DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH:
3212431008
KELAS E/ 2021
2021
KATA PENGANTAR
Pertama sekali saya mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, dimana atas rahmat dan karunia-Nyalah saya dapat menyelesaikan
tugas Critical Book Report ini dengan baik.Tugas Critical Book Report ini dibuat
untuk memenuhi salah satu mata kuliah saya, yaitu “Pengantar Geografi”. Saya
mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu saya Bapak Dr. Darwin P
Lubis. M.Si yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada saya
sebelumnya.
Saya berharap semoga tugas critical book report ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan bagi saya khususnya. Atas perhatiannya saya mengucapkan terima
kasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
ii
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
2.Menambah pemahaman mahasiswa mengenai materi atau isi buku yang dibahas.
1.3 Manfaat
Beberapa manfaat yang di dapatkan dalam melakukan critical book report antara
lain:
1
sarana menambah pengetahuan dan wawasan berfikir dalam mengemukakan
pendapat.
ISBN : 978-623-7049-54-8
2
Judul Buku : Buku Geografi Kelas X
ISBN : 978-979-068-1408.
3
BAB II
RINGKASAN BUKU
B. Konsep jarak
Jarak berkaitan erat dengan lokasi. jarak juga berkaitan dengan upaya
pemenuhan kebutuhan hidup, Misalnya tempat sumber air, tanah yang subur,
dan lokasi pusat pelayanan. jarak dapat diukur dari udara melalui peta
( Dengan memperhatikan skala peta) dalam geografi konsep jarak dibedakan
menjadi dua macam yaitu jarak mutlak atau jarak relatif.
4
1. Jarak mutlak
ketika kita menarik sebuah garis yang menghubungkan dua pada titik peta ,
kemudian kita menghitung jarak antara dua titik tersebut menggunakan skala
peta, berarti kita sedang menghitung jarak mutlak. jarak mutlak adalah dua
buah objek di bumi yang diukur berdasarkan ukuran panjang dengan satuan
yang telah terstandarisasi seperti mil atau km. merupakan jarak yang tetap dan
tidak berubah-ubah titik ukuran jarak ini diperoleh melalui melalui pengukuran
peta atau citra foto.
2. Jarak relatif
jarak relatif adalah salah dua buah objek yang diukur Berdasarkan berbagai
faktor, bisa ukuran panjang, bisa juga ukuran waktu. jarak ini bisa berubah
sewaktu-waktu sejalan dengan perubahan dan kemajuan teknologi. sebagai
ilustrasi, dahulu untuk mencapai suatu lokasi diperlukan waktu berhari-hari.
setelah sarana dan prasarana transportasi tersedia, hanya diperlukan beberapa
jam upaya untuk mencapai lokasi tersebut.
C. konsep keterjangkauan
Dari dari segi fisik tingkat suatu berkaitan dengan jarak, kondisi serta
komunikasi. suatu daerah dikatakan terisolasi jika sukar dijangkau oleh daerah
lain. hambatan geografis seperti rangkaian pegunungan hutan belantara, atau
rawa-rawa yang luas menjadikan suatu daerah sulit dijangkau..
Dari segi sosial, tingkat keterjangkauan suatu daerah berkaitan dengan bahasa,
adat-istiadat, dan sikap penduduk titik daerah dengan adat istiadat tertentu
yang cenderung menutup diri menyebabkan daerah tersebut sulit terjangkau
titik sebagai contoh masyarakat Kajang di Bulukumba Sulawesi Selatan yang
sulit dijangkau karena menutup diri dengan kehidupan masyarakat luar.
D. konsep pola
Persebaran bentang alam dan bentang budaya sangat dipengaruhi oleh faktor-
faktor fisik seperti bentuk lahan jenis batuan induk iklim dan sumber air.
selanjutnya persebaran ini mempengaruhi pola spasial di muka bumi titik
berdasarkan bentuknya pola spasial dapat dibedakan menjadi tiga yaitu
menyebar, memanjang, dan mengelompok :
1. pola menyebar
Pola seperti ini biasanya terdapat di wilayah kurang subur atau lahan baru. ini
bentuknya tidak beraturan titik di kehidupan nyata pola ditunjukkan oleh
penyebaran penggunaan lahan, misalnya sawah, di daerah perbukitan.
2. pola memanjang
5
sesuai namanya, Pola ini bentuknya memanjang titik jalur jalan, aliran sungai,
dan garis pantai titik pola seperti ini banyak ditemukan di daerah yang relatif
datar dan subur.
3. pola mengelompok
pola mengelompok adalah pola keruangan yang bentuknya bergerombol dan
meluas.Bentuk seperti ini banyak ditemukan terutama di daerah perkotaan atau
pusat pusat kegiatan perekonomian atau pusat pemerintahan.
E. Konsep morfologi
Morfologi menggambar Perwujutan muka bumi sebagai hasil proses alam
akibat tenaga endogen serta eksogen. bentuk morfologi bumi antara lain:
dataran rendah dataran tinggi gunung pegunungan bukit perbukitan Lembah,
teluk dan Tanjung titik bentuk lahan tersebut berpengaruh terhadap
penggunaan lahan ketebalan lahan Omah ketersediaan air dan vegetasi yang
dominan. artinya, morfologi akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan.
Konsep aglomerasi suatu fenomena di muka bumi kecenderungan untuk
mengelompokkan titik dalam geografi kecenderungan ini makan konsep
aglomerasi atau mengelompok. pada kenyataan kehidupan. pengelompokan ini
dapat dilihat pada fenomena fisik ataupun sosial
Aglomerasi juga berlaku dalam bidang industri biasanya berbagai macam
industri menempati suatu kawasan sendiri.
6
interpendensi interpendensi. Hubungan antar wilayah ini memiliki kekuatan
titik kekuatan hubungan antar wilayah berbanding lurus dengan besarnya
penduduk di kedua wilayah yang berhubungan titik artinya Semakin besar
jumlah penduduk di kedua wilayah semakin kuatlah hubungannya. sebaliknya
kekuatan hubungan akan berbanding terbalik terhadap jarak. semakin jauh
jarak antara kedua wilayah, semakin kecil interaksinya
7
dibagi dalam beberapa wilayah atau wilayah yang lebih kecil ada keterkaitan
antara wilayah satu dengan wilayah lain setiap wilayah memiliki elemen-
elemen wilayah berinteraksi dan interaksi elemen wilayah tidak hanya sebatas
dalam satu wilayah tetapi juga dengan elemen elemen wilayah dari lain
wilayah.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan kompleks wilayah
menganggap wilayah sebagai suatu sistem titik di dalam sistem itu wilayah
menganggap terdapat elemen-elemen wilayah yang saling berkaitan satu sama
lain.
Prinsip interelasi
Prinsip merupakan yang banyak orang, Ironisnya Sering diabaikan. pada
prinsip geografi mengajarkan kebijaksanaannya. prinsip yang diyakini para
geografi mengenai fenomena geosfer adalah hubungannya yang kait mengait
antarfenomena, baik fenomena alam maupun fenomena sosial
Prinsip deskripsi
Geografi adalah ilmu yang berbicara tentang fenomena geosphere.
Fenomena geosfer merupakan segala sesuatu yang tertangkap oleh Indera
manusia. Sekumpulan fakta membentuk data. Oleh karena data dalam geografi
berhubungan dengan ruang spasial, data yang berbentuk adalah data spatial.
8
Prinsip korologi
Prinsip ini merupakan ciri geografi moden titik prinsip ini Pertama kali
diPerkenalkan oleh Alfred Heatmor pada tahun 1905. Menurutnya koma
prinsip ini merupakan ilmu tentang wilayah-wilayah di permukaan bumi di
Kaitkan dengan fenomena yang terjadi titik saat ini prinsip ini merupakan
prinsip terpenting dalam studi geografi Kerana prinsip ini memadukan prinsip
penyebaran koma interaksi koma dan deskripsi. Prinsip ini menekankan pada
ruang.
Penerapan prinsip ini dalam geografi melahirkan ilmu geografi Regional
koma iaitu suatu study yang mempelajari hubungan antara aspek-aspek fisik
dan aspek manusia serta kaitan ke ruangan di suatu wilayah atau region titik
wilayah yang dimaksud dapat berupa wilayah suatu daerah, Negara, kawasan,
atau benua.
9
hingga saat ini,Bumi merupakan satu-satunya tempat yang mendukung
kehidupan bagian bumi yang mendukung kehidupan disebut Biosfer. Terkait
dengan kehidupan di Bumi, konsep yang berlaku dalam geografi adalah prinsip
persebaran dan prinsip ekologi.
Menganalisis interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari Hubungan makhluk hidup dengan
lingkungannya. ekologi sangat penting untuk dipelajari karena kehidupan
sangat tergantung oleh hubungan ekologis yang kait mengait di seluruh dunia
titik bagi manusia belajar ekologi Sama halnya belajar mempertahankan hidup
dengan menciptakan hubungan harmonis terhadap lingkungannya.
Ekologi sangat dekat dengan geografi karena dalam studinya kedua ilmu ini
menekankan pada hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya.
pakar ilmu ini meyakini bahwa suatu perubahan yang terjadi di tempat lain di
bumi akibatnya akan terasa secara global, sebagai contoh pemanasan global
akibat efek rumah kaca.
Mengkaji antroposfer
Secara etimologi, antroposfer berasal dari Kata anthropos yang berarti manusia
dan sphere yang berarti lapisan. antroposfer berkaitan dengan segala
perkembangan dan aktivitas manusia di permukaan bumi ini titik pembahasan
dalam lingkup antroposfer meliputi pertumbuhan penduduk migrasi
permukiman dan ketenagakerjaan.
Fenomena antroposfer dipelajari dalam demografi. Ilmu ini mempelajari
dinamika penduduk yang dipengaruhi oleh kelahiran kematian dan
perpindahan titik tersebut berupa pertambahan penduduk komposisi penduduk
dan kepadatan penduduk
Sebagai suatu disiplin ilmu, geografi mempelajari suatu sistem alam yang
terdiri atas bagian-bagian yang saling terkait. Aliran energi dalam suatu sistem
menghasilkan perubahan. Perubahan yang berkesinambungan akan menghasilkan
suatu bentuk keseimbangan sistem. Suatu sistem mempunyai tiga bagian yang
berbeda, yaitu bagian komponen, bagian input, dan bagian output. Salah satu
10
contoh sistem sederhana yang banyak diketahui dan dikenal luas adalah sistem hi-
fi. Suatu sistem hi-fi tersusun dari beberapa komponen seperti amplifier, speaker,
radio, tape, dan pemutar ”Compact Disk” (CD). Ketika kita menghubungkan
sistem hi-fi dengan aliran listrik dan menghidupkannya, energi listrik mengalir
melalui sistem serta menghidupkan seluruh komponen. Aliran energi ini disebut
dengan input, sedangkan outputnya adalah musik yang kita dengar. Pada sistem
yang berfungsi baik, seluruh komponen harus tersambung bersama. Planet Bumi
yang mempunyai banyak komponen dapat dilihat sebagai sistem yang kompleks
dan sangat besar.
Di dalam sistem Bumi, input adalah energi yang datang dari Matahari dan juga
energi yang berasal dari dalam Bumi, seperti tenaga tektonik. Output adalah
perubahan konstan yang dapat dilihat di sekitar kita dalam lingkungan fisik dan
manusia, seperti panas serta hujan. Sistem Bumi memang suatu sistem yang
kompleks, sehingga cara terbaik untuk mempelajarinya dengan memahami setiap
komponenkomponennya dengan berbagai pendekatan dalam geografi. Inilah
geografi dari sudut pendekatan sistem. Pendekatan ini terus mengalami
perkembangan hingga masa geografi modern. Dalam geografi modern yang
dikenal dengan geografi terpadu (Integrated Geography) digunakan tiga
pendekatan atau hampiran. Ketiga pendekatan tersebut, yaitu analisis keruangan,
kelingkungan atau ekologi, dan kompleks wilayah.
Setiap orang mempunyai cara yang berbeda dalam menghadapi dan memecahkan
suatu masalah. Begitu pula dengan ilmu pengetahuan. Setiap ilmu akan
menghampiri, menganalisis gejala, dan permasalahan dengan caranya sendiri.
Cara inilah yang disebut pendekatan. Metode pendekatan setiap ilmu menjadi ciri
khas yang membedakan suatu ilmu dengan ilmu lainnya. Begitu juga dengan
prinsip keilmuannya. pendekatan geografi, ekologi, kelingkungan, keruangan,
analisis, kompleks wilayah, prinsip geografi, penyebaran, interelasi, deskripsi,
korologi, studi lapangan, pemetaan, wawancara, metode kuantitatif sumber sistem
Hi-fi tersusun dari amplifier, speaker, radio, tape, dan pemutar CD.
11
1. Pendekatan Keruangan
Dari namanya dapat ditangkap bahwa pendekatan ini akan menekankan pada
keruangan. Pendekatan ini mendasarkan pada perbedaan lokasi dari sifat-sifat
pentingnya seperti perbedaan struktur, pola, dan proses. Struktur keruangan terkait
dengan elemen pembentuk ruang yang berupa kenampakan titik, garis, dan area.
Sedangkan pola keruangan berkaitan dengan lokasi distribusi ketiga elemen
tersebut. Distribusi atau agihan elemen geografi ini akan membentuk pola seperti
memanjang, radial, dan sebagainya. Nah, proses keruangan sendiri berkenaan
dengan perubahan elemen pembentuk ruang. Ahli geografi berusaha mencari
faktor-faktor yang menentukan pola penyebaran serta cara mengubah pola
sehingga dicapai penyebaran yang lebih baik, efisien, dan wajar. Analisis suatu
masalah menggunakan pendekatan ini dapat dilakukan dengan pertanyaan 5W 1H
seperti berikut ini
a. Pertanyaan What (apa), untuk mengetahui jenis fenomena alam yang terjadi.
12
samping, temukan upaya apakah yang bisa dilakukan dalam rangka
penanggulangan banjir di Jakarta.
mempunyai dua sisi, yaitu perilaku dan fenomena lingkungan. Sisi perilaku
mencakup dua aspek, yaitu pengembangan gagasan dan kesadaran lingkungan.
Interelasi keduanya inilah yang menjadi ciri khas pendekatan ini. Menggunakan
keenam pertanyaan geografi, analisis dengan pendekatan ini masih bisa dilakukan.
Nah, perhatikan contoh analisis mengenai terjadinya banjir di Sinjai berikut dan
kamu akan menemukan perbedaannya dengan pendekatan keruangan.
a. Identifikasi kondisi fisik yang mendorong terjadinya bencana ini, seperti jenis
tanah, topografi, dan vegetasi di lokasi itu.
c. Identifikasi budi daya yang ada kaitannya dengan alih fungsi lahan
Analisis ini mendasarkan pada kombinasi antara analisis keruangan dan analisis
ekologi. Analisis ini menekankan pengertian ”areal differentiation” yaitu adanya
perbedaan karakteristik tiap-tiap wilayah. Perbedaan ini mendorong suatu wilayah
dapat berinteraksi dengan wilayah lain. Perkembangan wilayah yang saling
berinteraksi terjadi karena terdapat permintaan dan penawaran.
1. Objek Material
13
Meliputi letak dan gejala atau fenomena yang terdapat dan terjadi di geosfer.
Letak geografi dibedakan menjadi letak fisiografi dan letak sosiografi. Contoh
letak fisiografi adalah letak astronomis, maritim, klimatologi, dan letak
geomorfologi. Contoh letak sosiografi adalah letak sosial, ekonomi, politik, dan
letak kultural. Objek material berkaitan dengan bentang lahan fisik dan bentang
lahan manusia (budaya). Bentang lahan fisik atau lingkungan alam meliputi
atmosfer (meteorologi dan klimatologi), litosfer (geologi, geomorfologi, dan
pedologi), hidrosfer (oseanografi dan hidrologi), serta biosfer (botani dan
zoologi). Bentang lahan budaya atau lingkungan manusia meliputi geografi sosial,
geografi penduduk, geografi kota, geografi ekonomi, dan lain-lain
2. Objek Formal
Merupakan cara pandang dan cara pikir terhadap objek material dari sudut
geografi. Cara pandang dan cara pikir terhadap objek material dilihat dari segi
keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah, serta waktu
Melalui sudut pandang keruangan, objek formal ditinjau dari segi nilai suatu
tempat dari berbagai kepentingan. Dari hal ini kita bisa mempelajari tentang letak,
jarak, keterjangkauan (aksesibilitas), dan sebagainya.
Sudut pandang ini diterapkan dengan cara mempelajari suatu tempat dalam
kaitannya dengan keadaan suatu tempat beserta komponen-komponen di
dalamnya dalam satu kesatuan wilayah. Komponen-komponen tersebut terdiri atas
komponen abiotik dan biotik.
Pada sudut pandang ini, objek formal dipelajari kesamaan dan perbedaannya
antarwilayah serta wilayah dengan ciri-ciri khas. Dari sudut pandang ini kemudian
14
muncul pewilayahan seperti kawasan gurun, yaitu daerah-daerah yang mempunyai
ciri-ciri serupa dalam komponen atmosfer.
Objek formal dipelajari dari segi perkembangan dari periode ke periode waktu
atau perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu. Contoh: perkembangan
wilayah.
BAB 6 LITOSFER
Bumi mempunyai struktur lapisan mirip telur. Cangkang atau kulit telur
mewakili lapisan kulit atau kerak Bumi (crust), inilah bagian dari litosfer. Putih
telur mewakili lapisan selubung Bumi (mantle), bagian ini sering disebut
astenosfer. Paling dalam yaitu kuning telur yang mewakili inti Bumi (core),
bagian ini disebut barisfer. Bagian paling dalam dari Bumi yang disebut inti Bumi
(core) ini mempunyai suhu lebih dari 3.000°C, tersusun oleh material nikel besi.
Inti bumi dibagi menjadi dua lapisan. Lapisan bagian inti luar bersifat cair dan
lapisan inti bagian dalam bersifat lebih padat dibanding lapisan luar. Ketebalan
lapisan selubung Bumi yang berada di bawah lapisan kerak Bumi mencapai
kedalaman sampai 2.900 km. Lapisan selubung dibagi menjadi lapisan atas dan
lapisan bawah. Lapisan atas bersifat lembek, bersuhu sangat panas lebih dari
2.000°C, dan dapat mengalir pelan-pelan seperti aspal jalan yang meleleh pada
saat terik matahari di siang hari. Lapisan selubung bagian bawah bersifat lebih
padat dan tegar akibat tekanan yang besar dari dalam Bumi. Batas antara lapisan
kerak Bumi dan lapisan selubung Bumi (mantle) berhasil ditemukan oleh ilmuwan
Kroasia, Andrija Mohorovicic pada tahun 1909. Ketebalan lapisan kerak Bumi
sangat tipis bila dibandingkan dengan ukuran Bumi sebenarnya. Ketebalan lapisan
ini 5–7 km di dasar samudra dan 30–80 km di bawah daratan benua. Begitu pula
dengan batuan penyusunnya. Lapisan yang tersusun atas logam silisium dan
aluminium dikenal dengan lapisan sial dengan ketebalan rata-rata 35 km, bersifat
padat. Sementara itu, ada juga lapisan yang mengandung silisium dan magnesium,
dikenal dengan lapisan sima. Ketebalan rata-rata lapisan ini berkisar 65 km.
15
BAB 7 ATMOSFER
Troposfer berada pada lapisan atmosfer paling bawah. Manusia dan makhluk hidup lain
hidup di lapisan ini. Lapisan ini menjadi tempat akumulasi gas-gas oksigen, nitrogen, dan
karbon dioksida. Uap air dan karbon dioksida yang banyak terdapat pada lapisan ini
berfungsi menjaga keseimbangan panas permukaan Bumi, terutama yang ditimbulkan
oleh radiasi sinar inframerah dari Matahari. Pada lapisan ini terjadi penurunan suhu
seiring dengan peningkatan ketinggian karena sangat sedikit penyerapan radiasi
gelombang pendek dari Matahari. Permukaan tanah memberikan panas udara di
atasnya melalui konduksi, konveksi, kondensasi, dan sublimasi sehingga troposfer bagian
bawah lebih panas. Gejala cuaca seperti awan, hujan, petir, topan, dan badai terjadi di
lapisan troposfer. Antara troposfer dan stratosfer terdapat lapisan peralihan yang
disebut tropopause. Zona ini menjadi jalur lintasan pesawat terbang.
Stratosfer mempunyai dua lapisan molekul-molekul gas tipis yang tidak terdapat
troposfer. Lapisan bawah mengandung bahan sulfat yang memengaruhi terjadinya
hujan. Di stratosfer bagian atas terdapat lapisan ozon terbesar. Stratosfer adalah lapisan
inversi, yaitu semakin tinggi dari permukaan Bumi, suhu udara akan meningkat.
Kenaikan suhu ini disebabkan oleh lapisan ozon yang menyerap radiasi ultraviolet dari
Matahari. Bagian stratosfer paling atas disebut stratopause, yaitu lapisan yang
membatasi stratosfer dan mesosfer.
Suhu udara di lapisan mesosfer sangat dingin mencapai –100°C. Suhu yang sangat dingin
ini menyebabkan meteor-meteor dari luar angkasa yang sangat panas pecah dan
berubah menjadi batuan-batuan kecil yang tidak membahayakan kehidupan di Bumi. Di
mesosfer terdapat lapisan ion atau udara bermuatan listrik yang disebut lapisan D.
Lapisan D terbentuk karena sinar ultraviolet pada molekul-molekul udara bertemu
dengan elektron bermuatan listrik negatif. Awan sinar malam yang berasal dari uap air
atau debu meteorit muncul pada lapisan ini.
Pada lapisan termosfer terjadi ionisasi gas-gas oleh radiasi matahari sehingga lapisan ini
dikenal juga dengan ionosfer. Berkat adanya gas- gas yang mengalami ionisasi ini, sinyal-
sinyal radio komunikasi dari permukaan Bumi dapat dipantulkan kembali ke Bumi,
sehingga aktivitas komunikasi dapat terjadi. Pada lapisan ini terdapat pula sinar kutub
(aurora) yang muncul di kala fajar atau petang.
16
5. Eksosfer (lebih dari 500 km)
Kandungan gas utama pada lapisan eksosfer adalah hidrogen. Kerapatan udaranya
semakin tipis sampai hampir habis di ambang luar angkasa. Cahaya redup yaitu cahaya
zodiakal dan gegenschein muncul pada lapisan eksosfer. Cahaya ini sebenarnya
merupakan pantulan sinar matahari oleh partikel debu meteorit yang jumlahnya banyak
dan melayang di angkasa. Satelit-satelit buatan biasanya berada di lapisan ini.
BAB III
17
REPORT BUKU
18
3. 1. A Keunggulan Buku Utama
1. Memiliki cover yang sangat bagus dan bisa menarik perhatian para
pembacanya sehingga daya tarik buku tersebut tinggi dengan disertai
sampul yang berwarna yang disertai gambar buku dan dan juga seseorang
yang sedang belajar yang berkaitan dengan judul buku, yakni dasar-dasar
geografi.
2. Selain disertai dengan gambar pada sampul, buku tersebut juga disertai
dengan kalimat motivasi oleh seorang ahli yang dibuat pada bagian bawah
buku tersebut, sehingga seorang guru atau seseorang yang akan menjadi
pendidik nantinya yang membaca buku tersebut dapat tersentuh hatinya
termotivasi untuk mengajar peserta didik tanpa pandang bulu.
3. Identitas dari buku lengkap, yaitu disertai dengan judul buku, pengarang
atau penulis buku, penerbit , tahun terbit, tempat terbit, dan ISSBN dari
buku tersebut ,sehingga para pembaca dapat mengetahui secara lengkap
identitas dari buku.
4. Informasi yang di dalamnya sangat membantu dan dapat menambah
wawasan para pembaca buku tersebut mengenai materi yang dibahas
tentang strategi pembelajaran karena buku tersebut mencakup semua
materi secara lengkap mengenai materi yang berhubungan dengan strategi
pembelajaran.
5. Isi atau pembahasan buku disertai dengan pemberian contoh-contoh yang
berkaitan dengan materi yang dibahas sehingga mempermudah pembaca
dalam memahaminya.
6. Selain pemberian contoh yang berkaitan pada materi yang dibahas isi dari
buku tersebut juga disertai dengan pemberian tabel yang berkaitan dengan
materi yang dibahas sehingga mempermudah pembaca untuk
memahaminya.
7. Bahasa yang digunakan sangat jelas dan mudah untuk dipahami serta
penggunaan tanda baca juga sudah baik dan benar sehingga pembahasan
dari buku atau isi dari buku rapi.
19
8. Memiliki daftar referensi di halaman belakang buku yang dapat
mempermudah seseorang untuk mengetahui acuan atau referensi yang
diambil sipenulis untuk membahas materi-materi yang ada di dalam buku
tersebut, selain itu buku tersebut juga disertai dengan glossary yang dapat
membantu pembaca dalam mengetahui arti dari kata yang sulit yang ada
pada buku tersebut, serta buku tersebut juga disertai dengan indeks.
20
7. Pada akhir setiap bab pembahasan buku tersebut juga dilengkapi dengan
rangkuman sehingga memudahkan seseorang untuk mengetahui inti dari
setiap bab yang dibahas.
8. Buku tersebut disertai dengan daftar gambar dan daftar pustaka sehingga
dapat mempermudah pembaca dalam melihat gambar yang ada pada buku
tersebut serta pembaca dapat mengetahui sumber-sumber dari materi yang
dibahas pada buku tersebut melalui daftar pustaka.
1. Pembahasan dari buku utama sudah baik dan jelas namun ada baiknya jika
isi dari buku tersebut lebih tersusun rapi seingga tampak jelas paragraf dari
buku tersebut.
BAB IV
21
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Saran saya untuk pembahasan dari buku yang saya kritik, yaitu buku
tersebut telah sempurna dan dapat memberikan informasi atau menambah
pengetahuan kita mengenai strategi pembelajaran untuk itu mari kita jaga dan
baca serta kita rawat dengan baik agar buku tersebut tidak rusak.
22
DAFTAR PUSTAKA
Mitarjo,Sri.2016. Dasar-dasar geografi. Klaten : Saka Mitra Kompetensi.
Hanjayani, Eni. Dan Tri Haryanto. 2009. Buku Geografi X. Jakarta : PT.
Cempaka Putin.
23