DISUSUN OLEH:
NIM : 4171121020
PENDIDIKAN FISIKA
MEDAN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan hidayah Nya
penulis dapat menyelesaikan “Critical Book Report Mata Kuliah Media Pendidikan Sains Fisika”
ini dengan tepat waktu meskipun masih banyak terdapat kekurangan dan juga penulis
berterimakasih kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung selaku dosen mata kuliah media pendidikan sains
fisika yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.
Penulis sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai materi dengan judul Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan Critical Book Report ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Critical
Book Report ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Harapan penulis dari penyusunan Critical Book Review ini ialah semoga Critical Book
Report yang kami susun ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. penulis mohon maaf
apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan Critical Book Report ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
RINGKASAN BUKU
2
Buku Pembanding I
ISBN : 979-526-767-1
Buku Pembanding II
ISBN : 979-526-767-1
3
2.2 Ringkasan Buku Utama
4
2. Mengadakan survey
Dengan survey dimaksud suatu usaha untuk memperboleh keterangan-keterangan
faktual tentang suatu aspek dari masyarakat dengan penyelidikan yang sistematis.
Kalau survey itu kompleks maka perlu digunakan berbagai macam-macam cara
penyelidikan seperti karyawisata, interview, dan lain-lain. Agar survey itu berhasil,
diperlukan beberapa syarat yakni:
a) Sekolah harus bersifat community-oriented dan mempunyai hubungan yang baik
dengan masyarakat
b) Anak-anak harus turut serta dalam membuat perancanaan
c) Guru hendaknya telah mempunyai pengalaman tentang cara belajar serupa ini
3. Menjalankan usaha pengabdian masyarakat
Masalah-masalah survey dapat dijadikan service project antara lain memperindah
kampong atau kota, membunuh tikus, memperindah sekolah, member bantuan kepada
korban bencana alam, mengadakan gerakan kebersihan, dan sebagainya.
4. Itervieu
Dengan intervieu yang dimaksud situasi-situasi yang tak formal dimana murid-
murid mengajukan prtanyaan kepada orang dewasa dengan tujuan untuk memperoleh
informasi atau pendapat
5. Perkemahan Sekolah
Dengan jalan berkemah, kita membawa anak-anak secara langsung kedalam alam
lingkungan, sehingga anak anak lebih mengenaldunia saekitarnya. Perkemahan banyak
mempunyai nilai-nilai edukatif seperti menumpuk rasa tanggung jawab, jiwa gotong
royong, perasaan sosial, keakraban dengan alam raya.
A. Konsep lingkungan
Belajar pada hakikatnya adalah suatu intaeraksi antara individu dan lingkungan.
Lingkungan menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya
individu member respon terhadap lingkungan.
5
Tokoh-tokoh pendidikan masa lampau berpandangan bahwa faktor lingkungan
sangat bermakna dan dijadikan sebagai landasan dalam menhgembangkan konsep
pendidikan dan pengajaran. Misalnya J.J. Rousseau dalam teori “Kembali kealam”
menunjukkan betapa pentingnya pengaruh alam terhadap perkembangan anak didik.
Karena itu pendidikan anak harus dilaksanakan dilingkungan alam yang bersih, suasana
yang menyenangkan, dan segar, sehingga sang anak dapat tumbuh sebagai manusia yang
baik. Jan Lighrt terkenal dengan “pengajaran alam sekitar” Menurut tokoh ini pendidikan
sebaiknya disesuaikan dengan alam sekitar. Alam sekitar (milleu) adalah segala sesuatu
yang ada di sekitar kita. Pengajaran dialam sekitar akan membantu anak didik untuk
menyesuaikan dirinya dari alam sekitarnya. Ovide Decroly dikenal dengan teorinya
bahwa “ sekolah adalah dari kehidupan dan untuk kehidupan
B. PENGERTIAN LINGKUNGAN
Ada dua istilah yang sangat eratan kaitanya tetapi berbesa secara gradual, ialah
“alam sekitar” dan “lingkungan”. Alam sekitar mencakup segala hal yang ada disekitar
kita, baik yang jauh maupun yang dekat letaknya, baik masa silam maupun yang akan
datang tidak terikat pada dimensi waktu dan tempat. Lingkungan adalah sesuatu yang ada
didalam sekitar yang memiliki makna atau pengaruh tertentu kepada individu. Contoh:
Seseorang yang sedang berada dalam perjalanan dipadang pasir tentunya merasa sangat
haus dan dahaga. Baginya, air merupakan lingkungan sangat bermakna guna meredam
rasa hausnya.
Lingkungan sebagai dasar pengajaran adalah factor kondisional yang
mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting.
Lingkungan belajar atau pembelajaran atau pendidikan terdiri dari berikut ini:
Suatu lingkungan pendidikan atau pembelajaran memiliki fungsi-fungsi sebagai
berikut:
1. Fungsi pisikologi; Stimulasi bersumber atau berasal dari lingkungan yang merupakan
ransangan terhadap individu sehingga terjadi respon yang menunjukkan tingkah laku
tertentu.
2. Fungsi pedagonis; Lingkungan memberikan pengaruh-pengaruh yang bersifat
mendidik, khususnya lingkungan yang sengaja disiapkan sebagai suatu lambang
pendidikan misalnya keluarga sekolah, lembaga pelatihan, lembaga-lembaga sosial.
6
3. Fungsi instruksional; Program instruksional merupakan lingkungan pengajaran atau
pembelajaran yang dirancang secara khusus. Guru yang mengajar, materi
pembelajaran, saran, prasarana pengajaran, dan kondisi lingkungan kelas. Merupakan
lingkungan yang sengaja dikembangan lingkungan yang sengaja dikembangkan untuk
mengembangkan tingkah laku siswa.
7
Pengajaran yang beriorientasi atau berpusat pada masyarakat memiliki beberapa
kebaikan sebagai berikut :
a) Pengajaran bersifat realistis
b) Pengajaran ini menumbuhkan kerjasama dan integrasi antara sekolah dan masyarakat
c) Model pembelajaran ini memberikan kesempatan luas bagi siswa untuk melakukan
belajar secara aktif (CBSA) yang dianjurkan oleh teori belajar modern.
d) Prosedur pembelajaran memberdayakan semua metode dan teknik pembelajaran
secara sistematis dan bervariasi
e) Model pembelajaran ini dilandasi oleh konsep pendidikan Educations is hare and now
3. Sumber-sumber masyarakat
Model pembelajaran berpusat pada masyarakat memberdayakan secara optimal
semua sumber masyarakat untuk kepentingan pembelajaran sisiwa. Masyarakat secara
keseluruhan meiliki berbagai dimensi, seperti keluarga, pendidikan, teknologi, dan
ekonomi, politik, reakreasi, budaya sosial dan lain-lain.
Lingkungan Sosial
Menurut nana(2017),lingkungan sosial sebagai sumber belajar berkenaan dengan
interaksi manusia dengan kehidupan bermasyarakat.lingkungan sosial sangat tepat
dipelajari untuk dasar-dasar ilmu sosial dan manusia.karena lingkungan sosial ini
berkenaan dengan interaksi anak dalam kehidupan masyarakat.menurut badru dkk (2005)
Hal-hal yang bisa dipelajari anak paud/ tkdalam kaitannyadalam pemanfaatan lingkungan
sosial sebagai sumber belajar adalah
1. Mengenal adat istiadat dan kebiasaan penduduk setempat
2. Mengenal jenis-jenis mata pencaharian penduduk
3. Mengenal organisasi-organisasi sosial disekitar lingkungan
4. Mengenal kehidupan beragama yang dianut oleh penduduk sekitar
5. Mengenal kebudayaan termasuk kesenian
8
Karyawisata
Karyawisata adalah suatu kunjungan ke suatu tempat di luar kelas yang
dilaksanakan sebagai bagian integral dari pada seluruh kegiatan akademis dan terutama
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Manfaat karyawisata
9
BAB III
KRITIKAN
3.1 KELEBIHAN
3.2 KELEMAHAN
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Lingkungan yang dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah adalah
semua jenis lingkungan yang sesuai dengan kompetensi/tujuan pembelajaran yang harus
dicapai, serta bahan ajar yang akan disampaikan kepada peserta didik. Jenis lingkungan
tersebut biasanya berupa lingkungan sosial maupun lingkungan alam atau lingkungan
fisik. Lingkungan sosial sangat tepat digunakan untuk memperlajari ilmu-ilmu sosial dan
kemanusiaan.
Buku ini layak dibaca oleh siapa saja yang sedang mendalami atau ingin
mendapatkan ilmu mengenai proses belajar mengajar dilingkungan sekolah dan diluar
lingkungan sekolah. Tidak hanya pantas dibaca oleh mahasiswa jurusan pendidikan
namun juga oleh mahasiswa jurusan non pendidikan agar dapat menerapkan nilai-nilai
pedidikan.
Setelah saya mengkritisi ketiga buku ini maka menurut pandangan saya. Ketiga
buku ini sudah baik namun buku ke tigalah yang paling lengkap isinya sebab pada buku
ini dijelaskan mulai dari lingkungan, cara-cara untuk menggunakan sumber-sumber
dalam lingkungan serta dijelaskan secara terperinci mengenai contoh-contoh kegiatan
yang termasuk ke dalam media berbasis lingkungan. Penjelasan-penjelasan materinya
mudah dimengerti sebab dilengkapi dengan defenisi-defenisi, Ukuran font (huruf), spasi,
rata kanan-kiri, serta penulisan sudah tersusun rapi dan sesuai sehingga memudahkan
pembaca dalam membaca serta memahaminya.
4.2 SARAN
Saran yang di berikan hanya untuk memperbaiki sistematika penulisan buku,
seperti font yang terlalu kecil, penambahaan tab dan spasi. Jadi sebaiknya penulis lebih
memperhatikan lagi sistematika penyusunan isi buku ini. kemudian memberikan contoh
beserta gambar agar buku lebih menarik untuk di baca.
11
DAFTAR PUSTAKA
12