Anda di halaman 1dari 6

Bab VI

4.1 Membuat makanan sehat

Makanan sehat adalah makanan yang seharusnya mengandung beragam nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh. Tubuh memerlukan berbagai macam nutrisi agar dapat tetap sehat dan
pertumbuhan dapat berjalan dengan optimal. Syarat makanan yang sehat (4 sehat 5 sempurna),
yaitu bersih, memiliki gizi yang baik dan seimbang. Keseimbangan makanan sehat adalah
makanan yang memiliki kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin. Kita bisa
mengonsumsi beragam jenis makanan sehat, tanpa terbatas pada satu jenis saja. Mengonsumsi
berbagai jenis makanan bisa memberikan nutrisi yang berbeda, sehingga gizi yang diperlukan
oleh tubuh bisa terpenuhi.

Jenis Pilihan Makanan Sehat

Makanan sehat seharusnya dapat memberikan beragam kandungan nutrisi dalam jumlah
yang memadai, termasuk mineral dan vitamin.

Sayur-sayuran

Di antara jenis makanan, sayuran hijau adalah makanan sehat peringkat pertama karena
memiliki kandungan nutrisi yang lengkap. Sayuran hijau yang baik dikonsumsi untuk kesehatan
tubuh, antara lain:

 Brokoli

Sayuran yang satu ini kaya akan serat, kalsium, kalium, folat dan fitonutrien. Zat ini
adalah senyawa yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis
kanker. Brokoli juga mengandung vitamin C, antioksidan, serta beta-karoten.

Satu porsi brokoli, yaitu sebanyak 100 gram dapat memberi kamu lebih dari 150 persen
asupan vitamin C harian yang disarankan.  

 Kale
Ada berbagai macam nutrisi yang terkandung di dalam daun-daun Kale. Vitamin C
adalah salah satu nutrisi yang dimiliki Kale, dan menurut Departemen Kedokteran Amerika
Serikat (USDA), kale juga mengandung sejumlah besar vitamin K, yaitu sebanyak 817
mikrogram atau 778 persen dari asupan harian yang direkomendasikan.

 Sayuran Berdaun Hijau

Penelitian telah menunjukkan bahwa banyak mengonsumsi sayuran berdaun hijau gelap,
seperti bayam atau kubis, dapat secara signifikan menurunkan risiko seseorang terkena diabetes
tipe 2. Bayam misalnya, sangat kaya akan antioksidan, terutama ketika direbus sebentar. Bayam
juga merupakan sumber vitamin A, B6, C, E, dan K yang baik.

Buah-buahan

Buah-buahan juga sangat penting dikonsumsi karena memiliki kandungan vitamin yang
tinggi. Berikut ini buah yang memiliki kandungan nutrisi yang tinggi:

 Apel, karena memiliki kandungan serat, vitamin C, dan antioksidan lain.

 Jeruk, yang tinggi kandungan vitamin C.

 Alpukat, yang memiliki kandungan tinggi lemak sehat, kalium, dan vitamin C.

 Pisang, sebagai salah satu sumber kalium.

 Buah-buahan berry, seperti blueberry dan strawberry. Memiliki kandungan antioksidan


dan serat yang tinggi serta rendah kalori.  

Makanan sehat seharusnya dikonsumsi dengan seimbang dan juga beragam. Berikut ini
beberapa kelompok makanan sehat selain sayuran yang harus kita konsumsi:

 Daging dan Telur. Selain mengandung banyak nutrisi, daging sapi tanpa lemak adalah
sumber protein dan zat besi yang tinggi bila dibanding daging lainnya. Untuk telur,
tergolong sebagai salah satu bahan makanan yang paling bergizi. Ini karena telur
memiliki kandungan nutrisi yang lengkap, yaitu protein dengan kandungan asam amino
essensial dan non essensial lengkap, vitamin, mineral, dan lemak tak jenuh.
 Kacang-Kacangan dan Biji-Bijian. Kelompok makanan ini merupakan jenis makanan
sehat yang renyah dan sarat akan nutrisi dan berbagai mineral penting untuk tubuh,
termasuk magnesium dan vitamin E. Kacang-kacangan merupakan sumber protein nabati
yang baik, terutama bagi mereka yang vegetarian.

 Ikan dan Makanan Laut Lainnya. Makanan laut seperti ikan, adalah sumber asam
lemak omega-3 dan yodium. Berdasarkan penelitian, orang yang sering makan ikan laut
memiliki risiko lebih rendah terhadap beragam penyakit, seperti penyakit jantung dan
cenderung berumur panjang.

 Susu. Susu memiliki kandungan tinggi mineral, protein hewani, lemak sehat, dan juga
vitamin. Selain itu, kandungan kalsium pada susu juga memiliki kadar yag tinggi. Susu
juga diolah menjadi keju, difermentasi menjadi yoghurt yang baik untuk pencernaan
karena mengandung banyak bakteri baik.

Memasuki usia (1-5 tahun), balita sudah bisa menyantap menu makanan keluarga di rumah.
Ia tidak perlu lagi tekstur makanan yang dihaluskan atau biskuit khusus bayi. Kondisi ini sangat
memudahkan orangtua dalam menyajikan menu makanan, karena hanya melakukan satu proses
memasak. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian dan jenis
makanan sehat untuk balita agar sesuai nutrisi dan gizi balita.

Pilihan makanan anak usia 1 tahun ke atas semakin bervariasi dan bisa mengikuti menu
orang dewasa, Anda harus berhati-hati dalam memilih. Makanan si kecil harus tetap diawasi agar
tubuhnya mendapatkan nutrisi dan gizi seimbang demi tumbuh kembang anak.

Kids Health menyebutkan bahwa kebutuhan gizi balita tergantung pada usia, aktivitas yang
sering dilakukan, dan ukuran tubuh balita. Namun, idealnya balita membutuhkan 1000-1400
kalori per hari.

Berikut tabel yang bisa menjadi acuan dalam pemberian makanan pada balita untuk
meningkatkan tinggi dan berat badan anak.
Bagaimana dengan anak usia 1 tahun? Dikutip dari Kids Health, usia 1-2 tahun adalah masa
transisi anak untuk belajar mengenal makanan dengan rasa dan tekstur baru.

Untuk balita usia 1-2 tahun, bisa menggunakan tabel untuk anak usia 2 tahun sebagai
panduan. Namun, lakukan secara perlahan mengingat ini masih masa transisi dan bayi bisa
terkejut dengan makanan baru.

Sebagai contoh, bisa mengurangi takaran dan porsi makan dari tabel usia 2 tahun di atas.

Untuk jenis-jenis makanan yang baik untuk makanan balita, berikut daftarnya:

Sayuran dan buah-buahan

Sudah bukan rahasia lagi kalau sayur dan buah merupakan jenis makanan yang kaya akan
vitamin, mineral, dan serat untuk balita. Penting untuk mengenalkan berbagai macam sayuran
dan buah-buahan sedini mungkin pada balita untuk menghindari gangguan tumbuh kembang
pada anak. Baik itu sayur dan buah-buahan segar, beku, kaleng, atau yang dikeringkan.
4.2 Edukasi Stunting

Stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika
dibandingkan dengan umurnya. Mudahnya, stunting adalah kondisi di mana anak mengalami
gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek ketimbang teman-teman
seusianya dan memiliki penyebab utama kekurangan nutrisi. Banyak yang tidak tahu kalau anak
pendek adalah tanda dari adanya masalah gizi kronis pada pertumbuhan tubuh si kecil. Hanya
saja, perlu diingat bahwa anak pendek belum tentu stunting, sedangkan anak stunting pasti
terlihat pendek. Anak masuk ke dalam kategori stunting ketika panjang atau tinggi badannya
menunjukkan angka di bawah -2 standar deviasi (SD). Terlebih lagi, jika kondisi ini dialami anak
yang masih di bawah usia 2 tahun dan harus ditangani dengan segera dan tepat.

Penilaian status gizi dengan standar deviasi tersebut biasanya menggunakan grafik
pertumbuhan anak (GPA) dari WHO. Tubuh pendek pada anak yang berada di bawah standar
normal merupakan akibat dari kondisi kurang gizi yang telah berlangsung dalam waktu lama.
Hal tersebut yang kemudian membuat pertumbuhan tinggi badan anak terhambat sehingga
mengakibatkan dirinya tergolong stunting. Namun, anak dengan tubuh pendek belum tentu serta
merta mengalami stunting. Kondisi ini hanya terjadi ketika asupan nutrisi harian anak kurang
sehingga memengaruhi perkembangan tinggi badannya.

Di bawah ini dua poin utama yang menjadi faktor penyebab stunting pada anak.

1. Kurang asupan gizi selama hamil

WHO atau badan kesehatan dunia menyatakan bahwa sekitar 20% kejadian stunting
sudah terjadi saat bayi masih berada di dalam kandungan. Hal ini disebabkan oleh asupan ibu
selama hamil yang kurang bergizi dan berkualitas sehingga nutrisi yang diterima janin cenderung
sedikit. Akhirnya, pertumbuhan di dalam kandungan mulai terhambat dan terus berlanjut setelah
kelahiran. Oleh karena itu, penting untuk mencukupi berbagai nutrisi penting selama hamil.

2. Kebutuhan gizi anak tidak tercukupi

Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi akibat makanan balita saat masih di bawah usia 2
tahun yang tidak tercukupi, seperti posisi menyusui yang kurang tepat, tidak diberikan ASI
eksklusif, hingga MPASI (makanan pendamping ASI) yang kurang berkualitas. Banyak teori
yang menyatakan bahwa kurangnya asupan makanan juga bisa menjadi salah satu faktor utama
penyebab stunting. Khususnya asupan makanan yang mengandung protein serta mineral zinc
(seng) dan zat besi ketika anak masih berusia balita.

Melansir buku Gizi Anak dan Remaja, kejadian ini umumnya sudah mulai berkembang
saat anak berusia 3 bulan. Proses perkembangan tersebut lambat laun mulai melambat ketika
anak berusia 3 tahun. Setelah itu, grafik penilaian tinggi badan berdasarkan umur (TB/U), terus
bergerak mengikuti kurva standar tapi dengan posisi berada di bawah.

Ada sedikit perbedaan kondisi stunting yang dialami oleh kelompok usia 2 – 3 tahun dan
anak dengan usia lebih dari 3 tahun. Pada anak yang berusia di bawah 2 – 3 tahun, rendahnya
pengukuran grafik tinggi badan menurut usia (TB/U) bisa menggambarkan proses stunting yang
sedang berlangsung. Sementara pada anak yang berusia lebih dari itu, kondisi tersebut
menunjukkan kalau kegagalan pertumbuhan anak memang telah terjadi (stunted).

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit harus dilakukan tidak hanya oleh anak dan
keluarganya namun oleh seluruh masyarakat dan pemerintah. Persiapan kehamilan, kehamilan
yang sehat, ASI eksklusif, MPASI berkualitas, stimulasi psikososial, dan perkembangan sesuai
usia, lingkungan yang sehat dan gembira, serta pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
rutin ke tenaga kesehatan dapat mencegah terjadinya stunting.

Kementerian Kesehatan memiliki program suplementasi vitamin A dan imunisasi untuk


mencegah dan mengatasi stunting dan masalah gizi lainnya. Pelayanan Posyandu juga sangat
penting dan merupakan garda terdepan dalam mendeteksi anak dengan gangguan pertumbuhan
termasuk stunting. Pemerintah juga mencanangkan program pemberian makanan tambahan
(PMT), pemenuhan gizi pada anak dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK), program
Indonesia sehat-pendekatan keluarga (PIS-PK), dan pemberian tablet penambah darah pada
remaja dan ibu hamil.

Anda mungkin juga menyukai