Anda di halaman 1dari 15

Critical Jurnal Review

PENGANTAR HUKUM
INDONESIA prodi S1 PPKN-
FIS

REMAJA PECANDU NARKOBA

Studi Tentang Rehabilitasi Integratif di Panti Rehabilitasi Narkoba Pondok Pesantren Ar-
Rahman Palembang

NAMA : Nova Uli Siburian

NIM : 3193311018

MATA KULIAH : Pengantar Hukum Indonesia

DOSEN PENGAMPU : Arief Wahyudi S.H,.M.H.

KELAS : Reguler B 2019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmatnya, Critical Journal Review kami ini dapat saya selesaikan dengan tepat waktu.
Sebagaimana Critital Journal Review ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
yaitu Pengantar Hukum Indonesia. Critical Journal Review ini ditugaskan agar setiap mahasiswa
mampu mengkritisi sebuah Jurnal beserta pembandingnya dengan baik.

Critical Journal Review ini yang pertama berjudul “Remaja Pecandu Narkoba: studi
tentang rehabilitasi integratif di panti rehabilitasi narkoba pondok pesantren Ar-Rahman
Palembang” karangan Akmal Hawi dan jurnal pembandingnya pembandingnya “Peranan Badan
Narkotika Nasional Kota Samarinda dalam Penanggulangan Masalah Narkoba di Kalangan
Remaja Kota Samarinda” karangan Fadrian Menthan

Sebelumnya saya mengucapkan Terima Kasih kepada Dosen Pengampu kami Bapak
Arief Wahyudi S.H,.M.H.yang telah memberikan dan menjelaskan pedoman dan cara
mengerjakan Critical Journal Review ini. Dan tidak lupa saya juga mengucapkan Terima Kasih
kepada Orangtua saya yang telah mendukung saya baik dalam hal materi maupun nasihat dan
semangat. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya sadar masih
terdapat banyak kekurangan dalam pengerjaan Critical Journal Review ini. Oleh karena itu saya
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga Critical Journal Review ini
bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Februari 2020

Nova Uli Siburian

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR............................................................................... 1


B. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 1
C. Manfaat ................................................................................................................. 1
D. Identitas Jurnal ...................................................................................................... 2

BAB II RINGKASAN JURNAL ................................................................................... 3

A. Jurnal Utama ......................................................................................................... 3


B. Jurnal Pembanding ................................................................................................ 4
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................... 7

A. Pembahasan Isi Jurnal ........................................................................................... 7


B. Kelebihan dan Kekurangan ................................................................................... 8

BAB IV PENUTUP ....................................................................................................... 10

a. Kesimpulan ......................................................................................................... 10
b. Saran ................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Mengkritik Jurnal ( Critical Jurnal Review ) merupakan kegiatan mengulas suatu jurnal agar
dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam suatu jurnal . Kritik jurnal sangat
penting karena dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisis dan mengevaluasi
pembahasan yang disajikan peneliti. Sehingga menjadi masukan berharga bagi proses kreatif
kepenulisan lainnya . Critical Jurnal Review yang berbentuk makalah ini berisi tentang
kesimpulan dari jurnal yang sudah ditentukan dengan judul “Remaja Pecandu Narkoba: studi
tentang rehabilitasi integratif di panti rehabilitasi narkoba pondok pesantren Ar-Rahman
Palembang” karangan Akmal Hawi, dan jurnal pembandingnya “Peranan Badan Narkotika
Nasional Kota Samarinda dalam Penanggulangan Masalah Narkoba di Kalangan Remaja Kota
Samarinda” karanagn Fadrian Menthan. Semoga usaha ini dapat bermanfaat bagi pembaca
umumnya dan bagi penulis khususnya.

B. Tujuan Penulis Critical Jurnal Review

Tujuan ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu yang bermanfaat untuk menambah
wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu jurnal,
menjadi bahan pertimbangan, dan juga menyelesaikan salah satu tugas individu mata kuliah
Peengantar Hukum Indonesia di Universitas Negeri Medan.

C. Manfaat Critical Jurnal Review

- Membantu semua kalangan dalam mengatahui inti dari hasil penelitian yang terdapat dalam
suatu jurnal.
- Menambah wawasan pembaca dan penulis serta biasa mengetahui lebih rinci dan jelas
mengenai suatu pembelajaran atau kegiatan yang harus di lakukan ke depannya.
- Melatih diri untuk lebih disiplin lagi dalam belajar dan meneliti atau untuk review suatu topik
yang akan di bahas dalam kajian pembelajaran kedepannya sehingga sudah memahaminya dan
pada suatu saat nanti sudah terbiasa.

1
D. Identitas Jurnal

Jurnal Utama
Nama Jurnal :-
Judul Jurnal : Remaja Pecandu Narkoba: studi tentang rehabilitasi integratif di
panti rehabilitasi narkoba pondok pesantren Ar-Rahman
Palembang
Penulis : Akmal Hawi
Penerbit : UIN Raden Fatah Palembang
Tahun Terbit : 2018
Kota Terbit : Palembang
Jumlah Halaman : 21 halaman
Volume : IV,No.1
ISSN :-
Download (Link) : https://scholar.google.co.id

Jurnal Pembanding
Nama Jurnal : Jurnal Administrasi Negara
Judul Jurnal : Peranan Badan Narkotika Nasional Kota Samarinda dalam
Penanggulangan Masalah Narkoba di Kalangan Remaja Kota
Samarinda
Penulis : Fadrian Methan
Penerbit : Fisip UNMUL
Tahun Terbit : 2013
Kota Terbit : Samarinda
Jumlah Halaman : 14 halaman
Volume : 2013, 1(2):544-557
ISSN : ISSN 0000-0000
Download (Link) : https://scholar.google.co.id

2
BAB II

RINGKASAN JURNAL

Jurnal Utama

Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, meliputi; semua
perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Zakiah Daradjat
(1974:10) mengatakan masa remaja adalah rentang kehidupan manusia yang berlangsung sejak
berakhirnya masa kanak-kanak sampai awal dewasa. Senada dengan itu, Kartini Kartono
(1990:148) mengatakan bahwa remaja adalah masa penghubung atau masa peralihan antara
kanak-kanak dengan masa dewasa. Kemudian Sudarsono (1989:19), merumuskan masa remaja
adalah masa transisi. Dan R.Wijaya (1985:13), merumuskan masa remaja adalah generasi muda
yang berusia 13-21 tahun.

Masa remaja merupakan suatu masa yang penuh dengan tantangan dan pergolakan batin,
yang dapat berdampak pada munculnya perilaku negatif pada diri remaja. Munculnya perilaku
negatif di kalangan remaja, seperti: perkelahian antar pelajar, melakukan pembunuhan,
pemerkosaan, penodongan, melakukan hubungan seksual di luar nikah dan mengkonsumsi
narkoba. Sesungguhnya hal ini dapat menghambat pengembangan potensi yang mereka miliki
secara optimal.

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya. Akhir-akhir ini
sering dikenal dengan sebutan “NAPZA”, yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
Istilah narkotika yang dikenal di Indonesia berasal dari bahasa Inggris ”Narcotics” yang berarti
obat bius, yang sama artinya dengan kata “Narcosis” dalam bahasa Yunani, yang berarti
menidurkan atau membiuskan. Dalam Kamus Inggris-Indonesia berarti bahan-bahan pembius,
obat bius atau penenang. Dan dalam Kamus Bahasa Indonesia, narkotika berarti sejenis obat
untuk menghilangkan rasa sakit, menimbulkan rasa mengantuk atau merangsang (seperti opium
dan ganja).

Menurut Dadang Hawari (200:57), faktor penyebab remaja menggunakan narkoba adalah
faktor lingkungan yang tidak berperan dengan baik, meliputi; keluarga yang tidak sehat, kondisi
sekolah yang tidak baik dan kondisi masyarakat lingkungan sosial yang rawan.

Penyebab remaja menggunakan narkoba telah banyak diteliti. Mulai dari faktor internal
seperti; ketidak percayaan diri, rendahnya self efficacy, hingga upaya lari dari konflik-konflik
intra personal, semacam trauma masa lalu ataupun tekanan hidup. Sedangkan dari faktor

3
ekternal, kebanyakan berbicara tentang keluarga dan lingkungan yang penuh konflik atau
bermasalah.

Guna menanganinya, berbagai usaha telah dilakukan, mulai dari promosi pencegahan
pemakaian, penegakan hukum yang keras, hingga pembentukan lembaga-lembaga yang
melakukan promosi pencegahan, baik lembaga bentukan pemerintah maupun swadaya
masyarakat. Begitu pula usaha untuk membantu penyembuhan para pecandu juga sudah cukup
dilakukan. Berbagai tempat rehabilitasi dengan berbagai pendekatan mulai dari medis,
psikologis, hingga spiritual, sudah banyak didirikan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat
sendiri. Oleh karena itu, diperlukan suatu pendekatan baru, yang dapat mengakomodir semua
dimensi kerusakan yang dialami pecandu narkoba, seperti dimensi fisik, psikis dan dimensi
moral spiritual. Pendekatan tersebut merupakan integrasi dari pendekatan terapi biologis-medis,
psikotrapi-psikologis, dan moral-spiritual.

Proses rehabilitasi remaja pecandu narkoba di Panti Rehabilitasi Narkoba Pondok


Pesantren Ar-Rahman Palembang, dilakukan dengan cara mengintegrasikan model terapi
fisiologis yang berbasis medis, model psikoterapi yang berbasis psikologi dan model terapi
moral yang berbasis spiritual, diikuti dengan pengembangan kemampuan interaksi sosial,
pemberian kekebalan jiwa dalam menghadapi pengaruh negatif lingkungan sosial yang baru,
serta keterampilan hidup (life skill) sebagai bekal mereka menjalani kehidupan pasca rehabilitasi.

Jurnal Pembanding

Peredaran dan penyalahgunaan Narkoba merupakan salah satu permasalahan nasional


yang dipandang serius oleh pemerintah, karena dapat menyebabkan rusaknya moral bangsa.
Karena itu pemerintah sangat memberikan perhatian terhadap penanganan atas penyalahgunaan
Narkoba. Di negara kita, masalah merebaknya penyalahgunaan Narkoba semakin lama semakin
meningkat. Efek domino akibat dari penyalahgunaan Narkoba juga semakin beragam, serta
usaha untuk mengatasi penyalahgunaan Narkoba merupakan langkah yang tidak mudah untuk
dilaksanakan.

Secara umum diakui bahwa permasalahan penyalahgunaan narkoba di indonesia


sangatlah kompleks, baik dilihat dari penyebabnya maupun penanganannya. Bila dilihat dari
penyebab terjadinya, penyalahgunaan narkoba disebabkan oleh banyak faktor yang saling

4
mempengaruhi satu sama lain. Faktorfaktor tersebut antara lain faktor letak geografi Indonesia,
faktor ekonomi, faktor kemudahan memperoleh obat, faktor keluarga dan masyarakat, faktor
kepribadian serta faktor fisik dari individu yang menyalahgunakannya. Dilihat dari letak
geografi, Indonesia memang sangat beresiko menjadi sasaran empuk pengedar narkoba karena
posisi Indonesia yang terletak diantara dua benua dan dua samudra. Di samping itu juga karena
negara indonesia adalah negara kepulauan dengan banyak pelabuhan yang memudahkan jaringan
gelap dalam mengedarkan narkoba.

Di Kalimantan Timur sendiri, menurut data yang diperoleh dari BNNK, kota Samarinda
menempati urutan teratas dengan pengguna narkoba terbanyak dibandingkan dengan kota-kota
lainnya yakni 50.300 pengguna, dengan 183 kasus (data kepolisian). Jumlah pengguna narkoba
di Kota Samarinda sebanyak 1,99% dari keseluruhan jumlah penduduknya. Kota Samarinda
merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur salah satu dari 14 kabupaten/kota, sesuai
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1987 Samarinda mempunyai luas wilayah 718 Km2,
yang saat ini terdiri dari 10 Kecamatan terinci dalam 53 Kelurahan dengan jumlah penduduk
770.753 jiwa. Menurut dr. Subagyo Partodiharjo (2006:11), narkoba terbagi dalam 3 jenis, yaitu
narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya. Tiap jenis dibagi-bagi lagi ke dalam beberapa
kelompok. Peranan Badan Narkotika Nasional Kota Samarinda dalam penanggulangan masalah
narkoba adalah langkah-langkah program kegiatan yang dilakukan BNNK (Badan Narkotika
Nasional Kota) Samarinda dalam bidang pencegahan, pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi
serta pelaksanaan kebijakan teknis P4GN di bidang pemberantasan dalam rangka pemetaan
jaringan, kejahatan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Seksi pencegahan adalah salah satu unit struktur organisasi yang terdapat di dalam BNN
Kota samarinda, yang mempunyai tugas melakukan penyiapan, pelaksanaan kebijakan teknis
P4GN di bidang pencegahan dalam wilayah Kota Samarinda. Seksi pencegahan mempunyai
program kerja yaitu melakukan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan narkoba, serta membentuk
kader-kader anti narkoba yang terdiri dari kalangan muda Kota Samarinda.

Seksi pemberantasan adalah salah satu unit strukrur organisasi yang terdapat di dalam
BNN Kota Samarinda, yang mempunyai tugas melakukan penyiapan pelaksanaan kebijakan
teknis P4GN di bidang pemberantasan dalam rangka pemetaan jaringan kejahatan terorganisasi
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekursor, dan bahan adiktif

5
lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol dalam wilayah Kota Samarinda. Dari
bidang pemberantasan, yang menjadi tugas pokoknya adalah mengumpulkan informasi yang
akan digunakan untuk memetakan jaringan kejahatan terorganisasi penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkoba. Kurangnya anggaran serta sarana prasarana operasional mengakibatkan
program-program BNN berjalan dengan serba terbatas, sehingga programprogram tersebut
belum mampu mencakup keseluruhan wilayah Kota Samarinda, dan yang merasakan dampak
positif dari kegiatan-kegiatan tersebut hanya sebagian kecil masyarakat dari keseluruhan
masyarakat Kota Samarinda. Kendala-kendala yang dialami oleh bidang pemberdayaan
masyarakat, sama halnya juga terjadi pada bidang pemberantasan. Peran dari masyarakat kepada
BNN sangat penting untuk memberikan informasi terkait penyalahgunaan narkoba yang ada di
lingkungannya. Namun kendala yang sama kembali ditemui, masyarakat tidak aktif berperan
dalam menanggulangi permasalahan narkoba, yang diakibatkan oleh kesalahpahaman pola pikir
antara masyarakat dengan instansi yang berwenang, khususnya BNN.

6
BAB III

PEMBAHASAN

A. PEMBAHASAN ISI JURNAL

a. Latar Belakang Masalah Yang Dikaji


Pemerintah dalam hal ini, Badan Narkotika Nasional (BNN) dibantu masyarakat telah
melakukan upaya pencegahan dan pengendalian perdagangan narkoba, sementara itu dalam
norma sosial dan juga ajaran-ajaran agama telah menyebutkan bahwa menggunakan zat-zat yang
memabukkan adalah perbuatan terlarang. Namun kenyataan menunjukkan bahwa korban
penyalahgunaan narkoba terus ada, bahkan kasusnya terus meningkat. Peredaran dan
penyalahgunaan Narkoba merupakan salah satu permasalahan nasional yang dipandang serius
oleh pemerintah, karena dapat menyebabkan rusaknya moral bangsa. Karena itu pemerintah
sangat memberikan perhatian terhadap penanganan atas penyalahgunaan Narkoba.

Dalam hal ini pemerintah telah berupaya untuk melakukan pembenahan dari segala aspek
kehidupan, upaya pemerintah itu tentu saja akan membuahkan hasil yang lebih baik apabila di
dukung oleh peran aktif dari masyarakat. Untuk itu permasalahan yang melanda kaum muda ini
tidak hanya menjadi beban pemerintah saja, hal ini juga menjadi beban bagi masyarakat karena
masyarakatlah yang merasakan dampaknya.

b. Permasalahan yang Dikaji


Secara khusus, saya fokus pada pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Bagaimana peranan Badan Narkotika Nasional dalam penanggulangan masalah narkoba


di kalangan remaja ?
2. Faktor apa saja yang menghambat dan mendukung dalam melaksanakan peran Badan
Narkotika Nasional dalam penanggulangan masalah narkoba?
3. Bagaimana proses rehabilitasi yag dilkukan kepada remaja pecandu narkoba?
4. Apakah cara-cara yang dilakukan akan pemerintah serta masyarakat akan berhasil dalam
menanggulangi maraknya pecandu narkoba dikalangan remaja?

c. Kajian Teori/Konsep yang digunakan


Bagi para korban penyalahgunaan narkoba, perlu dilakukan penanganan yang serius dan
tuntas. Maksudnya agar korban dapat sadar dan tidak kambuh kembali ke dalam masalah
penyalahgunaan narkoba. Untuk itu, semua pihak yang terkait hendaknya dapat menyadari, dan
untuk selanjutnya melakukan perencanaan yang baik. Jadi, bukan hanya melakukan penghentian

7
penyalahgunaan narkoba saja, namun juga melakukan rehabilitasi dengan melakukan pembinaan
korban penyalahgunaan narkoba. Peredaran dan penyalahgunaan Narkoba telah menjadi sebuah
ancaman serius bagi masyarakat maupun pemerintah, oleh karena itu pemerintah membentuk
sebuah badan khusus yang bertugas melakukan pencegahan dan penanggulangan bagi peredaran
dan penyalahgunaan Narkoba, mulai dari tingkat nasional hingga kecamatan.

d. Metode yang digunakan


Metode yang saya gunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu kualitatif dimana karena saya
mencari dan mengumpulkan data yang bersifat pemahaman dan tidak dapat diukur dengan
angka. Kemudian dari data tersebut saya nantinya mengambil kesimpulan berupa teori atau
hipotesis.

e. Analisis Critical Journal Report


Pada jurnal utama membahas masalah Remaja Pecandu Narkoba: studi tentang rehabilitasi
integratif di panti rehabilitasi narkoba pondok pesantren Ar-Rahman Palembang, dalam jurnal
kedua yang membahas Peranan Badan Narkotika Nasional Kota Samarinda dalam
Penanggulangan Masalah Narkoba di Kalangan Remaja Kota Samarinda . Dari kedua jurnal
tersebut memiliki keterkaitan dalam membahas masalah maraknya pemakaian Narkoba
dikalangan masyarakat terutama remaja yang berdampak buruk baik pada perkembangan fisik
maupun psikisnya yang dapat meresahkan masyarakat sekitar.

B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL

Kelebihan :

1. Jurnal utama memiliki beragam referensi dari banyak ahli yang akan membuat pembaca
mudah menentukan pendapat.
2. Topik yang dibahas dari kedua jurnal itu saling terkait. Dengan begitu tentunya pembaca
akan lebih mudah untuk memahami isi dari ketiga jurnal ini serta mempermudah
pembaca dalam membuat sebuh kesimpulan yang baik.
3. Jurnal utama dan Jurnal pembanding memiliki abstrak yang jelas karena abstrak
berbahasa Indonesia, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengerti keseluruhan isi
jurnal melalui abstrak tersebut.
4. Kedua jurnal ini memaparkan pembahasan yang sudah jelas, dimana topik bahasan dalam
setiap jurnal ini menggunakan kalimat kalimat yang orang umum mudah mencernanya,
sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang aneh.
5. Pada jurnal utama dan jurnal pembanding pertama ini, Pemaparan materi pada latar
belakangnya sudah sangat jelas dan rapi. Selain itu rumusan masalah yang disajikan
sudah bagus dan juga terstruktur. Serta metode metode yang digunakan dalam jurnal ini

8
sudah sangat mudah dan cocok juga dijalankan oleh pembaca jka mereka
menerapkannya. sudah sangat Sehingga dengan tampilan latar belakang serta rumusan
masalah dan yang telah tersusun rapi tentunya akan ada ketertarikan lebih dari pembaca
untuk membaca jurnal ini.

Kekurangan :

1. Pada jurnal utama identitasnya tidak lengkap.


2. Pada kedua jurnal mengangkat judul yang secara khusus.
3. Pada beberapa bagian materi yang terdapat di dalam ketiga Jurnal menggunakan bahasa
yang tinggi yang sulit dimengerti pembaca.

9
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa pada setiap Jurnal memilki kajian materinya
masing-masing. Namun demikian kedua Jurnal tetap berpatok pada materi tentang Narkoba
maraknya pemakaian Narkoba dikalangan masyarakat terutama remaja yang berdampak buruk.
Proses rehabilitasi remaja pecandu narkoba dilakukan dengan cara mengintegrasikan model
terapi fisiologis yang berbasis medis, model psikoterapi yang berbasis psikologi dan model terapi
moral yang berbasis spiritual, diikuti dengan pengembangan kemampuan interaksi sosial,
pemberian kekebalan jiwa dalam menghadapi pengaruh negatif lingkungan sosial yang baru,
serta keterampilan hidup (life skill) sebagai bekal mereka menjalani kehidupan pasca rehabilitasi.
Adapun tahapan rehabilitasi tersebut, dimulai dari penyembuhan secara medis ganguan fisik
yang diderita remaja binaan, dilanjutkan dengan penyembuhan ganguan psikis, kemudian jiwa
mereka diisi dengan nilai-nilai spiritual, sebagai basis kekuatan jiwa yang dapat menumbuhkan
kesadaran mereka, untuk meraih bentuk kehidupan baru yang relegius, sehat dan kereatif serta
terhindar dari pengaruh sosial yang negatif.
Mengenai penanggulangan masalah narkoba di kalangan remaja, maka penulis menarik suatu
kesimpulan yang dirumuskan kembali dengan kalimat yang lebih lengkap sesuai dengan hasil
pembahasan yaitu sebagai berikut:
1. Bidang pencegahan telah dengan baik melakukan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan di
kalangan remaja.
2. Bidang pemberdayaan masyarakat secara maksimal telah melakukan tugas sesuai dengan
fungsinya di dalam BNN.
3. Bidang pemberantasan masih belum mampu melakukan tugasnya secara maksimal.

B. Saran
Dalam makalah ini penulis memiliki harapan agar pembaca memberikan kritik dan saran
yang membangun. Karena penulis sadar dalam penulisan makalah ini terdapat begitu banyak
kekurangan. Berdasarkan hasil Critical Journal Report yang sudah di review, penulis

10
menyarankan bahwa kita harus memahami berbagai penanggulangan narkoba baik mahasiswa
maupun seluruh masyarakat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hawi Akmal. 2018. Remaja Pecandu Narkoba: studi tentang rehabilitasi integratif di panti
rehabilitasi narkoba pondok pesantren Ar-Rahman Palembang. Tadrib, Vol. IV, No.1, Juni
2018.

Menthan Fadrian. 2013. Peranan Badan Narkotika Nasional Kota Samarinda dalam
Penanggulangan Masalah Narkoba di Kalangan Remaja Kota Samarinda. eJournal Administrasi
Negara, 2013, 1 (2): 544-557.

12

Anda mungkin juga menyukai