PERKEMBANGAN PESERTA
DIDIK prodi S1 PPKN-FIS
NIM : 3193311018
Medan, september2019
LAMPIRAN ................................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dunia ini tentu sangat banyak jumlah buku yang membahas tentang pendidikan . dari
mulai filsafat umum hingga yang membahas khusus suatu kajian misalkan demokrasi dan
Pancasila. Kita pasti sudah banyak membaca banyak buku ada yang membuat kita puas
namun ada juga buku yang kurang Memuaskan bisa dikarnakan segi analisis Bahasa . karna
itu lewat critical book report ini saya ingin membantu pembaca untuk referensi buku.
C. MANFAAT CBR
Sebagai bahan masukan bagi para pembaca untuk mengetahui tentang bagaimana
proses pengembangan materi perkembangan peserta didk. CBR juga membantu pembaca
untuk mengetahui inti sari dari sebuah buku dengan lebih mudah. Dengan membuat cbr
penulis juga dilatih untuk mampu membandingkan beberapa buku agar melihat kelebihan
dan kekurangan masing masing .
D. Identitas Buku
Buku utama
1. Judul : MEDIA PEMBELAJARAN
2. Edisi : Pertama (1)
3. Penulis : Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A
4. Tahun terbit : 2009
5. Penerbit : Raja Grafindo Persada
6. ISBN : 979-421-547-3
7. Tebal buku : 192 halaman
8. Kota terbit : Jakarta
Buku pembanding 1
1. Judul : PERENCANAAN PEMBELAJARAN
2. Edisi : Pertama (1)
3. Penulis : Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd.
4. Tahun terbit : 2006
5. Penerbit : PT bumi aksara
6. ISBN : 979-526-250-5
7. Tebal buku : 158 halaman
8. Kota terbit : Jakarta
Buku pembanding 2
1. Judul : MODEL MODEL PEMBELAJARAN
2. Edisi : Kedua
3. Penulis : Dr. Rusman,M.Pd.
4. Tahun terbit : 2012
5. Penerbit : PT Raja Grafindo Persada
6. ISBN : 978-979-769-313-8
7. Tebal buku : 434 halaman
BAB II
RINGKASAN BUKU
2.1 BUKU UTAMA
BAB 1 PENGERTIAN MEDIA
1. Pengertian Media
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong dalam upaya pemanfaatan
hasil teknologi dalam pembelajaran. Untuk itu seorang guru harus memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi (Hamalik, 1994;6):
Disimpulkan media adalah bagian yang tak bisa terpisahkan dariproses belajar mengajar demi
tercapai tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnnya.
2. Pengertian Media
Media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah atau pengantar. Dalam
bahasa arab media adalah perantara. Heinich, dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah
medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan terima.jadi televisi, film,
foto, radio, rekaman, audio, gambar yang diproyeksikan adalah media komunikasi.
Selain istilah media pembelajaran, terdapat istilah lain yang berkaitan dengan teknologi
pembelajaran atau pendidikan. Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktik etis untuk
memfasilitasi belajar dan memperbaiki kinerja dengan menciptakan, menggunakan, dan
mengelola proses dan sumber teknologi yang sesuai. ( januszewski dan Molenda 2008:1)
2. Sumber belajar
Sumber yang mendukung belajar termasuk sistem penunjang materi, dan lingkungan
pembelajaran. makadari itu sumberr belajar dan media pembelajaran memiliki kesamaan disuatu
sisi dan juga perbedaan disisi lain. Persamaanya ketika media berfungsi sebagai sumber untuk
membantu individu dalam proses pembelajaran misalnya video digunakan untuk membantu proses
pembelajaran baik dalam ruang kelas ataupun diluar ruang kelas.
3. Alat peraga
Alat peraga ini digunakan untuk memudahkan pembelajaran yangabstrak menjadi lebih sederhana.
Kesimpulan media pembelajaran segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan
atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat
siswa dalam belajar.
Pemerolehan suatu pengetahuan didapat dari pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah
dialami sebelumnya, ada tiga tingkatan utama modus belajar yaitu pengalaman langsung, abstrak,
iconic.
Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori penggunaan
media dalam proses belajar adalah dale’s Cone of Experience. Seseorang belajar dari pengalaman
langsung kemudian ke benda tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak). Semakin keatas
dipuncak kerucut semakin abstrak media penyampaian pesan tersebut.
Suatu kejadian yang memakan waktu berhari-hari, dapat disajikan kepada siswa dengan waktu 2-
3 menit. Dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording. Misalnya bagaimana proses
larva menjadi kupu-kupu.
Disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai
kejadian itu.
Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunaakan dalam rangka penyajian
informasi dihadapan sekelompok siswa isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi
sebagai pengantar, ringkasan laporan atau pengetahuan latarbelakang, penyajian dapat uga
berbebtuk hiburan, drama, atau teknik motivasi.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus
melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata
sehingga pembelajaran dapat terjadi. Manfaat media pembelajaran :
Teknologi gabungan cara menyampaikan materi dengan menggabungkan beberapa bentuk media
yang dikendalikan oleh komputer.
Dilihat dari segi perkembangan dibagi kedalam 2 kategori luas pilihan media tradisional dan
teknologi.
Proyeksi opaque
Proyeksi overhead
Slides
Filmstrips
Gambar
Foto
Charts
Pameran
1. Audio
Rekaman piringan
Pita kaset
1. Penyajian multimedia
Teleconference teknik komunikasi yang berada di lokasi geografis menggunakan mikrofon dan
amplifier. Kuliah jarak jauh teknik dengan menggunakan amplifieruntuk mendengarkan.
Transparansi yang diproyeksikan adalah visual baik huruf, lambang, gambar. OHP digunakan
untuk didepan kelas sehingga guru dapat berhadapan dengan muridnya.
2. Rekaman Audio-Tape
Pesan dan isi suara direkam kemudian dapat dibuka sesuai dengan yang diinginkan. Pesan dan isi
yang disampaikan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa.
3. Slide
Film transparasi yang memiliki ukuran 35mm dengan bingkai 2×2 inci bingkai tersebut terbuat
dari karton atau plastik.
Gambar-gambar dalam frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis
sehingga pada layar terlihat gambar hidup.
5. Televisi
Sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel
atau ruang.
6. Komputer
Mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi yang diberi kode, mesin elektronik
yang otomatis melakuka pekerjaan dan perhhitungan sederhana dan rumit.
Kriteria Sekunder
Media mengandung pembawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa.
Media ini termasuk media yang yang paling tua yang mengirimkan dan mengomunikasikan
informasi. Media ini bermanfat untuk mengubah sikap dan ingin terjun secara langsung dengan
pembelajaran siswa. Misalnya media manusia dapat mengarahkan dan mempengaruhi proses
belajar melalui eksplorasi terbimbing dengan menganalisis waktu ke waktu apa yang terjadi pada
lingkungan belajar. Media berbasis pada manusia mengajukan dua teknik efektif yang berpusat
pada masalah dan bertanyaala socrates. Langakah media berbasis manusia dibangun berdasarkan
masalah yang harus dipecahkan.
Materi yang berbasis dengan cetakan yang paling umum seperti buku teks, jurnal, majalah, dan
lembaran lepas. Teks yang berbasis cetakan menuntun enan elemen seperti saat merancang yaitu
konsisten, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi kosong.
3. Media Berbasis Visual
Media visual dapat memperlancar pemahaman misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi
dan memperkuat ingatan. Visual juga dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran
dengan dunia nyata. Salah satu bentuk visual dapat berbentuk gambar representansi seperti
gambar, lukisan atau foto yang menunjukan bagaimana tampaknya.
Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran secara umum mengikuti proses dengan
merencanakan, mengatur, dan mengorganisasikan dan menjadwalkan pengajaran, mengevaluasi
siswa. Simulasi pada komputer memberikan kesempatan uuntuk belajar yang dinamis. Interaktif
dan perorangan.
Perpustakaan merupakan pusat sarana akademis, perpustakaan menyediakan bahan pustaka berupa
cetakan seperti buku, majalah atau jurnal, ilmiah, peta, surat kabar, karya-karya tulis, berupa
monograf yang belum diterbitkan serta bahan non-cetakanseperti micro-fish.
Pemilihan media akan berjalan jika dibantu dengan dukungan terhadap isi bahan pelajaran dan
kemudian memperolehnya. Media tersebut meliputi media berbasis visual yang meliputi gambar,
chart, grafik, transparansi dann slide.
Visualisasi yang disampaikan kepada siswa untuk dikembangkan dalam berbagai bentuh
misalanya foto, gambar atau ilustrasi. Keberhasilan media ini ditentukan oleh kualitas dan
efektivitas bahan visual dan grafik itu.
Keterpaduan
Elemen yang terkandung saling berkaitan sehingga memudahkan siswa untuk pemahaman pesan
dan informasi.
Pengembangan visual dengan keseimbangan informal memerlukan daya imajinasi tinggi dan
keinginan berekspperimen.
Bentuk, garis, tekstur akan memberikan daya minat kepada siswa jika memiliki unsur grafik yang
aneh. Dengan bantuan unsur tekstur membantu penekanan suatu unsur seperti halnya warna.
Media ini merupakan salah satu media yang murah dan terjangkau, sebuah tape recorder, selain
itu audio dapat disesuaikan dengan kemampuan siswa dan dapat menyampaikan pesan yang
memotivasi. Selain itu audio dapat mengembangkan kreativitas siswa, dan acuanynag mudah ditiru
oleh siswa.
Salah satu media pembantu dalam media pembelajaran, selain itu komputer dapat membantu
pekerjaan seperti administrasi. Membentu keperluan disekolah dalam menyiapkan segala
keperluan seperti laporan-laporan
Berbagai kombinasi grafik, teks, video, suara dan animasi dari pengabungan ini menampilkan
suatu informasi. Multimedia ini menyampaikan informasi dalam bentuk menyenangkan, menarik
dan hidup. hal ini dikarenakan suatu multimedia menyampaikan informasi yang bisa dilihat
dilaya, dapat didengar dan bergerak.
Suatu media yang ditampilkan dengan menggunakan komputeratau laptop dengan tampilan untuk
mempersentasikan suatu informasi per sub.
6. Media Internet
Media internet mampu memberikan layanan bagia setiap manusia bahkan dengan adanya internet
kini kita bisa berkomunikasi tanpa melihat jarak, kita bisa menggunakan telepon genggam untuk
berkomunikasi dengan orang luar negri tidak cukup dengan itu kini hadir video call berkomunikasi
dengan melihat wajah dilayar hanphone, kemajuan internet memberikan dampak negatif dan
positif pada setiap pemakaii internet. Untuk media pembelajaran internet sangat mempermudah
untuk sistem pembelajaran kini siswa atau mahasiswa tidak perlu repot ke perpustakaan untuk
mengerjakan suatu tugas, internet menyediakan ayan google.com memberikan informasi
mengenai segalahal, salah satunya tugas. Terdapat buku, ebook, jurnal yang dapat didowload oleh
setiap siswa dan mahasiswa yang membutuhkan.
BAB 7 EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN
Evaluasi merupakan salah satu bentuk integral dari proses intruksional. Idealnya proses ini diukur
dengan 2 aspek yang pertama bentuk keberhasialn yang dicapai siswa kedua media pelajaran yang
ikut membantu dalam proses pembelajaran. Tujuan dari evaluasi media pembelajaran ini untuk
mengetahui apakah media pembelajaran itu berhasil, menentukan apakan media yang digunakan
sesuai dengan materi yang disampaiakan, menentukan apakah guru mengetahui model
pembelajaran tersebut, mengetahui apakah media tersebut dapat digunakan berkelanjuatan atau
tidak.
A. Definisi Perencanaan
Rumusan baru tentang perencanaan yang diambil dari beberapa rumusan dapat dikatakan
bahwa Perencanaan yakni suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan
dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan
yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B. Perencanaan Pembelajaran
Istilah pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai upaya
untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak hanya berinteraksi dengan
guru sebagai sumber belajar, tetapi mungkin berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang
dipakai untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang diinginkan.
C. Dasar Perlunya Perencanaan Pembelajaran
Upaya perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi sebagai berikut:
1.Untuk memperbaiki kualitas pembelajarn perlu diawali dengan perencanaan pembelajaran yang
diwujudkan dengan adanya desain pembelajaran.
2.Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan system
Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar.
3.Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara perorangan
5. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam hal
ini aka nada tujuan langsung pembelajaran dan tujuan pengiring dari pembelajaran.
D. Prinsip – Prinsip Umum Tentang Mengajar
1. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa. Apa yang telah dipelajari
merupakan dasar dalam mempelajari bahan yang akan diajarkan.
2. Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat praktis.
3. Mengajar harus memperhatikan perbedaan individu setiap siswa.
4. Kesiapan (readiness) dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam mengajar.
5.Tujuan pengajaran harus diketahui siswa.
E. Tipe – Tipe Belajar
1. Belajar isyarat (signal learning)
2. Belajar stimulus (stimulus respon learning)
3. Belajar rangkaian (chaining)
4. Asosiasi verbal (verbal association)
5. Belajar diskriminasi (discrimination learning)
6. Belajar konsep (concept learning)
7. Belajar aturan (rule learning)
8. Belajar pemecahan masalah (problem solving)
A. Pendahuluan
Aspek evaluasi sering diabaikan dalam proses kegiatan belajar mengajar.jika membuat alat
evaluasi apakah memperhatikan aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
B. Pengukuran, Penilaian, dan Pengevaluasian Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar merupakan proses mulai dan menentukan objek yang diukur,
mengukurnya, mencapai hasil pengukuran, mentransformasikan ke dalam nilai, dan mengambil
keputusan lulus tidaknya seseorang, efektif tidaknya guru mengajar atau baik-buruknya interaksi
antara guru dan murid dalam proses belajar mengajar.
C. Fungsi ujian sebagai Instrumen Evaluasi
Suatu ujian dikatakan bermutu baik apabila ujian tersebut: Menguji apa yang hendak diuji.
Dengan perkataan lain, rancangan ujian harus relevan dengan fungsi evaluasi yang diinginkan.
Terdiri atas serangkaian soal ujian yang baik ( valid, relevan, spesifik, representative dan
seimbang)
D. Struktur Soal Ujian
Struktur soal harus representative, seimbang dan relevan dengan sasaran belajar. Perlu dibuat
kisi-kisi spesifikasi soal untuk tingkat kemampuan belajar, membuat pembobotan soal dan
transformasi angka ke nilai.
E. Kriteria Evaluasi
Penilaian tegas dimaksudkan:
- Membedakan secara jelas yang lulus dan tidak lulus
- Mengurangi daerah ketidak pastian
Ada dua acuan penilaian dalam pengambilan keputusan:
- Penilaian Acuan Patokan (Criterion Reference).
- Penilaian Acuan Norma (Norm Reference).
Beberapa Konsep yang berkaitan dengan Evaluasi.
- Validitas Instrumen
- Validitas Isi, mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan isi pelajaran yang diberikan
- Validitas Konstruksi, butir-butir soal membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir
sesuai tujuan instruksional khusus.
- Validitas “ada sekarang” , hasilnya sesuai dengan pengalaman.
- Validitas Prediksi, mampu meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
- Reliabilitas Instrumen
- Jenis Paralel, dua buah tes yang memiliki kesamaan tujuan, tingkat kesukaran dan susunan,
tetapi soalnya berbeda.
- Jenis Tes Ulang, jenis ini dilakukan untuk menghindari penyusunan dua seri test
- Jenis belah dua, jenis ini pengetes hanya menggunakan sebuah tes dan dicobakan sekali lagi.
A. Pendahuluan
B. Esensi KBK
1. Guru dan siswa bersifat toleran dalam PBM
2. Guru dan siswa belajar bersama menggali potensinya masing – masing secara optimal.
3. Guru harus mampu mengejawantahkan potensi diri dan bakat peserta didik.
4. Guru harus mampu menyusun rencana pembelajaran yang mampu membangun, membentuk
serta aplikatif dalam kehidupan.
5. Guru harus mampu mengubah dirinya sendiri
6. Pendekatan yang dilakukan adalah konstruktivisme
7. Sekolah berkewajiban menyelenggarakan bimbingan dan konseling
8. Koordinasi antar personil dan kerjasama secara rutin berkesinambungan perlu dijalin untuk
mewujudkan peran guru.
C. Kompetensi yang diharapkan dalam Pembelajaran
Implikasi penerapan kurikulum berbasis kompetensi adalah perlunya pengembangan silabus
dan system penilaian yang menjadikan peserta didik mampu mendemonstrasikan pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan standar yang ditetapkan dengan mengintegrasikan Life Skill.
D. KBK Penerapannya dalam Pembelajaran Matematika
- Karakteristik mata pelajaran matematika
- Standar kompetensi mata pelajaran matematika
- Pengembangan silabus dan system penilaian
- Penyusunan dan analisis instrument
- Analisis instrument
- Evaluasi hasil penelitian
- Pelaporan Hasil Penilaian dan Pemanfaatannya
- Pelaporan hasil penilaian
- Untuk siswa
- Untuk orang tua
- Untuk guru dan kepala sekolah
2.2 BUKU PEMBANDING KEDUA
BAB 1 STANDAR PROSES SATUAAN PENDIDIKAN
Standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah merupakan salah satu standar
yang dikembangkan sejak 2006 oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan pada tahun 2007
diterbitkan menjadi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia,yaitu
A. proses pembelajaran
Silabus
Silabus sebagai acuan pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran membuat
identitas mata pelajaran atau tema mata pelajaran yang akan dijalani oleh siswa
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Komponen rencana pelaksanaan pembelajaran :
Identitas mata pelajaran
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Indicator pencapian kompetensi
Tujuan pembelajaran
Materi ajar
Alokasi waktu
Metode pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
Penilaian hasil belajar
Sumber belajar
B. Prinsip prinsip penyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
1. Memerhatikan perbedaan individu peserta didik
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
5. Keterkaitan dan keterpautan
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
C. Pelaksanaan proses pembelajaran
1. Persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran
Rombongan belajar
Beban kerja minimal guru
Buku teks pelajaran
2. Pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran meliputi :
a. Kegiatan pendahuluan
b. Kegiatan inti
Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
c. Kegiatan penutup
Kompetensi pedagogic
Kompetensi personal
Kompetensi professional
Kompetensi social
Menurut Ornstein dan Levine (1984) bahwa profesi guru itu adalah jabatan yang yang
sesuai dengan profesi di bawah ini :
Kode etik guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru
guru Indonesia.
Menurut R.Harmawan S.(1979)tujuan umum untuk kode etik professional guru adalah :
Peranan profesi guru dalam keseluruhan program pendidikan di sekolah diwujudkan untuk
mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Untuk maksud tersebut maka peranan guru professional
guru mencangkup tiga bidang layanan yaitu :
Layanan atministrasi
Layanan bantuan akademik social dan pribadi
Layanan pelajaran
Kualitas kinerja guru meliputi beberapa hal pokok yang berkaitan dengan, pengertian
kinerja, kualitas kerja guru dan kualitas kerja guru. Standar kompetensi guru dikembangkan secara
utuh kedalam empat kompetensi yaitu :
Kompetensi pedagogic
Kompetensi kepribadian
Kompetensi social
Kompetensi profesional
H. Ukuran kualitas kerja guru
Menurut T.R.Mitchel (1978), salah satu ukuran standar kinerja adalah quality of works hal
ini memperjelas bahwa ukuran kualitas kinerja guru dapat dilihat dari produktifitas pendidikan
yang telah dicapai menyangkut output siswa yang dihasilkan.
Standar kompetensi guru mencangkup kompetensi inti guru yang dikembangkan menjadi
kompetensi guru PAUD/TK/RA, guru kelas SD/MI, dan guru mata pelajaran SD/MI, SMP/MTS,
SMA/MA dan SMK/MAK.
J. Peranan guru
Berikut ini adalah klasifikasi keterampilan yang menjadi tugas pokok professional guru,
yaitu :
L. Tugas guru
tugas profensi
tugas dalam bidang kemanusiaan
tugas dalam bidang kemasyarakatan
M. Indikator kinerja guru
Indicator jabatan fungsional kinerja guru sesuai dengan rincian keguatan yang terdapat
pada SK Mempan NO.84/1933, dilakukan dengan memfokuskan pada unsur kegiatan berikut :
pendidikan
pengembangan profesi
kegiatan penunjang proses pembelajaran dan bimbingan
Teori dasar yang digunakan untuk penilaian guru berkaitan dengan kualitas kinerja guru
menurut T.R.Mitchell (1978) yaitu:
1. motivasi
2. abilitas
3. kinerja
1. pendidikan
2. pengembangan profesi
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Sedangkan model-model pembelajaran sendiri biasanya disusun berdasarkan
berbagai prinsip atau teori pengetahuan.
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari pengalaman
dalam berinteraksi dengan lingkungan. Pola tersebut dapat mengambarkan bahwa seiring dengan
majunya perkembangan media pembelajaran.
a. Pengalaman (insight/tilikan)
b. Pembelajaran yang bermakna
c. Perilaku bertujuan
d. Prinsip ruang hidup
a. Motivasi
b. Pemahaman
c. Pemerolehan
d. Penahanan
e. Ingatan kembali
f. Generalisasi
g. Perlakuan
h. Umpan balik
Model ini bertitik tolak dari teori humanistic, yaitu berorientasi terhadap pengembangan
diri individu.
Model ini bertitik tolak dari teori belajarj behavioristik, yaitu bertujuan mengembangkan
system yang efisien untuk mengurutkan tugas-tugas belajar dan membentuk tingkah laku dengan
cara memanipulasi penguatan (reinforcement)
F. Kesimpulan
1. berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu
Langkah 5: pelaksanaan
B. Model Glasser
1. Pendahuluan
Model desain pembelajarn pada dasarnya merupakan pengelolaan dan pengembangan yang
dilakukann terhadap komponen-komponen pembelajaran. Model Glasser adalah model yang
paling sederhana.
1. Pendahuluan
Model pembelajaran merupakan suatu cara yang sistematis dalam mengindetifikasi,
mengembangkan, dan mengevaluasi seperangkat materi dan strategi yang diarahkan untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Model pembelajarn gerlach dan Ely memiliki perbedaan tersendiri disbanding dengan
model pembelajaran lainnya.
Model pembelajaran Gerlach dan Ely memiliki sedikit kekurangan, diantaranya adalah
tidak adnya tahapan pengenalan karakteristik siswa sehingga sedikit akan membuat guru
kewalahan dalam menganalisis kebutuhan belajar siswa selama proses pembelajaran.
Berikut adalah contoh dari penerapan model gerlach dan ely dalam penyusunan desain
pembelajaran.
e. pengelolaan kelas
g. penyiapan ruang
i. penilaian
Kesimpulan
Model pembelajaran Gerlach dan Ely dikembangkan berdasarkan sepuluh unsur yaitu:
1. Pendahuluan
3). menentukan tujuan instruksional secara spesifik, operasional, dan terukur(dalam KTSP
adalah indicator).
4). Menentukan materi/bahan ajar yang sesuai dengan tujuan instruksional
khusus(indicator) yang telah dirumuskan.’
7). mengordinasikan sarana penunjang yang diperlukan meliputi biaya, fasilitas, peralatan,
waktu, dan tenaga
Pokok Bahasa menjadi dasar dalam pembelajarajn dan mengaambaran ruang lingkup
pembelajaran itu sendiri.
Tujuan pembelajaran umum adalah tujuan pembelajaran yang sifatnya masih umum dan
belum dapat menggambarkan tingkah laku yang lebih spesifik.
Tujuan mengetahui karakteristik siswa adalah untuk mengukur, apakah siswa akan mampu
mencapai tujuan belajar atau tidak.
Tujuan ini dirumuskan oleh guru dengan maksud agar tujuan pembelajaran umum tersebut
dapat lebih dispesifikasikan dan mudah diukur tinkat ketercapaiannya.
Menurut bloom dan krathwol dan bloom dan maria (dalam rusman, 2009:24-25)klasifikasi
tujuan terdiri dari tiga domain atau skemata, yaitu:
- Domain kognitif
- Domain afektif
- Domain psikommotorik
Subject content adalah materi atau isi pokok bahasan. jadi bila kepada siswa diajarkan fakta
dan konsep, tentu tidak hanya berhenti sampai prinsip, tetapi harus diadakan pula penerapan
prinsip tersebut.
Tujuan dari kegiatan penjajakan terhadap kemampuan siswa adalah untuk menguji, apakah
perencanaan yang telah disusun pada 4 langkah sebelumnya dapat diteruskan kelangkah
selanjutnya yaitu kegiatan pembelajaran (teaching/learning activities and resource)
Prinsip-prinsip belajar
Menurut B.F.SKINNER dan kawan-kawan nya ada sepuluh prinsip sebagai berikut ini :
Pelayanan penunjang tersebut bias berupa petugas, dana, fasilitas, peralatan, teknisi, staf
administrasi, dan lain-lain. Ia digunakan dimulai dari awal penyusunan desain sampai dengan
berakhirnya protes belajar-mengajar.
9. Evaluasi
CTL, sebagai suatu model, dalam implementasinya tentu saja memerlukan perencanaan
pembelajaran yang mencerminkan konsep dan prinsip CTL.
Ada tujuh prinsip pembelajaran kontekstual yang harus dikembangkan oleh guru yaitu :
Konstruktivisme
Menemukan
Bertanya
Masyarakat belajar
Permodelan
Refleksi
Penilaian sebenarnya
Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajarar dan
bekerja dalam kelompok kecil secara kolaborasi yang anggotanya terdiri dari beberapa orang yang
bersifat heterogen.
Karakteristik atau ciri ciri pembelajaran kooperatif dapat diperjelas secara berikut ini :
Prosedur atau langkah langkah pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas :
Penjelasan meteri
Belajar kelompok
Penilaian
Pengakuan tim
Ada beberapa variasi jenis model dalam pembelajaran kooperatif, walaupun prinsip prinsip
dasar dari pembelajaran kooperatif tidak berubah, jenis jenis model tersebut yaitu :
Menurut roger dan david Johnson(Lie,2008) ada lima unsur dasar dalam pembelajaran
kooperatif (cooperative learning), yaitu sebagai berikut.
1. penjelasan materi
2. belajar kelompok
3. penilaian
4. pengakuan tim
Ada beberapa variasi jenis model dalam pembelajaran kooperatif, walaupun prinsip dasar
dari pembelajaran kooperatif ini tidak berubah, jenis-jenis model tersebut,adalah sebagai
berikut.
2. model jigsaw
6. Model structural
Pada umumnya pendidikan dimulai dengan adanya keterikatan dengan masalah, dilanjutkan
dengan menentukan masalah, dan penggunaan berbagai dimensi berpikir.
1. Memfasilitasi berpikir
3. Desain masalah
2. inovasi e-learning
Tema-tema yang bias dikembangkan di kelas awal sekolah dasar mengacu kepada prinsip-
prinsip sebagai berikut:
2. Dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan anak (expanding community approach)
3. Dimulai dari hal-hal yang mudah menuju yang sulit, dari hal yang sederhana menuju yang
kompleks, dan dari hal yang konkret menuju yang abstrak .
Tahap perkembangan tingkah laku belajar siswa sekolah dasar sangat dipengaruhi oleh
aspek-aspek dari dalam dirinya dan lingkungan yang ada disekitarnya.
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam pe,belajaran terpadu (integrated
instruction) yang merupakan suatu system pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik
secara indic-vidual maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-
prinsip keilmuan secara holistic, bermakna, dan autentik.
E. Landasan pembelajaran tematik
Keaktifan siswa yang diwujudkan oleh rasi ingin tahunya sangat berperan dalam
perkembangan pengetahuannya.
5. Bersifat fleksibel
Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik yang harus diperhatikan guru adalah sebagai
berikut:
3. kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan untuk dipadukan.
Kompetensi dasar yang tidak diintegrasikan dibelajarkan secara tersendiri
I. ruang lingkup pembelajaran tematik
Ruang lingkup pengembangan pembelajaran tematik meliputi seluruh mata pelajaran pada
kelas I,II dan III sekolah dasar, yaitu pada mata pelajaran pendidikan agama, Bahasa Indonesia,
matematika, ilmu pengetahuan alam, pendidikan kewargenaraan, ilmu pengetahuan social,
seni budaya dan keterampilan, serta pendidikan jasmni, olahraga dan kesehatan
2. mempelajari kompetensi dasar dan indicator dari mata pelajaran yang akan dipadukan
4. membuat matriks atau bagan hubungan kompetensi dasar dan tema/topik pemersatu
Sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap berhasilnya penerapan model
pembelajaran tematik disekolah dasar, guru dituntun untuk kreatif dan memiliki jiwa inovatif.
Persaingan yang terjadi pada era globalisasi ini menumbuhkan kompetisi antarbangsa,
sehingga menuntut adanya pengembangan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan adalah
salah satu hal penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Dan bagi Indonesia hal ini
menjadi tantangan dalam meningkatkan mutu system pendidikan.
Sejarah teknologi pembelajaran ini sendiri merupakan kreasi berbagai ahli dalam bidang
terkait, yang pada dasarnya ingin berupaya dalam mewujudkan ide-ide praktis dalam
menerapkan prinsip didaktik, yaitu pembelajaran yang menekankan perbedaan individual baik
dalam kemampuan maupun dalam kecepatan.
1. Model drills
2. Model tutorial
3. Model simulasi
A. Pengertian pakem
Pakem merupakan model pembelajaran dan menjadi pedoman dalam bertindak untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Dari model ini terdapat beberapa model model pembelajaran
yaitu :
Pembelajaran partisipatif
Pembelajaran aktif
Pembelajaran kreatif
Pembelajaran efektif
Pembelajaran menyenangkan
Namun sekalipun teknologi sudah sangat jauh kedepan namun tetap harus ada hal yang
dilakukan secara manual salah satunya proses pembelajaran.
Internet merupakan sumber ilmu yang dapat sangat membantu bagi siswa untuk
mengerjakan tugas tugas yang mereka miliki.
Karna internet merupakan sumber informasi utama dan pengetahuan,melalui teknologi ini
kita dapat melakukan beberapa hal diantaranya :
Penelusuran dan pencarian bahan pustaka.
Membangun program rencana pembelajaran.
Memberi kemudahan untuk mengakses informasi
Pemasaran dan promosi hasil karya
Agar pemanfaatan teknologi informasi tersebut dapat memberikan hasil yang maksimal,
maka dibutuhkan kemampuan komunikasi dan teknologi yang baik yang diperoleh dari pendidikan
dan pelatihan.
E-learning merupakan salah satu cara siswa untuk memperoleh informasi yang kadang
tidak tersedia pada buku buku yang disediakan oleh pihak sekolah.
Ada isitilah yang sering muncul sebagai teknologi pendukung yang sering muncul yaitu
computer based learning (CBL) yaitu system pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama
adalah computer.
Web centric
Web centric course
Web enhenced course
A.Pendahuluan
Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di
lingkungan sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan
dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman.
B. Pengertian pendekatan dan model pembelajaran yang mengaktifkan.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Istilah pendekatan sering merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sangat umum.
PEMBAHASAN
1.KEUNGGULAN
Kelebihan dari buku utama adalah menggunakan kalimat yang mudah dimengerti bagi pembaca.
Penjelasan mengenai media pembelajaran dijelaskan secara rinci dan mendalam. Penyajian
materinya disertai dengan gambar dan tabel. Pada bab terakhir disajikan data evaluasi diri pembaca
mengenai madia pembelajaran. Buku ini layak dibaca oleh tenaga pendidik yang ingin
mengembangkan media pembelajaran di sekolah.
Buku pembanding pertama yaitu adalah menggunakan kalimat singkat tetapi jelas dan maksud
setiap kalimat dapat dipahami dengan mudah. Pemyajian materi disertai dengan penjelasan tabel
dan grafik. Pada halaman terakhir di cantumkan evaluasi bagi pembaca mengenai materi yan
disampaikan oleh buku ini. Buku ini layak dibaca oleh tenaga pendidik maupun calon tenaga
pendidik untuk merancang pembelajaran bagi peserta didik.
Buku pembanding kedua juga sangat membantu kepada para calon pendidik agar dapat
memahami model-model pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran dan juga sesuai dengan
kondisi peserta didiknya sendiri. Kelebihan lain dalam buku ini yaitu penggunaan bahasa yang
tidak rumit sehingga mudah dipahami oleh para pendidik maupun calon pendidik
2.KEKURANGAN
Kekurangan dari buku utama adalah penyajian gambar yang tidak tepat dan berlebihan. Terdapat
beberapa bahasa arab yang tidak jelas. Penyajian gambar hitam putih dan tidak jelas. Pada
pertengahan bab terdapat materi yang melenceng dari tema. Buku pembanding pertama juga
memiliki Kekurangan yaitu tidak dijelaskan secara rinci mengenai rencana pembelajaran menurut
jenjang-jenjang pendidikan. Penjelasan setiap bab nya kurang mendalam dan sulit dipahami.
Sedangkan buku pembanding kedua, Kekurangan pada buku ini yaitu kurangnya ilustrasi-ilustrasi
yang seharusnya dapat menunjang minat untuk membaca buku ini, dan walaupun ada beberapa
ilustrasi tetapi kurang menarik karena masih berwarna hitam putih. Dalam buku ini juga terdapat
beberapa istilah yang tidak dicantumkan pengertiannya.
BAB IV
PENUTUP
1.KESIMPULAN
Media pembelajaran yang memuat tentang media berbasiis manusia, video, visual, cetakan,
audio-visual, pemanfaatan sumber belajar, selain itu buku ini berisi mengenai pengembangan
media. Berbagai macam media pelajaran masing- masing memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing. Media pelajaran tentu sangat penting bagi kelangsungan belajar, karena dengan
menggunakan media pelajran akan mempermudah proses pembelajaran. murid sangat memerlukan
suatu hal yang baru dalam proses belajar. pengajaran di ruang kelas merupakan salah satu usaha
proses pendidikan kepada siswa . pengetahuan, konsep, dan ketrampilan membaca, menulis,
berhitung, dan sikap yang tepat sebagai alat untuk belajar lebih lanjut yang harus di bangun pada
awal pendidikan siswa secara luas disebut ketrampilan pendidikan dasar.
Menyampaikan informasi-informasi yang terkandung pada pengetahuan ke dala kegiatan
pendidikan sehari-hari bukanlah hal mudah guru harus menyiapakan pengalaman yang siap
pakai . mengerjakan tugas-tugas administrasi, mengadakan pendekatan kepada siswa dan
sebagainya . Guru adalah sebuah profesi yang dipersiapkan dan di percaya untuk mengajar,
mendidik dan melatih siswa untuk menghasilkan generasi yang bermutu sebagai aset bangsa.
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran guru di harapkan mampu mengembangkan model-
model pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif, efesien dan inovatif.
Guru merupakan ujung tombak keberhasilan kegiatan pembelajaran di sekolah yang bertugas
untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Tugas guru bukan semata-mata
mengajar tetapi lebih kepada membelajarakan siswa. Dalam hal ini guru di tuntut mampu
menimbulkan ide yang kreatif dalam proses pembelajaran yang merupakan bukti profesionalisme.
Guru yang profesionalisme mampu melihat, mengamati, dan memahami keadaan kelas, siswa,
waktu, dan materi ajar sehingga seorang bisa menemukan dan menerapkan metode yang tepat
dalam kegiatan proses pembelajaran.
2.SARAN
Sebaiknya bagi seorang guru maupun calon guru dapat menggunakan media pembelajaran
sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan dan motivasi belajar
menjadi lebih meningkat. Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada teman-teman mahasiswa
agar dapat meningkatkan pemahaman tentang perencanaan pembelajaran standar kompetensi,
kompetensi dasar, indicator dan tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran guru ataupun calon
guru diharapkan mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
Dimana dalam pemilihan Model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran
yang luas dan menyeluruh untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
Daftar Pustaka
BUKU UTAMA
PEMBANDING 1
PEMBANDING 2