama, penyebaran penggunaan ruang yang telah ada dan kedua, penyediaan ruang yang akan
digunakan atau dimanfaatkan untuk pelbagai kegunaan yang dirancang. waktu adalah perspektif
transdisipliner yang berkembang tentang proses dan peristiwa spasial dan temporal seperti
interaksi sosial , interaksi ekologis , perubahan sosial dan lingkungan, dan biografi individu.
Geografi waktu "bukanlah area subjek semata", melainkan kerangka ontologis integratif dan
bahasa visual di mana ruang dan waktu merupakan dimensi dasar dari analisis proses dinamis

Bab 8

“Wilayah dan Penerapan dama Studi Geografi”

Wilayah itu merupakan bagian permukaan bumi yang bisa dibedakan dari karakteristik tertentu
dari bagian permukaan bumi lainnya. Setiap wilayah memiliki ciri khasnya tersendiri, yang
membuatnya dapat dibedakan satu sama lainnya. Contohnya, wilayah pantai yang permukaannya
tertutup pasir dan air laut, jelas berbeda dengan wilayah pegunungan yang dipenuhi gunung-
gunung. Dengan demikian, satu wilayah dibedakan dengan wilayah lainnya berdasarkan aspek-
aspek geografinya.

Klasifikasi wilayah merupakan usaha untuk menggolongkan wilayah secara sistematis ke dalam
bagian-bagian tertentu. Di dalam penggolongan tersebut, perlu diperhatikan keseragaman sifat
dan semua individu yang ada dalam wilayah yang bersangkutan. Terdapat dua klasifikasi
wilayah, yaitu: Perbedaan jenis dan klasifikasi wilayah Perbedaan jenis sangat diperlukan untuk
mendapatkan gambaran karakteristik suatu wialyah. Perbedaan tingkat dan klasifikasi wilayah

10
Guna membuat perbedaan tingkat dalam klasifikasi wilayah dapat dilakukan dengan
menggunakan metode interval dan metode hierarkis

Bab 9

“Negara Maju dan Berkembang”

Agar bisa membedakan negara satu dengan negara lainnya, biasanya akan terlihat kalau negara
maju memang memiliki tingkat lebih tinggi terhadap beberapa sektor dibanding negara
berkembang. Berikut adalah beberapa indikator perbedaan antara negara maju dengan
berkembang:

 Tingkat pendidikan
 Pendapatan perkapita
 Mata pencaharian
 Pertumbuhan penduduk
 Kesempatan kerja
 Tingkat kesehatan
 Penguasaan teknologi

Bab 10

“Konsep Dasar Geografi Regional Dunia”

Suatu studi tentang variasi penyebaran gejala dalam ruang pada suatu wilayah tertentu baiksecara
lokal, negara maupun wilayah yang luas seperti benua. Geografi Regional mempelajarihubungan
yang bertautan antara aspek-aspek fisik dengan aspek manusia dan kaitan keruangandi suatu
wilayah/region tertentu.

Konsep dasar Geografi Regional Dunia :

Mengindentifikasi 6 elemen esensial geografi

1.Dunia dalam pengertian keruangan

2.Tempat dan wilayah

3.Sitem fisik

4.System manusia

5.Masyarakat dan lingkungannya

6.Penggunaan geografi

11
Sasaran utama geografi regional dunia :

a.Memahami pentingnya masalah-masalah geografis dunia dan potensi pemecahnnya

b.Mempunyai kemampuan lebih baik untuk menghubungkan dari berbagai jenis


informasisebagai alat memahami bumi

c.Untuk memahami kejadian yang sedang berlangsung diduniad.Mengembangkan keterampilan


dalam menginterpretasikan dan pembacaan bentang alamdan tempat

Bab 11

“Realm Geografis Dunia”

Realms geografi didasarkan pada aturan kriteria keruangan. Yang pertama mereka adalah unit
yang luas yang menempati dunia yang bisa dibagi-bagi. Kriteria yang beberapa luas regionalisasi
adalah dasar yang termasuk keduanya yaitu fisik (alam) dan manusia (sosial). Contohnya
amerika salatan adalah realm geogrfai karena keadaan fisiknya adalah benua dan keadaan
budayanya didominasi oleh beberapa aturan norma social.

12
BAB II

KRITIK ISI BUKU


Isi dalam buku cukup untuk menambah wawasan kita tentang geografi regional.

 Dalam bab 1 cukup baik karna memberi kesan pengenalan atau memngingatkan pembaca
tentang bagaimana dan apa hakikat pembaca
 Dalam bab 2 masih seperti memgingatkan tentang apa itu pendekatan geografi , kalu
menurut saya pendekatan geografi pada bab ini cukup sangat memberi kesan pembaca
dan sangat mudah dipahami
 Dalam bab 3 itu membahas mengenai bagaimana pelajaran geografi pada SMA dan SMP,
materinya menarik karna mengingatkan kepada pembaca yang akan menjadi guru, seperti
apa geografi di SMP dan di SMA
 Dalam bab 4, pada bab ini baru diberi tahu arti atau defenisi geografi regional. Tetapi
menurut saya seharusnya materi ini ada diawal atau bab pertama
 Dalam Bab 5 membahas tentang pendekatan wilayah kajian geografi regional. Pada bab
ini sangat bagus karna materi ini yang paling bisa membuka minat pembaca lalu isi
sangat berpengaruh supaya pembaca memahami apa itu geografi regional
 Dalam Bab 6 ini Pembaca wajib harus lebih sering membacanya karena isi bab
inimengenai tentang metode pengidentifikasian wilayah. Untuk seorang mahasiswa
sangan membutuhkan metode ini. Akan tetapi materinya sangat susah dipahami
 Dalam Bab 7 ini isi cukup lebih mudah dipahami
 Dalam Bab 8 terdapat beberapa bagian yang menurut saya kurang mudah dipahami,
karna kurang jelas nya contoh pada isi bab ini.
 Dalam Bab 9, materi ini harusnya tidak terlalu penting buat mata kuliah geografi regional
Indonesia. Tetapi berhubung ini buku pengantar itu juga bagus
 Dalam Bab 10, konsep ini memang sangat penting . pada pembahasannya juga sangat
cepat dimengerti dan diingat pembaca , dikarenakan bahsanya yang tidak terlalu rumit
 Dalam Bab terakhir ini tidak hanya membahas dunia atau materinya ditambah tentang
geografi regional Indonesia. Ini salah satu cara untuk memenuhi pengetahuan yang lebih
komplit

13
BAB IV

PENUTUP

1.KESIMPULAN

Geografi regional juga merupakan pendekatan tertentu untuk studi geografis, sebanding dengan
geografi kuantitatif atau geografi kritis . Pendekatan ini berlaku selama paruh kedua abad ke-19
dan paruh pertama abad ke-20, periode ketika paradigma geografi regional menjadi sentral dalam
ilmu geografi. Paradigma geografi regional telah mempengaruhi banyak ilmu geografi lainnya,
termasuk geografi ekonomidan geomorfologi . Geografi regional masih diajarkan di beberapa
universitas sebagai studi tentang wilayah utama dunia, seperti Amerika Utara dan Latin, Eropa,
dan Asia serta negaranya. Selain itu, gagasan pendekatan kota-wilayah untuk studi geografi,
yang menggarisbawahi interaksi perkotaan-pedesaan.

Geografi Regional mempelajarihubungan yang bertautan antara aspek-aspek fisik dengan aspek
manusia dan kaitan keruangandi suatu wilayah/region tertentu.

2. SARAN
Dalam penulisan makalah critical book report ini, penulis menyadari bahwa penyusunan
makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan senantiasa penyusunan nanti dalam upaya evaluasi. Penulis berharap, bahwa
dibalik ketidak sempurnaannya penulisan dan penyusunan manakalah ini adalah ditemukan
sesuatu yang bermanfaat atau bahkan hikmah dari penulis, pembaca, dan bagi seluruh
Universitas Negeri Medan. Sehingga isi dari buku ini bisa menjadi patokan dan dapat di
aplikasikan ketika kita melakukan proses belajar mengajar kelak.

14
DAFTAR PUSAKA

S.K,Marhadi. 2014. Pengantar Geografi Regional. Depok.: Ombak.

15

Anda mungkin juga menyukai